You are on page 1of 115

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

( LAKIP )
TAHUN 2009

DINAS KESEHATAN
KOTA SUKABUMI
Jln. Suryakencana No.45 Sukabumi
Telp. (0266) 221213
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas


perkenannya Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dapat menyelesaikan penyusunan
Lapora Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2009, walaupun dengan
penuh keterbatasan dan kekurangan namun dapat diselesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini pada dasarnya


merupakan amanat dari Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, serta Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang tata cara penyusunannya diatur
dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, yang secara subtantif mewajibkan kepada seluruh Pemerintah
Daerah untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah sebagai wujud pertanggungjawaban.

Kami sadar bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja ini masih jauh


dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk
perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) di tahun mendatang .

Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah ini


bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan juga pihak-pihak
berkepentingan dalam mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

Sukabumi, Januari 2010


KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA SUKABUMI

Dr. Boyke Priyono, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 140 127 965

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………
I.1. Latar Belakang……………………………………………………………. 1
I.2. Landasan Hukum ………………………………..……………………… 3
I.3. Bidang Kewenangan ……………………………………………………... 4
I.4. Core Area ………………………………………………………………… 6
I.5. Aspek Stratejik …………………………………………………………… 6
I.6. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi …………………………………… 11
I.7. Sistematika Penulisan ……….…………………………………………….. 25
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA ……………………..
II.1. Rencana Strategis ……………………………………………………… 28
II.2. Visi dan Misi …………………………………………………………… 28
II.3. Tujuan dan Sasaran …...………………………………… …………….. 29
II.4. Kebijakan dan Program .………………………………… …………….. 31
II.5. Rencana Kinerja …...….………………………………… …………….. 33
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………….. ……………………
III.1. Kerangka Pengukuran Kinerja ………………………………………… 37
III.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja ………...………………………………… 38
III.3. Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan …………………………………… 78
III.4. Evaluasi dan Analisis Efisiensi dan Efektifitas Kegiatan ……………… 85
III.5. Laporan Realisasi Anggaran ……….………………………………….. 91
III.6. Pencapaian Indikator Makro ..……….…………………………………. 103
BAB IV PENUTUP……………………. …………………………………………… 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Strategis

Lampiran 2 Rencana Kinerja Tahunan

Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Kegiatan

Lampiran 4 Pengukuran Pencapaian Sasaran

Lampiran 5 Efisiensi dan Efektifitas Kegiatan

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal


1.1 Keadaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jumlah dan 7-8
Kualifikasi Pendidikan Pada Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi Tahun 2008-2009
1.2 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Sukabumi 8-9
Tahun 2008-2009
1.3 Alokasi Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota 10
Sukabumi T.A 2008-2009
1.4 Jarak Puskesmas Hubungannya dengan Situasi 11
Geografis Kota Sukabumi Tahun 2009
3.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran (1) 39
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran (2) 46
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran (3) 50
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.4 Evaluasi Pencapaian Sasaran (4) 54
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.5 Evaluasi Pencapaian Sasaran (5) 56-57
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.6 Evaluasi Pencapaian Sasaran (6) 60
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.7 Evaluasi Pencapaian Sasaran (7) 62
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran (8) 63-64
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.9 Evaluasi Pencapaian Sasaran (9) 66
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.10 Evaluasi Pencapaian Sasaran (10) 68
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.11 Evaluasi Pencapaian Sasaran (11) 70
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.12 Evaluasi Pencapaian Sasaran (12) 70
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.13 Evaluasi Pencapaian Sasaran (13) 72
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.14 Evaluasi Pencapaian Sasaran (14) 74
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
3.15 Evaluasi Pencapaian Sasaran (15) 75
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009

iv
Tabel Judul Hal

3.16 Pencapaian Sasaran Berdasarkan Indikator Kinerja 77


Utama Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun
2009
3.17 Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan 79-82
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009

3.18 Analisis Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan Pada 86-89


Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2009

3.19 Realisasi Anggaran Bersumber APBD Kota Sukabumi, 91-98


Bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat dan DAK
Bidang Kesehatan
Di Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2009

3.20 Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota Sukabumi 100-


Bersumber DAK Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
101
2009
3.21 Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota Sukabumi 102
Bersumber Bantuan Gubernur Jawa Barat Tahun
Anggaran 2009

v
DAFTAR GRAFIK
Grafik Judul Hal
3.1 Kematian Ibu Berdasarkan Waktu Kehamilan Kota 104
Sukabumi Tahun 2009
3.2 Kematian Ibu Berdasarkan Penyebab Kematian Kota 104
Sukabumi Tahun 2009
3.3 Kematian Bayi Berdasarkan Usia Kematian Kota 105
Sukabumi Tahun 2009
3.4 Kematian Bayi Berdasarkan Penyebab Kematian Kota 105
Sukabumi Tahun 2009

vi
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang.

Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh


pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan
masyarakat, maka sumber daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk
lebih bekerja secara profesional yang menjamin out come yang akan dirasakan
langsung oleh masyarakat, hal ini terdapat dalam Undang-undang No. 23
Tahun 1992 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang
memiliki hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan. Hal ini juga
terdapat dalam piagam PBB Tahun 1948 yang menetapkan bahwa kesehatan
merupakan hak asasi setiap orang.
Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang
bersifat public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat
dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan
mengembangkan kemampuan hidup sehat, yang pada akhirnya kesehatan
merupakan gaya hidup masyarakat Indonesia. Disamping itu pemerintah
berkewajiban memfasilitasi pengembangan pelayanan kesehatan yang
bersifat private goods yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk
memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya. Pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat, serta menggerakkan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi
sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu
tetap dapat terjamin.
Selaras dengan semangat Undang-undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
terbentang peluang dan tantangan bagi sektor kesehatan dan sumber daya

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 1


manusia kesehatan untuk mampu menyusun rencana serta menetapkan
strategi yang lebih sesuai dengan kondisi daerah dan dapat menjamin lebih
efektifnya upaya pelayanan kesehatan sehingga diharapkan lebih
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan untuk
mendukung tercapainya Visi Kota sukabumi yaitu ”Terwujudnya Kota
Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Perdagangan di Jawa Barat Berlandaskan Iman dan Taqwa” melalui perwujudan
Visi Dinas Kesehatan yaitu ” Masyarakat Terlindung dari Masalah Kesehatan”
ditetapkan berbagai program kesehatan yang telah disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat, dengan
mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta
ketersediaan sumber daya yang ada.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan program yang
dilaksanakan apakah tujuan dan sasaran program mencapai hasil yang
diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna yang optimal dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat meningkatkan
kinerja pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi, perlu disusun laporan
dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
selama T.A 2009, sebagai pelaksanaan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor
7 tahun 1999 yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan Negara untuk mempertanggung- jawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan
oleh masing-masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang
memadai.
LAKIP merupakan laporan yang berisi informasi capaian kinerja
instansi pemerintah yang dapat digunakan sebagai komunikasi
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. LAKIP
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai dan alat pendorong

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 2


terwujudnya Good Governance yaitu pemerintahan yang baik, bersih, dan
bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

I.2 Landasan Hukum


Penyusunan Laporan Kinerja Kegiatan Instansi Pemerintah Dinas
Kesehatan Kota Sukabumi tahun 2009 berlandaskan kepada:
1) Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah
4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
6) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
7) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
8) Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Kewenangan Pemerintah Kota Sukabumi
9) Keputusan Walikota Sukabumi nomor 227 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
10) Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor : 6 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota
Sukabumi
11) Keputusan Walikota Sukabumi Nomor : 17 Tahun 2008 tentang
Kedudukan, Tugas pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kota Sukabumi

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 3


I.3 Bidang Kewenangan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tentang Pemerintahan
Daerah pasal 14 ayat 1 terdapat 16 urusan wajib yang menjadi kewenangan
Kabupaten / Kota yaitu:
a. Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan
b. Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengawasan Tata Ruang
c. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
d. Penyediaan Sarana dan Prasarana Umum
e. Penanganan Bidang Kesehatan
f. Penyelenggaraan Pendidikan
g. Penaggulangan Masalah Sosial
h. Pelayanan Bidang Ketenagakerjaan
i. Fasilitas Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
j. Pengendalian Lingkungan Hidup
k. Pelayanan Pertanahan
l. Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil
m. Pelayanan Administrasi Umum Pemerintahan
n. Pelayanan administrasi Penanaman Modal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Pusat dan Propinsi sebagai Daerah Otonom,
pemerintah Kota Sukabumi telah menetapkan 23 Bidang Kewenangan yang
dituangkan dalam Peraturan Daerah nomor 14 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi, bidang kewenangan
tersebut antara lain:
a. Pekerjaan Umum
b. Kesehatan
c. Pendidikan dan Kebudayaan
d. Pertanian
e. Perhubungan
f. Perindustrian dan Perdagangan
g. Penanaman Modal

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 4


h. Lingkungan Hidup
i. Pertanahan
j. Koperasi
k. Ketenagakerjaan
l. Tata Ruang
m. Kepariwisataan
n. Pertambangan dan Energi
o. Sosial
p. Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik
q. Pengembangan Otonomi Daerah
r. Administrasi Pemerintahan
s. Perimbangan Keuangan
t. Kependudukan dan Catatan Sipil
u. Hukum dan PerUndang-Undangan
v. Informasi dan Komunikasi
w. Pemberdayaan Masyarakat
Dan berdasarkan Keputusan Walikota Sukabumi nomor 227 tahun
2004 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kewenangan Wajib Bidang
Kesehatan terdapat 12 rincian kewenangan bidang kesehatan yaitu:
a. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
b. Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan Rujukan dan Penunjang
d. Penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit Menular
e. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
f. Penyelenggaraan Upaya Promosi Kesehatan Masyarakat
g. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Obat,
Narkotika, Psikotropika, Zat adiktif lainnya yang berbasis
masyarakat
h. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian (obat)
i. Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan
j. Pelayanan dan Pemberian Perizinan pada Dinas Kesehatan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 5


k. Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas

I.4 Core Area


Core area Bidang kesehatan merupakan suatu program yang
mendominasi jumlah kontribusi terhadap peningkatan Umur Harapan Hidup
(UHH) yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan
kesehatan yang telah dilaksanakan, dimana UHH tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Kasar (AKK) dan
angka kesakitan. Core area bidang Kesehatan meliputi:
a. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dasar
b. Penyelenggaraan Pelayanan Gizi
c. Penyelenggaraan Pelayanan pemberantasan penyakit menular
dan penyehatan Lingkungan
d. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian (obat )
e. Penyelenggaraan Upaya Promosi Kesehatan

I.5 Aspek Stratejik

Aspek strategis adalah aspek yang mendukung dan merupakan


sumber daya dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan menuju perwujudan
visi dan misi Dinas kesehatan dan mendukung visi Kota Sukabumi, aspek-
aspek tersebut antara lain:

A. Aspek Sumber Daya Manusia Kesehatan


Pada tahun 2009, perubahan yang terjadi pada jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) kesehatan tidak terlalu berarti. Karena meskipun terjadi
pengurangan pegawai yang diakibatkan pensiun/perpindahan pegawai,
diiringi pula dengan penambahan pegawai, baik dari hasil penerimaan
pegawai baru maupun pindahan. Secara kuantitas, SDM berkurang 1 orang
(0.24%). Namun secara kualitas mengalami peningkatan dalam hal kualifikasi

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 6


pendidikan, terutama pendidikan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Misi ke-1
Dinas Kesehatan, yaitu Memberikan Pelayanan Kesehatan Terpadu,
Menyeluruh dan Profesional. Berikut keadaan sumber daya manusia di
lingkungan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2008 dan 2009.

Tabel 1.1
Keadaan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi
Pendidikan Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2008-2009
JUMLAH
NO PENDIDIKAN
2008 2009
I. MEDIS
1. Dokter Umum 27 28
2. Dokter Gigi 17 19
II. SARJANA KESEHATAN LAIN
1. Magister Kesehatan Masyarakat 11 10
2. Sarjana Kesehatan Masyarakat 12 12
3. Apoteker 3 3
III. PARAMEDIS
1. Sarjana Keperawatan 4 4
2. Bidan 47 56
3. Akademi Keperawatan 49 59
4. Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) 28 26
5. Akademi Keperawatan Gigi 8 9
6. Sekolah Pendidikan Perawat Gigi (SPRG) 7 7
IV. PARAMEDIS NON PERAWAT
1. S1 IPB Gizi 0 1
2. Akademi Gizi 13 12
3. Akademi Kesehatan Lingkungan/APK 13 12
4. Akademi Analisis Kesehatan 14 16
5. Sekolah Pendidikan Analis (SPA) 6 5
6. Sekolah Pendidikan Analis Gizi (SPAG) 4 2
7. Sekolah Penilik Pembantu Hygiene (SPPH) 6 5
8. Sekolah Menengah Farmasi (SMF) 11 16

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 7


JUMLAH
NO PENDIDIKAN
2008 2009
V PARAMEDIS PEMBANTU
Pekarya Kesehatan (SMA +) 23 17
Pekarya Kesehatan (SMP +) 1 0
SPK-C / Juru Kesehatan 3 3
VI NON KESEHATAN/ ADMINISTRASI/
TATAUSAHA
Sarjana Non Kesehatan (S2) 4 3
Sarjana Non Kesehatan (S1) 11 10
Sarjana Muda Non Kesehatan (D3) 3 2
Sekolah Menengah Ekonami Atas (SMEA) 18 18
Sekolah Teknik Mesin (STM) 6 5
Sekolah Menengah atas (SMA) & (SMKK) 38 34
Kursus Pegawai Administrasi Atas (KPAA) 6 4
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 7
Sekolah Dasar (SD) 11 10
JUMLAH 415 414
Sumber Data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

B. Aspek Sarana Pelayanan Kesehatan


Berikut adalah data sarana kesehatan yang ada di Kota Sukabumi
Tahun 2008 dan 2009 dilihat dari jenis dan jumlah.

Tabel 1.2
Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Sukabumi Tahun 2008-2009
JUMLAH
NO JENIS SARANA KESEHATAN
2008 2009
1. Puskesmas Non DTP 12 12
2. Puskesmas DTP 3 3
3. Puskesmas pembantu 20 20
4. Puskesmas keliling 20 16
5. Rumah Sakit Umum Daerah 1 1
6. Rumah Sakit Polri 1 1

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 8


JUMLAH
NO JENIS SARANA KESEHATAN
2008 2009
7. Rumah Sakit TNI AD 1 1
8. Rumah Sakit Swasta 1 2
9. Rumah Sakit Bersalin 1 1
11. Rumah Sakit Ibu dan Anak 1 1
12. Balai Pengobatan 17 15
13. Laboratorium Swasta 5 6
14. Optikal 15 12
15. Apotik 38 42
16. Toko Obat 16 12
17. Praktek Dokter Umum perorangan 79 107
18. Praktek Dokter Spesialis 36 62
19. Praktek Dokter Gigi 27 35
20. Praktek Dokter Gigi Spesialis 3 3
21. Praktek Bidan 60 81
21. Industri Kecil Obat Tradisional 6 6
22. Posyandu 434 438
23. Rehabilitasi Korban Napza 0 0
24. Pengobat Tradisional 26 28
Sumber Data: Seksi Bina Sarana Kesehatan

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang ada di
Kota Sukabumi cukup banyak dan merata di seluruh kecamatan terutama
sarana pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat yaitu Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Posyandu.

C. Aspek Pembiayaan Kesehatan


Pada tahun 2009, pembiayaan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi hanya bersumber dari APBD Kota, APBD Propinsi (Bantuan
Propinsi) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Jumlah APBD Kota meningkat
dibandingkan tahun lalu.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 9


Tabel 1.3
Alokasi Pembiayaan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi T.A 2008-2009
JUMLAH ALOKASI
NO JENIS SUMBER BIAYA
2008 2009
1. APBD Kota 19.976.561.000 24.050.586.000
2. Bantuan Propinsi Jawa Barat 1.250.692.000 3.110.541.000
3. APBN 80.275.000 0
4. DAK 3.931.000.000 5.460.000.000
JUMLAH 26.353.957.900 32.621.127.000
Sumber Data : Sub Bag Keuangan

Tabel 1.3 menunjukan bahwa setiap tahun, anggaran Dinas Kesehatan


meningkat kecuali anggaran yang bersumber dari dana APBN, Namun
besarnya alokasi pembiayaan kesehatan bersumber APBD Kota tidak hanya
diperuntukkan untuk program kesehatan melainkan juga diperuntukkan
untuk belanja tidak langsung (gaji pegawai).

D. Aspek Wilayah
Wilayah administrasi Kota Sukabumi terdiri dari 7 Kecamatan, 33
Kelurahan, 343 RW dan 1410 Rt. Dengan luas wilayah 48,00 KM2 dan tipologi
daerah rata-rata datar, kondisi tersebut menguntungkan bagi masyarakat
karena mudah dalam menjangkau dan mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar, hal ini disebabkan jarak terjauh dari kelurahan dalam satu Kecamatan
ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) hanya ± 3 Km. Untuk jelasnya
mengenai jarak dan lama tempuh dari kelurahan ke Puskesmas terdekat
dalam satu wilayah kecamatan dapat dilihat pada tabel 1.4 di bawah ini:

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 10


Tabel 1.4
Jarak Puskesmas Hubungannya dengan Situasi Geografis
Kota Sukabumi Tahun 2009
Jumlah Kondisi
Rata-rata
Desa/kel Jarak Keterjangkauan
Tipologi Waktu
N Nama Luas per Jumlah Terjauh Desa
Kec Tempuh ke
o Kecamatan Wilayah Kategori RT/RW Nama ke Puskesmas
Puskesmas PKM
I II III Roda Roda Roda Roda
2 4 2 4 Jln
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jalan datar
1 Baros ~ ~ 4 140/39 2 Km 15' 20' V V V
keramaian 6.1 Baros
rendah
Jalan datar Tipar
2 Citamiang ~ ~ 5 204/39 1,2 Km 9' 12' V V V
keramaian 4.04 Gd.Panjang
tinggi Nanggeleng
Jalan datar Pabuaran
3 Warudoyong ~ ~ 5 239/55 2 Km 15' 20' V V V
keramaian 7.6 Benteng
sedang Sukakarya
Gunung Jalan datar
4 ~ ~ 4 202/50 Cipelang 3 Km 22,5' 30' V V V
Puyuh keramaian 5.5 Krng Tengah
sedang
Jalan datar ~ ~ 6 307/67 Selabatu 2,3 Km 17,5' 23' V V V
5 Cikole keramaian 7.35
tinggi
Sukabumi
Jalan datar ~ ~ 5 175/52 Lb. Situ
6 Lembur Situ keramaian 8.89 3 Km 22,5' 30' V V V
Cikundul
rendah
Jalan datar ~ ~ 4 111/34 Lm Nunggal 3 Km 22,5' 30' V V V
7 Cibeureum keramaian 8.77
Cbrm.Hilir
rendah
TOTAL 48.25 33
Sumber: Profil Kesehatan Kota Sukabumi Th. 2009

Dengan melihat jarak dan waktu tempuhnya, semua Puskesmas di


Kota Sukabumi dapat terjangkau oleh kendaraan roda 4 dan roda 2 karena
letaknya yang berada dekat dengan jalan Kelurahan, sehingga memudahkan
semua lapisan masyarakat untuk mengakses sarana kesehatan tersebut,
dengan demikian diharapkan akan terpenuhinya kebutuhan kesehatan dasar
masyarakat secara merata dan murah.

I.6 Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi


Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang
merupakan wadah dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 11


Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Sukabumi,
susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi terdiri dari:
a. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub-Bagian Keuangan; dan
3. Sub-Bagian Perencanaan Program.
b. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), membawahkan :
1. Seksi Kesehatan Komunitas;
2. Seksi Gizi; dan
3. Seksi Kesehatan Khusus.
c. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL),
membawahkan :
1. Seksi Surveillance dan Imunisasi;
2. Seksi Pengendalian Penyakit Menular; dan
3. Seksi Penyehatan Lingkungan.
d. Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan, membawahkan :
1. Seksi Perbekalan Kesehatan;
2. Seksi Bina Sarana Kesehatan; dan
3. Seksi Promosi Kesehatan.
e. UPTD; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 12


Struktur Organisasi
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi

KEPALA
DINAS KESEHATAN

SEKRETARIAT

SUB.BAG. SUB.BAG. SUB.BAG.


UMUM & KEUANGAN PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG


PELAYANAN KESEHATAN PENGENDALIAN PENYAKIT & PROMOSI DAN SARANA
PENYEHATAN LINGKUNGAN KESEHATAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


\BINA SEKSI
KESEHATAN GIZI KESEHATAN SURVEILANS PENGENDALIAN PENYEHATAN PERBEKALAN SARANA PROMOSI
KOMUNITAS KHUSUS DAN PENYAKIT LINGKUNGAN KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN
IMMUNISASI MENULAR

UPTD
PUSKESMAS (15)
LABKESDA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

Berdasarkan Keputusan Walikota Nomor 17 tahun 2008 tentang


Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi. Dalam Bab II pasal 2 menyatakan, Dinas merupakan unsur
pelaksana otonomi daerah di bidang Kesehatan, dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah. Selanjutnya dalam pasal 3 dinyatakan
Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah
Daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijaksanaan teknis bidang kesehatan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesehatan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kesehatan; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah di bidang
kesehatan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 13


Sedangkan tugas dan Fungsi (TUPOKSI) Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut :

KEPALA DINAS
(1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. membantu Kepala Daerah dalam merumuskan kebijakan umum dan
teknis bidang kesehatan;
b. memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi, dan
mengendalikan semua kegiatan Dinas;
c. membuat Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja), dan
laporan akuntabilitas kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas dinas;
d. mengadakan kerja sama dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
e. membina dan memotivasi seluruh pegawai di lingkungan Dinas dalam
upaya meningkatkan produktivitas kerja;
f. melaksanakan pembinaan teknis di bidang kesehatan;
g. mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Kepala Daerah
di bidang kesehatan;
h. mengkaji dan mengoreksi perizinan, rekomendasi, dan sertifikasi di
bidang kesehatan;
i. memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala Daerah di Bidang
Kesehatan;
j. mempertanggungjawabkan tugas Dinas secara administratif kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah;
k. mempertanggungjawabkan tugas Dinas secara operasional kepada
Wakil Kepala Daerah; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala


Dinas dibantu oleh :
1. Sekretariat;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 14


2. Bidang Pelayanan Kesehatan;
3. Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan;
4. Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan;
5. UPTD; dan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.

SEKRETARIAT
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam hal :
a. pemberian pelayanan administrasi umum, perlengkapan,
kepegawaian, perencanaan, dan keuangan di lingkungan Dinas;
b. penyusunan rencana kerja Sekretariat
c. penyediaan dan pengolahan data untuk penyusunan dan laporan
akuntabilitas kinerja Dinas;
d. pengkoordinasian penyusunan rencana kerja dan penyelenggaraan
tugas bidang secara terpadu;
e. penyelenggaraan dan pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK);
f. penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Litbangkes);
g. penyusunan anggaran dan penatausahaan keuangan Dinas;
h. pengumpulan dan penyusunan peraturan-peraturan di bidang
kesehatan;
i. pengadaan, pemeliharaan, dan pengelolaan perlengkapan barang
inventaris dinas;
j. pembinaan dan pengendalian di bidang administrasi umum,
perlengkapan, kepegawaian, perencanaan, dan keuangan;
k. penyelenggaraan dan pengelolaan system informasi keuangan;
l. pengelolaan kebersihan, keamanan, dan ketertiban Dinas;
m. pemonitoran, evaluasi, dan pelaporan tugas Sekretariat;
n. pengkoordinasian dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga
terkait untuk kelancaran pelaksaan tugas; dan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 15


o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Perencanaan Program.

a) Subbagian Umum dan Kepegawaian


Dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian, mempunyai tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dalam hal :
a. pelaksanaan urusan administrasi umum dan kepegawaian yang
diperlukan Dinas;
b. penyiapan bahan dan keperluan rumah tangga Dinas;
c. penerimaan, pencatatan, penyimpanan, dan pendistribusian
perlengkapan Dinas;
d. pemeliharaan dan pengendalian barang-barang inventaris Dinas;
e. penyiapan bahan usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti,
mutasi, pensiun, dan penghargaan pegawai;
f. penyiapan bahan usulan program diklat dan pengembangan pegawai
g. pelaksanaan administrasi surat menyurat yang diperlukan oleh Dinas;
h. pengelolaan kebersihan, ketertiban, dan keamanan di lingkungan
Dinas; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b) Sub bagian Keuangan


Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian,
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada sekretaris
dalam hal :
a. penyiapan bahan rencana anggaran keuangan Dinas;
b. pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan keuangan Dinas;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 16


c. penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan administrasi
keuangan Dinas;
d. pengamanan uang kas, tanda bukti brankas, dan surat-surat berharga;
dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c) Subbagian Perencanaan Program


Subbagian perencanaan program dipimpin oleh seorang Kepala
Subbagian, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris dalam hal :
a. penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan
Rencana Kerja (Renja);
b. pengkoordinasian program dan kegiatan di lingkungan Dinas;
c. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Dinas;
d. pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK);
e. pelaksanaan Penelitian & Pengembangan Kesehatan (Litbangkes);
f. pemonitoran dan evaluasi kegiatan di lingkungan Dinas; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN


(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan komunitas, gizi masyarakat, dan kesehatan khusus;
b. pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
anak prasekolah, remaja, dan lanjut usia, program kesehatan wilayah
yang spesifik, dan program perawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas);

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 17


c. pelayanan gizi masyarakat termasuk penanggulangan KEP, Vitamin A,
GAKY, dan Zat Besi;
d. pelayanan kesehatan khusus yang meliputi kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan mata, kesehatan jiwa, NAPZA, kesehatan sekolah (UKS),
kesehatan kerja (UKK), Kesehatan Olah Raga, pelayanan P3K,
penanggulangan bencana pengungsi, serta gawat darurat medis;
e. monitoring dan evaluasi kegiatan;
f. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
dibantu oleh :
a. Seksi Kesehatan Komunitas (Keskom)
b. Seksi Gizi
c. Seksi Kesehatan Khusus

a). Seksi Kesehatan Komunitas (Keskom)


Seksi Kesehatan Komunitas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan komunitas;
b. pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB),
dan Lanjut Usia (Lansia);
c. penyelenggaraan program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas);
d. pemonitoran dan evaluasi program kesehatan komunitas;
e. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 18


b). Seksi Pelayanan Gizi Masyarakat (Gizi)
Seksi Gizi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan pelayanan gizi
masyarakat;
b. pelayanan gizi masyarakat termasuk penanggulangan KEP, vitamin
A, GAKY, dan Zat Besi.
c. pemonitoran dan evaluasi program gizi masyarakat;
d. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

c). Seksi Kesehatan Khusus


Seksi Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan khusus;
b. pelayanan kesehatan khusus yang meliputi kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan mata, kesehatan jiwa, NAPZA, kesehatan sekolah (UKS),
anak usia pra sekolah dan usia sekolah, kesehatan remaja, kesehatan
kerja (UKK), kesehatan olah raga, pelayanan P3K, penanggulangan
bencana pengungsi, serta gawat darurat medis;
c. program kesehatan wilayah spesifik;
d. pemonitoran, dan evaluasi program kesehatan khusus;
e. Koordinasi dan konsultasi dinas/instansi/lembaga terkait lainnya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 19


BIDANG
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(1) Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan;
b. pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
c. pengamatan penyakit/surveilance;
d. penyelenggaraan upaya pelayanan imunisasi dan pengendalian
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi;
e. penyelenggaraan upaya penyehatan lingkungan;
f. penyelenggaraan upaya kesehatan haji;
g. pemonitoran, dan evaluasi program Bidang Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan;
h. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan dibantu oleh :
a. Seksi Surveilance, dan Imunisasi;
b. Seksi Pengendalian Penyakit Menular; dan
c. Seksi Penyehatan Lingkungan.

a) Seksi Surveilans, dan Immunisasi


Seksi Surveillance dan Imunisasi dipimpin oleh seorang Kepala seksi
yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan program surveillance
dan immunisasi;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 20


b. pelaksanaan upaya pelayanan immunisasi dan pengendalian penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi;
c. pengamatan penyakit/ surveillance;
d. pelaksanaan dan pemantauan kesehatan haji;
e. pemonitoran dan evaluasi kegiatan surveillance dan imunisasi;
f. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b) Seksi Pengendalian Penyakit Menular


Seksi Pengendalian Penyakit Menular dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya pengendalian penyakit menular
dan tidak menular;
b. pelaksanaan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;
c. pemonitoran dan evaluasi kegiatan pengendalaian penyakit menular
dan tidak menular;
d. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

c) Seksi Penyehatan Lingkungan


Seksi Penyehatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya penyehatan lingkungan;
b. pembinaan higiene sanitasi pada Tempat Tempat Umum dan Industri
(TTUI), Tempat Pengolahan Makanan (TPM), dan Tempat Umum
Pengolahan Makanan (TUPM) dengan rekomendasi laik sehat;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 21


c. pengawasan pengelolaan limbah medis dan infectious dari sarana
kesehatan;
d. penilaian resiko pencemaran air, udara, tanah, dan makanan;
e. pencegahan dan penanggulangan keracunan;
f. pemonitoran dan evaluasi kegiatan program penyehatan lingkungan;
g. Koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan;

BIDANG
PROMOSI DAN SARANA KESEHATAN
(1). Bidang Promosi dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu
pengelolaan obat dan alat kesehatan, bina sarana kesehatan,
perizinan, pengawasan terhadap perbekalan kesehatan, promosi
kesehatan, peran serta masyarakat, dan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat;
b. penyelenggaraan program promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat;
c. pengembangan Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat (UKBM),
seperti Posyandu, Posbindu, Poskestren dan Saka Bhakti Husada
(SBH);
d. peningkatan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan;
e. penyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat (JPKM);
f. pengelolaan obat, reagensia, Alat Kesehatan Habis Pakai (AKHP),
dan alat kesehatan bagi pelayanan kesehatan masyarakat di UPT;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 22


g. pelayanan administrasi dan rekomendasi perizinan sarana-sarana
perorangan, badan, kelompok, maupun institusi yang berkaitan
dengan kesehatan;
h. pemonitoran dan evaluasi kegiatan pada bidang promosi kesehatan
dan sarana kesehatan;
i. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
(2). Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Promosi dan Sarana
Kesehatan dibantu oleh :
a. Seksi Perbekalan Kesehatan
b. Seksi Bina Sarana Kesehatan.
c. Seksi Promosi Kesehatan,

a). Seksi Perbekalan Kesehatan


Seksi Perbekalan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Promosi dan Sarana Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam rangka upaya meningkatkan pengelolaan
obat dan alat kesehatan pada dinas;
b. penyusunan rencana kebutuhan obat, reagensia, Alat Kesehatan Habis
Pakai (AKHP), dan alat kedokteran di lingkungan dinas;
c. pengendalian mutu obat, reagensia, Alat Kesehatan Habis Pakai
(AKHP), dan alat kedokteran di lingkungan dinas;
d. penyimpanan dan pemeliharaan obat, reagensia, Alat Kesehatan Habis
Pakai (AKHP), dan alat kesehatan pada gudang obat dan alat
kesehatan dinas;
e. pendistribusian obat, reagensia, Alat Kesehatan Habis Pakai (AKHP),
dan alat kesehatan ke UPTD;

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 23


f. pencatatan dan pelaporan data logistik obat, reagensia, Alat Kesehatan
Habis Pakai (AKHP), dan alat kesehatan pada dinas;
g. pemonitoran ketersediaan dan evaluasi pengelolaan obat, reagensia,
Alat Kesehatan Habis Pakai (AKHP), dan alat kesehatan pada dinas;
h. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b) Seksi Bina Sarana Kesehatan


Seksi Bina Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Promosi dan Sarana Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam upaya peningkatan, pembinaan sarana
kesehatan pemerintah maupun swasta, dan pelayanan perizinan
dalam bidang kesehatan;
b. pelayanan administrasi dan rekomendasi perizinan, sarana-sarana
perorangan, badan, kelompok, maupun institusi yang berkaitan
dengan kesehatan;
c. pengawasan produk dan peredaran obat, alat kesehatan, kosmetika,
makanan dan minuman, serta bahan berbahaya;
d. pelaksanaan sampling produk obat, alat kesehatan, kosmetika,
makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat kesehatan, palsu,
dan kadaluarsa;
e. pengamanan dan sertifikasi produk makanan dan minuman kemasan;
f. penyelidikan bersama unsur terkait terhadap produk palsu dan tidak
memenuhi syarat kesehatan;
g. Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) bidang obat, alat
kesehatan, kosmetika, makanan dan minuman;
h. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 24


c). Seksi Promosi Kesehatan
Seksi Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Promosi dan Sarana Kesehatan dalam hal :
a. perencanaan kegiatan dalam peningkatan upaya promosi kesehatan,
peran serta masyarakat, dan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat;
b. penyelenggaraan program promosi dan pendidikan kesehatan
masyarakat dalam rangka pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS);
c. pengembangan Upaya Kesehatan berbasis Masyarakat (UKBM),
seperti Posyandu, Posbindu, Poskestren dan Saka Bhakti Husada
(SBH);
d. peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan;
e. pengelolaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM);
f. pemonitoran dan evaluasi kegiatan promosi kesehatan;
g. koordinasi dan konsultasi dengan dinas/instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

I.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan Laporan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan :
I.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Bidang Kewenangan
1.4 Core Area
1.5 Aspek Stratejik
1.6 Struktur Organisasi
1.7 Sistematika Penyusunan.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 25


Bab. II Perencanaan Stratejik
2.1 Rencana Stratejik
2.2 Visi dan Misi
2.3 Tujuan dan Sasaran
2.3.1 Tujuan
2.3.2 Sasaran
2.4 Kebijakan dan Program
2.4.1 Kebijakan
2.4.2 Program
2.5 Rencana Kinerja

Bab. III Akuntabilitas Kinerja


3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja
3.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja
3.2.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran
3.2.2 Pencapaian Indikator Kinerja Utama
3.3 Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan
3.4 Evaluasi dan Analisis Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan
3.5 Laporan Realisasi Anggaran
3.5.1 Program dan Kegiatan Bersumber APBD Kota, DAK
Bidang Kesehatan dan Bantuan Propinsi Jawa Barat
3.5.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber DAK
Bidang Kesehatan
3.5.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber Bantuan
Gubernur Jabar
3.5.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber APBN
3.6 Capaian Indikator Makro

Bab. IV Penutup

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 26


Lampiran
Lampiran I : Rencana Strategis
Lampiran II : Rencana Kinerja Tahunan
Lampiran III : Pengukuran Kinerja Kegiatan
Lampiran IV : Pengukuran Pencapaian Sasaran
Lampiran V : Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 27


BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA

2.1 Rencana Stategis

Rencana stratejik sebagaimana yang tertuang Pedoman Penyusunan Pelaporan


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Suatu rencana strategis setidaknya
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, stratejik (kebijakan dan program) serta ukuran
keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
Rencana strategis Dinas Kesehatan Kota Sukabumi merupakan suatu
perencanaan startegis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun yang
menggambarkan visi, misi, tujuan, saran, program dan kegiatan Dinas Kesehatan yang
mengedepankan isu-isu lokal dan merupakan rencana yang terarah, efektif dan
berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan
skala prioritas dan anggaran pembiayaan yang ada.

2.2 Visi dan Misi.


Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi
pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, eksis,
antisipasif, inovatif serta produktif. Dimana visi instansi tersebut perlu ditanamkan
pada setiap unsur organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada
gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakan segala sumber daya instansi.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta untuk mendukung dan
mewujudkan Visi Pemerintah dan Visi Walikota Kota Sukabumi terpilih 2008-2013
maka Visi Dinas Kesehatan Kota Sukabumi adalah ” Masyarakat Terlindung dari
Masalah Kesehatan.” Konsepsi dari Visi tersebut di atas yaitu : terlindunginya
seluruh masyarakat yang berada di Kota Sukabumi dari masalah kesehatan melalui

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 28


pelayanan yang profesional dengan melibatkan peran aktif masyarakat sehingga
terwujud masyarakat yang cerdas, sehat dan sejahtera.
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut di atas, Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi telah menetapkan 4 (empat) misi yaitu :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan Terpadu, Menyeluruh dan Profesional
2. Mengendalikan Penyakit Tidak Menular dan Menular Berbasis Lingkungan
dengan Komprehensif
3. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Kesehatan dan Teknologi
4. Mendorong Peran Aktif Masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.3 Tujuan dan Sasaran.


2.3.1 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan visi dan misi serta didasarkan
pada isu-isu dan analisis stratejik yang menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai
dimasa mendatang. berdasarkan Visi , Misi dan faktor–faktor kunci keberhasilan
(Critical Succes Factor).
Tujuan umum Pembangungan Kesehatan di Kota Sukabumi adalah
” Terwujudnya Masyarakat yang Sehat “ Fokus dari pembangunan kesehatan di
Kota Sukabumi diarahkan agar masyarakat Kota Sukabumi dalam kehidupan sehari
harinya sudah mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat yang dilandasi dengan
Iman dan Taqwa, mampu memelihara dan menjaga kesehatannya serta lingkungannya
juga memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar selain untuk mengobati sakitnya juga
sebagai tempat untuk berkonsultasi tentang kesehatannya.
Dari tujuan umum tersebut di atas dikembangkan tujuan khusus yang ingin
dicapai pada tahun 2009, sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan komunitas
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan khusus
c. Meningkatnya kualitas pengendalian penyakit menular berbasis lingkungan
d. Meningkatnya kualitas pelayanan imunisasi dan surveilans
e. Meningkatnya kualitas lingkungan
f. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan dan teknologi

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 29


g. Terwujudnya Kelurahan Siaga Aktif dan Utama
2.3.2 Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas Kesehatan
dalam kurun waktu satu tahun, triwulanan atau bulanan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Sasaran yang
ditetapkan Dinas Kesehatan dalam tahun 2009, adalah :
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan pada kelompok khusus
4. Meningkatnya kualitas pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
bersumber binatang
5. Meningkatnya kualitas pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
berbasis lingkungan
6. Meningkatnya kualitas pelayanan imunisasi
7. Meningkatnya kualitas penyehatan lingkungan
8. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana gedung Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Laboratorium, Rumah Dinas Dokter dan Perawat,
Kendaraan Pusling serta Perlengkapan Kantor
9. Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan, reagen laboratorium san Alat
Kesehatan Habis Pakai (AKHP)
10. Meningkatnya Kualitas pelayanan sarana kesehatan dasar dan penunjang
kesehatan
11. Terpenuhinya SDM Kesehatan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
12. Terpenuhinya sumber dana (anggaran) kesehatan dari berbagai sumber untuk
penyusunan program
13. Meningkatnya PHBS pada masyarakat
14. Meningkatnya upaya kesehatan berbasis masyarakat
15. Meningkatnya pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 30


2.4 Kebijakan dan Program
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai ditempuh melalui berbagai kebijakan
dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik.

2.4.1 Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan atau pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan
keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah.
Untuk tercapainya tujuan dan sasaran menuju terwujudnya Visi Dinas
Kesehatan Kota Sukabumi, maka Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan pada kebijakan ”
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG PROFESIONAL,
SERTA MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP
SEHAT, MELALUI KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER”.

2.4.2 Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu guna
mencapai sasaran dan tujuan. Program kesehatan tahun 2009 mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2007 namun demikian inti program kesehatan tersebut sesuai dengan Renstra
pemerintah Kota 2008-2013 dan merupakan kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya.
Program-program kesehatan yang ada dalam Permendagri 13 Tahun 2006 meliputi:
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Peningkatan Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja
5. Obat dan Perbekalan Kesehatan
6. Upaya Kesehatan Masyarakat
7. Pengawasan Obat dan Makanan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 31


8. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
9. Perbaikan Gizi Masyarakat
10. Pengembangan Lingkungan Sehat
11. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
12. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
13. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas /
Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
14. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
15. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

2.5 Rencana Kinerja

Rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis yang rencana jangka pendek akan dilaksanakan
melalui kegiatan tahunan. Penyusunan rencana kinerja dilaksanakan seiring dengan
agenda penyusunan dari kebijakan anggaran yang merupakan komitmen bagi Dinas
Kesehatan untuk mencapainya pada tahun 2009.
Didalam Rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk
seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, dimana indikator
kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2009 telah disusun rencana kinerja yang bersumber anggaran
APBD Kota, selain itu disusun pula rencana kegiatan bersumber bersumber Dana
Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan serta bersumber APBN dan APBD Provinsi
yang Kegiatan telah ditentukan dari Propinsi dan Pusat. Kegiatan-kegiatan tersebut
antara lain:
A. Program dan Kegiatan Bersumber APBD Kota
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 32


c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan alat tulis kantor
f. Penyediaan barang cetakan dan penggamdaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
i. Penyediaan makanan dan minuman
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daearh
k. Penyediaan jasa administrasi perencanaan Kesehatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan Peralatan gedung kantor
c. Pengadaan meubelair
d. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
e. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
f. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kerja
a. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi dan Rumah Sakit
d. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
b. Revitalisasi sistem kesehatan
c. Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
d. Peningkatan kesehatan masyarakat
e. Peningkatan pelayanan dan penaggulangan Masalah kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 33


f. Penyediaan Biaya Operasional dan pemeliharaan
g. Peningkatan Manajemen Usaha Kesehatan Masyarakat (APBD Provinsi)
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan Bahan Berbahaya
8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan media promosi dan informasi kesehatan
b. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Penanggulangan Kurang energi Protein, Gangguan Akibat Kurang Yodium,
Anemia dan Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya
b. Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
c. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P)
10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
11. Program P2M
a. Fogging sarang nyamuk
b. Pengadaan alat dan bahan fogging
c. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
d. Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
e. Peningkatan Imunisasi
f. Peningkatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a. Penyusunan Satndar Pelayanan Kesehatan
b. Evaluasi dan Pengembangan standar pelayanan kesehatan
13. Program Pengadaan, Peningkatandan Perbaikan Sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
a. Pembangunan rehabilitasi Puskesmas (DAK)
b. Pengadaan Puskesmas Keliling (DAK)
c. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas (DAK)

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 34


d. Pengadaan sarana dan Prasarana Laboratorium Puskesmas
14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a. Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
b. Peningkatan kemitraan dokter dan paramedis
c. Peningkatan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan (Bantuan Provinsi)
d. Pelaksanaan Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM)
(Bantuan Provinsi)
15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pendidikan dan Pelatihan Perawatan
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
e. Peningkatan kapasitas kota dalam penanggulangan komplikasi kebidanan
(Bantuan Provinsi)
Secara rinci rencana stratejik dan rencana kinerja Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi dapat dilihat pada lampiran.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 35


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai


seperti efisiensi dan efektivitas. Efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai
hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efektivitas adalah pencapaian
tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian
alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan
lainnya. Dalam sistem pemerintahan dikenal akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (AKIP).
Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
instansi pemerintah.
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi selaku unsur pelaksana Pemerintah
Daerah dalam bidang kesehatan, berkewajiban untuk melakukan
akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) yang disusun berdasarkan Keputusan Kepala LAN
nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana LAKIP tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan ataupun kegagalan selama kurun
waktu tahun 2009 berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rencana strategi.

III.1 Kerangka Pengukuran Kinerja


Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematik dan berkesinambungan yang didasarkan pada kelompok indikator

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 37


kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil,
manfaat dan dampak. Pengukuran kinerja mencakup antara lain:
a. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-
masing kelompok indicator kinerja kegiatan
b. Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan
tingkat pencapaian target dari masing-masing indicator sasaran yang
telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan


formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran
Pencapaian Sasaran (PPS), yang selanjutnya dilakukan evaluasi untuk
mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Untuk lebih mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja
kegiatan, indicator sasaran dan indicator makro maka dipergunakan skala
ordinal dan makna dari nilai tersebut yaitu:
80 - 100 : Baik
60 - 79 : Cukup Baik
< 60 : Tidak Baik

III.2 Evaluasi dan Analisis Kinerja


III.2.1 Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan pada tahun 2009 menetapkan 52 (lima puluh dua)
sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan program, kegiatan dan sub
kegiatan serta untuk mengetahui sasaran yang telah dan belum mencapai
target pada tahun anggaran 2009 dapat dilihat pada tabel berikut:

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 38


Tabel 3.1
Evaluasi Pencapaian Sasaran (1)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan kunjungan ibu
1 % 80 83.92 104.89 Baik
hamil K4
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
2 % 80 84.40 105.50 Baik
kesehatan yang memiliki
kompetensi
Cakupan komplikasi
3 % 74 95.75 129.39 Baik
kebidanan yang ditangani
Cakupan kunjungan
4 neonatus (bayi umur 0-28 % 77 82.59 107.27 Baik
hari)
Cakupan neonatus dengan
5 % 77 100.00 129.87 Baik
komplikasi yang ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi % 78 54.78 70.23 Cukup Baik
Cakupan pelayanan nifas (6
7 jam s/d 42 hari pasca % 84 76.18 90.69 Baik
partus)
8 Cakupan peserta KB aktif % 69.5 76.36 109.87 Baik
Cakupan balita yang naik
9 % 70 60.18 85.97 Baik
berat badannya (N/D)
10 Persentase anak balita BGM % <15 2.90 517.66 Baik
Cakupan balita mendapat
11 % 90 98.06 108.96 Baik
kapsul vit. A 2kali per tahun
Cakupan bumil mendapat
12 % 65 75.85 116.70 Baik
90 tablet Fe
Cakupan MP-ASI pada balita Tidak Ada
13 % 100 - -
gakin Data
Cakupan balita gizi buruk
14 % 100 100.00 100.00 Baik
mendapat perawatan

Sasaran pertama adalah meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan


anak, mempunyai 14 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 diperoleh dari perhitungan
persentase jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 39


care (ANC) minimal 4 kali sesuai dengan standar (dengan distribusi
waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2, dan 2 kali
pada trimester ke-3) oleh tenaga kesehatan dibagi dengan estimasi
jumlah ibu hamil di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2009 terdapat, dari 7765 orang ibu hamil sebanyak 6516 orang
telah mendapat pelayanan ANC sesuai standar (83,92%). Pencapaian
ini sudah melebihi target 80%. Dan jika dibandingkan dengan tahun
lalu (83,8%) terdapat peningkatan sebesar 0,1%. Pencapaian cakupan
yang sudah cukup baik ini disebabkan aksesibilitas pelayanan
kesehatan masyarakat terutama untuk ibu hamil sudah baik. Tingkat
kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang kehamilan juga
senantiasa bertambah, terutama dengan diaktifkannya kelurahan siaga.
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi, dihitung dari persentase jumlah persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan kompeten dibagi dengan jumlah seluruh ibu
bersalin di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009,
terdapat 6565 orang ibu bersalin. Sedangkan ibu bersalin yang
mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten
sebanyak 5541 orang (84,40%) meningkat 0,8% dari tahun lalu.
Walaupun angka tersebut sudah melebihi target, tetapi jumlah paraji
masih cukup banyak, yaitu sebanyak 95 orang tersebar tidak merata di
33 kelurahan. Sehingga beberapa wilayah yang jumlah parajinya masih
banyak tidak dapat melebihi target yang ditetapkan, yaitu 80%.
Menjadi tantangan besar terutama bagi tenaga kesehatan di puskesmas
yang mengalami peningkatan fungsi sebagai Puskesmas PONED
(Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar) sedangkan cakupan
pertolongan persalinan belum memenuhi target, seperti Baros dan
Sukabumi. Selebihnya kerjasama dengan bidan praktek swasta dan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 40


paraji yang terbina menjadi faktor yang mempengaruhi pencapaian
yang baik di beberapa wilayah. Selain juga pemanfaatan fungsi
kelurahan siaga oleh masyarakat yang semakin baik terutama
kelurahan siaga maternal.
3. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, didapat dari
perhitungan persentase jumlah komplikasi kebidanan yang
mendapatkan penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
dibagi dengan estimasi jumlah ibu hamil beresiko di suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah penanganan/
pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan
setiap kasus komplikasi kebidanan. Pada tahun 2009, estimasi jumlah
ibu hamil beresiko adalah 1553 orang, dan terdapat 1487 komplikasi
kebidanan tertangani (95,75%). Target 74% telah tercapai dan terjadi
peningkatan sebesar 8,33% dari tahun lalu. Pencapaian yang sudah
baik ini dikarenakan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dasar ataupun rujukan sudah cukup baik dan diimbangi
dengan tersedianya sumber daya kesehatan yang kompeten.
4. Cakupan kunjungan neonatus, diperoleh dari perhitungan persentase
jumlah neonatus (bayi 0-28 hari) yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar pada 6-48 jam setelah lahir dibagi dengan estimasi jumlah bayi
di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009,
sebanyak 5939 bayi telah mendapatkan pelayanan sesuai standar, dari
jumlah estimasi 7193, atau sekitar 82,59%. Meskipun jika dibandingkan
dengan tahun lalu terjadi penurunan sebesar 3,50%, pencapaian ini
sudah melebihi target 77%. Hal tersebut dikarenakan keaktifan kader
siaga dalam penjaringan bayi baru lahir dan kesiapan tenaga kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 41


dalam memberikan pelayanan terutama pemberian imunisasi hepatitis
B pertama (HB 0).
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, diperoleh dari
perhitungan persentase jumlah neonatus dengan komplikasi yang
mendapat penanganan dibagi dengan jumlah keseluruhan neonatus
yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun
2009, terdapat sebanyak 230 kasus neonates dengan komplikasi dan
seluruhnya telah tertangani (100%). Sedangkan target yang ditetapkan
77%, sehingga dengan demikian target telah tercapai. Hal ini
dikarenakan kesiapan tenaga kesehatan untuk memberikan
penanganan baik di pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan.
Dibantu dengan adanya peran kader siaga sehingga dapat
meningkatkan hasil penjaringan neonatus dengan komplikasi.
6. Cakupan kunjungan bayi, didapat dari perhitungan persentase jumlah
bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar
dibagi dengan jumlah bayi yang ada di wilayah kerja pada ku run
waktu tertentu. Diasumsikan bayi yang berusia 12 bulan telah
mendapat 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar, maka cakupan
kunjungan bayi dilihat dari cakupan kunjungan bayi B12. Dari 6902
bayi, hanya 3781 bayi yang melakukan kunjungan dan mendapatkan
pelayanan (54,78%). Pencapaian mengalami penurunan sebesar 1,61%
dari tahun lalu. Angka tersebut juga belum mencapai target yang
ditetapkan, yaitu 78%. Hal ini disebabkan masih banyak orang tua
balita menganggap tidak perlu lagi datang ke posyandu apabila
imunisasi anak sudah lengkap. Padahal posyandu sebagai tempat yang
paling efektif untuk menjaring dan memberikan pelayanan kesehatan
dasar sebagai perpanjangan tangan puskesmas.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 42


7. Cakupan pelayanan nifas, dihitung dari jumlah ibu nifas yang
memperoleh 2 kali pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan
dibagi dengan jumlah seluruh ibu bersalin di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009 terdapat 5001 orang ibu
bersalin yang mendapat pelayanan dari jumlah 6565 orang ibu bersalin
atau sekitar 76,18%. Angka tersebut masih jauh di bawah target yang
ditetapkan yaitu 84%. Meskipun demikian terjadi peningkatan sebesar
1,7% dari tahun lalu. Pencapaian yang masih belum mencapai target ini
dikarenakan masih kurangnya koordinasi dengan bidan praktek
swasta dan kader/fasilitator kelurahan siaga serta paraji dalam sistem
pencatatan dan pelaporan pelayanan nifas.
8. Cakupan peserta KB aktif, didapat dari perhitungan persentase jumlah
peserta KB baru dan lama yang masih aktif dibagi dengan jumlah
pasangan usia subur (PUS) yang ada pada kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2009, terdapat sebanyak 50.413 pasangan usia subur. Sedangkan
peserta KB aktif yang ada sejumlah 38.494 atau sekita 76,36%. Angka
ini telah memenuhi target 69,5%. Keberhasilan ini dikarenakan
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ber-KB san cukup baiknya
koordinasi lintas sektor dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Keluarga Berencana (PMKB).
9. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) didapat dari
perhitungan persentase rata-rata jumlah balita ditimbang yang naik
berat badannya dibagi dengan jumlah rata-rata balita yang ditimbang
di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Dari 17.704 balita
yang ditimbang terdapat 10.654 balita yang naik berat badannya
(60,18%). Sehingga persen pencapaian pada tahun 2009 adalah 85,97%
dari target yang seharusnya (70%). Seperti terjadi pada tahun
sebelumnya, cakupan N/D yang masih dibawah target ini dikarenakan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 43


tingginya standar yang ditetapkan Departemen Kesehatan untuk
kenaikan berat badan balita yaitu 4 ons atau lebih, sehingga kenaikan
berat badan 1 atau 2 ons belum disebut naik. Mengingat hal tersebut,
yang dapat dilakukan selain meningkatkan sosialisasi kepada
masyarakat mengenai standar dan cara untuk memenuhi standar
kenaikan berat badan itu adalah mengubah target menjadi meningkat
sedikit demi sedikit, tidak konstan, disesuaikan dengan kemampuan
sumber daya kesehatan.
10. Persentase anak balita BGM diperoleh dari perhitungan persentase
jumlah balita yang memiliki berat badan di bawah garis merah p ada
KMS dibagi dengan jumlah rata-rata balita yang ditimbang di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Dari 17.704 balita
ditimbang terdapat 513 balita BGM (2,90%). Target yang ditetapkan
adalah kurang dari 15%, sehingga pada tahun 2009 pencapaian sudah
jauh melampaui target. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan
kualitas sumber daya kesehatan yang berimbas pada pelayanan
kesehatan khususnya balita di posyandu. Dan jika dibandingkan
dengan tahun lalu pun terjadi peningkatan sebesar 0,4%. Rendahnya
persentase balita BGM ini menandakan secara umum status gizi balita
di Kota Sukabumi sudah cukup baik.
11. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun, diperoleh
dari perhitungan persentase jumlah balita yang mendapat kapsul
vitamin A sebanyak dua kali dalam setahun dibagi dengan jumlah
seluruh sasaran balita yang ada di wilayah kerja pada tahun yang
sama. Dari 20.533 balita yang ada, sekitar 20.153 balita telah
mendapatkan 2 kapsul vitamin A dalam setahun (98.06%), sehingga
pencapaian pada tahun 2009 sebesar 98,06% sudah mencapai target
yang ditetapkan (90%). Dibandingkan dengan cakupan tahun lalu

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 44


mengalami peningkatan sebesar 2,46%. Tingginya cakupan balita
mendapat kapsul vitamin A disebabkan oleh semakin banyaknya
keluarga balita yang mengerti pentingnya vitamin A bagi kesehatan
anaknya. Sehingga petugas tidak mengalami kesulitan yang berarti.
Peran kader pun dalam sweeping pemberian vitamin A tidak dapat
dinilai kecil. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penghargaan untuk
peran kader tersebut.
12. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, didapat dari perhitungan
persentase jumlah ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe dibagi dengan
perkiraan jumlah ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja pada waktu
yang sama. Dari 7765 perkiraan jumlah ibu hamil yang ada terdapat
5890 ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (75,85%). Angka tersebut
sudah melebihi target 65% dan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dibandingkan dengan cakupan tahun lalu (18.35%). Hal ini
dikarenakan adanya optimalisasi pencatatan dan pelaporan oleh
tenaga kesehatan, disamping peningkatan pelayanan ibu hamil,
terutama di posyandu.
13. Cakupan MP-ASI pada balita gakin, diperoleh dari perhitungan
persentase jumlah balita gakin yang mendapat MP-ASI dibagi dengan
jumlah seluruh balita gakin yang ada. Cakupan MP-ASI merupakan
hasil dari kegiatan pemberian MP-ASI pada balita gakin. Namun pada
tahun 2009, kegiatan pemberian MP-ASI tidak dilaksanakan karena
selama ini kegiatan tersebut merupakan kegiatan dari pusat yang
dibebankan ke daerah dengan sumber dana APBN. Sampai saat ini,
Kota Sukabumi belum dapat melaksanakannya secara mandiri, karena
keterbatasan sumber daya yang ada.
14. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, diperoleh dari
perhitungan persentase jumlah balita gizi buruk yang mendapat

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 45


perawatan di sarana pelayanan kesehatan dibagi dengan jumlah
seluruh balita gizi buruk yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama. Pada tahun 2009, dari 12 balita gizi buruk yang ada di Kota
Sukabumi, seluruhnya telah mendapatkan perawatan (100%). Seperti
tahun lalu, angka ini sudah mencapai target yang ditentukan, yaitu
100%. Hal ini dikarenakan semakin baiknya tingkat kesadaran di
masyarakat terutama keluarga balita gizi buruk, untuk memeriksakan
kesehatan anaknya, sehingga petugas tidak menemukan kesulitan
yang berarti saat melakukan perawatan. Perawatan yang dilakukan
adalah pemantauan secara intensif oleh tenaga kesehatan di puskesmas
maupun penyelenggaraan klinik gizi di dinas kesehatan secara rutin
setiap bulannya dengan mendatangkan dokter spesialis anak.

Tabel 3.2
Evaluasi Pencapaian Sasaran (2)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan perkesmas
1 kasus 20 181 905.00 Baik
individu
Cakupan perkesmas
2 kasus 10 0 0 Tidak Baik
keluarga
Cakupan Kelompok
3 kasus 7 0 0 Tidak Baik
Khusus
Cakupan pelayanan
4 % 80 93.49 116.87 Baik
kesehatan MTBM
Cakupan pelayanan
5 % 65 56.81 87.40 Baik
kesehatan MTBS
Cakupan pelayanan
6 kesehatan pra usia % 3.4 2.80 82.41 Baik
lanjut
Cakupan pelayanan
7 % 8.6 8.95 104.10 Baik
kesehatan usia lanjut
Meningkatnya jumlah
8 kelompok 145 158 108.97 Baik
kelompok posbindu

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 46


Sasaran kedua adalah meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan
kesehatan masyarakat, mempunyai 8 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan perkesmas individu, diperoleh dari jumlah kasus kesehatan
individu yang ditangani di Klinik Kesuma puskesmas hingga selesai.
Pada tahun 2009, dari 20 kasus yang ditargetkan, terdapat 181 kasus
yang tertangani. Pencapaian ini sangat jauh di atas target. Hal ini
dikarenakan kemampuan sumber daya kesehatan sebanding dengan
jumlah kasus yang ada ditambah dengan kerjasama yang baik dengan
pasien sehingga kasus dapat tertangani.
2. Cakupan perkesmas keluarga diperoleh dari jumlah kasus kesehatan
keluarga yang ditangani di Klinik Kesuma puskesmas hingga selesai.
Pada tahun 2009, tidak terdapat data kasus yang tertangani hingga
selesai sehingga dianggap tidak ada pencapaian. Hal ini dikarenakan
kasus jarang ditemukan. Kasus yang ada biasanya memiliki tingkat
kesulitan kerjasama yang tinggi dengan pasien keluarga dibandingkan
dengan pasien individu, karena melibatkan banyak pihak sehingga
kasus lebih sulit ditangani. Perlu dipelajari atau bahkan dicari lagi cara
pendekatan yang lebih meyakinkan kepada keluarga pasien.
3. Cakupan kelompok khusus, diperoleh dari jumlah kasus kesehatan
kelompok khusus yang ditangani di Klinik Kesuma puskesmas hingga
selesai. Serupa dengan kasus perkesmas keluarga, kasus pada
kelompok khusus pada tahun 2009 ini tidak ada pencapaian. Hal ini
dikarenakan selain kasus jarang ditemukan juga adanya tingkat
kesulitan kerjasama dengan pasien yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pasien individu atau keluarga. Karena selain melibatkan
banyak pihak, kelompok khusus juga memiliki eksklusivitas berbeda
di tengah masyarakat. Misalnya kelompok pengguna narkoba, tidak
sembarang orang dapat diterima di dalamnya.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 47


4. Cakupan pelayanan kesehatan MTBM (manajemen terpadu bayi
muda), didapat dari perhitungan persentase jumlah pasien MTBM
yang diperiksa di puskesmas dibagi dengan jumlah kunjungan bayi
kurang dari 2 bulan pada waktu tertentu. Pada tahun 2009, kumulatif
dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Sukabumi terdapat 2.351
kunjungan bayi kurang dari 2 bulan. Sedangkan kasus MTBM yang
ada sebanyak 2.198. Sehingga cakupan pelayanan kesehatan MTBM
melebihi target 80% yang ditetapkan, yaitu 93,49%. Hal ini dikarenakan
sumber daya kesehatan (terutama bidan) secara kuantitas sudah
mencukupi kebutuhan di wilayah sehingga mempermudah
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, ditambah
kesadaran masyarakat untuk kontak dengan pelayanan kesehatan
sudah cukup baik.
5. Cakupan pelayanan kesehatan MTBS (manajemen terpadu balita sakit),
didapat dari perhitungan persentase jumlah pasien MTBS yang
diperiksa di puskesmas dibagi dengan jumlah kunjungan balita, usia 2
bulan sampai 5 tahun pada waktu tertentu. Pada tahun 2009, kumulatif
dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Sukabumi terdapat 38.116
kunjungan. Sedangkan kasus MTBS yang ada sebanyak 21.654.
Sehingga cakupan pelayanan kesehatan MTBS dibawah target 65%
yang ditetapkan, yaitu 56,81%. Hal ini dikarenakan keterbatasan
sumber daya kesehatan (terutama perawat) belum mencukupi secara
kuantitas. Rangkap tugas yang terjadi menyebabkan pelaksanaan
program tidak maksimal.
6. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut (lansia), didapat dari
perhitungan persentase jumlah pasien pra lansia yang diperiksa di
pelayanan kesehatan dibagi dengan jumlah sasaran pra lansia yang ada
di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 48


yang dimaksud disini adalah posbindu, karena jangkauan posbindu
cukup luas mengingat beberapa sasaran di kelompok lansia sering
ditemukan mengalami keterbatasan kemandirian. Pada tahun 2009,
dari jumlah sasaran pra lansia 43.186, terdapat 1.210 pasien pra lansia
yang mendapat pelayanan kesehatan (2,80%). Angka tersebut masih di
bawah target 3,4% yang ditetapkan. Masih rendahnya cakupan
tersebut dikarenakan pra lansia belum menjadi fokus program lansia,
mengingat pra lansia masih dianggap mampu mengakses pelayanan
kesehatan yang ada.
7. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut, didapat dari perhitungan
persentase jumlah pasien lansia yang diperiksa di pelayanan kesehatan
dibagi dengan jumlah sasaran lansia yang ada di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, dari jumlah sasaran 22.999
orang lansia, terdapat sebanyak 2.059 orang yang mendapat pelayanan
kesehatan (8,95%). Angka tersebut sudah melebihi target yang
ditetapkan, yaitu 8,6%. Dari pencapaian itu tampak bahwa pelayanan
posbindu memang terbukti dibutuhkan dan perlu terus ditingkatkan
untuk memberikan jangkauan yang lebih luas.
8. Meningkatnya jumlah kelompok posbindu, diketahui dari jumlah total
posbindu yang ada di Kota Sukabumi pada kurun waktu tertentu. Dari
target 145 posbindu yang harus ada, pada tahun 2009 ternyata terdapat
158 posbindu. Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang ditargetkan. Hal
ini dikarenakan kebutuhan masyarakat terutama para lansia cukup
tinggi akan pelayanan kesehatan yang mudah diakses.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 49


Tabel 3.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran (3)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa SD dan
setingkat oleh tenaga
1 % 91 118.08 129.76 Baik
kesehatan atau tenaga
terlatih (Guru UKS atau
Dokter Kecil)
Cakupan pelayanan
2 % 75 73.52 98.03 Baik
kesehatan remaja
Cakupan pelayanan
3 kesehatan kerja pada % 0.8 1.49 185.80 Baik
pekerja formal
Prevalensi karies gigi
4 kesehatan gigi dan % 18 9.68 186.00 Baik
mulut (Prevalensi karies)
Cakupan pelayanan
5 kesehatan pada tempat- % 21 100.00 476.19 Baik
tempat olahraga massal
Cakupan
penyelenggaraan P3K
6 dalam peringatan hari % 100 92.00 92.00 Baik
raya dan hari besar
nasional
Cakupan pengembangan
kegawatdaruratan dan
7 % 10 0.00 0.00 Tidak Baik
bencana berbasis
masyarakat
Cakupan pelayanan
8 % 0.03 0.84 2,799.98 Baik
kesehatan mata
Cakupan pelayanan
kesehatan jiwa di sarana
9 % 0.6 4.33 720.84 Baik
pelayanan kesehatan
umum

Sasaran ketiga adalah meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan


pada kelompok khusus, mempunyai 9 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) didapat

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 50


dari hasil pemeriksaan siswa SD dan setingkat pada kegiatan
penjaringan yang dilakukan kepada seluruh siswa SD kelas 1.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain: pemeriksaan mata, gigi dan
mulut, gizi, dan kesehatan secara umum. Persentase dari jumlah siswa
kelas 1 SD/setingkat yang diperiksa dibagi dengan keseluruhan
jumlah siswa kelas 1 SD/setingkat. Pada tahun 2009, terdapat 5680
siswa yang diperiksa dari jumlah keseluruhan 6707 siswa (84,69%).
Sehingga target 91% belum tercapai. Hal ini dikarenakan masih
sulitnya kerjasama dengan siswa kelas 1 SD padahal pemeriksaan yang
dilakukan ada beberapa jenis. Beberapa puskesmas melakukan
penjaringan bersamaan dengan imunisasi anak sekolah sehingga
kesulitan semakin besar karena imunisasi memberikan rasa takut pada
sebagian siswa SD kelas 1. Sehingga tidak semua siswa mendapat
pemeriksaan lengkap, bahkan ada beberapa yang pulang atau tidak
masuk pada saat pemeriksaan.
2. Cakupan pelayanan kesehatan remaja diperoleh dari hasil pemeriksaan
kesehatan siswa pada sekolah menengah pertama dan atas (aspek
formal) sedangkan aspek non formal melalui kegiatan pelayanan
kesehatan peduli remaja (PKPR) penjaringan remaja di luar sekolah
belum optimal dilakukan. Hal ini mengakibatkan target (75%) pada
tahun 2009 belum tercapai. Dari 11.677 remaja siswa sekolah menengah
yang ada, sebanyak 8.585 siswa diperiksa (73,52%).
3. Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal didapat dari
perhitungan persentase jumlah pekerja yang diperiksa dibagi dengan
jumlah seluruh pekerja formal yang ada. Dikarenakan keterbatasan
sumber daya maka pada tahun 2009 pemeriksaan dibatasi hanya pada
pekerja wanita. Jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan
kadar haemoglobin (Hb) untuk mengetahui prevalensi anemia. Anemia

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 51


adalah kondisi kurangnya kadar Hb dalam darah seseorang. Status
anemia terutama pada pekerja berhubungan dengan produktivitas
pekerja itu sendiri. Dari 17.559 orang pekerja wanita yang ada di Kota
Sukabumi, hanya 261 orang yang diperiksa (1,49%). Sudah melampaui
target yang ditetapkan, yaitu 0,8%. Dan dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan ditemukan 49,43% pekerja dengan status anemia.
4. Prevalensi karies gigi kesehatan gigi dan mulut diperoleh dari
persentase kasus karies gigi yang ditemukan dibagi dengan seluruh
kasus kelainan gigi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan di puskesmas dan sekolah. Pada tahun 2009, dari 12262
kasus kelainan gigi terdapat 1772 kasus karies gigi (14,45%). Jika
dibandingkan dengan target 18%, maka prevalensi karies gigi masih di
bawah target. Pencapaian yang cukup baik ini dikarenakan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut sudah
cukup baik pula. Ditambah dengan sudah terjalinnya kemitraan
dengan pihak sponsor (Pepsodent) dalam melakukan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, seperti pelatihan kader,
terutama usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM) dalam rangka
mencegah peningkatan penyakit gigi di masyarakat.
5. Cakupan pelayanan kesehatan pada tempat-tempat olahraga massal,
didapat dari perhitungan persentase jumlah tempat-tempat olahraga
massal yang dilayani dibagi dengan jumlah seluruh tempat-tempat
olahraga massal yang ada di Kota Sukabumi. Ada tiga tempat olahraga
massal yang terdata oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, yaitu
Lapangan Merdeka, Depan Gedung Walikota, dan di Jalur. Pelayanan
dilakukan seminggu sekali, setiap hari minggu pagi. Pelayanan yang
dilakukan adalah pengukuran tensi darah, timbang badan dan
konsultasi kesehatan gratis. Selama tahun 2009, ketiga tempat tersebut

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 52


telah terlayani secara rutin (100%). Sedangkan target yang ditetapkan
21%. Perlu diadakan pendataan ulang tempat-tempat olahraga massal
sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih memberikan manfaat
kepada masyarakat luas.
6. Cakupan penyelenggaraan P3K dalam peringatan hari raya dan hari
besar nasional didapat dari perhitungan persentase jumlah pelayanan
P3K yang dilakukan dalam peringatan hari raya dan hari besar
nasional dibagi dengan jumlah peringatan yang ada pada kurun waktu
tertentu. Pada tahun 2009, dari 25 peringatan hanya 23 peringatan yang
dilengkapi dengan pelayanan P3K. Hal ini berkaitan dengan masalah
sumber daya kesehatan terutama pendanaan dan kesiapan tenaga
kesehatan.
7. Cakupan pengembangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat diperoleh dari jumlah kelurahan yang sudah menerapkan
program kegawatdaruratan dan bencana berbasis masyarakat dibagi
dengan jumlah kelurahan yang ada. Pada tahun 2009, telah ditargetkan
3 kelurahan menerapkan program tersebut atau sekitar 10%, namun
karena keterbatasan sumber daya maka hanya dilakukan sosialisasi
kegawatdaruratan dan bencana kepada 33 kelurahan. Sehingga
cakupan tetap dianggap belum memenuhi target, karena belum ada
kelurahan yang sudah menerapkan program tersebut.
8. Cakupan pelayanan kesehatan mata, diperoleh dari perhitungan
persentase jumlah kunjungan pasien dengan masalah kesehatan mata
dibagi dengan jumlah kunjungan total pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2009, dari 59167 kunjungan pasien, terdapat 497 pasien
dengan masalah kesehatan mata (0,84%). Angka tersebut melebihi
yang ditetapkan, yaitu 0,03%. Tingginya jumlah kunjungan pasien
kesehatan mata berhubungan dengan diselenggarakannya operasi

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 53


katarak gratis untuk masyarakat pada bulan November sekaligus
memperingati Hari Kesehatan Nasional.
9. Cakupan pelayanan kesehatan jiwa di sarana pelayanan kesehatan
umum, diperoleh dari perhitungan persentase jumlah kunjungan
pasien dengan masalah gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan
dasar dibagi dengan jumlah kunjungan total pada kurun waktu
tertentu. Pada tahun 2009, dari 59167 kunjungan pasien, terdapat 2559
pasien dengan masalah kesehatan mata (4,33%). Angka tersebut
melebihi yang ditetapkan, yaitu 0,6%. Hal ini berkaitan dengan tingkat
stress di masyarakat.

Tabel 3.4
Evaluasi Pencapaian Sasaran (4)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan penemuan
dan penanganan
1 % 100 100.00 100.00 Baik
penderita penyakit
DBD
Persentase
rumah/bangunan
2 % 75 93.15 124.20 Baik
bebas jentik nyamuk
Aedes

Persentase pencucian
3 % 85 92.31 108.60 Baik
luka gigitan HPR

Cakupan mikro filarial


4 % <1 0 0 Baik
rate (MFR)

Sasaran keempat adalah meningkatnya kualitas pencegahan dan


pemberantasan penyakit menular bersumber binatang, mempunyai 1
indikator pencapaian sasaran, yaitu:

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 54


1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD,
diperoleh dari perhitungan persentase jumlah penderita DBD yang
ditemukan dan ditangani sesuai standar operasional prosedur yang
berlaku dibagi dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan di
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009,
ditemukan 1045 penderita DBD, dan seluruhnya sudah mendapat
penanganan sesuai standar (100%). Hal ini dikarenakan proporsi
rumah sakit dan penduduk Kota Sukabumi yang cukup baik, sehingga
kasus-kasus yang ditemukan dapat segera ditangani, seperti halnya
kasus DBD.
2. Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes, dihitung
dari persentase jumlah rumah/bangunan yang berdasarkan hasil
pemeriksaan tidak ditemukan jentik dibagi dengan jumlah seluruh
rumah/bangunan yang diperiksa pada kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2009, dari 13.200 rumah/bangunan yang diperiksa, diperoleh
hasil 12.296 rumah/bangunan bebas jentik (93,15%). Angka tersebut
jauh di atas target 75%. Dengan keterbatasan yang ada sehingga tidak
seluruh rumah/bangunan di Kota Sukabumi dapat diperiksa pada
waktu yang sama. Meskipun demikian, diketahui capaian yang cukup
baik ini merupakan hasil kinerja tenaga kesehatan yang terus berusaha
mensosialisasikan perlunya menjaga kebersihan lingkungan sebagai
upaya pencegahan penyakit.
3. Persentase pencucian luka gigitan HPR, dihitung dari persentase
jumlah kasus gigitan yang mendapat penanganan pertama dengan
pencucian luka menggunakan sabun/detergen dibagi dengan jumlah
seluruh kasus gigitan pada kurun waktu tertentu. Dari 13 kasus
terdapat 12 kasus gigitan yang langsung ditangani dengan pencucian
luka dengan sabun/detergen (92,31%). Sedangkan target yang

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 55


ditetapkan adalah 85%. Pencapaian yang baik ini dikarenakan sudah
sosialisasi penanganan kasus gigitan HPR pada masyarakat oelh
puskesmas sudah cukup baik sehingga dapat meningkatkan cakupan
penanganan gigitan. Namun di beberapa rumah sakit belum
sepenuhnya dilakukan.
4. Cakupan mikro filarial rate (MFR), diperoleh dari perhitungan
persentase jumlah sediaan yang posistif mikrofilaria dibagi seluruh
sediaan diperiksa. Pada tahun 2009, dari hasil survey darah jari (SDJ)
yang dilakukan di sekitar kasus klinis filaria semua hasilnya negatif ( -).
Artinya resiko penyebaran tidak ada dan sumber penularan
kemungkinan dari luar Kota Sukabumi.

Tabel 3.5
Evaluasi Pencapaian Sasaran (5)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan penemuan dan
1 penanganan penderita % 80 104.56 130.70 Baik
penyakit TBC BTA (+)
2 Cure Rate TB > 85% % 75 98.94 131.92 Baik
3 Error Rate % <5 3.76 132.98 Baik

4 Persentase kasus baru ISPA % 80 125.00 156.25 Baik


Cakupan penemuan kasus
5 % 11 18.54 168.53 Baik
baru diare
Persentase penderita kusta
Belum selesai
6 yang selesai berobat (RTF % 90 - -
pengobatan
Rate)
Persentase klien yang
7 mendapatkan penanganan % 15 100.00 666.67 Baik
HIV-AIDS
Cakupan penjangkauan
8 % 35 66.57 190.20 Baik
populasi risti

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 56


TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Persentase desa/kelurahan
9 mengalami KLB yang % 100 100.00 100.00 Baik
ditangani < 24 jam

Cakupan pengamatan
10 % 42 28.08 66.85 Cukup Baik
penyakit potensial KLB

Sasaran kelima adalah meningkatnya kualitas pencegahan dan


pemberantasan penyakit menular berbasis lingkungan, mempunyai 10
indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+),
didapat dari perhitungan persentase jumlah penderita TBC BTA (+)
yang ditemukan dan diobati dibagi dengan jumlah perkiraan penderita
baru TBC BTA (+) di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Dari
307 jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+), ditemukan 321
penderita baru (104,56%). Sehingga realisasi pada tahun 2009
melampaui target 80%. Hal ini dikarenakan aksesibilitas masyarakat
akan pelayanan kesehatan terutama puskesmas sudah cukup baik.
2. Cure rate TB > 85%, adalah tingkat kesembuhan penderita TB.
Diperoleh dari perhitunagan persentase jumlah penderita TB yang
sembuh dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus TB yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009, dari 284
penderita TB yang ada, sebanyak 281 orang dinyatakan sembuh
(98,94%). Hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat terutama
penderita TB sudah cukup baik sehingga drop out pengobatan dapat
ditekan dan angka kesembuhan meningkat (Jika dibandingkan dengan
tahun lalu, terjadi peningkatan sebesar 4,94%).
3. Error rate adalah tingkat kesalahan dari pembacaan sediaan. Diperoleh
dari perhitungan persentase jumlah sediaan yang salah dibaca dibagi

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 57


dengan jumlah seluruh sediaan yang diperiksa. Pada tahun 2009, dari
585 sediaan yang ada, terdapat sebanyak 22 sediaan salah dibaca
(3.76%). Pencapaian sudah baik karena sesuai target yang ditetapkan ,
yaitu dibawah 5%. Hal ini dikarenakan peningkatan kemampuan
sumber daya kesehatan dalam rangka memberikan pelayanan yang
terpadu, menyeluruh dan professional.
4. Persentase kasus baru ISPA, diperoleh dari jumlah penderita ISPA/
Pneumonia yang ditemukan dan diobati selama kurun waktu tertentu
dibagi dengan jumlah perkiraan penderita ISPA/Pneumonia dalam
kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009, ditemukan 3.955 kasus dari
3.164 kasus yang ditargetkan (125,00%). Pencapaian melebihi target
80% ini dikarenakan peningkatan kinerja penjaringan kasus (case
finding). Selain itu dukungan dari masyarakat juga cukup baik
terutama para kader dan fasilitator kelurahan siaga.
5. Cakupan penemuan kasus baru diare, diperoleh dari jumlah penderita
diare yang ditemukan dan diobati selama kurun waktu tertentu dibagi
dengan jumlah perkiraan penderita diare dalam kurun waktu yang
sama. Pada tahun 2009, ditemukan 22.555 kasus dari 121.664 kasus
yang diperkirakan (18,54%). Meskipun pencapaian telah melebihi
target 11% tetapi masih perlu mendapat perhatian karena jumlah kasus
yang ditemukan masih jauh dari perkiraan ini. Hal ini dikarenakan
pencatatan dan pelaporan yang masih kurang, ditambah dengan
keterbatasan sumber daya manusia sehingga rangkap tugas membuat
program tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
6. Persentase penderita kusta yang selesai berobat (RTF Rate), diperoleh
dari jumlah penderita kusta yang selesai berobat pada kurun waktu
tertentu dibagi dengan jumlah penderita Kusta yang berobat dalam
kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009, dari tiga orang penderita

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 58


kusta, semuanya masih menjalani pengobatan, sehingga tidak
dihasilkan data RTF Rate.
7. Persentase klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS, diperoleh
dari jumlah ODHA yang mendapat pelayanan program
penanggulangan HIV-AIDS dibagi dengan jumlah ODHA yang
tercatat. Pada tahun 2009, tercatat 365 ODHA, dan seluruhnya telah
mendapat pelayanan program penanggulangan HIV-AIDS (100%),
target yang ditetapkan (15%) sudah tercapai. Pencapaian ini tidak
luput dari keberadaan LSM Peduli HIV-AIDS yang semakin aktif
menjangkau klien dan mendorong klien untuk memanfaatkan layanan
penanganan HIV-AIDS.
8. Cakupan penjangkauan populasi risti, diperoleh dari perhitungan
persentase jumlah ODHA dalam populasi risti yang mendapat
pelayanan program dibagi dengan total estimasi jumlah populasi risti
pada kurun waktu yang sama. Ada empat kelompok yang termasuk
dalam populasi risti, yaitu injection drug user (IDUS), wanita penjaja
seks (WPS), laki-laki suka laki-laki (LSL), dan waria. Pada tahun 2009,
total estimasi dari empat populasi tersebut adalah 2.800 orang,
sedangkan yang mendapat pelayanan program sebanyak 1.864 orang
(66,57%). Pencapaian telah melebihi target 35% yang ditetapkan. Hal
ini erat kaitannya dengan adanya dukungan dari LSM Peduli AIDS.
Namun keberadaan LSM tersebut tidak dapat dipastikan untuk waktu
yang lama, sehingga perlu difikirkan untuk ke depannya, terutama
masalah pendanaan.
9. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam,
diperoleh dari jumlah kelurahan mengalami KLB yang ditangani
kurang dari 24 jam dibagi dengan jumlah kelurahan dengan KLB yang
ada pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009, terjadi lima KLB

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 59


yang seluruhnya dapat ditangani kurang dari 24 jam. Sehingga
pencapaian menjadi 100%. Hal ini disebabkan kesiagaan tenaga
kesehatan yang telah dilatih tentang penanggulangan bencana.
10. Cakupan pengamatan penyakit potensial KLB, diperoleh dari jumlah
laporan W2 puskesmas yang dilaporkan ke dinas kesehatan tepat
waktu dibagi dengan jumlah laporan yang seharusnya dilaporkan
pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2009, dari 780 laporan yang
seharusnya masuk, terdapat hanya 219 laporan yang masuk (28,08%).
Angka tersebut masih jauh di bawah target 42%. Hal ini dikarenakan
masih banyak tenaga kesehatan yang tidak mengerti akan pentingnya
surveilans melalui laporan tersebut untuk pencegahan penyakit
potensial. Sehingga pelatihan tentang surveilans masih perlu
dilaksanakan.

Tabel 3.6
Evaluasi Pencapaian Sasaran (6)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan desa/ kelurahan
1 Universal Child % 66 84.85 128.56 Baik
Immunization

Persentase imunisasi anak


2 % 91 86.76 95.34 Baik
sekolah

Persentase laporan
3 % 82 100.00 121.95 Baik
imunisasi

Sasaran keenam adalah meningkatnya kualitas pelayanan imunisasi,


mempunyai 3 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI),
diperoleh dari perhitungan persentase jumlah desa/kelurahan UCI

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 60


dibagi dengan jumlah keseluruhan desa/kelurahan yang ada. Pada
tahun 2009, 28 dari 33 kelurahan sudah termasuk dalam kategori UCI
(84,85%). Berdasarkan angka tersebut, target 66% memang telah
tercapai, namun masih diperlukan upaya untuk meningkatkan
pencapaian di 5 kelurahan yang belum memenuhi target. Adapun
salah satu masalah yang ditemukan adalah adanya perbedaan yang
cukup signifikan antara jumlah penduduk riil dengan estimasi yang
dikeluarkan oleh BPS, sehingga ini berdampak pada perhitungan
pencapaian di beberapa wilayah kerja puskesmas. Selain itu koordinasi
lintas sektor pun perlu diadakan di tingkat kecamatan/kelurahan
sebagai penggerak pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan
dukungan masyarakat juga akan meningkat terhadap program
imunisasi, terutama imunisasi yang menjadi indikator UCI, yaitu BCG,
DPT-HB 3, Polio 4 dan Campak.
2. Persentase imunisasi anak sekolah, diperoleh dari perhitungan
persentase Jumlah anak sekolah yang menjadi sasaran program yang
divaksinasi dibagi jumlah keseluruhan anak sekolah yang menjadi
sasaran program imunisasi pada kurun waktu tertentu. Pada tahun
2009, dari 19.728 sasaran yang ada hanya 17.116 anak yang mendapat
imunisasi (86,76%). Angka yang belum mencapai target (91%) ini
dikarenakan masih ditemukan kesulitan kerjasama dengan anak
sekolah, terutama anak kelas 1 SD.
3. Persentase laporan imunisasi, dihitung dari jumlah ketepatan laporan
imunisasi dari tempat-tempat pelayanan imunisasi di Kota Sukabumi
dibagi dengan jumlah keseluruhan tempat-tempat pelayanan imunisasi
di Kota Sukabumi pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, semua
tempat pelayanan imunisasi, sebanyak 264 tempat telah memberikan
laporan secara rutin kepada dinas kesehatan (100%).

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 61


Tabel 3.7
Evaluasi Pencapaian Sasaran (7)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Persentase institusi dibina
1 % 42.5 67.76 159.43 Baik
(TTU, TUPM, TPM)
Cakupan kunjungan
lapangan ke rumah
pasien/klien yang diduga
sebagai penyebab
2 terjadinya penyakit % 65 91.72 141.11 Baik
menular berbasis
lingkungan yang
berkunjung ke klinik
sanitasi di 15 puskesmas

Sasaran ketujuh adalah meningkatnya kualitas penyehatan


lingkungan, mempunyai 2 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Persentase institusi dibina (TTU, TUPM, TPM), dihitung dari jumlah
institusi yang diperiksa dibagi dengan jumlah institusi yang ada di
Kota Sukabumi pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009
pencapaiannya sudah mencapai target. Dari 1191 tempat yang ada
telah dilakukan pemeriksaan/pembinaan kepada 807 tempat (67,76%).
Hal ini disebabkan adanya peningkatan pembinaan kepada pelaksana
petugas klinik sanitasi di Puskesmas.
2. Cakupan kunjungan lapangan ke rumah pasien/klien yang diduga
sebagai penyebab terjadinya penyakit menular berbasis lingkungan
yang berkunjung ke klinik sanitasi di 15 puskesmas. Cakupan ini
dihitung berdasarkan jumlah pasien/klien klinik sanitasi yang
dilakukan kunjungan rumah dibagi dengan jumlah kunjungan
pasien/klien yang datang ke klinik sanitasi pada kurun waktu yang
sama. Pada tahun 2009, dari 906 kunjungan di klinik sanitasi dilakukan
831 kunjungan rumah (home visit) sebagai bentuk intervensi lanjutan.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 62


Pencapaian tersebut telah melebihi target 65% yang ditetapkan, yaitu
91,72%. Hal ini dikarenakan pelaksana klinik sanitasi sudah melakukan
kinerja yang optimal.

Tabel 3.8
Evaluasi Pencapaian Sasaran (8)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Terpenuhinya
kebutuhan administrasi
perkantoran di 16 UPTD
1 % 100 100.00 100.00 Baik
dan kantor Dinas
Kesehatan setiap
tahunnya
Terpenuhinya
kebutuhan
pembangunan/ rehab
Puskesmas, Puskesmas
2 unit 6 6 100.00 Baik
Pembantu,
Laboratorium Kesehatan
Daerah dan Gudang
Farmasi
Terpenuhinya
kebutuhan
pembangunan/ rehab
3 unit 4 4 100.00 Baik
Puskesmas, Rumah
Dinas untuk Dokter dan
Perawat
Terpenuhinya
kebutuhan kendaraan Tidak ada
4 roda 2 dan roda 4 dalam unit 0 0 0 target untuk
pelaksanaan operasional tahun ini
program dan kegiatan
Terpenuhinya
kebutuhan alat
kedokteran, kesehatan
5 dan laboratorium untuk % 100 100.00 100.00 Baik
16 UPTD dan Dinas
Kesehatan setiap
tahunnya

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 63


TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Terpenuhinya
kebutuhan meubelair,
peralatandan
6 perlengkapan kantor di % 100 100.00 100.00 Baik
16 UPTD dan Dinas
Kesehatan setiap
tahunnya

Sasaran kedelapan adalah tercapainya kebutuhan sarana dan


prasarana gedung puskesmas, puskesmas pembantu, laboratorium, rumah
dinas dokter dan perawat, kendaraan pusling serta perlengkapan kantor,
mempunyai 6 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran di 16 UPTD dan
Kantor Dinas Kesehatan setiap tahunnya. Pencapaiannya dilihat dari
berjalannya kegiatan administrasi perkantoran di 16 UPTD dan Kantor
Dinas Kesehatan pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, seperti
juga tahun sebelumnya, kegiatan administrasi perkantoran di 16 UPTD
dan Kantor Dinas Kesehatan berjalan dengan lancar (100%) sesuai
dengan yang ditargetkan.
2. Terpenuhinya kebutuhan pembangunan/rehab puskesmas, puskesmas
pembantu, laboratorium kesehatan daerah dan gudang farmasi.
Pencapaiannya dilihat dari keberhasilan pembangunan yang
dilaksanakan pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, dilakukan
pembangunan/rehabilitasi terhadap 6 unit bangunan, yaitu:
Puskesmas Selabatu (2 unit), Puskesmas Cikundul, Puskesmas
Nanggeleng, Laboratorium Kesehatan Daerah dan Gudang Farmasi.
Sehingga pencapaiannya 100%.
3. Terpenuhinya kebutuhan pembangunan/rehab puskesmas, rumah
dinas untuk dokter dan perawat. Sama dengan indikator sebelumnya,
pencapaian ini dilihat dari keberhasilan pembangunan yang

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 64


dilaksanakan pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, dilakukan
pembangunan/rehabilitasi terhadap 4 unit bangunan rumah dinas,
yaitu: 2 unit di Puskesmas Selabatu, dan 2 unit di Puskesmas
Nanggeleng. Sehingga pencapaiannya 100%.
4. Terpenuhinya kebutuhan kendaraan roda 2 dan roda 4 dalam
pelaksanaan operasional program dan kegiatan. Pencapaian ini dilihat
dari ketersediaan kendaraan roda 2 dan roda 4 sesuai target yang
ditetapkan pada kurun waktu tertentu. Namun pada tahun 2009, tidak
ada target yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan, karena pengadaan
kendaraan baru akan dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.
Sehingga tahun ini hanya dilakukan re-inventarisasi kendaraan.
5. Terpenuhinya alat kedokteran, kesehatan, dan laboratorium untuk 16
UPTD dan Dinas Kesehatan setiap tahunnya. Pencapaian ini dilihat
dari ketersediaan alat kedokteran, kesehatan dan laboratorium sesuai
yang direncanakan dalam dokumen pelaksanaan anggaran pada kurun
waktu tertentu. Pada tahun 2009, setiap alat kedokteran/ kesehatan/
laboratorium yang dianggarkan telah tersedia, sehingga
pencapaiannya 100%. Adapun alat-alat dimaksud adalah sebagai
berikut.
a. Alat Kedokteran, berupa alat kedokteran kebidanan dan penyakit
kandungan.
b. Alat Kesehatan, berupa Sanitarian Field Kit, Soil Test Kit, Food
Contaminant Test Kit, dan Alat pengambil sampel usap makanan.
c. Alat Laboratorium Kesehatan, berupa Alat pengujian dan
penyimpanan darah (Refrigerator centrifuge)
6. Terpenuhinya kebutuhan meubelair, peralatan dan perlengkapan
kantor di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan setiap tahunnya.
Pencapaiannya dilihat dari ketersediaan meubelair, peralatan, dan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 65


perlengkapan kantor sesuai yang direncanakan dalam dokumen
pelaksanaan anggaran pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009,
meubelair/ peralatan/ perlengkapan kantor yang dianggarkan telah
tersedia, sehingga pencapaiannya 100%.

Tabel 3.9
Evaluasi Pencapaian Sasaran (9)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Persentase ketersediaan
1 obat sesuai dengan % 94 89.80 95.53 Baik
kebutuhan
Persentase pengadaan
2 % 96 99.28 103.42 Baik
obat esensial
Persentase pengadaan
3 % 96 98.63 102.74 Baik
obat generic
Terpenuhinya kebutuhan
4 reagen dan AKHP di 16 % 100 100.00 100.00 Baik
UPTD setiap tahunnya

Sasaran kesembilan adalah tercapainya kebutuhan obat-obatan, reagen


laboratorium dan alat kesehatan habis pakai (AKHP), mempunyai 4 indikator
pencapaian sasaran, yaitu:
1. Persentase ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan, diperoleh dari
jumlah obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan
perbekalan kesehatan yang tersedia dibagi dengan jumlah obat
pelayanan kesehatan dasar yang dibutuhkan pada kurun waktu yang
sama. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan dihitung berdasarkan
jumlah dan item obat yang dibutuhkan. Jika dilihat berdasarkan item
obat, maka obat yang dibutuhkan sudah terpenuhi, yaitu 147 item.
Tetapi hanya 132 item obat yang jumlah obatnya sudah memenuhi
target persediaan (89,80%) atau pencapaiannya di tahun 2009 hanya

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 66


95,53% dari target yang ditetapkan, yaitu 94%. Hal ini dikarenakan,
produksi obat yang terbatas. Selain itu ketidaktersediaan tempat
penyimpanan karena rehabilitasi gedung gudang farmasi yang belum
selesai menjadi kendala tersendiri, sehingga pengiriman obat tertunda.
2. Persentase pengadaan obat esensial, diperoleh dari jumlah obat
esensial pelayanan kesehatan dasar yang tersedia dibagi dengan
jumlah obat esensial yang dibutuhkan pada kurun waktu yang sama.
Pada tahun 2009, dari 139 item obat esensial yang dibutuhkan terdapat
138 item yang secara jumlah obat sudah memenuhi target persediaan
(99,28%), sama seperti tahun lalu. Pencapaian sudah di atas target yang
ditetapkan yaitu 96%, meskipun secara target nasional (100%) belum
tercapai. Pengadaan obat sangat bergantung pada ketersediaan obat di
pasaran, sehingga tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kekurangannya.
3. Persentase pengadaan obat generik, diperoleh dari jumlah obat generik
pelayanan kesehatan dasar yang tersedia dibagi dengan jumlah obat
generik yang dibutuhkan pada kurun waktu yang sama. Serupa
dengan pengadaan obat esensial, pengadaan obat generic pun
mengalami hal yang relatif sama. Pada tahun 2009, dari 146 item obat
yang dibutuhkan terdapat 144 item obat yang tersedia sesuai target
persediaannya (98,63%).
4. Terpenuhinya kebutuhan reagen dan AKHP di 16 UPTD setiap
tahunnya. Pencapaiannya dilihat dari ketersediaan regen dan AKHP di
16 UPTD pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, reagen dan
AKHP telah tersedia sesuai dengan yang direncanakan dalam
dokumen pelaksanaan anggaran. Oleh karena itu, pencapaiannya
adalah 100%.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 67


Tabel 3.10
Evaluasi Pencapaian Sasaran (10)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan laporan kegiatan
sarana kesehatan penyedia
1 % 62.5 88.10 140.95 Baik
obat ke Dinas Kesehatan
setiap bulannya
Cakupan laporan kegiatan
sarana kesehatan, praktek
2 % 52.5 3.45 6.57 Tidak Baik
dokter dan bidan ke Dinas
Kesehatan setiap bulannya
Tersedianya produk
makanan industri rumah
3 tangga dan kosmetik yang sarana 20 22.00 110.00 Baik
beredar sesuai dengan
standar kesehatan
Terbentuknya 1 Puskesmas
Tidak ada
4 BLUD, serta % 0 0 0
target
terakreditasinya Labkesda

Sasaran kesepuluh adalah meningkatnya kualitas pelayanan sarana


kesehatan dasar dan penunjang kesehatan, mempunyai 4 indikator
pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan laporan kegiatan sarana kesehatan penyedia obat ke Dinas
Kesehatan setiap bulannya, dihitung dari persentase apotek yang telah
melaporkan rutin kegiatannya ke Dinas Kesehatan dibagi dengan
jumlah apotek yang ada pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009,
dari 42 apotek yang ada, sekitar 88,10% telah melaporkan kegiatannya
secara rutin ke Dinas Kesehatan. Hal ini dikarenakan kemudahan
sistem yaitu berupa software pelaporan narkotika/psikotropika yang
telah disosialisasikan sehingga semakin banyak apotek yang
melaporkan kegiatannya.
2. Cakupan laporan kegiatan sarana kesehatan, praktek dokter dan bidan
ke Dinas Kesehatan setiap bulannya, dihitung dari persentase praktek

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 68


dokter dan bidan yang telah melaporkan kegiatannya secara rutin
kepaa Dinas Kesehatan dibagi dengan keseluruhan jumlah praktek
dokter dan bidan yang ada pada kurun waktu tertentu. Seperti juga
tahun sebelumnya masih ditemukan banyak kendala untuk
pencapaian indikator ini. Karena masih kurang terbinanya koordinasi
antara dinas kesehatan selaku pemerintah pembina sarana kesehatan
masyarakat dengan praktek kesehatan swasta baik dokter maupun
bidan. Oleh karena itu pencapaian masih sangat rendah dan jauh di
bawah target 52,5%, yaitu sekitar 3,45%.
3. Tersedianya produk makanan industri rumah tangga dan kosmetik
yang beredar sesuai dengan standar kesehatan, dihitung dari
persentase jumlah sarana industri yang telah sesuai standar kesehatan
dibagi dengan jumlah sarana industri yang diperiksa. Pada tahun 2009,
dari 30 sarana industri yang diperiksa, terdapat 22 sarana telah sesuai
dengan standar kesehatan. Sehingga pencapaian berdasarkan target
adalah 110,00%. Meskipun pencapaiannya telah memenuhi target
namun jumlah sarana industri ini masih terlalu sedikit jumlahnya. Hal
ini karena disesuaikan dengan keberadaan sumber daya kesehatan
yang ada.
4. Terbentuknya 1 Puskesmas BLUD, serta terakreditasinya Labkesda.
Tahun 2009 merupakan tahun awal pembangunan jangka menengah
2008-2013, sehingga belum ada target yang harus dicapai untuk
indikator ini.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 69


Tabel 3.11
Evaluasi Pencapaian Sasaran (11)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Tercapainya pemenuhan
SDM Kesehatan dengan
kompetensi yang
1 dibutuhkandi 16 UPTD dan % 80 100.00 125.00 Baik
Dinas Kesehatan melalui
pelatihan dan pengajuan
usulan

Sasaran kesebelas adalah terpenuhinya SDM Kesehatan sesuai dengan


kompetensi yang dibutuhkan, mempunyai 1 indikator pencapaian sasaran,
yaitu:
1. Tercapainya pemenuhan SDM Kesehatan dengan kompetensi yang
dibutuhkan di 16 UPTD dan Dinas Kesehatan melalui pelatihan dan
pengajuan usulan. Pencapaiannya dilihat dari adanya SDM kesehatan
yang dikirimnya dalam pelatihan-pelatihan sesuai dengan
kompetensinya. Seperti pelatihan bidan untuk Puskesmas PONED.
Sehingga pencapaiannya 100%.

Tabel 3.12
Evaluasi Pencapaian Sasaran (12)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Terpenuhinya dan
digunakannya Dokumen
1 % 100 100.00 100.00 Baik
Laporan Kinerja Program
dan Kegiatan Kesehatan
Terpenuhinya dan
digunakannya Dokumen
2 % 100 100.00 100.00 Baik
Anggaran Dinas
Kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 70


TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Terpenuhinya dan
digunakannya Dokumen
Perencanaan dalam
3 pengambilan keputusan % 100 100.00 100.00 Baik
dan penyusunan
program dan kegiatan
kesehatan
Tersedianya dan
digunakannya data dan
informasi kesehatan
4 % 100 100.00 100.00 Baik
dalam penyusunan
program dan kegiatan
kesehatan

Sasaran kedua belas adalah terpenuhinya sumber dana (anggaran)


kesehatan dari berbagai sumber untuk penyusunan program, mempunyai 4
indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Terpenuhinya dan digunakan dokumen laporan kinerja program dan
kegiatan kesehatan. Pencapaiannya dilihat dari ketersediaan laporan
pertanggungjawaban dan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah pada Dinas Kesehatan dalam kurun waku tertentu. Pada
tahun 2009, dokumen dimaksud terpenuhi (100%).
2. Terpenuhinya dan digunakannya dokumen anggaran dinas kesehatan.
Pencapaiannya dilihat dari ketersediaan dokumen pelaksanaan
anggaran (DPA) Dinas Kesehatan pada kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2009, dokumen dimaksud terpenuhi (100%).
3. Terpenuhinya dan digunakannya dokumen perencanaan dalam
pengambilan keputusan dan penyusunan program dan kegiatan
kesehatan. Pencapaian dilihat dari ketersediaan dokumen rencana
strategis, rencana kerja anggaran, penetapan kinerja Dinas Kesehatan
pada kurun waku tertentu. Pada tahun 2009, dokumen dimaksud
terpenuhi (100%).

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 71


4. Tersedianya dan digunakannya data dan informasi kesehatan dalam
penyusunan program dan kegiatan kesehatan. Pencapaiannya dilihat
dari ketersediaan dokumen profil kesehatan Kota Sukabumi pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, dokumen dimaksud terpenuhi
(100%).

Tabel 3.13
Evaluasi Pencapaian Sasaran (13)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan PHBS Rumah
1 % 20 29.23 146.13 Baik
Tangga Sehat 40%
Cakupan PHBS Pendidikan
2 % 10 5.36 53.57 Tidak Baik
30%
Cakupan PHBS Sarana
3 % 10 32.81 328.13 Baik
Kesehatan 50%
Cakupan PHBS Tempat-
4 % 10 6.38 63.83 Cukup Baik
tempat Umum 30%
Cakupan PHBS Tempat
5 % 10 50.00 500.00 Baik
Kerja 30%

Sasaran ketiga belas adalah meningkatnya PHBS pada masyarakat,


mempunyai 5 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan PHBS Rumah Tangga Sehat, dihitung dari persentase jumlah
rumah tangga diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS
dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa. Pada
tahun 2009, dari 13.916 rumah tangga yang diperiksa, hanya 4.067
rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS (29,23%). Meskipun
pencapaiannya rendah namun sudah memenuhi target ditetapkan
yaitu 20%. Pencapaian tersebut erat kaitannya dengan pengetahuan,
sikap dan perilaku tiap keluarga dalam menerapkan PHBS di rumah
tangganya. Pengetahuan yang cukup, tapi tidak disertai dengan sikap

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 72


dan perilaku yang menunjang maka menghasilkan pencapaian yang
rendah. Atau memang ketiga faktor tersebut masih kurang.
2. Cakupan PHBS Pendidikan, dihitung dari persentase jumlah sekolah
diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS dibagi dengan
jumlah seluruh sekolah yang diperiksa. Pada tahun 2009, dari 112
sekolah yang diperiksa, hanya 6 sekolah yang memenuhi 10 indikator
PHBS (5,36%). Meskipun pencapaiannya rendah namun sudah
memenuhi target ditetapkan yaitu 10%. Hal ini dikarenakan belum
seluruh sekolah menerapkan PHBS pada para siswanya. Karena
kepedulian akan kesehatan masih rendah dan lebih bersifat formalitas
insidental. Selain itu kurang berfungsinya dokter kecil sebagai kader
kesehatan sekolah menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian,
mengingat Kota Sukabumi cukup terkenal dengan Usaha Kesehatan
Sekolahnya.
3. Cakupan PHBS Sarana Kesehatan, dihitung dari persentase jumlah
sarana kesehatan diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS
dibagi dengan jumlah seluruh sarana kesehatan yang diperiksa. Pada
tahun 2009, dari 64 sarana yang diperiksa, hanya 21 sarana yang
memenuhi 10 indikator PHBS (32,81%). Meskipun pencapaiannya
rendah namun sudah memenuhi target ditetapkan yaitu 10%. Hal ini
dikarenakan sosialisasi dan pengawasan yang kurang dari petugas
kesehatan karena fokus programnya masih pada rumah tangga.
4. Cakupan PHBS Tempat-tempat Umum (TTU), dihitung dari persentase
jumlah TTU diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS dibagi
dengan jumlah seluruh TTU yang diperiksa. Pada tahun 2009, dari 94
TTU yang diperiksa, hanya 6 tempat yang memenuhi 10 indikator
PHBS (6,38%). Pencapaiannya belum memenuhi target ditetapkan
yaitu 10%. Hal ini dikarenakan sosialisasi dan pengawasan yang

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 73


kurang dari petugas kesehatan karena fokus programnya masih pada
rumah tangga.
5. Cakupan PHBS Tempat Kerja, dihitung dari persentase jumlah tempat
kerja diperiksa yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS dibagi
dengan jumlah seluruh tempat kerja yang diperiksa. Pada tahun 2009,
dari 10 tempat kerja yang diperiksa, hanya 5 sarana yang memenuhi 10
indikator PHBS (50,00%). Hal ini dikarenakan sosialisasi dan
pengawasan yang kurang dari petugas kesehatan, keterbatasan sumber
daya juga menyebabkan pemeriksaan dilakukan dalam jumlah
minimal.

Tabel 3.14
Evaluasi Pencapaian Sasaran (14)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Cakupan Peningkatan
1 Kinerja Forum Masyarakat % 10 12.12 121.21 Baik
Desa 50%
2 Cakupan Krida SBH % 50 50.00 100.00 Baik
Cakupan Dana Sehat di
3 Poskestren dan Sekolah % 30 8.00 26.67 Tidak Baik
Menengah

Sasaran keempat belas adalah meningkatnya upaya kesehatan berbasis


masyarakat, mempunyai 3 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Cakupan peningkatan kinerja forum masyarakat desa, diperoleh dari
perhitungan persentase Jumlah forum kelurahan yang aktif, minimal
sudah melakukan pertemuan 2 bulan sekali, dibagi dengan jumlah
seluruh forum kelurahan yang ada pada kurun waktu tertentu. Pada
tahun 2009, dari 33 kelurahan yang ada, baru 4 kelurahan (12,12%)
yang kinerja forum masyarakatnya termasuk baik. Pencapaiannya

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 74


masih rendah namun sudah memenuhi target 10% yang ditetapkan.
Kurangnya pembinaan dan dukungan lintas sektor menjadi kendala
berarti dalam pemberdayaan masyarakat melalui forum masyarakat
desa.
2. Cakupan krida SBH, diperoleh dari perhitungan persentase Jumlah
Krida SBH yang terbina dibagi dengan jumlah seluruh krida yang
harus dibina pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2009, dari 6 krida
yang ada, sebanyak 3 krida telah terbina (50%). Pencapaiannya tersebut
telah mempertimbangkan kemampuan sumber daya kesehatan yang
ada, sehingga target 50% dapat tercapai.
3. Cakupan dana sehat di Poskestren dan Sekolah Menengah, diperoleh
dari perhitungan persentase jumlah Poskestren dan Sekolah Menengah
yang mempunyai Dana Sehat dibagi dengan jumlah seluruh
poskestren dan sekolah menengah yang ada. Pada tahun 2009, dari 75
sasaran yang ada, hanya 6 yang sudah memiliki dana sehat (8,00%).
Pencapaian masih di bawah target 30% ini dikarenakan kurangnya
pembinaan karena keterbatasan sumber daya kesehatan.

Tabel 3.15
Evaluasi Pencapaian Sasaran (15)
Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009
TARGET REALISASI %
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KETERANGAN
(%) (%) CAPAIAN
Persentase cakupan
jaminan pemeliharaan
1 % 71 95.48 134.48 Baik
kesehatan gakin dan
masyarakat rentan
Cakupan pelayanan
kesehatan pasien
2 masyarakat miskin di % 70 12.26 17.52 Tidak Baik
pelayanan kesehatan
dasar

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 75


Sasaran kelima belas adalah meningkatnya upaya kesehatan berbasis
masyarakat, mempunyai 2 indikator pencapaian sasaran, yaitu:
1. Persentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan
masyarakat rentan, dihitung dari jumlah pasien gakin dan masyarakat
rentan yang mendapat jaminan kesehatan dibagi dengan jumlah
keseluruhan masyarakat miskin dan rentan pada kurun waktu
tertentu. Pada tahun 2009, terdata 48.732 masyarakat miskin dan
rentan. Namun hanya 46.530 yang mendapat jaminan kesehatan yang
kemudian di SK-kan dalam SK Walikota Sukabumi.
2. Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di pelayanan
kesehatan dasar

Dari 79 indikator sasaran, 65 indikator (82,28%) telah mencapai


kategori baik dengan capaian indikator sasaran 80 – 100%, 3 indikator masuk
dalam kategori cukup (3,80%) dengan capaian sasaran 60 -79% dan 7
indikator masuk dalam kategori tidak baik (8,86%) dengan capaian indikator
sasaran < 60%.
Indikator sasaran yang belum mencapai target, dengan kategori cukup
baik, antara lain:
1. Cakupan kunjungan bayi
2. Cakupan PHBS Tempat-tempat Umum

Sedangkan indikator sasaran yang belum mencapai target, dengan


kategori tidak baik, antara lain:
1. Cakupan perkesmas keluarga
2. Cakupan perkesmas kelompok khusus
3. Cakupan pengembangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 76


4. Cakupan laporan kegiatan sarana kesehatan, praktek dokter dan bidan
ke Dinas Kesehatan setiap bulannya
5. Cakupan PHBS Pendidikan
6. Cakupan dana sehat di poskestren dan sekolah menengah
7. Cakupan pelayanan kesehatan pasien masyarakat miskin di pelayanan
kesehatan dasar

III.2.2 Pencapaian Indikator Kinerja Utama


Pencapaian indikator sasaran yang merupakan Indikator Kinerja
Utama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16

Pencapaian Sasaran Berdasarkan Indikator Kinerja Utama


Pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009

CAPAIAN
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET
TAHUN 2009
Persentase cakupan pertolongan persalinan
1 oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki % 84.40 80
kompetensi kebidanan

2 Persentase cakupan kunjungan bayi % 54.78 78

Persentase ibu hamil resiko tinggi/komplikasi


3 % 95.75 74
yang tertangani

persentase balita gizi buruk mendapat


4 % 100 100
perawatan

5 Persentase penderita DBD yang ditangani % 100 100

6 Persentase desa/kelurahan UCI % 84.85 66

7 Persentase kesembuhan penderita TBC BTA + % 104.56 80

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan


8 % 95.48 71
masyarakat rentan dan miskin

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 77


Dari tabel 3.6, dapat dilihat bahwa dari delapan indikator kinerja
utama Dinas Kesehatan terdapat tujuh indikator yang telah mencapai target
(87.5%). Hanya satu indikator (12.5%) yang belum mencapai target, yaitu
cakupan kunjungan bayi.

III.3 Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan


Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan dengan menggunakan rumus
perhitungan antara lain:
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
tinggi, maka menggunakan rumus:

Realisasi
Persentase pencapaian = X 100%
Rencana tingkat capaian Rencana
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya pencapaian,
maka menggunakan rumus:

Rencana – (Realisasi-Rencana)
Persentase pencapaian = X 100%
Rencana tingkat capaian Rencana

Kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Kesehatan tahun anggaran 2009,


dibiayai dari berbagai sumber anggaran antara lain APBD Kota, APBD
Provinsi (Bantuan Gubernur), dan bersumber DAK Bidang Kesehatan.
Anggaran Program dan kegiatan yang bersumber Bantuan Gubernur dan
DAK Bidang Kesehatan dialirkan melalui Kas Daerah sehingga bersatu dalam
Dokumen Pelaksanaan dan Anggran (DPA) Bersumber APBD Kota. Adapun
hasil pengukuran kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut:

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 78


Tabel 3.17
Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan
Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009

% % % SUMBER
NO PROGRAM KEGIATAN
INPUT OUTPUT HASIL DANA
1 2 3 4 5 6 7
Program Penyediaan Jasa Surat
1 1 84.33 100 100 APBD KOTA
Pelayanan Menyurat
Administrasi Penyediaan Jasa
Perkantoran 2 Komunikasi, Sumber Daya 71.78 100 100 APBD KOTA
Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan,
3 77.72 100 100 APBD KOTA
dan Perlengkapan
Penyediaan Jasa
4 117.35 100 100 APBD KOTA
Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa Kebersihan
5 100 100 100 APBD KOTA
Kantor
Penyediaan Jasa Perbaikan
6 100 100 100 APBD KOTA
Peralatan Kerja
7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 100 100 100 APBD KOTA
Penyediaan Barang Cetakan
8 95.93 100 100 APBD KOTA
dan Penggandaan
Penyediaan Komponen
9 Instalasi Listrik/Penerangan 99.99 100 100 APBD KOTA
Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan
10 100 100 100 APBD KOTA
Perlengkapan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan
11 100 100 100 APBD KOTA
dan Perundang-undangan
Penyediaan Bahan Logistik
12 95.4 100 100 APBD KOTA
Kantor
Penyediaan Makanan
13 80.73 100 100 APBD KOTA
Minuman
Rapat-rapat dan Konsultasi
14 99.95 100 100 APBD KOTA
ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa
15 Administrasi dan 83.47 100 100 APBD KOTA
Perencanaan
Penyediaan Jasa
Administrasi dan
16 90.09 100 100 APBD KOTA
Perencanaan DAK
Kesehatan
Program DAK BIDANG
2 Peningkatan 1 Pembangunan Rumah Dinas 98.58 100 100
KESEHATAN
Sarana dan
Prasarana Pengadaan Perlengkapan
2 94.33 100 100 APBD KOTA
Aparatur Gedung Kantor
Pengadaan Peralatan
3 83.51 100 100 APBD KOTA
Gedung Kantor
4 Pengadaan Mebeulair 90.67 100 100 APBD KOTA
Pemeliharaan Rutin/Berkala
5 100 100 100 APBD KOTA
Gedung Kantor

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 79


% % % SUMBER
NO PROGRAM KEGIATAN
INPUT OUTPUT HASIL DANA
1 2 3 4 5 6 7
Pemeliharaan Rutin/Berkala
6 Kendaraan 99.2 100 100 APBD KOTA
Dinas/Operasional
Program Sosialisasi peraturan
3 Peningkatan 1 85.77 100 100 APBD KOTA
perundang-undangan
Kapasitas Bimbingan Teknis
Sumber Daya 2 Implementasi Peraturan 100 100 100 APBD KOTA
Aparatur Perundang-undangan
Program Penyusunan Laporan
4 Peningkatan 1 Capaian Kinerja dan Ikhtisar 73.55 100 100 APBD KOTA
Pengembangan Realisasi Kinerja SKPD
Sistem Pelaporan
Kinerja dan Penyusunan Laporan
2 92.75 100 100 APBD KOTA
Keuangan Keuangan Semesteran
Penyusunan Laporan
3 Prognosis Realisasi 93.64 100 100 APBD KOTA
Anggaran
Program Obat Pengadaan Obat dan
5 dan Perbekalan 1 95.95 100 100.26 APBD KOTA
Perbekalan Kesehatan
Kesehatan Peningkatan Pemerataan
2 Obat dan Perbekalan 99.96 100 100.26 APBD KOTA
Kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan
3 Farmasi Komunitas dan 100 100 140.95 APBD KOTA
Rumah Sakit
Peningkatan Mutu
4 Penggunaan Obat dan 100 100 100 APBD KOTA
Perbekalan
Program Upaya Revitalisasi Sistem
6 1 49.47 100 100 APBD KOTA
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Pelayanan Kefarmasian dan
2 64.9 66.67 6.57 APBD KOTA
Perbekalan Kesehatan
Peningkatan Kesehatan
3 92.87 100 117.16 APBD KOTA
Masyarakat
Peningkatan Pelayanan dan
4 40.95 53.33 60.85 APBD KOTA
Penanggulangan Kesehatan
Penyediaan Biaya
5 Operasional dan 91.95 92 92 APBD KOTA
Pemeliharaan
Peningkatan Manajemen BANGUB
6 100 100 137.93
Usaha Kesehatan Sekolah 2008
Penyelenggaraan Pelayanan
7 92.74 100 137.93 APBD KOTA
Kesehatan Anak Sekolah
Program Peningkatan Pemberdayaan
7 Pengawasan Obat 1 Konsumen Masyarakat di 100 100 100 APBD KOTA
dan Makanan Bidang Obat dan Makanan
Peningkatan Pengawasan
2 Keamanan Pangan dan 82.13 50 100 APBD KOTA
Bahan Berbahaya
Program Promosi Pengembangan Media
8 Kesehatan dan 1 Promosi dan Informasi Sadar 89.64 91.67 147.91 APBD KOTA
Pemberdayaan Hidup Sehat

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 80


% % % SUMBER
NO PROGRAM KEGIATAN
INPUT OUTPUT HASIL DANA
1 2 3 4 5 6 7
Masyarakat Penyuluhan Masyarakat Pola
2 97.75 100 147.91 APBD KOTA
Hidup Sehat
Peningkatan Pemanfaatan
3 99.73 100 100 APBD KOTA
Sarana Kesehatan
Peningkatan Pendidikan
4 88.71 83.33 123.07 APBD KOTA
Tenaga Penyuluh Kesehatan
Program
Penyusunan Peta Informasi
9 Perbaikan Gizi 1 100 100 100 APBD KOTA
Masyarakat Kurang Gizi
Masyarakat
Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP),
Anemia Gizi Besi (AGB),
Gangguan Akibat Kurang
2 86.41 100 98.56 APBD KOTA
Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A (KVA) dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya
Pemberdayaan Masyarakat
3 untuk Pencapaian Keluarga 95.05 100 97.6 APBD KOTA
Sadar Gizi
Pemberian Makanan
BANGUB
4 Tambahan Pemulihan/ PMT- 79.29 78.67 100
2008
P
Program Pengkajian Pengembangan
10 Pengembangan 1 97.11 100 150.27 APBD KOTA
Lingkungan Sehat
Lingkungan Sehat
Penyuluhan Menciptakan
2 100 100 150.27 APBD KOTA
Lingkungan Sehat
Sosialisasi Kebijakan
3 82.26 100 150.27 APBD KOTA
Lingkungan Sehat
Program Penyemprotan/Fogging
11 Pencegahan dan 1 97.62 100 100 APBD KOTA
Sarang Nyamuk
Penanggulangan
Pengadaan Alat Fogging dan
Penyakit Menular 2 99.34 100 100 APBD KOTA
Bahan-bahan Fogging
Pelayanan Vaksinasi bagi
3 94.04 100 115.28 APBD KOTA
Balita dan Anak Sekolah
Pelayanan Pencegahan dan
4 89.92 100 105.25 APBD KOTA
Pemberantasan Penyakit
Pencegahan Penularan
5 95.03 100 145.1 APBD KOTA
Penyakit Endemik/ Epidemik
6 Peningkatan Imunisasi 98.39 100 128.56 APBD KOTA
Peningkatan Surveilans
7 Epidemiologi dan 94.86 100 100 APBD KOTA
Penanggulangan Wabah
Peningkatan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE)
8 96.45 100 127.45 APBD KOTA
Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Program
Evaluasi dan Pengembangan
Standarisasi
12 1 Standar Pelayanan 70.22 66.67 100 APBD KOTA
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 81


% % % SUMBER
NO PROGRAM KEGIATAN
INPUT OUTPUT HASIL DANA
1 2 3 4 5 6 7
Program Pembangunan/ Rehabilitasi DAK BIDANG
13 Pengadaan 1 89.93 100 100
Puskesmas KESEHATAN
Peningkatan dan
Pengadaan Sarana dan DAK BIDANG
Perbaikan Sarana 2 83.06 100 100
Prasarana Puskesmas KESEHATAN
dan Prasarana
Puskesmas/ Rehabilitasi Sedang/Berat DAK BIDANG
3 99.04 100 100
Puskesmas Puskesmas Pembantu KESEHATAN
Pembantu dan Pembangunan Laboratorium
Jaringannya 4 99.19 100 100 APBD KOTA
Kesehatan Daerah
Pembangunan/ Rahabilitasi
DAK BIDANG
5 Gudang Obat Instalasi 99.71 100 100
KESEHATAN
Farmasi
Pengembangan Puskesmas BANGUB
6 96.32 100 100
Menjadi Puskesmas PONED 2009
Pengadaan Perlengkapan
APBD
7 Pengujian dan Penyimpanan 97.78 100 100
PROPINSI
Darah
Pengadaan Perlengkapan BANGUB
8 97.73 100 100
Kesehatan Puskesmas 2009
Pengadaan Perlengkapan
Sarana Alat Kesehatan BANGUB
9 94.11 100 100
Posyandu 2009

Program Kemitraan Asuransi


14 Kemitraan 1 99.6 100 95.48 APBD KOTA
Kesehatan Masyarakat
Peningkatan
Pelayanan Kemitraan Pengobatan bagi
2 97.31 100 95.48 APBD KOTA
Kesehatan Pasien Kurang Mampu
Monitoring Evaluasi dan
3 100 100 95.48 APBD KOTA
Pelaporan
Pelaksanaan Jaminan
Pelayanan Kesehatan BANGUB
4 56.7 100 95.48
Masyarakat Miskin (JPKMM) 2008
Jawa Barat
Pelayanan Kesehatan bagi
BANGUB
5 Masyarakat Miskin di Luar 100 100 95.48
2009
Kuota SK Walikota
Program Pelayanan Pemeliharaan
15 Peningkatan 1 97.12 100 98.49 APBD KOTA
Kesehatan Lansia
Pelayanan
Pendidikan dan Pelatihan
Kesehatan Lansia 2 93.32 100 98.49 APBD KOTA
Perawatan Kesehatan Lansia
3 Pelayanan Kesehatan Lansia 32.9 100 98.49 APBD KOTA
Program Penyelenggaraan Kesehatan
16 Peningkatan 1 94.29 66.67 100.1 APBD KOTA
Ibu dan Anak
Keselamatan Ibu Peningkatan Kapasitas
Melahirkan dan dalam Penanggulangan BANGUB
Anak 2 99.97 233.33 95.48
Komplikasi Kebidanan dan 2008
Bayi

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 82


Dari tabel 3.17 dapat dilihat bahwa Pencapaian indicator kinerja dari 79
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada
tahun anggaran 2009, antara lain:
1. Indikator masukan
a. Kategori baik (80-100%) sebanyak 69 kegiatan (87.34%).
b. Kategori Cukup (60-79%) sebanyak 6 kegiatan (7.59%), antara lain
kegiatan penyediaan jasa komunikasi; sumber daya air dan listrik,
penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan, penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, pelayanan
kefarmasian dan perbekalan, pemberian makanan tambahan
pemulihan/ PMT-P, evaluasi dan pengembangan standar pelayanan
kesehatan.
c. Kategori Kurang (<60%) sebanyak 4 kegiatan (5.06%), Penyerapan
anggaran yang tidak optimal tersebut adalah kegiatan revitalisasi
sistem kesehatan, peningkatan pelayanan dan penanggulangan
kesehatan, pelaksanaan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat
miskin (JPKMM) Jawa Barat, dan pelayanan kesehatan lansia.
Penjelasan selengkapnya diuraikan pada bagian 3.4. Laporan Realisasi
Anggaran.

2. Indikator keluaran
a. Kategori baik (80-100%) sebanyak 73 kegiatan (92.41%)
b. Kategori Cukup (60-79%) sebanyak 4 kegiatan (5.06%), antara lain
kegiatan pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan, pemberian
makanan tambahan pemulihan / PMT-P, evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan kesehatan ibu dan
anak.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 83


c. Kategori Kurang (<60%) sebanyak 2 kegiatan (2.53%), yaitu kegiatan
peningkatan pelayanan dan penanggulangan kesehatan, dan
peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya.
Dikarenakan ada beberapa sub kegiatan yang tidak terlaksana, karena
keterbatasan sumber daya.

3. Indikator hasil
a. Kategori baik (80-100%) sebanyak 77 kegiatan (97.47%)
b. Kategori Cukup (60-79%) sebanyak satu kegiatan (1.27%). Kegiatan
tersebut adalah Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan
Kesehatan.
c. Kategori Kurang (<60%) sebanyak satu kegiatan (1.27%), Kegiatan
tersebut adalah Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan.
Pencapaian outcome dari dua kegiatan yang termasuk kategori
cukup dan kurang, yang belum mencapai target yaitu persentase
cakupan perawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) keluarga dan
kelompok khusus disamping cakupan laporan kegiatan sarana
kesehatan, praktek dokter dan bidan.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 84


III.4 Evaluasi dan Analisis Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan
Dinas Kesehatan pada tahun 2009 telah melaksanakan berbagai
kegiatan dari berbagai sumber anggaran, untuk mengukur kinerja kegiatan
yang telah dilaksanakan tersebut dilakukan evaluasi dan analisis dengan
efesiensi dan efektifitas dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun
2009.
Pengukuran efesiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara
output dan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini
menggambarkan tingkat efesiensi yang dilakukan dengan memberikan data
nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Efesiensi
umumnya ditandai dengan adanya penghematan penggunaan dana pada
input dalam menghasilkan output. Adapun rumus yang digunakan dalam
pengukuran efesiensi adalah sebagai berikut:

Rencana – ( Realisasi – Rencana )


Efesiensi = X 100%
Rencana
Pengukuran efektivitas dilakukan dengan cara membandingkan antara
outcome dengan outputnya baik rencana maupun realisasinya. Efektifitas
umumnya ditandai dengan berfungsinya seluruh output pada tingkat
outcome. Adapun rumus yang digunakan dalam pengukuran efektifitas
adalah sebagai berikut:

Rencana – ( Realisasi – Rencana )


Efektifitasi= X 100%
Rencana
Adapun standar pencapaian tingkat efesiensi dan efektifitas suatu
kegiatan adalah sebagai berikut:

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 85


> 100% = Efesien/Efektif
< 100% = Inefesien/Inefektif
= 100% = Sesuai harapan

Tabel 3.18
Analisis Efesiensi dan Efektifitas Kegiatan Pada
Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2009
% %
NO KEGIATAN
EFISIENSI EFEKTIVITAS
1 2 3 4

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 116 100

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan


2 128 100
Listrik

3 Penyediaan Jasa Peralatan, dan Perlengkapan 122 100

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 83 100

5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100 100

6 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 100 100

7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 100 100

8 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 104 110

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan


9 100 130
Bangunan Kantor

10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100 100

Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-


11 100 130
undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor (15 Puskesmas
12 105 100
dan 1 Labkesda)

13 Penyediaan Makanan Minuman 119 100

14 Rapat-rapat dan Konsultasi ke Luar Daerah 100 130

15 Penyediaan Jasa Administrasi dan Perencanaan 117 100

Penyediaan Jasa Administrasi dan Perencanaan


16 110 100
DAK Kesehatan

17 Pembangunan Rumah Dinas 101 100

18 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 106 100

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 86


% %
NO KEGIATAN
EFISIENSI EFEKTIVITAS
1 2 3 4

19 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 116 100

20 Pengadaan Mebeulair 109 100

21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 100 100

Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan


22 100 100
Dinas/Operasional

23 Sosialisasi peraturan perundang-undangan 114 100

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan


24 100 100
Perundang-undangan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
25 126 130
Realisasi Kinerja SKPD

26 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 107 100

27 Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran 106 100

28 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 104 104

Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan


29 100 104
Kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas
30 100 156
dan Rumah Sakit
Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan
31 100 100
Perbekalan

32 Revitalisasi Sistem Kesehatan 151 130

33 Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 103 -300

34 Peningkatan Kesehatan Masyarakat 107 172

Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan


35 123 38
Kesehatan

36 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 100 114

37 Peningkatan Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah 100 114

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Anak


38 107 142
Sekolah
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen Masyarakat
39 100 120
di Bidang Obat dan Makanan
Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan
40 36 160
Bahan Berbahaya
Pengembangan Media Promosi dan Informasi
41 102 138
Sadar Hidup Sehat

42 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 102 119

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 87


% %
NO KEGIATAN
EFISIENSI EFEKTIVITAS
1 2 3 4

43 Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan 100 100

Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh


44 94 93
Kesehatan

45 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi 100 100

Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),


Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kurang
46 114 99
Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A (KVA) dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian
47 105 99
Keluarga Sadar Gizi

48 Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan/ PMT-P 99 159

49 Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 103 115

50 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 100 129

51 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat 118 133

52 Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk 102 109

53 Pengadaan Alat Fogging dan Bahan-bahan Fogging 101 109

54 Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah 106 112

Pelayanan Pencegahan dan Pemberantasan


55 110 137
Penyakit
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/
56 105 140
Epidemik

57 Peningkatan Imunisasi 102 122

Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan


58 105 140
Penanggulangan Wabah
Peningkatan Komunikasi Informasi dan Edukasi
59 104 114
(KIE) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan
60 95 153
Kesehatan

61 Pembangunan/ Rehabilitasi Puskesmas 110 100

62 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas 117 100

63 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu 101 100

64 Pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah 101 100

Pembangunan/ Rahabilitasi Gudang Obat Instalasi


65 100 100
Farmasi

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 88


% %
NO KEGIATAN
EFISIENSI EFEKTIVITAS
1 2 3 4
Pengembangan Puskesmas Menjadi Puskesmas
66 104 115
PONED
Pengadaan Perlengkapan Pengujian dan
67 102 100
Penyimpanan Darah

68 Pengadaan Perlengkapan Kesehatan Puskesmas 102 100

Pengadaan Perlengkapan Sarana Alat Kesehatan


69 106 100
Posyandu

70 Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat 100 127

71 Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu 103 116

72 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan 100 116

Pelaksanaan Jaminan Pelayanan Kesehatan


73 143 127
Masyarakat Miskin (JPKMM) Jawa Barat
Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin di
74 100 101
Luar Kuota SK Walikota

75 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia 103 129

Pendidikan dan Pelatihan Perawatan Kesehatan


76 107 133
Lansia

77 Pelayanan Kesehatan Lansia 167 99

78 Penyelenggaraan Kesehatan Ibu dan Anak 59 101

Peningkatan Kapasitas dalam Penanggulangan


79 100 116
Komplikasi Kebidanan dan Bayi

Dari tabel 3.18 dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan efesiensi


dan efektifitas kegiatan didapat bahwa tingkat efesiensi dan efektifitas dari 79
kegiatan pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tahun anggaran 2009 yaitu:
a. Sebanyak 23 kegiatan, telah efesien dan efektif (29.11%)
b. Sebanyak 23 kegiatan, telah efisien dan efektifitasnya telah sesuai
harapan (29.11%)
c. Sebanyak 12 kegiatan, tingkat efisiensi dan efektifitasnya telah sesuai
harapan (15.19%)
d. Sebanyak 10 kegiatan, tingkat efisiensi sesuai harapan dan telah efektif
(12.66%)

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 89


e. Sebanyak 4 kegiatan, inefesiensi tetapi efektif (5.06%)
f. Sebanyak 1 kegiatan, inefesiensi tetapi tingkat efektifitasnya sesuai
harapan (1.27%)
g. Sebanyak 5 kegiatan, telah efisien tetapi inefektif (6.33%)
h. Sebanyak 1 kegiatan, inefisien dan inefektif (1.27%)
Kegiatan yang tidak efisien tetapi efektif, antara lain kegiatan
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Peningkatan Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan/ PMT-P, Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan
Kesehatan, Penyelenggaraan Kesehatan Ibu dan Anak. Hal ini dikarenakan
adanya beberapa sub kegiatan yang tidak dilaksanakan dalam satu kegiatan
yang sama, padahal persentase alokasinya tidak dapat dibandingkan
sehingga memberi kesan tidak efisien.
Adapun kegiatan yang belum efektif adalah kegiatan Pelayanan
Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan, Peningkatan Pelayanan dan
Penanggulangan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lansia, Penanggulangan
Kurang Energi Protein (KEP); Anemia Gizi Besi (AGB); Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY); Kurang Vitamin A (KVA) dan Kekurangan Zat Gizi
Mikro lainnya, Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar
Gizi. Kegiatan yang dinilai telah efisien ataupun tingkat efisiensinya sesuai
harapan tetapi belum efektif, hal tersebut dikarena adanya pencapaian
indikator sasaran yang belum tercapai, faktor-faktor yang mempengaruhi
ketidaktercapaiannya dapat dilihat pada tabel 3.3 yaitu tabel pencapaian
sasaran.
Terdapat satu kegiatan yang tidak efisien dan tidak efektif, yaitu
Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan. Dikarenakan kegiatan
yang dilaksanakan belum memberikan dampak yang optimal terhadap
pencapaian sasaran.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 90


III.5 Laporan Realisasi Anggaran
Kegiatan pembangunan kesehatan Kota Sukabumi tahun 2009 didanai
dari berbagai sumber anggaran yaitu APBD Kota, Bantuan Gubernur Jawa
Barat, serta Dana Alokasi Khusus (DAK).

III.5.1 Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan Bersumber APBD Kota,


Bantuan Gubernur Jawa Barat serta Dana Alokasi Khusus.
Tahun anggaran 2009 semua kegiatan yang anggarannya baik
bersumber DAK bidang kesehatan maupun Bantuan Gubernur dialirkan
melalui kas daerah sehingga pembuatan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan dan
Anggaran (DPA) bersatu dengan kegiatan bersumber APBD Kota.
Untuk jelasnya mengenai alokasi dan realisasi anggaran pada belanja
langsung pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Sukabumi dari berbagai sumber APBD Kota dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.19
Realisasi Anggaran Bersumber APBD Kota Sukabumi, Bantuan Gubernur
Provinsi Jawa Barat dan DAK Bidang Kesehatan
Di Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2009

NO URAIAN ALOKASI REALISASI %


1 2 3 4 5
I Pendapatan 1,664,769,000,- 1,925,462,300,- 115.66

II Belanja 31,502,594,000,- 33,374,830,500,- 105,94

A. Belanja Tidak Langsung 13,240,465,000,- 15,329,947,300,- 115.79


A Belanja Pegawai 13,240,465,000,- 15,329,947,300,- 115.79

B. Belanja Langsung 18,262,129,000,- 18,044,883,200,- 98.81

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 91


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi 2,186,091,000,- 2,061,860,858 94.32
Perkantoran
a Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1,950,000,- 1,644,500,- 84.33
b Penyediaan Jasa Komunikasi, 63,600,000,- 45,654,000,- 71.78
Sumber Daya Air dan Listrik
c Penyediaan Jasa Peralatan dan 28,500,000,- 22,150,000 77.71
Perlengkapan Kantor
d Penyediaan Jasa Administrasi 62,880,000,- 73,788,000,- 117,35
Keuangan
e Penyediaan Jasa Kebersihan 12,625,000,- 12,625,000,- 100.00
Kantor
f Penyediaan jasa perbaikan 17,050,000,- 17,050,000,- 100.00
peralatan kerja

g Penyediaan Alat Tulis Kantor 11,805,000,- 11,805,000,- 100.00

h Penyediaan Barang Cetakan dan 418,569,000,- 401,522,425,- 95.93


Penggandaan

i Penyediaan komponen instalasi 5,614,000,- 5,613,200,- 99.99


listrik bangunan kantor

j Penyediaan peralatan dan 3,300,000,- 3,300,000,- 100.00


perlengkapan kantor

k Penyediaan Bahan Bacaan dan 4,788,000 4,788,000 100.00


Peraturan perundangan
l Penyediaan bahan logistik Kantor 1,246,224,000 1,188,888,008 95.40
(15 Puskesmas dan 1 Labkesda)

m Penyediaan makanan minuman 20,978,000,- 16,935,900,- 80.73

n Rapat-rapat koordinasi dan 88,620,000,- 88,580,000,- 99.95


konsultasi keluar daerah

o Penyediaan Jasa Administrasi dan 199,588,000,- 167,516,824,- 83.93


Perencanaan DAK Kesehatan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 92


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5

2. Program Peningkatan Sarana dan 450,032,000,- 441,039,703,- 98.00


Prasarana Aparatur

a. Pembangunan rumah dinas 245,300,000,- 241,818,500,- 98.58

b. Pengadaan perlengkapan gedung 19,670,000,- 18,555,500,- 94.33


kantor
d.
c. Pengadaan Peralatan Gedung 10,670,000,- 8,910,000,- 83.51
Kantor

d. Pengadaan meubelair 21,905,000,- 19,860,500,- 90.67

e. Pemeliharaan Rutin Gedung 78,449,000,- 78,448,863,- 99.99


kantor

f Pemeliharaan Rutin Kendaraan 74,038,000,- 73,446,340,- 99.20


Dinas operasional

3 Program Peningkatan Kapasitas 26,237,000,- 24,047,000,- 91.65


Sumber Daya Aparatur
a. Sosialisasi Peraturan Per Undang- 15,395,000,- 13,205,000,- 85.77
Undangan

b. Bimbingan teknis implementasi 10,842,000,- 10,842,000,- 100.00


peraturan perundang-undangan

4 Program Peningkatan 96,951,000,- 87,342,500 90.09


Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan Pelaporan Capaian 15,459,000,- 11,370,500,- 73.55


Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
kinerja SKPD
b. Penyusunan laporan keuangan 38,089,000,- 35,329,000,- 92.75
semesteran

c. Penyusunan pelaporan prognosis 43,403,000,- 40,643,000,- 93.64


realisasi anggaran

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 93


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5

5 Program Obat dan Perbekalan 2,314,768,000,- 2,223,982,910,- 96.08


Kesehatan
a Pengadaan obat-obatan 2,238,815,000,- 2,148,044,910 95.95
Perbekalan Kesehatan
b Peningkatan Pemerataan Obat 37,150,000,- 37,135,000,- 99.96
dan Perbekalan Kesehatan
c Peningkatan Mutu Pelayanan 8,580,000,- 8,580,000,- 100.00
Farmasi, Komunitas dan RS
d Peningkatan Mutu Penggunaan 30,223,000,- 30,223,000,- 100.00
Obat dan Perbekalan Kesehatan
6 Program Upaya Kesehatan 520,165,000,- 429,941,000,- 82.65
Masyarakat
a. Revitalisasi Sistem Kesehatan 34,000,000,- 16,820,000,- 49.47

b. Pelayanan kefarmasian dan 7,785,000,- 5,052,500,- 64.90


perbekalan kesehatan

c. Peningkatan kesehatan 55,252,000,- 51,312,000,- 92.87


masyarakat

d. Peningkatan pelayanan dan 84,785,000,- 34,717,000,- 40.95


penanggulangan kesehatan

e. Penyediaan biaya operasional dan 56,945,000,- 52,361,000,- 91.95


pemeliharaan

f. Peningkatan Manajemen Usaha 120,000,000,- 120,000,000,- 100.00


Kesehatan Sekolah

Penyelenggaraan Pelayanan
g. 161,398,000,- 149,678,500,- 92.74
Kesehatan Anak sekolah

7 Program Pengawasan Obat dan 32,301,000,- 30,901,000,- 95.66


Makanan
a. Peningkatan Pemberdayaan 24,466,000,- 24,466,000,- 100.00
Konsumen /masyarakat di
bidang Obat dan Makanan

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 94


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5
b. Peningkatan Pengawasan 7,835,000,- 6,435,000,- 82.13
Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
b.
8. Program Promosi Kesehatan dan 252,857,000,- 234,023,125 92.55
Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan Media Promosi 79,910,000,- 71,634,000,- 89.64
dan Informasi sadar Hidup sehat
b. Penyuluhan Masyarakat Pola 65,674,000,- 64,198,000,- 97.75
Hidup Sehat
c. Peningkatan pemanfaatan sarana 27,520,000,- 27,445,000,- 99.73
kesehatan

d. Peningkatan pendidikan Tenaga 79,753,000,- 70,746,125,- 88.70


Penyuluh Kesehatan
9 Program Perbaikan Gizi 587,994,000,- 512,179,460,- 87.11
Masyarakat
a. Penyusunan peta informasi 42,319,000,- 42,319,000,- 100.00
masyarakat kurang gizi

b. Penanggulangan KEP, GAKY, 426,613,000,- 368,654,450,- 86.41


ANEMIA dan KVA

c. Pemberdayaan masyarakat untuk 43,162,000,- 41,026,000,- 95.05


pencapaian keluarga sadar gizi

d. Pemberian Makanan Tambahan 75,900,000,- 60,180,000,- 79.29


Pemulihan

10 Program Pengembangan 110,508,000,- 98,983,000,- 89.57


Lingkungan Sehat

a. Pengkajian Pengembangan 28,712,000,- 27,882,000,- 97.11


Lingkungan Sehat

b. Penyuluhan menciptakan 22,602,000,- 22,602,000,- 100.00


lingkungan sehat

c. Sosialisasi kebijakan lingkungan 59,194,000,- 48,889,000,- 82.59


sehat

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 95


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5

11 Program Pencegahan dan 649,952,000,- 622,303,000,- 95.75


Penanggulangan Penyakit
Menular

a. Foging Sarang Nyamuk 24,570,000,- 23,985,000,- 97.62

b. Pengadaan Alat Foging dan 145,313,000,- 144,353,000,- 99.34


Bahan-Bahan Foging
c. Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita 79,636,000,- 74,891,000,- 94.04
dan Anak Sekolah
d. Pelayanan Pencegahan dan 90,205,000,- 81,110,000,- 89.92
Penanggulangan Penyakit
Menular

e. Pencegahan Penularan Penyakit 78,167,000,- 74,283,000,- 95.03


endemic/epidemic
f. Peningkatan Imunisasi 34,247,000,- 33,697,000,- 98.39

g. Peningkatan Surveilan 50,488,000,- 47,893,000,- 94.86


Epidemiologi dan
penanggulangan wabah

h. Peningkatan KIE pencegahan dan 147,326,000,- 142,091,000,- 96.45


pemberantasan penyakit
12 Program Standarisasi Pelayanan 54,893,000,- 38,548,000,- 70.22
Kesehatan
Evaluasi dan pengembangan 54,893,000,- 38,548,000,- 70.22
standar pelayanan kesehatan
13 Program Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan 7,966,563,000,- 7,367,436,399 92.48
Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Pustu dan
Jaringannya

a. Pembangunan/Rehabilitasi 3,458,950,000,- 3,110,674,599,- 89.93


Puskesmas (DAK)

b. Pengadaan sarana dan prasarana 1,165,450,000,- 968,072,000,- 83.06


puskesmas

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 96


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5
c. Rehabilitasi Puskesmas pembantu 250,800,000,- 248,396,500,- 99.04

d. Pembangunan/Rehabilitasi
Laboratorium Kesehatan Daerah 921,263,000,- 913,763,300,- 99.19

e. Pembangunan/Rehabilitasi
Gudang Obat Instalasi Farmasi 870,100,000,- 867,618,400,- 99.71

f. Pengembangan Puskesmas
Menjadi Puskesmas PONED 200,000,000,- 192,641,400,- 96.32

g. Pengadaan perlengkapan
pengujian dan penyimpanan 600,000,000,- 586,667,000,- 97.77
darah

Pengadaan perlengkapan
h.
kesehatan puskesmas
250,000,000,- 244,322,700,- 97.73
Pengadaan perlengkapan sarana
i.
alat kesehatan posyandu
250,000,000,- 235,280,500,- 94.11

14 Program Kemitraan Peningkatan 3,342,583,000,- 3,108,725,603,- 93.00


Pelayanan Kesehatan

a. Kemitraan Asuransi Kesehatan 624,000,000,- 621,515,377,- 99.60


Masyarakat
b. Kemitraan Pengobatan Bagi 600,000,000,- 583,839,586,- 97.31
Pasien kurang mampu
c. Monitoring evaluasi dan 71,018,000,- 71,018,000,- 100.00
pelaporan

d. Jaminan Pelaksanaan Kesehatan 497,024,000,- 281,811,640,- 56.70


Masyarakat Miskin

e. Pelayanan kesehatan masyarakat 1,550,541,000,- 1,550,541,000,- 100.00


miskin di luar kuota SK Walikota

e.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 97


NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
1 2 3 4 5

15 Program Peningkatan Pelayanan 157,170,000,- 143,876,500,- 91.54


Kesehatan Lansia
a. Pelayanan pemeliharaan 103,683,000,- 100,694,500,- 97.18
kesehatan

b. Pendidikan dan pelatihan 42,347,000,- 39,517,000,- 93.32


perawatan kesehatan

c. Program pelayanan kesehatan 11,140,000,- 3,665,000,- 32.90

16 Program Peningkatan 631,597,000,- 619,498,144,- 98.08


Keselamatan Ibu dan Anak
a. Peningkatan Kapasitas dalam 422,106,000,- 421,968,144,- 99.97
Penanggulangan komplikasi
Kebidanan dan Bayi

b. Penyelenggaraan Kesehatan Ibu


dan Anak 209,491,000,- 197,530,000,- 94.29

Pada tabel 3.19 dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan Dinas


Kesehatan Kota Sukabumi tahun anggaran 2009 sebesar Rp. 1.925.462.300,-
melebihi target yang hanya sebesar Rp. 1.664.769.000,- atau sekitar 115,66%.
Sedangkan untuk belanja langsung program dan kegiatan sebesar Rp
18.044.883.200,- atau mencapai 98.81% dari total alokasi anggaran sebesar Rp.
18.262.129.000,-. Walaupun penyerapan anggaran belanja langsung sudah
cukup tinggi namun ada beberapa kegiatan yang penyerapannya masih
rendah dibawah 50% yaitu :
a. Revitalisasi sistem kesehatan, hanya menyerap anggaran sebesar 49.47%.
Penyerapan yang rendah disebabkan karena kegiatan pemeliharaan dan
penggantian suku cadang tower Sistem Informasi Kesehatan berbasis
website sebesar 35,29% dari total anggaran kegiatan revitalisasi sistem
kesehatan tidak direalisasikan. Hal ini disebabkan karena tower di 15

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 98


puskesmas belum berfungsi dan pengoperasiannya baru dianggarkan
tahun 2010.
b. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan kesehatan menyerap
anggaran 40.95%. Kegiatan yang tidak terrealisasikan adalah case
conference kasus penyakit yang ada di wilayah Puskesmas. Dari 10
puskesmas yang dialokasikan untuk kegiatan case conference hanya 3
puskesmas yang dapat merealisasikan kegiatan tersebut, hal ini
disebabkan karena manajemen yang kurang optimal baik tingkat
pemegang program dalam hal ini seksi kesehatan komunitas maupun
tingkat puskesmas terutama dalam hal pengaturan waktu dan tenaga.
c. Pelayanan kesehatan lansia hanya menyerap anggaran 32.90% hal ini
disebabkan karena terdapat beberapa kegiatan yang tidak sesuai antara
sumber daya yang ada dengan ketentuan yang telah tertera di DPA tahun
2009. Seperti kegiatan bimbingan teknis yang mengalokasikan anggaran
untuk tenaga kesehatan golongan III sedangkan kenyataan yang ada lebih
banyak tenaga golongan II. Selain itu kegiatan pelatihan yang
mengalokasikan narasumber dari tingkat provinsi Jawa Barat pada
kenyataannya tidak bisa hadir sehingga hanya menggunakan narasumber
lokal dari Kota Sukabumi. Dengan demikian untuk kegiatan- kegiatan
yang akan datang dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan harus
lebih memperhatikan peluang atau kemampuan dan juga hambatan atau
tantangan yang mungkin ada.
Sedangkan untuk kegiatan jaminan pelaksanaan kesehatan masyarakat
miskin tahun 2009 dengan penyerapan 56,70% sebenarnya sebesar 23,80%
atau sekitar Rp. 118.289.855,- telah diserap bulan desember 2008 sehingga
penyerapan anggaran yang sebenarnya adalah sebesar 80,50%.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 99


III.5.2 Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber DAK Bidang Kesehatan.
Adapun kegiatan – kegiatan yang bersumber anggaran Dana Alokasi
Khusus ( DAK ) Bidang Kesehatan meliputi rehabilitasi Puskesmas
Nanggeleng, rehabilitasi dan pembangunan Puskesmas Selabatu 2 lantai dan
infrastruktur, pembangunan Puskesmas Cikundul yang meliputi pekerjaan
halaman parkir, pemagaran puskesmas serta perluasan puskesmas menjadi 2
lantai. Selain itu juga rehabilitasi Puskesmas Pembantu Kebonjati , rehabilitasi
rumah dinas medis Puskesmas Nanggeleng dan rumah dinas medis
Puskesmas Selabatu masing-masing sebanyak 2 (dua) unit. Selain kegiatan
pembangunan dan rehabilitasi puskesmas realisasi anggaran DAK juga
diperuntukan kepada pengadaan sarana dan prasarana puskesmas yaitu
pengadaan alat-alat studio, alat laboratorium kesehatan lingkungan serta alat
kedokteran. Juga pengadaan sarana pendukung penyimpanan obat di
instalasi farmasi. Lebih jelasnya mengenai alokasi dan realisasi kegiatan
bersumber DAK Bidang Kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.20
Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
Bersumber DAK Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2009
ALOKASI REALISASI
NO KEGIATAN %
(Rp) (Rp)
I PEMBANGUNAN/REHABILITASI 3,595,500,000,- 3,273,536,000,- 91.05
PUSKESMAS
1 Rehabilitasi Puskesmas Nanggeleng 140,000,000,- 137,546,000,- 98.25

2 Pembangunan / Rehabilitasi
Puskesmas Selabatu
a. Pembangunan Puskesmas
Selabatu 2 lantai dan 1,418,685,000,- 1,332,123,000,- 93.89
infrastruktur
b. Rehabilitasi Puskesmas Selabatu 381,315,000,- 363,755,000,- 95.39

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 100


3 Pembangunan Puskesmas Cikundul
a. Pekerjaan halaman parker 69,000,000,- 67,103,636,- 97.25
b. Pemagaran puskesmas 185,500,000,- 180,513,364,- 97.31
c. Pembangunan /perluasan
puskesmas 2 lantai 950,000,000,- 746,845,000,- 78,62
4 Pembangunan Pustu Kebonjati 228,000,000,- 225,815,000,- 99.04

5 Pembangunan/Rehabilitasi rumah
dinas
a. Rehabilitasi rumah dinas medis
Puskesmas Nanggeleng sebanyak 59,000,000,- 57,995,000,- 98.30
2 unit
b. Pembangunan rumah dinas
medis Puskesmas Selabatu 2 unit 164,000,000,- 161,840,000,- 98.68
II PENGADAAN SARANA DAN 1,059,500,000,- 880,065,455,- 83.06
PRASARANA PUSKESMAS
1 Pengadaan alat-alat studio 38,850,000,- 38,295,455,- 98.57

2 Pengadaan alat laboratorium 531,500,000,- 439,870,000,- 82.76


Kesehatan lingkungan
3 Pengadaan alat kedokteran 489,150,000,- 401,900,000,- 82.16

III PEMBANGUNAN/PENGADAAN
SARANA PENDUKUNG
PENYIMPANAN OBAT DI 791,000,000,- 788,744,000,- 99.71
INSTALASI FARMASI
TOTAL 5,446,000,000,- 4,942,345,456,- 90.75

Alokasi anggaran kegiatan bersumber DAK Bidang Kesehatan di


Dinas Kesehatan Kota Sukabumi tahun anggaran 2009 sebesar Rp.
5.446.000.000,- dengan dana pendamping bersumber APBD Kota sebesar Rp.
544.600.000,- sehingga jumlah totalnya sebesar Rp. 5.990.600.000,- dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 5.436.579.999,- atau sebesar 90.75 %.

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 101


III.5.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Bersumber Bantuan Gubernur Jabar
Kegiatan bersumber Bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan di Kota Sukabumi yaitu kegiatan pengembangan puskesmas
menjadi puskesmas PONED yang meliputi pengadaan alat-alat kedokteran,
bahan bangunan penyekatan ruangan serta kursus singkat /pelatihan APN.
Penanggulangan komplikasi kebidanan dan bayi berat lahir rendah serta
rujukan pasien masyarakat miskin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut :

Tabel 3.21
Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
Bersumber Bantuan Gubernur Jawa Barat
Tahun Anggaran 2009
ALOKASI
NO PROGRAM/KEGIATAN REALISASI %
ANGGARAN
1. Program Pengembangan
Puskesmas menjadi Puskesmas
PONED
a. Pengadaan alat-alat kedokteran 140,000,000,- 133,760,000,- 95.54
b. Bahan bangunan penyekatan 37,500,000,- 37,481,400,- 99.95
ruangan
c. Kursus singkat / pelatihan APN 22,500,000,- 21,400,000,- 95.11
2 Jaminan pelaksanaan kesehatan
masyarakat miskin : 497,024,000,-
Desember 2008 118,289,855,- 23.80
Tahun 2009 281,811,640,- 56.70
3 Peningkatan kapasitas dalam 422,106,000,- 421,968,144,- 99.97
penanggulangan komplikasi
kebidanan dan bayi
4 Rujukan pasien miskin tahun 1,550,541,000,- 1,550,541,000,- 100.00
2009
Total 2,669,671,000,- 2,565,252,039,- 96.08

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 102


Realisasi anggaran kegiatan bersumber Bantuan Gubernur Jawa Barat
kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sebesar Rp 2,565,252,039,-atau
96.08% dari total anggaran sebesar Rp. 2.669.671.000,-. Termasuk kegiatan
jaminan pelaksanaan kesehatan masyarakat miskin yang penyerapannya
dilakukan bulan desember 2008 sebesar Rp. 118,289,855,- atau 23,80%.
Alokasi anggaran untuk kegiatan jaminan pelaksanaan kesehatan masyarakat
miskin dan peningkatan kapasitas dalam penanggulangan komplikasi
kebidanan dan bayi merupakan dana silfa tahun 2008.

III.6 Pencapaian Indikator Makro


Indikator makro adalah tolok ukur yang digunakan untuk mengukur
kinerja pembangunan secara keseluruhan baik aspek sosial maupun aspek
ekonomi yang mengarah pada pencapaian Visi dan Misi Kota Sukabumi
secara umum dan bertahap menurut skala waktu tertentu yang biasanya
diukur tahunan. Indikator makro didukung oleh adanya indicator mikro yang
dikelompokkan pada tiga bidang yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan
dan Bidang ekonomi.
Indikator makro untuk bidang kesehatan berdasarkan Renstra Kota
Sukabumi Tahun 2008-2013 adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian ibu sulit untuk dihitung hal ini
dikarenakan pembaginya kurang dari 100.000 Kelahiran Hidup, sehingga
untuk memudahkan baik kematian ibu maupun kematian bayi menggunakan
angka absolute, dengan demikian pencapaian indicator makronya adalah:
a. Jumlah kematian Ibu
Jumlah kematian ibu di Kota Sukabumi pada tahun 2009 sebanyak 7
Kasus. Meningkat dari tahun lalu (6 orang). Sedangkan target kematian
ibu tahun 2009 adalah kurang dari 8 kasus kematian, dengan demikian
mencapai target. Dari 7 kematian ibu, hanya 1 kematian yang penyebab

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 103


kematiannya merupakan penyebab langsung, yaitu karena infeksi.
Selebihnya dikarenakan penyakit bawaan seperti jantung, anemia dan
terjadi pada masa nifas.
Grafik 3.1
Kematian Ibu berdasarkan Waktu Kehamilan
Kota Sukabumi Tahun 2009

Bumil 14%
Hamil
Bufas 86% Bersalin
Nifas

Grafik 3.2
Kematian Ibu berdasarkan Penyebab Kematian
Kota Sukabumi Tahun 2009

Infeksi 14% Infeksi


Jantung 44% Shock 14%
Anaphylactic Shock
Anemia 14% Dispneu 14% Dispneu
Anemia Plastik
Peny. Jantung

b. Jumlah Kematian Bayi


Jumlah kematian bayi di Kota Sukabumi pada tahun 2009 sebanyak 34
kasus. Menurun dari tahun lalu (35 orang). Sedangkan target kematian
bayi tahun 2009 adalah kurang dari 40 kasus kematian, dengan demikian
mencapai target. Kematian bayi terbanyak terjadi pada usia 0-7 hari, yaitu
17 kasus (50%). Sedangkan penyebab kematian bayi terbanyak adalah
asfiksia (37%).

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 104


Grafik 3.3
Kematian Bayi berdasarkan Usia Kematian
Kota Sukabumi Tahun 2009

1-12 bulan 41% 0-7 hr 50%


0-7 hari
0-28 hr 9% 8-28 hari
1-12 bulan

Grafik 3.4
Kematian Bayi berdasarkan Penyebab Kematian
Kota Sukabumi Tahun 2009
Asfiksia
3% 15% Pneumonia
6% 37%
BBLR
12%
Diare
12% 15%
Aspirasi ASI
Kejang
Lain-lain

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Tahun 2009 105


BAB IV
PENUTUP

Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,


dapat disimpulkan bahwa secara umum Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
telah memperlihatkan pencapaian sasaran sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategisnya. Beberapa hal yang dapat disimpulkan
dari pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut.
1. Dari program/kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan pencapaian
sasaran jangka pendek yang telah ditetapkan.
2. Untuk dapat mencapai sasaran jangka menengah dan panjang, perlu
dilaksanakan kegiatan yang lebih fokus pada pencapaian sasaran dan
berkelanjutan.
3. Pencapaian kinerja kegiatan dari masing-masing indikator kegiatan
secara umum menunjukkan kinerja yang baik, dengan pencapaian 80-
100%, antara lain indikator input 87.34%, indikator output sebesar
92.41%, dan indikator outcome sebesar 97.47%.
4. Dari 52 indikator sasaran yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja
sasaran hasil pelaksanaan program, kegiatan ataupun subkegiatan
menghasilkan 86.54% sasaran termasuk dalam kategori baik, 3.85%
dalam kategori cukup dan 9.61% belum tercapai.
5. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi dan efektifitas kegiatan, dari 79
kegiatan, sebanyak 23 kegiatan, telah efesien dan efektif (29.11%), 23
kegiatan, telah efisien dan efektifitasnya telah sesuai harapan (29.11%),
sebanyak 12 kegiatan, tingkat efisiensi dan efektifitasnya telah sesuai
harapan (15.19%), sebanyak 10 kegiatan, tingkat efisiensi sesuai
harapan dan telah efektif (12.66%), dan 4 kegiatan, inefesiensi tetapi
efektif (5.06%). Kemudian kegiatan yang inefesiensi tetapi tingkat
efektifitasnya sesuai harapan terdapat 1 kegiatan (1.27%), dan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 104


sebanyak 5 kegiatan, telah efisien tetapi inefektif (6.33%), serta 1
kegiatan, inefisien dan inefektif (1.27%).
6. Hambatan yang ditemukan dalam pencapaian sasaran, antara lain
keterbatasan kemampuan sumber daya dalam manajemen
program/kegiatan, baik dalam hal pencatatan/pelaporan maupun
pelaksanaan program/kegiatan, padahal terdapat indikator sasaran
yang harus dipenuhi dari kegiatan yang tidak terlaksana tersebut.
Selain itu masih kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dalam
pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis dari capaian kinerja, selanjutnya


dirumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja
pada tahun berikutnya, antara lain:
1. Perencanaan program hendaknya dilakukan secara menyeluruh,
sehingga program dan kegiatan yang dihasilkan dapat lebih
mendukung pada pencapaian sasaran, tujuan dan visi, misi.
2. Peningkatan peran serta sektor terkait dan masyarakat sebagai
dukungan pelaksanaan program dan kegiatan
3. Peningkatan kualitas sumber daya kesehatan melalui pendidikan,
pelatihan, maupun pembinaan langsung pada masing-masing
pemegang program di Puskesmas
4. Efisiensi dan efektivitas program sebaiknya menjadi perhatian bersama
sehingga dalam penganggaran dapat dilaksanakan lebih proporsional.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 105


BAB IV
PENUTUP

Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,


dapat disimpulkan bahwa secara umum Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
telah memperlihatkan pencapaian sasaran sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategisnya. Beberapa hal yang dapat disimpulkan
dari pelaksanaan program kerja tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut.
1. Dari program/kegiatan yang dilaksanakan menghasilkan pencapaian
sasaran jangka pendek yang telah ditetapkan.
2. Untuk dapat mencapai sasaran jangka menengah dan panjang, perlu
dilaksanakan kegiatan yang lebih fokus pada pencapaian sasaran dan
berkelanjutan.
3. Pencapaian kinerja kegiatan dari masing-masing indikator kegiatan
secara umum menunjukkan kinerja yang baik, dengan pencapaian 80-
100%, antara lain indikator input 87.34%, indikator output sebesar
92.41%, dan indikator outcome sebesar 97.47%.
4. Dari 52 indikator sasaran yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja
sasaran hasil pelaksanaan program, kegiatan ataupun subkegiatan
menghasilkan 86.54% sasaran termasuk dalam kategori baik, 3.85%
dalam kategori cukup dan 9.61% belum tercapai.
5. Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi dan efektifitas kegiatan, dari 79
kegiatan, sebanyak 23 kegiatan, telah efesien dan efektif (29.11%), 23
kegiatan, telah efisien dan efektifitasnya telah sesuai harapan (29.11%),
sebanyak 12 kegiatan, tingkat efisiensi dan efektifitasnya telah sesuai
harapan (15.19%), sebanyak 10 kegiatan, tingkat efisiensi sesuai
harapan dan telah efektif (12.66%), dan 4 kegiatan, inefesiensi tetapi
efektif (5.06%). Kemudian kegiatan yang inefesiensi tetapi tingkat
efektifitasnya sesuai harapan terdapat 1 kegiatan (1.27%), dan

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 104


sebanyak 5 kegiatan, telah efisien tetapi inefektif (6.33%), serta 1
kegiatan, inefisien dan inefektif (1.27%).
6. Hambatan yang ditemukan dalam pencapaian sasaran, antara lain
keterbatasan kemampuan sumber daya dalam manajemen
program/kegiatan, baik dalam hal pencatatan/pelaporan maupun
pelaksanaan program/kegiatan, padahal terdapat indikator sasaran
yang harus dipenuhi dari kegiatan yang tidak terlaksana tersebut.
Selain itu masih kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dalam
pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis dari capaian kinerja, selanjutnya


dirumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja
pada tahun berikutnya, antara lain:
1. Perencanaan program hendaknya dilakukan secara menyeluruh,
sehingga program dan kegiatan yang dihasilkan dapat lebih
mendukung pada pencapaian sasaran, tujuan dan visi, misi.
2. Peningkatan peran serta sektor terkait dan masyarakat sebagai
dukungan pelaksanaan program dan kegiatan
3. Peningkatan kualitas sumber daya kesehatan melalui pendidikan,
pelatihan, maupun pembinaan langsung pada masing-masing
pemegang program di Puskesmas
4. Efisiensi dan efektivitas program sebaiknya menjadi perhatian bersama
sehingga dalam penganggaran dapat dilaksanakan lebih proporsional.

LAKIP Dinkes Kota Sukabumi Tahun 2009 105

You might also like