You are on page 1of 4

 ¼B  Pþ Tþ -ÇB —¼B `þ   ¸ < $úM 0 M¼B  \´ä!qAËhåCËð_õ!

qAË r # € Blog Journalism.doc natif.doc si.doc ral.doc G CENTER.doc RI


1
KALASAN.doc ï©ïl9Qï©Lï¸9Qï©MïÆ8Qï©ïR9Qï©lïR9QïRichS9Qï PE L {ÖF
à
`
¡9Ž p @ `Ž BLOGJO~1.DOC Ê
p (
` .text _ `
`.rdata ’Ý p à p @ @.data P p P @ À.rsrc óv ` 
óv À @ à

-#žw€s¦w €s¦w
8 L” ·éŸw€s¦w0• ðé L” L” ½ïŸwL 0• D ð” ~mžwxtžwJÕ¶wè—
` ¨~ ” ˜ ðé þÿÿÿ 8 ¬ ö• ðé ¬ P• ô• ¦ €s¦wW €s¦w 8 • ·é
Ÿw€s¦wè— W ` è— è— D ` `— ¸Ã›wò $• •÷ÿ
pžw ö• ¦ ® P• ˜ ¬
´qžw D : \ D a t a D o k u m e n \ r o b y d a t a n '
d o k u m e n t \ M U J A H I D I N Z O N E \ P u s p a A m b a r a
\ S a k a H o l i c s R a d i o \ *
. *
-#žw
¢Ö¶w Ä Z QP R QP ¨j 4 ˜u ˜g Äh Ø· ˜m
”– Tþ ]ךwŠR: þÿÿÿ-#žw¹!žw Øš ô· Àw ô· Àw €—
~žwq¦w Ø· r u ` €— ‰ è— ”— pùžwô· ¨—
aÁ¸uô· Øš ”š Œ‹¸u´ < `þ ¡‹¸u ˜ @ `
Øš ðé `
´ ® ® ` X˜ .¾ Ñ¶Êt?°Ì§Ët?°Ì§Ët?
° Й xtžwè˜ è˜ œŽ›wµŽ›wRÙ¶w
Й -ÇB þÿÿÿ @ ¨˜ ®Ø¶wØœ ]ךwrÇB ™ ùewЙ Øœ ð™ ¤™ Øœ
fwØœ ¸™ ËewЙ Й ð™ ¤™ (ý Й @™ ⁙wЙ ð™ ¸™ Á™wЙ ð™ `þ põ ¨~ š
ü˜ Ø ` l þÿÿÿ Ø Ø
› ` Ø Hš ðér Ð  WdwÜIwedwð™ € ‹¼B 0@"„ôdw?
 ÿÿ
}‡‘ h'  # €ÿ?
¨ªªªªªªý? ; # # `þ Ø· ôdwŸ¸u  rÇB F Ôœ # 
}‡‘ h'  # €
ÿÿ €ÿ?

¨ªªªªªªý?

]X±\X± àNC„ ‹®
ÿÿÿÿ6”ä†4ýÿÿä 4ýÿÿÌ bÇB NÇB Pþ Tþ -
ÇB u¼B `þ   Ø· QP RP 0 ¼B h `þ 0 0 Ø· h $úMMate\
D¼B h ‚hÖbiAËRrüAƒCËÀI:I½BË # € Materi Broadcasting Radio dio
FM.docx 08.doc nix-1998.rtf n Windows (2)_files Tri Setya Budi).zip
.zip Ch. Sapto Wibowo).zip PE L ^B* à 
@ € `! ¦¿c p!
°1 @ àc @ MATERI~1 DOC °1 „z
 ®1 UPX0
`! ksi, dan komunitas online,” katanya.
Weblogging, masih kata Lasica, akan mendorong munculnya bentuk baru
jurnalisme amatir yang “powerful”, saat jutaan pengguna internet –utamanya
kaum muda— mengambil alih pekerjaan para kolomnis, reporter, analis, dan
publisher.
“Weblogging will drive a powerful new form of amateur journalism as
millions of net users - young people especially - take on the role of
columnist, reporter, analyst and publisher while fashioning their own
personal broadcasting networks.”
Dapat dibayangkan, bagaimana nasib media-media mainstream yang ada selama
ini, jika para kolomnis, analis, wartawan, dan pengamat beralih menjadikan
blog sebagai medium komunikasi massa mereka.
Menulis di blog relatif lebih bebas dan leluasa ketimbang menulis di media
konvensional seperti surat kabar atau majalah. Lagi pula, bloh atau
blogger “belum wajib” menggunakan bahasa jurnalistik –meskipun lebih baik
jika menggunakannya karena bahasa jurnalistik lebih komunikatif dan
efektif. Pasalnya, blog hakikatnya merupakan medium komunikasi bersifat
privat (pribadi), seperti buku harian (diary), yang lazim menggunakan
bahasa tutur dengan gaya komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication). Blog lebih dikenal sebagai “online diary”.
Blog pun tidak terikat kaidah dan kode etik jurnalistik, kecuali jika blog
itu dimaksudkan sebagai media massa (online media) yang memuat berita,
artikel, dan feature layaknya media komersil.
Dalam tulisan sebelum ini, saya sudah posting tulisan tentang bahasa media
online. Di situ saya sebutkan karakter media online sekaligus menjadi
keunggulannya dibandingkan media lain, antara lain mudah diakses
(accessibility), tahan lama, real time, multimedia, dan kaya informasi.
Kelemahannya “hanya” soal kredibilitas karena media online adalah “ruang
tanpa batas” yang dapat dimasuki siapa saja, tanpa syarat, untuk
mempublikasikan apa saja. Bahkan orang yang tidak berkompeten di bidang
media/jurnalistik pun dapat membuat media online. Karena itu, kekurangan
utama media online adalah soal kredibilitas.
Blog dapat menjadi media alternatif sebagai “jurnalisme militan”, yaitu
jurnalisme yang melawan arus dan hegemoni media-media mapan. Tulisan atau
informasi yang tidak bisa muncul di media mapan, bisa dimunculkan di blog

You might also like