You are on page 1of 8

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN

TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Eksplorasi Umum Dolomit Kabupaten Manggarai Timur,


Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Djadja Turdjaja, ST, Ir. Kusdarto, Wastoni Chowaji Putra,ST

Kelompok Program Penelitian Mineral

SARI

Hasil eksplorasi dolomit dijumpai tersingkap di daerah sekitar Golo Tengkuleda, Golo Kiwor,
Bukit NCoweng, dan Golo Dopang Desa Tengkuleda, serta di sekitar Golo Wuas, Rawang dan Bukit
Golo Welu, Desa Tengku Lawar, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Secara geografis (Gambar 1), terletak di antara daerah yang dibatasi oleh koordinat :
120° 32' 25.22" BT - 120° 37' 3.72" BT dan 8° 25' 13.296" LS - 8° 30' 7.488" LS, dengan luas wilayah
7.732,128 ha.
Singkapan tertua yang terdapat di daerah penyelidikan adalah Satuan Batuan Breksi Vulkanik
Formasi Kiro (Tmk), berupa : breksi, lava dan tuf di atasnya diendapkan Satuan Batuan Batugamping
Formasi Bari, berupa batugamping dan Satuan Batuan Dolomit Formasi Bari, yang menurut S.
Koesoemadinata, dkk, (1994), hubungan kedua formasi tersebut adalah menjemari.
Urut-urutan stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari tua sampai muda adalah sebagai
berikut ; Satuan Batuan Breksi Vulkanik Formasi Kiro; Satuan Batuan Dolomit Formasi Bari; Satuan
Batuan Batugamping Formasi Bari; Aluvial
Melihat bentuk dan sebaran endapan dolomit tersebut terbentuk akibat leaching, atau peresapan
unsur magnesium dari air laut ke dalam batugamping Formasi Bari, atau yang lebih dikenal dengan
proses dolomitisasi, yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, berwarna putih kemerahan,
umumnya terkekarkan, endapan ini umumnya tersingkap baik, karena ditambang oleh penduduk sebagai
bahan bangungan.
Luas sebaran dolomit di kedua bukit yang terpetakan sekitar 1996 ha, dengan ketinggian
sekitar 180 m (kontur 750 – 930 m), tinggi rata-rata 90 m, maka sumberdayanya sekitar 428.850.000 ton.
Hasil analisa kimia, dolomit kandungan MgOnya berkisar antara 15.08 – 20,28 % dan
CaO berkisar antara 29,19 – 34,89 %.

ABSTRACT

Result of exploration of dolomite is met to expose in area of around Golo Tengkuleda, Golo
Kiwor, Bukit NCoweng, and Golo Dopang Tengkuleda Village, and around Golo Wuas, Rawang and
Bukit Golo Welu, Tengku Lawar Village, District Lamba Leda, Manggarai Timur Regency, Nusa
Tenggara Timur Province. Geographically, located in between areas limited by co-ordinate : 120° 32 '
25.22" BT - 120° 37 ' 3.72" BT and 8° 25 ' 13.296" LS - 8° 30 ' 7.488" LS, broadly regional 7732,128 ha.
Eldest outcrop which there is in investigation area is Vulkanic Brecciatic Unit from Kiro
Formation, in the form : breccia, lava and tuff above the Kiro Formation is precipitated by Limstone Unit
from Bari Formation, in the form of limestone and Dolomite Stone Unit from Bari Formation, which
according S. Koesoemadinata, dkk, ( 1994), both relationship of formation is interfingers.
Investigation area stratigraphy medley starts from stripper until young is as follows ; Vulkanic
Brecciatic Unit from Kiro; Dolomite Rock Unit from Bari Formation ; limestone rock unit from Bari
Formation; Alluvial deposit.
Sees form and as of sediment swampy forest of the dolomite is formed as result of leaching, or
element diffuser of magnesium from sea-water into limestone from Bari Formation, or more
knowledgeable with dolomitisation process, that is change process of calcite mineral becomes dolomite,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

having colour white of squeezing, generally is joint, this sediment generally laids bare good, because
mined by resident as construction material.
Wide as of dolomite spreat corection in both hills mapped around 1996 ha, with height around
180 m ( contour 750 - 930 m), height average of 90 m, hence its(the sumberdaya around 428.850.000
tons.
Result of chemistry analysis, its the MgO content dolomite ranges from 15,08 - 20,28 % and CaO
ranges from 29,19 - 34,89 %.

PENDAHULUAN Geologi Bersistem Indonesia skala 1 : 250.000


dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Daftar sebagian besar termasuk ke dalam lembar Ruteng
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun (S. Koesoemadinata, dkk., 1994) Formasi batuan
Anggaran 2008 Pusat Sumber Daya Geologi di daerah eksplorasi yang mempunyai hubungan
mengadakan Eksplorasi Umum Dolomit di dengan keterdapatan bahan galian Dolomit adalah
Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa sebagai berikut :
Tenggara Timur. Pada tahun 2007 Kabupaten Batuan yang diperkirakan tertua di
Manggarai mengalami pemekaran menjadi Lembar Ruteng adalah batuan gunungapi
Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai bersusun andesit dan basal yang termasuk dalam
Timur. Formasi Kiro. Formasi ini berumur Miosen Awal-
Eksplorasi umum ini dilaksanakan Miosen Tengah, bagian atasnya berhubungan
berdasarkan hasil penyelidikan terdahulu, yaitu secara menjemari dengan bagian bawah Formasi
Eksplorasi Pendahuluan Bahan Galian Industri di Nangapanda dan bagian bawah Formasi Bari.
Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Formasi Nangapanda terdiri dari
Timur, pada tahun 1996 yang dilakukan oleh batupasir dan batugamping, dengan sisipan napal.
Direktorat Sumber Daya Mineral sekarang Formasi Bari terdiri dari batugamping berselingan
menjadi Pusat Sumber Daya Geologi dan batugamping pasiran, dengan sisipan batupasir
merekomendasikan untuk dilakukannya gampingan. Ketiga formasi ini di beberapa tempat
eksplorasi umum terhadap bahan galian dolomit diterobos granodiorit dan diorit kuarsa. Dari
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan kenyataan ini dapat disimpulkan, batuan terobosan
sebaran dan sumber daya serta kualitas bahan itu berumur lewat Miosen Tengah. Tak selaras di
galian dolomit yang mempunyai prospek cukup atas Formasi Kiro, Formasi Nangapanda dan
baik untuk dapat dikembangkan. Dengan Formasi Bari menindih Formasi Waihekang.
demikian akan diketahui potensi sumber daya Formasi ini terdiri dari batugamping klastika
bahan galian serta gambaran prospek pemanfaatan mengandung tufa. Umurnya dari Miosen Akhir
dan pengembangan di kabupaten tersebut. hingga Pliosen Awal. Formasi Waihekang
Lokasi penyelidikan dapat ditempuh menjemari dengan Formasi Laka yang terdiri dari
dengan kendaraan roda empat dari Simpang tufa berselingan dengan batupasir tufaan dan
Borong (antara Ruteng-Borong) ke arah bersisipan batugamping pasiran
Kecamatan Lamba Leda (Benteng Jawa) dengan Batuan gunungapi Tua yang terdiri dari
kondisi jalan aspal. Sedangkan dari Ibukota lava, breksi, aglomerat, tufa berselingan dengan
kecamatan (Benteng Jawa) menuju desa-desa tufa-batuapung dan breksi-batuapung.
yang ada di Kecamatan Lamba Leda merupakan Pengendapan Batuan Gunung Tua ini berlangsung
sebagian jalan beraspal dan sebagian jalan sejak Pliosen akhir hingga Plistosen.
berbatu dengan kondisi sedang hingga rusak berat Kegiatan gunungapi di Flores
berlangsung hingga sekarang. Hasilnya berupa
kerucut gunungapi yang bersusun andesit sampai
basal. Di lapangan, batuan Gunungapi Tua dan
GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN batuan Gunungapi Muda sangat sulit dibedakan.
DOLOMIT Satuan yang termasuk paling muda adalah
batugamping koral, undak dan endapan aluvium.
Wilayah eksplorasi Endapan Dolomit Di Ketiganya diendapkan di atas batuan yang lebih
Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Manggarai tua.
Timur ini berdasarkan pembagian lembar Peta
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

POTENSI ENDAPAN BAHAN GALIAN permukaan jalan atau dibawah permukaan datar di
wilayah sekitarnya tidak dihitung, kaitannya untuk
Dengan semakin tua umur batugamping, mencegah penambangan yang menghasilkan
semakin besar kemungkinannya untuk berubah lubang-lubang besar. Luas sebaran batugamping
menjadi dolomit. Dolomit primer umumnya di daerah Bukit Golo Welu, dekat Sungai Wae
berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama Naong yang terpetakan sekitar 65,25 ha atau
dalam cebakan bijih. Sebagai salah satu rumpun 652.500 m2, dengan ketinggian sekitar 125 m
mineral karbonat, dolomit mempunyai struktur (kontur 275 – 400 m), tinggi rata-rata 50 m, maka
kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi sumberdayanya sekitar 32.625.000 m3 atau
kimia CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan 81.562.500 ton (Berat Jenis (BJ) = 2,5),
berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. kandungan CaOnya = 52,67 - 53,34 %. Luas
Umumnya dolomit berwarna putih ke abu-abuan sebaran batugamping di daerah Bukit Lengko
atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak Golosambi Kampung Rawang, Desa
dari batugamping (berkisar antara 3,5 – 4), Tengkulawar, yang terpetakan sekitar 15,03 ha
bersifat pejal, berat jenis antara 2,8 – 2,9 yang atau 150.300 m2, dengan ketinggian sekitar 150 m
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat (kontur 450 – 600 m), tinggi rata-rata 75 m, maka
mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. sumberdayanya sekitar 11.272.500 m3 atau
Setelah dilakukan eksplorasi umum, 28.181.250 ton, kandungan CaOnya = 53,34 %.
baik hasil lapangan serta hasil kajian dari berbagai Luas sebaran batugamping di daerah Bukit kecil
sumber pustaka, bahan galian dolomit di Golo dekat Kampung Rawang, yang terpetakan sekitar
Kiwor dan Golo Dopang, Kecamatan Lamba 8,60 ha atau 86.000 m2, dengan ketinggian sekitar
Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa 75 m (kontur 300 – 375 m), tinggi rata-rata 30 m,
Tenggara Timur terdapat dalam satuan batuan maka sumberdayanya sekitar 2.580.000 m 3 atau
Formasi Bari. Endapan dolomit berwarna putih 6.450.000 ton, kandungan CaOnya = 53,68 %.
kemerahan, umumnya terkekarkan, endapan ini Luas sebaran batugamping di daerah Bukit Golo
umumnya tersingkap baik, karena ditambang oleh Wuas, yang terpetakan sekitar 147,2 ha atau
penduduk sebagai bahan bangungan. 1.472.000 m2, dengan ketinggian sekitar 125 m
Luas sebaran dolomit di kedua bukit (kontur 950 – 1.075 m), tinggi rata-rata 50 m,
yang terpetakan sekitar 190,6 ha atau 1.906.000 maka sumberdayanya sekitar 73.600.000 m3 atau
m2, dengan ketinggian sekitar 180 m (kontur 750 184.000.000 ton, kandungan CaOnya = 47,64 –
– 930 m), tinggi rata-rata 90 m, maka 54,51 %. Pada bukit ini dijumpai juga
sumberdayanya sekitar 171.540.000 m3 atau batugamping tufaan dan dolomitan dengan
428.850.000 ton (Berat Jenis (BJ) = 2,5). kandungan CaOnya = 31,54 – 43,61 % dan
Beberapa conto dolomit di daerah kandungan MgOnya = 2,08 %. Luas sebaran
tersebut dianalisa kimia, dari hasil analisa kimia, batugamping di daerah Bukit Golo Tengku Leda,
dolomit kandungan MgOnya berkisar antara yang terpetakan sekitar 81,68 ha atau 816.800
15.08 – 20,28 % dan CaO berkisar antara 29,19 – m2, dengan ketinggian sekitar 25 m (kontur 800 –
34,89 % tabel 4), dolomit juga dijumpai berupa 825 m), tinggi rata-rata 10 m, maka
sisipan pada satuan batugamping Formasi Bari, sumberdayanya sekitar 8.168.000 m3 atau
yaitu conto MT 34, yang tebalnya sukar diketahui, 20.420.000 ton, kandungan CaOnya = 53,68 –
kandungan MgOnya 17,29 % dan CaOnya 32,88 55,02 %. Pada bukit ini dijumpai juga sisipan
% dolomit dengan kandungan MgOnya = 17,29 %
Satuan batugamping Formasi Bari (MT 34). Luas sebaran batugamping di daerah
dijumpai dalam 6 (enam) blok terpisah, yaitu : Bukit di utara Kampung Laci, yang terpetakan
Bukit Golo Welu, dekat Sungai Wae Naong, sekitar 317,3 ha atau 3.173.000 m 2, dengan
termasuk Kecamatan Cibal, Bukit Lengko ketinggian sekitar 175 m (kontur 650 – 825 m),
Golosambi Kampung Rawang, Desa tinggi rata-rata 50 m, maka sumberdayanya
Tengkulawar, Bukit kecil dekat Kampung sekitar 158.650.000 m3 atau 396.625.000 ton,
Rawang, di Bukit Golo Wuas, Bukit Golo Tengku kandungan CaOnya = 49,52 – 52,34 %. Pada
Leda dan Bukit di utara Kampung Laci. bukit ini dijumpai juga sisipan dolomit dengan
Sumberdaya batugamping dihitung dari kandungan MgOnya = 17,63 % (MT 15).
luas sebaran kali tinggi rata-rata, ketinggian Endapan bentonit merupakan sisipan
dihitung dari permukaan jalan atau daerah datar di pada batuan vulkanik dengan ketebalan 20-50 cm,
sekitarnya, batugamping yang terdapat di bawah sebarannya terbatas, sumberdayanya sedikit, dari
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

enam conto yang dianalisa bleaching, daya Dempul Rekahan


blechingnya rendah (5 – 25 %) sebelum diaktivasi Selain batu gamping, dolomit atau
dan 10 – 61 % sesudah diaktivasi. (Standar = campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan
95%) untuk dibuat dempul sebagai penyemen rekahan-
rekahan pada kayu. Komposisi untuk dempul ini,
PROSPEK PEMANFAATAN DAN kandungan dolomitnya sekitar 85% dari
PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN kesuluruhan. Untuk filler kandungan dolomitnya
kurang dari 95%, harus lebih kecil dari 150
Dari sekian banyak cara pemanfaatannya, mikron dan bila kurang dari 50% dari beratnya
penggunaan dolomit dapat dikelompokkan harus lebih kecil dari 53 mikron.
menjadi tiga, yakni (Gambar 6) :
2. Dolomit Kalsinasi
1. Penggunaan Dolomit secara Langsung
Semen Magnesium Oksiklorida
Pertanian Magnesium oksiklorida dapat dibuat dari
Dolomit digunakan untuk menetralisir MgO-CaCO3 melalui proses kalsinasi pada
tanah yang sudah masam dan digunakan untuk dolomit. Caranya adalah dengan penambahan
menahan keasaman yang ditimbulkan oleh terhadap 100 bagian MgO dengan 100 bagian
penggunaan pupuk seperti urea. Dolomit magnesium klorida dicampur dalam 30 ml air dan
menetralisasi keasaman tanah melalui pertukaran 1 bagian sodium heksame-tafosfat. Reaksi antara
ion, dan kation kalsium dan magnesium oksida dan magnesium klorida menghasilkan
menghilangkan ion hidrogen di dalam tanah. semen magnesium oksiklorida (5MgO.MgCl 2.
Berdasarkan hasil penelitian proses ini akan 9H2O). Semen ini dapat digunakan dalam industri
meningkatkan sekitar 15 – 40% produksi tanaman polister (SMC) yang akan membentuk garam
(Kamprath. E. and Foy C, 1971). dengan karbosiklik dan kelompok molekul
polister. Kecepatan reaksi penebalannya dapat
Semen Klinker Mortar dikontrol di daerah permukaan atau dari ukuran
Penambahan dolomit sampai 40% butir magnesiumnya. SMC banyak digunakan
terhadap semen mempercepat hidrasi semen dalam industri komponen kendaraan mobil.
(Soroka and Setter, 1977). Butiran halus dolomit Semen ini cukup keras, tetapi tidak tahan
berkisar 1.150 hingga 10.300 cm 2/g. Untuk terhadap air. Untuk menghindarkannya dapat
membuat semen portland, material halus dolomit dilindungi dengan pemolesan dengan
ini ditambahkan dengan rasio 1 : 2,75 ke mortar, menggunakan terpentin. Semen ini sering
yang secara alamiah membentuk pasir silisius dan digunakan sebagai material dasar.. Hampir
yaitu dolomit yang perbandingan harganya saat ini keseluruhan komposisi semen ini tahan terhadap
1 : 6. Mempunyai berat jenis mendekati 2,63 pelarut, kuat akan tekanan dan tarikan, harga
g/cm3. Kandungan dolomit antara 10 – 40% dari bersaing, dan tahan terhadap api dan serangga.
berat semen akan merubah volume pasir, rasio air
antara 30 : 70. Dari hasil penelitian ternyata Semen Magnesium Oksisulfat
dolomit dengan batu gamping pun pada dasarnya Saat ini telah ditemukan cara untuk
menghasilkan nilai yang hampir sama menghaluskan karbonat dari dolomit dan kalsium
sulfat untuk menghasilkan larutan dengan bebas
Klinker Dolomit dari unsur besi, yakni dengan proses :
Untuk pembuatan klinker dolomit MgCO3 + CaSO4 MgSO4 + CaCO3
(Mamykin dan Ivanova 1971) memerikan
spesifikasi dolomite yang digunakan adalah : Busa Magnesium Anorganik
CaO 32,51%; MgO 20,59 %; SiO 2 Sedikit; Fe2O3 Sejenis busa dari bahan anorganik dapat
0,13 %; Al2O3 0,05 %; TiO2 0,04 %; LOI dibuat dengan mereaksikan oksida magnesium
46,25 % dengan asam polifosforik. Jenis produknya antara
Dolomit dipanaskan dan ditambahkan lain adalah untuk bahan pintu, pelapis, dinding
kalsium florida pada temperatur 1.500°C tahan api, bata penyekat, dan pencegahan keling
memperlambat hidrasi dan mempercepat baja dari korosi.
kristalisasi MgO.
Bata Silikat
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Prosesnya dimulai dengan memisahkan Kadar air bebas : maks. 5,00%; MgO : min
kandungan partikel dengan ukuran 106 mikron 19,00%; CaO : min. 33,00%; Fe2O3 : maks. 0,05%
dari dolomit yang dikalsinasi. Bagian ini dengan ukuran besar butir :
kemudian ditambahkan ke bagian penghidrasian Ukuran lubang berat(%)
dari oksida magnesium dan oksida kalsium. ayakan
Pemisahan bagian ini dapat dilakukan dengan + 2,0 nihil
penyaringan atau dengan menggunakan + 0,83 maks. 15
pemisahan udara, sementara partikel pasiran - 0,15 maks. 20
dibuang. Partikel pasiran terutama mengandung
oksida magnesium dan bagian mengandung Industri Keramik dan Porselen
sebagian dari oksida magnesium yang berukuran Dalam industri keramik dan porselen,
106 mikron. Bagian ini dapat digunakan untuk dolomit yang dipergunakan di antaranya harus
industri bata silikat. Mengejutkan sekali bahwa mempunyai spesifikasi :
tidak ada unsure fosfat yang digunakan dalam MgO : min. 17,5% (dari dolomit); CaO : min.
proses ini. Hal ini diantisipasi untuk lebih 27,5%; Fe2O3 : maks. 0,5%
meningkatkan kualitas batanya.
Industri Refraktori
3. Penggunaan Dolomit dari Kimia Dolomit Bahan refraktori (bahan tahan api) adalah
bahan non metal yang mempunyai kemantapan
Viswanathan (1979) telah melakukan ukuran,sifat fisik dan kimia pada suhu tinggi dan
proses pemisahan magnesium karbonat dan kondisi kerja yang stabil waktu dipergunakan.
kalsium karbonat dari dolomit atau batu gamping Sebagian besar industri yang
dolomitan. Magnesium karbonat telah digunakan menggunakan panas dalam proses produksinya
sebagai pengganti kalsium karbonat dalam memakai bata tahan api ini. seperti industri besi
industri refraktori dasar dan kimiawi magnesium baja, industri pengecoran logam dan lain-lain.
juga digunakan sebagai pengisi (filler) dalam Bahan mentah tahan api bukan lempung
industri plastik. (non clay refractory) diantaranya adalah dolomit,
Bagian yang kaya akan batugamping bauksit, korundum dan lain-lain.
dapat dimanfaatkan untuk industri semen, dengan Dolomit adalah batuan karbonat yang banyak
kandungan oksida magnesium kurang dari 3%.. mengandung mineral CaCO3.MgCO3, secara
teoritis komposisinya adalah :
Magnesium Oksida (MgO) CaO : 30,4%; MgO : 21,9%; CO 2 (Hilang
Magnesium Oksida dari dolomit banyak Dibakar) : 47,7%
digunakan pada beberapa industri, di antaranya Dolomit untuk pembuatan barang tahan
industri gelas dan kaca , keramik, dan untuk api, digunakan dalam industri baja karena sangat
refraktori. mudah didapat dan murah. Akan tetapi, karena
CaO dalam dolomite sangat sukar dibakar mati
Industri Gelas dan Kaca Lembaran (dead burn) maka penggunaan bahan ini tergeser
Dalam industri kaca diperlukan bahan- oleh magnesit.
bahan seperti pasir silika, soda (Na2CO3), kapur, Persyaratan dolomit untuk bata tahan api ini
dolomit dan lainnya. Dolomit yang dipakai adalah sebagai berikut :
mempunyai standar Perancis, untuk industri kaca MgO : min. 19%; SiO2 : maks. 2%; R2O3 (Al2O3 +
diperlukan oksida-oksida termasuk di dalamnya Fe2O3 +Mn3O4) : maks. 2%
magnesium oksida dari dolomit dengan spesifikasi Dolomit adalah salah satu bahan
berikut : pembentuk barang tahan api basa, tempat barang
SiO2 : 0,15%; Fe2O3 : 0,03%; Al2O3 : 0,05%; MgO tahan api basa tersebut ada beberapa jenis, yaitu :
: 20,80%; CaO : 31,80% magnesit, dolomit, krom, krom magnesit (kadar
Sedangkan komposisinya adalah : krom lebih banyak) dan magnesit krom (kadar
SiO2 : 70 – 72%; Al2O3 : 0 – 2%; CaO : 6 – 12%; magnesit lebih banyak).
Na2O : 12 – 16%; MgO : 0 – 4% Untuk pembuatan barang tahan api
Sedangkan dalam industri kaca yang diklasifikasikan menurut komposisi kimia dalam
memproduksi kaca tak berwarna, dolomit tiga tingkat mutu sebagai berikut :
dipergunakan sebagai bahan tambahan, dengan  Tingkat mutu 1
spesifikasinya antara lain adalah :
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

 Tingkat mutu 2  Sebagai bahan baku obat-obatan dan


 Tingkat mutu 3 komestik,
dengan syarat mutu sebagai berikut (Tabel 1):  Sebagai campuran makanan ternak.
Terlepas dari berbagai aspek yang harus
Industri Peleburan dan Pemurnian Logam dipertimbangkan, sebaran dolomit di daerah
Dalam industri peleburan dan pemurnian, eksplorasi dapat diajukan sebagai daerah prospek
dolomit dipakai sebagai bahan imbuh (iflux) pada yang perlu ditindak lanjuti oleh kegiatan yang
tanur tinggi, yang berfungsi untuk menurunkan lebih rinci lagi, karena hasil analisa laboratorium
titik lebur, penyebaran panas dan mengikat unsur- menunjukkan, bahwa dolomit di daerah tersebut
unsur ikutan. Pada peleburan bijih besi unsur- dapat digunakan sebagai : Industri refraktori,
unsur ikutan seperti silika dan alumina akan pupuk, cat sebagai pengisi, kaca, plastik, kertas,
bersenyawa dengan bahan imbuhan (sebagai slag) Industri ban, Ply wood, obat-obatan dan komestik,
yang mengapung di atas lelehan besi, sehingga Campuran makanan ternak, keramik dan Bahan
mudah dipisahkan. Di samping itu bahan imbuhan penggosok (abrassive) setelah dilakukan
ini berfungsi pula mengikat gas-gas, seperti SO 2, pengolahan terlebih dahulu. Dilihat dari hasil
H2S dan HF. Penyebaran panas pada tanur analisa kimia, MgO rata-rata 18,54 %, SiO 2 rata-
metalurgi harus baik, maka dolomit yang akan rata = 1,64% dan (Al2O3 + Fe2O3) rata-rata = 0,92
digunakan harus memiliki sifat-sifat : %, melihat hasil analisa tersebut dolomit di daerah
 Sarang keras ini masuk Mutu Kelas II dan mungkin dapat
 Lunak dan hancur sebelum tercapai titik ditingkatkan mutunya menjadi Kelas I dengan
lebur logamnya, cara benefisiasi, diharapkan potensi dolomit di
 MgO antara 17 – 19% daerah ini dapat memberikan sumbangan
 SiO2 maks 6 % kebutuhan akan dolomit pada industri di
 Al2O3 + Fe2O3 + MgO maks 5% Indonesia. Apalagi pengamatan di lapangan
memperlihatkan bahwa keberadaan sebaran
Industri Bahan Penggosok dolomit terdapat dalam kawasan lahan yang tidak
Sebagai bahan penggosok digunakan produktip.
dolomit dengan kandungan 43% MgCO3. Dolomit
dikalsinasikan menjadi MgO, CaO dan tidak DAFTAR PUSTAKA
mengandung air, dikenal dengan nama Vienna
Lime, merupakan bahan penggosok pada beberapa 1. Kusdarto, dkk., 1996, Eksplorasi
macam logam dan mutiara yang dipernekel, Pendahuluan Bahan Galian Industri di
supaya unsur nikel dapat lebih melekat. daerah Kabupaten Manggarai, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Direktorat Sumber
Magnesium Hydroksida Daya Mineral Bandung;.
Magnesium hidroksida digunakan sebagai
filler untuk industri plastik, yang berfungsi untuk 2. Miswanto, A., dkk., 2006, Kajian bahan
memperlambat pengaruh panas atau api. galian Industri, Tekmira, Bandung.

4. Industri Lainnya 3. S. Koesoemadinata, dkk., 1994, Peta


Selain pemakaian dalam industri-industri Geologi Lembar Ruteng, Nusa Tenggara,
seperti tersebut di atas, penggunaan dolomit Pusat Penelitian dan Pengembangan
lainnya adalah : Geologi Bandung;.
 Dalam industri alkali diperlukan batu
gamping dolomitan dengan kandungan MgO 4. Suhala, S. dan Arifin, M., 1997, Bahan
6%, Galian Industri, PPTM, Bandung
 Sebagai pengikat senyawa sulfur dari
bahan bahan yang banyak mengandung sulfur, 5. ……………….., 2006/2007, Kabupaten
Manggarai Dalam Angka, Kantor Statistik
 Dolomit dapat dipakai sebagai pembersih
Kabupaten Manggarai “.
air, untuk mengikat SiO2 dalam air,
 Sebagai bahan pengisi dalam industri ban,
cat, kertas, ply wood dan sebagainya.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Klasifikasi Mutu Dolomit


Mutu
Oksida
1 2 3
MgO , min, % 22 19 16
SiO2, maks, % 0,5 1 3
(Al2O3+ Fe2O3),maks, % 1,5 2 3

Tabel 2. Hasil Analisa Kimia Batuan Dolomit Di Daerah Lamba Leda

KODE SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O Ti02 MnO P2O5 SO3 H2 O HD
CONTOH
% % % % % % % % % % % % %

MT-11 0,33 0,71 0,33 32,21 18,46 0,00 0,06 0,00 0,05 0,02 0,08 0,05 46,43
MT-12 1,71 1,34 0,23 29,19 20,28 0,00 0,27 0,00 0,04 0,04 0,08 0,07 45,76
MT-13A 0,27 0,92 0,23 33,88 17,03 0,00 0,15 0,00 0,04 0,02 0,04 0,08 45,96
MT-13B 1,94 1,27 0,33 32,21 17,81 0.38 0,16 0,00 0,05 0,04 0,04 10,10 45,13
MT-13C 1,24 1,34 0,57 30,06 19,76 0,00 0,10 0,00 0,07 0,04 0,04 0,06 45,66
MT-13D 1,37 1,27 0,40 29,52 19,76 0,31 0,28 0,00 0,05 0,03 0,04 0,05 45,45
MT-38A 3,14 0,06 0,37 34,89 15,08 0,53 0,09 0,31 0,04 0,01 0,04 0,05 44,84
MT-38B 1,98 0,00 0,37 31,40 18,85 0,00 0,05 0,16 0,04 0,01 0,02 0,06 46,93
MT-39 2,36 0,00 0,44 31,20 18,59 0,41 0,04 0,03 0,06 0,02 0,04 0,12 46,53
MT-40 2,67 0,25 0,47 30,19 19,37 0,00 0,09 0,00 0,06 0,04 0,01 0,05 46,08
MT-41 2,27 0,06 0,40 30,73 19,50 0,07 0,06 0,00 0,06 0,02 0,02 0,05 46,45
MT-42 2,45 0,00 0,47 30,86 18,33 0,05 0,17 0,00 0,07 0,03 0,03 0,05 46,47
MT-43 2,21 0,00 0,23 32,21 17,88 0,12 0,08 0,22 0,08 0,02 0,08 0,08 46,09
MT-44 2,59 0,00 0,37 30,87 18,2 0,31 0,02 0,00 0,05 0,02 0,04 0,15 46,77
MT-45A 2,28 0,06 0,40 30,86 18,85 0,17 0,04 0,00 0,06 0,03 0,03 0,15 46,07
MT-45B 0,33 1,83 0,76 34,08 16,77 0,07 0,02 0,05 0,06 0,03 0,03 0,03 46,18
MT-46 0,27 0,08 0,64 31,87 19,89 0,05 0,13 0,02 0,07 0,02 0,04 0,03 46,36
MT-47 1,09 0,50 0,40 30,86 19,50 0,60 0,10 0,00 0,07 0,01 0,04 0,02 45,97
MT-48 0,76 0,00 0,40 31,54 19,24 0,34 0,03 0,00 0,05 0,02 0,04 0,01 46,66
Rata-rata 1,64 0,51 0,41 31.59 18.54 0,17 0,10 0,04 0,05 0,02 0,04 0,59 46,09

Tabel 3. Penamaan Dolomit Berdasarkan Kandungan

Nama Batuan Dolomit (%) Kadar MgO (%)


Batu gamping 0–5 0,1 – 1,1
Batu gamping magnesium 5 – 10 1,1 – 2,2
Batu gamping dolomitan 10 – 50 2,2 – 10,9
Dolomit berkalsium 50 – 90 10,9 – 19,7
Dolomit 90 – 100 19,7 – 21,8
Sumber : Pettjohn, 1956 (dalam Bahan Galian Industri, Suhendar, 1997)
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta Lokasi Eksplorasi Dolomit di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Papua Barat

120°33' 120°34' 120°35' 120°36' 120°37'

$T Golo Abung
55

Lengkong
40

Teker
0

Wae Lenta
Langkas
MT08
800

Wae Emas $T Golo Tongko


0

DESA GOLORENTUNG
85

# N
0
85

5 50

80
0 Nanus
45 0

Rakas
Golocering 0
50
0 1 2 3Km
Gedeng
90 0

Sekala 1 : 25.000
Joeng
0
90

Wodong
8°26'

8°26'

$T
700 Golo Utur
Golocepang Rapet
MT01 KORELASI SATUAN BATUAN DENGAN SEBARAN MINERAL NON LOGAM :
0
75

Wae Nanga # Ajang


$T Golo Beci
BATUAN GUNUNGAPI
750

MINERAL NON LOGAM


Watupajung Ponglekem VOLCANIC ROCKS NON METALIC MINERALS UMUR
900

T 850
$ Golo Ciga $ Golo Watupajung
T HOLOS EN

QUATERNARY
KUARTER
Gologega
00

HOLOCENE
Waeruwa B
10
10

DESA GORENGMENI $T Golo Tado


00

7
50

50 Deru 0 QTv Tra


95
10

PLISTOS EN
800
0

700

PLISTOCENE
90

10 75
00 0 . ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù. ùù.ketidakselarasan
ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù. ùùù
. ù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù
75 0

Gololedu PLIOSEN
80
Ketang MT17 PLIOCENE
55

0 Wae W ina
Blantuk
0

TERTIARY
MT15 MT16 #
TERSIER
0 MT34
80
0 # # Akhir
Wae Cacor 85 Wantal Late
MIOCENE
85

#
70

MIOSEN

700 Btn
8°27'
8°27'

Tmk
9 50

Tuwa 850 MT14 Tengah


Golokerong MT33 # Beasanggong
650

80 0 $T Golo Kiwor Middle


8 50

80 Laci
o

#
0 15
65

Pau MT32 $T Golo Tengkuleda MT13


0

# MT37 MT48 8 00
o

#
80

MT12 #
800
0

8 # #
DESA TENGKULEDA MT35 MT36 Golowaso
40

850

MT11
0

# #
MT09 # MT38$T Golo Dopang
90 0

#
# #
MT10
MT39
# LEGENDA
MT40
50 0

Lompong A B
Lamba #
#
MT42 # MT41
Garis Penampang Jarak A - B
80
950

0
o

35
0 Waebuka Golo $T # MT44
MT43 800
DESA GOLOLEMBUR
25 Jurus dan Kemiringan Lapisan
450

Wae Mbuhi
Watucepang #
MT45 # # Watucepang
$T Bukit
Golowunis
8°28'

8°28'

# MT46 # Lokasi Titik Eksplorasi


o

MT18 MT47
80 0

MT20 # Kelurusan
0
75

# # 25
MT22 # MT19
# MT21 MT27 #
Wae Laing Batas Desa
# MT28
0
Garis Indeks kontur Interval 50 m
85

Lando
Gololabang Garis Kontur Interval12,5 m
MT29
95
0

#
Jalan Kabupaten
1 000

Jalan Provinsi
950

10 00

0
$T Golo Wuas 85
Wae Paci DESA TENGKULAWAR Bealenda Wae W ao
1050
Jalan Desa
95

MT30 90 0
0

# DESA COMPANGNECAK Pemukiman


0
55

Rawang Golopurang
MT31
# MT23 # Sungai musiman
8°29'

8°29'
o

0
90
300

8 Wereng
Sungai
1000

Wae Cungcanglel o
0 0
45 Wae Helung Watulamur 85
Satuan batuan
W ae Naong

400 Wae K arot


DESA LEONG Bumbu 650

Qa Endapan Aluvium
250

Wae Lempo
75 0 0
MT24 55
#
Wae Ara
600 Golopopa Ls Satuan Batugamping
Kedel
A Nunang Wae Rongang
Fl Satuan Batuan Feldspar, Formasi Kiro
0
75

10

60

MT25
50

Vul Satuan Batuan Breksi , Hasil Gunungapi Tua :


70

#
0

Rejo 11 Gumbang
300 MT26 5 0 11
0
Breksi , lava andesit, dan aglomerat
4 00

# 10 0
00
Wae Lenteng
0
1050

Wae Kalo
35 0 0
11 8 00
8°30'

8°30'

Wae T utu
120°33' 120°34' 120°35' 120°36' 120°37'

Gambar 2. Peta Sebaran Endapan Dolomit di daerah Kecamatan Lambaleda,


Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Papua Barat

You might also like