Professional Documents
Culture Documents
SARI
Hasil eksplorasi dolomit dijumpai tersingkap di daerah sekitar Golo Tengkuleda, Golo Kiwor,
Bukit NCoweng, dan Golo Dopang Desa Tengkuleda, serta di sekitar Golo Wuas, Rawang dan Bukit
Golo Welu, Desa Tengku Lawar, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Secara geografis (Gambar 1), terletak di antara daerah yang dibatasi oleh koordinat :
120° 32' 25.22" BT - 120° 37' 3.72" BT dan 8° 25' 13.296" LS - 8° 30' 7.488" LS, dengan luas wilayah
7.732,128 ha.
Singkapan tertua yang terdapat di daerah penyelidikan adalah Satuan Batuan Breksi Vulkanik
Formasi Kiro (Tmk), berupa : breksi, lava dan tuf di atasnya diendapkan Satuan Batuan Batugamping
Formasi Bari, berupa batugamping dan Satuan Batuan Dolomit Formasi Bari, yang menurut S.
Koesoemadinata, dkk, (1994), hubungan kedua formasi tersebut adalah menjemari.
Urut-urutan stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari tua sampai muda adalah sebagai
berikut ; Satuan Batuan Breksi Vulkanik Formasi Kiro; Satuan Batuan Dolomit Formasi Bari; Satuan
Batuan Batugamping Formasi Bari; Aluvial
Melihat bentuk dan sebaran endapan dolomit tersebut terbentuk akibat leaching, atau peresapan
unsur magnesium dari air laut ke dalam batugamping Formasi Bari, atau yang lebih dikenal dengan
proses dolomitisasi, yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, berwarna putih kemerahan,
umumnya terkekarkan, endapan ini umumnya tersingkap baik, karena ditambang oleh penduduk sebagai
bahan bangungan.
Luas sebaran dolomit di kedua bukit yang terpetakan sekitar 1996 ha, dengan ketinggian
sekitar 180 m (kontur 750 – 930 m), tinggi rata-rata 90 m, maka sumberdayanya sekitar 428.850.000 ton.
Hasil analisa kimia, dolomit kandungan MgOnya berkisar antara 15.08 – 20,28 % dan
CaO berkisar antara 29,19 – 34,89 %.
ABSTRACT
Result of exploration of dolomite is met to expose in area of around Golo Tengkuleda, Golo
Kiwor, Bukit NCoweng, and Golo Dopang Tengkuleda Village, and around Golo Wuas, Rawang and
Bukit Golo Welu, Tengku Lawar Village, District Lamba Leda, Manggarai Timur Regency, Nusa
Tenggara Timur Province. Geographically, located in between areas limited by co-ordinate : 120° 32 '
25.22" BT - 120° 37 ' 3.72" BT and 8° 25 ' 13.296" LS - 8° 30 ' 7.488" LS, broadly regional 7732,128 ha.
Eldest outcrop which there is in investigation area is Vulkanic Brecciatic Unit from Kiro
Formation, in the form : breccia, lava and tuff above the Kiro Formation is precipitated by Limstone Unit
from Bari Formation, in the form of limestone and Dolomite Stone Unit from Bari Formation, which
according S. Koesoemadinata, dkk, ( 1994), both relationship of formation is interfingers.
Investigation area stratigraphy medley starts from stripper until young is as follows ; Vulkanic
Brecciatic Unit from Kiro; Dolomite Rock Unit from Bari Formation ; limestone rock unit from Bari
Formation; Alluvial deposit.
Sees form and as of sediment swampy forest of the dolomite is formed as result of leaching, or
element diffuser of magnesium from sea-water into limestone from Bari Formation, or more
knowledgeable with dolomitisation process, that is change process of calcite mineral becomes dolomite,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
having colour white of squeezing, generally is joint, this sediment generally laids bare good, because
mined by resident as construction material.
Wide as of dolomite spreat corection in both hills mapped around 1996 ha, with height around
180 m ( contour 750 - 930 m), height average of 90 m, hence its(the sumberdaya around 428.850.000
tons.
Result of chemistry analysis, its the MgO content dolomite ranges from 15,08 - 20,28 % and CaO
ranges from 29,19 - 34,89 %.
POTENSI ENDAPAN BAHAN GALIAN permukaan jalan atau dibawah permukaan datar di
wilayah sekitarnya tidak dihitung, kaitannya untuk
Dengan semakin tua umur batugamping, mencegah penambangan yang menghasilkan
semakin besar kemungkinannya untuk berubah lubang-lubang besar. Luas sebaran batugamping
menjadi dolomit. Dolomit primer umumnya di daerah Bukit Golo Welu, dekat Sungai Wae
berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama Naong yang terpetakan sekitar 65,25 ha atau
dalam cebakan bijih. Sebagai salah satu rumpun 652.500 m2, dengan ketinggian sekitar 125 m
mineral karbonat, dolomit mempunyai struktur (kontur 275 – 400 m), tinggi rata-rata 50 m, maka
kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi sumberdayanya sekitar 32.625.000 m3 atau
kimia CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan 81.562.500 ton (Berat Jenis (BJ) = 2,5),
berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. kandungan CaOnya = 52,67 - 53,34 %. Luas
Umumnya dolomit berwarna putih ke abu-abuan sebaran batugamping di daerah Bukit Lengko
atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak Golosambi Kampung Rawang, Desa
dari batugamping (berkisar antara 3,5 – 4), Tengkulawar, yang terpetakan sekitar 15,03 ha
bersifat pejal, berat jenis antara 2,8 – 2,9 yang atau 150.300 m2, dengan ketinggian sekitar 150 m
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat (kontur 450 – 600 m), tinggi rata-rata 75 m, maka
mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. sumberdayanya sekitar 11.272.500 m3 atau
Setelah dilakukan eksplorasi umum, 28.181.250 ton, kandungan CaOnya = 53,34 %.
baik hasil lapangan serta hasil kajian dari berbagai Luas sebaran batugamping di daerah Bukit kecil
sumber pustaka, bahan galian dolomit di Golo dekat Kampung Rawang, yang terpetakan sekitar
Kiwor dan Golo Dopang, Kecamatan Lamba 8,60 ha atau 86.000 m2, dengan ketinggian sekitar
Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa 75 m (kontur 300 – 375 m), tinggi rata-rata 30 m,
Tenggara Timur terdapat dalam satuan batuan maka sumberdayanya sekitar 2.580.000 m 3 atau
Formasi Bari. Endapan dolomit berwarna putih 6.450.000 ton, kandungan CaOnya = 53,68 %.
kemerahan, umumnya terkekarkan, endapan ini Luas sebaran batugamping di daerah Bukit Golo
umumnya tersingkap baik, karena ditambang oleh Wuas, yang terpetakan sekitar 147,2 ha atau
penduduk sebagai bahan bangungan. 1.472.000 m2, dengan ketinggian sekitar 125 m
Luas sebaran dolomit di kedua bukit (kontur 950 – 1.075 m), tinggi rata-rata 50 m,
yang terpetakan sekitar 190,6 ha atau 1.906.000 maka sumberdayanya sekitar 73.600.000 m3 atau
m2, dengan ketinggian sekitar 180 m (kontur 750 184.000.000 ton, kandungan CaOnya = 47,64 –
– 930 m), tinggi rata-rata 90 m, maka 54,51 %. Pada bukit ini dijumpai juga
sumberdayanya sekitar 171.540.000 m3 atau batugamping tufaan dan dolomitan dengan
428.850.000 ton (Berat Jenis (BJ) = 2,5). kandungan CaOnya = 31,54 – 43,61 % dan
Beberapa conto dolomit di daerah kandungan MgOnya = 2,08 %. Luas sebaran
tersebut dianalisa kimia, dari hasil analisa kimia, batugamping di daerah Bukit Golo Tengku Leda,
dolomit kandungan MgOnya berkisar antara yang terpetakan sekitar 81,68 ha atau 816.800
15.08 – 20,28 % dan CaO berkisar antara 29,19 – m2, dengan ketinggian sekitar 25 m (kontur 800 –
34,89 % tabel 4), dolomit juga dijumpai berupa 825 m), tinggi rata-rata 10 m, maka
sisipan pada satuan batugamping Formasi Bari, sumberdayanya sekitar 8.168.000 m3 atau
yaitu conto MT 34, yang tebalnya sukar diketahui, 20.420.000 ton, kandungan CaOnya = 53,68 –
kandungan MgOnya 17,29 % dan CaOnya 32,88 55,02 %. Pada bukit ini dijumpai juga sisipan
% dolomit dengan kandungan MgOnya = 17,29 %
Satuan batugamping Formasi Bari (MT 34). Luas sebaran batugamping di daerah
dijumpai dalam 6 (enam) blok terpisah, yaitu : Bukit di utara Kampung Laci, yang terpetakan
Bukit Golo Welu, dekat Sungai Wae Naong, sekitar 317,3 ha atau 3.173.000 m 2, dengan
termasuk Kecamatan Cibal, Bukit Lengko ketinggian sekitar 175 m (kontur 650 – 825 m),
Golosambi Kampung Rawang, Desa tinggi rata-rata 50 m, maka sumberdayanya
Tengkulawar, Bukit kecil dekat Kampung sekitar 158.650.000 m3 atau 396.625.000 ton,
Rawang, di Bukit Golo Wuas, Bukit Golo Tengku kandungan CaOnya = 49,52 – 52,34 %. Pada
Leda dan Bukit di utara Kampung Laci. bukit ini dijumpai juga sisipan dolomit dengan
Sumberdaya batugamping dihitung dari kandungan MgOnya = 17,63 % (MT 15).
luas sebaran kali tinggi rata-rata, ketinggian Endapan bentonit merupakan sisipan
dihitung dari permukaan jalan atau daerah datar di pada batuan vulkanik dengan ketebalan 20-50 cm,
sekitarnya, batugamping yang terdapat di bawah sebarannya terbatas, sumberdayanya sedikit, dari
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Prosesnya dimulai dengan memisahkan Kadar air bebas : maks. 5,00%; MgO : min
kandungan partikel dengan ukuran 106 mikron 19,00%; CaO : min. 33,00%; Fe2O3 : maks. 0,05%
dari dolomit yang dikalsinasi. Bagian ini dengan ukuran besar butir :
kemudian ditambahkan ke bagian penghidrasian Ukuran lubang berat(%)
dari oksida magnesium dan oksida kalsium. ayakan
Pemisahan bagian ini dapat dilakukan dengan + 2,0 nihil
penyaringan atau dengan menggunakan + 0,83 maks. 15
pemisahan udara, sementara partikel pasiran - 0,15 maks. 20
dibuang. Partikel pasiran terutama mengandung
oksida magnesium dan bagian mengandung Industri Keramik dan Porselen
sebagian dari oksida magnesium yang berukuran Dalam industri keramik dan porselen,
106 mikron. Bagian ini dapat digunakan untuk dolomit yang dipergunakan di antaranya harus
industri bata silikat. Mengejutkan sekali bahwa mempunyai spesifikasi :
tidak ada unsure fosfat yang digunakan dalam MgO : min. 17,5% (dari dolomit); CaO : min.
proses ini. Hal ini diantisipasi untuk lebih 27,5%; Fe2O3 : maks. 0,5%
meningkatkan kualitas batanya.
Industri Refraktori
3. Penggunaan Dolomit dari Kimia Dolomit Bahan refraktori (bahan tahan api) adalah
bahan non metal yang mempunyai kemantapan
Viswanathan (1979) telah melakukan ukuran,sifat fisik dan kimia pada suhu tinggi dan
proses pemisahan magnesium karbonat dan kondisi kerja yang stabil waktu dipergunakan.
kalsium karbonat dari dolomit atau batu gamping Sebagian besar industri yang
dolomitan. Magnesium karbonat telah digunakan menggunakan panas dalam proses produksinya
sebagai pengganti kalsium karbonat dalam memakai bata tahan api ini. seperti industri besi
industri refraktori dasar dan kimiawi magnesium baja, industri pengecoran logam dan lain-lain.
juga digunakan sebagai pengisi (filler) dalam Bahan mentah tahan api bukan lempung
industri plastik. (non clay refractory) diantaranya adalah dolomit,
Bagian yang kaya akan batugamping bauksit, korundum dan lain-lain.
dapat dimanfaatkan untuk industri semen, dengan Dolomit adalah batuan karbonat yang banyak
kandungan oksida magnesium kurang dari 3%.. mengandung mineral CaCO3.MgCO3, secara
teoritis komposisinya adalah :
Magnesium Oksida (MgO) CaO : 30,4%; MgO : 21,9%; CO 2 (Hilang
Magnesium Oksida dari dolomit banyak Dibakar) : 47,7%
digunakan pada beberapa industri, di antaranya Dolomit untuk pembuatan barang tahan
industri gelas dan kaca , keramik, dan untuk api, digunakan dalam industri baja karena sangat
refraktori. mudah didapat dan murah. Akan tetapi, karena
CaO dalam dolomite sangat sukar dibakar mati
Industri Gelas dan Kaca Lembaran (dead burn) maka penggunaan bahan ini tergeser
Dalam industri kaca diperlukan bahan- oleh magnesit.
bahan seperti pasir silika, soda (Na2CO3), kapur, Persyaratan dolomit untuk bata tahan api ini
dolomit dan lainnya. Dolomit yang dipakai adalah sebagai berikut :
mempunyai standar Perancis, untuk industri kaca MgO : min. 19%; SiO2 : maks. 2%; R2O3 (Al2O3 +
diperlukan oksida-oksida termasuk di dalamnya Fe2O3 +Mn3O4) : maks. 2%
magnesium oksida dari dolomit dengan spesifikasi Dolomit adalah salah satu bahan
berikut : pembentuk barang tahan api basa, tempat barang
SiO2 : 0,15%; Fe2O3 : 0,03%; Al2O3 : 0,05%; MgO tahan api basa tersebut ada beberapa jenis, yaitu :
: 20,80%; CaO : 31,80% magnesit, dolomit, krom, krom magnesit (kadar
Sedangkan komposisinya adalah : krom lebih banyak) dan magnesit krom (kadar
SiO2 : 70 – 72%; Al2O3 : 0 – 2%; CaO : 6 – 12%; magnesit lebih banyak).
Na2O : 12 – 16%; MgO : 0 – 4% Untuk pembuatan barang tahan api
Sedangkan dalam industri kaca yang diklasifikasikan menurut komposisi kimia dalam
memproduksi kaca tak berwarna, dolomit tiga tingkat mutu sebagai berikut :
dipergunakan sebagai bahan tambahan, dengan Tingkat mutu 1
spesifikasinya antara lain adalah :
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2008, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
KODE SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O Ti02 MnO P2O5 SO3 H2 O HD
CONTOH
% % % % % % % % % % % % %
MT-11 0,33 0,71 0,33 32,21 18,46 0,00 0,06 0,00 0,05 0,02 0,08 0,05 46,43
MT-12 1,71 1,34 0,23 29,19 20,28 0,00 0,27 0,00 0,04 0,04 0,08 0,07 45,76
MT-13A 0,27 0,92 0,23 33,88 17,03 0,00 0,15 0,00 0,04 0,02 0,04 0,08 45,96
MT-13B 1,94 1,27 0,33 32,21 17,81 0.38 0,16 0,00 0,05 0,04 0,04 10,10 45,13
MT-13C 1,24 1,34 0,57 30,06 19,76 0,00 0,10 0,00 0,07 0,04 0,04 0,06 45,66
MT-13D 1,37 1,27 0,40 29,52 19,76 0,31 0,28 0,00 0,05 0,03 0,04 0,05 45,45
MT-38A 3,14 0,06 0,37 34,89 15,08 0,53 0,09 0,31 0,04 0,01 0,04 0,05 44,84
MT-38B 1,98 0,00 0,37 31,40 18,85 0,00 0,05 0,16 0,04 0,01 0,02 0,06 46,93
MT-39 2,36 0,00 0,44 31,20 18,59 0,41 0,04 0,03 0,06 0,02 0,04 0,12 46,53
MT-40 2,67 0,25 0,47 30,19 19,37 0,00 0,09 0,00 0,06 0,04 0,01 0,05 46,08
MT-41 2,27 0,06 0,40 30,73 19,50 0,07 0,06 0,00 0,06 0,02 0,02 0,05 46,45
MT-42 2,45 0,00 0,47 30,86 18,33 0,05 0,17 0,00 0,07 0,03 0,03 0,05 46,47
MT-43 2,21 0,00 0,23 32,21 17,88 0,12 0,08 0,22 0,08 0,02 0,08 0,08 46,09
MT-44 2,59 0,00 0,37 30,87 18,2 0,31 0,02 0,00 0,05 0,02 0,04 0,15 46,77
MT-45A 2,28 0,06 0,40 30,86 18,85 0,17 0,04 0,00 0,06 0,03 0,03 0,15 46,07
MT-45B 0,33 1,83 0,76 34,08 16,77 0,07 0,02 0,05 0,06 0,03 0,03 0,03 46,18
MT-46 0,27 0,08 0,64 31,87 19,89 0,05 0,13 0,02 0,07 0,02 0,04 0,03 46,36
MT-47 1,09 0,50 0,40 30,86 19,50 0,60 0,10 0,00 0,07 0,01 0,04 0,02 45,97
MT-48 0,76 0,00 0,40 31,54 19,24 0,34 0,03 0,00 0,05 0,02 0,04 0,01 46,66
Rata-rata 1,64 0,51 0,41 31.59 18.54 0,17 0,10 0,04 0,05 0,02 0,04 0,59 46,09
Gambar 1. Peta Lokasi Eksplorasi Dolomit di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Papua Barat
$T Golo Abung
55
Lengkong
40
Teker
0
Wae Lenta
Langkas
MT08
800
DESA GOLORENTUNG
85
# N
0
85
5 50
80
0 Nanus
45 0
Rakas
Golocering 0
50
0 1 2 3Km
Gedeng
90 0
Sekala 1 : 25.000
Joeng
0
90
Wodong
8°26'
8°26'
$T
700 Golo Utur
Golocepang Rapet
MT01 KORELASI SATUAN BATUAN DENGAN SEBARAN MINERAL NON LOGAM :
0
75
T 850
$ Golo Ciga $ Golo Watupajung
T HOLOS EN
QUATERNARY
KUARTER
Gologega
00
HOLOCENE
Waeruwa B
10
10
7
50
PLISTOS EN
800
0
700
PLISTOCENE
90
10 75
00 0 . ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù. ùù.ketidakselarasan
ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù. ùùù
. ù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùù. ùùù
. ù
75 0
Gololedu PLIOSEN
80
Ketang MT17 PLIOCENE
55
0 Wae W ina
Blantuk
0
TERTIARY
MT15 MT16 #
TERSIER
0 MT34
80
0 # # Akhir
Wae Cacor 85 Wantal Late
MIOCENE
85
#
70
MIOSEN
700 Btn
8°27'
8°27'
Tmk
9 50
80 Laci
o
#
0 15
65
# MT37 MT48 8 00
o
#
80
MT12 #
800
0
8 # #
DESA TENGKULEDA MT35 MT36 Golowaso
40
850
MT11
0
# #
MT09 # MT38$T Golo Dopang
90 0
#
# #
MT10
MT39
# LEGENDA
MT40
50 0
Lompong A B
Lamba #
#
MT42 # MT41
Garis Penampang Jarak A - B
80
950
0
o
35
0 Waebuka Golo $T # MT44
MT43 800
DESA GOLOLEMBUR
25 Jurus dan Kemiringan Lapisan
450
Wae Mbuhi
Watucepang #
MT45 # # Watucepang
$T Bukit
Golowunis
8°28'
8°28'
MT18 MT47
80 0
MT20 # Kelurusan
0
75
# # 25
MT22 # MT19
# MT21 MT27 #
Wae Laing Batas Desa
# MT28
0
Garis Indeks kontur Interval 50 m
85
Lando
Gololabang Garis Kontur Interval12,5 m
MT29
95
0
#
Jalan Kabupaten
1 000
Jalan Provinsi
950
10 00
0
$T Golo Wuas 85
Wae Paci DESA TENGKULAWAR Bealenda Wae W ao
1050
Jalan Desa
95
MT30 90 0
0
Rawang Golopurang
MT31
# MT23 # Sungai musiman
8°29'
8°29'
o
0
90
300
8 Wereng
Sungai
1000
Wae Cungcanglel o
0 0
45 Wae Helung Watulamur 85
Satuan batuan
W ae Naong
Qa Endapan Aluvium
250
Wae Lempo
75 0 0
MT24 55
#
Wae Ara
600 Golopopa Ls Satuan Batugamping
Kedel
A Nunang Wae Rongang
Fl Satuan Batuan Feldspar, Formasi Kiro
0
75
10
60
MT25
50
#
0
Rejo 11 Gumbang
300 MT26 5 0 11
0
Breksi , lava andesit, dan aglomerat
4 00
# 10 0
00
Wae Lenteng
0
1050
Wae Kalo
35 0 0
11 8 00
8°30'
8°30'
Wae T utu
120°33' 120°34' 120°35' 120°36' 120°37'