You are on page 1of 3

Keajaiban Facebook Dan Pengaruhnya Yang Unik

Siapa dari kita yang tidak kenal Facebook? Situs jejaring sosial raksasa besutan Mark Zuckerberg ini
telah mampu menggoda jutaan internet surfer Indonesia, yang sebagian besarnya adalah anak
muda. Sejak kepopulerannya di Indonesia tahun 2007 hingga hari ini dalam dunia Internet, Facebook
telah sedikit banyak membawa berbagai efek, baik itu efek negatif ataupun positif kepada para
penggunanya.

Ajaib memang saat sebuah jejaring sosial di dunia maya sanggup merambah aspek lifestyle atau gaya
hidup sebagian pemuda suatu bangsa, seperti yang telah terjadi di Indonesia. Facebook seakan-akan
telah menjadi bagian hidup dari banyak anak muda negeri ini. Mulai dari update status, kirim wall,
colek (poke), tagging foto bahkan sampai bermain aplikasi game facebook seperti mafia wars, poker,
farmville dan lain sebagainya sepertinya telah menjadi obrolan biasa remaja-remaja negeri ini.
Walaupun sekarang telah muncul saingat terberat Facebook yaitu Twitter, tetap saja Facebook
menjadi Social Networking nomor satu di Indonesia, setidaknya untuk empat tahun belakangan ini.

Facebook saat awal kemunculannya di Indonesia adalah sebuah jejaring sosial yang berpenampilan
simple, kaya fitur dan akses yang cepat. Berkebalikan dengan Friendster yang pada masa-masa
akhirnya menjadi sangat lambat dan cenderung sulit diakses oleh kecepatan koneksi Internet
Indonesia yang masih lambat, Facebook justru menawarkan kecepatan akses yang secara umum
lebih cepat ketimbang Friendster. Hal ini mungkin (karena saya bukan web developer Facebook)
dikarenakan oleh tampilan Facebook yang jauh lebih simple ketimbang Friendster pada masa itu.

Penampilan yang sederhana dan minimalis membuat orang merasa ringan untuk bergabung dengan
Facebook, termasuk saya pun juga merasa demikian. Dengan blue theme-nya yang adem di mata
membuat tidak hanya orang muda yang tertarik mengaksesnya, namun juga orang-orang tua bahkan
pejabat-pejabat publik sekalipun.

Selain tampilannya yang minimalis, fiturnya yang sangat kaya juga mampu merayu pengguna
internet untuk bergabung dalam situs jejaring yang satu ini. Sebut saja fitur-fitur baru seperti tagging
foto, like-status, poke, share link, notes, photo album, tagging video dan yang paling unik adalah
applikasi game yang sangat populer seperti poker dan mafia wars. Semua ini adalah fitur yang
samasekali baru dalam dunia jejaring sosial Internet pada awal kemunculan Facebook.

Ada sebuah kisah unik terkait fitur Facebook yang saya alami sendiri. Beberapa bulan lalu ada
seorang kawan SMA yang menikah. Dia ingin mengundang teman-teman SMAnya yang tentunya
berjumlah sangat banyak. Setelah dia pikir-pikir daripada membuat undangan resmi berjumlah
banyak tentunya, lebih baik dia memanfaatkan fitur tagging pada Facebook. Akhirnya, saya sendiri
yang memindai (scan) undangannya, meng-upload kedalam Facebook, dan men-tagging kawan-
kawan SMA kami. Selain menghemat biaya yang tidak sedikit, hal ini juga akan menghemat waktu
dan tenaga daripada harus menyebar undangan satu per satu, ya kan?

Fenomena unik lainnya yang sering saya perhatikan adalah shop online di facebook. Tanpa perlu
saya jelaskan panjang lebar, tampaknya para pembaca sendiri sudah tahu maraknya orang berjualan
di Facebook dengan cara melakukan tagging dalam foto-foto produknya (misalnya baju) terhadap
beberapa orang yang dirasa mempunyai potensi sebagai buyer. Saya pribadi sih tidak punya friend di
Facebook yang suka berjualan seperti ini, karena kebanyakan OL shop ini kebanyakan menjadi friend
pemilik Facebook perempuan.

Imbas maraknya Facebook terhadap bidang komersil tidak hanya sampai situ. Anda tahu aplikasi
game facebook yang bernama Zynga Poker? Kalau anda tahu, pasti anda juga mengetahui fenomena
penjualan chips (uang) poker. Jadi penjualan ini dilakukan oleh orang-orang yang punya uang (chips)
poker banyak (karena menang terus) kepada orang yang tidak memiliki chips (karena banyak
kalahnya). Saya tidak tahu berapa nominal nilai penjualannya, namun yang pasti hal ini telah menjadi
bisnis tersendiri bagi beberapa orang.

Atau bila kita memperhatikan fitur page atau group, maka kita akan dapat melihat sendiri fenomena
pengumpulan massa (mass gathering) dalam dunia maya yang merupakan hal samasekali baru.
Seperti group “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto”,
“Gerakan Dukung Gedung DPR Jadi Keajaiban Dunia” dan mempunyai jutaan dan puluhan ribu
anggota. Dimana gerakan-gerakan dalam Facebook ini bisa menjadi salah satu manifestasi suara
rakyat (termasuk saya juga) yang bingung ingin menyuarakan aspirasinya kemana. Hal ini juga dirasa
cukup efektif bagi para pemuda untuk belajar demokrasi, mengeluarkan pendapatnya disebuah
forum umum.

Bagi anda yang hobi menulis, Facebook pun tidak kalah menggiurkannya karena mereka juga
menawarkan fitur notes. Notes adalah sebuah fitur di Facebook yang mengizinkan kita menulis apa
saja didalamnya. Memang sih tidak lengkap seperti blog, tapi bagi anda yang suka menulis dan
menyebarkannya kepada kawan-kawan tanpa perlu bersusah payah pasti anda sangat tergiur
dengan fitur yang satu ini.

Namun ternyata Facebook tidak selamanya membawa dampak positif kepada para pengguna
mudanya. Banyak hal-hal yang telah disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, baik itu disengaja
ataupun tidak disengaja.

Salah satu contohnya adalah kasus penculikan yang sering terjadi akhir-akhir ini. Biasanya penculikan
ini diawali oleh perkenalan di Facebook dan melibatkan dua remaja yang berbeda kelamin. Bahkan
pada beberapa kasus, penculikan ini ternyata dilakukan oleh pacar sendiri. Hal ini membuktikan
bahwa jika Facebook tidak digunakan secara hati-hati justru bisa membawa dampak negatif bagi
penggunanya.

Ada juga banyak kasus-kasus pencemaran nama baik yang diakibatkan penggunaan Facebook yang
kurang bertanggungjawab. Seperti menghina orang, institusi atau organisasi tertentu yang ujung-
ujungnya berurusan dengan hukum. Seperti yang terjadi di sebuah SMK dimana sang murid
menghina guru wanitanya dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah dan diadukan ke polisi.

Bahkan Facebook bisa pula digunakan untuk kampanye negatif, kata beberapa orang. Seperti
gerakan Anti-Megawati pada pemilu tahun 2009 yang begitu heboh di Facebook, berkali-kali diblokir
tapi berkali-kali pula gerakan itu lahir. Namun secara pribadi saya melihat ini bukan kampanye
negatif karena mungkin saja itu memang suara rakyat penghuni Facebook. Toh para pengguna
Facebook rata-rata juga orang berpendidikan tinggi yang tentu jauh lebih sulit termakan kampanye
negatif daripada seorang kuli bangunan yang bahkan tidak tahu cara menggunakan Mouse.
Kesimpulannya yah cukup sederhana, baik buruknya ekses dari Facebook ya tergantung kita-kita juga
sebagai penggunanya. Sejauh kita bisa menggunakan fasilitas Facebook yang “ajaib” ini dengan bijak,
maka sejauh itu pula kita bisa mendapatkan banyak keuntungan dari penggunaan Facebook.
Sebaliknya, bila kita menggunakannya dengan sembrono maka jangan heran bila kita banyak
mendapat masalah, bahkan bukan tidak mungkin kita bisa berurusan dengan hukum.

Dikemudian hari saya yakin jejaring sosial semacam Facebook ini akan semakin berkembang,
terlepas apakah nantinya akan ada kompetitor baru yang mendominasi pasaran Social Networking
Indonesia atau tidak. Kemudahan, kecepatan, dan efektifitas dalam berkomunikasi satu sama lain
menjadi alasan utama mengapa jejaring Sosial di Internet begitu digandrungi oleh masyarakat
umum. Tergantung pintar-pintarnya kita saja sejauh apa memanfaatkan jejaring sosial semacam ini.

You might also like