You are on page 1of 6

Makalah Temu Ilmiah Dosen STMIK ProVisi

Semarang, 23 April 2008

MODEL OTOMASI BERBASIS WEB


UNTUK PENGENDALIAN PROSES PENYALURAN
BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) BERSUBSIDI

Carwoto
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer ProVisi Semarang
e-mail : carwoto@yahoo.com

ABSTRAK
Mekanisme distribusi material secara transparan, mampu telusur, serta memiliki resiko
yang kecil dari kemungkinan penyelewengan atau penyalahgunaan sangat diperlukan bagi
sistem penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti di Indonesia sekarang ini.
Salah satu alternatif solusi mekanisme penyaluran tersebut adalah dengan menerapkan teknik
otomasi pengendalian proses distribusi dengan menggunakan platform teknologi informatika
dan komputer (TIK).
Tulisan ini memaparkan suatu rancangan model sistem otomasi berbasis web untuk pe-
ngendalian proses distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan tingkat harga
yang berbeda-beda serta penyaluran secara selektif kepada pengguna. Untuk pengendalian
pada tingkat pelanggan, digunakan perangkat kartu cerdas (smart card).
Secara teknis, model sistem ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model pe-
nyaluran bahan bakar minyak secara konvensional yang selama ini diterapkan di Indonesia.

pasaran atau lebih tinggi dari harga jual


1. PENDAHULUAN BBM bersubsidi di Indonesia (Sadli, 2005).
Lonjakan harga minyak dunia beberapa Pada tingkat agen atau pengecer (SPBU),
waktu yang lalu telah menimbulkan dam- peralataan pengisian BBM yang digunakan
pak yang besar bagi perekonomian di Indo- sekarang ini tidak dapat atau sulit diguna-
nesia, terutama terkait dengan beban pe- kan untuk mengendalikan pembatasan
merintah mensubsidi bahan bakar minyak pembelian BBM oleh pelanggan. Pelanggan
(BBM) yang dikonsumsi oleh sektor trans- dapat membeli BBM bersubsidi dengan
portasi. Untuk meringankan beban peme- jumlah berapapun, sepanjang persediaan
rintah tersebut, salah satu solusi yang BBM di SPBU tersebut masih ada. Hal ini
mungkin adalah dengan cara menekan tentu akan berimbas pada tidak terbatasnya
sedikit mungkin jumlah bahan bakar mi- jumlah BBM yang harus disubsidi oleh pe-
nyak yang disubsidi, misalnya dengan merintah, disamping juga dapat berefek
membatasi pembelian BBM bersubsidi serta pada penyalahgunaan BBM.
mengurangi secara bertahap nilai rupiah Dari sisi kebijakan, nilai subsidi yang
yang disubsidi pada setiap liter BBM yang diberikan oleh pemerintah dapat saja
dikonsumsi masyarakat. berubah sewaktu-waktu. Artinya, harga jual
Permasalahannya, proses pendistri- BBM bersubsidi di pasaran juga akan bersi-
busian BBM bersubsidi masyarakat tidak fat dinamis, tidak konstan, alias berubah-
semudah pendistribusian BBM yang tidak ubah sesuai kebijakan nilai subsidi yang
bersubsidi. Resiko penyelewengan pendis- bersedia ditanggung oleh pemerintah.
tribusian dan penyalahgunaan BBM bersub- Kondisi semacam ini juga menambah sulit
sidi sangat mungkin terjadi di tingkat pe- proses penyaluran BBM di lapangan. Apa-
nyalur atau pengecer. Bentuk penyelewe- bila akan dilakukan perubahan harga BBM,
ngan tersebut misalnya BBM bersubsidi dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
yang semestinya diperuntukkan bagi peng- menyesuaikan stok BBM yang ada di la-
guna rumah tangga atau perorangan tetapi pangan serta mensosialisasikan kebijakan
malah dijual ke industri. Bentuk penyele- perubahan harga tersebut kepa masyarakat.
wengan lainnya adalah penyelundupan Karena BBM merupakan kebutuhan
BBM bersubsidi ke luar negeri di mana pada yang menyangkut hajat hidup orang banyak
negara tersebut menganut harga BBM serta pemberian subsidi terkait dengan ke-

1
Model Otomasi Berbasis Web Proses Penyaluran BBM Bersubsidi Carwoto

bijakan penggunaan uang negara (rakyat), sistem kohesif yang dapat memonitor dan
maka proses penyaluran BBM bersubsidi mengelola secara real-time aset-aset fisik
juga memerlukan transparansi, artinya data yang tersebar di wilayah geografis yang
penyaluran beserta nilai subsidinya meru- luas. Model sistem SCADA dapat diterap-
pakan informasi yang perlu disampaikan kan sebagai pilihan otomasi distribusi ba-
secara terbuka kepada masyarakat sebagai han-bahan yang berbentuk cairan (liquid).
bentuk pertanggungjawaban penyelenggara Misalnya untuk otomasi penyaluran dan
kepada publik. pendistribusian bahan bakar minyak (BBM).
Berdasarkan gambaran umum di atas, Komponen utama sistem SCADA terdiri
perlu dicarikan jalan keluar agar proses atas peralatan pengukuran, kendali, dan
pendistribusian BBM dapat berjalan lancar, pengecekan status pompa atau kompresor
transparan, dan mampu telusur. Salah satu pada stasiun distribusi, RTU (Remote Ter-
jalan keluar yang dapat ditempuh untuk minal Unit) atau Programable Logic Con-
mengatasi permasalahan penyaluran BBM troller (PLC), peralatan komunikasi, Appli-
tersebut adalah dengan memanfaatkan cation Host, dan workstation untuk opera-
teknologi informatika dan komputer (TIK). tor.
Perkembangan teknologi informatika dan Mekanisme kerja sistem SCADA ini
komputer sekarang ini memungkinkan dapat dijelaskan seperti berikut (Pratyush,
proses penyaluran BBM bersubsidi seperti 2005):
pada kasus di Indonesia dapat diotomasi 1. Fluida cair yang mengalir dari pusat
dengan melibatkan infrastruktur jaringan (depot), menuju stasiun antara (agen),
komputer dan internet. dan sampai di lokasi pemakai dicek
Tulisan ini memaparkan rancangan statusnya, diukur kuantitasnya, serta
model sistem otomasi berbasis web untuk dikendalikan jumlahnya (misalnya de-
pengendalian proses distribusi bahan bakar ngan mengontrol katup atau pompa)
minyak (BBM) bersubsidi dengan tingkat oleh RTU atau PLC.
harga yang berbeda-beda serta penyaluran 2. Hasil pengontrolan dan monitoring
secara selektif kepada pengguna. yang dilakukan oleh RTU atau PLC atau
2. TINJAUAN PUSTAKA perintah pengondalian dari pusat ken-
dali ditransmisikan melalui media ko-
2.1. Proses Penyaluran BBM munikasi.
Bahan bakar minyak (BBM) yang di- 3. Peralatan Master SCADA bertugas
hasilkan oleh perusahaan penambang dan mengelola aquisisi data melalui media
pengolah minyak mula-mula ditampung komunikasi, memproses data, menge-
dalam tangki-tangki penampungan yang lola database real-time menurut keten-
terdapat di kilang-kilang milik perusahaan tuan pengendalian yang ditetapkan.
penambangan tersebut. Selanjutnya, minyak 4. Operator pada workstation dapat me-
disalurkan ke wilayah penyaluran antara mantau dan mengambil informasi yang
(intermediate) berupa depot-depot BBM di dapat di lokasi yang dipantau oleh
diteruskan ke stasiun akhir yang biasa dise- Master SCADA, atau mengirimkan
but Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum perintah kontrol yang dikehendaki.
(SPBU) atau Agen Penyalur BBM.
2.3. Penggunaan Smart Card
Untuk penyaluran dari pusat
penampungan ke depot dan dari depot ke Smart card (kartu cerdas) memiliki micro
satasiun akhir, umumnya digunakan alat processing unit (MPU) yang secara teknis dan
transportasi (berupa kapal laut, kereta api, administrasi penerapannya hampir dapat
atau truk tangki) atau disalurkan secara dipastikan tidak dapat dimanipulasi. MPU
langsung melalui pipa saluran dengan diisi (diinjeksi) data seperti nomor identitas
pemompaan (Jenkins, 1992). kendaraan, nama pemilik, dan besar alokasi
BBM bersubsidi).
2.2. Sistem Otomasi Model SCADA
Untuk menghindari penggunaan oleh
Sistem otomasi model SCADA (Supervi- pihak lain yang tidak sesuai dengan identi-
sory Control and Data Aquisition) terbangun tas, maka dapat dirancang agar MPU ini
atas berbagai tipe teknologi yang berbeda
dan diintegrasikan untuk menghasilkan

2
Model Otomasi Berbasis Web Proses Penyaluran BBM Bersubsidi Carwoto

akan rusak jika dibuka atau dipindahkan, dengan selang waktu tertentu. Setiap tran-
misalnya dengan pemasangan segel. saksi yang terjadi secara otomatis akan
Transaksi menggunakan smart card da- mengurangi jatah BBM yang telah ditetap-
pat dilakukan di SPBU yang memiliki MPU kan di awal. Alokasi BBM yang tidak diam-
Reader. Skema umum penggunaan Smart bil pada waktunya secara otomatis akan ha-
card dapat digambarkan seperti pada Gam- ngus/hilang alias tidak terakumulasi. Veri-
bar 1 (Anonimous, 2007). fikasi jumlah transaksi mingguan/bulanan
dilakukan terhadap jarak tempuh atau
waktu operasi.

3. ARSITEKTUR RANCANGAN MODEL


SISTEM OTOMASI

3.1. Bagan Model Sistem


Arsitektur model sistem otomasi yang di-
usulkan pada tulisan ini mengikuti model
Gambar 1. Model Aplikasi Smart Card yang diusulkan Langmann (2004), seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.
Untuk tujuan pengaturan dan pengen-
dalian, transaksi pengisian BBM dapat di-
batasi untuk beberapa kali dalam sehari

Gambar 2. Arsitektur Rancangan Sistem Otomasi Berbasis Web

3.2. Infrastruktur Sistem rasi, aplikasi (program) komputer otomasi


Komponen pokok yang merupakan berbasis web, dan utility. Detilnya terdiri
penyusun infrastruktur sistem otomasi ber- atas Sistem Operasi Server, Web Server,
basis web untuk pengendalian proses pe- Database Server, Aplikasi Otomasi, Sistem
nyaluran BBM ini terdiri atas instrumentasi Operasi Klien, Tool Browser, Tool Security,
pengambilan data, peralatan antarmuka Tool Backup dan Restore.
data di lapangan, sistem komunikasi, master
3.3. Cara Kerja Sistem
aplikasi basis data, dan antarmuka peng-
guna. Mekanisme kerja rancangan sistem
otomasi SCADA berbasis web ini dapat di-
Perangkat keras yang digunakan untuk
jelaskan seperti berikut:
komputerisasi berbasis web pada sistem
otomasi penyaluran BBM berbasis web 1. Kuantitas BBM yang dikeluarkan oleh
antara lain mencakup: Smart Card (MPU), SPBU atau agen dan dimasukkan ke
Smart Card (MPU) Reader, Komputer Cli- dalam tanggki BBM pengguna dicatat
ent, Komputer Server (Network Server), Me- oleh smart card, datanya diinput pada
dia Komunikasi, Jaringan Internet. Sedang- instrumen akuisisi data yang ada di
kan yang berwujud piranti lunak yang SPBU tersebut. Data yang direkam da-
dibutuhkan untuk mendukung sistem pat berupa statusnya, kuantitasnya,
otomasi berbasis web meliputi sistem ope- serta dikendalikan jumlahnya (misalnya

3
Model Otomasi Berbasis Web Proses Penyaluran BBM Bersubsidi Carwoto

dengan mengontrol katup atau pompa) BBM dan pihak lain yang membu-
oleh Remote Terminal Unit (RTU) atau tuhkan.
PLC. 6. Transaksi harian dilaporkan ke
2. Hasil pengontrolan dan monitoring masyarakat melui website.
yang dilakukan oleh RTU atau PLC atau 4. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
perintah pengondalian dari pusat ken- SISTEM
dali ditransmisikan melalui media ko- Sebagai sebuah sistem, sistem otomasi
munikasi jaringan internet. penyaluran BBM ini memiliki beberapa ke-
3. Peralatan Master SCADA bertugas unggulan sekaligus disertai kekurangan
mengelola aquisisi data melalui media yang melekat padanya. Berikut ini akan di-
komunikasi, memproses data, menge- paparkan keunggulan dan kelemahan
lola database real-time menurut keten- model sistem otomasi yang diajukan, be-
tuan pengendalian yang ditetapkan. serta cara mengatasi kelemahan sistem
Aplikasi sistem ini diserahkan ke service tersebut.
provider, sehingga komputer-komputer
utama akuisisi data bisa jadi bertempat 4.1. Keunggulan Sistem
di fasilitas yang lokasinya sangat jauh Keunggulan sebuah sistem otomasi da-
dari pengguna data primer. Service pro- pat ditinjau dari berbagai aspek. Diban-
vider akan membagi (share) platform dingkan dengan sistem penyaluran BBM
akuisisi data dengan beberapa pelang- secara konvensional, sistem otomasi pe-
gan lain atau masyarakat umum. nyaluran BBM menggunakan model seperti
4. Operator pada workstation dapat me- yang dipaparkan di atas memiliki keung-
mantau dan mengambil informasi yang gulan, paling tidak dalam aspek pengopera-
di dapat di lokasi yang dipantau oleh sian, pemeliharaan, personalia, dan aspek
Master SCADA, atau mengirimkan pelayanan.
perintah kontrol yang dikehendaki. Dari aspek pengoperasian, sistem
otomasi berbasis web dengan model seperti
3.4. Skenario Transaksi Menggunakan
di atas dapat beroperasi cepat dan otomatis.
Smart Card
Data penyaluran dan penerimaan BBM ti-
Transaski menggunakn smart card untuk dak dapat diintervensi sehingga aman dari
pengendalian distribusi BBM di lapangan upaya manipulasi data. Basis data di data-
mengikuti skenario transaksi sebagai base server bisa dihubungkan dengan sis-
berikut: tem akuntansi perusahaan pengelola BBM,
1. Kendaraan atau wadah BBM yang telah serta dapat mengirimkan data digital ke dan
dipasangi smart card menuju ke SPBU dari depot BBM untuk mempercepat proses
atau Agen yang memiliki MPU Reader pengiriman BBM dari kilang ke depot pe-
untuk pengisian bahan bakar nyimpanan, stasiun pengisian BBM (SPBU),
2. Petugas SPBU atau Agen memindai dan pengecer (agen).
smart card dengan alat MPU Reader Dalam segi pemeriharaan, sistem
dan mengisikan BBM otomasi berbasis web ini memudahkan
3. Nomor identitas kendaraan, jumlah, pengelolaan data dan fleksibel. Pengubahan
waktu akan terekam dalam MPU (update) nilai paramater sistem otomasi ter-
Reader dan ditampilkan pada monitor komputerisasi ini dapat dilakukan dengan
supaya masyarakat umum dapat ikut mudah oleh petugas yang diberi wewenang
langsung mengawasi proses transaksi sesuai dengan kebutuhan. Dari sudut pan-
4. MPU Reader di SPBU atau Agen me- dang personalia, sistem otomasi penyaluran
ngirim data transasi dalam selang BBM memungkinkan berkurangnya jumlah
waktu tertentu (misalnya setiap hari se- tenaga kerja yang harus dipekerjakan di de-
banyak tiga kali pengiriman) ke pusat pot BBM dan dalam rantai distribusi BBM
pengelolaan data (komputer server (agen, pengecer atau SPBU).
web). Pada segi pelayanan, sistem otomasi pe-
5. Hasil pengelolan data disampaikan se- nyaluran BBM dapat mengatasi masalah
cara harian ke SPBU, agen penyaluran penyaluran BBM dengan pembatasan jum-
lah BBM bersubsidi serta model harga be-

4
Model Otomasi Berbasis Web Proses Penyaluran BBM Bersubsidi Carwoto

ragam, dapat memperkirakan kebutuhan digunakan oleh perusahaan jasa penyaluran


penyaluran (delivery) BBM berdasarkan BBM seperti BPH Migas untuk keperluan
tingkat penggunaan per waktu, memberikan monitoring data penyaluran atau distribusi
transparansi pelayanan kepada publik, serta BBM bersubsidi di Indonesia. Misalnya,
mempercepat pelayanan kepada pelanggan untuk monitoring persediaan BBM di depot
karena transaksi dilakukan secara online BBM, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
melalui teknologi jaringan kom- (SPBU), serta memonitor pendistribusian
puter/internet. BBM tersebut ke pengguna industri atau
Secara umum dapat dikatakan bahwa se- perorangan.
mua keunggulan dan manfaat dari aspek
5.2. Saran
yang telah dipaparkan di atas (yaitu peng-
operasian, pemeliharaan, personalia, dan Untuk menghasilkan sistem otomasi
pelayanan), akan bermuara pada penghe- yang lebih handal, model sistem otomasi
matan finansial (keuangan). berbasis web yang dipaparkan pada tulisan
ini dapat diimplementasikan menjadi satu
4.2. Kelemahan Sistem dan Cara Mengatasi kesatuan dengan sistem otomasi SCADA
Untuk meminimalkan lalu lintas data (Supervisory Control and Data Acquisition)
dan biaya, data yang didapat akan dikirim konvensional. Hasil akuisisi dan monitoring
ke ke Human Machine Interface (HMI) data yang dihasilkan sistem SCADA dengan
pengguna melalui antarmuka web, bukan data yang tersimpan di database pusat pe-
melalui dedicated HMI klien. Oleh karena itu, ngendalian SCADA dihubungkan ke server
apabila jaringan komunikasi yang diguna- web. Dengan sistem SCADA berbasis web,
kan adalah jaringan internet umum, bukan maka pengendalian dan monitoring pera-
saluran komunikasi privat (LAN via satelit latan fisik seperti pompa, katup, dan alat-
komunikasi), maka tingkat akuisisi datanya alat pengukuran status BBM di pusat
dapat berjalam lambat. Untuk mengatasi hal penampungan dan jalur distribusi BBM (de-
ini, maka proses pengiriman data dari klien pot, SPBU, Agen Penyalur) dapat dilakukan
(SPBU, Agen) ke pusat data di server tidak dari jarak jauh (remote.). Hanya saja untuk
harus dilakukan setiap kali transaksi dila- mengimplementasikan model aotomasi pe-
kukan, melainkan secara periodik, misalnya nuh (full aotomated) semacam ini memerlu-
tiga kali sehari. kan infrastruktur dengan biaya yang lebih
Terkait dengan sistem keamanan, apabila mahal.
sistem otomasi berbasis web ini dihubung- Sebelum mengimplementasikan sistem
kan dengan jaringan internet global maka optimasi pada proses penyaluran BBM, ha-
ancaman keamanan datanya sangat bere- rus diperhatikan kompleksitas sistem pe-
siko. Karena itu harus dibangun mekanisme nyaluran BBM yang akan dioptimasi, sifat
keamanan yang tangguh untuk melindungi dan atau karakteristik pengguna, serta ke-
sistem otomasi berbasis web tersebut. tersediaan dana. Khusus dalam hal peng-
Upaya lainnya adalah memisahkan secara adaan piranti lunak komputer, perlu diper-
fisik data hasil akuisisi penyaluran BBM timbangkan apakah akan menggunakan
dengan data yang akan diinformasikan proprietary software atau open source software
kepada pihak lain atau masyarakat. (OSS).

5. PENUTUP UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih penulis sampaikan
5.1. Kesimpulan kepada Sekolah Tinggi Manajemen Infor-
Dengan beberapa keunggulan yang ter- matika dan Komputer (STMIK) ProVisi
dapat pada model sistem otomasi berbasis Semarang yang telah menyediakan sarana
web yang dipaparkan dalam tulisan ini, dan fasilitas untuk melaksanakan penelitian
model tersebut dapat diimplementasikan pendahuluan untuk penyiapan tulisan ini.
untuk pengendalian penyaluran BBM ber-
subsidi di Indonesia. Karena model sistem DAFTAR PUSTAKA
otomasi ini memiliki kehandalan, efisien, 1. Anonimous. (2007). Java Card Techno-
mampu telusur, transparan, dan mudah logy: Providing a Secure and Ubiqui-
pengoperasiannya, maka model ini dapat

5
Model Otomasi Berbasis Web Proses Penyaluran BBM Bersubsidi Carwoto

tous Java Platform for Smart Cards. Carwoto, S.T., alumnus Tek-
Santa Clara: Sun Microsystems, Inc. nik Elektro Undip tahun
2. Anonimous. (2006). Infrastructure 1999. Menjadi dosen sejak
Automation Technology. Diverse Net- tahun 2000, sebagian besar
work, Inc. mengajar mata kuliah bidang
3. Jenkins, C.G. (1992). Fuel Monitoring Pemrograman Komputer.
and Control Systems. P-NET Confe- Bidang komputer yang diminati adalah
rence – Germany, November 1992. aplikasi komputasi cerdas (soft computing) di
4. Langmann, R. (2004). LEAN Web Auto- antaranya algoritma genetika, jaringan
mation: A New Approach for Automa- syaraf tiruan, logika samar (fuzzy), dan
ton of Distributed Systems. Duessel- sistem pakar.
dorf: Process Informatics Laboratory. Saat ini sedang melakukan penelitian
5. Pratyush, M. (2005). Automation of Wa- pengembangan sistem tutorial cerdas-adap-
ter Distribution Management. Univer- tif dan rekayasa sistem ujian online berbasis
sity of Leeds. web.
6. Sadli, M. (2005). Krisis Penyaluran
BBM. Kolom Pakar Pinter, Jumat, 24
Juni 2005. http://kolom.pacific.net.id/ind.

You might also like