Professional Documents
Culture Documents
A. JUDUL
Simple Logical Framework Analysis (S-LFA) sebagai metode pengambilan
keputusan pada organisasi mahasiswa.
Sejak tingkatan sekolah menengah pertama hingga bangku perkuliahan, kita pasti
mendapati adanya organisasi yang mewadahi pelajar untuk memperoleh dan
mengembangkan hal-hal yang tidak kita dapati pada bangku kelas. Dalam
organisasi tersebut kita belajar bagaimana berinteraksi dan berinteraksi dengan
orang lain. Selain itu kita juga bisa belajar bagaimana merencanakan dan
mengadakan sebuah kegiatan. Dengan pembelajaran langsung, kita memperoleh
banyak pengalaman berharga yang tidak diajarkan di bangku pengajaran.
Walaupun hanya bersifat kegiatan ekstra dan tidak diwajibkan, namun menurut
Psikolog David Mc Clelland berpendapat ”Faktor terkuat yang berkontribusi
terhadap kesuksesan para eksekutif adalah seluruhnya Faktor Soft Skill, satu-
satunya hard skill yang masuk dalam daftarnya yaitu kemampuan berpikir
analitis”. Sehingga memang softskill sesuatu yang tidak bisa kita kesampingkan.
Seiring perkembangan jaman, metode LFA telah diterapkan sebagai alat atau
sistem perencana kerja dan bagaimana mengelolanya oleh banyak lembaga donor
baik yang bersifat multilateral maupun bilateral. Sebagai Contoh European
Commission memakai LFA sabagai bagian dalam “Project Cycle Management
System” sejak 1993.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menyerap intisari dari LFA dan membuatnya lebih simple
(Simple-LFA: SiLFA)?
2. Apakah ada keuntungan dari segi efektifitas progam dan hasil pada
perencanaan progam kerja organisasi mahasiswa menggunakan metode
SiLFA?
D. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan PKMP ini adalah
1. Mengetahui secara mendalam intisari dari metode LFA dan
menyederhanakannya menjadi formula SiLFA.
2. Menguji dan menganalisa keuntungan dari segi efektifitas dengan
diterapkannya metode SiLFA pada kegiatan organisasi mahasiswa.
F. KEGUNAAN
Kegiatan ini dapat memberikan informasi mengenai penyederhanaan metode LFA
dan keuntungan yang didapatkan jika organisasi mahasiswa menggunakannya.
G. TINJAUAN PUSTAKA
LFA adalah sebuah proses analisa dan alat yang sering dipakai untuk mendukung
dalam tahap perencanaan maupun pada pengelolaan prosesnya. Metode ini
menyediakan konsep terencana yang mana merupakan bagian dari proses yang
beriterasi hingga menemukan titik optimumnya, yang digunakan sebagai suatu
struktur pembantubdan analisa sestematis dari sebuah projek ataupun sebatas
pewacanaan ide. LFA sering disebut sebagai bantuan untuk berpikir. Dengan
metode ini informasi-informasi yang didapat dapat dianalisa dan diatur dalam
sebuah alur perencanaan, sehingga beberapa pertanyaan mendasar terkait progam
yang direncanakan dapat terjawab, kelemahan-kelemahan di awal telah
teridentifikasi dan pengambilan keputusan dapat membuat keputusan berdasarkan
dari pemahaman komprehensif dari rasionalisasi progam yang diusulkan, target
yang dikehendaki dan nilai pentingnya target tersebut dapat tercapai.
Perlu juga diketahui perbedaan antara LFA dan LFM (Logical Framework
Matrix). LFA lebih pada metode analisa proses yang berisi analisa pihakpihak
yang berkepentingan, analisa masalah, penentuan target dan strategi. Sedangkan
LFM memerlukan analisa lebih lanjut terkait target yang ingin dicapai, bagaimana
cara mencapainya dan analisa resiko yang potensial terjadi.
Logical Framework Matriks (atau lebih dikenal sebagai Logframe) terdiri dari
matriks dengan 4 kolom dan 4 (atau lebih) baris, yang berisi kata kunci atau
ringkasan dari setiap elemen perencanaan progam.
Metode LFA telah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga bantuan kelas dunia.
Seperti USAID (Amerika Serikat), European Commision (Uni Eropa), dan
AUSAID (Australia). LFA adalah alat yang berguna juga dalam perencanaan,
monitoring dan manajemen evaluasi dari pemgembangan sebuah projek. Metode
ini bukan hanya digunakan dalam proses perencanaan dan tidak hanya berakhir
pada tahap ini, tetapi juga digunakan sebagai bantuan berpikir secara spesifik
5
tentang bagaimana mencapai target dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
Metode LFA adalah salah satu alternatif cara untuk menjelaskan sebuah progam
dalam cara yang lebih logis dimana memiliki kelebihan:
• Well designed
• Penjelasan secara objektif
• Dapat dievaluasi
• Struktur alur berpikir jelas. (Bond, 2003)
Metode LFA begitu penting karena kemungkinan besar kita menemui kesulitan
dalam menyusun sebuah progam yang kompleks. Hal yang perlu diingat bahwa
Logframe tidak untuk menunjukkan secara detail terkait objek dan juga batasan
ruang lingkup dari suatu progam atau projek.
Metode LFA bukanlah suatu yang menawarkan solusi tiba-tiba atau keluar begitu
saja, tetapi jika dipahami dan secara cerdas diaplikasikan, metode ini dapat
menjadi alat analisis dan manajemen yang sangat efektif. Oleh karena itu metode
ini tidak hanya untuk orang-orang yang berpengalaman dan pengambil keputusan
yang profesional, metode ini seringkali juga menjadi aplikasi yang secara efektif
memasukkan input berupa partisipasi stakeholder.
Digunakan sebagai
pedoman terhadap apa
yang telah dicapai pada
tahap-tahap sepanjang
pelaksanaan progam.
Aktifitas Tindakan nyata yang Membentuk badan
dibutuhkan untuk pembinaan.
menghasilkan output. Menggencarkan publikasi
tentang PKM.
Pewajiban pembuatan
karya tulis.
Pembentukan kakak
pendamping keilmiahan.
indikator Sesuatu yang menjadi 1. Terkumpul min 1500
acuan menilai baik itu proposal PKM.
secara kualitatif maupun 2. Pihak dosen, profesor
kuantitatif dari dan akademisi
berjalannya progam serta mendukung penuh PKM.
apakah progam yang
direncanakan sudah
mencapai output, tujuan
dan goal yang
diharapkan.
Means of M.O.V berisi informasi 1. Ide karya PKM
verification atau data yang sebelumnya telah terdata.
dibutuhkan untuk 2. Kontribusi profesor dan
keperluan progam dosen pada ide karya
dengan PKM lebih dari 10 %.
mempertimbangkan 3. Kaderisasi keilmiahan
indikator dan sumber telah diberikan sejak dini
daya yang tersedia. pada mahasiswa baru.
Asumsi-asumsi Faktor-faktor eksternal 1. Budaya ilmiah telah
yang seringkali menjalar ke semua
7
Satu produk standar analisa penting dari metode LFA adalah Logical Framework
Matrix (LFM). LFM adalah sebuah matrik yang terdiri dari empat kolom dan
beberapa baris yang berisi ringkasan aspek dari perencanaan kegiatan. Hal-hal
penting dalam LFM adalah:
• Kegiatan apa yang akan dilakukan dan apa yang akan didapatkan dengan
direncanakannya (Deskripsi kegiatan).
• Hirarki atau prioritas kegiatan mana dulu yang harus dikerjakan dan
perencanaan hasil yang akan dicapai (juga bagian dari Deskripsi
Kegiatan).
8
H. METODE PELAKSANAAN
Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan studi literatur yang merangkum dan
mengambil poin inti dari beberapa pedoman LFA. Diantaranya menggunakan
panduan dari European Commission (uni eropa), AusAid (lembaga donor
Australia), dan UsAid (lembaga donor Amerika Serikat).
Setelah perumusan ulang ini selesai, akan kami coba publikasikan artikel ini
sehingga penggunaannya lebih meluas, khususnya sebagai percontohan adalah
organisasi di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
I. JADWAL KEGIATAN
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program
Tahap minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat pada bulan I dilakukan
pencarian dari literatur maupun pedoman metode LFA, pencarian didapat dari
internet dan kunjungan langsung ke Konsulat Jenderal atau perwakilan negara
yang disana terdapat lembaga donor yang kami tuju. Bulan I digunakan sebagai
masa pengajuan proposal ijin studi dan kunjungan ke Konsulat Jenderal dan
dinas-dinas terkait. Bulan II dan III adalah tindak lanjut dari proposal berupa
kunjungan langsung agar mendapat data yang lebih primer dan terbaru. Setelah itu
di minggu kedua bulan III hingga minggu keempat bulan IV dilakukan
pendalaman literatur dengan konsultasi kepada dosen yang memiliki lembaga
yang juga menggunakan metode LFA.
J. RANCANGAN BIAYA
11
Peralatan Penunjang :
Pembelian tiga jurnal resmi @Rp 250.000,00 x Rp 750.000,00
tiga jurnal
Sub Total Rp 750.000,00
Perjalanan :
1. Transportasi Pulang Pergi @Rp 900.000,00 x
Surabaya-Jakarta untuk empat empat orang Rp 3.600.000,00
orang. @Rp 500.000,00 x
2. Biaya Penginapan dan empat orang x dua Rp 4.000.000,00
akomodasi dua hari hari