You are on page 1of 6

Buku Saku

Panduan Sertifikasi HALAL


bagi Produk KUMKM

Aku
Jabar

Dinas Koperasi dan UMKM


Provinsi Jawa Barat PESONA KUMKM
2010
?Prosedur Mendapatkan Prosedur Mendapatkan
Sertifikat Produk Halal Sertifikat Produk Halal
?

T
ujuan konsumen terhadap keberadaan bahan- Al- Hadist
? : Merupakan penjabaran aplikatif dari kaidah-
bahan konsumsi , kian hari semakin meningkat. kaidah Qur’aniyah yan bersifat tetap, sekaligus
Bukan hanya pada ketersediaannya, tetapi produk- juga penjelasan lebih lanjut terhadap kaidah-
produk dimaksud, kini dituntut bisa memenuhi standar mutu yang kaidah yang bersifat umum.
dibutuhkan masyarakat.
Ijma
? Sahabat : Merupakan kesepakatan para sahabat nabi
Standar mutu yang dibutuhkan konsumen, terutama dari
SAW dan ulama atas permasalahan yang
segi standar kebersihan (hieginitas ) serta terjamin kehalalannya.
terjasi karena meluasnya wilayah dakwah
Sertifikasi menjadi penting seiring dengan semakin serta perkembangan kehidupan sosial, dan
tingginya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan dan tidak ada ketentuannya secara khusus
mengkonsumsi produk-produk yang bersih,sehat dan halal.
didalam AL-Qur ’an dan Al-Hadist
Mengingat pentingnya pemenuhan standar mutu itu, kini
pengembangan Sumber Daya Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Qiyas
? : Merupakan penjabaran aplikatif dari kaidah-
Menengah (KUMKM), melalui sertifikasi produk KUMKM kaidah Qur’aniyah yan bersifat tetap, sekalig
difokuskan arah spesialisasi dengan penerapan teknologi tepat juga penjelasan lebih lanjut terhadap kaidah-
guna yang sesuai dengan skala ekonomi KUMKM dan jenis kaidah yang bersifat umum.
usahanya . ? Fatwa : Adalah keputusan hukum agama yang dibuat
Melalui sertikikasi halal diharapkan produk-produ mutu dengan ijtihad ulama, atas hal-hal yang tidak
yang dihasilkan oleh KUMKM memenuhi standar mutu yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist,
dibutuhkan masyarakat konsumen berdasarkan pada kaidah-kaidah
pengambilan dan penentuan hukum seperti
Sumber Hukum dalam Agama Islam
dengan metode Qiyas atau Ijma.
?Al-Qur’an : Hukum bersifat tetap dan sebagiannya masih
Halal adalah boleh. Pada kasus makanan, kebanyakan
bersifat umum, sehingga memerlukan
makanan termasuk halal kecuali secara khusus disebutkan dalam
p e n j e l a s a n l e b i h l a n j u t .
Al-Qur’an atau Al-Hadist.
? kaidah yang bersifat umum.

1 2
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

?Prosedur Mendapatkan Prosedur Mendapatkan


Sertifikat Produk Halal Sertifikat Produk Halal

Prinsip-prinsip Tentang Hukum Halal dan Haram Pengertian Sertifikasi Halal


?
Pada dasarnya segala sesuatu halal hukumnya Sertifikasi halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama
Penghalalan dan pengharaman hanyalah wewenang Alloh
? Indonesia (MUI), yang menyatakan kehalalan suatu produk yang
SWT semata. s e s u a i d e n g a n s y a r i a t i s l a m .

Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram


?
Sertifikasi halal merupakan syarat bagi produsen untuk
mencantumkan label halal pada kemasan produk
termasuk perilaku syirik terhadap Alloh SWT.
?
Pada sesuatu yang halal sudah terdapat sesuatu yang Tujuan sertifikasi halal sendiri adalah guna memberikan
dengannya tidak lagi membutuhkan yang haram kapastian kehalalan produk pangan, obat-obatan, dan kosmetik,
sehinggga dapat menentramkan batin orang yang mengkonsumsi
Sesuatu yang mengantarkan pada yang haram maka haram
?
pula hukumnya. Pengertian Produk Halal
Menyiasati yang haram, haram hukumnya.
? Produk halal adalah produk yang memenuhi syarat
kehalalan sesuai dengan syariat islam, yaitu dengan ketentuan
Niat baik tidak menghapuskan hukum haram.
? sebagai berikut.
Hati-hati terhadap yang subhat agar tidak jatuh kepada yang
? 1. Tidak mengandung babi atau bahan yang berasal dari babi.
Halal dan Haram berdasarkan Al-Qur’an 2. Semua bahan yang berasal dari hewan halal, yang disembelih
Al-Baqoroh
? : 168 menurut tata cara syariat islam.

Al-Baqoroh
? : 172-173 3. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, tempat
pengolahan, dan transportasinya tidak digunakan untuk babi.
Al-An’am
? : 145 Jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak hala
Al-Maidah
? :3 lainnya, terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tatacara
yang diatur menurut syariat islam.
Al-Maidah
? : 90-91
4. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan
Al-Maidah
? : 96
yang dilarang/diharamkan.
Al-Arof
? : 157

3 4
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat
? ?Prosedur Mendapatkan
Prosedur Mendapatkan
Sertifikat Produk Halal Sertifikat Produk Halal

Dasar Hukum Proses Sertifikat Halal


Undang-Undang Pangan No.7 Tahun 1996
? Setiap produsen yang mengajukan untuk mendapatkan
sertifikat halal bagi produknya, harus mengisi formulir yang telah
PP No. 69 Tahun 1997 tentang Labelisasi dan Iklan Pangan
?
disediakan dengan melampirkan keterangan sebagai berikut
Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1998
?
1. Spesifikasi dan sumber bahan baku, bahan tambahan dan bahan
Tanggung - Jawab Pemegang Sertifikat penolong, serta bagan alur proses
Pemegang sertifikat halal bertanggung-jawab untuk 2. Untuk bahan yang berasal dari hewani atau bagiannya, harus
memelihara kehalalan produk yang diproduksinya. Hal itu dapat dilampiri dengan surat keterangan dari Rumah Potong Hewan
dilakukan, antara lain dengan mengangkat internal produk halal (RPH), yang menjelaskan bahwa tata cara pemotongan hewan
pada perusahaan tersebut. dilakukan sesuai syariat islam.
Auditor yang beragama islam untuk mengawasi sistem 3. Sistem halal termasuk panduan halal dan prosedur pelaksanaan,
produk halal pada perusahaan tersebut. bahan baku, serta dokumen lain yang dapat mendukung
kehalalan oroduknya.
Sertifikat halal ini tidak dapat dipindah-tangankan.
Selanjutnya, Tim “Auditor LPPOM MUI melakukan
Sedangkan bila sertifikat halal sudah habis masa pemeriksaan/audit ke lokasi produksi setelah formulir beserta
berlakunya, termasuk kopiannya tidak boleh digunakan atau
lampiran -lampirannya diterima LPPOM MUI.
dipasang untuk maksud-maksud tertentu.
Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium tersebut,
kemudian dievaluasi dalam rapat ahli LPPOM MUI. jika memenuhi
syarat, maka akan diajukan pada rapat komisi Fatwa MUI untuk
mendapatkan keputusan halal produk.
Rapat Komisi Fatwa dapjat menolak suatu produk jika
belum memenuhi syarat-syarat syari’ah.
Sertifikat halal baru bisa dikeluarkan MUI, setelah lulus uji
halal hasil rapat Komisi Fatwa MUI.

5 6
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

?Prosedur Mendapatkan
Sertifikat Produk Halal

Bagan Proses Sertifikasi Halal

Sidang Fatwa

Pra-Sidang

Laporan

Penyelusuran Data Rekomendasi

Audit

Perjanjian

Verifikasi Awal

Pendaftaran

Perusahaan

7
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat
?
Prosedur Mendapatkan Sertifikat Produk Halal

Babi dan Produk Turunannya

* Makanan
Tambahan * Insulin
* Media
*Sikat Gigi Fermentasi * Kulit Sosis
* Tepung
protein
tinggi EMPEDU EMPEDU
PANKREAS
PANKREAS
* Jaket
Bulu
Enzim USUS * Ham
* Sosis
* Sate
* Tas Tangan ORGAN * Pasta
* Dompet BULU * Burger
* Sepatu AKSESORIS DAGING
* Jaket kulit

LEMAK
LEMAK * Susu
KULIT * Kosmetik
* Perasa
* Pewarna
* Kosmetik * Obat Tablet
* Kulit Sosis KOLAGEN TULANG DARAH MINYAK * Mentega
* Roti/Biskuit/Bolu

PENGEMULSI KAMEL
GELATIN * Bahan Campuran
* Sosis
* Vaksin Minyak
* Snack
* Tablet * Mie
* Media * Penyedap
PENSTABIL
* Yogurt MAKANAN Fermentasi Rasa
* Es Krim
* Mentega

* Jus
* Margarin
* Minuman
Ringan

8 9
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

Prosedur Mendapatkan Prosedur Mendapatkan


Sertifikat Produk Halal Sertifikat Produk Halal

Perusahaan yang produknya telah mendapatkan Masa Berlaku Sertifikat Halal


sertifikasi halal, harus mengangkat internal Auditor Halal untuk Setelah dikeluarkan, sertifikat halal mengenalkan
mengawasi sistem produksi halal pada produk mereka. Jika ketentuan masa berlaku dengan ketentuan sebagai berikut ;
kemudian ada perubahan dalam penggunaan bahan baku, bahan
penolong, atau bahan tambahan pada proses produksi nya. Internal 1. Sertifikat Halal berlaku selama 2 (dua) tahun.
Auditor Halal diwajibkan melapor kepada Komisi Fatwa MUI untuk
2. 3 ( tiga) bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat
mendapat persetujuan, peninjauan kembali tentang sertifikat halal
tersebut, Majelis Ulama Indonesia akan memberikan surat
yang telah diperolehnya bahkan bisa sampai pada pencabutan pemberitahuan kepada produsen yang bersangkutan.
sertifikat halalnya .Pada Komisi Fatwa MUI untuk mendapatkan
persetujuan, peninjauan kembali tentang sertifikat halal yang telah 3. 2 (dua) bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat halal,
diperolehnya bahkan bisa sampai pada pencabutan sertifikat produsen harus mendaftarkan kembali ke LPPOM-MUI untuk
halalnya. mendapatkan sertifikat halal yang baru.

4. Produsen yang tidak memperbaharui sertifikat halal, tidak


diizinkan lagi menggunakan sertifikat tersebut.

Perpanjangan SertifikatHalal
Bila produsen bermaksud memperpanjang sertifikat halal
yang dipegangnya, dia harus mengisi kembali formulir pendaftaran.
‘Formulir pendaftaran ini dapat diperoleh di kantor LPPOM-MUI
Pusat., Masjid Istiqlal ruang 2, jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta
Pusat, atau di kantor LPPOM-MUI Provinsi bagi produk lokal.

10 11
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat
Prosedur Mendapatkan ?
Sertifikat Produk Halal

Beberapa Contoh Bahan Kritis ? Gliserol/gliserin (E422)


Daging yang berasal dari hewani halal menjadi tidak halal ? Asam amino (sistein,fenil alanin, dsb.)
jika disembelih tanpa mengikuti aturan syariat islam, Hal-hal yang
? Edible bone phospate
menjadi titik kritis proses penyembelihan adalah sebagai berikut ;
? Di/Trikasium fosfat
1. Penyembelih adalah seorang muslim ( yang taat dan
melaksanakan syariat islam sehari-hari ). ? Tepung plasma darah
2. Pemingsanan tidak menyebabkan hewan mati ketika sebelum ? Kosentrat glabulin
disembelih. Fibrinogen
?
3. Peralatan pisau harus tajam. Media pertumbuhan mikroba (contoh: blood agar )
?
4. Proses pasca penyembelihan ( hewan harus benar-benar mati Hormon Insulin
?
sebelum proses selanjutnya dan darah harus keluar secara
tuntas ). Taurin
?
Bahan-bahan Turunan Hewani Plasenta
?

Bahan-bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika Produk susu dan turunannya dan hasil sampingannya yang
?
berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai dengan syariat diproses menggunakan enzim ( keju, whey, laktosa,
islam bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan haram kasein/kaseinat )
atau najis. Berikut ini contoh turunan hewani atau mungkin berasal Beberapa vitamin ( A, B6, D, dan E )
?
dari turunan hewani. Arang aktif
?
? Lemak
? Protein
? Gelatin
? Kolagen
Asam lemak dan turunannya (E430-436)
13
?

? Garam atau ester asam lemak ( E470-E495) 12


Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

Prosedur Mendapatkan Prosedur Mendapatkan


Sertifikat Produk Halal Sertifikat Produk Halal

Bahan - bahan Nabati Produk Hasil Sampingan Industri


Bahan-bahan nabati pada dasarnya halal akan tetapi jika Minuman Beralkohol dan Turunannya
diproses menggunakan bahan tambahan dan penolong yang tidak
halal, maka bahan tersebut menjadi tidak halal. Oleh kerena itu Produk /bahan hasil sampingan industri minuman
perlu diketahui alur proses produksi beserta bahan tambahan dan beralkohol beserta turunannya berstatus haram jika cara
bahan penolong yang dipergunakan dalam memproses suatu memperolehnya hanya melalui pemisahan secara fisik dan produk
bahan nabati. masih memiliki sifat khamar. Akan tetapi jika bahan/produk tersebut
direaksikan secara kimiawi sehingga mengalami perubahan
Berikut ini beberapa contoh bahan nabati yang mungkin kimiawi, statusnya menjadi halal. Beberapa contoh hasil produk
menjadi titik kritis ; samping industri minuman berakohol dan turunannya yang
Tepung terigu diperkaya dengan berbagai vitamin antara B1,B2,
? merupakan titik kritis :
asam folat. ?
Cognac oil ( merupakan hasil sampingan distilasi
Oleoresin ( cabe, rempah dan lain-lain ) dapat menggunakan
? cognac/brandy ).
emulsiffer ( contoh : polysorbate/tween & glyceril mono oleat ?Fuse oil ( merupakan hasil sampingan distilled beverage ) dan
yang mungkin berasal dari hewan ), supaya larut dalam air. turunannya seperti isoamil alcohol, isobutyl alcohol, propel
Lesitin kedelai mungkin menggunakan enzim fosfolipase dalam
? alcohol , gliserol , asetaldehid 2,3 butanadiol, aseton dan
proses pembuatannya untuk memperbaiki sifat fungsionalnya. diasetil, dsb).

Hydrolyzed Vegetable Protein (HVP) perlu diperhatikan jika


? ?
Brewery yest ( merupakan hasil samping industri bir )
proses hidrolisisnya menggunakan enzim. ?
Tartaric acid ( hasil samping industri wine ).

14 15
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat
Prosedur Mendapatkan
Sertifikat Produk Halal
Produk Mikrobial
Status produk microbial dapat menjadi haram jika
termasuk dalam katagori berikut ;
? Produk microbial yang jelas haram, yaitu produk minuman
beralkohol (khamr) beserta produk samping turunannya.
? Produk microbial yang menggunakan media dari bahan yang
haram pada media agar, propogasi, dan produksi. Contoh
media yang haram atau diragukan kehalalannya antara lain
adalah; darah, pepton (produkso hasil hidrolisis bahan
berprotein seperti daging , kasein atau gelatin menggunakan
asam atau enzim).
Produk
? microbial yang dalam proses pembuatannya
menggunakan bahan penolong yang haram. Contohnya adalah
penggunaan anti busa dalam kultivasi makroba yang dapat
berupa minyak/lemak babi, gliserol atau bahan lainnya.

Produk mikroba rekombinan yang menggunakan gen


yang berasal dari bahan yang haram. Contohnya adalah sbb ;
? Enzim a-amilase dan protease yang dihasilkan oleh
saccarhomyces cereviseae rekombinaan dengan gen dari
jaringan hewan.
? Hormon insulin yang dihasilkan oleh bakteri E.Coli rekombinan
dengan gen dari jaringan pancreas babi.
? Hormon pertumbuhan (human growth hormone) yang
dihasilkan oleh bakteri E.coli recombinan.

16
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat

You might also like