You are on page 1of 15

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN KABUPATEN TAMBRAUW


DI PROVINSI PAPUA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk memacu perkembangan dan kemajuan Provinsi Papua Barat
pada umumnya, Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong pada
khususnya, serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat,
dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat;

b. bahwa dengan memperhatikan kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas


wilayah, kependudukan dan pertimbangan dari aspek sosial politik, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan serta meningkatnya beban tugas serta
volume kerja di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan
di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong, dipandang perlu
membentuk Kabupaten Tambrauw di wilayah Provinsi Papua Barat;

c. bahwa pembentukan Kabupaten Tambrauw diharapkan akan dapat


mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam
pemanfaatan potensi daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,


huruf b, huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pembentukan
Kabupaten Tambrauw di Provinsi Papua Barat;

Mengingat : 1. Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, dan Pasal 21 Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Otonom


Provinsi Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907);

3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi


Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4277);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan


Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN


TAMBRAUW DI PROVINSI PAPUA BARAT.

2
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :


1.Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2.Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.Provinsi Papua Barat adalah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Otonom Provinsi Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten
Otonom di Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907) jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151).

4.Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong adalah kabupeten sebagaimana dimaksud


dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Otonom Provinsi Irian
Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907), yang
merupakan kabupaten asal Kabupaten Tambrauw.

BAB II
PEMBENTUKAN, BATAS WILAYAH,
DAN IBUKOTA

Bagian Kesatu
Pembentukan

Pasal 2

Dengan Undang-Undang ini dibentuk Kabupaten Tambrauw di wilayah Provinsi Papua Barat
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 3

Kabupaten Tambrauw berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten
Sorong yang terdiri atas cakupan wilayah:
a. Distrik Amberbaken;
b. Distrik Kebar;
c. Distrik Senopi;
d. Distrik Mubrani;
e. Distrik Sausapor;
f. Distrik Moraid;
g. Distrik Abun;
h. Distrik Fef;
i. Distrik Yembun; dan
j. Distrik Meyah;

3
Pasal 4

Dengan terbentuknya Kabupaten Tambrauw, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wilayah


Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong dikurangi dengan wilayah Kabupaten
Tambrauw sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.

Bagian Kedua
Batas Wilayah

Pasal 5

(1) Kabupaten Tambrauw mempunyai batas-batas wilayah :


a. sebelah utara berbatasan dengan Lautan Fasifik;
b. sebelah timur berbatasan dengan Distrik Sidey Kabupaten Manokwari;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sorong Selatan;
d. sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sorong.

(2) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam peta wilayah yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.

(3) Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, digambarkan dalam peta wilayah,
yang merupakan wilayah Kabupaten Tambrauw sebagaimana tercantum dalam lampiran
Undang-Undang ini.

(4) Batas cakupan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan wilayah yang terdapat
dalam batas-batas tersebut digambarkan dalam peta wilayah, yang merupakan wilayah
Kabupaten Tambrauw sebagaimana tercantum dalam lampiran Undang-Undang ini dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini.

(5) Penentuan batas wilayah Kabupaten Tambrauw secara pasti di lapangan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuan batas wilayah secara pasti di lapangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Pasal 6

(1) Dengan terbentuknya Kabupaten Tambrauw sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,


Pemerintah Kabupaten Tambrauw menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

(2) Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tambrauw sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Papua Barat serta memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota di sekitarnya.

Bagian Ketiga
Ibukota

Pasal 7

Ibukota Kabupaten Tambrauw berkedudukan di Distrik Fef atau Distrik Kebar.

4
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pasal 8

(1) Urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Kabupaten Tambrauw mencakup
urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

(2) Urusan Wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehatan;
f. penyelenggaraan pendidikan;
g. penanggulangan masalah sosial;
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i. fasilitasi pembangunan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pertanahan;
l. pelayanan kependudukan, dan pencatatan sipil;
m. pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n. pelayanan administrasi penanaman modal;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

(3) Urusan Pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada
dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,
kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

BAB IV
PEMERINTAHAN DAERAH

Bagian Kesatu
Peresmian Daerah Otonom Baru dan Penjabat Kepala Daerah

Pasal 9

Peresmian Kabupaten Tambrauw dan pelantikan Penjabat Bupati Tambrauw dilakukan oleh
Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden paling lambat 6 (enam) bulan setelah Undang-
Undang ini diundangkan.

5
Bagian Kedua
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Pasal 10

(1) Pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tambrauw untuk
pertama kali dilakukan dengan cara penetapan berdasarkan perimbangan hasil perolehan
suara partai politik peserta Pemilihan Umum Tahun 2004 yang dilaksanakan di Kabupaten
Manokwari dan Kabupaten Sorong .

(2) Jumlah dan tata cara pengisian keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Tambrauw sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

(3) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong
yang asal daerah pemilihannya pada Pemilihan Umum Tahun 2004 terbagi ke dalam
wilayah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong dan Kabupaten Tambrauw sebagai
akibat dari Undang-Undang ini, yang bersangkutan dapat memilih untuk mengisi
keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tambrauw atau tetap pada
keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten
Sorong .

(4) Penetapan keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tambrauw


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong .

(5) Peresmian pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tambrauw
dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan Penjabat Bupati Tambrauw.

Bagian Ketiga
Pemerintah Daerah

Pasal 11

(1) Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tambrauw dipilih dan


disahkan Bupati dan Wakil Bupati, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, paling
lama 1 (satu) tahun sejak terbentuknya Kabupaten Tambrauw.

(2) Sebelum terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati definitif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), untuk pertama kalinya Penjabat Bupati diangkat dan dilantik oleh Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden berdasarkan usul Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil dengan
masa jabatan paling lama 1 (satu) tahun.

(3) Menteri Dalam Negeri dapat menunjuk Gubernur Papua Barat untuk melantik Penjabat
Bupati Tambrauw.

(4) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah yang memiliki
kemampuan dan pengalaman jabatan di bidang pemerintahan serta memenuhi persyaratan
untuk menduduki jabatan itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) Apabila dalam waktu 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum terpilih
dan belum dilantik Bupati definitif, Menteri Dalam Negeri dapat mengangkat kembali
Penjabat Bupati untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya paling lama 1 (satu) tahun
atau menggantinya dengan penjabat lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(6) Gubernur melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi terhadap kinerja
Penjabat Bupati dalam melaksanakan tugas pemerintahan, proses pengisian anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan pemilihan Bupati/Wakil Bupati.

6
Pasal 12

Untuk pertama kali pembiayaan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tambrauw
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Papua Barat.

Pasal 13

(1) Untuk menyelenggarakan pemerintahan di Kabupaten Tambrauw dibentuk perangkat


daerah yang meliputi Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, serta unsur perangkat daerah yang lain dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

(2) Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah dibentuk oleh Penjabat
Bupati paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal pelantikan.

BAB V
PERSONEL, ASET DAN DOKUMEN

Pasal 14

(1) Bupati Sorong bersama Penjabat Bupati Tambrauw menginventarisasi, mengatur, dan
melaksanakan pemindahan personel, penyerahan aset, serta dokumen kepada Pemerintah
Kabupaten Tambrauw.

(2) Pemindahan personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 6
(enam) bulan sejak pelantikan penjabat bupati.

(3) Penyerahan aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling
lambat 3 (tiga) tahun sejak pelantikan penjabat bupati.

(4) Personel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi Pegawai Negeri Sipil
yang karena tugas dan kemampuannya diperlukan oleh Kabupaten Tambrauw.

(5) Gubernur Papua Barat memfasilitasi pemindahan personel, penyerahan aset, dan dokumen
kepada Kabupaten Tambrauw.

(6) Gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selama
belum ditetapkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tambrauw
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja dari asal satuan kerja personel yang
bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(7) Aset dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), meliputi :
a. barang milik/dikuasai yang bergerak dan tidak bergerak dan/atau dimanfaatkan oleh
Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong yang berada dalam
wilayah Kabupaten Tambrauw;
b. Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong yang
kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kabupaten Tambrauw;
c. utang piutang Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong yang kegunaannya
untuk Kabupaten Tambrauw menjadi tanggungjawab Kabupaten Tambrauw; dan
d. dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kabupaten Tambrauw.

7
(8) Dalam hal penyerahan dan pemindahan aset serta dokumen sebagaimana dimaksud pada
ayat (7) tidak dilaksanakan oleh Bupati Sorong, Gubernur Papua Barat selaku wakil
Pemerintah wajib menyelesaikannya.

(9) Pelaksanaan pemindahan personel dan penyerahan aset serta dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilaporkan oleh Gubernur Papua Barat kepada Menteri Dalam
Negeri.

BAB VI
PENDAPATAN, ALOKASI DANA PERIMBANGAN,
HIBAH DAN BANTUAN DANA

Pasal 15

(1) Kabupaten Tambrauw berhak mendapatkan alokasi dana perimbangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan mengenai dana perimbangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.

(2) Dalam dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah
mengalokasikan dana alokasi khusus prasarana pemerintahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 16

(1) Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong sesuai kesanggupannya


memberikan hibah berupa uang untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten Tambrauw sebesar Rp ... (... milyar rupiah) setiap tahun selama ... (...) tahun
berturut-turut.

(2) Pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan bantuan dana untuk menunjang kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Tambrauw sebesar Rp ... (... milyar rupiah)
setiap tahun selama ... (...) tahun berturut-turut.

(3) Hibah dan bantuan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dimulai sejak
pelantikan Penjabat Bupati Tambrauw.

(4) Apabila Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong tidak memenuhi kesanggupannya
memberikan hibah sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pemerintah
mengurangi penerimaan dana alokasi umum dari Kabupaten Manokwari dan Kabupaten
Sorong untuk diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Tambrauw.

(5) Apabila Provinsi Papua Barat tidak memenuhi kesanggupannya memberikan bantuan dana
sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah mengurangi penerimaan
dana alokasi umum dari Provinsi Papua Barat untuk diberikan kepada Pemerintah
Kabupaten Tambrauw.

(6) Penjabat Bupati Tambrauw menyampaikan realisasi penggunaan hibah sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati Sorong .

(7) Penjabat Bupati Tambrauw menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi


penggunaan dana hibah dan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) kepada Gubernur Papua Barat.

Pasal 17

Penjabat Bupati Tambrauw berkewajiban melakukan penatausahaan keuangan daerah sesuai


peraturan perundang-undangan.

8
BAB VII
PEMBINAAN

Pasal 18

(1) Untuk mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah dan Pemerintah


Provinsi Papua Barat melakukan pembinaan dan fasilitasi secara khusus terhadap
Kabupaten Tambrauw dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diresmikan.

(2) Setelah 5 (lima) tahun sejak diresmikan, Pemerintah bersama Gubernur Provinsi Papua
Barat melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Tambrauw.

(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijadikan acuan kebijakan lebih lanjut
oleh Pemerintah dan Gubernur Provinsi Papua Barat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19

(1) Sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjabat Bupati Tambrauw
menyusun Rancangan Peraturan Bupati tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Tambrauw untuk tahun anggaran berikutnya.

(2) Rancangan Peraturan Bupati Tambrauw sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setelah disahkan oleh Gubernur Papua Barat.

(3) Proses pengesahan dan penetapan Peraturan Bupati Tambrauw sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

(1) Sebelum Kabupaten Tambrauw menetapkan peraturan daerah dan peraturan bupati sebagai
pelaksanaan Undang-Undang ini, semua peraturan daerah dan Peraturan Bupati Sorong
tetap berlaku dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tambrauw.

(2) Semua Peraturan Daerah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong , Peraturan dan
Keputusan Bupati Sorong yang selama ini berlaku di Kabupaten Tambrauw harus
disesuaikan dengan Undang-Undang ini.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, semua ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan Kabupaten Tambrauw disesuaikan dengan Undang-Undang
ini.

Pasal 22

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini, diatur sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

9
Pasal 23

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan


penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta
pada tanggal ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal ...

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,


REPUBLIK INDONESIA

ANDI MATTALATA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN... NOMOR ...

10
PENJELASAN
ATAS

RANCANGAN
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN KABUPATEN TAMBRAUW


DI PROVINSI PAPUA BARAT

I. UMUM
Provinsi Irian Jaya Barat yang memiliki luas wilayah ± 114.953,50 Km2 dengan penduduk
pada Tahun 2005 berjumlah ± 675.219 jiwa terdiri atas 8 (delapan) kabupaten dan 1 (satu)
kotamadya, perlu memacu peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong yang mempunyai luas wilayah ± 41.338
Km2 dengan jumlah penduduk pada Tahun 2004 berjumlah 76.571 jiwa terdiri atas 12 (dua
belas) Kecamatan. Kabupaten ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk
mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan.
Dengan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti tersebut diatas, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi
demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui
pembentukan daerah otonom baru sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam Keputusan
DPRD Kabupaten Manokwari Nomor 05/KPTS/DPRD-MKW/2006 tanggal 12 Oktober
2006 tentang Persetujuan Usul Pembentukan Kabupaten Tambrauw, Surat Ketua DPRD
Kabupaten Sorong Nomor 130/54/2007 tanggal 8 Februari 2007 perihal Penyampaian
Keputusan DPRD Kabupaten Sorong tentang Pemekaran kabupaten Tambrauw, Keputusan
DPRD Kabupaten Sorong Nomor 01/DPRD/2005 tentang Persetujuan
Pemekaran/Pembentukan dan Penetapan Kedudukan Pusat Pemerintahan Untuk kabupaten
Tambrauw di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Sorong, Surat Bupati Manokwari Nomor
130/1192 tanggal 9 November 2006 perihal Usul Pembentukan Kabupaten Tambrauw,
Surat Bupati Sorong Nomor 146.1/235 tanggal 14 Mei 2007 tentang Pengusulan Kabupaten
Tambrauw, Keputusan Bupati Tambrauw Nomor 900 Tahun 2007 tanggal 30 April 2007
tentang Kesanggupan Penyediaan Dana Bagi Kabupaten Tambrauw Sebagai Daerrah
Pemekaran, Keputusan Bupati Sorong Nomor 75 Tahun 2004 tanggal 26 November 2004
tentang Kesanggupan Penyediaan Dana Bagi Kabupaten Tambrauw Sebagai Daerah
Pemekaran, Rekomendasi DPRD Provinsi Papua Barat Nomor 160/101/DPRD/PB/2007
tanggal 11 Mei 2007 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Tambrauw, Keputusan
Pimpinan DPRD Provinsi Papua Barat Nomor 05 Tahun 2007 tanggal 4 Juni 2007 tentang
Persetujuan Pemekaran/Pembentukan Kabupaten Tambrauw sebagai Daerah Pemekaran,
Surat Gubernur Papua Barat Nomor 130/412/GPB/2007 tanggal 8 Juni 2007, perihal Usul
Pembentukan Kabupaten Tambrauw, Keputusan DPRD Kabupaten Manokwari Nomor
05/KPTS/DPRD-MKW/2006 tanggal 12 Oktober 2006 tentang Persetujuan Usul
Pembentukan Kabupaten Tambrauw, Keputusan DPRD Kabupaten Manokwari Nomor
05/KPTS/DPRD-MKW/2006 tanggal 12 Oktober 2006 tentang Persetujuan Usul
Pembentukan Kabupaten Tambrauw, Keputusan DPRD Kabupaten Sorong Nomor

11
02/DPRD/2005 tanggal 23 Februari 2005 tentang Persetujuan Dewan Terhadap Penyediaan
Biaya Bagi Kabupaten Tambrauw sebagai Daerah Pemekaran, dan Keputusan Gubernur
Papua Barat Nomor 78 Tahun 2007 tanggal 6 Juni 2007 tentang Kesanggupan Penyediaan
Dana Bagi Kabupaten Tambrauw Sebagai daerah Pemekaran.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah telah melakukan kajian secara mendalam dan
menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa
pemerintah perlu membentuk Kabupaten Tambrauw.
Pembentukan Kabupaten Tambrauw yang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Manokwari dan Kabupaten Sorong terdiri atas 8 (delapan) distrik, yaitu Distrik
Amberbaken, Distrik Kebar, Distrik Senopi, Distrik Mubrani, Distrik Sausapor, Distrik
Moraid, Distrik Abun, Distrik Fef, Distrik Yembun, dan Distrik Meyah. Kabupaten
Tambrauw memiliki luas wilayah keseluruhan ± 5.587,75 Km2 dengan jumlah penduduk ±
... jiwa pada tahun 2005.
Dengan terbentuknya Kabupaten Tambrauw sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi
Papua Barat berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya kelembagaan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Perangkat Daerah yang efisien dan efektif sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan, serta membantu dan memfasilitasi pemindahan personil,
pengalihan aset dan dokumen untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Tambrauw.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kabupaten Tambrauw perlu melakukan berbagai
upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan sarana dan prasarana pemerintahan,
pemberdayaan, dan peningkatan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya
alam sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas

Pasal 2
Cukup jelas

Pasal 3
Cukup jelas

Pasal 4
Cukup jelas

Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2)
Cukup jelas

Ayat (3)
Lampiran peta cakupan wilayah digambarkan dengan skala 1:50.000

Ayat (4)
Cukup jelas

Ayat (5)
Cukup jelas

12
Ayat (6)
Cukup jelas

Pasal 6
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2)
Dalam rangka pengembangan Kabupaten Tambrauw khususnya guna
perencanaan dan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
dan pelayanan masyarakat pada masa yang akan datang, serta pengembangan
sarana dan prasarana pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,
diperlukan adanya kesatuan perencanaan pembangunan. Untuk itu Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Tambrauw harus benar-benar serasi dan terpadu
penyusunannya dalam satu kesatuan sistem Rencana Tata Ruang Wilayah yang
terpadu dengan Tata Ruang Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Pasal 7
Cukup jelas

Pasal 8
Cukup jelas

Pasal 9
Peresmian kabupaten dan pelantikan Penjabat Bupati dapat dilakukan secara bersamaan
dan pelaksanaannya dapat bertempat di ibukota negara, atau ibukota provinsi, atau
ibukota kabupaten.

Pasal 10
Cukup jelas

Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2)
Penjabat Bupati Tambrauw diusulkan oleh Gubernur Papua Barat dengan
pertimbangan Bupati Sorong

Ayat (3)
Cukup jelas

Ayat (4)
Cukup jelas

Ayat (5)
Cukup jelas

Ayat (6)
Cukup jelas

Pasal 12
Pembebanan biaya pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tambrauw kepada
APBD Provinsi Papua Barat dan APBD Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong
dilaksanakan secara proposional sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing
Daerah.

13
Pasal 13
Cukup jelas

Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas

Ayat (2)
Cukup jelas

Ayat (3)
Cukup jelas

Ayat (4)
Cukup jelas

Ayat (5)
Untuk mencapai daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan, digunakan pegawai,
tanah, gedung perkantoran dan perlengkapannya, serta fasilitas pelayanan
umum yang telah ada selama ini dalam pelaksanaan tugas Pemerintah
Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong dalam wilayah calon Kabupaten
Tambrauw.
Dalam rangka tertib administrasi, diperlukan tindakan hukum berupa
penyerahan personel, aset, dan dokumen dari Pemerintah Kabupaten
Manokwari dan Kabupaten Sorong kepada Pemerintah Kabupaten Tambrauw.
Demikian pulanya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Manokwari
dan Kabupaten Sorong yang berkedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di
Kabupaten Tambrauw, untuk mencapai daya guna dan hasil guna dalam
penyelenggaraannya, jika dianggap perlu, diserahkan oleh Pemerintah
Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong kepada Pemerintah Kabupaten
Tambrauw.
Dalam hal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang pelayanan/kegiatan
operasionalnya mencakup kabupaten induk dan kabupaten baru, pemerintah
daerah yang bersangkutan melakukan kerjasama.
Begitu juga utang piutang yang penggunaannya untuk Kabupaten Tambrauw
diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong
kepada Pemerintah Kabupaten Tambrauw. Berkenaan dengan pengaturan
penyerahan tersebut, dibuatkan daftar inventaris.

Ayat (6)
Cukup jelas

Ayat (7)
Cukup jelas

Ayat (8)
Cukup jelas

Ayat (9)
Cukup jelas

Pasal 15
Cukup jelas

14
Pasal 16
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan hibah dalam ketentuan ini adalah pemberian sejumlah
uang yang besarnya didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Sorong Nomor ...

Ayat (2)
Yang dimaksud dengan memberikan bantuan dana dalam ketentuan ini adalah
pemberian sejumlah dana yang didasarkan pada Keputusan Gubernur Nomor ...

Ayat (3)
Cukup jelas

Ayat (4)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar jumlah dana sesuai dengan
kesanggupan Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Sorong yang
belum dibayarkan.

Ayat (5)
Pengurangan dana alokasi umum adalah sebesar jumlah dana sesuai dengan
kesanggupan Pemerintah Provinsi Papua Barat yang belum dibayarkan.

Ayat (6)
Cukup jelas

Ayat (7)
Cukup jelas

Pasal 17
Cukup jelas

Pasal 18
Cukup jelas

Pasal 19
Cukup jelas

Pasal 20
Cukup jelas

Pasal 21
Cukup jelas

Pasal 22
Cukup jelas

Pasal 23
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...

15

You might also like