Professional Documents
Culture Documents
1. Hutan Lindung
2. Hutan Konservasi.
a. Hutan Suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistemnya serta
berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Kawasan hutan
suaka alam terdiri atas cagar alam, suaka margasatwa dan Taman
Buru.
b. Kawasan Hutan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas
tertentu, baik didarat maupun di perairan yang mempunyai fungsi
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan
secara lestari sumber alam hayati dan ekosistemnya. Kawasan
pelestarian alam terdiri atas taman nasional, taman hutan raya
(TAHURA) dan taman wisata alam.
3. Hutan Produksi
1. Rotan
2. Damar
3. Kapur Barus
4. Kemenyan
5. Gambir
6. Kopal
7. Kulit pohon Bakau
8. Gondorukem
9. Terpentin
10. Bambu
11. Sutra Alam
12. Minyak Kayu Putih
13. Madu
III. Pengolahan Hasil Hutan
Hal yang berkaitan dengan hasil hutan adalah kegiatan pengolahan hasil
hutan, antara lain berupa industri penggergajian kayu. Industri penggergajian
kayu terdapat di Samarinda, Balikpapan, Pontianak, dan Cepu (Jawa Tengah,
untuk penggergajian kayu jati). Hasil dari industri ini berupa kayu
gelondongan (log/bulat), kayu gergajian, dan kayu lapis untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Ekspor kayu gergajian dan kayu lapis
terutama kenegara Jepang, Hongkong, Singapura, Amerika Serikat, dan
Australia. Mulai Tahun 1985 pemerintah melarang ekspor kayu gelondongan
dan mengubahnya menjadi ekspor kayu olahan, yaitu berupa kayu gergajian,
kayu lapis, atau berupa barang jadi seperti mebel. Selain kayu gelondongan,
yang terkena larangan ekspor adalah rotan asalan. Tujuan adannya larangan
ekspor kayu gelondongan dan rotan asalan tersebut antara lain untuk
membatasi eksploitasi yang berlebihan terhadap dua jenis komoditas tersebut
dan untuk meningkatkan lapangan kerja di bidang industri perkayuan yang
bersifat padat karya.