You are on page 1of 3

MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang
yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian
Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Al-Israa’: 16)
MIMBAR MIFTAHUDDIN
Khazanah Ilmu & Informasi
Agar mampu rahmatan lil „alamin, kita perlu mentransformasi diri. Pusat diri yang sebelumnya
egoisme dan hawa nafsu, harus diganti dengan kebeningan nurani. Sekretariat : Masjid Miftahuddin Jl. Selayar/Karnasosial Kel. Akcaya Kec. Pontianak Selatan
Sumber Inspirasi
Bayangkan kalau ada orang yang rendah hati, menghormati sesama, dan suka melayani. Tidakkah
Jum’at Vol. 233 – 22 Rabiul Awal 1432 H/25 Februari 2011
hati Anda menyukai dan terkesan dengan keikhlasannya?
Orang yang demikian itu akan membahagiakan hati sesama. Kalau dia seorang bapak, keluarganya “…Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah
akan menghormatinya dengan tulus. Kalau seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa
merindukan. Kalau seorang pemimpin, tentu akan menginspirasi hati sekalian rakyatnya. taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang
Umar bin Abdul Aziz telah membuktikan keberkahan rendah hati. Meski hanya menjabat dua tahun, berakal.” (QS. Ali Imran [2] : 197)
terjadi perubahan besar. Akhlak rakyatnya yang sebelumnya buruk seketika berubah menjadi baik.
Umat akan terinspirasi pemimpin yang rendah hati dan teramat jujur itu. Yang menjadi pembicaraan
heboh saat itu di berbagai sudut kota, warung, sampai pinggiran ladang di desa adalah masalah iman
dan amal shalih. Mungkin seheboh dunia ini ketika dihipnotis oleh perhelatan Piala Dunia yang belum PETUGAS JUM’AT
lama berakhir. Masuknya Fardhu Jum’at : 11.58
Masyarakat giat bekerja dan sejahtera. Kemakmuran mencapai puncaknya. Rakyat berdaya
ekonominya dan mereka berlomba menunaikan zakat. Fakir miskin terentaskan sehingga sangat sulit Khatib/Iman : Ust. Muhammad Azman, M.Ag
mencari orang yang menerima zakat. Memberi dan memberi, itu yang menjadi paradigma mereka. Khatib Cadangan : Ishak H. Arsyad, SE
Bukan meminta dan meminta. Ja’far Ahmad Noesra
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan Bilal / Muazzin : Ibnussalam
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” ( Al-A’raaf: 96)
Alam dan binatang pun digambarkan turut berbahagia. Para gembala yang biasanya takut REKAPITULASI KEUANGAN MASJID MIFTAHUDDIN
kambingnya terancam dimakan oleh serigala, saat itu kedua binatang ini seolah berteman saja. Pintu PENERIMAAN FEBRUARI 2011 PENGELUARAN FEBRUARI 2011
keberkahan dibuka Allah bila manusia telah menunaikan tugas sebagai khalifah. Tgl URAIAN DEBET (D) TGL URAIAN KREDIT (K)
Atas prestasi gemilang itu, tidak mengherankan jika beliau digolongkan sebagai Khulafa‟ Ar-Rasyidin 1 Saldo Januari 2010 Rp 41,287,755 1-10/2/11 Pengeluaran Jum'at ke I Rp 335,000
kelima setelah Abu Bakar, „Umar, „Utsman, dan Ali 4/2/11 Pendapatan jum'at 1 Rp 1,008,000 11-17 Pengeluaran Jum'at ke 2 Rp 6,311,000
11/2/11 Pendapatan jum'at 2 Rp 1,265,000 18-24 Pengeluaran Jum'at ke 3 Rp 210,000
18/2/11 Pendapatan Jum'at 3 Rp 1,001,000
MASJID MIFTAHUDDIN MENGADAKAN PAKET QURBAN
1 EKOR SAPI UNTUK 7 ORANG JUMLAH Rp 44,561,755 JUMLAH Rp 6,856,000
PER ORANG @Rp. 1.300.000,- x 7 = Rp. 9.100.000,- SALDO (D-K) Rp 37,705,755
Kelebihan Dana Akan Dipergunakan Untuk Kegiatan Qurban Tahun 2011 JUMLAH Rp 44,561,755 JUMLAH Rp 44,561,755 R
Yang Berminat Hubungi : Bendahara Masjid Miftahuddin :
Sdr. Jarot Santoso

Tim Redaksi Mimbar Miftahuddin: Penasehat : H. Hasan Kamaruddin, SH; H. Arsyad Tahak; Drs. H. Soedarto; Muslimin Saidi,SH; Drs.H.Ilyas Bakar
KULIAH SUBUH AHAD Tanggal 6 Maret 2011 : Ust. Darsono, S.Ag
Ketua: Ja’far A. Noesra; Layout & Design : M. Nur H. Arsyad
MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI

Sabda Nabi itu cita hidup hina dan melakukan adalah orang-orang rendahan. Padahal
Memimpin dengan sungguh istimewa, direndahkan. Tetapi melayani inilah misi mulia yang sebenarnya
sebab seorang benarkah kemuliaan diamanahkan Allah kepada hamba-Nya yang
Rendah Hati pemimpin biasanya dan kehormatan dapat terpilih; Rasulullah dan orang-orang yang
seperti seorang raja. dicapai dengan hidup mengikuti jejaknya.
Pemimpin, kata Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Dan sebagai khalifah, berbungkus “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan
sallam, adalah pelayan umatnya. Bukan Umar bin Abdul Aziz kemewahan? Coba untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (Al-
sebaliknya, bagai “raja” yang selalu minta dilayani mewarisi budaya sebutkan nama-nama Anbiyaa’: 107). Dengan berbagi rahmat,
Setelah diumumkan pengangkatannya menjadi yang demikian itu; orang yang tersebarlah belas kasih dan kedamaian dalam
khalifah, Umar bin Abdul Aziz menyendiri di hidup dalam gelimang menggetarkan hati kehidupan.
rumahnya. Tak ada orang yang menemui, beliau kemewahan dan karena kemuliaan dan Dalam bekerja, seorang pemimpin akan
pun tak mau keluar menemui seorang. kekuasaan. kehormatannya. senantiasa berpikir bagaimana karyawannya
Dalam kesendirian itu, beliau menghabiskan waktu Ternyata Umar tidak Cermati satu per satu. sejahtera. Karyawan pun berpikir bagaimana bisa
dengan bertafakkur, berdzikir, dan berdoa. serta merta meneruskan budaya yang sebenarnya Benarkah hati Anda terkesan karena kemewahan memberikan layanan terbaik melalui pekerjaannya.
Pengangkatannya sebagai khalifah tidak menguntungkannya secara pribadi itu. Beliau tak mereka? Sebagai pemimpin keluarga, seorang ayah yang
disambutnya dengan pesta, tetapi justru dengan mau dihormati berlebihan dan hidup dalam Mari kita bercermin kepada Umar. Kita tenangkan mengasihi keluarganya akan mengantar pada
cucuran air mata. kemewahan. Ia memilih sikap rendah hati dan hati dan jernihkan pikiran sejenak. Andai beliau suasana sakinah. Anak-anaknya pun termotivasi
Tiga hari kemudian beliau keluar. Para pengawal sederhana. memilih cara hidup mewah dan bermain untuk meneladani dan berbakti kepada kedua
menyambutnya, hendak memberi hormat. Umar Sebagai pemimpin besar, bersikap rendah hati, kekuasaan sebagaimana raja-raja yang lain, orangtuanya.
malah mencegahnya. “Kalian jangan memulai sederhana, dan melayani tentu tidak mudah. akankah memiliki nama harum seperti saat ini? Setiap orang yang melayani dengan ikhlas berarti
salam kepadaku, bahkan salam itu kewajiban saya Apalagi bila kesempatan bermewah-mewah itu Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak telah berpartisipasi menebar rahmat ke seluruh
kepada kalian.” memang terbuka di depan mata, siapa tak tergiur? menyukai orang-orang sombong. “Dan janganlah alam. Itulah tugas terhormat seorang pemimpin.
Itulah perintah pertama Khalifah kepada pengawal- Di negeri kita ini, kedudukan dan jabatan malah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena Dan setiap kita pada hakikatnya adalah pemimpin,
pengawalnya. jadi rebutan. Bahkan banyak yang mati-matian sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka begitu sabda Rasulullah.
Umar menuju ke sebuah ruangan. Para pembesar berkorban apa saja, dengan segala cara, untuk bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak Kekayaan alam yang mestinya untuk
dan tokoh telah menunggunya. Hadirin terdiam dan mendapatkannya. Setelah berhasil meraihnya, menyukai orang-orang yang sombong lagi kesejahteraan rakyat, malah dikuras untuk
serentak bangkit berdiri memberi hormat. Apa kata pertama kali yang dilakukan adalah pesta membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu bermewah-mewah diri dan kroninya. Hutan
beliau? kemenangan. Kemudian segeralah digunakan aji dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.” digunduli sehingga banjir dan longsor di sana-sini.
“Wahai sekalian manusia, jika kalian berdiri, saya mumpung. Sim salabim, jadilah OKB (Orang Kaya (Luqman: 18-19) Rakyatlah yang jadi korban.
pun berdiri. Jika kalian duduk, saya pun duduk. Baru). Gaya hidup dan pergaulannya berbeda Melihat perilaku pemimpin yang seperti itu, rakyat
Manusia itu sebenarnya hanya berhak berdiri di dengan sebelumnya. Seolah menikmati Misi Mulia pun ikut-ikutan mencari keuntungan sendiri. Sudah
hadapan Rabbul-‟Alamin.” kemewahan itulah memang impiannya. Ya, memang tidak mudah untuk selalu rendah hati kaya dan berkecukupan, namun belum bersyukur
Itulah yang dikatakan pertama kali kepada Mari kita membuka hati ini. Dengan berbagai dan memilih hidup melayani. Apalagi kalau dan malah berebut bantuan yang mestinya untuk
rakyatnya. upaya dan gaya hidup mewah itu, apa sih terjebak pada dorongan biologis dan egoisme fakir miskin. Sungguh cara hidup yang tidak akan
sesungguhnya dicari? Dengan mobil mewah, semata. Maunya justru dilayani. berujung kepada kemuliaan, tetapi justru kehinaan.
Buka Hati rumah megah, pakaian serba mahal, apa Ketika sedang memegang kekuasaan, yang Dan inilah yang banyak disaksikan di sekeliling kita
Sikap pemimpin dalam Islam, sejatinya memang sebenarnya yang dirindukan lubuk hati? Mungkin dipikirkan adalah apa yang dapat diambil dengan sekarang.
harus demikian. Sebagaimana kata Rasulullah terdetak dorongan hidup terhormat dan dimuliakan. posisi ini, bukan kebaikan apa yang dapat
Shallallahu „alaihi wa sallam, pemimpin adalah Tentu mencapai hidup seperti itu suatu yang diberikan pada orang lain. Melayani dirasakan SILAHKAN MIMBAR INI DIBAWA PULANG
pelayan umatnya. normal saja. Malah aneh kalau ada orang bercita- sebagai suatu kehinaan, seolah yang harus UNTUK MENAMBAH WAWASAN
Tim Redaksi Mimbar Miftahuddin: Penasehat : H. Hasan Kamaruddin, SH; H. Arsyad Tahak; Drs. H. Soedarto; Muslimin Saidi,SH; Drs.H.Ilyas Bakar
Ketua: Ja’far A. Noesra; Layout & Design : M. Nur H. Arsyad
MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI MIMBAR MIFTAHUDDIN KHAZANAH ILMU & INFORMASI

Tim Redaksi Mimbar Miftahuddin: Penasehat : H. Hasan Kamaruddin, SH; H. Arsyad Tahak; Drs. H. Soedarto; Muslimin Saidi,SH; Drs.H.Ilyas Bakar
Ketua: Ja’far A. Noesra; Layout & Design : M. Nur H. Arsyad

You might also like