Professional Documents
Culture Documents
A. Fungsi Perbendaharaan
Manajemen kas
Pengelolaan rekening-rekening pemerintah di bank
Perencanaan keuangan dan perkiraan arus kas
Pengelolaan utang negara
Pengaturan hibah luar negeri dan dana dari bantuan internasional
Manajemen aset keuangan
B. Manajemen Kas
1
memberi perhatian pada biaya pinjaman karena pendapatan mereka sudah dimasukkan
dalam akun persiapan anggaran belanja oleh Menteri Keuangan.
a. Arus masuk
Hal ini penting untuk meminimalisir jarak antara waktu ketika kas diterima dan
waktu yang tersedia untuk melaksanakan program belanja. Menghimpun pendapatan perlu
untuk diproses lebih dulu dan dibuat tersedia untuk digunakan. Ketika pengumpulan pajak
selesai oleh kantor pajak, bagian administrasi dari kantor-kantor mungkin harus ditinjau dan
peralatan dimodernisasi.
b. Arus Keluar
Untuk manajemen kas, pengendalian arus kas keluar, dimana hal tersebut
berhubungan langsung dengan pengaturan organisasi dalam pelaksanaan anggaran, dapat
menjadi lebih sulit dari pengendalian arus kas masuk. Bagaimanapun masalah yang terkait
dengan manajemen kas seharusnya tidak dikacaukan dengan hal yang terkait dengan
penyebaran tanggung jawab untuk pengendalian akuntansi dan administrasi sistem
pembayaran. Tujuan utama dari pengendalian arus kas keluar adalah untuk menjamin
kecukupan kas sampai tanggal pembayaran jatuh tempo dan untuk meminimalisir biaya
2
transaksi, sekaligus menjaga arus kas keluar dapat kompatibel dengan arus kas masuk dan
hambatan fiskal.
Kondisi pertama untuk menjamin arus kas keluar sesuai dengan batasan pajak
adalah dengan persiapan anggaran yang baik dan pelaksanaan anggaran yang meliputi kas
dan hutang. Bagaimanapun, selama pelaksanaan anggaran, perencanaan kas diperlukan
untuk menyelaraskan arus kas masuk dan arus kas keluar. Penting untuk diperhatikan
dimana pinjaman berkala lebih dipilih daripada berhutang dalam jumlah besar sekaligus.
c. Metode Pembayaran
Metode pembayaran mempengaruhi biaya transaksi dari arus kas keluar. Bergantung
kepada infrastruktur perbankan dan sifat dari pembelanjaan, beragam metode pembayaran
dapat dipertimbangkan (cek, kas, transfer elektronik, kartu debit, dll). Pembayaran dengan
metode modern contohnya dengan transfer elektronik daripada menggunakan cek dan kas,
memungkinkan pemerintah untuk merencanakan arus kas lebih akurat, mempercepat
pembayaran dan menyederhanakan administrasi dan prosedur akuntansi. Namun, kapan
satu metode pembayaran dipilih juga tergantung dari banyak faktor, seperti tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara, jaringan perbankan, dan tingkat komputerisasi. Untuk
pembayaran dalam pemerintahan (ketika satu bagian memberikan pelayanan kepada
bagian lain), beberapa negara menggunakan nonpayable checks, ketika yang lain membuat
buku penyesuaian. Keuntungan menggunakan nonpayable checks, adalah dapat
menghindari keterlambatan dalam persiapan rekening. Dalam penanganan bantuan,
nonpayable checks digunakan untuk membayar pajak yang terkait dengan pemasukan
keuangan terkait bantuan internasional, hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam
sistem perpajakan (sistem bebas bea masuk).
Saldo kas terpusat secara efisien melalui Treasury Single Account. Treasury Single
Account ini merupakan rekening-rekening yang terhubung dimana pemerintah melakukan
semua transaksi pembayaran. Standar Treasury Single Account diatur sebagai berikut:
3
i. Kementerian memiliki rekening di Bank Sentral, yang merupakan rekening anak
pembukuan Treasury
ii. Instansi pembelanjaan di bawah kementerian memiliki rekening baik di Bank Sentral
maupun bank umum. Keduanya harus disetujui oleh Treasury
iii. Rekening instansi pembelanjaan adalah rekening dengan saldo nol, dengan uang
yang ditransfer ke rekening ini sebagai pembayaran spesifik yang disetujui
iv. Rekening instansi pengeluaran secara otomatis dibersihkan pada akhir setiap hari
(dimana infrastruktur perbankan memungkinkan kliring harian)
v. Bank Sentral mengkonsolidasikan posisi pemerintah di akhir hari, termasuk saldo di
semua rekening pemerintah.
Sentralisasi saldo kas dalam satu akun dimaksudkan untuk mengoptimalkan manajemen kas,
dengan menghindari pinjaman dan membayar tambahan beban bunga untuk membiayai
pengeluaran dari beberapa instansi dimana instansi lain menahan saldo menganggur
mereka di rekening banknya.
b. Pemberian Insentif
4
menerapkannya adalah New Zealand, dimana dengan memberi insentif kepada instansi
pengeluaran, New Zealand menghasilkan penghematan sekitar US$ 20 juta.
b. Perkiraan pendapatan
Perkiraan distribusi bulanan dari pendapatan harus dipersiapkan dan diperbarui
secara berkala, sebaiknya setiap bulan, karena perubahan dalam lingkungan
makroekonomi dan sistem admininstrasi pajak dapat mempengaruhi penghimpunan
5
pendapatan. Dalam penghimpunan pendapatan ini, diperlukan kerjasama dari
instansi pajak dan bea cukai dalam Departemen Keuangan maupun dengan instansi
lain yang bertanggung jawab dalam analisis ekonomi makro.
c. Rencana kas
Rencana kas menunjukkan proyeksi arus keuangan sebelum pinjaman baru,
termasuk penggantian kredit atau tagihan dari pemerintah, pembayaran kembali
tunggakan dan gambaran atas pinjaman yang sudah dikontrak. Rencana tersebut
setiap tiga bulan, dan proyeksi secara sistematis diperbarui setiap bulan.
Perkiraan bulanan arus kas keluar harus berasal dari rencana pelaksanaan anggaran.
Meskipun rencana pelaksanaan anggaran , bahkan dalam sebuah cash budget
system, tidak selalu di basis kas murni, rencana kas bulanan harus berada pada basis
kas murni. Rencana kas bulanan harus diperbarui setiap bulan,pembaruan ini harus
dibuat atas dasar teknis, untuk memperhitungkan perkembangan rekening dari nilai
tukar dan suku bunga, perubahan jadwal pembayaran investasi proyek yang
signifikan, dan kewajiban luar biasa.
2. In Month Forecasts.
Distribusi in-month dari arus kas harus diestimasi untuk menentukan tanggal lelang,
tanggal transfer dana ke lembaga-lembaga dalam sistem imprest, dll.
Penyusunan perkiraan in-month dari pendapatan sebaiknya dilakukan oleh kantor
pajak, karena faktor terkait dalam administrasi pajak dan perilaku pembayar pajak
sangat mempengaruhi pendapatan in-month yang didistribusikan.
Perkiraan in-month harus ditinjau ulang dan diperbarui setiap minggu.
E. DEBT MANAGEMENT
1. General Issues
Untuk menghindari hutang yang tidak terkontrol, hanya otoritas pemerintah yang
diijinkan untuk meminjam, yaitu Menteri Keuangan.
Undang-undang juga dapat mengatur berapa jumlah yang dapat dipinjam, yang
harus disesuaikan dengan APBN. APBN juga harus merencanakan rencana pinjaman
tahunan.
Hutang publik dapat juga menyediakan petunjuk pada tipe-tipe instrumen dan teknik
penjualan yang dapat pemerintah pilih. Bagaimanapun juga, kegiatan ini harus cukup
fleksibel untuk beradaptasi dalam pasar finansial dan tingkat kerumitan teknologi.
6
b. Transparansi dan Prediksi
Tujuan dari kebijakan manajemen hutang harus dinyatakan dengan jelas dan
diumumkan kepada publik. Tujuan utama adalah untuk pembiayaan hutang, atau tujuan
yang spesifik (pinjaman proyek), dan untuk meminimalisasi biaya pinjaman. Pemerintah
juga menyatakan tujuan lainnya untuk pembangunan pasar finansial, mendukung kebijakan
moneter, dan mendorong tabungan.
Pemerintah harus menyediakan parlemen dengan laporan rutin dan detail pada
setiap kebijakan hutang dan mempublikasikan statistik hutang pemerintah termasuk
jaminannya.
Manajemen hutang memiliki 2 aspek utama : (i) Operasi pinjaman Bank Sentral.
sebagai bagian dari kebijakan moneter (di Pakistan, Bank Pakistan mengatur penerbitan
Treasury Bills untuk mengontrol likuiditas sistem perbankan dan target moneter); dan (ii)
pemerintah meminjam untuk membiayai defisit fiskal. Penggunaan sekuritas pemerintah
sebagai instrumen kebijakan moneter dipandang sebagai stimulus pembangunan pasar
finansial. Namun itu semua perlu dukungan koordinasi dari pihak otoritas pembuat
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
7
berbeda untuk mendiversifikasi resiko dan mengurangi biaya peminjaman, meminjam
dalam mata uang asing memiliki resiko dan biaya yang lebih besar di sebagian negara
berkembang. Pengunaan derivatif memerlukan keahlian yang tinggi dan tidak disarankan di
negara berkembang.
Formulasi dari kebijakan hutang, untuk pembiayaan defisit anggaran, harus atas
persetujuan menteri Keuangan, tapi koordinasi yang erat dengan Bank Sentral diperlukan,
dan efek pada kebijakan moneter harus dipertimbangkan. Di negara berkembang, Bank
Sentral lebih tahu tentang fungsi dari pasar finansial dibandingkan Menteri Keuangan.
Distribusi atas pertanggungjawaban kebijakan hutang harus berdasarkan kapasitas teknik
Menteri Keuangan, derajat pertumbuhan pasar finansial, dan tujuan yang telah dirumuskan.
Di beberapa negara berkembang, Bank Sentral bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan kebijakan hutang dan manajemen sekuritas. Di negara berkembang,
ada gerakan penempatan manajemen hutang secara penuh di bawah tanggung jawab
Menteri Keuangan, agar menghindari konflik kebijakan antara manajemen hutang dan
manajemen moneter.
d. Akuntansi
Bahkan dalam cash–based budget system, akuntansi double entry harus : (i) sebuah
sistem double entry yang mengijinkan transaksi debit dan kredit untuk dicatat; (ii) dalam
akrual basis, sistem akuntansi harus dapat membedakan pembayaran kembali atas bunga.
Resiko yang berhubungan dengan contingent liabilities harus dapat diakui.
Sistem dan prosedur untuk mengelola medium-term external debt harus meliputi
fitur dan fungsi sebagai berikut :
Kontrak pinjaman, hanya pemerintah yang punya otoritas dapat membuat kontrak
pinjaman eksternal dan memberikan jaminan.
8
penundaan. Otorisasi global atas rencana finansial mungkin lebih cocok, tapi itu semua
tergantung birokrasi negara yang bersangkutan.
Proyek pinjaman hanya dapat membiayai proyek termasuk MYEs atau PIP (jika suara
PIP sudah siap). Jumlah total proyek pinajaman harus ditampilkan pada dokumen ini.
Bagaimanapun, jumlah pinjaman yang masih dinegosiasikan tidak bisa ditentukan dengan
tepat. Jika MYEs atau suara PIP tidak siap dipublikasikan, daftar proyek pinjaman harus
dimasukkan ke dalam anggaran tahunan. Daftar ini harus menunjukan jumlah dan termin.
Manajemen Hutang. Jadwal pembayaran di masa yang akan datang, dan akibat dari
penjadwalan ulang operasi, harus dijaga dan selalu update, untuk mnyediakan basis
peramalan makroekonomi dan kebijakan hutang.
Akan tetapi, beberapa kantor di negara berkembang tidak mengontrol secara penuh
jadwal pembayaran atas penjadwalan ulang perjanjian. Untuk memperkirakan penjadwalan
ulang dengan akurat, model spreadshet simple sudah cukup. Biasanya hutang perusahaan
pudiganti oleh blik bahkan hutang pribadi diteruskan kepada pemerintah. Pemerintah harus
membuat akun atas operasi ini dan harus diganti oleh entitas yang diuntungkan dengan
9
adanya penjadwalan ulang. Normalnya, penjadwalan ulang harus menguntungkan
pemerintah dan perusahaan harus membayar kembali pada pemerintah sesuai jadwal.
Pelaporan. Sistem pelaporan untuk transaksi hutang harus cocok dengan analisis
makro, negoisasi, persiapan program finansial, dll. Untuk itu, penting sekali adanya
pengklasifikasian pinjaman. Sistem notifikasi dari Bank Dunia memberikan petunjuk untuk
pelaporan hutang, tapi harus diaplikasikan ke dalam akun yang berhubungan dengan
monitoring dan perkiraan finansial, terutama untuk persiapan finansial program atau
negoisasi hutang.
Di beberapa negara, statistik tentang hutang disimpan oleh Bank Sentral. Walaupun
pemerintah bertanggung jawab atas manajemen hutang, ini diperbolehkan. Hal ini dapat
lebih komprehensif sebab setipa pembayaran pasti melalui Bank Sentral. Tapi data statistik
tersebut tetap harus ditembuskan ke kementerian Keuangan.
Adanya pembeda harus dibuat antara fungsi yang berhubungan dengan manajemen
hutang, penganggaran, dan program investasi, serta manajemen bantuan. Penganggaran
dan program investasi, termasuk program expenditure, dan kantor manajemen hutang tidak
boleh ikut campur dalam aspek manajemen expenditure publik. Di lain pihak, proyek
pinjaman hanya boleh membiayai proyek yang termasuk MYEs atau PIP. Jika tanggung
jawab budgeting dan finansial dibagi antara Kementerian Keuangan dan Kementerian
Perencanaan, keduanya pun tetap tidak boleh meminjam untuk proyek yang tidak termasuk
dalam anggaran pembangunan.
10
Jika perjanjian sudah dibuat, manajemen bantuan tidak boleh ikut campur dalam program
finansial dan expenditure.
Dua elemen yang perlu dipertimbangkan ketika merancang atau merevisi prosedur
untuk mengendalikan pinjaman pemerintah daerah. Pertama, tujuan peningkatan
desentralisasi dan mengurangi prosedur birokrasi, setidaknya untuk pinjaman domestik.
Yang kedua, aturan harus tepat dirancang untuk menghindari penciptaan mekanisme yang
dapat mendahului. Contohnya, didasarkan pada rasio arus kas dan proyeksi tingkat hutang
terhadap pendapatan.
11
F. ASPEK TREASURY DALAM MANAJEMEN BANTUAN
Hibah asing harus dianggarkan, apakah mereka diberikan sebagai hibah atau dalam
bentuk lainnya. Penggunaan dana pendamping dari penjualan barang yang diberikan harus
dianggarkan, dicatat, dan dipertanggungjawabkan. Sebuah sistem pusat pencatatan hibah
luar negeri dan transaksi yang terkait sangat diperlukan.
Aset keuangan pemerintah terdiri dari saham di perusahaan, pinjaman yang disetujui
pemerintah, dll. Direktorat Anggaran harus merekam dan mencatat aset-aset ini. Dan juga
harus mengelola pinjaman yang diberikan oleh pemerintah, terutama dengan membolehkan
pengeluaran dan pelacakan pembayaran. Hal ini untuk mendapatkan informasi keuangan
pada perusahaan di mana pemerintah memiliki saham, memonitor pembayaran deviden,
dan menangani aspek keuangan privatisasi.
Bank sentral adalah, di sebagian besar negara merupakan kasir utama pemerintah.
Bahkan dimana badan-badan pengeluaran membuka rekening bank komersial, dana tetap
dicairkan dari akun anggaran Bank Sentral. Lebih umum, pusat Bank adalah agen fiskal
pemerintah dan melakukan kegiatan di bidang seperti pengelolaan hutang publik, intervensi
di pasar sekunder untuk surat utang negara (SUN), dll.
12
batasan ketat bagi pemerintah meminjam dari Bank Sentral atau melarangnya. Dari sudut
pandang manajemen kas, melarang pinjaman dari Bank Sentral membutuhkan kebijakan
aktif pemerintah menerbitkan surat berharga di pasar modal dan juga melakukan intervensi
dalam pasar sekunder. Larangan mungkin tidak realistis dalam jangka pendek bagi negara-
negara dengan pasar yang belum berkembang, tetapi perlu diatur secara ketat sesuai
kebijakan fiskal dan moneter.
Pada prinsipnya, keuntungan atau kerugian Bank Sentral, di sebagian besar negara
ditransfer kepada pemerintah, meskipun praktik sebenarnya berbeda beda. Seringkali,
kerugian Bank Sentral tidak termasuk dalam rekening pemerintah. Untuk mendorong
pemerintah dalam mengoptimalkan manajemen kas dan membatasi pengeluaran kuasi-
fiskal transparan, persyaratan komersial harus diterapkan untuk fasilitas cerukan yang
diberikan oleh Bank Sentral kepada pemerintah. Untuk transparansi, keuntungan atau
kerugian Bank Sentral harus diperlakukan sebagai pendapatan atau pengeluaran dalam
anggaran. Di sisi lain, dengan mengadopsi aturan-aturan ini mengharuskan Bank Sentral
untuk mengganti deposito Treasury dengan persyaratan komersial.
1. Poin Kunci
Manajemen Kas memiliki tujuan sebagai berikut: kontrol agregat pengeluaran,
efisiensi pelaksanaan anggaran, minimalisasi biaya pinjaman pemerintah, dan
memaksimalkan biaya kesempatan dari sumber daya (dua terakhir tujuan
menghasilkan bunga).
Sentralisasi saldo kas yang diperlukan. Sentralisasi ini harus dilakukan melalui Rekening
Induk. Ini adalah akun atau satu set akun yang terhubung terhadap setiap transaksi
pembayaran pemerintah. Rekening induk harus memiliki minimal sebagai berikut fitur: (i)
sentralisasi harian saldo kas (bila mungkin), (ii) piutang terbuka di bawah tanggung jawab
Kas, dan (iii) transaksi dicatat ke dalam rekening sepanjang sama klasifikasinya. Model ini
bisa cocok baik terpusat dan desentralisasi dalam pengelolaan pengeluaran publik,
sepanjang teknologi modern tersedia.
Jaminan, skema asuransi dan lain kewajiban kontinjensi pemerintah harus dievaluasi untuk
resiko dan biaya politik, dan cadangan yang tepat mengatur untuk mencegah manajemen
kas dari terganggu oleh klaim yang tak terduga pemerintah.
Utang luar negeri jangka menengah, harus dikontrak sesuai dengan pengeluaran anggaran
atau program pengeluaran multiyear, dan harus selalu dipantau.
13
2. Arah Dalam Reformasi
Setelah arus kas terpusat, insentif untuk mengelola dan peramalan kas arus lebih efisien
dapat dipertimbangkan, namun dalam prakteknya ini hanya terbatas menyangkut sejumlah
negara berkembang.
BOX 28
Membangun Sistem Keuangan
DI Kyrgyz, setelah runtuhnya FSU, sistem pembayaran rusak. pendekatan sebagai berikut
karena itu telah diadopsi:
Pengembangan Departemen Keuangan, dengan bantuan teknis IMF, penguasaan
pemerintah atas pengeluaran publik dan kas manajemen telah ditingkatkan secara
signifikan. Departemen Keuangan, sekarang sepenuhnya beroperasi, telah mencapai
cakupan komprehensif keuangan pemerintah termasuk anggaran serta extrabudgetary
kegiatan pemerintah baik republik dan lokal. Selain itu, sistem pembayaran pemerintahan
baru telah diperkenalkan, dan Treasury Single Account dibentuk di Bank Sentral
menggantikan lebih dari 5.000 rekening bank terpisah. Laporan bulanan dan tahunan
tentang semua operasi fiskal melewati Treasury sekarang dihasilkan.
14