You are on page 1of 31

RUMAH TEMBOK TAHAN

GEMPA
Disiapkan oleh:
IK.Sudarsana dan IN. Sutarja
Apa itu Gempa???
Mitos Vs Ilmiah.
 Mitos yang berhubungan dengan gempa:
 Yunani: Typhoeus (naga raksasa) dipenjara dibawah bumi oleh Zeus
(kepala dewa-dewa Olympia). Typhoeus berusaha melepaskan diri
 Bumi berguncang.
 Indian : Guncangan yang terjadi akibat pertempuran Thunderbird
dengan Ikan Paus.
 Jepang: Dewa Kashima harus terus menjaga lele raksasa yang hidup
di lumpur bawah bumi, menggeliat sedikit saja lele ini, akan
menimbulkan guncangan.
 Penduduk asli Jawa: Percaya goncangan yang terjadi akibat
kemarahan dewa antaboga yang hidup di Saptapratala.
 Di Bali??; Gempa (“Linuh”, “Gejer”) terjadi karena bergeraknya
bedawang nala karena belitan naga mengendor Simbolik pada
dasar padmasana?
Apa itu Gempa???
 Gempa terjadi karena adanya (gaya) energy yang
dilepaskan pada pusat gempa dan merambat
berupa gelombang gempa melalui tanah dan
batuan.
 Penelitian ilmiah tentang gempa dalam era modern
dilakukan pertama oleh Insinyur Irlandia-Robert
Mallet (1857).

3
Sumber-sumber Gempa
 Gempa Tektonik/Tectonic Earthquake: Gempa yang
terjadi karena patahnya sesaran (fault) pada perbatasan
lempengan kerak bumi.
 Dilatasi dalam batuan Crust: Gempa ini terjadi akibat
adanya desakan magma ke dalam crust. Gempa ini
termasuk gempa dalam.
 Gempa akibat ledakan: Getaran tanah yang terjadi
akibat adanya percobaan nuklir di bawah tanah.
Sejumlah percobaan senjata nuklir dapat
mengakibatkan gempa skala 6,0M.

4
Sumber-sumber Gempa
 Gempa Akibat Aktivitas Gunung Berapi (Vulcanic):
diakibatkan oleh adanya aktivitas gunung berapi( + 5% dari
semua gempa yang terjadi). Dibedakan dalam tiga kategori
yaitu:
 (i) Ledakan Vulkanis;
 (ii) Gempa dangkal akibat pergerakan tanah;
 (iii) Simpatetik gempa tektonik (paling sulit dijelaskan dan sangat jarang).
 Gempa akibat Reruntuhan: Gempa ini diakibatkan adanya
goa-goa tanah atau tempat-tempat penambangan yang runtuh.
Gempa ini sangat jarang terjadi dan merupakan gempa-gempa
kecil. Runtuhnya tempat penambangan terjadi di Kanada dan
umumnya banyak terjadi di Afrika Selatan.
 Induksi Reservoir Besar terhadap Gempa: Gempa mungkin
diperbesar akibat adanya impounding permukaan air dalam
sebuah reservoir.
5
Jawa Gempa Yogyakarta 27
07
Merapi Yogyakarta Mei 2006
Sesar Opak

Kerak Benua Subdaksi

100 km
Plat Eurasia 1500o C

Plat Australia 200 km


Dapur Magma
300 km

Gempa bumi Yogyakarta menelan korban Earthquake


Engineering
Building
1. > 5700 orang tewas
2. > 40 000 orang luka-luka, Amplifikasi
3. > 156 000 rumah roboh
4. Kerugian > US$ 3,1 Juta
Gelombang Gempa
 10% dari total energy yang dilepaskan saat patahnya fault disebarkan
segera dalam bentuk gelombang gempa.
 Gelombang gempa ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
 Gelombang badan (body waves) terdiri atas:

 Gelombang primer/primary waves (P-waves)

 Gelombang sekunder/secondary waves (S-waves),

 Gelombang permukaan (surface waves) terdiri atas:


 Gelombang Cinta/love wave

 Gelombang Rayleigh/Rayleigh wave.

8
JALUR GEMPA DUNIA
 Catatan distribusi gempa secara geografis tahun
1966.

Wilayah Indonesia dilalui dua jalur gempa utama:


1.Jalur Sirkum Pacifik/ Circum Pacific Belt
2.Jalur Trans Asiatik/ Trans Asiatic Belt
Gempa tektonik dalam skala besar maupun kecil sering terjadi pada
kedua jalur tersebut. 9
KEGEMPAAN INDONESIA
CATATAN SEJARAH GEMPA BESAR
DI BALI:
1.Gempa ‘Gejer Bali’ (1815-15.000 tewas)
2.Gempa Buleleng (1862-VII MMI)
3.Gempa Negara (1890-VII MMI)
4.Gempa Bali ‘Gejer Bali’(1917-1500 Tewas)
5.Gempa Seririt (1976-560 tewas)
6.Gempa Karangasem I (1979-VII MMI)
7.Gempa Karangasem II (1979-24 tewas)
8.Gempa Karangasem III (2004-VI MMI)

VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah
dengan bangunan dan kontruksi yang baik sedangkan pada bangunan dengan
kontruksi kurang baik terjadi retak-retak kemudian cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
PENYEBAB KERAWANAN GEMPABUMI
DAERAH BALI

1. Dari selatan Lempeng Indo-Auatralia menyusup


ke bawah lempeng Euro-asia secara relatif,
zona tumbukan terjadi di Samudera Hindia
Selatan Bali (Kerawanan Pertama)
2. Akibat hujaman lempeng tersebut, di Utara Bali
muncul patahan-patahan naik aktif (back arc
thrust) yang merupakan generator gempa
merusak di Bali (Kerawanan Kedua)
PENYEBAB KERAWANAN GEMPABUMI
DAERAH BALI

Gempa Patahan Belakang (kerawanan dari utara)

Gempa Subduksi Lempeng (kerawanan dari selatan)


PENYEBAB KERAWANAN GEMPABUMI
DAERAH BALI
Penyusupan Lempeng Indo-Australia ke bawah Bali

Daratan Pulau Bali

Samudera Hindia
Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia
Kecepatan 6-7 cm/tahun
AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN
“GEMPA YOGYAKARTA 2006”
AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN
“GEMPA YOGYAKARTA 2006”

 Kerusakan pada  Kerusakan pada


pertemuan dinding pertemuan
dan kusen  lintel dinding kolom
beam?? praktis??
AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN
“GEMPA YOGYAKARTA 2006”

 Tidak adanya kolom beton pada pertemuan


dinding dan kusen.
AKIBAT GEMPA PADA BANGUNAN
“GEMPA YOGYAKARTA 2006”

 Dinding dengan kolom praktis kerusakannya


lebih ringan
FILOSOFI BANGUNAN TAHAN
GEMPA.
 Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami
kerusakan baik pada komponen non-struktural (dinding retak,
genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb) maupun pada
komponen strukturalnya (kolom dan balok retak, pondasi amblas,
dsb).
 Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami
kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen
struktural tidak boleh rusak.
 Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan
baik pada komponen non-struktural maupun komponen
strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat,
artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni
bangunan untuk keluar/mengungsi ketempat aman.
RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
 Rumah Tembok  bangunan tidak bertingkat dengan
dinding bata atau batako dengan tiang-tiang beton
(kolom praktis)
 Tahan Gempa  Mampu bertahan (tidak roboh)
terhadap beban gempa maksimum sesuai dengan
peraturan (SNI 03-1726-2002)Filosofi No.3.
 Bali selatan  Percepatan tanah Max. 0.25g

 Bali tengah  Percepatan tanah max. 0.20g


TIPS MEMBANGUN RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
A. Denah Bangunan
 Denah bangunan sebaiknya sederhana dan
simetris

 Pisahkan bangian bangunan yang menonjol.


BENTUK
TIDAK BAIK

Pemisahan
Strtuktur
SEBAIKNYA
DIPISAHKAN
Pemisahan
Struktur
Pemisahan
Strtuktur
TIPS MEMBANGUN RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
A. Denah Bangunan

 Bangunan yang terlalu panjang, Panjang (L)


lebih besar dari 3xLebar (B) atau 40 m,
Konstruksinya harus dipisah-pisahkan.
B2
B2
Pemisahan Struktur
L2<B2

L2

B1 B1

L1 L1<B1
BENTUK TIDAK BAIK SEBAIKNYA DIPISAHKAN
TIPS MEMBANGUN RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
A. Denah Bangunan

 Penempatan bukaan (pintu dan jendela) agar


simetris.

Tidak Baik Bukaan yang baik dari struktur dan ventilasi


TIPS MEMBANGUN RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
A. PENUTUP ATAP
 Hindari menggunakan Konstruksi atap yang
berat.
Penggunaan Penutup Atap SEBAIKYA Penggunaan
yang berat TIDAK BAIK Penutup Atap yang RINGAN

u g ug

t, detik t, detik

 Penutup Atap sebaiknya menyatu dengan


Usuk dan Reng.
STRUKTUR RUMAH TEMBOK SEDERHANA

PONDASI Pasangan Batu kali.

SLOOF  Beton bertulang ukuran


15x20 cm2 dengan tulangan 4φ10 mm

KOLOM PRAKTIS  Beton bertulang


Ukuran 12 x 12 cm2, tulangan 410
mm.

RING BALOK Beton bertulang


12x20 cm2, tulangan 4φ10 mm

BALOK LINTEL Beton bertulang.

LUASAN DINDING dengan pengikat


balok dan kolom beton: 9 s.d 12 M2
TIPS MEMBANGUN RUMAH TEMBOK TAHAN
GEMPA
A. PONDASI
 Pondasi harus ditempatkan di atas tanah keras
dengan kekerasan seragam. Dasar pondasi
minimum pada 45 cm

 Kedalaman pondasi dibuat sama, pondasi


bertingkat tidak baik (spt gambar)
PERTIMBANGAN STRUKTUR

 Pemasangan Sloof:
Masonry Structure
 Good Featured Masonry Construction in Indonesia :
 Confined masonry walls (New Culture)

 Confinement:

 Practical column 12x12 cm2with 4φ10 reinforcing bars or


timber 12x12 cm2
 Practical foundation beam 15x20 cm2with 4φ10
reinforcing bars
 Practical ring beam 12x20 cm2with 4φ10 reinforcing bars
or timber 8x12 cm2
 Maximum wall area without confinement: 6 m2.

(Source Teddy Boen)

You might also like