Professional Documents
Culture Documents
By: Tua Hasiholan Hutabarat barat. Padahal, angin putting beliung biasanya menurut masyarakat ber-
Makassar, Friday, 25 Feb 2011 sumber dari arah barat.
Sayangnya “Bala Bala Pelarian” tersebut sudah mulai hilang. Hanya satu-
satu rumah yang masih tetap mempertahankan bangunan tersebut. Jika
pun ada, fungsinya sudah berubah menjadi balai-balai tempat keluarga
duduk dan bersantai.
Sejak dulu, nenek, kakek, orang tua mereka, nenek dan kakek
mereka, dan moyang kita sudahh membangun keharmonisan dengan
alam. Keharmonisan yang tak berarti harus memanjakan, namun ke-
harmonisan untuk bisa saling membentuk, walau terasa sakit dan
dianggap merugikan alam.
Di Pajukukang, sebuah desa pesisir di Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan aku menemukan kearifan yang terbentuk hasil hubungan
antara alam dan manusia. Bencana angin putting beliung yang kerap
melanda desa membuat masyarakat memiliki tempat persembunyian
yang disebut “Bala Bala Pelarian”. Letaknya biasanya di sebelah barat
rumah. Jika rumah warga menghadap ke barat, maka bangunan kecil
pelarian tersebut berada di depan rumah. Jika rumah menghadap ke
timur, maka Bala Bala Pelarian berada di belakang rumah. Jadi, rumah
kecil persembunyian tersebut selalu berada di sebelah barat.