You are on page 1of 3

Lembar ke-1 untuk : Kantor Pelayanan Pajak

Lembar ke-2 untuk : Pemotong Pajak

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak


……………………………………….. (1)
di ……………………………………..

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PPh PASAL 21 DAN PASAL 26

A. Identitas Pemotong/Wajib Pajak :


NPWP : - - - - - (2)

Nama : ………………………………………………………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………………………………………………………

B. Pajak Penghasilan Pasal 21 dan atau Pasal 26 yang telah dipotong untuk masa ………………………… tahun …………. (3)

dan telah disetor tanggal ………………………… (4) adalah sebagai berikut :

Jumlah Jumlah PPh


Golongan Penerima Penghasilan MAP/ Penerima Penghasilan Bruto yang dipotong
KJS Penghasilan (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pegawai Tetap 0111/100 ………… ……………………… ………………………
2. Pensiunan dan Penerima
Pembayaran berkala Lainnya 0111/100 ………… ……………………… ………………………
3. Pegawai Harian/Mingguan 0111/100 ………… ……………………… ………………………
4. Pegawai Satuan 0111/100 ………… ……………………… ………………………
5. Pegawai Borongan 0111/100 ………… ……………………… ………………………
6. Pegawai Honorer 0111/100 ………… ……………………… ………………………
7. Mantan Pegawai yang menerima
Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi
dan Bonus 0111/100 ………… ……………………… ………………………
8. Penarik dana pada Dana Pensiun 0111/100 ………… ……………………… ………………………
9. Petugas Dinas Luar Asuransi 0111/100 ………… ……………………… ………………………
10. Petugas Penjaja Barang Dagangan 0111/100 ………… ……………………… ………………………
11. Distributor MLM/direct selling 0111/100 ………… ……………………… ………………………
12. Tenaga Ahli 0111/100 ………… ……………………… ………………………
13. Penerima Honorarium atau
Imbalan Lainnya 0111/100 ………… ……………………… ………………………
14. Pegawai dengan status Wajib
Pajak Luar Negeri 0117/100 ………… ……………………… ………………………
JUMLAH ……………………… ………………………

Diperhitungkan kelebihan setor tahun/bulan *) sebelumnya ………………………


PPh Pasal 21 dan Pasal 26 yang masih harus disetor/kelebihan setor tahun/bulan *) sebelumnya yang
………………………
belum diperhitungkan
Terbilang ……………………………………………………………………………………………………………………………
*) coret yang tidak perlu

F.1.1.32.01
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dipotong Final:

Jumlah Jumlah PPh


Penerima Penghasilan MAP/ Penerima Penghasilan Bruto yang dipotong
KJS Penghasilan (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Penerima Uang Pesangon, Uang


Tebusan Pensiun, Tunjangan Hari
Tua/Jaminan Hari Tua yang
dibayarkan sekaligus 0111/401 ………… ……………………… ………………………

2. Pejabat Negara, Pegawai Negeri


Sipil, Anggota TNI/POLRI dan
Pensiunan yang menerima
Honorarium dan Imbalan lain
yang dibebankan kepada
Keuangan Negara/Daerah 0119/100 ………… ……………………… ………………………

JUMLAH ……………………… ………………………

Terbilang ……………………………………………………………………………………………………………………………
*) Jumlah PPh yang dipotong

C. Lampiran : (5)
( ) Surat Setoran Pajak sebanyak ………….. lembar.
( ) Surat Kuasa Khusus/Surat Keterangan Kematian.
( ) Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26.
( ) Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26 sebanyak ……………. Lembar.

D. Pernyataan :
Dengan ini saya menyatakan bahwa pemberitahuan diatas adalah benar, lengkap, dan tidak bersyarat.

………………., ……………………… 20… (6)

Pemotong Pajak/Kuasa (7)


Tanda tangan, nama dan cap

……………………………………….
F.1.1.32.01
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR
SPT MASA PPh PASAL 21 dan atau PASAL 26
(F.1.1.32.01)

Umum :

(1) Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Pemotong Pajak terdaftar
(2) Diisi dengan identitas lengkap (NPWP, nama, dan alamat) Pemotong Pajak
(3) Diisi dengan masa dan tahun pajak dilakukannya pemotongan
(4) Diisi dengan tanggal penyetoran pajak yang telah dipotong. Dalam hal penyetoran dilakukan lebih dari satu kali,
diisi dengan tanggal penyetoran yang terakhir
(5) Beri tanda X dalam ( ) sesuai yang dilampirkan. Dalam hal SPT ditandatangani oleh bukan Pemotong Pajak,
harap dilampirkan Surat Kuasa Khusus bermeterai cukup, atau Surat Keterangan Kematian dari instansi yang
berwenang, apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan SPT ditandatangani oleh ahli waris.
(6) Diisi dengan tempat dan tanggal dibuatnya SPT
(7) Coret yang tidak perlu
(8) Diisi dengan tanda tangan, nama, dan cap Pemotong Pajak/Kuasa atau Ahli Warisnya.

Khusus :

SPT disampaikan oleh Pemotong Pajak PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26. Penyetoran pajak dilakukan dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya setelah masa pajak dan wajib melaporkan penyetoran pajak ke KPP setempat selambat-lambatnya
20 hari setelah Akhir Masa Pajak dengan menggunakan SPT.

Kolom (1) : Cukup Jelas.


Angka 2 “Pegawai Tidak Tetap yang PPh terutangnya ditanggung Pemerintah” adalah
pegawai tidak tetap yang menerima atau memperoleh penghasilan bruto sampai dengan Upah
Minimum Propinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang PPh terutangnya
ditanggung pemerintah.
Kolom (2) : Kode MAP dan Kode Jenis Setoran yang harus diisi pada masing-masing SSP.
Kolom (3) : Diisi dengan jumlah karyawan/orang yang menerima penghasilan.
Kolom (4) : Diisi dengan jumlah penghasilan yang dibayarkan.
Kolom (5) : Diisi dengan jumlah PPh Pasal 21 dan atau Pasal 26 yang dipotong.

You might also like