You are on page 1of 4

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2011


Januari, 2011

Permasalahan limbah B3 dalam konteks lingkungan hidup di Indonesia menjadi fokus


Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Berbagai aktivitas industri telah menimbulkan lahan
terkontaminasi oleh limbah B3. Berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu limbah pabrik, limbah rumah tangga dan limbah industri. Bahan berbahaya dan
beracun (B3) umumnya digunakan pada sektor industri, pertanian, pertambangan dan rumah
tangga. Penggunaan B3 pada berbagai sektor tersebut juga akan menghasilkan limbah B3 yang
memerlukan pengelolaan lebih lanjut. Pada 2009, sektor Pertambangan, Energi dan Migas,
mengasilkan limbah B3 sekitar 15,506,387.47 juta ton dan sektor Manufaktur dan Agroindustri
sekitar 8.124.360,91 juta ton.

Pengelolaan Limbah B3 ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 1994
yang dibaharui dengan PP No. 12 tahun 1995 dan diperbaharui kembali dengan PP No. 18 tahun
1999 tanggal 27 Februari 1999 yang dikuatkan lagi melalui Peraturan Pemerintah No. 74 tahun
2001 tanggal 26 November 2001 tentang Pengelolaan Limbah B3. Pengertian B3 Menurut PP No. 18
tahun 1999, adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup
lain.

Untuk mengendalikan dampak pencemaran akibat bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah
bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) Kementerian Lingkungan Hidup telah melakukan
berbagai langkah penanganan. Beberapa diantaranya adalah mendorong registrasi bahan
berbahaya dan beracun yang masuk dan digunakan di Indonesia, menerapkan sistem perizinan
pengelolaan Limbah B3, mendorong pengelolaan limbah B3 yang efisien dan efektif melalui reuse,
recycle, dan recovery (3R) guna meningkatkan nilai ekonomi dari limbah B3, dan pengawasan
pengelolaan limbah B3 melalui kegiatan PROPER maupun non PROPER, serta melakukan
remediasi terhadap lahan dan media yang terkontaminasi limbah B3.

Pada 2009 jumlah pemohon pengelolaan limbah B3 sebanyak 1.724 pemohon sedangkan jumlah
SK/rekomendasi yang diterbitkan berjumlah 1.099 rekomendasi. Total izin pengelolaan limbah B3
pada 2009 berjumlah 654, dengan jenis izin berupa penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan,
pengolahan dan penimbunan. Secara umum, terjadi peningkatan izin untuk pemanfaatan limbah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa prinsip 3R (reuse, recycle,dan recovery) menjadi prioritas. Bahan
berbahaya dan beracun (B3) umumnya digunakan pada sektor industri, pertanian, pertambangan
dan rumah tangga. Penggunaan B3 pada berbagai sektor tersebut juga akan menghasilkan limbah
B3 yang memerlukan pengelolaan lebih lanjut.

Daftar Peraturan Limbah B3 di Indonesia, 2011 ini, disusun dalam bentuk buku setebal 550
halaman dan kami tawarkan seharga Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per-copy untuk versi
Bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media
Data Riset melalui Telepon (021) 809-6071, 809-3140, Fax (021) 809-6071, atau email :
info@mediadata.co.id. Formulir pemesanan kami lampirkan bersama penawaran ini.

Jakarta, Januari 2011


PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si


Direktur Utama

1
DAFTAR ISI
DAFTAR PERATURAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2011
Januari, 2011

I. PENDAHULUAN 3.3. Peraturan Pemerintah Republik


II. KONDISI LIMBAH B3 DI INDONESIA Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
2.1. Pengertian Limbah Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
2.2. Jenis jenis limbah Dan Beracun
2.2.1. Limbah Organik. 3.4. Peraturan Pemerintah Republik
2.2.2. Limbah Anorganik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 Tentang
2.3. Sumber limbah Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
2.3.1. Limbah Pabrik Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
2.3.2. Limbah Rumah Tangga Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
2.3.3. Limbah Industri Dan Beracun
2.4. Limbah Bahan Berbahaya & Beracun 3.5. Peraturan Pemerintah Republik
(B3) Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang
2.4.1. Definisi Limbah B3 Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan
2.4.2. Perbedaan limbah B3 dari jenis Beracun
buangan 3.6. Peraturan Pemerintah Republik
2.4.3. Pembuangan Limbah B3 Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
2.4.4. Sebaran Lahan Terkontaminasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
Limbah B3 3.7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.5. Penghasil Limbah B3 Hidup Nomor 05 Tahun 2006 Tentang
2.5.1. Limbah Bengkel (Oli Bekas) Ambang Batas Emisi Gas Buang
2.5.2. Pertambangan, Energi dan Kendaraan Bermotor Lama
Migas 3.8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.5.3. Limbah Industri Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang
2.5.4. Sektor Manufakur dan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Agroindustri Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis
2.6. Peluang Bisnis Pengolahan Limbah B3 Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
2.7. Izin Pengolahan Limbah 3.9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.8. Program Penilaian Peringkat Kinerja Hidup Nomor 04 Tahun 2007 Tentang
Perusahaan (Proper) Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
2.8.1. Peserta PROPER Dan/Atau Kegiatan Minyak Dan Gas
2.8.2. Penaatan Perusahaan Serta Panas Bumi
2.8.3. Peringkat Proper 2010 3.10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.8.4. Peringkat Kinerja Berdasarkan Hidup Nomor 05 Tahun 2009 Tentang
Sektor Pengelolaan Limbah Di Pelabuhan
2.8.4.1. Sektor Manufaktur 3.11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.8.4.2. Sektor Agroindustri Hidup Nomor 18 Tahun 2009 Tentang
2.8.4.3. Sektor Pertambangan, Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah
Energi dan Migas (PEM) Bahan Berbahaya Dan Beracun
2.8.4.4. Sektor Kawasan dan Jasa 3.12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
2.8.5. Peringkat Hitam Hidup Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Tata Laksana Registrasi Kompetensi
III. DAFTAR PERATURAN Bidang Lingkungan
3.1. Undang-Undang Republik Indonesia 3.13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Hidup Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pengelolaan Sampah Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap
3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Komisi Penilai Analisis Mengenai
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Dampak Lingkungan Hidup Daerah
Perlindungan Dan Pengelolaan 3.14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Lingkungan Hidup. Hidup Nomor 30 Tahun 2009 Tentang
2
Tata Laksana Perizinan Dan Pengawasan 3.22. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Perdagangan Nomor : 580/MPP/Kep/10/
Dan Beracun Serta Pengawasan 1999 Tentang Pengawasan Impor Barang
Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Yang Tercemar Dioxin
Bahan Berbahaya Dan Beracun Oleh 3.23. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Pemerintah Daerah Perdagangan Republik Indonesia
3.15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Nomor.192/MPP/Kep/6/ 2000 Tentang
Hidup Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keputusan Menteri
Tata Cara Pemulihan Lahan Perindustrian Dan Perdagangan Nomor
Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya 230/MPP/Kep/7/1997 Tentang Barang
Dan Beracun Yang Diatur Tata Niaga Impornya
3.16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali
101/PMK.04/2007 Tentang Pembebasan Terakhir Degan Keputusan Menteri
Bea Masuk Atas Impor Peralatan Dan Perindustrian Dan Perdagangan Nomor
Bahan Yang Digunakan Untuk Mencegah 50/MPP/Kep/2/2000
Pencemaran Lingkungan 3.24. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
3.17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor Perdagangan Republik Indonesia Nomor
165/Pmk.06/2010 Tentang Perubahan Atas : 254/MPP/Kep/7/2000 Tentang Tata
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Niaga Impor Dan Peredaran Bahan
135/PMK.06/2009 Tentang Pengelolaan Berbahaya Tertentu
Barang Milik Negara Yang Berasal Dari 3.25. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama Perdagangan RI Nomor :
3.18. Menteri Perdagangan Republik Indonesia 478/MPP/Kep/7/2003 Tentang Perubahan
Nomor : 58/M-DAG/PER/12/2008 Tentang Atas Keputusan Menteri Perindustrian
Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Dan Perdagangan Nomor
Berbahaya Dan Beracun (Non B3) 230/MPP/Kep/7/1997 Tentang Barang
3.19. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Yang Diatur Tata Niaga Impornya
Indonesia Nomor : 26/M- Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah
DAG/PER/6/2009 Tentang Perubahan Terakhir Dengan Keputusan Menteri
Atas Peraturan Menteri Perdagangan Perindustrian Dan Perdagangan Nomor
Nomor 58/M-Dag/Per/12/2008 Tentang 789/MPP/Kep/12/2002 Dan Keputusan
Ketentuan Impor Limbah Non Bahan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan
Berbahaya Dan Beracun (Non B3) Nomor 254/MPP/Kep/7/2000 Tentang
3.20. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Tata Niaga Impor Dan Peredaran Bahan
Indonesia Nomor : 39/M- Berbahaya Tertentu
DAG/PER/9/2009 Tentang Ketentuan 3.26. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Impor Limbah Non Bahan Berbahaya Dan Perdagangan Republik Indonesia No.
Beracun (Non B3) 520/MPP/Kep/8/2003, Tentang Larangan
3.21. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Impor Limbah Bahan Berbahaya Dan
Perdagangan Republik Indonesia Nomor : Beracun (B3)
290/MPP/Kp/6/1999 Tentang Perubahan 3.27. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Keputusan Menteri Perindustrian Dan Hidup Nomor 03 Tahun 2010 Tentang
Perdagangan Nomor Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan
230/MPP/Kep/7/1997 Tentang Barang Industri
Yang Diatur Tata Niaga Impornya 3.28. Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali Dampak Lingkungan Nomor : KEP-03
Terakhir Dengan Keputusan Menteri /BAPEDAL/09/1995 Tentang Persyaratan
Perindustrian Dan Perdagangan Nomor Teknis Pengolahan Limbah Bahan
439/MPP/Kep/9/1998 Berbahaya Beracun

***

3
FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET
Jl. SMA XIV, No. 12 A WS
Cawang–UKI, Jakarta 13630
Phone : (021) 809-6071, 809-3140
Fax : (021) 809-6071
Email : info@mediadata.co.id

PENAWARAN
DAFTAR PERATURAN LIMBAH B3 DI INDONESIA, 2011
Januari, 2011

Edisi Bahasa Indonesia

Nama
(Mr/Mrs/Ms)
Position
Nama Perusahaan
NPWP No.
Alamat

Telepon Fax :
Tanda Tangan

Tanggal

Harga :
Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.000.000 (Empat juta rupiah )

Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn)


Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( √ ) :

Cash
Cheque
Transfer to - PT MEDIA DATA RISET
AC. NO. 070 000 534 0497
BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA
JAKARTA

You might also like