You are on page 1of 20

MUDAHNYA MEMELIHARA

KUCING RAS

Oleh:
Rahadyan Rifkhi Nugroho (21)
Ervan Dharma Surya (32)

SMA Negeri 10 Yogyakarta


2011

1
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis “Mudahnya Memelihara Kucing Ras”

Disusun oleh :

Rahadyan Rifkhi Nugroho dan Ervan Dharma Surya


atas persetujuan guru Bahasa Indonesia, Ibu Etti
Sadiah.

Telah disahkan pada

Hari :
Tanggal :

Pembimbing

2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
hidayahnya kepada kami sehingga karya tulis ini
dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya ilmiah ini
dan berbagai sumber yang telah saya pilih sebagai
data dan fakta pada karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa kami hanyalah manusia
yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan karya ilmiah ini yang telah kami selesaikan.
Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Namun saya
melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.
Kami akan menerima semua kritik dan saran
tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki karya ilmiah kami di masa datang.
Kami berharap hasil karya ilmiah kami dapat
membantu para pembaca dalam memelihara kucing
dan perawatan minimalnya. Karena karya ilmiah
yang kami buat kali ini adalah untuk menyelesaikan
tugas dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
diberikan Ibu Etti selaku guru Bahasa Indonesia
kepada kami, maka saran dan perbaikan dari Ibu
adalah suatu kehormatan bagi kami untuk
melakukan yang lebih baik lagi.

3
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan……………………….........................................
……………………………………...1
Kata
Pengantar…………………………………………………………………................................................
2
Daftar Isi………………………………………………………….
….................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah……………………………………………………..............................................5
1.2 Batasan
Masalah………………………………………...........................................................................5
1.3 Rumusan
Masalah…………………………………………………..........................................................5
1.4 Tujuan Penulisan……………………………………………..
…………………….....................................5
1.5 Metode
Penelitian…….........................................................................................................................
6

BAB II METODE PENELITIAN


2.1 Jenis Penelitian………………………………….....................................................................
……….....7
2.2 Sumber
Data........................................................................................................................................
7
2.3 Teknik Pengumpulan data.................
………………….........................................................................7

4
2.4 Teknik Analisis Data....................................
………………………………………………………………..7

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Cerita kucing…………………………………….....................................................................
…………..8

3.2 Ras
kucing………….......................................................................................................
.8

3.3 Memilih Kucing Ras Sesuai


Keinginan……...................................................................10

3.4 Perlengkapan Dalam Memelihara Kucing..........


………………………………...............11

3.5 Penyakit toxoplasma. ..................…….


…………………………………………………....13

BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan…………………………………...................................................................
.16
4.2
Saran…………........................................................................................................
......16

BAB V DAFTAR PUSTAKA.........…………………..................................................


…..18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

5
Kucing bagi sebagian orang adalah hewan yang anggun. Banyak orang
yang ingin memelihara hewan lucu ini. Namun beberapa faktor dapat
menghalangi seseorang untuk memeliharanya. Antara lain adalah harga kucing
ras yang relatif mahal, apalagi yang memiliki surat dan sertifikat. Ada juga
yang berpendapat bahwa memelihara kucing berarti menambah jumlah
anggota keluarga. Penyakit toxoplasma yang biasanya ditakuti para wanita.
Perawatan kucing yang relatif ekstra perhatian, dan sebagainya. Maka dari itu
saya melakukan penelitian iniuntuk menjawab pertanyaan atas keraguan orang
– orang yang ingin memelihara kucing ras.

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah ini, penulis akan menjelaskan bagaimana


cara merawat dan memelihara kucing ras dengan benar.

1.3 Perumusan Masalah

a. Bagaimana memilih kucing ras yang sesuai dengan keinginan kita?


b. Apakah syarat yang harus dimiliki untuk dapat memelihara kucing ras?
c. Apa itu toxoplasma?apa penyebabnya?dan bagaimana cara pencegahannya?

1.4 Tujuan Penulisan

•Mengetahui jenis – jenis kucing ras yang ada di dunia dan sifat identiknya.

•Mengetahui cara merawat kucing ras dengan benar.

•Mengetahui cara menghindari penyakit toxoplasma yang ditularkan dari


seekor kucing.

1.5 Metode Penulisan

Pada penulisan karya tulis ini saya menggunakan 2 metode, yaitu metode
observasi berdasarkan pengalaman pribadi. Dan yang kedua adalah metode

6
kepustakaan, yang saya lakukan dengan mengumpulkan informasi dari
beberapa sumber.

BAB II

7
METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian korelatif.
Kami sebagai penulis menghubungkan data-data yang ada dan juga
berdasarkan pengalaman yang dimiliki juga.Sehingga diharapkan penelitian ini
bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
2.2 Sumber Data
Sumber data yang kami punya adalah beberapa buku yang digunakan sebagai
referensi
untuk membuat karya ilmiah ini.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah
dengan referensi dari buku. Dan isi dari hasil data tersebut dicari dalam
halaman
referensi tersebut.

2.4 Teknik Analisis Data

Kami menggunakan sumber data dari buku dan pengalaman yang kami
miliki. Cara kami menganalisis data yang ada adalah dengan membaca
referensi yang kami peroleh, lalu memastikan data berdasarkan landasan teori
dan kenyataan yang memang kami alami dalam menjalankan informasi yang
ada. Data yang ada kami hubungkan satu dengan yang lain. Terakhir kami
menuangkannya dalam karya ilmiah ini.

8
BAB III

MEMELIHARA KUCING RAS

3.1 Cerita Kucing

Banyak masyarakat di dunia ini yang memelihara kucing, termasuk


masyarakat Indonesia.Sama dengan hewan lainnya, kucing juga memiliki
sejarah panjang dalam hidupnya. Orang MesirKuno yang kaya dengan budaya
menganggap kucing sebagai penjelmaan dewa. Hubungan manusia dan kucing
diduga sejak 8000 SM ketika hidup manusia masih mengembara (berpindah-
pindah), mulai menetap, dan bertani. Bukti-bukti ini diperkuat dengan
ditemukannya kuburan manusia bersama kucing di Pulau Cypruss yang
diperkirakan dikubur pada tahun 6000 SM. Tulangkucing juga ditemukan di
Jericho yang dikubur pada tahun 6700 SM dan di Indus Valley, Harappuyang
dikubur pada tahun 2000 SM.
Cerita kucing di Mesir mengisahkan bahwa dahulu negeri Mesir dilanda
suatu wabahpenyakit yang tidak diketahui penyebabnya. Penyakit ini
menyebabkan kematian dalam jumlahbesar. Tidak ada seorang tabib pun di
negeri tersebut mampu menyembuhkannya. Suatu hari,kucing milik salah
seorang penduduk Mesir memangsa semua tikus yang banyak
berkeliaran.Lambat laun tikus-tikus tersebut musnah seiring dengan hilangnya
wabah penyakit misterius tersebut. Penduduk Mesir menyimpulkan bahwa
tikus-tikus tersebut adalah penyebab wabah penyakit yang banyak
menewaskan penduduk. Atas kejadian itu, penduduk Mesir menganggap kucing
sebagai dewa penolong bagi mereka.
Menjelang abad ke-18 atau akhir abad ke-17, pandangan penduduk dunia
mengenai kucing mulai membaik. Kucing yang semula diidentikan sebagai
penyihir mulai hilang seiring dengan semakin banyaknya orang-orang yang
berpendidikan. Kucing mulai dianggap sebagai hewan yang menguntungkan
karena dapat memburu dan mengusir tikus yang berkeliaran di lingkungan
rumah.

3.2 Ras Kucing

9
Secara sederhana, ras kucing dapat dibedakan berdasarkan kondisi
bulunya, yaitu bulu pendek (shorthair), bulu sedang (semi-longhair), bulu
panjang (longhair), dan bulu yang tidak umum. Contoh kucing dari tiap jenis
bulunya akan disebutkan dibawah.

A. Bulu pendek

a. Exotic

Merupakan variasi dari ras persia berbulu pendek. Standar rasnya sama
dengan persia kecuali ukuran bulunya saja yang pendek.
b. Siamese

Siamese merupakan kucing asli dari Thailand. Kucing siam mempunyai


bentuk tubuh yang langsing dan anggun dengan warna kontras di ujung-ujung
tubuh seperti kaki, ekor, telinga,mulut,hidung dan sekitar mata (colour point).
Kepala relatif kecil, berbentuk segitiga denganmoncong yang mancung, mata
biru dihiasi dengan telinga yang lebar. Bentuk tubuh yangpanjang, langsing
berotot ini dibungkus dengan bulu pendek dan halus. Kucing ras ini mempunyai
sifat aktif dan selalu ingin tahu, kadang-kadang bisa sedikit berisik.

c. Abyssinian

Orang menganggap bahwa kucing ras ini adalah ras tertua dan dipercaya
sebagai rasketurunan dari zama Mesir Kuno. Ciri-ciri dari kucing Abyssinian
adalah Tubuhnya berotot,memiliki lengkungan leher serta bahu yang indah,
mata dengan bentuk menyerupai almonddan telinganya yang besar. Kaki
panjang dan langsing, kepala berbentuk segitiga dan ada sudut-sudut yang
agak membulat. Selain itu kucing Abyssinian sangat penurut kepada manusia.
Dia seperti ingin tahu apa yang dilakukan oleh manusia. Karena menurutnya
jenis kucing ini dia mudah dilatih.

B.Bulu sedang (Semi-longhair)

a. Angora

10
Kucing ini merupakan ras yang tergolong tua untuk jenis bulu panjang.
MasyarakatIndonesia mengenal pertama kali ras kucing berbulu panjang dari
Angora. Makanya masyarakat umumnya sering menyebut kucing Persian
dengan bahasa kucing Angora. Ciri khasnya adalah bulu dibagian ekornya lebih
panjang dibandingkan dengan bulu lainnya.Namun bulu panjangnya tidak
setebal kucing Persia.

b. Ragdoll

Kucing eksotis satu ini manja dan suka disayang. Mudah akrab dan
pandai menarik perhatian. Bawaannya tenang, terkadang cukup atraktif bila
diajak bercanda dan bermain.Saat didekati, kucing Ragdoll terlihat makin
senang. Disela-sela kaki nampak bulu lebat dan nseperti rumbai-rumbai. Pada
bagian bawah atau sekitar perut bawah, bulu halus, lembut danpanjang
nampak menjuntai.

c. Scottish Fold

Kucing ini berasal dari Skotlandia. Kucing ini memiliki tubuh yang besar,
bahkan kucing Scottish Fold berumur 4 bulan saja bisa mengalahkan besar
tubuh kucing Angora dewasa. Cirinya yang paling khas adalah telinganya yang
merebah atau menutup, tidak seperti kucing lain. Dengan pipi yang nampak
penuh dan hidung peseknya, muka kucing ini nampak makin bundar. Saat
diajak bercanda, kucing penurut inipun selalu memainkan ekornya ke segala
arah.
C.Bulu panjang(Longhair)

Persia

Kucing ras yang memiliki tingkat penggemar tertinggi di dunia. Karena sifatnya
yangtenang, suaranya halus memberikan kesan anggun terhadap keseluruhan
penampilan. Kucingini tergolong pemalas karena waktu aktif bergeraknya rata-
rata hanya 4 jam dalam sehari,selain itu diisi oleh tidur panjangnya sepanjang
hari.

D.Bulu yang tidak umum

11
Spinx

Sphinx biasa disebut kucing aneh karena tidak memiliki bulu satupun
pada kulitnya! Yang tentu aja membuatnya menjadi tak tahan dingin seperti
“teman-teman”-nya yang lain. Telinganya yang panjang merupakan ciri khas
dari kucing yang masuk dalam daftar hewan langka.

3.3 Memilih Kucing Ras Sesuai Keinginan

Sebelum memutuskan untuk membawa kucing ke rumah, perlu


mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut.

1)Apakah Anda memelihara kucing sekadar untuk teman bermain atau untuk
tujuan
pembiakan atau kompetisi?

2)Siapkah Anda dengan segala biaya yang harus dikeluarkan untuk memberi
makan dan
perlindungan kesehatan yang diperlukannya?
Saat ini di Indonesia terdapat berbagai jenis kucing yang dipelihara, baik
ras murni
maupun campuran. Semua tergantung dari selera anda dalam memilih kucing.

a.Kucing untuk Teman Bermain

Jika tujuannya ada untuk sekadar teman bermain, bukan suatu masalah
yang besaruntukmemilih jenis ras yang dipeliharanya. Jika anda menyukai
kucing yang aktif, pilihannya ada Siamese untuk kucing bulu pendeknya, dan
Norwegian Forest untuk pilihan kucing bulu panjangnya. Atau jika anda lebih
menyukai kucing yang bertempramen tenang dan tidak ribut, pilihannya
adalah British Shorthair untuk pilihan kucing bulu pendeknya, dan Persia atau
Ragdoll sebagai pilihan kucing bulu panjangnya.

b.Kucing untuk mengikuti kompetisi

Bagi anda yang ingin memelihara kucing untuk mengikuti kompetisi,


pilihan awal adalah memilih jenis kucing yang anda inginkan. Caranya sama

12
dengan memilih kucing untuk teman bermain seperti yang saya tulis diatas.
Namun yang perlu diperhatikan disini adalah, kucing yang dipelihara ini harus
memiliki kelengkapan sertifikat silsilah kucing sebagai bukti sah atas
kemurnian rasnya tersebut dilihat dari silsilah nenek moyangnya. Karena
syarat kucing untuk kompetisi biasanya adalah kucing dengan ras asli(bukan
hasil kawin silang 1 ras kucing dengan ras kucing lain). Dan juga kucing yang
untuk kompetisi harus dirawat khusus untuk menjaga nilai dari kucing itu
sendiri, sehingga diperlukan perhatian lebih dari sang pemiliknya.

c.Kucing untuk dibiakkan

Sama halnya dengan memelihara kucing untuk kontes, pemilik harus


menyediakan waktu luang yang banyak untuk merawat kucingnya. Selain itu,
pemilik juga harus menguasai cara pembiakan yang benar agar kucing-kucing
yang dihasilkannya berkualitas baik.

3.4 Perlengkapan Dalam Memelihara Kucing

Dalam memelihara kucing, hal-hal yang perlu diperhatikan ada beberapa,


diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Tempat tidur

Yang terpenting adalah tempat tidur tersebut dapat memberikan rasa nyaman
agar kucingdapat tidur dengan tenang. Tempat tidur ini sebenarnya bisa dibuat
sendiri dari bahansederhana, yaitu menyediakan kotak kardus atau keranjang
rotan yang dilapisi kertas koran dibagian dasarnya dan handuk bekas. Boleh
juga disediakan selimut atau sweater untukpenghangat. Kandang sebaiknya
jangan terbuat dari bahan yang suka mereka cakar seperti foam karena
berbahaya jika termakan kucing.

b.Tempat makan dan minum

Tempat makan dan minum untuk kucing harus dipilih yang mudah
dicapainya. Tempatmakan dan minum bisa berupa mangkuk atau piring yang
terbuat dari keramik atau kaleng.Mangkuk yang dipergunakan jangan terlalu
dalam atau pinggirnya terlalu tinggi. Namun,ukurannya cukup untuk

13
menyimpan makanan seekor kucing. Setiap kucing sebaiknyadisediakan satu
mangkuk supaya mereka dapat makan sesuai dengan porsinya.

c. Kotak pasir

Secara naluri, kucing dapat menggunakan kotak pasir untuk tempat


kotorannya. Sejak kecil, anak kucing sudah mulai mengamati induknya
menggunakan kotak pasir sehingga tidak sulit untuk melatihnya. Perlu kotak
yang cukup luas dengan kedalaman yang sedang, karena pasir mungkin akan
berserakan saat kucing berusaha menutup kotorannya. Kotoran kucing
sebaiknya dibuang setiap hari dan pasirnya diganti jika basah. Biasanya kucing
tidak maumenggunakan kotak pasir yang kotor.

d. Tempat menggaruk

Sudah naluri kucing melakukan aktivitas menggaruk untuk mengasah kukunya


agar mudahketika melompat. Sediakan beberapa tempat untuk menggaruk yang
terbuat dari sepotongkayu yang lunak dan dililit dengan tali dari sabut atau ditutupi
dengan karpet. Letakkan dibeberapa tempat yang mudah mereka capai selama
bermain supaya perabotan rumahterhindar dari sasaran garukan kucing.

e. Mainan

Kucing memang senang bermain sebagai salah satu aktivitasnya untuk


membakarkelebihan energi di dalam tubuhnya. Menyediakan mainan untuk kucing
cukup penting jika kita sibuk dan tidak punya cukup waktu untuk mengajak mereka
bermain. Bisa juga mengajak bermain kucing dengan menggunakan seutas tali
kegiatan ini sudah cukup membuat kucing menikmati permainannya. Melatih kucing
aktif melompat bisa dilakukan dengan cara mengikatkan mainan di ujung tali, lalu
digantungkan menyerupai akat pancing.

f. Kandang

Kandang hanya dibutuhkan jika akan mengajak kucing bepergian atau


membawanya kedokter hewan ketika mereka sakit. Ukuran kandang sebaiknya dipilih
yang cukup membuatkucing merasa nyaman. Bahan kandang terbuat dari plastik atau

14
kawat. Bagian dasarnya dilapisi dengan handuk atau selimut. Kandang tersebut
dilengkapit dengan tempat makan dan minum.

3.5 Penyakit Toxoplasma

A. Apa itu toxoplasma?


Toxoplasma adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah (protozoa).
Pengobatan medis kadang gagal, sehingga bayi lahir cacat: menderita hidrosepalus,
mikrosepalus, pengapuran otak, usus keluar, jari tangan putus, dan katarak. Dari
pengalamannya, Anda Juanda mampu mengatasi penyakit ini.
Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa yang
tergolong dalam coccidia. Hospes definitif parasit ini adalah kucing, sedangkan
manusia sebagai hospesperantara. Hospes berarti organisme hidup tempat tumbuh-
kembang agen penyakit.
Pada hospes perantara, perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan
ookistayang dikeluarkan bersama dengan tinja kucing. Ookista ini menjadi matang dan
infektif dalamwaktu 3-5 hari di tanah.

B. Pencegahan pada kucing

 Periksakan kucing kesayangan anda ke dokter hewan. Tes laboratorium untuk


toxoplasma
biasanya menggunakan antibodi dari darah kucing. Untuk daerah Jakarta tes
biasanyadilakukan di Rumah sakit hewan Jakarta (ragunan) atau dinas peternakan.
Biaya tesberkisar Rp 200-300 ribu.

 Kucing yang positif terinfeksi toxoplasma harus diberi obat. Obat yang diberikan
biasanya
berupa antibiotik clyndamicin. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan anda.

 Jangan berikan makanan berupa daging atau ikan yang masih mentah

 Kucing yang mengkonsumsi makanan komersial berupa makanan kering


atau kalengan
dan selalu berada di dalam rumah, sangat jarang bahkan tidak akan pernah
terinfeksi
toxoplasma.

 Bersihkan kotak litter pasir/kotoran kucing setiap hari.

15
 Cegah kucing berburu tikus atau berkeliaran diluar rumah.

 Cegah kucing peliharaan anda kontak dengan kucing liar.

 Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing kesayangan anda.

C. Pencegahan pada manusia secara umum dan pada ibu hamil

Agar ibu hamil terhindar dari infeksi toksoplasmosis, ikuti langkah-


langkah pencegahan infeksi sedini mungkin:

 kucing atau binatang piaraan yang ada di rumah segera bawa ke dokter
hewan, untuk
mengetahui apakah binatang peliharaan terinfeksi parasit toksoplasma secara
aktif atau
tidak

 Apabila kucing atau binatang piaraan tersebut terlihat sakit mungkin masih
dalam masa
penularan selama kurun 6 minggu sebaiknya dititipkan ketempat penitipan
bintang.

 Jangan biarkan bintatang peliharaan anda memburu mangsanya sendiri


diluar rumah dan jangan berikan makanan daging mentah.

 Jangan mengadakan kontak langsung, baik dengan kandang maupun


kotoran hewan piaraan. Mintalah orang lain untuk membersihkannya. Jika
terpaksa harus membersihkan sendiri, pakailah sarung tangan, dan cucilah
tangan Anda sampai bersih. Jangan lupa untukmember-sihkan kandang kucing
setiap hari.

 Hindari mengkonsumsi daging mentah, setengah matang atau minum susu


yang belum
disterilkan.

 Cuci sampai bersih sayuran dan buah-buahan sebelum Anda konsumsi.

 Segeralah konsultasikan ke dokter bilaAnda kemungkinan terinfeksi parasit


toksoplasma

16
akibat binatang peliharaan dirumah.

BAB IV

PENUTUP

17
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab III dapat disimpulkan bahwa:

a) Kucing di dunia ini memiliki jenis ras yang sangat banyak. Masing-masing
rasnya pun
memiliki ciri tersendiri, baik itu fisik atau kepribadiannya.

b) Bagi anda yang ingin memelihara kucing, dapat memilih jenis ras yang
sesuai dengan seleraanda. Karena kucing memiliki banyak ras, sehingga tidak
terlalu sulit bagi anda untukmemilihnya. Misalnya anda ingin memelihara
kucing yang tenang, namun anda malas untukmelakukan perawatan rambut
kucing, anda bisa memilih kucing ras Exotic, yaitu kucingPersia yang identik
dengan sifatnya yang tenang dan anggun, namun bulunya yang pendek.

c) Memelihara kucing yang terpenting adalah menjaga kesehatan kucing


dengan memberimakan dengan porsi yang cukup, mengajak main kucing,
memandikannya minimal 2 minggusekali, dan melakukan pemeriksaan
rutin(vaksin) yang terjadwal.

d) Penyakit toxoplasma yang merupakan penyakit yang dapat ditularkan


dari seekor kucing.Namun penyakit tersebut hanya muncul pada kucing yang
tidak terawat, bahkan padakucing yang mengkonsumsi makanan kemasan,
hampir tidak mungkin tertular penyakit tersebut. Sehingga yang terpenting
adalah menjaga kebersihan lingkungan anda dan sang kucing itu sendiri.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan karya ilmiah ini saya ingin


memberikan
beberapa saran sebagai berikut:

a) Jika anda ingin membeli kucing, ada hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

 Tingkah laku kucing lincah dan aktif

18
 Mata cerah dan bersih dari kotoran-kotoran yang biasa menempel di sudut
mata

 Gigi putih bersih bebas dari tar-tar gigi

 Telinga bersih dari kotoran dan kutu telinga

 Kuku-kukunya terawat dengan baik

 Bulunya sehat, bersih, dan bebas dari kutu dan penyakit kulit

 Kulit hidung cukup basah

 Jika diraba tulang punggungnya cukup gemuk

 Nafasnya lancar dan tidak sesak

 Badannya tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap

 Tidak ada tanda-tanda bekas diare yang menempel di bulu sekitar ekor.

b) Memandikan kucing minimal 2 minggu sekali. Caranya dengan menyirami


tubuh kucingdengan air hangat lalu dibilas, dan diberi shampoo khusus atau
shampoo bayi. Lalu dilapdengan handuk dan dikeringkan menggunakan
hairdryer.

c) Kandang kucing harus sering dibersihkan. Jika kotor, segera bersihkan dan
dijemur. Hal inijuga berlaku pada pasir tempat kucing membuang kotoran. Ini
dapat mencegah penyakityang dapat ditimbulkan dan menyerang kucing,
bahkan menyerang manusia.

d) Usahakan kucing mendapatkan vaksin dari dokter hewan, dan dilakukan


secara rutin
setiap 1 tahun sekali. Karena dengan melakukan hal tersebut dapat mencegah
penyakit yang mungkin menyerang kucing pada umumnya. Seperti
panleucopenia, rhinotrachietis,
rabies, atau bahkan toxoplasma.

19
e) Bagi ibu hamil usahakan kurangi kontak langsung dengan kucing atau
perabotannya. Bilaterpaksa, gunakan sarung tangan. Yang terpenting adalah
selalu jaga kebersihanlingkungan anda ataupun lingkungan sang kucing.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Susanty, Ir. Yulian (2007).Memilih dan Merawat


Kucing Ras. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Tim Redaksi Majalah Satwa Kesayangan (2006).


Album Kucing Indonesia. Jakarta: Gita Pustaka.

20

You might also like