Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
BAGIAN 1. ASSESMEN
A. ANAMNESIS
1. IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama Demam, batuk, pilek, dan sesak nafas. Nafsu makan turun
Riwayat Penyakit 3 HSMRS pasien batuk , demam tinggi sudah 4 hari, dahak, sesak. Pasien
Sekarang
periksa ke klinik, tetapi bukan batuk menetap
Riwayat Penyakit -
Dahulu
Riwayat Penyakit -
Keluarga
1
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Riwayat / pola makan Kebiasaan makan 3x/hari
ASI sampai usia 15 bulan
MPASI dari umur 5 bulan
Nasi dari umur 1 tahun
Makanan pokok : nasi (3-4x/hari), singkong, jagung, singkong, ubi, kentang (4-
5x/bulan), mie (1-2x/minggu)
Lauk hewani: ikan, ayam (2-3x/minggu), telur (3-4x/minggu) 1 potong sedang.
Lauk nabati : Tempe dan tahu (4-5x/minggu 1 potong)
Sayuran: bayam, kangkung, wortel, sawi, kol, kacang panjang, lembayung
(bergantian tiap hari) (3x/hari)
Buah : jeruk,pepaya (2-3x/minggu) 1 buah
Minum : susu (2x/hari 1 gelas skali minum), teh manis (1x/hari 1 gelas)
Nafsu makan dan minum turun selama 2 hari terakhir sebelum masuk rumah
sakit.
Kesimpulan :
Pasien berinisial ATK, perempuan, 3 tahun 8 bulan didiagnosis broncopneumonia. Keluhan utamanya
demam, batuk, pilek dan sesak nafas. Nafsu makan turun dua hari yang lalu. Tingkat aktifitas pasien
ringan. Pasien mengalami stomatitis, tidak ada gangguan menelan, dan gigi pasien lengkap.
Pola makan pasien cukup baik. Pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari dan mengkonsumsi
lauk nabati, lauk hewani, sayur dengan jenis yang bervariasi. Hanya saja jumlah dan jenis buah yang
dikonsumsi masih kurang. Pasien biasa minum susu dua kali sehari dan teh manis setiap hari sebanyak
satu gelas.
2
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Pembahasan Anamnesis
Jumlah dan jenis buah yang dikonsumsi belum cukup, sehingga dapat menyebabkan defisiensi
vitamin dan mineral. Asupan sumber mineral Fe dari hewani kurang, sehingga kadar Hb rendah.
Rendahnya kadar Hb ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
Masalah gastrointestinal pasien tidak dapat diketahui sehingga tidak dapat disimpulkan keadaan
gastrointestinalnya untuk menentukan jenis diet yang dipakai..
B. ANTROPOMETRI
Kesimpulan :
TB/U, menurut tabel WHO-NCHS TB/U pasien termasuk normal karena berada antara nilai s.d -2 dan
+2 (Supariasa, 2002).
BB/U menurut tabel WHO-NCHS BB/U pasien termasuk normal karena berada antara nilai s.d -2 dan
+2 (Supariasa, 2002).
BB/TB pasien berada diantara nilai s.d -2 dan +2 sehingga digolongkan normal (Supariasa, 2002).
Dari data TB/U, BB/U, BB/TB disimpulkan pasien memiliki status gizi baik.
C. PEMERIKSAAN BIOKIMIA
D. PEMERIKSAAN FISIK
3
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Kesimpulan :
Kebutuhan energi dan zat gizi tidak tercukupi karena asupan yang rendah.
F. Terapi Medis
4
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Problem Gizi
1. Domain Intake :
Asupan energi protein tidak adekuat (NI 5.3)
Asupan cairan tidak adekuat (NI 3.1)
Asupan mineral tidak adekuat (NI 55.1)
Hipermetabolisme (NI1.1)
2. Domain Clinical : -
3. Domain Behavior :-
Kesimpulan
1. Intake energi protein tidak adekuat berkaitan dengan kurangnya nafsu makan dan sesak
(bronkopeneumonia) ditandai oleh persentase pemenuhan asupan yang rendah (E=11.3%, P=26.8%,
L=12.5%, KH=10.15%)
2. Risiko asupan cairan tidak adekuat berkaitan dengan kondisi fisiologis, yaitu demam yang
menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dan berkurangnya sensasi rasa haus.
3. Perubahan nilai biokimia berkaitan dengan kurangnya konsumsi lauk sumber Fe ditandai oleh kadar Hb
< 13.5 mg/dl
4. Hipermetabolisme berkaitan dengan deman ditandai oleh kenaikan suhu tubuh hingga 38 °C
Pembahasan Diagnosis gizi
Permasalahan gizi pasien masuk dalam domain intake, yaitu asupan energi protein tidak adekuat,
asupan cairan tidak adekuat, dan kondisi hipermetabolisme. Tidak adekuatnya asupan energi dan protein
disebabkan oleh kurangnya nafsu makan pasien dan sesak nafas. Perubahan nilai biokimia disebabkan
kurangnya konsumsi lauk sumber Fe, pasien mengalami demam yang dapat menyebabkan hipermetabolisme
dan meningkatkan kebutuhn energi serta cairan, sehingga pasien berisiko mengalami kekurangan asupan
cairan.
5
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
BAGIAN 3. INTERVENSI GIZI
A. PLANNING
2. Tujuan Diet:
b) Memberikan asupan energi dan zat gizi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan pasien
c) Mencegah dehidrasi
a) Energi tinggi, sesuai dengan kebutuhan energy pasien ditambah faktor aktivitas anak yang dirawat
di Rumah Sakit sebesar 25% dan kenaikan kebutuhan energy basal tiap kenaikan 1 o C sebesar
13%.
b) Protein tinggi, 2.5/kgBB/hari dari total kebutuhan energi (Almasier,2005) , diutamakan protein
d) Karbohidrat cukup,
f) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (setiap 2-3 jam)
Perhitungan kebutuhan energy pasien menggunakan metode Seashore (1984). Perhitungan ini
mempertimbangkan faktor aktivitas anak yang dirawat di Rumah Sakit sebesar 25% dan kenaikan
kebutuhan energy basal tiap kenaikan 1 o C sebesar 13%. Rumus perhitungan adalah sebagai berikut:
6
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Basal = (55 - 2 x age) x kg = a
Total = a+b+c+d+e
Basal 676.772
Aktivitas 169.193
Sepsis/demam (0.195 %) 131.9705
Maintenance 135.3544
Pertumbuhan 338.386
TOTAL 1451.676 kkal
Kebutuhan protein = 2.5 gr x 14.28 = 35.5 gr
= 142 kkal
Kebutuhan lemak = 25% x 1451.7 kkal = 362.7 kkal
= 362.7kkal/9kkal = 40,3 g
Kebutuhan KH = 1451.7 kkal - 142 kkal (dari protein) – 362.7kkal (dari lemak)
= 947 kkal
= 947 kkal/4 kkal = 236.7 g
Kebutuhan cairan
Total= 1675.6 ml
Pasin diberi diet TETP yang berupa makanan padat. Diet TETP diberikan karena pasien mengalami
peningkatan kebutuhan energi dan protein yang disebabkan oleh demam. Makanan padat diberikan
dengan pertimbangan pasien tidak mengalami kesulitan mengunyah atau menelan. Namun karena pasien
mengalami sesak nafas makanan diberikan dalm porsi kecil setiap 2-3 jam. Untuk membatu meningkatkan
7
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
kadar Hb, pasien diberi makanan yang mengandung daging dan hati sebagai sumber fe heme serta untuk
meningkatkan penyerapan Fe pasien diberi sari buah jeruk sebagai sumber vitamin C.
Konseling gizi :
a. Memberikan pemahaman orangtua tentang pentingnya memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi
untuk anak (karbohidrat, lemak, protein)
b. Mendiskusikan cara pemenuhan gizi yang penting untuk anak
c. Memberikan pemahaman untuk meningkatkan asupan cairan untuk mengencerkan dahak
B. IMPLEMENTASI
1. Kajian Terapi Diet Rumah Sakit
Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Standar diet RS - - - -
Kebutuhan (planning) 1451.7 35.5 40.3 236.7
% standar/kebutuhan
Pembahasan Diet RS: Belum ada data standar diet rumah sakit sehingga tidak bisa dihitung persen
standar/kebutuhan pasien
8
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
2. Rekomendasi Diet :
Golongan Bahan Makanan Penukar Energi KH Protein Lemak
Sumber KH 4 700 160 16 0
Lauk hewani 1 95 0 10 6
Lauk nabati 1 80 8 6 3
Sayur 0.5 25 5 1.5 0
Buah 2 80 20 0 0
Minyak 5 225 0 0 25
Gula 3.75 150 37.5 0 0
Susu 0.75 97.5 6.75 5.25 5.25
TOTAL 1452.5 237.25 38.75 39.25
Kebutuhan 1451.7 236.7 35.5 40.3
persen pemenuhan 100.1 100.2 109.2 97.4
Standar diet
Waktu Nama Masakan Bahan Berat URT
07.00 Sandwich Ayam Roti tawar 40 gr 2 iris
Ayam 12.5 gr ½ ptg kcl
Kacang kapri 10 gr 1/10 gelas
Minyak goreng 5 gr ½ sdm
9
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Hati goreng Hati sapi 25 gr 1 ptg kcl
Minyak goreng 2.5 gr ¼ sdm
Sari buah jeruk Jeruk manis 100 gr 1 bh sdg
gula 8gr 1 sdm
15.00 Mashed Potato Kentang 100 gr 1 bj sdg
Susu cair 50 gr ¼ gls
Margarin 2.5 gr ¼ sdm
17.00 Mie Goreng Mie kering 50 gr 1 gls
Wortel 15 gr 3/20 gls
Sawi Hijau 10 gr 1/10 gls
Bakso sapi 25 gr 5 bj kcl
Minyak Goreng 2.5 gr ¼ sdm
20.00 Makaroni Margarin 5 gr ½ sdm
Macaroni 25 gr ¼ gls
Telur Ayam 15 gr ¼ btr
Bayam 10 gr 1/10 gls
Susu 50 gr ¼ gls
Bahan Berat
Roti tawar 40 gr
Ayam 12.5 gr
Kacang kapri 10 gr
Minyak goreng 12.5 gr
Tepung maizena 20 gr
Kacang merah 7 gr
Susu cair 150 gr
Gula 30 gr
Semangka 75 gr
Apel 38 gr
Beras 32.5 gr
Tahu 25 gr
Jagung muda 15 gr
Jamur 10 gr
Margarin 12.5 gr
Hati sapi 12.5 gr
Kentang 100 gr
Mie kering 37.5 gr
Wortel 15 gr
10
Prodi Gizi Kesehatan FK UGM tahun 2009
Sawi Hijau 10 gr
Bakso sapi 25 gr
Jeruk manis 100 gr
Macaroni 25 gr
Bayam 10 gr
Garam
Bawang putih
Merica bubuk
Ketumbar
Bawang merah
Asam
secukupnya
Gula merah
Pala bubuk
Daun salam
Lengkuas
Bawang Bombany
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,Sunita.2005. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta:Gramedia
Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi.Jakarta : EGC
Seashore, John H. 1984.“Nutritional Support of Children in the Intensive Care Unit”. The Yale Journal
11