Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
BANDUNG 2010
PENDAHULUAN
HFC (Hybrid Fiber Coax) merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang
dibentuk atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial. Awalnya, teknologi HFC
banyak digunakan oleh operator TV kabel untuk menyalurkan layanan TV secara
broadcast melalui kabel. Namun, seiring perkembangan jaman, teknologi HFC lebih
berkembang dalam fitur-fitur layanannya secara sekaligus, yaitu TV kabel itu sendiri,
telepon, internet, dan Video on Demand. Fitur-fitur tersebut memungkinkan
dikirimkan sekaligus menggunakan jaringan HFC, yang memiliki kemampuan
penyediaan bandwidth yang besar dan kecepatan transmisi data yang tinggi, tidak
dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan
rugi-rugi minimal untuk transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone
jaringan telah dikonstruksikan dengan fiber optic.
PEMBAHASAN
A. Definisi HFC
HFC adalah singkatan dari Hybrid Fiber Coax. Pada dasarnya HFC adalah
suatu perangkat yang digunakan untuk jaringan telekomunikasi dan merupakan
penggabungan dari teknologi fiber optic, dan teknologi kabel coaxial tradisional
sehingga merupakan suatu teknologi “hybrid”. Saat ini penggunaan HFC dalam jaringan
telekomunikasi mendapat perhatian yang besar karena secara teoritis memungkinkan
penyediaan berbagai service secara sekaligus (multiservice) seperti telephony, internet,
cable TV dan Video-On-Demand (VOD) dengan janji kecepatan transmisi data yang
lebih tinggi dan harga yang terjangkau oleh pemakai. Jaringan HFC dapat diterapkan
melalui pemanfaatan jaringan cable TV yang sudah luas seperti di Amerika Serikat
ataupun dengan membangun infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi HFC.
Dalam perlombaan untuk memenuhi keinginan pelanggan (consumer) akan
servis Internet yang lebih cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang
penting adalah bandwidth (lebar pita) . Sebagai perbandingan, jaringan kabel telepon
memiliki bandwidth yang rendah sehingga mempunyai kecepatan yang rendah
sedangkan jaringan cable TV menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga
menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan keunggulan dari
jaringan cable TV ini , pemakai Internet dapat memperoleh kecepatan sambungan 500-
1000 kali lebih cepat daripada modem dial-up biasa dan 100-200 kali lebih cepat
daripada sambungan ISDN yang ada saat ini. File-file yang biasanya membutuhkan
waktu beberapa menit untuk di-download dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih
singkat. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan
pelayanan multimedia secara real time.
a. Kekurangan
Di Amerika Serikat jaringan CATV (singkatan yang umum digunakan untuk cable
TV) tersebar pada lebih dari 60 juta rumah. Dengan segala keunggulan tersebut
beberapa hambatan yang dihadapi pada implementasi jaringan CATV sebagai
multiservice provider adalah kebanyakan CATV menggunakan sistem full coaxial
cable dengan kelemahan-kelemahan berikut:
Rentan terhadap berbagai macam gangguan seperti stasiun radio AM/FM,
radio CB, dll.
Umur dan perubahan temperatur secara terus-menerus (temperature fluxes)
menyebabkan retakan pada isolasi trunk sehingga kabel berubah menjadi suatu
antena raksasa.
Semua noise di atas dapat di-pick up oleh penguat dan merambat kepada node-
node yang ada pada jaringan.
Bila jaringan CATV pada suatu daerah tertentu melayani banyak
pelanggan/rumah maka pada daerah tersebut akan timbul suatu medan
elektromagnet yang kuat sehingga dapat mempengaruhi perangkat elektronik
pada pesawat terbang yang melalui daerah tersebut.
b. Kelebihan
Adapun kelebihan kabel Coaxial adalah sebagai berikut :
Bandwidth yang lebar 1000 MHz
Harga murah
a. Kekurangan
Kekurangan kabel Fiber Optik adalah sebagai berikut :
Harga mahal jika digunakan untuk jumlah pelanggan yang sedikit
Bila terjadi kerusakan dampak yang akan diterima akan sangat besar
Berdasarkan hal tersebut maka masing-masing keunggulan yang dimiliki oleh masing-
masing kabel digabung sehingga menghasilkan metode penyaluran yang lebih baik dan
memiliki nilai ekonomis yang lebih murah.
Keterangan Gambar :
1. Optical Transport
Menghubungkan Headend ke HUB (Point-to-Point)
2. Optical Distribution
Menghubungkan Headend/Hub ke Node (Point-to-Multipoint)
3. Coaxial Distribution
Menghubungkan Service Area, Trunk plant, Feeder Plant
4. Subscriber Drop
Menghubungkan TAP ke Terminal Pelanggan
1) Headend
Network
Management
Headend merupakan bagian terpenting dari sistem HFC. Pada headend, sinyal dari
bermacam-macam sumber (seperti sinyal satelit, sinyal off-air) diterima dan diubah
menjadi bentuk pengantaran sinyal yang semestinya. Pada saat sinyal-sinyal telah siap
untuk diantarkan, sinyal-sinyal tersebut digabungkan dalam sebuah kabel single dan siap
untuk dikirim melalui jaringan. Headend ini terdiri atas beberapa bagian, antara lain
adalah receiver, demodulator/decoder, modulator dan combiner.
receiver
Demodulator / Decoder
Modulator
Combiner
Cable Router
Optoelektronik
Optoelektronik Sinyal yang dilewatkan melalui fiber adalah dalam bentuk optik
(berupa cahaya). Cahaya adalah sebuah bentuk radiasi elektromagnetik dengan
frekuensi yang sangat tinggi dengan rentang frekuensi dalam orde TeraHertz
(THz). Seperti sinyal pembawa RF, sinyal pembawa gelombang cahaya juga dapat
membawa informasi. Oleh karena sinyal yang keluar dari combiner masih berupa
sinyal listrik (RF) maka sinyal ini harus diubah dulu menjadi sinyal optik (cahaya)
dengan menggunakan optoelektronik yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
cahaya dan juga sebaliknya.Pengantaran sinyal melalui sebuah link optikal
mencakup dua komponen utama yaitu :
2) Distribution Hub
3) Fiber Node
4) Terminal
C I U (Customer Interface Unit)
Cable Modem
Cable modem adalah suatu alat yang memungkinkan akses berkecepatan tinggi ke
Internet melalui suatu jaringan CATV. Cable modem biasanya mempunyai dua
sambungan, salah satunya ke outlet di dinding dan satunya lagi ke komputer (PC).
Kecepatan cable modem ini berbeda-beda. Dalam arah downstream, (dari network
ke komputer) kecepatan dapat mencapai 36 Mbps. Hanya sedikit komputer yang
mampu untuk disambungkan dengan kecepatan yang demikian tinggi sehingga
nilai yang lebih realistis adalah antara 3 s.d. 10 Mbps. Dalam arah sebaliknya, yaitu
upstream, kecepatan dapat mencapai 10 Mbps, tetapi kebanyakan produser modem
akan memilih kecepatan lebih optimal antara 200 kbps dan 2 Mbps. Pada awal
pemakaian cable modem maka setup yang asimetris akan lebih banyak digunakan
dimana downstream channel memiliki alokasi bandwidth yang lebih tinggi
daripada upstream. Hal ini adalah karena aplikasi-aplikasi internet yang ada saat ini
cenderung untuk bersifat asimetris. Kegiatan-kegiatan yang bersifat downstream
seperti World Wide Web (http) mengirim lebih banyak data ke komputer daripada
ke network. Sebenarnya penggunaan kata “modem” untuk alat ini bisa
menyesatkan karena dapat menimbulkan bayangan terhadap modem telepon biasa.
Kesamaan antara cable modem dan modem biasa adalah bahwa kedua-duanya
melakukan modulasi dan demodulasi terhadap sinyal. Akan tetapi cable modem
jauh lebih kompleks dibandingkan kakaknya si modem telepon. Cable modem
dapat berperan sebagai modem, tuner, alat untuk encryption/decryption, bridge,
router, ethernet hub dan sebagainya sesuai dengan service yang dilayani.Biasanya
cable modem menerima dan mengirim data dengan cara yang berbeda. Pada arah
downstream, data digital dimodulasi kemudian ditumpangkan pada carrier televisi
6 MHz, diantara 42 Mhz dan 750 Mhz. Terdapat banyak cara modulasi tetapi yang
dua teknik yang paling populer digunakan adalah QPSK (sampai dengan 10 Mbps)
dan QAM64(sampai dengan 36 Mbps). Sinyal ini dapat diletakkan dalam kanal 6
Hybrid Fiber Coax Page 14
MHz pada kedua sisi sinyal TV tanpa mengganggu sinyal video cable TV. Pada
jaringan cable yang diaktifkan pada kedua arah, transmisi upstream (juga disebut
sebagai reverse path) dilakukan pada frekuensi antara 5 dan 40 MHz. Lingkungan
frekeunsi tersebut cenderung mempunyai banyak derau , dengan gangguan dari
radio HAM, radio CB dan derau impuls dari alat-alat rumah. Sebagai tambahan,
derau-derau lain juga datang dari konektor-konektor yang yang tidak dipasang
secara erat ataupun dari kabel-kabel jelek. Oleh karena jaringan yang digunakan
berbentuk tree and branch maka semua noise terakumulasi dalam arah upstream.
Untuk mengurangi masalah ini kebanyakan produser menggunakan QPSK atau
metode modulasi yang sejenis yang bersifat lebih robust, akan tetapi QPSK lebih
lambat dibandingkan QAM.
Set Top Box adalah alat yang dipasang di rumah pelanggan untuk memilih
channel, merekam dan menggunakan fasilitas-fasilitas lain yang disediakan oleh
provider. STB antara lain melakukan proses unscrambling sinyal dari channel-
channel yang sudah di-subscribe oleh pelanggan.
Adapun segmentasi pada jaringan HFC, dapat dikelompokkan menjadi 4 segmen dengan
fungsi yang berbeda, yaitu:
Segmen 1
Headend Hub
Segmen 2
Segmen 3
Amplifier
Trunk
Amplifier
Bridger
Drop
Taps
Segmen 4
Kapasitas Informasi
Sistem kabel tradisional dengan bandwidth down-stream 400 MHz ( 50 - 450 MHz)
bisa menyalurkan 60 kanal TV analog
Untuk sistem HFC dengan bandwidth downstream 700 MHz (50 - 750 MHz) bisa
menyalurkan 110 kanal TV analog.
Kanal upstream bisa mengirim data 500 kbps - 10 Mbps dari pelanggan-pelanggan
menggunakan modulasi 16QAM atau QPSK (bergantung pada besar spektrum yang
dialokasikan untuk layanan).
1) Layanan video
Diantaranya adalah off air TV, Pay per View, Pay per Channel, Video on Demand,
Game on Demand, Music on Demand.
2) Layanan data, antara lain adalah:
o Portal services
o e-commerce
o telemedicine
o telelearning
o VoIP
o Video conference
o Video streaming
o Audio streaming
3) Layanan suara, berupa layanan telepon dengan teknik packet cable dengan standar
NCS-MGCP yang sekualitas dengan PSTN.
A. Kesimpulan
1. Hybrid Fiber Coax merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang dibentuk
atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial.
3. Kabel fiber optik digunakan untuk penyaluran dari headend/ sentral telekomunikasi
menuju sebuah optik node,dari optik node digunakan kabel coaxial sebagai media
penyalur ke pelanggan namun penempatan titik konversi optik /optik node ini
berbeda-beda tergantung kepadatan pelanggan yang dilayani oleh operator
telekomunikasi yang bersangkutan.
4. Jenis layanan HFC terbagi menjadi 3 bagian yaitu : layanan data, layanan suara, dan
layanan video.
B. Saran
1. Untuk selanjutnya agar dibahas HFC lebih detail dan mendalam.
2. Sebaiknya dilakukan perbandingan antara HFC dengan platform jaringan akses pita
lebar yang lain, seperti ADSL dan SDV.