You are on page 1of 62

LAPORAN HASIL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat


dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata-1

APLIKASI INVENTARIS KANTOR


PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN

OLEH :
BAGUS WINDHYA KUSUMA WARDANA
NIM. 3101 0701 1033

PROGRAM STRATA SATU (S-1)


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER
(STMIK BANJABARU)
BANJARBARU
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat terasa manfaat nya dalam
membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan. Kegiatan yang umumnya
menggunakan peranan teknologi informasi yaitu pengolahan data keuangan, pengolahan
data jual beli, pengolahan data kepegawaian, pengolahan data inventarisasi barang dan
lain-lain.
Sekretariat daerah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu wadah yang
bergerak di bidang pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu kegiatan
yang ada di Sekretariat daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah inventarisasi barang.
Inventarisasi barang merupakan pencatatan data yang hubungannya dengan
barang atau aset di dalam sebuah instansi. Umumnya kegiatan dalam inventarisasi barang
adalah pencatatan pengadaan barang, penempatan, mutasi,dan pemeliharaan.
Selama ini proses inventarisasi barang di kantor Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan masih manual di buku. Sehingga tidak jarang sering terjadi kesalahan
data, kehilangan data, ketidak akuratan data bahkan sulit dalam mencari arsip data yang
terdahulu.
Oleh karena itu, penggunaan komputer sangat perlu guna mencapai pelayanan
yang optimal. Sehingga dengan adanya aplikasi ini diharapkan proses inventarisasi
barang dapat berjalan dengan cepat dan lancar serta mengurangi kesalahan-kesalahan
yang dapat terjadi.

B. Tujuan Laporan PKL

Tujuan dari laporan praktek kerja lapangan ini adalah


1. Untuk membuat sebuah aplikasi inventarisasi barang pada Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
2. Untuk membantu memudahkan dalam pengolahan data inventarisasi barang.

C. Rumusan Masalah

Mata kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu ilmu akademik yang melatih kita
untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapat di akademik dalam dunia nyata. Pada mata
kuliah kerja praktek ini mahasiswa dituntut untuk terjun langsung dalam dunia kerja.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya
adalah, bagaimana membuat aplikasi yang dapat mengendalikan proses pengolahan data
inventarisasi barang?

D. Batasan Masalah

Pembahasan dalam aplikasi inventaris kantor pada Sekretariat Daerah Provinsi


Kalimantans Selatan hanya pada proses pengolahan data pengadaan, pengkodeaan,
penempatan, mutasi, dan pemeliharaan, serta laporan-laporan yang diperlukan seperti
laporan sumber pengadaan barang, laporan barang, laporan lokasi penempatan barang,
laporan pengadaan barang, laporan pengkodean, laporan penempatan, laporan mutasi,
laporan pemeliharaan, dan laporan inventaris barang pada Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.

E. Metodologi Pengumpulan Data

Metode-metode yang digunakan dalam rangka memperoleh bahan untuk pembuatan


program dan penyusunan laporan adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan metode untuk melaksanakan pengamatan dengan
pencatatan data secara langsung. Pengamatan dilakukan pada atribut – atribut dari
inventarisasi barang. Pengamatan ini dilakukan agar dapat memahami data – data yang
diperlukan sehingga pada akhirnya nanti akan dapat mengelompokkannya ke dalam
suatu file dengan mudah. Pengamatan di lakukan di dalam ruang lingkup kinerja
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
2. Metode Interview
Metode interview merupakan metode untuk melakukan tanya jawab tentang masalah
yang diamati dan dianggap belum dimengerti bagaimana teknis untuk mendapatkan
data. Melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang berhubungan langsung
dengan proses inventarisasi barang, dalam hal ini dengan mengajukan pertanyaan –
pertanyaan yang sesuai dengan pembahasan yang akan dibahas. Wawancara dilakukan
langsung di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan kepada pihak yang
mengerjakan proses inventarisasi barang.
3. Metode Literatur
Metode literatur merupakan metode pengumpulan bahan untuk membuat laporan dari
buku-buku yang berhubungan dengan bidang yang penulis lakukan. Pencarian bahan
di lakukan di ruang lingkup kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, di
bagian peralatan dan perlengkapan, buku–buku yang dianggap berkaitan dengan
pembahasan yang akan dibahas, selain itu juga di website khusus milik Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

F. Sistematika Penulisan Laporan

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dibagi dalam 5 (lima) bab
yang terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang secara umum memberikan gambaran tentang
hal-hal yang melatarbelakangi laporan ini dilaksanakan, tujuan penelitian,
rumusan masalah, batasan masalah, metodologi sampai sistematika penulisan
laporan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini memberikan uraian sistematis mengenai literatur yang dipergunakan
dalam melakukan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan sehingga
diperoleh landasan teori yang relevan dan akurat.
BAB III : DESKRIPSI LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Dalam bab ini berisi mengenai Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL),
Tujuan PKL, Waktu PKL, Tempat PKL, Gambaran umum instansi, Visi dan
Misi, Struktur Organisasi, dan Sistem Inventarisai barang.
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini berisi tentang sistem desain arsitektural yang berisi desain
sistem berupa desain database, desain arsitektural dan desain interface,
program flowchart dan implementasi sistem.
BAB V : PENUTUP
Bagian terakhir ini akan memaparkan hal-hal yang dapat disimpulkan
berdasarkan pembahasan sebelumnya beserta saran-saran yang sekiranya dapat
diberikan untuk perbaikan dikemudian hari.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Aplikasi

Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam suatu komputer,


instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa
sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.
Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52), “Aplikasi adalah
penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau
ketentuan bahasa pemrograman tertentu”.
Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan
melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau
perintah untuk dieksekusi oleh komputer.
Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh
pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh
program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada
pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instruction
set.
Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh aplikasi
ialah program pemproses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem
operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung.
Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak
tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah
software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah sofware yang dibeli
perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk
merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang
terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
B. Pengertian Inventaris

Inventaris mengacu pada segala persediaan barang sumber daya yang digunakan
dalam sebuah organisasi yang dapat berbentuk sebagai berikut :
1. Bahan mentah
2. Pekerjaan dalam proses
3. Barang jadi
4. Suku cadang komponen
5. Persediaan
Inventaris mempunyai manfaat sebagai pemanfaatan realistis dan sebesar-besarnya
dari sebagai perlengkapan kantor dan demi lancarnya aktifitas kerja pegawai.

a) Inventarisasi menurut Budiono (2005 : 207) merupakan pencatatan pendaftaran barang-


barang milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
b) Inventaris menurut Budiono (2005 : 207) merupakan daftar yang memuat semua barang
milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.
c) Inventarisasi barang merupakan kegiatan untuk melakukan pencatatan dan
pendaftaran barang pada suatu saat tertentu. (http://perlengkapan.auk.uns.ac.id)
d) Pembukuan Barang milik/kekayaan negara adalah kegiatan untuk melakukan
pencatatan barang milik/kekayaan negara baik data asal barang, penempatan
barang di unit kerja, mutasi barang maupun inventarisasi barang
e) Barang Milik/Kekayaan Negara adalah semua barang milik negara yang
berasal/dibeli dengan dana yang bersumber untuk seluruhnya atau sebagian dari
APBN ataupun dengan dana dari luar APBN yang dikuasai/dibawah pengurusan
Departemen, Lembaga-lembaga Negara, Lembaga Non Pemerintah Non
Departemen serta unit-unit di dalam lingkungannya yang terdapat baik di dalam
maupun di luar negeri.
f) Barang adalah bagian dari kekayaan negara yang terdiri dari satuan-satuan tertentu
yang dapat dihitung, diukur, ditimbang dan tidak termasuk uang dan surat
berharga.
g) Barang bergerak adalah barang milik/kekayaan negara yang menurut sifat
penggunaannya dapt dipindah-pindahkan. Misalnya alat pengankut, peralatan
kantor, alat kesehatan dan lainnya.
h) Barang tidak bergerak adalah barang milik/kekayaan negara yang menurut aturan
perundang-undangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bergerak
misalnya tanah, bangunan, dermaga, landasan dan lainnya.
i) Barang persediaan adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara
yang masih disimpan dalam ruang penyimpan ( gudang ) dan belum digunakan
dalam kegiatan dinas.
j) Barang pakai habis adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara
yang menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan dinas atau jangka waktu
pemakaian kurang dari 1 tahun
k) Daftar Inventaris barang adalah daftar yang memuat catatan barang inventaris yang berada
dalam lingkungan satuan kerja

C. Proses Barang Masuk Inventaris

Sistem kerja atau proses pencatatan barang masuk inventaris kantor di sebuah instansi
sebagai berikut :
1. Petugas bagian Umum mencatat barang-barang apa saja yang diperlukan kantor guna
menunjang kegiatan di kantor.
2. Setelah mengetahui apa saja yang diperlukan maka bagian umum akan melaporkan
kepada Bendahara kantor guna mengetahui disetujui atau tidak pembelian barang-
barang inventaris di kantor.
3. Setelah disetujui, bagian Umum akan membeli barang – barang inventaris yang
diperlukan pada kantor.
4. Setelah barang di beli maka barang-barang akan dicocokkan pada kuitansi yang ada
dan akan dibuatkan kuitansi kantor guna disetujui atau akan ditanda tangani oleh
Bendahara kantor.
5. Kuitansi yang telah dibuat akan di rekap menurut tanggal,bulan dan tahun pada buku
besar guna memudahkan pencarian.
6. Kegiatan ini di lakukan pada setiap pembelian barang inventaris.
D. Proses Barang Keluar Inventaris

Sistem kerja barang keluar di sebuah instansi adalah sebagai berikut :


1. Pada semua bagian di kantor, apabila ingin mengambil barang inventaris guna
keperluan kegiatan kantor maka akan melapor pada bagian Umum.
2. Setelah melapor apa saja yang akan di ambil, maka bagian Umum akan mencatat
barang-barang apa saja yang akan diambil.
3. Bagian Umum mencatat identitas barang yaitu dengan menuliskan nomor keluar
barang, tanggal keluar barang, kode bagian mana yang mengambil, kode barang yang
di ambil dan jumlah barang yang diambil.
4. Setelah dicatat maka catatan tersebut akan disimpan menurut bagian yang mengambil
barang tersebut guna pertanggung jawaban pada kantor.

E. Proses Pemeriksaan Kondisi Barang

1. Pada proses pemerikasaan barang, Bagian Umum akan mencatat kondisi barang-
barang inventaris apa saja yang telah digunakan.
2. Pada proses pemerikasaan barang inventaris ini, akan dicatat no transaksi, tanggal
pemeriksaaan kode barang yang diperiksa, kode bagian yang mengambil serta
mencatat kondisi barang dengan kondisi barang baik, rusak atau hilang.
3. Setelah dicatat maka catatan tersebut akan dilaporkan ke bendahara.

F. Borland Delphi 7

Pemprograman visual merupakan model pemprograman yang populer di lingkungan


Windows. Salah satu perangkat lunak yang berbasis pemprograman visual adalah Borland
Delphi. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pembuatan program aplikasi dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Pembuatan antarmuka kepada pemakai yang bersifat
menarik dan mudah dipakai dapat dibuat secara visual dan tanpa harus banyak menuliskan
kode, laporan, menu dan hal-hal lain yang erat kaitannya dengan suatu aplikasi juga dapat
dibuat dengan mudah.
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat
lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat
lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa
Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman
berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows,
namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan
Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang
merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program
yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE.
Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop dan
enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang bersifat general-
purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek pengembangan
software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang membawa istilah RAD tool,
kepanjangan dari Rapid Application Development.
Delphi membawa keuntungan-keuntungan berikut:
 Komunitas pengguna yang besar pada Usenet maupun web
 Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan
meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning
 Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut
source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging)
 Optimasi kompiler yang cukup cepat
 Mendukung multiple platform dari source code yang sama
Berikut ini kerugiannya:
 Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa,
kompatibilitas yang harus mengikutinya)
 Terbatasnya kamampuan portabilitas antar-platform OS (sebelum ada kylix)
 Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang
diterjemahkan ke dalam bahasa pascal
 Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan
dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32).
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Sebagai mahasiswa STMIK Banjarbaru yang menjalani perkuliahan banyak


memperoleh pengetahuan teori dan keterampilan melalui mendengar, melihat dan
praktek. Tingkat penguasaan seorang mahasiswa mungkin belum bisa mencapai seperti
apa yang diharapkan, artinya belum dapat menerapkan/mempraktekkan pengetahuan teori
dan keterampilan yang telah dipelajari dikampus. Kemampuan untuk bekerja dengan baik
yang dimiliki mahasiswa masih relative kurang karena dunia kerja cukup asing bagi
mereka.
Oleh karena itu semua mahasiswa STMIK Banjarbaru diwajibkan untuk
mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai sarana untuk dapat mengenal dunia
kerja yang sebenarnya. Dengan mengikuti PKL maka mahasiswa dapat menerapkan
pengetahuan teori dan keterampilan yang telah diperoleh pada proses belajar di kampus.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah :


1. Agar STMIK mampu melahirkan insan-insan yang professional, beriman, bertakwa,
berbudi luhur, dan menguasai teknologi informasi.
2. Memberikan pembelajaran dan pengalaman kepada mahasiswa akan sistem kerja di
dalam dunia kerja yang nyata.

C. Waktu Pelaksanaan PKL

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu selama 2 (dua) bulan
dari tanggal 14 Juni 2010 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2010, yaitu dari hari Senin
sampai dengan hari Jumat. Dengan jam kerja sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jam kerja PKL
Waktu
No. Hari
Mulai Selesai
1. Senin 08.00 16.00
2. Selasa 08.00 16.00
3. Rabu 08.00 16.00
4. Kamis 08.00 16.00
5. Jumat 08.00 11.00

D. Tempat Pelaksanaan PKL

Kantor Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan berlokasi di


Jalan Jendral Sudirman No. 14, Telp. (0511) 53457, Fax. (0511) 64197, Kode Pos 70114
Banjarmasin.

E. Gambaran Umum Instansi

Gambaran Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai


berikut :
Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan diperkirakan dimulai ketika berdiri
kerajaan Tanjung Puri sekitar abad 5 – 6 Masehi. Kerajaan ini letaknya cukup strategis
yaitu di kaki Pegunungan Meratus dan ditepi sungai besar sehingga dikemudian hari
menjadi Bandar yang cukup maju. Kerajaan Tanjung Puri bisa juga disebut Kerajaan
Kahuripan, yang cukup dikenal sebagai wadah pertama hibridasi, yaitu percampuran
antar suku dengan segala komponennya. Setelah itu berdiri Kerajaan Negara Dipa yang
dibangun oleh perantau dari Jawa.
Pada Tanggal 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
menetapkan untuk membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi, ketetapan ini
dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 dan Maklumat Wakil
Presiden RI X tanggal 16 Oktober 1945, salah satu dari ibukotanya adalah Banjarmasin.
Kemudian Pada Tanggal 14 Agustus 1950 Pemerintah Republik Indonesia
mengadakan penataan kembali pemerintahan di Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Provinsi (Lembaran
Negara 1950 Nomor 59) dan membagi wilayah Republik Indonesia atas 10 Provinsi, dan
satu diantaranya adalan Provinsi Kalimantan.
Gubernur Kalimantan pada waktu itu Dr. Murjani mengeluarkan Keputusan
Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPB/92/14 tentang pembentukan beberapa Kabupaten,
Daerah Istimewa dan Kotapraja.
Pada Tanggal 7 Januari 1953 dikukuhkan keputusan Gubernur Kalimantan Nomor
186/OPB/92/14 dengan Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1953 (Lembaran
Negara 1953 Nomor 8) dan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 (Lembaran
Negara 1953 Nomor 9) tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten/Daerah
Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar dalam lingkungan Daerah Provinsi
Kalimantan.
Dan Pada Tanggal 29 November 1956 Presiden RI mengesahkan Undang-Undang
Nomor 25 tentang Daerah Otonom Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Akhirnya Pada Tanggal 31 Mei 1989 Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat 1
Kalimantan Selatan dengan Surat Keputusan DPRD Provinsi Daerah Tingkat 1
Kalimantan Selatan Nomor 02 Tahun 1989 menetapkan tanggal 14 Agustus 1950 telah
diselenggarakan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang berkedudukan di
Banjarmasin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 dan
pembentukan daerah-daerah otonom Kabupaten dan setingkat Kabupaten berdasarkan
Keputusan Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPB/92/14 dan selanjutnya dikukuhkan
dengan Undang-Undang Darurat Nomor 2 dan 3 Tahun 1953. Dan pada saat ini wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin hanya tinggal wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan, hal ini semata-mata karena perkembangan pemerintah.

F. Struktur Organisasi Instansi

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan hubungan pada suatu
organisasi atau perusahaan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam
melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang dibebankan terhadap suatu posisi/jabatan
tertentu untuk menjamin kelancaran kerja. Oleh karena itu, struktur organisasi dilandasi
dengan adanya pembagian tugas dari tiap satuan kerja pada organisasi tersebut. Adapun
struktur organisasi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Bentuk organisasi garis, pada organisasi ini semua kekuasaan berjalan dari atas
ke bawah menurut garis lurus menuju ke bawah, sebaliknya garis tanggung
jawab berjalan dari bawah ke atas.
2. Bentuk organisasi fungsional, pada organisasi ini kekuasaan tidak langsung, tiap
atasan mempunyai bawahan masing-masing, bawahan disini menunggu perintah
atasan dan bertanggung jawab pada atasan tersebut.
3. Bentuk organisasi garis dan staf, pada organisasi ini merupakan golongan antara
garis dan staf, dimana bawahan hanya menerima perintah dari atasan saja
sehingga dengan demikian sangat diperlukan struktur organisasi.

Secara umum, struktur organisasi Kantor Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi


Kalimantan Selatan Biro Organisasi pada Sub Bagian Administrasi Kepegawaian
Sekretariat Daerah adalah organisasi garis, yaitu kekuasaan mengalir dari atas ke bawah.
Para pegawai bertanggung jawab langsung atas suatu kegiatan/pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam bidangnya masing-masing.
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Pemerintah Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan dan Biro Organisasi dapat dilihat pada bagan I dan II berikut ini :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan


Gambar 3.2 Struktur Organisasi Biro Organisasi

G. Uraian Tugas

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dan


mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Adapun fungsi
Sekretariat Daerah yaitu :

a. Penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah.


b. Koordinasi pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.
c. Pembinaan administrasi pemerintahan, hukum dan organisasi.
d. Fasilitasi administrasi perekonomian, kesejahteraan rakyat, humas.
e. Pengelolaan keuangan daerah, sarana dan prasarana pemerintahan.
f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah.
2. Asisten Pemerintahan

Asisten Pemerintahan mempunyai tugas membina kegiatan pemerintahan,


organisasi dan ketatalaksanaan serta perumusan peraturan perundang-undangan. Asisten
Pemerintahan terdiri dari :

a. Biro Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi


penyelenggaraan pemerintah umum, perangkat daerah dan perkotaan, otonomi daerah
dan ketertiban umum.
b. Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan perumusan peraturan
perundang-undangan dan telaahan hukum, bantuan hukum dan permasyarakatan hak
asasi manusia serta dokumentasi hukum.
c. Biro Organisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan kelembagaan,
analisis jabatan, dan ketatalaksanaan serta pemberdayaan aparatur.

3. Asisten Pembangunan

Asisten Pembangunan mempunyai tugas membina kegiatan perekonomian,


administrasi pembangunan dan hubungan masyarakat. Asisten Pembangunan terdiri dari :
a. Biro Perekonomian mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi
administratif penyelenggaraan perekonomian daerah dan pembangunan.
b. Biro Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan
koordinasi kegiatan dibidang keagamaan, kesehatan, kesejahteraan social,
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, pendidikan dan kebudayaan serta
generasi muda dan olahraga.
c. Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan
penyaringan informasi, pemberitaan dan pengolahan data elektronik.

4. Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membina kegiatan keuangan,


kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan. Asisten Administrasi Umum terdiri
dari :

a. Biro Umum mempunyai tugas membina penyelenggaraan urusan dan


pengadministrasian tata usaha, rumah tangga, dan keprotokolan.
b. Biro Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan, pendistribusian
dan pemeliharaan perlengkapan kantor.
c. Biro Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi
penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan
Pemerintah Daerah.

H. Deskripsi Penempatan Praktek Kerja Lapangan

1. Penempatan

Penempatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Sekretariat Daerah Provinsi


Kalimantan Selatan adalah di Biro Organisasi.

2. Sistem Kerja

Sistem kerja di Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan


Selatan adalah melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, diklat pegawai
dan kesejahteraan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah. Uraian tugas Biro
Organisasi adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai yang meliputi


formasi, beezeting dan rekruitmen di lingkungan Sekretariat Daerah;
b. menyiapkan bahan dan rencana mutasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan
dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembantuan,
penarikan/pengangkatan kembali, pemberhentian serta pensiun;
c. menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi disiplin, pengawasan melekat,
kesejahteraan pegawai, diklat, pemberian tanda jasa/penghargaan dan kedudukan
hukum pegawai;
d. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian meliputi DUK, data pegawai,
dokumentasi berkas kepegawaian dan absensi pegawai;
e. menyiapkan data pegawai dalam berbagai bentuk sebagai bahan evaluasi dan
laporan;
f. melaksanakan bimbingan peningkatan jiwa dan karsa, penyelesaian kasus pegawai
dan tindakan hukum pegawai;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi kinerja individual kepegawaian.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Desain Arsitektural

Desain arsitektural merupakan rancangan arsitektural program yang digunakan


untuk menggambarkan aliran proses penggunaan aplikasi ini. Ada 3 rancangan
arsitektural yang dibuat, yaitu Diagram Konteks, DFD level 0 dan Diagram Relasi Tabel.

1. Konteks Diagram

Gambar 4.1 Diagram Konteks


2. DFD Level 0

Data Sumber Pengadaan Barang


Data Barang 1
Data Lokasi Penempatan Barang Barang
Admin
Input Sumber Barang

Lokasi

Data Pengadaan Barang


Data Penempatan Barang Pengadaan Barang
Data Mutasi Barang 2
Data Pemeliharaan Barang
Pengkodean
Transaksi
Laporan Data Sumber Pengadaan Barang Penempatan Barang
Laporan Data Barang
Laporan Data Lokasi
Laporan Pengadaan Barang Mutasi Barang
Laporan Penempatan Barang
Laporan Mutasi Barang
Laporan Pemeliharaan Barang Pemeliharaan Barang

3
Pimpinan
Laporan Inventaris Barang
Laporan

Gambar 4.2 DFD level 0


3. Diagram Relasi Tabel

brg_sumber brg_pengadaan brg brg_bagian


PK kode PK no_urut PK kode_brg PK kode_bgn

ket FK1 kode nama_brg nama_bgn


FK2 kode_brg jenis_brg
kode merk
spesifikasi
PK kode_akhir tahun
jumlah
FK1 no_urut tjumlah
kode
kode_brg
brg_penempatan

PK no_urut

FK1 kode_akhir
FK2 kode_bgn brg_pemeliharaan
jumlah PK no_urut

brg_mutasi FK1 kode_akhir


FK2 kode_bgn
PK no_urut kon_baik
kon_rusak
FK1 kode_akhir hilang
lok_lama
lok_baru
jumlah

Gambar 4.3 Diagram Relasi Tabel


B. Desain Database

Desain database merupakan rancangan tabel-tabel yang akan digunakan dalam


pembuatan program. Adapun struktur database yang telah dibuat berdasarkan Diagram
Relasi Tabel, yaitu:

1. Nama : brg_sumber
Primary Key : kode
Foreign Key : -
Index : ket
Fungsi : Menyimpan data master sumber pengadaan barang
Tabel 4.1 Tabel Sumber
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode Text 5 Kode Sumber
2 ket Text 30 Keterangan

2. Nama : brg
Primary Key : kode_brg
Foreign Key : -
Index : nama_brg
Fungsi : Menyimpan data master barang
Tabel 4.2 Tabel Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_brg Text 5 Kode Barang
2 nama_brg Text 25 Nama Barang
3 jenis_brg Text 30 Jenis barang

3. Nama : brg_bagian
Primary Key : kode_bgn
Foreign Key : -
Index : nama_bgn
Fungsi : Menyimpan data master lokasi penempatan barang
Tabel 4.3 Tabel Lokasi
No Nama Field Type Size Keterangan
1 kode_bgn Text 5 Kode Lokasi
2 nama_bgn Text 30 Nama Lokasi
4. Nama : brg_pengadaan
Primary Key : no_urut
Foreign Key : kode (tabel sumber), kode_brg (tabel Barang)
Index :-
Fungsi : Menyimpan data transaksi pengadaan barang
Tabel 4.4 Tabel Pengadaan Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_urut Text 5 Nomor urut
2 kode Text 5 Kode sumber
3 kode_brg Text 5 Kode barang
4 merk Text 15 Merk barang
5 spesifikasi Text 100 Spesifikasi barang
6 tahun Text 4 Tahun pengadaan
7 jumlah Byte 3 Jumlah pengadaan
8 tjumlah Byte 3 Stok dari jumlah
5. Nama : kode
Primary Key : kode_akhir
Foreign Key : no_urut (tabel Pengadaan Barang) , kode (tabel Sumber), kode_brg
(tabel Barang)
Index :-
Fungsi : Menyimpan data transaksi pengkodean inventaris
Tabel 4.5 Tabel Pengkodean
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_urut Text 5 Nomor urut
2 kode Text 5 Kode sumber
3 kode_brg Text 5 Kode barang
4 kode_akhir Text 25 Kode Inventeris
6. Nama : brg_penempatan
Primary Key : no_urut
Foreign Key : kode_akhir (tabel Pengkodean), kode_bgn (tabel Lokasi)
Index :-
Fungsi : Menyimpan data transaksi penempatan barang
Tabel 4.6 Tabel Penempatan Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_urut Text 5 Nomor urut
2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris
3 kode_bgn Text 5 Kode lokasi
4 jumlah Byte 3 Jumlah penempatan

7. Nama : brg_pemeliharaan
Primary key : no_urut
Foreign Key : kode_akhir (Penempatan Barang), kode_bgn ( Lokasi)
Index :-
Fungsi : Menyimpan data transaksi pemeliharaan barang
Tabel 4.7 Tabel Pemeliharaan Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_urut Text 5 Nomor urut
2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris
3 kode_bgn Text 5 Kode lokasi
4 kon_baik Byte 3 Jumlah kondisi baik
5 kon_rusak Byte 3 Jumlah kondisi rusak
6 hilang Byte 3 Jumlah hilang

8. Nama : brg_mutasi
Primary Key : no_urut
Foreign Key : kode_akhir (tabel Penempatan Barang)
Index :-
Fungsi : Menyimpan data transaksi mutasi barang
Tabel 4.8 Tabel Mutasi Barang
No Nama Field Type Size Keterangan
1 no_urut Text 5 Nomor urut
2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris
3 lok_lama Text 25 Lokasi lama
4 lok_baru Text 25 Lokasi baru
5 Jumlah Byte 3 Jumlah mutasi

9. Nama : Table1
Primary Key : no_urut dan pass
Foreign Key : -
Index :-
Fungsi : Menyimpan data user atau pengguna untuk login
Tabel 4.9 Tabel User
No Nama Field Type Size Keterangan
1 user Text 50 Username
2 pass Text 50 Password
C. Desain Arsitektur Program

Gambar 4.4 Desain Arsitektur Program


D. Desain Interface

Desain Interface merupakan rancangan antarmuka (interface) program yang akan


diimplementasikan. Rancangan yang dibuat antara lain :
1. Form Login

Gambar 4.5 Desain Form Login

2. Form Menu Utama

Gambar 4.6 Desain Form Menu Utama


3. Form Sumber Pengadaan Barang

Gambar 4.7 Desain Form Sumber

4. Form Barang

Logo Form Data Barang

Kode Barang :

Nama Barang :

Jenis Barang :

Tambah Simpan Ubah Batal Hapus Keluar

Kode Barang Nama Barang Jenis Barang

navigator
Cari
Kode Nama Reset

Gambar 4.8 Desain Form Barang


5. Form Lokasi Penempatan Barang

Gambar 4.9 Desain Form Lokasi

6. Form Pengadaan Barang

Gambar 4.10 Desain Form Pengadaan Barang


7. Form Pengkodean

Gambar 4.11 Desain Form Pengkodean

8. Form Penempatan Barang

Gambar 4.12 Desain Form Penempatan Barang


9. Form Mutasi Barang

Gambar 4.13 Desain Form Mutasi Barang

10. Form Pemeliharaan Barang

Gambar 4.14 Desain Form Pemeliharaan Barang


11. Laporan Sumber Pengadaan Barang

Gambar 4.15 Desain Laporan Sumber

12. Laporan Daftar Barang

Gambar 4.16 Desain Laporan Barang


13. Laporan Daftar Lokasi Penempatan Barang

Gambar 4.17 Desain Laporan Lokasi

14. Laporan Pengadaan Barang

Gambar
4.18 Desain Laporan Pengadaan Barang

15. Laporan Pengkodean


Gambar 4.19 Desain Laporan Pengkodean

16. Laporan Penempatan Barang

Gambar 4.20 Desain Laporan Penempatan Barang

17. Laporan Mutasi Barang

Gambar 4.21 Desain Laporan Mutasi Barang


18. Laporan Pemeliharaan Barang

Gambar 4.22 Desain Laporan Pemeliharaan Barang

19. Laporan Inventaris Barang

Gambar
4.23 Desain Laporan Inventaris Barang

20. Form Backup


Gambar 4.24 Desain Form Backup

21. Form Restore

Gambar 4.25 Desain Form Restore

22. Form Ubah Password

Gambar 4.26 Desain Form Ubah Password

23. Form Bantu Sumber


Gambar 4.27 Desain Form Bantu Sumber

24. Form Bantu Barang

Gambar 4.28 Desain Form Bantu Barang

25. Form Bantu Lokasi

Gambar 4.29 Desain Form Bantu Lokasi


26. Form Bantu Pengadaan

Gambar 4.30 Desain Form Bantu Pengadaan Barang

27. Form Bantu Pengkodean

Gambar 4.31 Desain Form Bantu Pengkodean

28. Form Bantu Penempatan

Gambar 4.32 Desain Form Bantu Penempatan Barang


E. Flowchart Program
1. Flowchart Program (Login)

Gambar
4.33 Flowchart Program (Login)
2. Flowchart Program (Menu Utama)

2 Form Menu

Master Proses Laporan Utility Keluar


T T T
T T
Y Y Y Y Y

2 2 2 2 2

m t l u k

Gambar 4.34 Flowchart Program (Menu Utama)

3. Flowchart Program (Memu Master)

Gambar 4.35 Flowchart Program (Menu Master)

4. Flowchart Program (Menu Proses)


Gambar 4.36 Flowchart Program (Menu Proses)

5. Flowchart Program (Menu Laporan)

Gambar 4.37 Flowchart Program (Menu Laporan)

6. Flowchart Program (Menu Utility)


Gambar 4.38 Flowchart Program (Menu Utility)
7. Flowchart Program (Form Sumber)

ms

Form
7
Sumber

T
7 Tambah Pilih data Keluar
dalam grid 7.2 7 T
Y (tabel)
Y
7.1

k
T
Input Kode T
Batal Hapus
Sumber

Y 7.2
Y

7
T
Tidak ada
Hapus Data

Y T
Simpan

Input 7
Keterangan Y

Keterangan
tidak ada
T T
7.1 7.2 Edit

Y
Y
Cek Validasi
T
7.1
Y

Simpan Data

Gambar 4.39 Flowchart Program (Form Sumber)


8. Flowchart Program (Form Barang)

Gambar 4.40 Flowchart Program (Form Barang)


9. Flowchart Program (Form Lokasi)

Gambar 4.41 Flowchar Program (Form Lokasi)


10. Flowchart Program (Form Pengadaan)

ta

Form
Pengadaan 10
Barang

Tampilkan
10.1 Tambah 10 Data dari 10 Keluar
T grid T
Y
Y

Input Kode
Sumber k

ada Batal
T T
Y Y

Output 10
Keterangan

T
Input Kode
Simpan
Barang

T T
ada Cek validasi 10.1

Y Y

Output T
Tahun > tgl
Nama
sistem
Barang

Input:
-Merk Simpan Data
-Spesifikasi
-Tahun
-Jumlah

10

Gambar 4.42 Flowchart Program (Form Transaksi)


11. Flowchart Program (Form Penempatan)

Gambar 4.43 Flowchart Program (Form Penempatan)


12. Flowchart Program (Form Mutasi)

tm

Form Mutasi
13
Barang

T Tampilkan
12.1 Tambah 13 Data dari 13 Keluar
grid T
Y
Y

Input Kode
inventaris k

T
ada Batal
T
Y Y

Output
-Ket 12
-Nama Brg
-Lokasi

Simpan
Input Kode
(akumulasi
Lokasi baru
jumlah)
T
Y

T
ada Cek validasi 12.1
T

Y Y
12.2

Simpan Data
Input
Jumlah

12
Jumlah >
Jumlah
T penempatan
Jumlah<jumlah
Y
penempatan

Jumlah=jumlah Y
T penempatan
Simpan (data
Y 12.2
baru)
T
Y

Gambar 4.44 Flowchart Program (Form Mutasi)


13. Flowchart Program (Form Pemeliharaan)

Gambar 4.45 Flowchart Program (Form Pemeliharaan)


14. Flowchart Program (Form Pengkodean)

Gambar 4.46 Flowchart Program (Form Pengkodean)


15. Flowchart Program (Backup Database)

ub

Form
14
Backup

Pilih
14 Keluar
direktori
T

k
OK
T

Buat Backup
14
Database

Gambar 4.47 Flowchart Program (Form Backup)


16. Flowchart Program (Restore Database)

ur

Form
15
Restore

Pilih
15 Keluar
direktori
T

k
OK
T
Y

Restore Database 15

Gambar 4.48 Flowchart Progam (Form Restore)


17. Flowchart Program (Ganti Password)

Gambar 4.49 Flowchart Program (Form Ganti Password)


F. Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan digambarkan implementasi sistem berdasarkan desain yang
sudah dibuat sebelumnya. Implementasi yang sudah dibuat terdiri dari implementasi
form-form dan laporan.
1. Form Login

Form login ini akan digunakan sebagai sistem keamanan yang


diperuntukkan kepada administrator untuk mengubah struktur database. Form
login bersifat khusus karena diperlukan password yang hanya diketahui oleh
administrator saja. Form Login sebagai berikut :
Gambar 4.50 Form Login

2. Form Menu Utama

Form utama ini adalah tempat yang akan digunakan dimana seluruh
informasi data dari sistem input hingga sistem output di susun di dalam form
utama ini.
Pada menu utama terdapat sub menu file yang terdiri dari master data
barang, data bagian dan data sumber. Sub menu proses terdiri dari pengadaan,
pengkodean, penempatan, mutasi, dan pemeliharaan. Sub menu laporan terdiri
dari laporan data barang, data bagian, data sumber, pengadaan, pengkodean,
penempatan, mutasi, pemeliharaan dan inventaris barang. Sub menu utility terdiri
dari dan backup database, restore database, dan ganti password. Sedangkan sub
menu keluar berfungsi untuk mengakhiri aplikasi. Form menu utama sebagai
berikut:

Gambar 4.51 Form Menu Utama


3. Form Sumber Pengadaan Barang
Form data sumber merupakan form yang digunakan untuk proses
pendataan sumber inventaris, dari informasi kode hingga nama bagiannya. Form
ini memiliki fasilitas tambah data, simpan data, edit/ubah data, dan menghapus
data. Form sumber pengadaan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.52 Form Sumber Pengadaan Barang


4. Form Data Barang

Form data barang merupakan form yang digunakan untuk menginputkan


data barang, dari informasi kode barang, nama barang dan jenis barang. Form ini
memiliki fasilitas tambah data, simpan data, edit/ubah data, dan menghapus data.
Form data barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.53 Form Data Barang


5. Form Data Lokasi/Bagian

Form data bagian merupakan form yang digunakan untuk proses pendataan
bagian-bagian atau lokasi-lokasi tempat penempatan inventaris barang, dari
informasi kode hingga nama bagiannya. Form ini memiliki fasilitas tambah data,
simpan data, edit/ubah data, dan menghapus data. Form data lokasi/bagian adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.54 Form Data Lokasi/Bagian


6. Form Pengadaan Barang

Form pengadaan barang merupakan form yang digunakan untuk proses


pengadaan barang (pendataan barang yang masuk), dari informasi sumber
pengadaan, nama barang, merk, spesifikasi, tahun pengadaan, dan jumlah
pengadaan. Form ini hanya memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form
pengadaan barang adalah sebagai berikut :
Gambar 4.55 Form Pengadaan Barang
7. Form Penempatan Barang

Form penempatan barang merupakan form yang digunakan untuk proses


pendataan penempatan barang inventaris, dari informasi kode inventaris, lokasi
atau bagian penempatan barang inventaris, dan jumlah barang yang ditempatkan.
Form ini hanya memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form penempatan
barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.56 Form Penempatan Barang


8. Form Mutasi Barang
Form mutasi barang merupakan form yang digunakan untuk proses
pendataan mutasi (perpindahan) barang inventaris, dari informasi kode inventaris,
lokasi lama, lokasi baru, dan jumlah mutasi. Form ini hanya memiliki fasilitas
tambah, simpan, dan batal. Form mutasi barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.57 Form Mutasi Barang


9. Form Pemeliharaan Barang

Form pemeliharaan barang merupakan form yang digunakan untuk proses


pemeliharaan barang inventaris, dari informasi barang, lokasinya, dan kondisi
terkini barang inventaris tersebut. Form ini hanya memiliki fasilitas tambah,
simpan, dan batal. Form pemeliharaan barang adalah sebagai berikut :
Gambar 4.58 Form Pemeliharaan Barang
10. Form Pengkodean

Form pengkodean merupakan form yang digunakan untuk proses


pengkodean barang yang telah diproses melalui form pengadaan barang, dari
informasi sumber pengadaan, nama barang, dank ode inventaris. Form ini hanya
memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form pengkodean adalah sebagai
berikut :

Gambar 4.59 Form Pengkodean


11. Laporan Daftar Sumber Pengadaan Barang
Laporan daftar sumber pengadaan barang merupakan informasi data
berbentuk laporan yang sesuai dengan tabel sumber. Laporan data sumber adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.60 Laporan Daftar Sumber

12. Laporan Daftar Barang

Laporan daftar barang merupakan informasi data berbentuk laporan yang


sesuai dengan tabel barang. Laporan data barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.61 Laporan Daftar Barang


13. Laporan Daftar Lokasi
Laporan daftar lokasi atau bagian merupakan informasi data berbentuk laporan
yang sesuai dengan tabel bagian. Laporan data lokasi adalah sebagai berikut :

Gambar 4.62 Laporan Daftar Lokasi

14. Laporan Pengadaan Barang

Laporan pengadaan barang merupakan informasi data berbentuk laporan


yang sesuai dengan tabel pengadaan barang, tabel sumber dan tabel barang.
Laporan data pengadaan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.63 Laporan Pengadaan Barang


15. Laporan Penempatan Barang

Laporan penempatan barang merupakan informasi data berbentuk laporan


yang sesuai dengan tabel penempatan, tabel pengkodean, tabel sumber, tabel
barang, dan tabel bgn. Laporan data barang adalah sebagai berikut :
Gambar 4.64 Laporan Penempatan Barang

16. Laporan Mutasi Barang

Laporan mutasi barang merupakan informasi data berbentuk laporan yang


sesuai dengan tabel mutasi, tabel penempatan, dan tabel bagian. Laporan mutasi
barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.65 Laporan Mutasi Barang


17. Laporan Pemeliharaan Barang

Laporan pemeliharaan barang merupakan informasi data berbentuk laporan


yang sesuai dengan tabel pemeliharaan, dan tabel penempatan. Laporan
pemeliharaan barang adalah sebagai berikut :
Gambar 4.66 Laporan Pemeliharaan Barang
18. Laporan Pengkodean

Laporan pengkodean merupakan informasi data berbentuk laporan yang


sesuai dengan tabel pengkodean, dan tabel pengadaan barang. Laporan
pengkodean adalah sebagai berikut :

Gambar 4.67 Laporan Pengkodean


19. Laporan Inventaris Barang

Laporan inventaris barang merupakan informasi data berbentuk laporan


yang sesuai dengan tabel pemeliharaan, tabel pengadaan, tabel sumber, dan tabel
barang. Laporan inventaris barang adalah sebagai berikut :
Gambar 4.68 Laporan Inventaris Barang
20. Form Backup Database

Form backup database merupakan proses pengaturan yang fungsinya


membuat backup database yang ada di dalam program. Form backup database
adalah sebagai berikut :

Gambar 4.69 Form Backup Database


21. Form Restore Database

Form restore database merupakan proses pengaturan yang fungsinya


membbuat restore database yang ada di dalam program, dimana database yang
akan direstore, strukturnya harus sama dengan struktur database yang digunakan di
aplikasi ini. Form restore database adalah sebagai berikut :

Gambar 4.70 Form Restore Database


22. Form Ganti Password
Form ganti password merupakan proses untuk mengubah password di
dalam program. Form ini berfungsi untuk mengubah password. Form ganti
password adalah sebagai berikut :
Gambar 4.71 Form Ganti password

You might also like