Professional Documents
Culture Documents
Tahun 1999 Profesor Klaus Berger, guru besar teologi di Universitas Heidelberg J
erman, mengeluarkan sebuah buku berjudul "Das Neue Testament und frühchristliche S
chriften" (The New Testament and Early Christian Writings). Di dalamnya termuat
naskah-naskah Perjanjian Baru dan naskah-naskah tua lain yang tidak termasuk ke
dalamnya, seperti Surat Gembala Hermas, Surat Barnabas, Surat-surat Ignatius, ds
b.
Yang menarik bagi umat Islam: Prof. Klaus Berger juga memasukkan lebih dari 100
ucapan Nabi Isa as yang selama ini (hampir hanya) beredar di kalangan umat Islam
. Ini mengejutkan paling tidak karena dua hal:
Pertama, Klaus Berger hanya memasukkan naskah-naskah yang diyakini paling telat
berasal dari akhir abad ke-2 Masehi; ini sebuah pengakuan akan kemungkinan origi
nalitas dari ucapan-ucapan tsb. Kedua, Prof. Klaus Berger sebenarnya tergolong t
eolog yang hati-hati dan konservatif; pemasukan naskah-naskah dari milieu umat I
slam ini adalah suatu langkah dia yang mencengangkan.
Sebenarnya ucapan-ucapan Nabi dalam bahasa Arab ini sudah dikenal lama oleh duni
a teologi Kristen sejak lama. Tahun 1896 David Margolioth, seorang orientalis In
ggris, mengumpulkan 77 ucapan ini dari sebuah sumber. Langkah yang lebih besar d
ilakukan orientalis Spanyol, Asín y Palacios, yang menyelidiki 56 sumber dan mengu
mpulkan 225 ucapan-ucapan Yesus ini serta menterjemahkannya ke dalam bahasa Lati
n dengan judul "Logia et agrapha domini Jesu apud moslemicos scriptore, ascetico
s praesertum, usitata". Edisi Palacios inilah yang menjadi sandaran buku Klaus B
erger.
Meski demikian perhatian dunia Kristen akan ucapan ini relatif kecil. Salah satu
penyebabnya adalah karena adanya penolakan dari awal atau paling tidak pengelas
duaan atas naskah-naskah tentang agama Kristen yang berasal dari dunia Islam.
Keadaan berubah sejak tahun 1947, ketika di Naj Hammadi, Mesir, ditemukan naskah
-naskah kuno yang sama sekali tidak dikenal oleh dunia Kristen Barat. Naskah-nas
kah ini, terutama Injil Thomas, memperlihatkan bahwa dunia (Kristen) Timur masih
memiliki naskah-naskah sangat tua yang tersimpan dan sampai kini belum terselid
iki. Penemuan naskah tua lain, yaitu "Unbekanntes Berliner Evangelium" (Unknown
Berlin Gospel) yang baru dipublikasikan beberapa tahun lalu, juga ikut meruntuhk
an asumsi bahwa dunia teologi Kristen telah mengetahui, menyelidiki, dan mengkat
alogisir hampir semua naskah-naskah tua agama Kristen, baik yang masuk kanon Per
janjian Baru maupun yang apokrif.
Langkah Klaus Berger mempublikasikan terjemahan Palacios adalah langkah logis da
ri perkembangan ini. Meski demikian, buku Klaus Berger terutama ditujukan pada p
ara teolog, tidak begitu untuk umum. Kekosongan inilah yang dicoba oleh seorang
guru besar bahasa Arab di Sir Thomas Adam's, yaitu Profesor Tarif Khalidi, yang
di bulan Mei 2001 mengeluarkan buku dengan judul "The Muslim Isa; Sayings and St
ories in Islamic Literature" (Harvard University Press). Di dalamnya dimuat 303
ucapan dan kisah tentang Nabi Isa dari berbagai sumber dari dunia Islam.
Semoga ada manfaatnya.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Nabi Isa as berkata: "Ya Rabbi, beritakanlah kepadaku tentang umat yang memperol
eh rahmatMu!" Allah berfirman: "Itu adalah umat Muhammad, umat yang penuh dengan
para 'ulama, umat yang bertakwa, beriman, menguasai diri, berhati bersih, serta
bijaksana seolah-olah mereka itu para nabi. Mereka sudah cukup puas dengan sedi
kit rahmat dariKu, dan Aku pun cukup puas dengan beberapa amal shalih mereka. Ak
u akan mengantarkan mereka ke surga karena mereka berkata: 'Tidak ada tuhan sela
in Allah.' Ya Isa, mereka adalah penghuni surga yang terbanyak karena tidak ada
lidah yang lebih merendahkan diri seperti mereka ketika berkata 'Tidak ada tuhan
selain Allah,' dan tidak ada leher yang lebih merendah diri karena ruku'nya mer
eka."
Nabi Isa as berdoa: "Ya Allah, siapakah yang paling mulia di antara manusia?" Al
lah berfirman: "Dialah orang yang apabila sedang sendiri tahu bahwa Aku bersaman
ya, dan dia sangat menghormati keagunganKu sehingga dia tidak membuatKu menjadi
saksi atas dosa-dosanya."
Nabi Isa as berkata:"Diberkatilah orang yang menahan lidahnya, yang puas dengan
rumahnya, dan yang menangis karena dosanya."
Nabi Isa as berkata kepada kaumnya: "Jangan berbicara banyak tanpa mengingat All
ah, kalau tidak maka mengeraslah hati kalian; dan hati yang keras akan jauh dari
Allah, tetapi kalian tidak mengetahuinya. Jangan menyelidiki dosa orang lain se
olah-olah kalian itu tuan, tetapi selidikilah seolah-olah kalian itu hamba. Ada
dua macam manusia: yang sakit dan yang sehat. Bersikap baiklah kepada yang sakit
, dan berterimakasihlah pada Allah atas kesehatan."
Nabi Isa as berkata: "Kalau salah seorang di antara kalian berpuasa, maka minyak
ilah kepala dan janggut serta basahi bibir agar orang-orang tidak menyadari bahw
a dia berpuasa. Jika dia memberi dengan tangan kanan, maka sembunyikan tangan ki
rinya. Jika dia berdoa, tutupkanlah tirai di pintunya; karena Allah memberikan p
ujian sebagaimana dia memberikan rezeki."
Jibril as bertemu Nabi Isa as dan berkata kepadanya: "Assalamu 'alaika ya Ruhull
ah!" "Wa 'alaikas-salam ya Ruhullah!" jawab Isa. Kemudian Isa bertanya: "Ya Jibr
il, kapan datangnya saat kiamat?" Jibril berdesir dan menjawab: "Yang ditanya ti
dak lebih tahu daripada yang bertanya. Kiamat amat berat bagi langit dan bumi; d
ia akan datang kepada kalian secara tiba-tiba." Dan selain itu dia berkata: "Ten
tang hal ini hanya Allah yang tahu."
Setiap kali di depan Nabi Isa as disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduk
a cita dan berkata: "Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibic
arakan di hadapannya."
Nabi Isa as berkata kepada para muridnya: "Jangan meminta upah dari kaum yang ka
lian beri pelajaran, selain upah yang kalian berikan kepadaku.[1] Garam dunia [2
], janganlah membusuk. Semua yang membusuk bisa ditangani dengan garam; tetapi j
ika garamnya membusuk, maka tak ada lagi obatnya. Ketahuilah bahwa kalian mempun
yai dua ciri kebodohan: tertawa tanpa sebab, dan tidur hingga melewati pagi."
Nabi Isa as berkata kepada para muridnya: "Para raja menyerahkan masalah hikmah
kepada kalian, maka serahkanlah masalah dunia pada mereka."
Nabi Isa as berkata: "Bani Adam, kalau kamu melakukan perbuatan baik, cobalah un
tuk melupakannya; karena perbuatan ini akan terus ada pada yang tidak akan melup
akannya." Kemudian dia membacakan ayat Al-Quran[1]: "Sesungguhnya Allah tidak ak
an menyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [dan meneruskan:] "Kalau kam
u melakukan perbuatan buruk, maka pandanglah terus ia di depan mata." Ibn al-War
raq berkata[2]: "Di dekat mata."
Nabi Isa as berkata: "Para sahabatku, carilah kasih Allah dengan menghindari kau
m yang berdosa; dekatilah Dia dengan melakukan apa yang menjauhkan kalian dari m
ereka; carilah kemurahanNya dengan melawan mereka." [Berikut ini adalah komenta
r dari Malik ibn Mighwal (... - 159 H)] Dia [Malik] berkata: "Aku tidak tahu den
gan perintah yang mana Isa memulainya." [Akhir dari komentar Malik] Para sahabat
Isa bertanya: "Ya Ruhullah, kalau begitu kami harus mendekati kaum mana?" Isa
menjawab: "Dekatilah kaum yang tatapannya mengingatkan kalian pada Allah, yang u
capannya menambah ilmu, yang amalannya membuat kehidupan sesudah mati sangat ber
harga."
Al-Masih dan sekelompok pengikutnya sedang berada di [dekat] sungai yang deras d
an sebuah bangkai ular ketika seekor burung berwarna-warni yang mengkilap laksan
a emas terbang ke arah mereka dan turun di dekat mereka. Ketika burung itu mengi
baskan badannya, dia merontokkan bulu-bulunya dan memperlihatkan pemandangan yan
g paling jelek: botak berwarna merah. Sang burung lantas pergi ke sebuah telaga,
berkubang di lumpur, dan muncul kembali dalam keadaan hitam dan jelek. Kemudian
dia melihat air yang mengalir, mandi di sana, kembali ke bulu-bulunya yang lepa
s, mengambilnya kembali, dan kembali ke keelokkannya. Begitulah yang dilakukan o
rang yang berdosa, manakala dia menolak keimanan dan menjatuhkan diri dalam dosa
; dan taubat mirip dengan mandi membersihkan kotoran di air tenang yang mengalir
. Orang yang berdosa kembali ke keimanannya, apabila dia mengambil kembali kulit
dan bulu-bulu yang telah dilepaskan. Dan ini adalah perumpamaan.
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Kecintaan pada surga dan ketakutan pada neraka
menimbulkan kesabaran dalam keadaan yang sulit dan menjauhkan hamba [Allah] dari
kepuasan pada dunia."
Nabi Isa senantiasa berkata kepada para pengikutnya: "Anggaplah mesjid sebagai t
empat tinggalmu, dan rumah [hanya] sebagai tempat persinggahan sementara. Makanl
ah dari tumbuh-tumbuhan alam bebas, dan larilah dari dunia ini dengan damai." Sy
arik [1] berkata: "Aku menyebut ini kepada Sulaiman [2], dan dia menambahkan: 'D
an minumlah air yang bersih.'"
Nabi Isa berkata: "Pada seorang yang sabar, kemalangan membawa kesenangan; pada
seorang yang berdosa, kesenangan membawa kemalangan."
Nabi Isa berkata: "Empat [sifat] lah, yang apabila berada di diri seseorang, mem
buat kagum: diam yang merupakan awal ibadah, berendah diri di hadapan Allah, ber
pantang dari dunia, miskin."
Nabi Isa melewati sebuah reruntuhan dan bekata: "Reruntuhan dari reruntuhan!" Se
lain itu dia berkata: "Reruntuhan, di manakah orang-orangmu?" Sesuatu dari rerun
tuhan itu menjawab: "Ruhullah, mereka telah mati, karena itu berusahalah sendiri
demi Tuhanmu!" Selain itu suara ini juga berkata: "Keputusan Allah sudah [ditet
apkan dengan] pasti, karenanya carilah Allah juga dengan kepastian."
Nabi Isa berkata: "Carilah keridhaan Allah, dan bukan keridhaan perut. Lihatlah
burung-burung bagaimana mereka datang dan pergi; mereka tidak menanam maupun mem
bajak, tetapi Allah mengurusi mereka. Kalau kalian berkata: 'Perut kami lebih be
sar daripada perut burung,' maka lihatlah binatang-binatang yang besar, buas mau
pun tidak, bagaimana mereka datang dan pergi, yang tidak menanam dan membajak, t
etapi Allah juga mengurusi mereka. Berhati-hatilah atas pemborosan dunia, karena
pemborosan dunia adalah aib di sisi Allah."
Di malam ketika Isa diangkat ke langit, Isa bertemu para pengikutnya dan berkata
: "Janganlah mencari penghasilan dengan menggunakan kitabullah. Kalau kamu tidak
melakukan ini, maka Allah akan mendudukkan kamu [nanti] di tempat yang di mana
sebuah batu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." --'Abd al-Jabbar [1]
berkata: "Inilah tempat-tempat duduk yang Allah sebut di dalam Al-Quran: 'Di tem
pat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.'[2]"-- Setelah itu Isa diangkat
ke langit.
Orang bertanya kepada Isa: "Ruhullah dan Kalamullah, siapakah yang paling menyes
atkan manusia?" Dia menjawab: "Seorang ulama yang sesat. Kalau seorang ulama ses
at, maka tersesatlah karenanya banyak orang."
Yahya bin Zakaria bertemu Isa dan berkata: "Katakanlah kepadaku, apa yang mendek
atkan manusia kepada kasih Allah dan menjauhkannya dari murkaNya?" Isa berkata:
"Hindarilah marah." Yahya bertanya: "Apa yang menimbulkan marah dan membuatnya m
uncul kembali?" Isa menjawab: "Sombong, taklid buta, keangkuhan, dan kemubaziran
." Yahya berkata: "Izinkan saya bertanya sekali lagi." "Bertanyalah apa yang kau
mau," jawab Isa. "Zina: apa penyebabnya, dan apa yang membuatnya muncul kembali
?" "Sebuah tatapan," jawab Isa, "yang membuat hati mendekati kesenangan dan keta
ksusilaan yang berlebihan, sehingga keteledoran dan dosa menguat. Janganlah memb
elalaki mata pada sesuatu yang bukan milikmu, karena apa yang tidak pernah kau l
ihat tidak akan membuatmu tambah arif, dan apa yang tidak kamu dengar tidak akan
merisaukanmu."
Di zaman Isa pernah terjadi musim kemarau panjang. Segumpal awan melayang di lan
git. Isa memandang ke atas dan melihat malaikat yang melayang di atas awan. Isa
berteriak kepadanya: "Ke mana?" "Ke lahan yang dipunyai si Fulan," jawab sang ma
laikat. Isa berjalan terus hingga sampai ke orang yang dimaksud; orang itu sedan
g membenahi lubang-lubang di tanah. Isa bertanya: "Kau ingin lebih banyak?" --ma
ksudnya: lebih banyak hujan. "Tidak," jawab orang itu. "Kau ingin lebih sedikit?
" "Tidak," jawab orang itu. "Apa yang kau lakukan dengan hasil panenmu tahun ini
?" "Panen yang mana?" tanya orang itu, "serangan hama telah memusnahkannya." "Ap
a yang kau lakukan di tahun lalu?" tanya Isa. "Aku telah membagikan lahanku menj
adi 3 bagian: sepertiga untuk pertanian, peternakan, dan keluarga; sepertiga unt
uk kaum miskin, kaum fakir, dan para musafir; sepertiga lagi untuk kebutuhanku."
Isa berkata: "Aku tidak tahu, yang mana dari 3 bagian ini yang lebih besar paha
lanya."
Kaum hawariyun bertanya kepada Isa: "Katakalah kepada kami, siapakah yang paling
patuh pada Allah?" "Orang yang berusaha memenuhi kehendak Allah tanpa mencari p
ujian manusia," jawab Isa. "Siapakah yang memberikan nasihat bijak demi Allah?"
tanya mereka. "Orang yang pertama-tama memenuhi kewajibannya pada Allah, sebelum
dia memenuhi kewajibannya pada manusia, [dan] yang mengutamakan kewajiban pada
Allah daripada kewajiban pada manusia. Jika dia harus memilih antara 2 hal: hal
duniawi atau kehidupan sesudah mati, dia memulai hal yang berkenaan dengan kehid
upan sesudah mati, dan baru kemudian mengalihkan perhatian kepada dunia ini."
Kaum hawariyun mendatangi Isa dan berkata: "Ruhullah dan Kalamullah, perlihatkan
pada kami nenek moyang kami Sem bin Nuh, mudah-mudahan Allah [dengan demikian]
menguatkan keimanan kami." Maka Isa pergi bersama-sama para hawariyun ke kuburan
Sem dan berkata: "Jawablah dengan izin Allah ya Sem bin Nuh!" Sem bangkit dari
kuburnya dengan izin Allah dan berdiri tegak laksana pohon palem yang tinggi. Is
a berkata kepadanya: "Berapa lama kau hidup, ya Sem?" Dia menjawab: "Aku hidup e
mpat ribu tahun lamanya. Pada umur dua ribu aku [diangkat menjadi] seorang nabi,
dan kemudian aku masih hidup dua ribu tahun lagi." Isa bertanya kepadanya: "Apa
pendapatmu tentang dunia?" Sem menjawab: "Dunia itu seperti sebuah rumah dengan
dua pintu. Aku memasukinya melalui satu pintu, dan keluar melalui pintu yang la
in."
Allah berfirman kepada Isa: "Ya Isa, peringatkanlah dirimu sendiri. Bila dirimu
telah diperingatkan, peringatkanlah orang lain. Tetaplah bersahaja di hadapanku.
"
Nabi Isa as berdiri bersama murid-muridnya --atau menurut dia: orang-orang yang
mengikutinya-- di dekat sebuah kuburan, yang di dalamnya satu jenazah sudah terk
ubur. Mereka [murid-murid Isa] bercakap-cakap tentang kegelapan, kesendirian, da
n kesempitan kubur. Isa berkata: "Kalian pernah berada di tempat yang lebih semp
it daripada ini: di rahim ibu kalian. Apabila Allah berkehendak memperluas [rahm
atNya], Ia melakukannya."
Al-Masih berkata: "Seringlah berdzikir pada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Terpu
ji, dan Maha Agung, serta patuhilah Dia. Bila kalia berdoa cukuplah bila kalian
mengatakan --dan Allah benar-benar akan puas dengan kalian: 'Ya Allah, ampunilah
dosa-dosaku, ubahlah tingkah lakuku, dan jauhkanlah aku dari hal-hal yang buruk
ya Allah.'"
Nabi Isa as berkata: "Berbahagialah orang yang beriman, dan sekali lagi berbahag
ialah, karena Allah mengawasi keturunannya setelah dia meninggal."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Jika salah seorang dari kalian memberi sedekah
dengan tangan kanan, sembunyikanlah ia dari tangan kiri. Kalau dia berdoa, tutup
kanlah tirai pintunya, karena Allah mengasihinya sebagaimana dia memberikannya r
ezeki."
Orang bertanya kepada Isa: "Nabiyullah, mengapa engkau tidak mengambil keledai y
ang bisa kau tunggangi bila dibutuhkan?" Isa menjawab: "Aku dalam pandangan Alla
h terlalu tulus, sehingga dia tidak memberikanku sesuatu yang bisa mengalihkan p
erhatianku dariNya."
Nabi Isa as berkata kepada kaum hawariyun: "Sesungguhnya, aku katakan kepada kal
ian, kalian tidak mengejar dunia kini maupun dunia nanti." Mereka berkata: "Nabi
yullah, terangkanlah itu kepada kami, karena kami selama ini yakin bahwa kami me
nginginkan salah satu dari dunia itu." Isa berkata: "Seandainya kalian mengejar
dunia kini, maka kalian patuh pada Allah Tuhan semesta alam yang memiliki kunci
dari semua kekayaannya. Seandainya kalian mengejar dunia nanti, maka kalian patu
h pada Allah Penguasa dan Pemiliknya, dan Dia akan memberikannya kepada kalian.
Tetapi kalian tidak menginginkan salah satu dari dunia ini."
Nabi Isa as berkata [kepada kaum Hawariyun?]: "Mengapa aku tidak melihat ibadah
paling utama pada kalian?" Mereka bertanya: "Apakah ibadah yang paling utama itu
, ya Ruhullah?" Isa menjawab: "Berendah diri di hadapan Allah."
Nabi Isa as berkata: "Kumpulkanlah kekayaan [untuk] di surga, karena hati manusi
a berada di tempat dimana kekayaannya berada."
[Seorang biarawan Nasrani bercerita] Setan berkata kepada Isa, ketika dia membaw
anya ke Yerusalem: "Kau menyatakan bahwa kau bisa menghidupkan orang mati. Kalau
kau memang bisa, mintalah kepada Allah untuk mengubah gunung ini menjadi roti."
Isa berkata: "Apakah manusia hidup dari roti [saja]?" Setan berkata: "Kalau kau
memang benar seseorang yang engkau katakan, jatuhkan dirimu dari tempat ini, ka
rena para malaikat akan menyelamatkanmu." Isa berkata: "Allah tidak menyuruhku u
ntuk menjalankan ujian ini, karena aku tidak tahu apakah Dia akan menolongku ata
u tidak."
Kaum Hawariyun tidak bisa menemukan nabi mereka, karena itu mereka mencarinya, d
an menemukannya sedang berjalan di atas air. Seorang dari mereka berkata: "Nabiy
ullah, haruskah kami menghampirimu?" "Ya," jawabnya. Ketika orang itu melangkahk
an satu kakinya ke depan, dan kemudian satu kakinya lagi, dia tercebur. Isa berk
ata: "Ulurkanlah tanganmu hai orang yang beriman sedikit. Seandainya Bani Adam m
empunyai sebulir saja keyakinan, dia pasti bisa berjalan di atas air."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Kasih terhadap sesama bukanlah berbuat baik kep
ada yang berbuat baik kepadamu, karena ini artinya membalas kebaikan dengan keba
ikan. Kasih terhadap sesama berarti bahwa kamu harus berbuat baik kepada orang y
ang menjahatimu."
Allah swt mewahyukan kepada Isa as: "Ya Isa, Aku berikan kepadamu kecintaan dan
kasih sayang atas kaum miskin. Kamu mencintai mereka, dan mereka mencintaimu, da
n mereka menjadikanmu imam, kamu menjadikan mereka sahabat dan pengikut. Inilah
dua sifat khas [Maksudnya: cinta dan kasih sayang atas kaum miskin.]. Ketahuilah
, barang siapa yang di akhirat nanti menghadapKu dengan dua sifat khas ini, dia
berdiri di depanKu dengan amal yang paling suci dan yang paling Aku suka."
Setiap kali masalah hari kiamat disinggung,Nabi Isa as senantiasa resah ketakuta
n seperti seorang wanita.
Nabi Isa bertemu dengan Nabi Yahya as, dan berkata: "Nasehatilah aku!" Yahya ber
kata: "Hindarilah perasaan marah." Isa menjawab: "Itu aku tidak bisa." Yahya men
eruskan: "Jangan memiliki kekayaan." Isa menjawab: "Itu bisa [kulakukan]."
Nabi Isa as pergi menyendiri dan berseru kepada Allah dengan tunduk: "Inilah aku
hambaMu, anak Maryam, anak dari hambaMu." Kemudian lewatlah 70 nabi yang mengen
darai unta sambil mengenakan rompi dari serabut, sebelum mereka shalat di mesjid
Khaif.
Nabi Isa as berkata: "Ya kaum hawariyyun, siapakah di antara kalian yang bisa me
mbangun rumah di atas gelombang lautan?" Mereka berkata: "Ruhullah, siapa yang b
isa melakukan ini?" Dia berkata: "Berhati-hatilah pada dunia, dan jangan jadikan
dia rumahmu."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Sesungguhnya memakan roti tawar, meminum air p
utih, dan tidur bersama anjing di atas tumpukan sampah, benar-benar sudah cukup
bagi orang yang ingin mewarisi surga."
Nabi Isa as berkata: "Buat kalian tidak ada gunanya mendapat ilmu yang belum kal
ian ketahui, selama kalian tidak beramal dengan ilmu yang telah kalian ketahui.
Terlalu banyak ilmu hanya menumbuhkan kesombongan kalau kalian tidak beramal ses
uai dengannya."
Nabi Isa as berkata: "Waktu berputar di sekitar tiga hari:
* hari kemarin yang telah lewat, yang di dalamnya kamu diberi peringatan,
* hari ini yang mencukupi kebutuhanmu,
* dan hari esok yang kamu tidak tahu apa yang menantimu di sana. Semua perso
alan berputar di sekitar tiga hal:
* sesuatu yang kebenarannya telah ditunjukkan kepadamu, dan kamu harus beror
ientasi kepadanya,
* sesuatu yang kebatilannya telah diperlihatkan dengan jelas kepadamu, dan k
amu harus menjauhinya,
* dan sesuatu yang tampak meragukan bagimu, dan ini kamu harus serahkan kepa
da Allah."
Nabi Isa as berkata: "Hiburlah aku, karena hatiku lunak, dan aku memandang dirik
u rendah."