You are on page 1of 35

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Tahun 1999 Profesor Klaus Berger, guru besar teologi di Universitas Heidelberg J
erman, mengeluarkan sebuah buku berjudul "Das Neue Testament und frühchristliche S
chriften" (The New Testament and Early Christian Writings). Di dalamnya termuat
naskah-naskah Perjanjian Baru dan naskah-naskah tua lain yang tidak termasuk ke
dalamnya, seperti Surat Gembala Hermas, Surat Barnabas, Surat-surat Ignatius, ds
b.
Yang menarik bagi umat Islam: Prof. Klaus Berger juga memasukkan lebih dari 100
ucapan Nabi Isa as yang selama ini (hampir hanya) beredar di kalangan umat Islam
. Ini mengejutkan paling tidak karena dua hal:
Pertama, Klaus Berger hanya memasukkan naskah-naskah yang diyakini paling telat
berasal dari akhir abad ke-2 Masehi; ini sebuah pengakuan akan kemungkinan origi
nalitas dari ucapan-ucapan tsb. Kedua, Prof. Klaus Berger sebenarnya tergolong t
eolog yang hati-hati dan konservatif; pemasukan naskah-naskah dari milieu umat I
slam ini adalah suatu langkah dia yang mencengangkan.
Sebenarnya ucapan-ucapan Nabi dalam bahasa Arab ini sudah dikenal lama oleh duni
a teologi Kristen sejak lama. Tahun 1896 David Margolioth, seorang orientalis In
ggris, mengumpulkan 77 ucapan ini dari sebuah sumber. Langkah yang lebih besar d
ilakukan orientalis Spanyol, Asín y Palacios, yang menyelidiki 56 sumber dan mengu
mpulkan 225 ucapan-ucapan Yesus ini serta menterjemahkannya ke dalam bahasa Lati
n dengan judul "Logia et agrapha domini Jesu apud moslemicos scriptore, ascetico
s praesertum, usitata". Edisi Palacios inilah yang menjadi sandaran buku Klaus B
erger.
Meski demikian perhatian dunia Kristen akan ucapan ini relatif kecil. Salah satu
penyebabnya adalah karena adanya penolakan dari awal atau paling tidak pengelas
duaan atas naskah-naskah tentang agama Kristen yang berasal dari dunia Islam.
Keadaan berubah sejak tahun 1947, ketika di Naj Hammadi, Mesir, ditemukan naskah
-naskah kuno yang sama sekali tidak dikenal oleh dunia Kristen Barat. Naskah-nas
kah ini, terutama Injil Thomas, memperlihatkan bahwa dunia (Kristen) Timur masih
memiliki naskah-naskah sangat tua yang tersimpan dan sampai kini belum terselid
iki. Penemuan naskah tua lain, yaitu "Unbekanntes Berliner Evangelium" (Unknown
Berlin Gospel) yang baru dipublikasikan beberapa tahun lalu, juga ikut meruntuhk
an asumsi bahwa dunia teologi Kristen telah mengetahui, menyelidiki, dan mengkat
alogisir hampir semua naskah-naskah tua agama Kristen, baik yang masuk kanon Per
janjian Baru maupun yang apokrif.
Langkah Klaus Berger mempublikasikan terjemahan Palacios adalah langkah logis da
ri perkembangan ini. Meski demikian, buku Klaus Berger terutama ditujukan pada p
ara teolog, tidak begitu untuk umum. Kekosongan inilah yang dicoba oleh seorang
guru besar bahasa Arab di Sir Thomas Adam's, yaitu Profesor Tarif Khalidi, yang
di bulan Mei 2001 mengeluarkan buku dengan judul "The Muslim Isa; Sayings and St
ories in Islamic Literature" (Harvard University Press). Di dalamnya dimuat 303
ucapan dan kisah tentang Nabi Isa dari berbagai sumber dari dunia Islam.
Semoga ada manfaatnya.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Nabi Isa as berkata: "Ya Rabbi, beritakanlah kepadaku tentang umat yang memperol
eh rahmatMu!" Allah berfirman: "Itu adalah umat Muhammad, umat yang penuh dengan
para 'ulama, umat yang bertakwa, beriman, menguasai diri, berhati bersih, serta
bijaksana seolah-olah mereka itu para nabi. Mereka sudah cukup puas dengan sedi
kit rahmat dariKu, dan Aku pun cukup puas dengan beberapa amal shalih mereka. Ak
u akan mengantarkan mereka ke surga karena mereka berkata: 'Tidak ada tuhan sela
in Allah.' Ya Isa, mereka adalah penghuni surga yang terbanyak karena tidak ada
lidah yang lebih merendahkan diri seperti mereka ketika berkata 'Tidak ada tuhan
selain Allah,' dan tidak ada leher yang lebih merendah diri karena ruku'nya mer
eka."
Nabi Isa as berdoa: "Ya Allah, siapakah yang paling mulia di antara manusia?" Al
lah berfirman: "Dialah orang yang apabila sedang sendiri tahu bahwa Aku bersaman
ya, dan dia sangat menghormati keagunganKu sehingga dia tidak membuatKu menjadi
saksi atas dosa-dosanya."
Nabi Isa as berkata:"Diberkatilah orang yang menahan lidahnya, yang puas dengan
rumahnya, dan yang menangis karena dosanya."

Nabi Isa as berkata kepada kaumnya: "Jangan berbicara banyak tanpa mengingat All
ah, kalau tidak maka mengeraslah hati kalian; dan hati yang keras akan jauh dari
Allah, tetapi kalian tidak mengetahuinya. Jangan menyelidiki dosa orang lain se
olah-olah kalian itu tuan, tetapi selidikilah seolah-olah kalian itu hamba. Ada
dua macam manusia: yang sakit dan yang sehat. Bersikap baiklah kepada yang sakit
, dan berterimakasihlah pada Allah atas kesehatan."
Nabi Isa as berkata: "Kalau salah seorang di antara kalian berpuasa, maka minyak
ilah kepala dan janggut serta basahi bibir agar orang-orang tidak menyadari bahw
a dia berpuasa. Jika dia memberi dengan tangan kanan, maka sembunyikan tangan ki
rinya. Jika dia berdoa, tutupkanlah tirai di pintunya; karena Allah memberikan p
ujian sebagaimana dia memberikan rezeki."
Jibril as bertemu Nabi Isa as dan berkata kepadanya: "Assalamu 'alaika ya Ruhull
ah!" "Wa 'alaikas-salam ya Ruhullah!" jawab Isa. Kemudian Isa bertanya: "Ya Jibr
il, kapan datangnya saat kiamat?" Jibril berdesir dan menjawab: "Yang ditanya ti
dak lebih tahu daripada yang bertanya. Kiamat amat berat bagi langit dan bumi; d
ia akan datang kepada kalian secara tiba-tiba." Dan selain itu dia berkata: "Ten
tang hal ini hanya Allah yang tahu."
Setiap kali di depan Nabi Isa as disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduk
a cita dan berkata: "Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibic
arakan di hadapannya."
Nabi Isa as berkata kepada para muridnya: "Jangan meminta upah dari kaum yang ka
lian beri pelajaran, selain upah yang kalian berikan kepadaku.[1] Garam dunia [2
], janganlah membusuk. Semua yang membusuk bisa ditangani dengan garam; tetapi j
ika garamnya membusuk, maka tak ada lagi obatnya. Ketahuilah bahwa kalian mempun
yai dua ciri kebodohan: tertawa tanpa sebab, dan tidur hingga melewati pagi."
Nabi Isa as berkata kepada para muridnya: "Para raja menyerahkan masalah hikmah
kepada kalian, maka serahkanlah masalah dunia pada mereka."
Nabi Isa as berkata: "Bani Adam, kalau kamu melakukan perbuatan baik, cobalah un
tuk melupakannya; karena perbuatan ini akan terus ada pada yang tidak akan melup
akannya." Kemudian dia membacakan ayat Al-Quran[1]: "Sesungguhnya Allah tidak ak
an menyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [dan meneruskan:] "Kalau kam
u melakukan perbuatan buruk, maka pandanglah terus ia di depan mata." Ibn al-War
raq berkata[2]: "Di dekat mata."
Nabi Isa as berkata: "Para sahabatku, carilah kasih Allah dengan menghindari kau
m yang berdosa; dekatilah Dia dengan melakukan apa yang menjauhkan kalian dari m
ereka; carilah kemurahanNya dengan melawan mereka." [Berikut ini adalah komenta
r dari Malik ibn Mighwal (... - 159 H)] Dia [Malik] berkata: "Aku tidak tahu den
gan perintah yang mana Isa memulainya." [Akhir dari komentar Malik] Para sahabat
Isa bertanya: "Ya Ruhullah, kalau begitu kami harus mendekati kaum mana?" Isa
menjawab: "Dekatilah kaum yang tatapannya mengingatkan kalian pada Allah, yang u
capannya menambah ilmu, yang amalannya membuat kehidupan sesudah mati sangat ber
harga."

Al-Masih dan sekelompok pengikutnya sedang berada di [dekat] sungai yang deras d
an sebuah bangkai ular ketika seekor burung berwarna-warni yang mengkilap laksan
a emas terbang ke arah mereka dan turun di dekat mereka. Ketika burung itu mengi
baskan badannya, dia merontokkan bulu-bulunya dan memperlihatkan pemandangan yan
g paling jelek: botak berwarna merah. Sang burung lantas pergi ke sebuah telaga,
berkubang di lumpur, dan muncul kembali dalam keadaan hitam dan jelek. Kemudian
dia melihat air yang mengalir, mandi di sana, kembali ke bulu-bulunya yang lepa
s, mengambilnya kembali, dan kembali ke keelokkannya. Begitulah yang dilakukan o
rang yang berdosa, manakala dia menolak keimanan dan menjatuhkan diri dalam dosa
; dan taubat mirip dengan mandi membersihkan kotoran di air tenang yang mengalir
. Orang yang berdosa kembali ke keimanannya, apabila dia mengambil kembali kulit
dan bulu-bulu yang telah dilepaskan. Dan ini adalah perumpamaan.
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Kecintaan pada surga dan ketakutan pada neraka
menimbulkan kesabaran dalam keadaan yang sulit dan menjauhkan hamba [Allah] dari
kepuasan pada dunia."
Nabi Isa senantiasa berkata kepada para pengikutnya: "Anggaplah mesjid sebagai t
empat tinggalmu, dan rumah [hanya] sebagai tempat persinggahan sementara. Makanl
ah dari tumbuh-tumbuhan alam bebas, dan larilah dari dunia ini dengan damai." Sy
arik [1] berkata: "Aku menyebut ini kepada Sulaiman [2], dan dia menambahkan: 'D
an minumlah air yang bersih.'"
Nabi Isa berkata: "Pada seorang yang sabar, kemalangan membawa kesenangan; pada
seorang yang berdosa, kesenangan membawa kemalangan."
Nabi Isa berkata: "Empat [sifat] lah, yang apabila berada di diri seseorang, mem
buat kagum: diam yang merupakan awal ibadah, berendah diri di hadapan Allah, ber
pantang dari dunia, miskin."
Nabi Isa melewati sebuah reruntuhan dan bekata: "Reruntuhan dari reruntuhan!" Se
lain itu dia berkata: "Reruntuhan, di manakah orang-orangmu?" Sesuatu dari rerun
tuhan itu menjawab: "Ruhullah, mereka telah mati, karena itu berusahalah sendiri
demi Tuhanmu!" Selain itu suara ini juga berkata: "Keputusan Allah sudah [ditet
apkan dengan] pasti, karenanya carilah Allah juga dengan kepastian."
Nabi Isa berkata: "Carilah keridhaan Allah, dan bukan keridhaan perut. Lihatlah
burung-burung bagaimana mereka datang dan pergi; mereka tidak menanam maupun mem
bajak, tetapi Allah mengurusi mereka. Kalau kalian berkata: 'Perut kami lebih be
sar daripada perut burung,' maka lihatlah binatang-binatang yang besar, buas mau
pun tidak, bagaimana mereka datang dan pergi, yang tidak menanam dan membajak, t
etapi Allah juga mengurusi mereka. Berhati-hatilah atas pemborosan dunia, karena
pemborosan dunia adalah aib di sisi Allah."
Di malam ketika Isa diangkat ke langit, Isa bertemu para pengikutnya dan berkata
: "Janganlah mencari penghasilan dengan menggunakan kitabullah. Kalau kamu tidak
melakukan ini, maka Allah akan mendudukkan kamu [nanti] di tempat yang di mana
sebuah batu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." --'Abd al-Jabbar [1]
berkata: "Inilah tempat-tempat duduk yang Allah sebut di dalam Al-Quran: 'Di tem
pat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.'[2]"-- Setelah itu Isa diangkat
ke langit.
Orang bertanya kepada Isa: "Ruhullah dan Kalamullah, siapakah yang paling menyes
atkan manusia?" Dia menjawab: "Seorang ulama yang sesat. Kalau seorang ulama ses
at, maka tersesatlah karenanya banyak orang."
Yahya bin Zakaria bertemu Isa dan berkata: "Katakanlah kepadaku, apa yang mendek
atkan manusia kepada kasih Allah dan menjauhkannya dari murkaNya?" Isa berkata:
"Hindarilah marah." Yahya bertanya: "Apa yang menimbulkan marah dan membuatnya m
uncul kembali?" Isa menjawab: "Sombong, taklid buta, keangkuhan, dan kemubaziran
." Yahya berkata: "Izinkan saya bertanya sekali lagi." "Bertanyalah apa yang kau
mau," jawab Isa. "Zina: apa penyebabnya, dan apa yang membuatnya muncul kembali
?" "Sebuah tatapan," jawab Isa, "yang membuat hati mendekati kesenangan dan keta
ksusilaan yang berlebihan, sehingga keteledoran dan dosa menguat. Janganlah memb
elalaki mata pada sesuatu yang bukan milikmu, karena apa yang tidak pernah kau l
ihat tidak akan membuatmu tambah arif, dan apa yang tidak kamu dengar tidak akan
merisaukanmu."
Di zaman Isa pernah terjadi musim kemarau panjang. Segumpal awan melayang di lan
git. Isa memandang ke atas dan melihat malaikat yang melayang di atas awan. Isa
berteriak kepadanya: "Ke mana?" "Ke lahan yang dipunyai si Fulan," jawab sang ma
laikat. Isa berjalan terus hingga sampai ke orang yang dimaksud; orang itu sedan
g membenahi lubang-lubang di tanah. Isa bertanya: "Kau ingin lebih banyak?" --ma
ksudnya: lebih banyak hujan. "Tidak," jawab orang itu. "Kau ingin lebih sedikit?
" "Tidak," jawab orang itu. "Apa yang kau lakukan dengan hasil panenmu tahun ini
?" "Panen yang mana?" tanya orang itu, "serangan hama telah memusnahkannya." "Ap
a yang kau lakukan di tahun lalu?" tanya Isa. "Aku telah membagikan lahanku menj
adi 3 bagian: sepertiga untuk pertanian, peternakan, dan keluarga; sepertiga unt
uk kaum miskin, kaum fakir, dan para musafir; sepertiga lagi untuk kebutuhanku."
Isa berkata: "Aku tidak tahu, yang mana dari 3 bagian ini yang lebih besar paha
lanya."
Kaum hawariyun bertanya kepada Isa: "Katakalah kepada kami, siapakah yang paling
patuh pada Allah?" "Orang yang berusaha memenuhi kehendak Allah tanpa mencari p
ujian manusia," jawab Isa. "Siapakah yang memberikan nasihat bijak demi Allah?"
tanya mereka. "Orang yang pertama-tama memenuhi kewajibannya pada Allah, sebelum
dia memenuhi kewajibannya pada manusia, [dan] yang mengutamakan kewajiban pada
Allah daripada kewajiban pada manusia. Jika dia harus memilih antara 2 hal: hal
duniawi atau kehidupan sesudah mati, dia memulai hal yang berkenaan dengan kehid
upan sesudah mati, dan baru kemudian mengalihkan perhatian kepada dunia ini."
Kaum hawariyun mendatangi Isa dan berkata: "Ruhullah dan Kalamullah, perlihatkan
pada kami nenek moyang kami Sem bin Nuh, mudah-mudahan Allah [dengan demikian]
menguatkan keimanan kami." Maka Isa pergi bersama-sama para hawariyun ke kuburan
Sem dan berkata: "Jawablah dengan izin Allah ya Sem bin Nuh!" Sem bangkit dari
kuburnya dengan izin Allah dan berdiri tegak laksana pohon palem yang tinggi. Is
a berkata kepadanya: "Berapa lama kau hidup, ya Sem?" Dia menjawab: "Aku hidup e
mpat ribu tahun lamanya. Pada umur dua ribu aku [diangkat menjadi] seorang nabi,
dan kemudian aku masih hidup dua ribu tahun lagi." Isa bertanya kepadanya: "Apa
pendapatmu tentang dunia?" Sem menjawab: "Dunia itu seperti sebuah rumah dengan
dua pintu. Aku memasukinya melalui satu pintu, dan keluar melalui pintu yang la
in."
Allah berfirman kepada Isa: "Ya Isa, peringatkanlah dirimu sendiri. Bila dirimu
telah diperingatkan, peringatkanlah orang lain. Tetaplah bersahaja di hadapanku.
"
Nabi Isa as berdiri bersama murid-muridnya --atau menurut dia: orang-orang yang
mengikutinya-- di dekat sebuah kuburan, yang di dalamnya satu jenazah sudah terk
ubur. Mereka [murid-murid Isa] bercakap-cakap tentang kegelapan, kesendirian, da
n kesempitan kubur. Isa berkata: "Kalian pernah berada di tempat yang lebih semp
it daripada ini: di rahim ibu kalian. Apabila Allah berkehendak memperluas [rahm
atNya], Ia melakukannya."
Al-Masih berkata: "Seringlah berdzikir pada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Terpu
ji, dan Maha Agung, serta patuhilah Dia. Bila kalia berdoa cukuplah bila kalian
mengatakan --dan Allah benar-benar akan puas dengan kalian: 'Ya Allah, ampunilah
dosa-dosaku, ubahlah tingkah lakuku, dan jauhkanlah aku dari hal-hal yang buruk
ya Allah.'"
Nabi Isa as berkata: "Berbahagialah orang yang beriman, dan sekali lagi berbahag
ialah, karena Allah mengawasi keturunannya setelah dia meninggal."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Jika salah seorang dari kalian memberi sedekah
dengan tangan kanan, sembunyikanlah ia dari tangan kiri. Kalau dia berdoa, tutup
kanlah tirai pintunya, karena Allah mengasihinya sebagaimana dia memberikannya r
ezeki."
Orang bertanya kepada Isa: "Nabiyullah, mengapa engkau tidak mengambil keledai y
ang bisa kau tunggangi bila dibutuhkan?" Isa menjawab: "Aku dalam pandangan Alla
h terlalu tulus, sehingga dia tidak memberikanku sesuatu yang bisa mengalihkan p
erhatianku dariNya."

Nabi Isa as berkata kepada kaum hawariyun: "Sesungguhnya, aku katakan kepada kal
ian, kalian tidak mengejar dunia kini maupun dunia nanti." Mereka berkata: "Nabi
yullah, terangkanlah itu kepada kami, karena kami selama ini yakin bahwa kami me
nginginkan salah satu dari dunia itu." Isa berkata: "Seandainya kalian mengejar
dunia kini, maka kalian patuh pada Allah Tuhan semesta alam yang memiliki kunci
dari semua kekayaannya. Seandainya kalian mengejar dunia nanti, maka kalian patu
h pada Allah Penguasa dan Pemiliknya, dan Dia akan memberikannya kepada kalian.
Tetapi kalian tidak menginginkan salah satu dari dunia ini."

Nabi Isa as berkata [kepada kaum Hawariyun?]: "Mengapa aku tidak melihat ibadah
paling utama pada kalian?" Mereka bertanya: "Apakah ibadah yang paling utama itu
, ya Ruhullah?" Isa menjawab: "Berendah diri di hadapan Allah."

Nabi Isa as berkata: "Kumpulkanlah kekayaan [untuk] di surga, karena hati manusi
a berada di tempat dimana kekayaannya berada."
[Seorang biarawan Nasrani bercerita] Setan berkata kepada Isa, ketika dia membaw
anya ke Yerusalem: "Kau menyatakan bahwa kau bisa menghidupkan orang mati. Kalau
kau memang bisa, mintalah kepada Allah untuk mengubah gunung ini menjadi roti."
Isa berkata: "Apakah manusia hidup dari roti [saja]?" Setan berkata: "Kalau kau
memang benar seseorang yang engkau katakan, jatuhkan dirimu dari tempat ini, ka
rena para malaikat akan menyelamatkanmu." Isa berkata: "Allah tidak menyuruhku u
ntuk menjalankan ujian ini, karena aku tidak tahu apakah Dia akan menolongku ata
u tidak."
Kaum Hawariyun tidak bisa menemukan nabi mereka, karena itu mereka mencarinya, d
an menemukannya sedang berjalan di atas air. Seorang dari mereka berkata: "Nabiy
ullah, haruskah kami menghampirimu?" "Ya," jawabnya. Ketika orang itu melangkahk
an satu kakinya ke depan, dan kemudian satu kakinya lagi, dia tercebur. Isa berk
ata: "Ulurkanlah tanganmu hai orang yang beriman sedikit. Seandainya Bani Adam m
empunyai sebulir saja keyakinan, dia pasti bisa berjalan di atas air."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Kasih terhadap sesama bukanlah berbuat baik kep
ada yang berbuat baik kepadamu, karena ini artinya membalas kebaikan dengan keba
ikan. Kasih terhadap sesama berarti bahwa kamu harus berbuat baik kepada orang y
ang menjahatimu."

Allah swt mewahyukan kepada Isa as: "Ya Isa, Aku berikan kepadamu kecintaan dan
kasih sayang atas kaum miskin. Kamu mencintai mereka, dan mereka mencintaimu, da
n mereka menjadikanmu imam, kamu menjadikan mereka sahabat dan pengikut. Inilah
dua sifat khas [Maksudnya: cinta dan kasih sayang atas kaum miskin.]. Ketahuilah
, barang siapa yang di akhirat nanti menghadapKu dengan dua sifat khas ini, dia
berdiri di depanKu dengan amal yang paling suci dan yang paling Aku suka."
Setiap kali masalah hari kiamat disinggung,Nabi Isa as senantiasa resah ketakuta
n seperti seorang wanita.
Nabi Isa bertemu dengan Nabi Yahya as, dan berkata: "Nasehatilah aku!" Yahya ber
kata: "Hindarilah perasaan marah." Isa menjawab: "Itu aku tidak bisa." Yahya men
eruskan: "Jangan memiliki kekayaan." Isa menjawab: "Itu bisa [kulakukan]."
Nabi Isa as pergi menyendiri dan berseru kepada Allah dengan tunduk: "Inilah aku
hambaMu, anak Maryam, anak dari hambaMu." Kemudian lewatlah 70 nabi yang mengen
darai unta sambil mengenakan rompi dari serabut, sebelum mereka shalat di mesjid
Khaif.
Nabi Isa as berkata: "Ya kaum hawariyyun, siapakah di antara kalian yang bisa me
mbangun rumah di atas gelombang lautan?" Mereka berkata: "Ruhullah, siapa yang b
isa melakukan ini?" Dia berkata: "Berhati-hatilah pada dunia, dan jangan jadikan
dia rumahmu."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Sesungguhnya memakan roti tawar, meminum air p
utih, dan tidur bersama anjing di atas tumpukan sampah, benar-benar sudah cukup
bagi orang yang ingin mewarisi surga."
Nabi Isa as berkata: "Buat kalian tidak ada gunanya mendapat ilmu yang belum kal
ian ketahui, selama kalian tidak beramal dengan ilmu yang telah kalian ketahui.
Terlalu banyak ilmu hanya menumbuhkan kesombongan kalau kalian tidak beramal ses
uai dengannya."
Nabi Isa as berkata: "Waktu berputar di sekitar tiga hari:
* hari kemarin yang telah lewat, yang di dalamnya kamu diberi peringatan,
* hari ini yang mencukupi kebutuhanmu,
* dan hari esok yang kamu tidak tahu apa yang menantimu di sana. Semua perso
alan berputar di sekitar tiga hal:
* sesuatu yang kebenarannya telah ditunjukkan kepadamu, dan kamu harus beror
ientasi kepadanya,
* sesuatu yang kebatilannya telah diperlihatkan dengan jelas kepadamu, dan k
amu harus menjauhinya,
* dan sesuatu yang tampak meragukan bagimu, dan ini kamu harus serahkan kepa
da Allah."
Nabi Isa as berkata: "Hiburlah aku, karena hatiku lunak, dan aku memandang dirik
u rendah."

Al-Masih berkata: "Barangsiapa memperoleh ilmu, kemudian beramal sesuai denganny


a, dan mengajarkannya, akan diperagung di kerajaan surga."
Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau bisa berjalan di atas air?" Isa menja
wab: "Karena keteguhan iman." Mereka melanjutkan: "Kami juga mempunyai iman yang
teguh." Isa bertanya: "Apakah bagi kalian batu, lumpur, dan emas sama?" "Tidak,
" jawab mereka. Isa berkata: "Di mataku semua itu sama."
Seorang laki-laki datang ke Isa dan berkata: "Guru Kebaikan, ajarilah aku sesuat
u yang kau tahu dan aku tidak tahu, yang berguna bagiku dan tidak mencelakakanmu
." Isa bertanya: "Apa itu [yang engkau ingin tahu]?" Orang itu berkata: "Bagaima
na seorang hamba bisa benar-benar bertakwa?" Isa menjawab: "Persoalannya mudah.
Engkau harus benar-benar mencintai Allah dengan segenap hatimu, dan menempatkan
hidupmu dengan segenap kekuatanmu di dalam penghambaan padaNya, dan kamu harus m
engasihi manusia sepertimu, sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri." Orang it
u bertanya: "Guru Kebaikan, siapakah manusia sepertiku?" "Semua Bani Adam. Dan a
pa yang kau tidak inginkan dilakukan padamu, jangan lakukan pada orang lain. Den
gan seperti ini kau akan benar-benar bertakwa."
Nabi Isa as senantiasa menyiapkan makanan untuk para pengikutnya, kemudian meman
ggil mereka untuk makan, menunggu mereka di meja, dan berkata: "Itulah apa yang
harus kalian lakukan pada kaum miskin."
Apabila Nabi Isa as mengirimkan para utusannya untuk menghidupkan kembali orang
mati, dia senantiasa berkata: "Ucapkanlah ini dan ini, dan bila kalian merasakan
adanya gemetar atau linangan air mata, mulailah berdoa."
Nabi Isa as berkata kepada kaum hawariyyun: "Sesungguhnya, kukatakan kepada kali
an," --dan dia sering berkata "Sesungguhnya, kukatakan kepada kalian,"-- "di ant
ara kalian yang paling mengeluh bila terjadi kemalangan adalah yang paling serin
g menghadapkan diri kepada dunia."
Kaum hawariyyun berkata: "Ya Isa, siapakah 'para wali Allah, yang tidak akan men
genal rasa khawatir dan sedih hati'[1]?" Isa menjawab: "Mereka adalah orang-oran
g yang menatap hati dunia ini, sementara manusia lain melihat permukaannya [saja
]; [mereka adalah] orang-orang yang menyongsong datangnya akhir dunia ini, semen
tara manusia lain [hanya] melihat saat sekarang yang akan menghilang.
Mereka membunuh dari dunia apa-apa yang yang mereka takutkan bisa membunuh merek
a, dan meninggalkan apa-apa yang mereka yakini akan meninggalkan mereka. Karenan
ya mereka mengenyampingkan apa-apa yang dulunya mereka percayai penting bagi keh
idupan duniawi. Jika mereka menyinggungnya, mereka lakukan ini hanya sambil lalu
saja, dan kegembiraan mereka dari yang mereka dapatkan dari itu, adalah kesedih
an.
Mereka menolak semua kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dunia, dan menolak
semua kemungkinan kemasyhuran duniawi tanpa sebab-sebab yang adil.
Di mata mereka dunia ini tua dan keropos, dan mereka tidak memperbaruinya. Dunia
ini di sekeliling mereka sudah runtuh, dan mereka tidak membangunnya kembali. D
unia ini sudah mati di hati mereka, dan mereka tidak membiarkannya bangkit kemba
li.
Mereka merusak dunia untuk bersamanya membangun kembali kehidupan mereka setelah
mati. Mereka menjual dunia untuk menukarkannya dengan yang kekal. Mereka menola
k dunia dan karenanya menjadi kaum sesungguhnya yang beruntung di atas dunia.
Mereka melihat kerabat mereka yang sudah mati dan rusak tenggelam ke dalam bumi,
dan memperbarui pikiran akan kematian serta mematikan pikiran akan kehidupan.
Mereka mencintai Allah dan selalu mengingatNya,
mereka mencari nur-Nya dan bercahaya melalui nur-Nya.
Keajaiban dikabarkan keluar dari mereka,
dan mereka mengabarkan hal-hal yang ajaib.
Kitabullah diperkenalkan melalui mereka, dan mereka beramal sesuai dengan kitab
ini. Mereka memuji kitabullah sebagaimana kitabullah memuji mereka. Ilmu kitabul
lah disebarkan melalui mereka, sebagaimana halnya mereka memperoleh ilmu melalui
kitabullah.
Mereka tidak mengharapkan pahala yang lebih besar daripada yang mereka bisa dapa
tkan; mereka tidak mengharapkan keselamatan selain dari yang mereka nantikan; me
reka tidak mengharapkan ketakutan selain dari yang mereka hindarkan."
Yahya dan Isa bertemu; Yahya berkata: "Mintakanlah ampunan untukku dari Allah, k
arena kamu lebih baik daripada aku." Isa menjawab: "Kamu lebih baik daripada aku
. Aku mengabarkan keselamatan atasku [Lihat QS Maryam 15.], Allah mengabarkan ke
selamatan atasmu [Lihat QS Maryam 33.]." Allah mengakui pengabdian keduanya.
Seorang lelaki yang telah berzina dibawa kepada Isa, yang kemudian memerintahkan
perajamannya. Isa berkata: "Tetapi yang pernah melakukan perbuatan yang sama ja
ngan melemparkan batu kepadanya!" Maka semuanya menjatuhkan kembali batu-batunya
, kecuali Yahya bin Zakaria.
Isa berkata: "Allah mencintai terutama orang asing [gharib]." Orang bertanya: "S
iapakah orang asing itu?" Isa menjawab: "Mereka yang demi keimanan melepaskan du
nia ini. Mereka akan dipilih bersama-sama Isa di hari akhir nanti."
Nabi Isa as berkata: "Hai hamba dunia ini, daripada membagi-bagikan sedekah lebi
h baik kalian bersikap baik pada orang-orang yang kalian perlakukan tidak adil!"
Nabi Isa as berkata: "Biarkanlah manusia hidup dalam perdamaian. Urusilah para m
anusia, dan jangan mengurusi diri sendiri. Jangan berusaha mendapatkan pujian at
au celaan mereka. Amalkanlah apa yang telah diperintahkan untuk diamalkan."
Allah berfirman kepada Isa: "Jadikanlah Aku satu-satunya urusanmu. Jadikan Aku b
ekal harta untuk kehidupanmu sesudah mati. Percayalah padaKu, maka Aku akan menc
ukupimu. Jangan jadikan sembahan-sembahan selain Aku, atau Aku akan meninggalkan
mu."
Isa berangkat pergi mengunjungi salah satu saudara laik-lakinya. Dia bertemu den
gan seorang laki-laki yang berkata: "Saudaramu sudah meninggal." Maka Isa berbal
ik lagi.
Ketika anak-anak perempuan saudaranya itu mendengar bahwa Isa berbalik lagi, per
gilah mereka menuju Isa dan berkata: "Nabiyullah, berbaliknya engkau sungguh leb
ih sulit diterima daripada wafatnya ayah kami." Isa berkata: "Pergilah tunjuki a
ku kuburannya."
Maka mereka pergi memperlihatkan kuburan ayah mereka kepada Isa. Isa berteriak d
engan suara keras ke arahnya, dan si almarhum muncul; rambutnya sudah memutih. I
sa bertanya: "Apakah kamu si Fulan?" "Ya," jawab orang itu. "Apakah itu yang kul
ihat telah menimpa dirimu?" "Aku mendengar suaramu, dan menyangka itu adalah 'sa
iha'[Teriakan di hari kiamat.]," jawab laki-laki itu.
Isteri dari laki-laki itu terus memperhatikan dan mendengar apa yang telah dilak
ukan Isa. Wanita itu berkata: "Mulialah badan yang telah mengandungmu, dan dada
yang telah memberimu makanan [menyusui]." Isa berkata: "Mulialah orang yang tela
h diajari Allah dengan Lauhul-Mahfuz, dan meninggal tanpa kesombongan."
Nabi Isa as berkata: "Aku telah membalikkan dunia dan duduk di atas punggungnya.
Aku tidak punya anak yang bisa mati, [dan aku tidak punya] rumah yang bisa runt
uh." Mereka berkata kepadanya: "Tidak maukah engkau memiliki sebuah rumah untukm
u sendiri?" Isa menjawab: "Bangunlah sebuah rumah untukku di atas aliran air yan
g deras." Mereka berkata: "Rumah seperti itu tidak akan bertahan lama." Mereka j
uga bertanya kepada Isa: "Tidak maukah engkau menikahi seorang perempuan?" Isa m
enjawab: "Apa yang harus kulakukan dengan seorang wanita yang bisa mati?"
Nabi Isa as berkata: "Dosa terbesar adalah kecintaan pada dunia. Khamr adalah ku
nci ke semua keburukan."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Kecintaan pada dunia adalah akar dari semua dos
a. Kekayaan duniawi adalah penyakit parah." Mereka bertanya: "Bagaimana rupa dar
i penyakit ini?" Isa berkata: "Orang yang terjangkitnya tidak terhindar dari kes
ombongan dan keangkuhan." Mereka bertanya: "Bagaimana seandainya orang itu bisa
menghindarinya?" Isa menjawab: "Menumpuk kekayaan menjauhkan manusia dari Allah.
"
Nabi Isa as berkata kepada kaum hawariyyun: "Ya hawariyyun, jangan melemparkan m
utiara kepada babi, karena babi tidak tahu penggunaannya. Jangan memberikan hikm
ah kepada seseorang yang tidak menginginkannya, karena hikmah itu lebih berharga
daripada mutiara, dan orang yang tidak menginginkannya lebih buruk daripada bab
i."
Al-Masih berkata: "Kalau kalian ingin berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan
menjadi cahaya Bani Adam, maka maafkanlah mereka yang menjahili kalian, tengokla
h orang sakit yang tidak [pernah] menengok kalian, bersikap ramahlah pada orang
yang tidak ramah pada kalian, dan pinjamkanlah [uang] kepada mereka yang tidak m
engembalikan apa-apa kepada kalian."
Nabi Isa as berjalan bersama seorang muridnya di Celah Afiq [Celah Afiq adalah s
ebuah celah yang menuju Ghaur di lembah Yordan. Ada yang menyebutkan Afiq sebaga
i tempat di mana Isa akan membunuh Dajjal menjelang kiamat.]. Seorang laki-laki
memotong jalan dan menghalangi mereka meneruskan perjalanan dengan berkata: "Aku
tidak akan membiarkan kalian pergi sebelum memukul kalian satu per satu." Merek
a berusaha membuat dia mengurungkan maksudnya, tapi dia bersikeras. Isa berkata:
"Ini pipiku, pukullah!" Orang itu menampar pipi Isa dan [kemudian] mengizinkan
dia pergi. Orang itu kemudian berkata kepada murid Isa: "Aku tidak akan membiark
an kau pergi sebelum aku memukulmu." Murid Isa menolak. Ketika Isa melihat ini d
ia menawarkan pipinya yang lain. Orang itu memukul pipi Isa yang satunya lagi da
n [kemudian] mengizinkan mereka berdua pergi. Isa kemudian berkata: "Ya Allah, k
alau ini kau ridhai, maka cukuplah ridhaMu bagiku. Kalau ini tidak kau ridhai, m
aka azabMu yang pantas [adalah balasannya]."
Nabi Isa as berkata kepada kaum hawariyyun: "Aku ingin agar kalian makan roti se
derhana, dan mengungsi dari dunia ini dengan aman dan dalam damai. Sesungguhnya
kukatakan kepada kalian: manisnya dunia ini adalah pahitnya dunia nanti, dan pah
itnya dunia ini adalah manisnya dunia nanti. Orang-orang yang benar-benar menyem
bah Allah bukanlah mereka yang hidup enak. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian:
orang terburuk di antara kalian adalah ulama yang mencintai dunia ini dan menda
hulukannya daripada perilau yang adil. Seandainya dia bisa, dia ingin membuat se
mua manusia berbuat sebagaimana dia bertingkah laku."
Nabi Isa as biasa berkata: "Aku berkhotbah kepadamu agar kamu belajar. Aku tidak
berkhotbah kepadamu agar kamu bangga diri."
Al-Masih berkata: "Bukan sebagaimana yang kuinginkan, melainkan sebagaimana yang
kau inginkan. Bukan sebagaimana yang kuharapkan, melainkan sebagaimana yang kau
harapkan."
Tidak ada sebutan untuk Isa yang lebih disukainya selain "si orang miskin itu".
Kaum hawariyyun berkata: "Masihullah, lihatlah baitullah ini, betapa indahnya!"
Isa menjawab: "Amin, amin. Sesungguhnya, kukatakan kepada kalian, Allah tidak ak
an membiarkan satu batu dari mesjid ini berada di atas batu yang lainnya, semuan
ya akan diluluhlantakkan karena dosa-dosa manusia. Allah tidak memerlukan emas,
perak, atau batu-batu ini. Daripada semua benda ini Allah lebih menyukai manusia
-manusia yang suci hatinya. Bersama mereka Allah membangun dunia ini, atau Allah
mengancurkannya jika hati-hati ini tidak suci."
Nabi Isa as berkata: "Setan [selalu] mendampingi dunia. Kebohongannya mendamping
i kekayaan. Kemampuannya menggoda mendampingi kemurungan. Kekuatan terbesarnya m
endampingi hawa nafsu."
Nabi Isa as senantiasa berkata:"Ya murid-muridku, janganlah kalian mencari dunia
dengan jalan merusak diri kalian sendiri; carilah keselamatan dengan jalan mere
lakan apa yang ada di dunia.Kalian datang ke dunia ini dengan telanjang, dan aka
n meninggalkannya dengan telanjang pula. Kalian tidak usah mencari rezeki yang [
memang] akan diberikan oleh hari esok; berkecukupanlah dengan rezeki yang diberi
kan oleh setiap hari. Hari esok akan membawa masalahnya sendiri. Mintalah kepada
Allah agar Dia memberikan kalian rezeki dari hari ke hari."
Nabi Isa as senantiasa berkata: "Ya Rabbi, aku tidak bisa membebaskan diriku dar
i apa-apa yang aku benci, dan tidak bisa meraih apa yang aku inginkan. Ketentuan
tentang ini tidak berada di tanganku, dan aku akan diminta pertanggungjawaban a
tas apa-apa yang telah aku kerjakan. Tidak ada orang yang lebih miskin daripada
aku. Jangan Kau biarkan musuhku mendatangiku. Jangan Kau biarkan temanku menjauh
iku. Jangan jadikan keimananku menjadi kehancuranku, dan jangan tempatkan di ata
sku seseorang yang tidak mempunyai rasa kasihan padaku."
Bangsa Israel mencela Isa karena kemiskinannya. Isa berkata kepada mereka: "Manu
sia-manusia yang patut dikasihani, kalian telah disesatkan oleh orang-orang kaya
. Apakah kalian penah melihat seseorang yang mencari kemiskinan menentang Allah?
"
Ketika Isa mengembara, langit terbuka, dan hujan turun dengan derasnya. Karenany
a dia mencari perlindungan di sebuah gua. Di sana dia melihat [sudah] ada seoran
g gembala. Isa meninggalkan gua itu dan mencari perlindungan di sebuah semak bel
ukar. Di sana Isa melihat [sudah] ada seekor singa yang sedang mendekam. Isa men
gangkat kepalanya dan berkata: "Ya Rabbi, Engkau telah memberikan tempat berlind
ung untuk semua, hanya tidak untukku." Allah berfirman kepada Isa: "Ya Isa, Akul
ah tempatmu berlindungmu, di bayang-bayang 'arsy-Ku, dan di rumah rahmatKu. Aku
akan menikahkanmu dengan seribu gadis elok, dan memberi makan seribu tahun kepad
a para manusia [tamu] di pesta pernikahanmu. Di hari kiamat akan ada seorang pen
yeru yang berteriak: 'Datanglah dan hadirilah pernikahan waliyullah ini!'"
Di hari ketika Isa diangkat ke langit, dia tidak meninggalkan apa-apa selain seb
uah baju dari bulu domba, sebuah pelontar batu, dan dua buah sendal.
Nabi Isa as makan tumbuh-tumbuhan, mengenakan pakaian dari bulu-bulu kasar, dan
tidur di mana saja ketika malam tiba. Dia tidak punya anak --yang bisa meninggal
, tidak punya rumah-- yang bisa runtuh, dan dia tidak menyimpan makan siangnya u
ntuk makan malam, atau menyimpan makan malamnya untuk makan siang. Dia senantias
a berkata: "Tiap hari membawa rezekinya sendiri."
Isa melihat sekelompok orang yang sedang menangis. Dia bertanya: "Mengapa orang-
orang ini menangis?" Orang menjawabnya: "Mereka takut pada dosa-dosa mereka." Is
a berkata: "Lepaskanlah dosa-dosa kalian, maka kalian akan diampuni."
Almasih berjalan melewati sekelompok Bani Israil yang mengejeknya. Setiap kali m
ereka mengeluarkan ucapan buruk, Almasih menjawabnya dengan ucapan baik. Syim'on
al-Safi berkata kepadanya: "Akankah kau selalu menjawab mereka dengan ucapan ba
ik jika mereka mengeluarkan ucapan buruk?" Almasih berkata: "Setiap orang [hanya
bisa] mengeluarkan apa yang dia miliki."
Nabi Isa as melihat seorang laki-laki dan bertanya kepadanya: "Apa yang kau laku
kan?" "Aku menyerahkan diri [sepenuhnya] pada Allah," jawab si laki-laki. Isa be
rtanya: "Siapa yang mengurusi [hidup-]mu?" "Saudara laki-lakiku," jawab dia. Isa
berkata: "Saudaramu itu lebih berserah diri pada Allah dibandingkan kamu."
Almasih berkata: "Hai para musafir di malam hari, sampai kapankah kalian akan me
mberi petunjuk jalan, sementara kalian sendiri berada di belakang orang yang ter
sesat? Sebuah ilmu yang sedikit saja sudah cukup [bagi kalian], tetapi amal kali
anlah harus berlimpah."
Almasih berkata: "Allah paling membenci ulama yang suka memfitnah orang lain, ya
ng senang mendapat tempat kehormatan di sebuah pertemuan, yang senang diundang k
e perayaan dan menerima sekarung makanan. Sesungguhnya aku katakan kepada kalian
, orang-orang seperti itu telah mendapat pahala mereka di dunia ini, dan Allah d
i hari kiamat nanti akan melipatgandakan siksaan mereka."
"Di akhir zaman akan ada ulama-ulama: - yang menyeru orang lain untuk zuhud, tap
i mereka sendiri tidak zuhud, - yang menyuruh orang lain untuk merindukan akhira
t, tetapi mereka sendiri tidak menantikannya, - yang melarang orang untuk mendek
ati penguasa, tetapi mereka sendiri tidak bisa menahan diri untuk mendekati oran
g-orang kaya serta berpaling dari kaum miskin, - yang mejauhi rakyat biasa dan m
enjilati orang-orang berkuasa. Merekalah orang-orang yang zhalim dan musuh Allah
Yang Maha Pengasih."
Isa berkata: "Barang siapa berbicara tanpa mengingat Allah, gagaplah dia sebenar
nya. Barang siapa berpikir tanpa mengingatkan diri, tak waspadalah dia sebenarny
a. Barang siapa diam tanpa berpikir, menghamburkan waktulah dia sebenarnya."
"Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, orang yang mengucapkan hal-hal bijak, d
an orang yang mendengarkannya, termasuk satu golongan; dan orang yang mempraktek
kan kebijakan, jauh lebih tepat lagi disebut sebagai orang bijak. Sesungguhnya a
ku katakan kepada kalian, apabila kalian menemukan sebuah lampu minyak di malam
hari, kalian akan menggunakan cahayanya, meskipun minyaknya bau. Dan karenanya k
alian harus mengambil hal-hal bijak dari setiap orang yang memilikinya."
Isa berkata kepada para pengikutnya: "Kalau kalian benar-benar saudara dan sahab
atku, terbiasalah pada permusuhan dan kebencian manusia. Karena kalian hanya aka
n mendapatkan apa yang kalian cari, jika kalian merelakan apa yang kalian ingink
an. Kalian hanya akan memiliki apa yang kalian cintai, jika kalian [bisa] meneri
ma apa yang kalian benci."
"Berbahagialah orang yang melihat dengan hati, tetapi hatinya tidak berada pada
apa yang dia lihat."
Almasih berkata: "Dunia itu seperti sebuah jembatan: berjalanlah di atasnya, tet
api jangan membangun apa-apa di atasnya."
Almasih berjalan melewati sekelompok orang yang mengeluarkan ejekan untuknya, da
n ia menjawabnya dengan doa-doa kebaikan. Berikutnya ia pergi melewati sekelompo
k orang lain yang juga mengejeknya, dan ia menjawabnya seperti sebelumnya. Seora
ng dari murid-muridnya bertanya: "Bagaimana mungkin engkau makin mendoakan orang
-orang yang makin mengejekmu? Ini seperti seolah-olah engkau menantang mereka?"
Almasih menjawab: "Seorang manusia hanya bisa mengeluarkan apa yang ada di dalam
dirinya."
Almasih berkata: "Beradalah di tengah-tengah, terarah dengan benar, tetapi tunju
kan sikap yang moderat."
Almasih berkata: "Kalian tidak berzina selama kalian menundukkan pandangan kalia
n."
Nabi Isa as menghampiri seekor sapi yang sedang beranak dengan kesusahan. "Ya Ka
lamullah," kata si sapi, "doakanlah agar Allah membebaskan aku [dari derita ini]
." Isa berdoa: "Ya Pencipta ruh dari ruh. Engkau yang mengeluarkan ruh dari ruh,
bebaskanlah sapi ini." Sapi itu kemudian melahirkan anaknya.
Nabi Isa as berkata: "Aku memikirkan penciptaan [alam semesta] dan berkesimpulan
bahwa yang tidak diciptakan, menurutku lebih berbahagia daripada yang diciptaka
n."
Nabi Isa as berkata: "Allah adalah saksiku bahwa dunia ini tidak tinggal di dala
m hati seorang hamba tanpa membuat sang hati bersentuhan dengan tiga hal: - peke
rjaan yang bebannya tidak akan berkurang, - kemiskinan yang tidak bisa dientaska
n, - dan harapan yang tidak bisa terpenuhi. Dunia ini mengejar dan dikejar. Dia
mengejar orang yang mencari ahirat hingga hidupnya menemui akhirnya, sementara a
khirat mengejar orang yang mencari dunia ini, hingga ajal datang dan mencengkram
punggungnya."
Dikabarkan bahwa Isa melihat wujud dunia dan bahwa ia melihatnya dalam sosok seo
rang wanita tua ompong yang dipenuhi oleh segala jenis perhiasan. "Berapa banyak
laki-laki yang telah menikahimu?" tanya Isa kepadanya. "Aku tidak bisa menghitu
ngnya," jawab dunia. "Apakah mereka telah mati mendahuluimu, atau apakah mereka
menceraikanmu?" tanya Isa. "Bukan ini dan bukan itu, melainkan aku telah membunu
h mereka semuanya," jawab dunia. Isa berkata: "Alangkah menyedihkannya para suam
imu yang masih hidup. Karena mereka tidak belajar dari para suamimu yang terdahu
lu, dan juga tidak berhati-hati padamu."
Isa berkata: "Hati seorang yang beriman tidak bisa menyimpan kecintaan kepada du
nia ini dan dunia nanti sekaligus, sebagaimana tidak mungkinnya sebuah panci men
yimpan air dan api sekaligus."
Suatu hari seorang laki-laki menemani Isa dan berkata kepadanya: "Aku ingin perg
i bersamamu dan menjadi teman perjalananmu." Mereka pergi dan sampai ke tepi seb
uah sungai di mana mereka duduk untuk makan. Mereka membawa tiga potong roti. Me
reka memakan dua potong, roti ketiga tersisa. Kemudian Isa berdiri dan berjalan
ke sungai untuk minum. Ketika kembali dia melihat roti yang ketiga sudah tidak a
da, dan karenanya dia bertanya kepada si laki-laki itu: "Siapa yang memakan roti
itu?" "Aku tidak tahu," jawab dia. Isa meneruskan perjalanannya bersama laki-la
ki itu, dan melihat seekor kambing dengan dua anaknya. Isa memanggil satu dari k
edua anak kambing itu, dan anak kambing itu menghampirinya. Isa menyembelihnya,
memanggang sebagian [daging-]nya, dan makan bersama teman perjalanannya. Isa lal
u berseru kepada hewan muda [= anak kambing yang sudah disembelih] itu: "Bangkit
lah, insya Allah!" Anak kambing itu bangkit [= hidup lagi] dan pergi. Isa berbal
ik ke teman perjalanannya: "Aku bertanya kepadamu, demi Dia yang menunjukkan muk
jizat ini kepadamu: Siapa yang mengambil roti tadi?" "Aku tidak tahu," jawab lak
i-laki itu. Kemudian keduanya sampai ke sebuah danau besar yang berada di sebuah
lembah. Isa memegang tangan laki-laki itu, dan keduanya berjalan di atas air. K
etika keduanya sudah menyeberangi danau itu, Isa berkata kepadanya: "Aku bertany
a kepadamu, demi Dia yang menunjukkan mukjizat ini kepadamu: Siapa yang mengambi
l roti tadi?" "Aku tidak tahu," jawab laki-laki itu. Mereka kemudian sampai ke s
ebuah gurun pasir tak berair dan duduk di atas tanah. Isa mulai mengumpulkan sed
ikit tanah dan pasir, dan lalu berkata: "Jadilah emas, insya Allah!" Campuran ta
nah dan pasir itu menjadi emas, Isa membagi emas itu dalam tiga bagian: "Seperti
ga untukku, sepertiga untukmu, dan sepertiga lainnya untuk orang yang mengambil
roti tadi." Maka menjawablah si laki-laki: "Akulah yang memakan roti itu." Isa b
erkata kepadanya: "Semua emas ini milikmu." Kemudian Isa meninggalkannya. Dua or
ang lelaki lain mengejutkan si laki-laki yang membawa emas di gurun pasir itu, m
ereka berniat merampok serta membunuhnya. Si laki-laki berkata kepada mereka: "M
arilah kita bagi tiga emas ini, dan seorang di antara kalian harus pergi ke kota
untuk membeli makanan." Seorang dari dua laki-laki itu disuruh pergi ke kota, d
an dia [= yang pergi ke kota] berpikir: "Mengapa aku harus berbagi emas dengan m
ereka? Aku lebih baik meracuni makanan ini, maka aku akan mendapat semua emasnya
." Dia pun berangkat dan menjalankan rencananya. Sementara itu kedua orang yang
tertinggal berbicara satu sama lain: "Mengapa kita harus memberinya sepertiga da
ri emas? Lebih baik kita bunuh saja dia kalau dia kembali, dan jatah emasnya kit
a bagi dua." Ketika orang yang pergi ke kota itu datang lagi, mereka berdua memb
unuhnya, kemudian menyantap makanan beracun yang dibawa orang itu, dan mati. Sem
ua emas tertinggal di gurun pasir, di samping tiga jasad yang mati. Isa datang m
elewati, melihat mereka dalam keadaan seperti itu, dan berkata kepada para murid
nya: "Itulah dunia. Berhati-hatilah padanya!"
Isa berkata: "Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, sebagaimana halnya orang yan
g sakit tidak mempedulikan makanan karena dia merasakan nyeri, maka orang yang m
encintai dunia ini tidak senang pada ibadah dan tidak mempedulikan kenikmatan ib
adah gara-gara kecintaan pada dunia ini. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, a
pabila seekor hewan penarik beban tidak diarahkan dan dituntun, dia akan berting
kah semaunya dan mengubah tabiatnya. Dan demikian pula hati akan menjadi keras d
an tak berperasaan apabila tidak diperlunak dengan ingatan akan mati und upaya u
ntuk beribadah. Sesungguhnya kukatakan kepada kalian, apabila permukaan air tida
k pecah, maka ia bisa menahan madu. Maka demikian juga hati bisa menjadi bejana
penuh hikmah apabila ia tidak dikerubuti nafsu, dirusak iri hati, dan diperkeras
oleh kemubaziran."
Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak mencari sebuah rumah tempat eng
kau tinggal?" Isa menjawab: "Cukuplah bagi kita reruntuhan orang-orang sebelum k
ita."
Isa berkata: "Dunia ini dulu ada, dan aku dulu tidak ada di dalamnya. Dunia ini
nanti ada, dan aku tidak akan ada di dalamnya. Semua yang aku punya hanyalah har
i-hariku tempat aku hidup. Apabila aku berbuat dosa di hari-hari ini, maka meman
glah aku seorang pendosa."
Isa berkata: "Satu sifat dari kaum zuhud dunia ini adalah bahwa mereka menghinda
ri berteman dengan orang yang tidak menginginkan apa yang ia inginkan."
Isa berjalan melalui sebuah desa dan melihat para penduduknya mati di halaman ru
mah mereka serta di jalan-jalan. Isa menatap ke para muridnya dan berkata: "Oran
g-orang ini mati karena azab Allah, karena kalau tidak mereka pasti menguburkan
satu sama lain." "Ruhullah," kata para muridnya, "seandainya saja kami bisa meng
etahui apa yang telah menimpa mereka." Isa bermunajat kepada Allah Yang Mahakuas
a, dan Allah mewahyukan bahwa Isa harus menyeru mereka jika hari sudah malam dan
bahwa mereka akan menjawabnya. Ketika hari sudah malam Isa menaiki sebuah bukit
dan berteriak: "Hai penduduk desa!" "Aku menurut seruanmu, Ruhullah," jawab sal
ah seorang dari yang mati. Isa bertanya: "Bagaimana keadaan kalian, apa yang ter
jadi pada kalian?" Orang itu menjawab: "Kami tertidur dalam keadaan sehat, dan [
ketika terbangun] melihat kami sudah berada di [alam] kubur." "Bagaimana itu bis
a terjadi?" tanya Isa. Orang itu menjawab: "Ini terjadi karena kecintaan kami pa
da dunia dan penghambaan kami pada kaum yang berdosa." "Bagaimana kecintaan kali
an pada dunia?" tanya Isa. "Laksana anak mencintai ibunya," jawab orang itu. "Ji
ka dunia menghampiri kami, kami bahagia; jika dia pergi, kami sedih dan menagis.
" Isa bertanya: "Mengapa penduduk desa lainnya tidak menjawab seruanku?" "Karena
mereka dikekang oleh bebatuan dari api dan diawasi oleh para malaikat yang kera
s dan tegas," jawab orang itu. "Dan mengapa kamu bisa menjawab seruanku?" tanya
Isa. "Karena waktu itu aku berada di antara mereka, tetapi bukan salah seorang d
ari mereka," jawab orang itu. "Ketika bencana itu menimpa mereka, aku juga terke
na. Sekarang aku berada di tepian jurang neraka, dan aku tidak tahu apakah aku b
isa terbebas atau akan dijatuhkan ke dalamnya." Isa berkata kepada para pengikut
nya: "Sesungguhnya, memakan roti biasa dengan garam kasar, memakai pelindung kep
ala dari sengatan matahari, dan tidur di atas timbunan sampah, adalah lebih dari
cukup jika orang ingin hidup selamat dan tenang di dunia ini."
Isa berkata: "Kalian bersusah payah untuk dunia yang kecil dan tidak penting, te
tapi tidak memikirkan kehidupan besar setelah mati, dan kematian akan menjemput
kalian semua."
Isa berkata: "Barang siapa cenderung ke harta dunia, maka dia itu seperti orang
yang meminum air laut: makin banyak dia minum, makin haus pula dia, hingga air l
aut itu membuatnya mati."
Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, hiduplah sederhana di dunia ini, maka kalian a
kan melewatinya tanpa rasa takut."
Isa berkata: "Celakalah kalian, para ulama yang buruk! Kalian membuang-buang ker
ajaan surga demi dunia yang tak terpandang dan nafsu yang tak terhormat, serta m
elupakan kebengisan hari kiamat."
Diriwayatkan bahwa Isa memandang setan sambil berkata: "Dialah rukun dunia. Masa
lah setan adalah dunia, dan dunialah yang diinginkannya. Aku tidak berbagi apapu
n dari dunia dengan setan; tidak sebuah batupun --yang bisa menjadi sandaran kep
alaku. Aku juga tidak akan banyak tertawa di dalam dunia, hingga aku meninggalka
nnya."
Setan sedang lewat ketika Isa menyandarkan kepalanya pada sebuah batu. [Setan b
erkata:] "Isa, lihatlah, dengan sebuah batu ternyata engkau menemukan kepuasan d
i dunia ini." Isa mengambil batu yang berada di belakang kepalanya, melemparkann
ya ke setan, dan berkata: "Ambillah batu ini dan dunia bersamanya. Aku tidak mem
erlukan keduanya."
Orang meminta Isa: "Ajarkanlah kami sebuah amalan yang membuat Allah mencintai k
ami." Isa menjawab: "Bencilah dunia, maka Allah akan mencintai kalian."
Isa berkata: "Hai kaum hawariyyun, merasa puaslah dengan apa yang dianggap buruk
di dalam dunia ini sementara keimanan kalian tetap selamat dan tak terganggu, s
ebagaimana halnya manusia dunia ini merasa puas dengan apa yang dianggap buruk d
i dalam keimanan sementara [urusan] dunia mereka selamat dan tak terganggu."
Isa berkata: "Allah berkehendak bahwa seorang hamba mempelajari sebuah pekerjaan
agar dia bisa merdeka dari manusia lain, dan Allah membenci seorang hamba yang
mempelajari ilmu agama untuk digunakan sebagai pekerjaan."
[Najasi dari Habsyi berkata:] Termasuk dari wahyu Allah kepada Isa ialah: "Sudah
sepantasnya dan seharusnya apabila hamba Allah berendah diri di hadapanNya jika
Allah memperlihatkan kasih-sayangNya kepada mereka."
Yahya bin Zakariya bertemu dengan Isa ibn Maryam. Yahya tersenyum dan menyapa Is
a, sementara Isa mengerutkan dahinya dan tampak risau. Isa berkata kepada Yahya:
"Engkau tersenyum seolah-olah engkau merasa tenang." Yahya berkata kepada Isa:
"Engkau tampak murung seolah-olah engkau dalam keraguan." Allah mewahyukan: "Apa
yang dilakukan Yahya lebih Kami sukai."
Orang-orang bertanya kepada Isa: "Sebutkanlah sebuah amalan yang karenanya kami
bisa masuk surga." Isa menjawab: "Jangan berkata apapun." Mereka berkata: "Kami
tidak bisa memenuhi itu." Isa menjawab: "Maka katakanlah hal-hal baik saja."
Isa berkata: "Barang siapa banyak berbohong, dia akan kehilangan kerupawanannya;
barangsiapa yang selalu bertengkar, dia akan kehilangan rasa hormatnya; barangs
iapa banyak berkeluh kesah, dia akan sakit; dan orang yang bersifat dengki, dia
menyiksa dirinya sendiri."
Isa dan kaum hawariyyun melewati sebuah bangkai anjing. Kaum hawariyyun berkata:
"Busuk sekali baunya [bangkai ini]!" Isa berkata: "Putih sekali giginya [anjing
ini]!" Isa berkata demikian untuk memberi pelajaran terlarangnya berbicara jele
k tentang orang lain.
Seekor babi melewati Isa. Isa berkata kepadanya: "Pergilah dalam damai." Orang b
ertanya: "Ruhullah, bagaimana mungkin engkau berkata begitu kepada seekor babi?"
Isa menjawab: "Aku tidak suka membiasakan keburukan kepada lidahku."
: Isa berkata kepada para pengikutnya: "Apa yang akan kalian lakukan seandainya
kalian menjumpai seorang yang sedang tidur, yang bajunya terbawa angin?" Mereka
menjawab: "Kami akan menutupi badannya." Isa berkata: "Tidak, kalian [sebenarnya
] akan menelanjangi sisanya." Dengan cara ini Isa membuat sebuah perumpamaan ten
tang manusia yang mendengar kabar buruk tentang seseorang, kemudian menambah-nam
bahkannya, dan [akhirnya] menyebarkan kabar yang lebih buruk lagi.
Isa berkata: "Termasuk salah satu dosa besar adalah apabila seorang hamba Allah
bersumpah dengan berkata 'Allah mengetahuinya,' dan Allah mengetahui bahwa itu t
idak benar."
Orang meminta sebuah petunjuk yang utama kepada Isa. Dia menjawab: "Kalau engkau
harus berhadapan dengan dua hal, di mana yang satu menyangkut dirimu, dan yang
lainnya menyangkut Allah, maka uruslah dahulu hal yang bersangkutan dengan Allah
."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Ada tiga macam jenis ulama: (i) ulama yang meng
enal Allah dan perintah-perintahNya, (ii) ulama yang mengenal Allah tapi tidak m
engenal perintah-perintahNya, (iii) dan ulama yang mengenal perintah-perintah Al
lah, tapi tidak mengenalNya."
Isa berkata: "Sebarkanlah sesuatu yang tidak bisa dimusnahkan api." "Apakah itu,
" orang meminta tahu dari dia. "Amal shalih," jawab Isa.
Diriwayatkan bahwa Almasih senantiasa berkata: "Jika kalian membutuhkan orang la
in, makanlah secukupnya dan bersikaplah tidak berlebih-lebihan."
Isa senantiasa berkelana ke mana-mana dan tidak pernah menetap di sebuah rumah a
taupun desa. Pakaiannya terdiri dari secarik kain dari bulu-bulu kasar atau bulu
unta, dan dua baju yang tidak terbuat dari bulu-bulu. Di tangannya terdapat seb
uah tongkat. Jika malam tiba sinar bulan adalah lenteranya, kegelapan malam adal
ah bayangannya, bumi adalah kasurnya, batu adalah bantalnya, tumbuh-tumbuhan pad
ang adalah makanannya. Terkadang dia tidak makan dan minum berhari-hari. Dalam s
uasana genting dia senang, dalam suasana tenang dia gundah.
Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Kalian tidak akan memperoleh rahmat Allah s
ebelum kalian dengan gembira mengenakan suf [1], dengan gembira memakan gandum,
dan dengan gembira menjadikan tanah sebagai tempat tidur kalian."
"Siapakah gurumu?" tanya orang kepada Isa. "Tak seorang pun," jawab Isa. "Aku [s
ekedar] melihat bahaya dari ketidaktahuan dan menjauhinya."
Termasuk ke dalam wahyu Allah kepada Isa di Injil adalah hal sbb.: "Kami memenuh
i kalian dengan kerinduan, tetapi kalian tidak mempunyai kerinduan. Kami bersedi
h atas kalian, tetapi kalian tidak menangis. Hai manusia di usia limapuluhan, ap
a yang telah kau berikan, apa yang kau simpan? Hai manusia di usia enampuluhan,
saat panenmu telah dekat! Hai manusia di usia tujuhpuluhan, ayo berangkat ke per
hitungan!"
Isa berkata tentang air: "Itu adalah ayahku." Dan ia berkata tentang roti: "Itu
adalah ibuku." Maksud dia, air dan roti memberi makan kepada tubuh laksana yang
dilakukan orang tua.
Isa berkata: "Orang jahat itu menular; barang siapa bersekutu dengan kejahatan,
akan terjerat dalam resiko untuk membunuh. Karenanya perhatikanlah dengan siapa
kalian bersekutu."
Diriwayatkan bahwa Almasih berkata: "Barangsiapa diantara penghormat Allah dihor
mati oleh Allah, maka dia dihormati oleh seluruh makhluq."
Di dalam Injil tertulis: "Ya Bani Adam, ingatlah padaKu di saat engkau sedang ma
rah, maka Aku akan ingat padamu di saat Aku marah. Merasa cukuplah dengan rezeki
yang Aku berikan kepadamu, karena rezeki itu lebih baik daripada yang kau berik
an sendiri kepadamu."
Isa berkata kepada Bani Israil: "Hukumlah seorang penjahat tidak dengan kejahata
n, karena ini akan mebuat amal kalian mejadi hilang di dalam pandangan Allah."
Di zaman Isa ada seorang lelaki yang karena kekikirannya mendapat julukan Mal'un
[=yang terkutuk]. Pada suatu hari datang seorang laki-laki, yang akan pergi ber
perang, menemui Mal'un dan berkata: "Mal'un, kalau engkau memberiku beberapa sen
jata yang bisa menolongku dalam pertempuran, kamu akan selamat dari api neraka."
Tetapi Mal'un menolaknya dan tidak mau memberikan apapun. Ketika lelaki itu per
gi, Mal'un menyesali keputusannya dan memanggil si lelaki itu kembali untuk dibe
rikannya sebuah pedang. Ketika si lelaki itu pulang ke rumahnya dia bertemu Isa
yang didampingi seorang saleh, yang tujuh puluh tahun lamanya mengagungkan Allah
. "Dari mana kamu mendapat pedang ini?" tanya Isa. Si lelaki menjawab: "Mal'un m
emberikannya kepadaku." Isa senang mendengar kemurahan hati Mal'un. Ketika di ka
li berikutnya Isa dan si orang saleh lewat, Mal'un yang duduk di depan pintu rum
ahnya, berkata kepada dirinya sendiri: "Aku akan pergi dan menemui Isa serta si
orang saleh ini." Ketika dia melakukan ini si orang saleh berkata: "Aku akan men
ghindar dari Mal'un, sebelum dia membakarku dengan apinya." Maka Allah mewahyuka
n kepada Isa: "Katakan kepada hambaku yang berdosa ini [Mal'un]: 'Aku mengampuni
engkau karena kemurahan hatimu, yang dengannya engkau memberikan pedang, dan ka
rena kecintaanmu kepada Isa; dan katakan kepada si orang saleh, bahwa Mal'un aka
n menjadi temannya di surga." Si orang saleh berkata: "Allah adalah saksiku, aku
tidak mau berada di surga bersama Mal'un, dan aku tidak perlu seorang teman sep
erti dia!" Allah Yang Mahakuasa berfirman melalui Isa: "Engkau tidak puas dengan
keputusanKu, dan engkau telah berkata buruk tentang hambaKu. Karenanya Aku akan
melihat engkau dihukum di neraka. Aku telah menukar tempat kalian: tempatmu di
surga untuk hambaKu [Mal'un] dan tempatnya di neraka untukmu."
: Isa memasuki sebuah desa, tempat seorang penghalus kain tinggal. Para penduduk
desa berkata kepada Isa: "Tukang penghalus kain ini merusak baju-baju kami dan
menutup-nutupinya. Mintakanlah kepada Allah agar dia tidak kembali kepada kami b
eserta buntelannya." Isa berdoa: "Ya Allah, jangan biarkan dia kembali bersama b
untelannya." Ketika si penghalus kain --yang membawa tiga potong roti-- sedang m
engerjakan pekerjaannya, mendekatlah seorang wali yang mengagungkan Allah di gun
ung-gunung. Si wali menyapa si tukang dan berkata: "Punyakah engkau sepotong rot
i yang bisa kumakan, atau [paling tidak] tunjukkanlah sepotong roti sehingga aku
bisa melihat dan mencium baunya. Aku sudah sejak sekian lama tidak memakan roti
." Si tukang memberikannya sepotong roti. Si wali berkata: "Semoga Allah mengamp
uni dosa-dosamu dan membersihkan hatimu." Si tukang memberikannya roti kedua; si
wali pun berkata: "Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang
akan datang." Ketika si tukang memberikan roti ketiganya, si wali berkata: "Sem
oga Allah mendirikan sebuah rumah untukmu di surga." Malam itu juga si tukang ke
mbali [ke desanya] dengan aman; para penduduk desa berkata: "Ya Isa, si tukang p
enghalus kain telah kembali." Maka Isa memanggilnya: "Katakan kepadaku apa yang
telah engkau lakukan hari ini!" Si tukang menjawab: "Seorang wali yang berkelana
di pegunungan ini mendekatiku. Dia memintaku memberikan makanan, maka aku beri
dia tiga potong roti, dan untuk setiap roti yang aku berikan, dia berdoa untukku
." Isa berkata: "Berikan kepadaku buntelanmu, agar aku bisa melihat isinya!" Si
tukang memberikan buntelannya kepada Isa yang kemudian membukanya; dan Isaa mene
mukan di dalamnya seekor ular hitam yang dirantai. Isa berseru: "Ya hitam!" [di
sini terjemahannya tidak begitu pasti, mungkin juga seharusnya "Ya ular!"] Sang
ular menjawab: "Aku siap ya Nabiyullah!" "Apakah engkau tidak dikirim ke tukang
ini [untuk menggodanya?]?" tanya Isa. "Ya," jawab sang ular, "tetapi seorang wal
i yang berkelana di pegunungan ini datang kepadanya dan meminta makanan. Untuk s
etiap roti yang diberikannya dia berdoa untuknya, sementara di sampingnya berdir
i satu malaikat yang berkata 'Amin!' Maka Allah Yang Mahaperkasa mengutus satu m
alaikat [lain] untuk merantaiku." Isa berkata: "Hai tukang, pergilah kembali ke
pekerjaanmu. Allah telah memaafkanmu, karena Dia memuji kemurahanmu."
Kalau kalian ingin berpuasa seperti Isa, [ketahuilah bahwa] Isa berpuasa setiap
hari dan tidak makan apapun selain gandum. Dia senantiasa mengenakan [pakaian da
ri] bulu kasar; dan apabila malam tiba, berdiamlah dia [di situ juga] untuk berd
oa hingga fajar tiba. Dia tidak pernah meninggalkan sebuah tempat tanpa sebelumn
ya shalat dua rakaat. Jika kalian ingin berpuasa seperti ibunya, [Maryam] sang p
erawan, [maka ketahuilah bahwa] dia senantiasa berpuasa dua hari dan berbuka dua
hari berikutnya.
Di dalam Injil tertulis: "Barang siapa menebar keburukan, dia akan menuainya jug
a."
Di dalam kitab-kitab Injil tertulis: "Ya Bani Adam, Allah akan bermurah hati kep
adamu sebagaimana engkau bermurah hati. Bagaimana engkau mengharapkan kemurahhat
ian Allah, sementara engkau tidak bermurah hati kepada hamba-hambamu?"
Isa berkata: "Apa gunanya bagi seorang buta sebuah lampu yang dengannya hanya or
ang lain bisa melihat? Dan apa gunanya bagi sebuah rumah yang gelap sebuah lampu
yang dipasang di atas atap? Dan apa gunanya bagimu banyak berbicara indah tetap
i kamu tidak mengamalkannya?"
Isa melewati sebuah desa di dekat sebuah gunung yang dari sana terdengar suara t
angisan dan ratapan. Isa bertanya kepada penduduk desa: "Tangisan dan ratapan ap
a dari gunung ini?" Mereka menjawab: "Sejak kami tinggal di desa ini kami sudah
mendengar tangisan dan ratapan ini." Isa berkata: "Ya Allah, izinkalah gunung in
i berbicara kepadaku." Allah membuat gunung itu berbicara, dan gunung itu berkat
a: "Apa yang kau inginkan dariku Isa?" "Katakan kepadaku mengapa kau menangis?,"
pinta Isa. Gunung itu menjawab: "Aku adalah gunung yang dulu digunakan orang se
bagai bahan pembuat berhala untuk disembah selain Allah. Aku takut Allah akan me
lemparkanku ke api neraka, karena aku mendengar Allah berfirman: 'Dan hati-hatil
ah jangan sampai kalian masuk ke api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu
.'" Allah mewahyukan kepada Isa untuk dikatakan kepada gunung itu: "Hiduplah den
gan damai, karena Aku telah melindungimu dari neraka."
Suatu hari Isa bertemu dengan beberapa tukang penghalus kain di pinggiran kota.
Isa menghampiri mereka dan berkata: "Bila kalian telah mencuci, membersihkan, da
n menghaluskan baju-baju ini, akankah kalian mengizinkan pemiliknya memakainya d
engan badan mereka yang terkotori oleh darah, air seni, tinja, dan noda?" "Tidak
," jawab mereka, "karena yang melakukan itu pasti tidak tahu malu." "Kalian send
iri telah melakukannya," kata Isa. "Bagaimana?" tanya mereka. "Karena kalian mem
bersihkan jasmani kalian, menghaluskan baju kalian dan memakainya, sementara roh
ani kalian dikotori oleh ketidakadilan, dan dipenuhi oleh kotoran-kotoran dari k
ebodohan dan kebutaan, kebisuan dan kejahatan, kedengkian dan kebencian, kelicik
an dan penipuan, keirian dan ketamakan, dendam, curiga, dan nafsu yang membawa k
e kenistaan. Kalian ini tak berarti dan merupakan hamba-hamba yang memalukan [di
sini terjemahannya tidak begitu pasti], dan kalian tidak akan mendapat pertangg
uhan kecuali di dalam kematian dan di kuburan." Para tukang itu berkata: "Apa ya
ng harus kami lakukan? Bagaimana kami bisa mencari nafkah hidup kami selain ini?
" Isa berkata: "Mengapa kalian tidak mengharapkan kerajaan surga, yang di dalamn
ya tidak ada kematian dan ketuaan, sakit dan penyakit, lapar dan dahaga, ketakut
an dan kesedihan, kemiskinan dan kebutuhan, kelemahan dan kesusahpayahan, duka c
ita dan dengki di antara penghuninya, kebencian dan kesombongan serta kebohongan
. Para penghuninya justru saling bersaudara yang duduk di dipan-dipan berhadap-h
adapan, bahagia dan riang, senang dan berkecukupan, menikmati ampunan dan keridh
aan serta kesenangan dan kebahagiaan. Mereka juga berjalan-jalan di lapisan-lapi
san langit dan alam semesta serta mengamati barisan malaikat di sekeliling 'arsy
-Nya, yang melantunkan puji-pujian untuk Tuhan mereka dalam nada dan irama yang
tidak pernah didengar oleh manusia dan jin. Dan kalian akan hidup abadi bersama
mereka. Kalian tidak akan pernah tua atau mati, tidak akan sakit, merasa khawati
r atau bersedih hati."
Almasih senantiasa berkata kepada para muridnya: "Aku datang kepada kalian dari
Bapakku dan bapak-bapak kalian untuk mengangkat kalian dari kematian ketidaktahu
an, untuk menyembuhkan kalian dari penyakit dosa, mengobati kalian dari penyakit
keyakinan sesat, adab yang buruk, dan amalan yang jahat, agar jiwa kalian diber
sihkan dan hidup di dalam ruh hikmah, serta agar kalian diangkat ke Bapakku dan
bapak-bapak kalian. Di sana kalian akan menjalani kehidupan yang bahagia dan ter
bebas dari penjara dunia ini dan sakitnya alam ciptaan serta kesengsaraan, yang
merupakan tempat tinggalnya para penjahat, kezhaliman iblis, dan kekuasaan setan
."
Ketika Isa pada suatu waktu bertemu dengan para muridnya secara mendadak, dia me
lihat mereka sedang tertawa. Isa berkata: "Barangsiapa yang bertakwa, tidak tert
awa." Para muridnya menjawab: "Ruhullah, kami hanya bercanda." Isa menukas: "Ruh
yang sehat tidak bercanda."
Almasih berkata: "Ya hawariyyun, karena kalianlah aku meletakkan dunia ini mend
atar di atas perutnya, dan menempatkan kalian di atas punggungnya. Hanya ada dua
kelompok yang berlomba-lomba melawan kalian di dalam mencari kekuasaan dunia: p
ara raja, dan setan. Mengenai setan, carilah bantuan dalam melawannya dengan kes
abaran dan doa. Mengenai para raja, berikanlah dunia mereka untuk mereka, maka m
ereka akan memberikan kalian dunia yang lain."
Isa berkata: "Jika seandainya Allah tidak berkuasa untuk menetapkan bahwa orang-
orang yang berdosa kepadaNya harus mendapat siksaan, maka tetap sudah sepantasny
a apabila orang tidak melawanNya sebagai rasa syukur atas kasih sayangNya."
Isa berkata: "Suatu peristiwa mengerikan akan menggulung kalian di suatu saat ya
ng tak terduga. Apa yang menghalangi kalian untuk bersiap-siap sebelum peristiwa
ini tiba-tiba datang?"
Isa berkata: "Jadilah tamu di dunia ini, dan jadikan mesjid sebagai rumahmu."
Isa berkata: "Tiap orang yang teraniaya akan dibalaskan dendamnya di hari akhir,
kecuali oramg yang teraniaya dunia(Menurut Tarif Khalidi yang dimaksud dengan "
teraniaya dunia" adalah "terjerat oleh godaan dunia"), [karena justru] dunia aka
n membalas dendam padanya."
Isa berdakwah kepada Bani Israil. Mereka menangis dan mulai merobek-robek baju m
ereka [1]. Isa berkata: "Kesalahan apa yang telah dilakukan baju kalian? Lebih b
aik alihkan perhatian kalian ke hati kalian dan berikan kecaman kalian kepadanya
."
Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Rasa kasih sayang satu sama lain adalah cir
i, yang harus kalian perhatikan, bahwa kalian mengikuti [ajaran-] aku." Dan Isa
berkata kepada kaum hawariyyun: "Kalian harus mencintai Allah dengan segenap hat
i kalian, dan mencintai sesama seperti kalian mencintai diri sendiri." Orang ber
tanya kepada Isa: "Perlihatkanlah kepada kami ya Ruhullah, apa perbedaan dari ke
dua jenis cinta ini, agar kami bisa dengan terang mempersiapkannya." Isa menjawa
b: "Kalian mencintai seorang teman demi kalian sendiri, dan kalian mencintai All
ah demi jiwa kalian sendiri. Bila kalian peduli pada teman kalian, maka itu kali
an lakukan demi kalian sendiri; tetapi bila kalian menyerahkan jiwa kalian, itu
kalian lakukan demi Allah."
Isa berkata: "Orang jangan memikirkan mengapa orang yang terkutuk dikutuk, tetap
i [pikirkanlah] mengapa orang yang diselamatkan selamat."
Isa datang ke sebuah kota ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan saling
berteriak. "Ada apa dengan kalian?" tanya Isa. "Ya Nabiyullah," kata si lelaki,
"dia adalah isteriku. Dia seorang isteri yang baik dan rajin, tetapi saya ingin
bercerai darinya." "Katakan kepadaku sesungguhnya apa yang terjadi dengan isteri
mu," pinta Isa kepadanya. "Muka dia sudah aus meski dia belum tua," jawab si lel
aki. Isa berbalik kepada si perempuan dan berkata kepadanya: "Hey perempuan, ing
inkah kau mendapatkan kembali wajahmu yang mulus?" "Ya," jawab si perempuan. "Ka
lau kau makan," jawab Isa, "janganlah sampai berlebihan, karena apabila makanan
menumpuk berlebihan di perut, maka hilanglah kemulusan di wajahmu." Perempuan it
u melaksanakan apa yang diperintahkan Isa, dan mukanya halus kembali.
sa datang ke sebuah kota yang pepohonan buah-buahannya dilanda hama ulat. Pendud
uk kota itu mengeluh tentang wabah ini, dan Isa pun berkata: "Obatnya ada di tan
gan kalian, tetapi kalian tidak mengenalinya. Kalian adalah kaum yang apabila me
nanam pohon menaburkan dulu tanah, kemudian menyiramnya. Harusnya tidak begitu.
Seharusnya kalian menyirami dulu akar pohon-pohon ini baru kemudian menaburkan t
anah di atasnya agar ulat tidak memasuki akar." Penduduk kota kemudian mulai itu
melakukan apa yang diajarkan Isa, dan wabah itu kemudian berakhir.
Isa datang ke sebuah kota yang pepohonan buah-buahannya dilanda hama ulat. Pendu
duk kota itu mengeluh tentang wabah ini, dan Isa pun berkata: "Obatnya ada di ta
ngan kalian, tetapi kalian tidak mengenalinya. Kalian adalah kaum yang apabila m
enanam pohon menaburkan dulu tanah, kemudian menyiramnya. Harusnya tidak begitu.
Seharusnya kalian menyirami dulu akar pohon-pohon ini baru kemudian menaburkan
tanah di atasnya agar ulat tidak memasuki akar." Penduduk kota kemudian mulai it
u melakukan apa yang diajarkan Isa, dan wabah itu kemudian berakhir.
Isa datang ke sebuah kota yang penduduknya dilanda muka menguning dan mata membi
ru. Mereka memaggil Isa dan mengeluhkan penyakit ini. Isa pun berkata: "Obatnya
ada di tangan kalian. Apabila kalian makan daging, kalian memasaknya tanpa mencu
cinya terlebih dahulu. Tidak ada sesuatupun yang datang ke dunia ini tanpa kotor
an." Setelah itu penduduk kota itu mencuci daging [sebelum mereka memasaknya], d
an penderitaan mereka pun berakhir. Di dalam kesempatan lain Isa datang ke sebua
h kota yang penduduknya menderita keompongan dan benjolan-benjolan di muka. Mere
ka mengeluhkan ini kepada Isa, dan Is apun berkata: "Kalian tidur dengan mulut y
ang tertutup. Udara di perut kalian naik ke mulut tetapi tidak menemukan jalan k
eluar, dan karenanya memasuki akar gigi dan merusak muka kalian. Bukalah mulut k
alian jika kalina tidur, dan biasakanlah ini." Mereka mengerjakan ini, dan pende
ritaan mereka pun berakhir.
Isa berkata: "Orang yang murah hati di dunia ini akan mendapat ampunan di dunia
nanti."
Isa senantiasa berkata kepada dunia: "Pergilah dariku, babi!"
Isa berkata: "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang bisa mencapai keimanan
yang sesungguhnya selama kalian berkeinginan untuk dipuji dalam beribadat pada
Allah Yang Mahakuasa, dan selama kalian berkeinginan untuk ikut menikmati harta
dunia ini."
Isa berkata: "Tidak ada seorang pun di antara kalian yang bisa mencapai keimanan
yang sesungguhnya selama kalian berkeinginan untuk dipuji dalam beribadat pada
Allah Yang Mahakuasa, dan selama kalian berkeinginan untuk ikut menikmati harta
dunia ini."
Termasuk ke dalam firman Allah kepada Isa adalah sbb.: "Ya Bani Adam, menangisla
h sepanjang hidupmu seperti menangisnya orang yang telah meninggalkan dunia ini
dan keinginannya telah diangkat ke hadhirat Allah. Merasa puaslah dengan hal-hal
secukupnya di dunia ini; temukanlah kepuasan dalam hal-hal yang keras dan kasar
. Sesungguhnya Aku katakan kepadamu, engkau tidak lebih berharga daripada hari d
an saatmu; dan apa yang engkau ambil dari dunia ini, dan apa yang engkau keluark
an, semuanya akan dicatat. Berlakulah dengan benar, karena engkau akan dimintai
pertanggungjawaban. Seandainya kamu tahu apa yang Aku janjikan kepada orang yang
adil, engkau pasti akan menyerahkan nyawamu kepadaKu."
Isa berkata: "Orang yang mencintai Allah, cinta juga kesusahan." Dan diriwayatka
n dari Isa, bahwa dia berjumpa dengan sekelompok pemuja Allah yang karena pemuja
annya menjadi kurus kerontang laksana pembuluh air yang mengering. "Siapakah kal
ian?" tanya Isa. "Kami pemuja Allah," jawab mereka. "Mengapa kalian memuja Allah
?" tanya Isa. Mereka menjawab: "Allah mengabarkan menakutkannya neraka, dan kami
takut." Isa mengatakan kepada mereka: "Allah berkewajiban untuk menyelamatkan k
alian dari apa yang kalian takutkan." Isa melanjutkan perjalanannya dan bertemu
kelompok lain yang lebih giat lagi dalam pemujaan pada Allah. "Mengapa kalian me
muja Allah?" tanya Isa. Mereka menjawab: "Allah memberikan kerinduan atas surga
dan atas apa yang Ia siapkan untuk sahabat-sahabatNya di sana. Itulah yang kami
harapkan." Isa berkata kepada mereka: "Allah wajib memberikan kepada kalian apa
yang kalian harapkan." Isa pergi lagi dan bertemu dengan kelompok lain yang juga
memuja Allah, dan ia bertanya: "Siapakah kalian?" Mereka menjawab: "Kami mencin
tai Allah. Kami memujaNya bukan karena takut atas neraka atau rindu atas surga,
melainkan karena kecintaan kami padaNya dan keagunganNya." [Isa berkata:] "Kalia
n benar-benar sahabat Allah, dan aku seharusnya hidup bersama kalian." Dan Isa p
un hidup di antara mereka. Dalam riwayat lain dikabarkan bahwa Isa berkata kepad
a kedua kelompok pertama: "Apa yang kalian takutkan adalah ciptaan Allah, dan ap
a yang kalian inginkan adalah ciptaan Allah." Dan kepada kelompok ketiga Isa ber
kata: "Kalian benar-benar kaum yang paling dekat dengan Allah."
Isa memberikan nasihat kepada kaum hawariyyun: "Jika kalian mengamalkan apa yang
aku amalkan dan ajarkan, maka kalian esok akan berada di kerajaan surga bersama
ku, serta tinggal bersama Bapakku dan bapak-bapak kalian, dan juga menyaksikan m
alaikat-malaikatNya di sekeliling 'arsy-Nya memuja dan menyembahNya. Di sana kal
ian akan bersenang-senang tanpa [harus] makan dan minum."
Isa berkata: "Bersikap sederhanalah di dalam pikiran kalian yang paling dalam da
lam menghadapi Allah Yang Mahakuasa, sebagaimana juga di dalam tingkah laku lahi
riah kalian."
Isa berkata: "Perbandingan tentang dunia kini dan dunia nanti adalah seperti seo
rang laki-laki yang beristeri dua: jika yang satu gembira, yang lain menjadi mur
ung."
Isa berkata: "Ada tiga perkara yang bisa menjatuhkan manusia: kurangnya rasa syu
kur atas rezeki dari Allah Yang Mahakuasa, ketakutan atas [sembahan] yang lain s
elain Allah, dan menggantungkan harapan pada makhluk."
Isa melihat seorang yang sedang menderita, dan karena dia merasa kasihan pada or
ang ini Isa berdoa: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu, bebaskanlah dia." Allah ber
firman kepada Isa: "Bagaimana Aku bisa membebaskan dia dari sesuatu yang dengann
ya Aku membebaskannya."
Almasih ditanya: "Mengapa orang tua lebih bergantung pada dunia daripada orang m
uda?" Dia menjawab: "Karena mereka telah mencicipi dunia ini, sementara yang mud
a belum."
Almasih berkata: "Daging memakan daging? Sesuatu yang memuakkan!"
Diriwayatkan bahwa Isa berkata ke seorang laki-laki yang [sebenarnya] tidak pant
as menerima ucapan ini: "Semoga Allah melindungimu." Orang bertanya kepada Isa:
"Mengapa engkau mengatakan itu kepadanya?" Isa menjawab: "Lidah yang terbiasa be
rkata baik, akan berbicara begitu ke semua manusia.
Almasih berkata: "Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah pelan dalam [pemberian]
kasih sayangNya, dia harus berhati-hati! Karena Allah bisa mejadi murka dan mem
buatnya mudah mendapatkan jalan menuju harta dunia ini."
Isa berkata: "Apakah kalian menginginkan dunia karena [agar bisa melakukan] amal
shalih? Kalian akan lebih shalih apabila kalian melepaskan dunia."
Kaum hawariyyun bertanya kepada Isa: "Bagaimana pendapat engkau atas penguasa?"
Isa menjawab: "Penguasa itu menjadi godaan bagi kalian. Jangan biarkan kecintaan
kalian pada mereka membuat kalian berbuat kesalahan terhadap Allah; dan jangan
biarkan kebencian kalian pada mereka membuat kalian membangkang Allah. Apabila k
alian melaksanakan kewajiban kalian pada mereka, kalian akan terhindar dari kesa
lahan-kesalahan mereka, dan keimanan kalian tidak akan ternodai."
Isa senantiasa berkata: "Kebanyakan makanan bisa membinasakan ruhani seperti hal
nya kebanyakan air membinasakan tanaman."
Isa berkata kepada para pengikutnya: "Serahkanlah diri kalian kepada kelaparan d
an kehausan, berjalanlah telanjang, dan lemahkanlah diri kalian sendiri, agar ha
ti kalian bisa mengenal Allah Yang Mahakuasa."
Isa berkata: "Barangsiapa yang merasa tidak perlu nasihat, akan bertindak tanpa
keberhasilan."
Isa berkata: "Jika kalian mampu, ikhlaslah seperti burung merpati dalam menghada
pi Allah." Orang berkata bahwa tidak ada makhluk yang lebih ikhlas daripada buru
ng merpati. Kalian bisa mencuri anak-anak burung merpati dari bawah badannya, me
mbunuh anak-anaknya, dan si burung merpati akan [tetap] kembali ke tempat itu un
tuk tidur.
Diriwayatkan --wallahu 'alam-- bahwa Isa pada suatu hari melewati sebuah lembah
yang bernama Lembah Kebangkitan dan melihat sebuah tengkorak yang sudah memutih
dari sebuah badan yang tulang-tulangnya sudah hancur membusuk. Isa mengagumi war
na putih tengkorak ini. Orang ini mati tujuh puluh dua tahun sebelumnya. Isa ber
doa: "Ya Allah Yang tidak bisa dilihat mata, Yang tidak bisa dijatuhkan oleh kek
acauan, Yang tidak bisa digambarkan oleh siapapun, aku memohon kepadaMu agar ten
gkorak ini mengatakan kepadaku termasuk kaum mana dia." Allah berfirman: "Ya Isa
, berbicaralah kepada tengkorak ini, dan dia akan menjawab berkat kekuasaanKu, k
arena Aku berkuasa atas segala sesuatu." Isa mengucapkan lafaz yang diwajibkan,
mendekati tengkorak itu dan berkata: "Bismillahirrahmanirrahim." Tengkorak itu m
enjawab dengan lugas: "Ya Ruhullah, engkau telah menyebut nama yang terbaik dari
semua nama." Isa berkata: "Aku memohon kepadamu demi Allah Yang Mahakuasa untuk
mengatakan kepadaku di mana keindahan dan kebersihanmu, di mana daging dan lema
kmu, di mana belulang dan nyawamu." Tengkorak itu menjawab: "Ya Ruhullah, tanah
telah mengubah keindahan dan kebersihanku. Daging dan lemakku telah dimakan caci
ng. Belulangku hancur membusuk. Jiwaku hari ini berada di dalam api neraka di da
lam siksaan yang besar." Isa berkata: "Aku bertanya kepadamu demi Allah Yang Mah
akuasa termasuk kaum mana engkau ini?" Tengkorak itu menjawab: "Aku termasuk kau
m yang memperoleh azab Allah di dunia ini." Isa bertanya: "Mengapa azab Allah me
nimpa kalian?" Tengkorak itu menjawab: "Ya Ruhullah, Allah mengutus seorang nabi
yang menyampaikan kebenaran kepada kami, tetapi kami menyebutnya pendusta. Dia
memerintahkan kami untuk mematuhi Allah, tetapi kami tidak mematuhiNya. Maka kem
udian Allah mengirimkan hujan dan petir kepada kami selama tujuh tahun tujuh bul
an dan tujuh hari. Kemudian pada suatu hari turun kepada kami malaikat-malaikat
penyiksa. Tiap malaikat mempunyai dua cambuk, yang satu terbuat dari besi, yang
lainnya dari api. Malaikat-malaikat itu tidak berhenti untuk menarik nyawaku dar
i tiap anggota tubuhku dan dari tiap urat nadiku, hingga nyawaku sampai di tengg
orokan. Dan pada saat itu malaikat maut mengulurkan tangannya mencabut nyawaku."
Isa berkata: "Aku mohon demi Allah Yang Mahakuasa, gambarkanlah malaikat maut i
tu!" Tengkorak itu menjawab: "Ruhullah, malaikat maut mempunyai satu tangan di b
arat dan satu lagi di timur. Kepalanya mencapai lapisan langit tertinggi, dan ka
kinya mencapai wilayah ketujuh dan terbawah dari bumi. Bumi sendiri terletak di
antara dua lututnya, dan semua makhluk berada di antara matanya." Tengkorak itu
meneruskan: "Ya Nabiyullah, tidak sampai satu jam [kemudian] datang dua malaikat
hitam pekat menghampiriku. Mereka berbicara seperti guruh yang menggelegar, dan
mata mereka menyambar laksana petir. Mereka berambut ikal, dan merambah bumi de
ngan gigi-gigi taring mereka. Mereka berkata kepadaku: 'Siapakah tuhanmu? Siapak
ah nabimu? Siapakah imammu?' Ya Ruhullah, aku merasa takut dan berkata: 'Aku tid
ak mempunyai tuhan, nabi, dan imam selain Allah.' 'Kamu bohong,' kata mereka, 'k
amu adalah musuh Allah dan musuhmu sendiri.' Kemudian mereka memukulku dengan se
buah tongkat besi dengan keras sekali hingga aku merasakan bagaimana tulang-tula
ngku remuk dan daging tubuhku terpental. Lalu mereka melemparkanku ke dasar nera
ka dan menyiksaku sesuai kehendak Allah. Ketika aku berada di dalam keadaan ini
datang dua malaikat pencatat yang menulis semua amal para makhluk dunia ini; dan
mereka berkata kepadaku: 'Hai musuh Allah, ikutlah kami mengunjungi tempat peng
huni surga.' Aku pun mengikuti mereka ke pintu surga yang pertama, dan menyaksik
an bahwa surga mempunyai delapan pintu. Surga itu terbuat dari bebatuan yang seb
agiannya adalah emas dan perak. Ubinnya terdiri dari muska. Rumputnya adalah za'
faran. Kerikilnya adalah mutiara dan rubin. Sungai-sungainya berisi susu, air, d
an madu. Penghuninya adalah remaja-remaja muda seumur yang mempesona dan saleh.
Ya Ruhullah, aku benar-benar terpesona. Kemudian kedua pencatat itu berkata kepa
daku: 'Hai musuh Allah dan musuhmu sendiri, di kehidupan duniamu kau tidak beram
al saleh untuk bisa menikmati semua ini. Sekarang ikutlah kami pergi ke tempat p
enghuni neraka.' Akupun pergi bersama malaikat pencatat itu ke pintu neraka pert
ama, di mana ular-ular dan kalajengking mendesis-desis; dan akupun bertanya: 'Di
sediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang
yang memakan harta anak yatim dengan bathil.' Aku pergi bersama mereka ke pintu
kedua, di mana para lelaki digantung pada janggut mereka, dan anjing-anjing menj
ilati darah dan nanah dari tangan mereka. Aku berkata ke malaikat pencatat: 'Dis
ediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang y
ang meminum khamr dan memakan makanan haram di kehidupan dunia.' Aku pergi bersa
ma mereka ke pintu ketiga dan melihat bagaimana api menyembur masuk ke mulut ora
ng-orang dan keluar dari punggung mereka. 'Disediakan untuk siapakah siksaan ini
?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk orang yang memfitnah wanita baik-baik di
kehidupan dunianya.' Akupun pergi bersama mereka ke pintu yang keempat dan melih
at wanita-wanita yang digantung pada lidah mereka, dan api keluar dari mulut mer
eka. 'Disediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untu
k orang yang tidak mendirikan shalat.' Aku pergi bersama mereka ke pintu yang ke
lima dan melihat wanita-wanita yang digantung pada rambut mereka, dan api menyem
bur ke kepala mereka. 'Disediakan untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab
mereka, 'dan untuk mereka yang bersolek untuk orang lain selain suaminya.' Akupu
n pergi bersama mereka ke pintu yang keenam dan melihat wanita-wanita yang digan
tung pada rambut dan lidah mereka dan api menyembur ke kepala mereka. 'Disediaka
n untuk siapakah siksaan ini?' 'Untukmu,' jawab mereka, 'dan untuk kaum pendosa
yang sesat di dunia.' Aku pergi bersama mereka ke pintu yang ketujuh dan melihat
laki-laki yang di bawahnya terdapat sebuah sumur yang disebut Sumur Falaq. Aku
dilemparkan ke sana, ya Ruhullah. Di dalamnya aku mendapat siksaan yang keras da
n menjadi saksi atas banyak sekali hal-hal yang mengerikan. Kemudian Isa berkata
: "Hai tengkorak, kalau kau mau, mintalah kepadaku sesuatu yang kau inginkan, in
sya Allah." Tengkorak itu menjawab: "Ya Ruhullah, mintakanlah agar Allah mengemb
alikan kehidupan duniaku." Isa berdoa kepada Allah yang kemudian menghidupkan ke
mbali tengkorak itu. Dengan qadrat Allah Yang Mahakuasa wanita itu hidup kembali
dan bertemu dengan Isa. Kemudian dia beribadah bersama Isa dua belas tahun lama
nya, sehingga kepastian --artinya: kematian-- menemuinya. Dia meninggal sebagai
muminah yang sebenarnya, dan Allah dalam kemurahanNya memberikan tempat baginya
di antara para penghuni surga
Di dalam kitab-kitab injil tertulis: "Satu saja batu salah [terpasang] akan memb
uat tembok runtuh."
Isa berkata: "Bicaralah banyak kepada Allah, bicaralah sedikit kepada manusia."
Orang bertanya kepadanya: "Bagaimana kami bisa berbicara banyak kepada Allah?" I
sa menjawab: "Bicaralah kepadaNya di dalam kesunyian, berdoalah kepadaNya di dal
am kesendirian."
Jika kalian ingin, kalian bisa mencontoh apa yang senantiasa diucapkan oleh oran
g yang memiliki "kalima" dan "ruh", yaitu Isa ibnu Maryam: "Lapar adalah bumbu m
akananku, takut adalah pakaianku, kulit domba adalah bajuku, cahaya fajar adalah
penghangatku di musim dingin, bulan adalah lenteraku, kakiku adalah tunggangank
u, dan hasil bumi adalah makanan dan buah-buahanku. Aku tidur di malam hari tida
k dengan apa-apa kecuali namaku, dan aku terbangun di pagi hari tidak dengan apa
-apa kecuali namaku. Dan tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih kaya dari
pada aku."
Isa berkata: "Ya Bani Israil, Musa telah melarang kalian untuk berzina, dan mema
ng baguslah larangan dia itu. Aku melarang kalian bahkan untuk membayangkan berz
ina, karena orang yang membayangkannya [meski] tanpa melakukannya adalah seperti
rumah yang terbuat dari tanah lumpur yang di dalamnya dinyalakan api: meski rum
ahnya tidak terbakar, rumah ini toh akan menghitam oleh asap." [Isa juga berkata
:] "Ya Bani Israil, Musa telah melarang kalian untuk bersumpah palsu dengan nama
Allah, dan baguslah larangan dia itu. Aku melarang kalian sama sekali untuk ber
sumpah dengan nama Allah, tidak peduli apakah sumpah kalian benar atau salah."
Isa berkata: "Ya ulama, ambilah pelajaran dari pengetahuan yang tidak kau ketahu
i, dan ajarkanlah apa yang telah kau pelajari kepada kaum yang tidak mengetahui.
"
Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak menikah?" Isa menjawab: "Hanya
di tempat tinggal yang abadilah beranak pianak itu terpuji."
Isa berkata: "Sebagaimana kalian tidur, begitulah kalian [akan] mati. Sebagaiman
a kalian bangun, begitulah kalian [akan] dibangkitkan."
Isa berkata: "Hindarilah melihat perempuan terus menerus, karena itu membangkitk
an nafsu syahwat di dalam hati; sebuah godaan yang cukup besar bagi yang melakuk
annya!"
Diriwayatkan bahwa Almasih diberi pertanyaan: "Sampai umur berapakah orang panta
s menuntut ilmu?" Dia menjawab: "Selama hidup itu sendiri masih pantas."
Isa berkata: "Ya qurra' dan 'ulama, mengapa kalian menjadi tersesat setelah kali
an menimba ilmu? Dan mengapa kalian menjadi buta setelah mata kalian mendapat pe
nerangan? Dan semua ini hanya demi dunia yang hina dan nafsu serakah? Celakalah
kalian di dunia ini, dan celakalah dunia ini gara-gara kalian!"
Almasih berkata: "Janganlah bersedih karena apa yang dikatakan orang tentang kal
ian. Bila apa yang dikatakan mereka itu salah, maka itu adalah amal shalih tanpa
kalian harus menjalankannya. Bila apa yang dikatakan mereka itu benar, maka itu
adalah perbuatan dosa yang balasannya telah ditimpakan."
Isa mengunjungi sebuah pekuburan. Ia memanggil seorang yang telah mati, dan Alla
h pun membangkitkannya. Isa bertanya kepadanya: "Siapakah kamu?" "Aku dulu seora
ng pengangkut barang," jawab orang itu, "aku memikul kayu bakar untuk seseorang,
dan mematahkan sebuah ranting untuk membersihkan gigiku. Sejak aku meninggal ak
u terus ditanyai tentang ranting itu."
Isa berkata: "Betapa banyak jenis pepohonan, tetapi tidak semuanya mengeluarkan
buah-buahan. Betapa banyak jenis buah-buahan, tetapi tidak semuanya enak dimakan
. Betapa banyak jenis ilmu pengetahuan, tetapi tidak semuanya bisa berguna."
Isa berkata: "Memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas menerimanya
adalah hal yang bathil, dan menyembunyikannya dari mereka yang pantas meneriman
ya sama dengan menzhalimi mereka. Bersikaplah seperti dokter baik hati yang mele
takkan obat [tepat] pada bagian tubuh yang sakit." Menurut riwayat lain Isa berk
ata: "Barang siapa yang memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas m
enerimanya adalah orang yang sombong, dan yang menyembunyikan hikmah dari orang
yang pantas menerimanya sama dengan berbuat bathil. Hikmah mempunyai upahnya sen
diri yang pantas, dan ada manusia yang pantas menerimanya, maka berikanlah kepad
a setiap orang upah yang pantas untuk mereka."
Isa berkata: "Ulama jahat adalah seperti batu yang jatuh ke muara sebuah sungai:
batu ini tidak menyerap air, tetapi juga tidak membiarkan air mencapai buah-bua
han di ladang. Ulama jahat adalah seperti saluran pembuangan air: tampak luarnya
adalah dinding putih, tetapi di dalamnya bau menyengat. Atau mereka itu seperti
pekuburan yang luarnya indah, tetapi di dalamnya penuh dengan belulang mati."
Isa berkata: "Bagaimana mungkin seseorang bisa dianggap ulama apabila dia dengan
sadar berjalan-jalan di dunia ini sementara tempat tujuan dia sebenarnya adalah
dunia nanti? Dan bagaimana mungkin seseorang bisa dianggap ulama bila dia senan
g berkhotbah hanya demi omongannya sendiri sementara dia tidak mengamalkan (isi
khotbah-) nya?"
Isa berkata: "Barangsiapa memperoleh ilmu tetapi tidak mengamalkannya, adalah se
perti seorang wanita yang berzina secara diam-diam, kemudian hamil, dan aibnya d
iketahui oleh semua orang. Dan begitu pula orang yang tidak beramal sesuai denga
n ilmunya akan dipermalukan Allah di hari pembalasan di hadapan semua orang."
Diriwayatkan bahwa Isa pada suatu hari pergi untuk shalat istisqa'. Ketika orang
-orang yang bersamanya menjadi tidak tenang, Isa berkata: "Barangsiapa di antara
kalian yang pernah berbuat dosa, pulanglah." Maka mereka pulanglah semuanya, ke
cuali seorang laki-laki yang tetap diam bersama Isa di padang pasir itu. Isa ber
kata kepada laki-laki ini: "Pernahkah kamu berbuat dosa?" "Demi Allah yang menja
di saksiku," jawab laki-laki itu, "sepengetahuanku aku tidak pernah berbuat dosa
; selain ketika pada suatu hari saat aku sedang shalat, datang seorang wanita ke
dekatku, yang kemudian aku lihat dengan satu mataku ini. Ketika dia kemudian me
njauhiku, aku menghujamkan jari-jariku ke mata ini dan mencongkelnya keluar, dan
membuangnya." Maka Isa berkata kepada laki-laki itu: "Berdoalah kepada Allah, a
gar aku bisa megucapkan 'Amin' setelah doamu." Laki-laki itu berdoa kepada Allah
, dan kemudian langit pun dipenuhi awan, dan hujan turun dengan lebat. Begitulah
mereka disegarkan.
Diriwayatkan bahwa Isa pada suatu hari pergi untuk shalat istisqa'. Ketika orang
-orang yang bersamanya menjadi tidak tenang, Isa berkata: "Barangsiapa di antara
kalian yang pernah berbuat dosa, pulanglah." Maka mereka pulanglah semuanya, ke
cuali seorang laki-laki yang tetap diam bersama Isa di padang pasir itu. Isa ber
kata kepada laki-laki ini: "Pernahkah kamu berbuat dosa?" "Demi Allah yang menja
di saksiku," jawab laki-laki itu, "sepengetahuanku aku tidak pernah berbuat dosa
; selain ketika pada suatu hari saat aku sedang shalat, datang seorang wanita ke
dekatku, yang kemudian aku lihat dengan satu mataku ini. Ketika dia kemudian me
njauhiku, aku menghujamkan jari-jariku ke mata ini dan mencongkelnya keluar, dan
membuangnya." Maka Isa berkata kepada laki-laki itu: "Berdoalah kepada Allah, a
gar aku bisa megucapkan 'Amin' setelah doamu." Laki-laki itu berdoa kepada Allah
, dan kemudian langit pun dipenuhi awan, dan hujan turun dengan lebat. Begitulah
mereka disegarkan.
Ketika Maryam mencari Isa dia melihat beberapa orang tukang tenun dan menanyakan
jalan kepada mereka. Ketika mereka menunjukkan jalan yang salah, Maryam berkata
: "Ya Allah, cabutlah rahmatMu dari mereka, matikanlah mereka dalam keadaan misk
in, dan rendahkanlah pandangan manusia atas mereka." Doa Maryam kemudian terkabu
l.
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari setan memperlihatkan diri di hadapan Isa dan
berkata: "Katakanlah: 'Tidak ada tuhan selain Allah!'" Isa menjawab: "[Itu adala
h] Perkataan yang benar, yang tidak akan aku ulangi setelahmu." Isa mengatakan i
ni karena setan bisa menyembunyikan tipuan bahkan di balik kebaikan.
Ketika Isa dilahirkan, datanglah para iblis kepada Setan dan berkata: "Hari ini
semua berhala menundukkan kepalanya." Setan berkata: "Sesuatu telah terjadi di d
unia kalian." Setan terbang ke sana ke mari di atas dunia, tapi tidak menemukan
apa-apa. Akhirnya dia menemukan bayi Isa yang dikelilingi para malaikat. Setan p
ergi kembali ke para iblis dab berkata: "Kemarin seorang nabi telah dilahirkan.
Tidak ada seorang wanita pun kecuali dia [Maryam] yang menjadi hamil dan melahir
kan tanpa aku berada di dekatnya. Karenanya lupakanlah setelah malam ini semua h
arapan akan [masih adanya] penyembahan berhala. Mulai sekarang godailah manusia
dengan memanfaatkan ketergesa-gesaan dan ketidak-sungguh-sungguhan mereka."
Isa berkata: "Bahagialah orang yang merelakan hasrat saat ini demi [sesuatu] yan
g dijanjikan [saat nanti]."
Diriwayatkan bahwa Isa berdzikir dengan khusyu enam puluh hari lamanya tanpa mem
akan apapun. Kemudian muncul di pikirannya ingatan akan roti sehingga dzikirnya
terputus. Segera muncul sepotong roti di tangannya. Maka iapun terduduk dan mena
ngis karena kehilangan kedekatannya dengan Allah. Pada saat itu seorang tua [dat
ang] menaungi Isa dengan bayangan tubuhnya; Isa berkata kepadanya: "Semoga Allah
memberkatimu ya waliyullah. Berdoalah kepada Allah untukku, karena ketika aku s
edang khusyu' aku teringat akan roti, dan kekhusyuanku terputus." Orang tua itu
berdoa: "Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa aku pernah membayangkan roti sejak aku
mengenalMu, jangan maafkan aku. Justru sebaliknya, jika ada sesuatu dikaruniaka
n kepadaku, itu aku makan tanpa membuang-buang pikiran tentang itu."
Isa berkata: "Keshalihan itu terdiri dari sembilan per sepuluh diam, dan satu pe
r sepuluh mengasingkan diri dari manusia."
Di dalam kitab-kitab Injil tertulis: "Barangsiapa yang mendoakan orang yang berl
aku buruk kepadanya, maka dia telah mengalahkan setan."
Isa berkata: "Celakalah manusia dunia ini! Dia mati ketika dia meninggalkan duni
a ini dan semua yang ada di dalamnya. Dunia ini menipunya, padahal dia mempercay
ainya. Dunia ini meninggalkannya, padahal dia mengikutinya. Celakalah orang yang
tertipu! Dunia ini memperlihatkan kepadanya apa yang dia benci. Benda-benda yan
g dia cintai meninggalkannya. Dia bertemu dengan apa-apa yang diancamkan kepadan
ya. Celakalah orang yang mengurusi dunia dan mencari dosa. Dosa-dosanya akan seg
era diperlihatkan."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Hai para ulama jahat! Kalian berpuasa, shalat
, dan berzakat, tetapi kalian tidak melakukan apa yang kalian perintahkan kepada
orang lain, dan kalian mengkhotbahkan apa yang tidak kalian kerjakan. Kalian me
ngeluarkan fatwa yang menjijikan! Kalian bertaubat dengan kata-kata dan harapan
kosong, tetapi kalian bertingkah sekehendak hati kalian. Apa gunanya bagi kalian
jika kalian menjaga kebersihan kulit kalian, tetapi hati kalian tetap kotor? Se
sungguhnya aku katakan kepada kalian, janganlah seperti ayakan yang melalui (lub
ang-lubang-)nya bubuk terigu jatuh, tetapi sisanya tertahan, karena seperti itul
ah kalian jika kalian mengeluarkan fatwa dengan mulut kalian, tetapi kejahatan t
ertahan di hati kalian. Hai hamba dunia, bagaimana mungkin seorang manusia bisa
meraih alam nanti sementara nafsunya akan dunia ini tidak berhenti, dan keingina
nnya akan dunia tidak terpenuhi? Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, hati ka
lian menangis gara-gara perbuatan kalian. Kalian berbicara dengan bahasa dunia d
an tidak menghargai amal shalih. Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, kalian
telah merusak kehidupan kalian setelah mati, karena kebaikan di dunia ini lebih
kalian cintai daripada kebaikan di dunia nanti. Siapakah di antara manusia yang
lebih tersesat daripada kalian? Seandainya saja kalian mengetahui. Celakalah kal
ian! Sampai kapan kalian ingin memberi petunjuk kepada musafir di malam hari, da
n tetap berada di antara orang-orang yang disesatkan, sebagaimana kalian menyeru
kepada manusia untuk memberikan dunia kepada kalian? Berjalanlah dengan pelan!
Berjalanlah dengan pelan! Celakalah kalian, apa gunanya untuk rumah yang gelap a
pabila kalian memasang lampunya di atas atapnya, sementara di dalamnya tetap gel
ap dan kosong? Begitu juga tak ada gunanya kalian mengeluarkan cahaya hikmah dar
i mulut kalian, sementara di dalam [hati] kalian semuanya menyedihkan dan kosong
. Hai hamba dunia - kalian tidak bisa disandingkan dengan hamba yang shalih dan
orang merdeka yang terhormat! Dunia sedang bersiap untuk mencabut kalian sampai
ke akar-akarnya, melemparkannya ke muka kalian, dan menghantamkan hidung kalian
ke debu. Dunia akan menjenggut rambut kalian gara-gara dosa-dosa kalian, dan men
ghalau kalian dari belakang, hingga kalian dalam keadaan telanjang dan sendirian
dihadapkan kepada Raja dan Hakim yang akan mengumumkan dosa-dosa kalian serta m
enghukum kalian akibat anal buruk kalian."
Almasih berkata: "Benih-benih akan tumbuh lebih baik di padang datar daripada di
antara bebatuan. Maka begitu pula hikmah akan bersemi di hati orang yang merend
ah diri, bukan di hati orang yang membanggakan diri. Tidakkah kalian melihat bag
aimana orang yang membenturkan kepalanya ke atap rumah mengalami kesakitan, seme
ntara orang yang menundukkan kepalanya bisa menjaga dan melindungi kepalanya?"
Isa berkata: "Baju indah, hati suka pujian."
Isa berkata: "Mengapa kalian datang kepadaku dengan berpakaian seperti 'ruhban'
[1], padahal hati kalian adalah hati srigala dan binatang buas? Kenakanlah pakai
an raja, tetapi kekanglah hati kalian dengan ketakwaan."
Almasih berkata: "Kalian tidak akan meraih apa yang kalian inginkan kecuali apab
ila kalian menerima dengan sabar apa yang tidak kalian inginkan."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Kalian kaum hawariyyun takut pada dosa; kami pa
ra nabi takut pada kekufuran."
Diriwayatkan bahwa Almasih dalam perjalanannya pada suatu hari melewati seorang
yang sedang tertidur dengan diselubungi pakaiannya. Isa membangungkannya dan ber
kata: "Hai orang tidur, bangunlah dan berdzikirlah pada Allah Yang Mahakuasa!" "
Apa yang kau inginkan dariku?" kata orang itu, "aku sudah menyerahkan dunia ini
pada para manusianya." Isa menjawab: "Teruskan tidurmu, karibku."
Almasih berkata: "Dunia ini adalah jembatan. Lewatilah dia, tetapi janganlah mem
bangun apapun di atasnya." Pada suatu kali orang bertanya kepadanya: "Ya Nabiyul
lah, bukankah engkau pernah memerintahkan kami untuk membagun sebuah rumah tempa
t kami bisa beribadah kepada Allah?" Isa menjawab: "Pergilah, dan bangunlah sebu
ah rumah di atas air." Mereka bertanya: "Bagaimana mungkin sesuatu yang kokoh bi
sa dibangun di atas air?" Isa menjawab: "Bagaimana mungkin ada ibadah yang kokoh
apabila itu dilakukan bersamaan dengan kecintaan kepada dunia?"
Isa duduk dengan dinaungi bayangan sebuah tembok yang dimiliki seorang laki-laki
. Laki-laki itu datang dan menyuruh Isa pergi dari situ. Isa berkata: "Bukan eng
kau yang membuatku pergi, tetapi Dia yang tidak ingin aku menikmati naungan baya
ng-bayang."
Isa tidak memiliki apa-apa selain sebuah sisir dan sebuah cangkir. Pada suatu ha
ri dia melihat seorang laki-laki yang sedang menyisir janggutnya dengan tangan.
Maka Isa membuang sisirnya. Isa melihat laki-laki lain yang melekukkan tangannya
seperti cangkir untuk meminum air dari sungai. Maka Isa kemudian membuang cangk
irnya.
Isa berkata: "Tidaklah arif orang yang tidak gembira bila musibah menimpanya dan
penyakit menyerang tubuhnya, karena [dengan adanya musibah itu] dia bisa bergem
bira atas [kesempatan] taubat atas dosa-dosanya."
Termasuk ke dalam ucapan Isa: "Jika kalian melihat seorang anak muda yang merasa
terpanggil untuk beribadah kepada Allah, [maka ketahuilah] bahwa ini membuatnya
lupa akan semua perkara lainnya."
iriwayatkan bahwa Isa bertemu dengan seorang laki-laki yang buta, menderita lepr
a, cacat, lumpuh kedua kaki, dan badannya rusak oleh kusta dan borok. Orang ini
berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah membebaskanku dari penderitaan yang
telah menyerang banyak manusia." Isa berkata: "Hai, memang ada penderitaan apa y
ang tidak menjangkitimu?" Dia menjawab: "Ya Ruhullah, keadaanku lebih baik darip
ada mereka yang tidak mendapatkan ma'rifatullah yang Allah berikan kepada hatiku
." Maka Isa berkata: "Engkau berkata benar; berikanlah tanganmu kepadaku!" Dan k
etika orang itu memberikan tangannya, dalam sekejap dia menjadi orang tertampan
wajah dan sosoknya, dan Allah menyembuhkan dia dari penyakitnya; dia pun kemudia
n mengikuti Isa dan beribadah kepada Allah bersama-sama Isa.
Isa bertanya kepada Bani Israil: "Di manakah berkembangnya benih-benih?" "Di tan
ah," jawab mereka. Isa berkata: "Sesungguhnya aku katakan kepada kalian, hikmah
hanya berkembang di dalam hati yang sama dengan tanah."
llah mewahyukan kepada Isa: "Apabila Aku mengamati pikiran tersembunyi dari seor
ang hamba, dan tidak menemukan kecintaan pada dunia ini maupun dunia nanti, maka
Aku isi hatinya dengan kecintaan padaKu dan menjaganya."
Orang meminta Isa untuk menyebut amal terbaik dari yang terbaik. Dia menjawab: "
Ridha atas Allah Yang Mahakuasa dan kecintaan padaNya."
Kaum hawariyyun bertanya kepada Isa: "Ruhullah, adakah manusia lain di dunia ini
yang seperti engkau?" Isa menjawab: "Ya, yaitu orang yang ucapannya adalah berd
zikir pada Allah, diamnya adalah merenungkan Allah, dan dari tiap tatapannya ada
ilmu yang bisa diambil; itulah orang yang seperti aku."
Dikabarkan bahwa ketika Isa baru saja duduk, seorang lelaki tua tampak menimbun
tanah dengan sekop. Isa berdoa: "Ya Allah, ambillah harapan dari dia." Lelaki tu
a kemudian meletakkan sekopnya, berbaring, dan dan terdiam selama satu jam. Kemu
dian Isa berdoa: "Ya Allah, berikanlah kembali harapan kepadanya." Lelaki tua it
u berdiri dan mulai kembali bekerja. Setelah itu Isa bertanya kepadanya, dan ora
ng itu menjawab: "Ketika aku bekerja, jiwaku berkata: 'Sampai kapan kau harus be
kerja, orang tua?' Maka aku melemparkan sekopku dan berbaring. Kemudian jiwaku b
erkata: 'Ini adalah kebenaran dari Allah: Engkau harus mencari nafkah selama eng
kau hidup,' maka aku pun kembali ke sekopku."
Isa berkata: "Jangan khawatir atas nafkah hari esok. Seandainya besok adalah har
i yang dtakdirkan untuk kalian, maka nafkahnya akan datang sendiri kepada kalian
. Jika tidak begitu, maka jangan khawatirkan masa yang ditakdirkan untuk orang l
ain itu."
Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Berdoalah kepada Allah agar Dia memudahkan
untukku [dalam menerima] penderitaan ini, yaitu kematian, karena aku begitu sang
at belajar menakuti kematian sehingga aku benar-benar mengenalinya."
riwayatkan bahwa Isa berjalan melewati sebuah tengkorak yang ia sentuh dengan ka
ki dan ia ajak bicara: "Bicaralah, dengan izin Allah!" Tengkorak itu menjawab: "
Ruhullah, aku adalah seorang raja dari zaman sekian. Ketika aku duduk di atas ta
htaku, dengan mahkota di atas kepalaku, dikelilingi oleh para prajuritku dan par
a abdi dalemku, muncullah malaikat maut di depanku. Semua bagian tubuhku lepas d
ariku satu demi satu, dan akhirnya keluarlah nyawaku. Oh seandainya saja semua k
erumunan manusia ini diganti oleh kesunyian; oh seandaianya saja semua kegembira
an ini diganti oleh kepiluan."
Isa berkata: "Banyak sekali orang dengan badan yang gagah, muka yang rupawan, da
n lidah yang lihai bicara merintih di dasar neraka!"
Isa berkata kepada Yahya bin Zakaria: "Jika ada orang yang berbicara tentang eng
kau, dan itu benar, maka berterima kasihlah kepada Allah. Jika dia berbohong, be
rterima kasihlah lebih banyak, karena Allah akan memperbesar daftar amalanmu, ta
npa engkau harus bersusah payah untuk itu."
Isa berkata: "Di antara saat seorang manusia diusung ke penguburannya dengan saa
t dia diletakkan di pingir kuburannya, Allah Yang Mahakuasa dengan segala kekuas
aanNya mengajukan kepadanya 40 pertanyaan. Pertama Allah berkata: 'HambaKu, engk
au telah menjaga kesucian makhluk-makhlukKu selama bertahun-tahun, tetapi engkau
tidak pernah menjaga kesucian namaKu hanya sekedar satu jam saja.' Setiap saat,
ketika Allah Yang Mahakuasa memeriksa hatimu, Ia berkata: 'Mengapa engkau melak
ukan sesuatu untuk yang selain Aku, sementara engkau berada di bawah naungan kas
ih sayangKu? Apakah engkau tuli? Apakah engkau tidak bisa mendegar?'"
Isa berjalan melewati seorang pemuda yang sedang menyirami sebuah kebun. Pemuda
itu berkata: "Mintakanlah kepada Allah agar Ia memberikan kepadaku kecintaan kep
adaNya seberat sebuah debu." Isa berkata: "Engkau tidak bisa memikul berat sebua
h debu." Pemuda itu berkata: "Kalau begitu, seberat setengah debu." Isa berdoa:
"Ya Allah, berikanlah kepadanya kecintaan kepadaMu seberat setengah debu." Setel
ah itu Isa melanjutkan perjalanannya. Beberapa waktu kemudian Isa mendatangi kem
bali tempat si pemuda itu biasanya berada. Ketika Isa mencari tahu tentang dia,
Isa mendapat jawaban: "Pemuda itu menjadi gila, dan pergi ke pegunungan." Isa be
rdoa kepada Allah agar Ia memberitahukan tempat di mana pemuda itu berada, dan A
llah pun menunjukkan kepadanya jalan ke daerah tinggi di pegunungan. Isa menemuk
an pemuda itu sedang berdiri di atas sebuah batu cadas, dengan pandangan mata ta
k berkedip ke atas. Isa memberinya salam, tetapi si pemuda itu tidak menjawabnya
. Maka Isa berkata: "Aku Isa." Kemudian Allah mewahyukan kepada Isa: "Bagaiana m
ungkin seorang manusia, yang memiliki kecintaan kepadaKu seberat setengah debu,
bisa mendengarkan perkataan manusia? Demi kemulianKu dan kekuasaanKu, seandainya
engkau mendampingi dia, dia tidak akan merasakan keberadaanmu."
Diriwayatkan bahwa Yahya dan Isa berjalan-jalan bersama di sebuah pasar. Seorang
perempuan bertabrakan dengan mereka, dan Yahya berkata: "Demi Allah yang menjad
i saksiku, aku sama sekali tidak menyadarinya." Isa berkata: "Alhamdulillah! Jas
manimu ada bersamaku, tetapi di mana hatimu?" Yahya menjawab: "Saudara sepupu, s
eadndainya saja hatiku menyadari adanya sesuatu selain Allah, meski hanya berlan
gsung sekejap mata saja, maka aku pikir hatiku tidak pernah mengenal Allah."
Diriwayatkan bahwa Isa pada suatu hari pergi dan bertemu Setan yang di satu tang
an memegang madu dan di tangan lain memegang abu. Isa berkata: "Ya musuh Allah,
apa yang kau lakukan dengan madu dan abu ini?" Setan menjawab: "Madu kuoleskan p
ada bibir tukang fitnah, agar mereka mencapai tujuan mereka. Abu kutempatkan di
muka anak yatim piatu, agar manusia tidak suka melihat mereka."
Isa berkata: "Kehidupan dunia terdiri dari tiga hari: kemarin, yang tidak bisa k
alian kuasai lagi; besok, yang kalian tidak tahu apakah bisa kalian capai; dan h
ari ini, yang seharusnya kalian pergunakan untuk tujuan baik."
Isa berkata: "Dengan bertafakur tentang abadinya yang abadi maka tenanglah hati
kaum yang bertakwa."
Isa berkata kepada murid-muridnya: "Banyak lampu mati oleh angin, dan banyak man
usia binasa oleh keangkuhan."
Diriwayatkan bahwa Isa berjalan melewati seorang laki-laki yang sedang tidur. Ke
palanya teralasi sebongkah bata, muka dan janggutnya tertutupi debu, badannya te
rselubungi pakaian. Isa berkata: "Ya Allah, hambaMu ini tampak tercampakkan di d
unia ini." Allah kemudian berfirman: "Ya Isa, tahukah engkau bahwa jika Aku meng
hadapkan mukaKu ke seorang hambaKu, maka aku palingkan semua dunia darinya?"
Isa berkata: "Aku mempunyai dua cinta --barangsiapa yang mencintainya, maka dia
mencintaiku; dan barang siapa membencinya, maka dia membenciku-- [yaitu:] kemisk
inan dan jihad."
Pada suatu hari Isa bersama murid-muridnya berjalan di alam bebas. Menjelang sia
ng mereka melewati sebuah ladang gandum yang sudah siap dipanen. "Nabiyullah," k
ata murid-muridnya, "kami lapar." Allah mewahyukan kepada Isa untuk mengizinkan
mereka makan. Maka murid-murid Isa menyebar di ladang itu, mengolah dan memakan
gandum. Ketika mereka makan datanglah pemilik ladang dan dia berseru: "Ini adala
h ladangku dan tanahku, yang aku warisi dari ayahku dana kakekku. Dengan izin si
apa kalian makan [di sini]?" Isa berdoa kepada Allah agar Dia membangkitkan semu
a orang yang pernah memiliki ladang ini, dari zaman Adam hingga ke saat itu. Mak
a muncullah dari tiap batang gandum banyak sekali lelaki dan perempuan. Mereka m
asing-masing berseru: "Ini adalah ladangku dan tanahku, yang aku warisi dari aya
hku dan kakekku!" Lelaki pemilik ladang itu kabur penuh ketakutan. Dia pernah me
ndengar tentang Isa tetapi tidak pernah berjumpa dengannya. Ketika dia [akhirnya
] mengenali Isa, dia berkata: "Aku mohon maaf ya Nabiyullah, aku tidak mengenali
engkau. Aku persilakan engkau memakai tanah dan hartaku." Isa menangis dan berk
ata: "Celakalah engkau! Semua manusia ini mewarisi tanah ini dan mengolahya dan
kemudian mereka mati. Engkau juga akan mengikuti mereka, mati, tanpa tanah dan h
arta."
Dua wanita mendatangi Isa dan berkata: "Ya Ruhullah, mintakanlah kepada Allah ag
ar Dia membangkitkan ayah kami karena dia meninggal ketika kami pergi." Isa bert
anya: "Tahukah kalian dimana kuburannya?" Mereka berkata: "Ya." Maka Isa pergi b
ersama mereka, dan para wanita itu mendatangi sebuah kuburan dan berkata: "Ini d
ia." Isa berdoa, dan orang yang sudah mati itu pun bangkit. Tetapi kemudian dike
tahui bahwa ia bukan ayah mereka. Isa berdoa lagi dan orang yang sudah meninggal
itu kembali ke [dunia] orang mati. Setelah itu kedua wanita itu menunjukkan kep
ada Isa sebuah kuburan yang lain. Isa berdoa dan orang yang mati itu pun dibangk
itkan. Kemudian diketahui bahwa dia memang ayah mereka. Kedua wanita iu mendekat
i Isa, menyalaminya, dan berkata: "Ya Nabiyullah dan Guru Kebajikan, mintakanlah
kepada Allah agar dia bisa pergi bersama kami." Isa menjawab: "Bagaimana mungki
n aku bisa berdoa untuknya, sementara aku lihat dia tidak mungkin lagi mencari n
afkah." Karenanya Isa mengembalikan orang itu ke [dunia] orang mati dan pergi da
ri sana.
Di salah satu perjalanannya Isa menemukan sebuah tengkorak yang sudah termakan w
aktu. Isa menyuruhnya berbicara. Tengkorak itu berkata: "Ya Ruhullah, namaku ada
lah Balwan ibn Hafs, Raja Yaman. Aku hidup seribu tahun, mempunyai seribu anak l
aki-laki, memperawani seribu gadis, memukul mundur seribu pasukan hingga kocar-k
acir, membunuh seribu raja lalim, dan merebut seribu kota. Kabarkanlah kepada or
ang yang mendengar ceritaku agar mereka jangan sampai tergoda oleh dunia, karena
dunia ini tidak lain seperti sebuah mimpi orang tidur." Isa pun menangis.
Isa berkata: "Allah menyeru kepada dunia dengan ucapan berikut: 'Menghambalah ke
pada orang yang menghamba kepadaKu, dan perbudaklah orang yang menghamba kepadam
u. Ya dunia, lewatlah dengan cepat dari para auliya'Ku agar mereka tidak tegoda
olehmu.'"
Isa berkata: "Seorang penguasa tidak boleh bejad, karena orang mengharapkan dari
dia hilm [1]; dan juga tidak boleh lalim, karena orang mengharapkan dari dia ke
adilan."
Salah seorang murid Almasih meninggal, dan murid-muridnya yang lain sangat berse
dih hati. Mereka menyampaikan kegundahan mereka kepada Almasih yang sedang berdi
ri di kuburan muridnya dan berdoa. Allah membangkitkan murid yang meninggal ini,
dan kakinya [tampak] memakai terompah dari api. Almasih menanyakan penyebab ini
kepadanya, dan dia pun berkata: "Aku bersumpah demi Allah, aku tidak pernah ber
buat dosa kepada orang lain; tetapi suatu kali aku melihat seseorang yang sedang
dizhalimi, dan aku tidak menolongnya; karena inilah aku harus memakai terompah
ini."
Almasih berkata: "Apa artinya kesabaran jika orang tidak sabar atas 'jahl' [1]?
Apa artinya kekuatan jika orang tidak bisa menahan amarahnya? Apa artinya ibadah
jika orang tidak berendah diri di hadapan Allah Yang Mahakuasa? Jika orang-oran
g dungu mulai beribadah kepada Allah, mereka datang di saat yang tidak tepat, da
n menempati tempat yang lebih tinggi daripada yang menjadi hak mereka. Jika masa
lah datang, nasihat bijak hilang."
Dari sebuah tempat yang tinggi Isa memandang ke bawah ke arah Ghouta [1] di Dama
skus dan berkata: "Ya Ghouta, orang kaya tidak akan bisa mencari harta di tempat
mu, tetapi orang miskin akan memperoleh darimu cukup roti untuk bisa kenyang."
Isa berkata: "Ambillah kebenaran dari [ucapan] orang yang biasanya mengatakan ke
dustaan, tetapi jangan ambil kedustaan dari [ucapan] orang yang biasanya mengata
kan kebenaran. Berhati-hatilah jika kalian berkata agar perkataan kalian tidak m
engandung sesuatu yang bisa dipalsukan."
Isa biasa berkata: "Barang siapa yang berdoa dan berpuasa, tetapi tidak bertauba
t dari dosa, akan dikategorikan sebagai pendusta di Kerajaan Tuhan."
Isa berkata: "Orang tidak akan tahu makna sesungguhnya dari iman hingga dia mera
sa muak bila dipuji karena ketaatannya kepada Allah."
Isa berkata: "Biarkan orang yang beramal baik menantikan pahalanya, dan biarkan
orang yang meramal buruk tidak terkejut mendapatkan siksaannya. Orang yang menga
mbil kekuasaan secara tidak sah akan Allah biarkan mewarisi kehinaan, dan orang
yang mengumpulkan kekayaan secara tidak sah akan Allah biarkan mewarisi kemiskin
an."
Seorang laki-laki bertanya kepada Isa: "Siapakah di antara manusia yang paling b
aik?" Isa mengambil 2 genggam debu dan berkata: "Siapakah di antara kedua gengga
m debu ini yang paling baik? Manusia terbuat dari debu, dan yang paling mulia di
antara mereka adalah yang paling bertakwa."
Isa biasa berkata: "Tak ada sesuatu yang baik keluar dari sebuah ilmu yang tidak
mendampingimu di saat-saat kritis [di dalam hidupmu] atau tidak membuatmu menyu
mbangkan sesuatu untuk umat manusia."
Allah mewahyukan kepada Isa: "Bila orang malas tertawa, oleskan kilauan tombak k
esedihan di mata [-mu]."
Maryam berkata: "Ketika aku mengandung Isa, aku senantiasa mendengar Isa bertahm
id di dalam diriku jika ada orang berbicara denganku di rumahku. Jika aku sendir
i dan tak ada orang lain di sekitarku, aku berbicara dengannya dan dia denganku,
sementara dia masih berada di dalam rahimku."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Ya Allah, bagaimana aku bisa bersyukur kepadaMu
sementara rasa syukurku adalah pemberian yang kuterima dariMu yang harus aku sy
ukuri pula?" Allah menjawab: "Kalau kau tahu itu, engkau telah bersyukur kepadaK
u."
Maryam berada di Baitulmaqdis bersama sepupunya Yusuf, yang melayaninya dan berb
icara dengannya di balik sebuah tembok. Yusuf adalah orang pertama yang mengetah
ui kehamilan Maryam, dan dia menjadi gundah dan sedih karena dia khawatir orang
akan menganggap dia bersalah dan telah berbuat sesuatu yang mengotori namanya. M
aka berkatalah Yusuf kepada Maryam: "Maryam, bisakah ada tumbuhan tanpa benih?"
"Ya," jawab Maryam. "Bagaimana mungkin?" tanya Yusuf. "Allah," kata Maryam, "men
ciptakan tumbuhan pertama tanpa benih. Tapi mungkin engkau akan berkata: 'Seanda
inya Allah tidak merekayasa bantuan benih, tentu akan terlalu sulit bagiNya.'" "
Na'udzubillah!" kata Yusuf. Kemudian Yusuf berkata kepada Maryam: "Bisakah sebua
h pohon tumbuh tanpa air dan hujan?" Maria menjawab: "Tidakkah kau tahu bahwa be
nih, tumbuhan, air, hujan, dan pepohonan mempunyai satu pencipta?" Maka Yusuf be
rtanya sekali lagi: "Bisakah ada anak-anak atau kehamilan tanpa seorang laki-lak
i?" "Ya," jawab Maryam. "Bagaimana mungkin?" tanya Yusuf. "Tidakkah kau tahu bah
wa Allah menciptakan Adam dan isterinya Hawa tanpa kehamilan, tanpa seorang laki
-laki dan tanpa seorang ibu?" "Ya," jawab Yusuf yang kemudian menambahkan: "Kata
kan kepadaku, apa yang terjadi denganmu?" Maryam berkata: "Allah telah membawaka
n kepadaku kabar baik tentang kalimatullah yang bernama Almasih Isa bin Maryam."
Isa berkata: "Sabarlah atas omongan orang yang kurang ajar, maka kalian akan men
dapatkan ganjaran sepuluh kali lipat."
: Isa berkata: "Ya Bani Israil, janganlah makan dengan berlebihan, karena barang
siapa makan berlebih-lebihan akan tidur dengan berlebih-lebihan pula, dan baran
gsiapa tidur berlebih-lebihan akan sedikit berdoa, dan barang siapa sedikit berd
oa akan termasuk orang-orang yang lalai."
Allah mewahyukan kepada Isa: "Bersikap lembutlah terhadap manusia sebagaimana bu
mi di bawah kaki mereka, bersikap pemurahlah kepada mereka sebagaimana air yang
mengalir, bersikap penyayanglah sebagaimana matahari dan bulan yang terbit baik
untuk orang baik maupun yang jahat."
Isa berkata: "Bagaimana mungkin seorang jadi 'ulama sementara dia tahu akan kehi
dupan setelah matinya tapi upaya hidupnya tetap diarahkan ke dunia ini, dan dia
menyukai apa yang merugikannya dan bukan yang menguntungkannya?"
Isa menyediakan makanan untuk murid-muridnya. Setelah mereka makan Isa mencuci t
angan dan kaki mereka. Mereka berkata: "Ruhullah, itu seharusnya kami lakukan [s
endiri]." Isa menukas: "Aku melakukakn ini agar kalian [juga] melakukannya pada
orang-orang yang kalian beri pelajaran."
Isa berkata: "Beban hidup ini dan hidup nanti telah menjadi berat. Mengenai beba
n hidup ini; janganlah kalian mnegulurkan tangan ke dalamnya tanpa mengetahui ba
hwa ada orang liar yang telah mendahului kalian melakukannya. Mengenai beban hid
up nanti: kalian tidak akan menemukan seorang pun yang akan membantu kalian di d
alam mengatasinya."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Allah Yang Mahakuasa membenci orang yang banyak
tertawa tanpa alasan dan yang banyak mondar-mandir tanpa tujuan, dan Dia juga m
embenci orang yang menyinggung kitab suci di antara kelakar dan sendau gurau."
Diriwayatkan bahwa Isa berkata: "Barangsiapa tidak dilahirkan dua kali, maka tid
ak akan masuk ke Kerajaan Langit ['Kerajaan Langit' artinya surga, tetapi makna
'dua kali dilahirkan' bisa ditafsirkan bermacam-macam.]."
Beberapa orang bertamu ke Isa. Isa menyuguhkan mereka roti dan cuka, dan berkata
: "Seandainya aku mempunyai kebiasan untuk memuliakan setiap tamuku, maka aku ak
an memuliakan kalian."
Isa berkata: "Bersikaplah kepada manusia sedemikian rupa sehingga ketika kalian
masih hidup mereka rindu akan kalian, dan ketika kalian sudah meninggal mereka m
enangisi kalian."
Isa berkata kepada para 'ulama fiqh [1]: "Kalian berada di tengah-tengah jalan m
enuju hidup yang kekal, tetapi kalian tidak mengukur jalan ini dengan tepat hing
ga ujungnya, dan juga kalian tidak mengizinkan orang lain untuk melakukannya. Ru
gilah orang yang tertipu oleh kalian!"
Diriwayatkan bahwa Isa berjalan melewati empat ratus ribu wanita yang menunjukka
n penyesalan mereka dan memakai pakaian dari bulu kasar dan bulu domba. Isa bert
anya: "Apa yang menyebabkan kalian berubah?" Mereka menjawab: "Mengingat api ner
akalah yang membuat kami berubah ya Ibnu Maryam. Barangsiapa yang jatuh ke api n
eraka tidak akan mendapatkan pendingin ataupun minuman penghilang dahaga."
Setan muncul di hadapan Isa dalam sosok seorang lelaki tua. "Ya Ruhullah, kataka
nlah: 'Tidak ada tuhan selain Allah,'" pinta setan dengan harapan bahwa Isa bisa
mematuhi dia. Isa menjawab: "Aku mengucapkannya --tetapi bukan karena kamu meny
uruhnya--: Tidak ada tuhan selain Allah." Setanpun berlalu dari sana.
Isa berkata kepada Bani Israil: "Ketahuilah bahwa hubungan kehidupan kalian seka
rang dengan kehidupan kalian setelah mati adalah laksana terbitnya kalian dengan
terbenamnya kalian. Makin mendekat kalian ke timur maka makin menjauh kalian da
ri barat, dan makin mendekat kalian ke barat maka makin menjauh kalian dari timu
r." Dengan perumpamaan ini Isa mengingatkan mereka bahwa mereka bisa mendekatkan
diri ke kehidupan setelah mati dengan beramal shalih.
Isa mengingatkan para pengikutnya dengan cara sebagai berikut: "Larilah dari dun
ia dengan cara berpuasa, dan bukalah puasa kalian pada saat kematian. Jadilah se
perti orang yang merawat luka-lukanya dengan obat agar luka ini tidak menekannya
. Sering berpikirlah tentang kematian, karena kematian datang dengan cepat pada
kaum yang beriman, dengan membawa kebaikan yang tidak diikuti oleh keburukan; se
mentara dia membawa kepada kaum yang jahat keburukan yang tidak dikuti oleh keba
ikan."
Isa bertemu setan dan berkata kepadanya: "Aku bertanya kepadamu dengan nama All
ah Yang Mahahidup dan Mahakekal, apa yang membuatmu sakit?" Setan menjawab: "Rin
gkikan kuda di jalan Allah."
Al-'Uris melihat di dalam tidurnya Almasih Isa Ibnu Maryam yang menghadapkan muk
anya dari langit ke arah Al-'Uris. Al-'Uris bertanya kepada Isa: "Apakah penyali
ban benar-benar terjadi?" Isa menjawab: "Ya, penyaliban memang terjadi." Al-'Uri
s menceritakan mimpinya kepada penafsir mimpi yang kemudian berkata: "Orang yang
memimpikan ini akan disalib. Isa tidak mungkin keliru dan karenanya hanya bisa
mengatakan yang haq, maka penyaliban yang dikatakannya tidak menimpa dirinya kar
ena Al-Quran yang agung mengatakan dengan jelas bahwa Isa tidak disalib ataupun
dibunuh. Karena itu penyaliban ini berkaitan dengan yang bemimpi, dan dialah yan
g nanti akan disalib." Dan memang terjadilah apa yang dikatakan oleh penafsir mi
mpi ini.
Isa berkata: "Ya kaum hawariyyun, emas adalah penyebab kegembiraan di dunia ini
dan penyebab penderitaan di dunia nanti. Sesungguhnya aku katakan kepada kalian:
orang kaya tidak akan memasuki Kerajaan Langit."
Ahli tarikh dan para biograf meriwayatkan bahwa di zaman Isa hidup seorang laki-
laki dari Bani Israil bernama Ishaq yang beristrikan sepupunya yang merupakan sa
lah satu wanita paling cantik di zamannya. Ishaq sangat mencintai isterinya, tet
api dia kemudian meninggal dan karenanya Ishaq terus menerus berada di kuburan i
sterinya yang selalu dia kunjungi. Pada suatu hari Isa lewat di sana dan melihat
Ishaq sedang menangis di kuburan isterinya. "Mengapa engkau menangis?" tanya Is
a. Ishaq menjawab: "Ya Ruhullah, aku mempunyai sepupu yang kemudian menjadi iste
riku dan sangat aku cintai. Dia telah meninggal, dan ini kuburannya. Aku tidak b
isa menanggung derita harus berpisah dari dia, kematiannya adalah kematianku pul
a." Isa bertanya kepadanya: "Maukah engkau aku bangkitkan isterimu untukmu, deng
an izin Allah?" "Tentu Ruhullah." jawab Ishaq. Maka Isa berdiri di dekat kuburan
itu dan berkata: "Bangkitlah dengan izin Allah, engkau yang berada di dalam kub
uran ini!" Kuburan itu terbuka dan seorang hamba hitam keluar dari dalamnya, den
gan hidung, mata, dan lubang-lubang tubuh lainnya mengeluarkan api sembari berka
ta: "Tidak ada tuhan selain Allah, dan Isa adalah Ruhullah, Kalimatullah, hamba
Allah, dan Nabiyullah." Ishaq berkata: "Ya Ruhullah dan Kalimatullah, ini bukan
kuburan isteriku; kuburan isteriku yang ini," katanya sambil menunjuk ke sebuah
kuburan lain. Isa berkata kepada orang hitam itu: "Kembalilah ke tempat asalamu.
" Orang itu rebah dan mati, dan Isa menguburkannya kembali di kuburannya. Kemudi
an Isa pergi ke kuburan yang satu lagi dan berkata: "Bangkitlah dengan izin Alla
h, engkau yang berada di dalam kuburan ini!" Isteri Ishaq bangkit dan kemudian m
embersihkan debu dari wajahnya. "Inikah isterimu?" tanya Isa. "Ya, Ruhullah," ja
wab Ishaq. "Peganglah tangannya dan bawa dia pergi dari sini," kata Isa. Maka Is
haq pun membawa isterinya pergi dari sana. Dia kemudian merasakan kantuk dan ber
kata kepada isterinya: "Menunggui kuburamu telah membuatku letih, aku ingin isti
rahat sebentar." "Silakan," jawab isterinya. Maka dia pun merebahkan diri dan te
rtidur dengan kepala di atas pangkuan paha isterinya. Ketika dia tertidur lewatl
ah anak raja. Dia tampan dan elok serta menunggangi seekor kuda yang gagah. Keti
ka isteri Ishaq melihat anak raja ini, dia segera diliputi oleh rasa cinta buta.
Dia pun berdiri dan bergegas ke anak raja. Ketika anak raja melihatnya, dia pun
jatuh cinta padanya. Isteri Ishaq mendekatinya sambil berkata: "Bawalah aku!" S
ang anak raja pun mengangkat dna mendudukkan dia di atas kuda di belakang dia, d
an pergi dari situ. Ketika Ishaq terbangun dia menengok ke sekeliling tetapi tid
ak melihat isterinya. Maka dia pun pergi mencarinya. Dia mengikuti kuda anak raj
a hingga dia bisa menyusulnya. Dia menghadap anak raja dan berkata: "Berikan kem
bali isteri dan sepupuku!" Tetapi isterinya menyangkal mengenalnya, dan berkata:
"Aku adalah dayang-dayang anak raja." "Bukan," kata Ishaq, "kau adalah isteri d
an sepupuku." "Aku tidak mengenalmu," kata isterinya, "aku hanya dayang-dayang a
nak raja." Sang anak raja pun berkata kepada Ishaq: "Engkau hendak mencelakakan
dayang-dayangku?" Ishaq menjawab: "Aku bersumpah demi Alah, dia adalah isteriku
dan Isa ibnu Maryam telah membangkitkannya dari kematian dengan izin Allah." Ket
ika mereka adu mulut, Isa datang. Ishaq berkata kepada Isa: "Ruhullah, inikah is
teriku yang telah engkau bangkitkan dengan izin Allah?" "Ya," jawab Isa. Wanita
itu berkata: "Ya Ruhullah, dia berbohong, aku adalah dayang-dayang anak rajha."
Anak raja menambahkan: "Ini memang dayang-dayangku." Isa bertanya kepada wanita
itu: "Bukankah engkau wanita yang telah aku bangkitkan dengan izin Allah?" "Buka
n ya Ruhullah, Allah saksinya," jawab dia. Isa berkata: "Maka kembalikan kepada
kami apa yang telah kami berikan kepadamu." Wanita itu rebah dan mati. Isa berka
ta: "Barang siapa yang ingin melihat laki-laki yang diwafatkan Allah dalam keada
an kafir, kemudian dibangkitkan, dan diwafatkan lagi dalam keadaan muslim, maka
perhatikanlah si laki-laki hitam. Barang siapa yang ingin melihat wanita yang di
wafatkan Allah dalam keadaan beriman, dibangkitkan, dan diwafatkan lagi dalam ke
adaan kafir, maka lihatlah wanita ini." Ishaq si laki-laki Israil kemudian bersu
mpah bahwa dia tidak akan menikah lagi, dan bergelandang di belantara sambil men
angis.
Isa bertemu dengan setan yang sedang menuntun lima keledai yang membawa beban. I
sa bertanya kepada setan beban apa yang dibawa keledai, dan setan menjawab: "Bar
ang yang aku cari pembelinya?" "Barang apa?" tanya Isa. "Yang satu adalah penind
asan," jawab setan. "Siapa yang membeli ini?" tanya Isa. "Penguasa," jawab setan
. "Barang kedua adalah kesombongan." "Siapa pembelinya?" tanya Isa. "Para pemuka
daerah." "Yang ketiga adalah dengki." "Siapa yang membeli?" tanya Isa. "Para ul
ama," jawab setan. "Yang keempat adalah ketidakjujuran." "Siapa pembelinya?" "Pa
ra pedagang," jawab setan. "Dan yang kelima adalah penipuan." "Siapa yang membel
i ini?" tanya Isa. "Perempuan," jawab setan.
Isa berjalan melewati seorang pawang ular yang sedang mengejar seekor ular. Si u
lar berkata: "Ya Ruhullah, katakan kepada orang ini bahwa kalau dia tidak membia
rkanku hidup tenang aku akan memotong-motongnya." Ketika si pawang ular kembali
Isa melihat ular tadi sudah berada di keranjang si pawang. "Bukankah engkau tela
h berkata kepadaku bahwa engkau akan memotong-motong orang ini? Bagaimana mungki
n engkau berakhir di tempat ini?" "Ya Ruhullah," jawab si ular, "dia telah membe
rikan janji kepadaku, tetapi dia melanggar janjinya. Ganjaran atas khianat janji
akan lebih keji daripada bisaku."
Ketika Isa Ibnu Maryam dan Yahya bin Zakariyya sedang berjalan mereka melihat se
eokor kambing liar yang sedang melahirkan anaknya. Isa berkata kepada Yahya: "Uc
apakanlah perkataan ini: Hannah melahirkan Yahya, Maryam melahirkan Isa. Bumi me
manggil kamu, Nak. Keluarlah, Nak!" [Komentar Al-Damiri:] Tiap wanita yang sedan
g melahirkan, yang diberikan ucapan ini, dengan izin Allah akan segera mengeluar
kan bayinya. Yahya adalah orang pertama yang meyakini dan mempercayai Isa. Merek
a adalah saudara sepupu, anak dari bibi dari pihak ibu. Yahya lebih tua enam bul
an daripada Isa. Kemudian Yahya terbunuh sebelum Isa naik ke langit.
Isa berkata: "Bila seseorang mengusir pengemis dengan tangan hampa maka para mal
aikat tidak akan mengunjungi rumahnya tujuh hari lamanya."
Isa berkata: "Aku merawat orang yang berpenyakit kusta serta orang buta dan meny
embuhkan keduanya. Aku merawat orang dungu dan dia membuatku putus asa. Menghada
pi orang dungu [sebaiknya] dengan diam."
Seorang laki-laki berkata kepada Isa: "Berikan aku pelajaran!" Isa menjawab: "Pe
rhatikanlah dari mana rotimu datang!"
sa melewati seorang lelaki pembuat pelana yang sedang berdoa dan berkata di dala
m doanya: "Ya Allah, seandainya aku tahu di mana keledai yang Engkau tunggangi m
aka aku akan membuatkan untuknya sebuah pelana yang dipenuhi oleh batu permata."
Isa menggoyang-goyangkan badan lelaki itu sambil berkata: "Celakalah engkau, me
mangnya Allah Yang Mahakuasa mempunyai keledai?" Allah berfirman kepada Isa: "Bi
arkanlah dia, karena dia telah mengagungkanKu dengan cara yang paling baik menur
utnya."
Setan mengajukan pertanyaan kepada Isa: "Bisakah Tuhanmu mengatur sedemikian rup
a sehingga alam ini berada di sebuah telur tetapi dunia tidak menjadi kecil dan
telur tidak menjadi besar?" Isa menjawab: "Celakalah engkau! Ketidakmampuan tida
k bisa disifatkan kepada Allah. Siapakah yang lebih perkasa daripada Dia yang bi
sa membuat dunia ini indah dan lembut dan membuat telur membesar?"
Isa berkata: "Dinar itu penyakit agama, dan 'ulama adalah dokternya agama. Bila
kalian lihat si dokter terjangkiti penyakit ini, berhatilah-hatilah padanya, dan
ketahuilah bahwa dia tidak pantas untuk memberikan nasihat kepada orang lain."
Isa berkata: "Apa gunanya untuk seorang manusia jika dia menjual jiwanya untuk s
emua yang ada di dunia dan kemudian dia mewariskan semua ini kepada orang lain s
ementara dia sendiri menjatuhkan jiwanya ke dalam kehancuran. Bahagialah orang y
ang menyelamatkan jiwanya dan memprioritaskan jiwanya atas semua yang ada di dun
ia."
Isa berdiri untuk menyeru kepada Bani Israil. Dia berkata: "Ya Bani Israil, jang
anlah makan sebelum kalian lapar; dan bila kalian lapar maka makanlah, tetapi ja
ngan sampai kenyang, karena kalau kalian kenyang maka tengkuk kalian membesar da
n pinggul kalian menggemuk, dan kalian akan melupakan Tuhan kalian."
Isa berkata: "Tidak ada penyakit hati yang lebih buruk daripada kekejaman, dan b
agi ruh tidak ada yang lebih tidak bisa ditanggung daripada hilangnya lapar. Ked
ua hal ini adalah kendali dari pengasingan dan pengucilan."
Isa mengutus dua dari pengikutnya untuk menyampaikan risalahnya. Satu dari dua o
rang ini ketika kembali tampak seperti pipa air yang mengering, sementara yang s
atunya lagi gemuk dan gempal. Isa bertanya kepada yang pertama: "Mengapa kamu bi
sa menjadi seperti ini?" Orang itu menjawab: "Karena takwa." Kemudian Isa bertan
ya kepada orang yang kedua: "Mengapa kamu menjadi seperti ini?" Orang itu menjaw
ab: "Karena tawakkal."
Isa berkata: "Seandainya ini aku katakan, Engkau pasti mengetahuinya, karena Eng
kaulah yang berbicara dari dalam diriku. Engkaulah lidah yang dengannya aku meng
atakan dengan yakin bahwa Engkau berada di dalam bentuk dan wujudku."
: Isa berkata: "Celakalah kalian hamba dunia! Apa gunanya terangnya sinar mataha
ri bagi orang buta yang tidak bisa melihat? Begitu pula tidak ada gunanya 'ulama
berilmu tinggi jika dia tidak beramal sesuai dengan ilmunya. Betapa banyaknya j
enis buah-buahan, tetapi tidak semuanya bermanfaat dan bisa dimakan! Begitu pula
ada betapa banyak 'ulama, tetapi tidak semuanya mengamalkan ilmunya. Berhati-ha
tilah pada 'ulama palsu, yang mengenakan baju sufi, yang merundukkan kepalanya h
ingga ke tanah, tetapi di balik alisnya dia menatap kalian laksana srigala. Ucap
an mereka bertolak belakang dengan amalan mereka. Siapa yang bisa memetik buah a
nggur dari semak berduri, atau buah ara dari pohon timun pahit? Maka begitulah u
capan palsu dari 'ulama palsu hanya membawa kepalsuan pula. Bila binatang penari
k beban yang ada di alam bebas tidak diikat pemiliknya, maka dia akan lari ke te
mpat asal dan ke sesamanya. Demikian pula ilmu yang tidak diamalkan oleh pemilik
nya akan keluar dari hatinya, meninggalkan dia, dan membuatnya tak berguna. Sepe
rti halnya tumbuhan yang hanya bisa berkembang di air dan di tanah, maka keimana
npun hanya bisa berkembang dengan ilmu dan amal. Celakalah kalian hamba dunia! S
egala sesuatu mempunyai tanda sebagai pengenal dan saksi yang bisa menguntungkan
atau merugikannya. Agama mempunyai tiga tanda sebagai tanda pengenal: iman, ilm
u, dan amal."
Diriwayatkan bahwa setan muncul di depan Isa dengan mamakai bandul-bandul bermac
am jenis dan warna. Isa bertanya: "Apa artinya bandul-bandul ini?" "Itu adalah n
afsu manusia," jawan setan. "Apa aku ada urusan dengan ini?" tanya Isa. "Mungkin
saja engkau makan kekenyangan, maka kami akan membuatmu malas untuk berdoa dan
berdikir," jawab setan. "Ada lagi yang lain?" tanya Isa. "Tidak ada," jawab seta
n. "Aku bersumpah demi Allah tidak pernah mengisi perutku dengan makanan sampai
penuh," kata Isa. "Dan aku bersumpah demi Allah, tidak akan lagi mengingatkan se
orang muslim tentang ini," kata setan.
Isa berkata: "Ya Bani Adam, lahirkanlah ke dunia apa yang akan mati, dan bangunl
ah [di dunia] apa yang akan hancur. Dengan cara seperti ini jiwa kalian akan jat
uh ke dalam kebinasaan, dan rumah-rumah kalian akan hancur."
Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak membangun sebuah rumah?" Isa me
njawab: "Aku membangun di jalan bah."
"Betapa banyaknya manusia yang mengingatkan orang lain untuk mengingat Allah, te
tapi mereka sendiri lupa akan ini! Betapa banyaknya orang yang menyuruh orang la
in takut di hadapan Allah, tetapi mereka sendiri berlagak sombong di depanNya! B
etapa banyaknya orang yang menyeru orang lain untuk menghadapkan muka kepada All
ah, tetapi mereka sendiri lari menjauh dariNya! Betapa banyaknya orang yang memb
acakan dari Kitabullah untuk orang lain, tetapi mereka sendiri tidak mempedulika
n ayat-ayat ini."
PS:ini sendiri memakai buku Tarif Khalidi dalam terjemahan bahasa Jermannya "Der
Muslimische Isa; Aussprüche Isa in der arabischen Literatur". Kalau ada rekan yan
g mempunyai originalnya, silakan bergabung untuk saling cek ^_^

You might also like