You are on page 1of 29

Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

SAR Seksi 100

KOMPILASI DAN RE VIEW ATAS


LAPO RAN KEUAN GAN

Sumber: PSAR No. 01

PENDAHULUAN

01 Seksi ini mendefinisikan kompilasi laporan keuangan dan review


atas laporan keuangan entitas nonpublik dan memberikan panduan bagi
akuntan mengenai standar dan prosedur yang digunakan untuk perikatan
tersebut.I Akuntan harus menerbitkan laporan setelah ia menyelesaikan
suatu perikatan kompilasi atau review suatu laporan keuangan entitas
nonpublik sesuai dengan ketentuan dalam Seksi ini. Akuntan tidak boleh
menerbitkan laporan apa pun atas laporan keuangan entitas nonpublik yang
tidak diauditnya atau menyampaikan laporan keuangan seperti itu kepada
kliennya atau pihak lain, jika ia tidak mematuhi pedoman dalam Seksi ini.

02 Seksi ini mengakui bahwa akuntan dapat memberikan jasa


akuntansi lain, baik yang berhubungan dengan kompilasi maupun review
suatu laporan keuangan atau suatu jasa yang terpisah. Seksi ini
membedakan pemberian jasa semacam itu dengan jasa kompilasi dan jasa
review suatu laporan keuangan. Seksi ini tidak menetapkan standar dan
prosedur untuk jasa akuntansi lain berikut ini:
a. Menyusun daftar saldo (trial balance).
b. Memberikan bantuan dalam penyelesaian buku besar
c. Memberikan jasa konsultansi dalam bidang akuntansi, perpajakan,
dan jasa lain yang sejenis.
d. Mengisi surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT) pajak penghasilan.
e. Memberikan berbagai jasa pembukuan atau pengolahan data secara
manual atau dengan menggunakan mesin pembukuan/komputer
sepanjang hasil akhirnya bukan merupakan laporan keuangan
f. Mengolah data keuangan untuk klien kantor akuntan lain.

________________________________________

1
Pernyataan Standar Auditing (PSA) memberikan panduan bagi akuntan yang
melaksanakan jasa yang berkaitan dengan laporan keuangan suatu entitas publik yang
tidak diaudit. Namun, bila entitas publik belum diaudit laporan keuangannya, akuntan dapat
melakukan review atas laporan keuangan tahunan atau interim entitas tersebut berdasarkan
Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) sebagaimana diizinkan oleh catatan kaki
7 dalam SA Seksi 504 [PSA No. 52] Pengaitan Nama Auditor dengan Laporan Keuangan.

10000.
1
Standar Profesional Akuntan
Publik

UMUM

0 3 Seksi ini memberikan pedoman yang dipandang perlu bagi


akuntan untuk melaksanakan perikatan kompilasi atau review suatu laporan
keuangan.

Definisi

04 Istilah-istilah tertentu yang digunakan dalam Seksi ini diartikan


sebagai berikut:

Entitas nonpublik. Suatu entitas nonpublik adalah entitas yang tidak


merupakan (a) entitas yang sekuritasnya diperdagangkan dalam suatu pasar
publik, baik pada bursa utama (domestik atau asing) atau pada bursa
paralel, (b) entitas yang mendaftar pada suatu instansi yang berwenang
dalam rangka persiapan untuk menjual suatu jenis surat berharga di pasar
umum, atau (c) suatu anak perusahaan, corporate joint venture, konsorsium,
atau entitas lainnya yang dikendalikan oleh suatu entitas yang termasuk
dalam (a) atau (b).dan (d) entitas yang tidak wajib menyampaikan laporan
keuangan auditannya kepada pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Laporan keuangan. Penyajian data keuangan, termasuk catatan yang


menyertainya, yang berasal dari catatan akuntansi dan dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dan
kewajiban suatu entitas pada saat tertentu, atau perubahannya dalam
jangka waktu tertentu, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indo-nesia2 atau suatu basis akuntansi komprehensif selain dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 3 Prakiraan dan proyeksi
keuangan serta penyajian sejenis,4 dan penyajian keuangan yang
dilampirkan dalam surat pemberitahuan pajak tahunan (SPT), bukanlah
laporan keuangan yang dimaksud dalam Seksi ini, melainkan penyajian

_________________________________
2 Definisi prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia dan hirarkhi prinsip-prinsip
akuntansi yang disajikan dalam SA Seksi 411 [PSA No. 72] Makna Menyajikan Secara Wajar
Sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia dalam Laporan
Auditor Independen juga berlaku untuk kompilasi dan review atas laporan keuangan
yang dilaksanakan berdasarkan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review.
3
Istilah basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia didefinisikan dalam SA Seksi 623 [PSA No. 41] Laporan Khusus, paragraf 04.
Setelah ini, pengacuan ke prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam Seksi ini
mencakup, bila berlaku, basis akuntansi komprehensif lain. SA Seksi 623 [PSA No. 41],
paragraf 9 dan 10 memberikan panduan tentang evaluasi terhadap kecukupan
pengungkapan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif lain.
4
SAT Seksi 200 [PSAT No. 041 Prakiraan dan Proyeksi Keuangan memberikan panduan
tentang penyusunan dan pelaporan prakiraan dan proyeksi keuangan, serta penyajian
serupa.
5 SA Seksi 623 [PSA No. 41 ] Laporan Khusus, paragraf 07, memberikan panduan yang
berkaitan dengan judul yang sesuai untuk laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
10000.
2
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

a. Neraca
b. Laporan laba-rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Laporan aktiva dan kewajiban (dengan atau tanpa akun modal)
f. Laporan pendapatan dan beban
g. Ikhtisar kegiatan usaha
h. Ikhtisar kegiatan menurut jenis produk
i. Laporan penerimaan dan pengeluaran kas

Laporan keuangan dapat disajikan oleh suatu perseroan terbatas, suatu


kelompok perseroan terbatas konsolidasian, gabungan dari entitas yang
berafiliasi, organisasi nirlaba, unit pemerintah, suatu estate atau trust,
persekutuan, perusahaan perseorangan, bagian dari satuan yang telah
disebutkan di atas, atau perorangan. Metode penyusunan laporan
keuangan, baik secara manual maupun dengan komputer, tidak mengubah
arti definisi laporan keuangan tersebut.

Kompilasi laporan keuangan. Penyajian dalam bentuk laporan keuangan, 6


informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) tanpa usaha
untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan apa pun terhadap laporan
tersebut. (Akuntan mungkin memandang perlu untuk melakukan jasa
akuntansi lainnya agar memungkinkan ia melakukan kompilasi laporan
keuangan. Lihat paragraf 11).

Review atas laporan keuangan. Pelaksanaan prosedur permintaan keterangan


dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk
memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material
yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar Laporan tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, atau sesuai
dengan basis akuntansi komprehensif yang lain. (Akuntan mungkin
memandang perlu untuk melakukan kompilasi laporan keuangan atau
melakukan jasa akuntansi lain agar memungkinkan ia melakukan suatu
review. Lihat paragraf 28).

Tujuan review sangat berbeda dengan tuj uan kompilasi. Hasil review yang
dilaksanakan melalui prosedur permintaan keterangan dan analisis harus
menjadi dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan
terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan; sedangkan dalam suatu kompilasi, akuntan tidak

___________________________
6 Paragraf 19 s.d. 21 Seksi ini memberikan pedoman bagi akuntan yang mengadakan
perikatan untuk mengkompilasi laporan keuangan yang tidak mencantumkan hampir semua
pengungkapan yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis
akuntansi komprehensif lain.

10000
Standar Profesional Akuntan
Publik

Tujuan review juga sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan
keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar
memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan. Review tidak memberikan dasar untuk menyatakan
pendapat seperti itu, karena dalam review tidak mencakup pemerolehan
suatu pemahaman atas pengendalian intern, penetapan risiko
pengendalian, pengujian catatan akuntansi dan pengujian atas respon
terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan bahan bukti yang
menguatkan melalui inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur
tertentu lainnya yang biasa dilaksanakan dalam suatu audit. Review dapat
menjadikan perhatian akuntan tertuju kepada hal-hal penting yang
mempengaruhi laporan keuangan, namun tidak memberikan keyakinan
bahwa akuntan akan mengetahui semua hal penting yang akan terungkap
melalui suatu audit.

KEWAJIBAN PELAPORAN AKUNTAN

05 Manajemen, pemegang saham, pemberi kredit, dan pihak lain yang


menggunakan laporan keuangan harus dengan mudah dapat mengetahui
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh seorang akuntan, jika ada, atas
laporan keuangan tersebut. Para pemakai laporan keuangan mengetahui
bahwa suatu laporan tertulis merupakan sarana bagi akuntan untuk
menunjukkan tingkat tanggung jawabnya. Oleh karena itu, apabila akuntan
melakukan kompilasi laporan keuangan atau review atas laporan keuangan
suatu entitas nonpublik, ia harus menerbitkan laporan yang dibuat
berdasarkan standar yang sesuai menurut Seksi ini. Namun, bila akuntan
melaksanakan lebih dari satu macam jasa, misalnya kompilasi dan audit, ia
harus menerbitkan laporan berdasarkan tingkat jasa tertinggi yang
diberikannya.7

06 Akuntan dilarang untuk mengizinkan penggunaan namanya


dihubungkan dengan dokumen atau komunikasi tertulis yang memuat
laporan keuangan suatu entitas nonpublik yang tidak diaudit, kecuali jika
(a) ia telah melakukan kompilasi laporan keuangan atau re-view atas
laporan keuangan tersebut atau (b) laporan keuangan tersebut disertai
dengan suatu petunjuk, bahwa akuntan belum melakukan kompilasi atau
review, dan ia tidak bertanggung jawab terhadap laporan keuangan tersebut.
Jika akuntan mengetahui, bahwa namanya telah digunakan secara tidak
tepat pada dokumen yang dibuat oleh klien yang memuat laporan
keuangan yang tidak audit, ia harus memberitahu kliennya bahwa
____________________________________

SAR Seksi 300 [PSAR No. 03] Laporan Kompilasi atas Laporan Keuangan yang
Dimasukkan ke dalam Formulir Tertentu mengizinkan seorang akuntan yang telah me-
review laporan keuangan entitas nonpublik untuk menerbitkan suatu laporan kompilasi atas
laporan keuangan untuk periode yang sama, yang dimasukkan dalam suatu formulir yang
telah ditetapkan, yang menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

10000.
4
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

07 Akuntan dilarang menyerahkan laporan keuangan tidak diaudit


entitas nonpublik kepada kliennya atau pihak lain , jika minimum, ia tidak
mematuhi aturan-aturan dalam Seksi ini yang berkaitan dengan
perikatan kompilasi. Penyerahan laporan keuangan didefinisikan
sebagai penyajian kepada klien atau pihak lain laporan keuangan yang
oleh akuntan telah:
a. Dihasilkan, baik secara manual atau melalui penggunaan perangkat
lunak (software), atau
b. Dimodifikasi, dengan cara mengubah secara material klasifikasi
akun, jumlah, atau pengungkapan secara langsung atas laporan
keuangan yang dibuat oleh klien.
Jasa berikut ini tidak termasuk dalam pengertian penyerahan laporan
keuangan:
a. Membaca laporan keuangan yang dibuat oleh klien.
b. Mengetik atau mereproduksi laporan keuangan yang dibuat oleh klien,
tanpa modifikasi, sebagai bentuk layanan bagi klien. 8
c. Mengusulkan jurnal koreksi atau koreksi pengungkapan dalam
laporan keuangan, baik secara lisan maupun tertulis, yang secara
material mengubah laporan keuangan yang dibuat oleh klien, sepanjang
akuntan tidak secara langsung memodifikasi laporan keuangan yang dibuat
oleh klien.
d. Membuat jurnal bulanan baku (seperti jurnal untuk biaya depresiasi
dan terpakainya biaya yang dibayar di muka).
e. Menyediakan bagi klien format laporan keuangan yang tidak
mencakup jumlah rupiah, untuk digunakan oleh klien dalam penyusunan
laporan keuangan.
f. Memberikan nasihat tentang pemilihan atau penggunaan perangkat
lunak komputer yang akan digunakan oleh klien untuk menghasilkan
laporan.
g. Menyediakan penggunaan atau akses ke perangkat keras atau
perangkat lunak komputer untuk menghasilkan laporan bagi klien.

PEMAHAMAN TERHADAP ENTITAS

08 Akuntan harus mencapai suatu kesamaan pemahaman dengan


entitas, sebaiknya secara tertulis, mengenai jasa yang harus diberikan oleh
akuntan. Pemahaman tersebut harus mencakup keterangan mengenai sifat
dan keterbatasan jasa yang hares dilaksanakan dan penjelasan tentang
laporan yang akan diterbitkan oleh akuntan. Pemahaman tersebut hares
mencakup juga bahwa:
a. Perikatan tersebut tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan
kekeliruan, kecurangan , atau unsur tindakan pelanggaran hukum.
_____________________________________________
8 Jika nama akuntan disebut dalam dokumen yang dibuat oleh klien yang berisi laporan
keuangan yang tidak diaudit, akuntan harus mengikuti panduan dalam paragraf 06(b).
9 Bila kecurangan atau unsur tindakan melanggar hukum melibatkan manajemen senior,
akuntan harus melaporkan masalah ini kepada individu atau kelompok dengan tingkat yang
lebih tinggi dalam entitas tersebut, seperti kepada pemilik/manajer atau kepada dewan
komisaris.

10000.
5
Standar Profesional Akuntan
Publik

melanggar hukum yang diketahuinya, kecuali jika dampaknya tidak


signifikan. Contoh surat perikatan disajikan dalam Lampiran B dan C.

KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN

09 Paragraf 10 s.d. 22 memberikan pedoman tambahan yang dapat


diterapkan dalam suatu pelaksanaan perikatan kompilasi laporan keuangan.

10 Akuntan harus memiliki tingkat pengetahuan mengenai prinsip


dan praktik akuntansi industri tempat operasi entitas, agar ia dapat
melakukan kompilasi laporan keuangan dalam bentuk yang tepat bagi entitas
yang beroperasi dalam industri tersebut. 10 Standar ini tidak menghalangi
akuntan untuk menerima suatu perikatan kompilasi atas suatu entitas dari
industri yang akuntan tersebut tidak mempunyai pengalaman. Namun,
standar ini membebankan tanggung jawab kepada akuntan untuk
memperoleh tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Hal ini dapat diperoleh
melalui publikasi mengenai industri yang bersangkutan, laporan keuangan
dari badan usaha lain dalam industri serupa, literatur dan terbitan berkala,
atau pihak yang mempunyai pengetahuan tentang industri tersebut.

11 Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan, akuntan harus


memahami secara garis besar sifat transaksi entitas tersebut, bentuk catatan
akuntansinya, kualifikasi para petugas pembukuannya, basis akuntansi yang
digunakan untuk penyajian laporan keuangan serta bentuk dan isi laporan
keuangan. Akuntan biasanya memperoleh pengetahuan mengenai hal
tersebut melalui pengalamannya atau melalui pengajuan pertanyaan
kepada personel entitas tersebut. Berdasarkan pemahaman tersebut, pada
saat melakukan kompilasi laporan keuangan, akuntan harus menentukan
apakah perlu melakukan jasa akuntansi yang lain, seperti membantu
mempersiapkan buku besar atau memberikan jasa konsultansi mengenai
masalah akuntansi.

12 Akuntan tidak diharuskan untuk meminta keterangan atau prosedur


lainnya untuk memverifikasi, menguatkan, atau me-review informasi yang
disediakan oleh klien. Tetapi, ia dapat saja mengajukan pertanyaan atau
melaksanakan prosedur lain (lihat paragraf 2 dan 11). Dan basil permintaan
keterangan atau prosedur lain tersebut, pengetahuan yang diperoleh dari
perikatan sebelumnya, atau gambaran umum tentang laporan keuangan,
akuntan dapat menyimpulkan bahwa informasi yang disediakan oleh klien
tidak benar, tidak lengkap, atau bahkan informasi tersebut tidak memuaskan
untuk tujuan kompilasi laporan keuangan (lihat paragraf 19 - 21 sebagai
pedoman apabila manajemen tidak memasukkan sebagian besar dari
pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di

10 Untuk tujuan Seksi ini, istilah industri mencakup aktivitas nirlaba.

10000.
6
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

yang telah diperbaiki. Jika entitas tersebut menolak untuk memberikan


informasi tambahan atau informasi yang diperbaiki, maka akuntan harus
menarik diri dari perikatan kompilasi laporan keuangan tersebut. (Lihat
paragraf 39-41 mengenai tanggung jawab akuntan apabila ia mengetahui
adanya pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indo-
nesia).

13 Sebelum menerbitkan laporannya, akuntan harus membaca laporan


keuangan yang telah dikompilasi dan mempertimbangkan apakah laporan
keuangan tersebut layak bila ditinjau dari segi bentuknya, dan bebas dari
kekeliruan material yang nyata. Dalam hubungan ini, istilah kekeliruan
diartikan sebagai kesalahan dalam kompilasi laporan keuangan, termasuk
kesalahan hitung atau kesalahan tulis, dan kesalahan dalam penerapan
prinsip akuntansi, termasuk pengungkapan yang kurang memadai.

PELAPORAN ATAS KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN

14 Laporan keuangan yang dikompilasi tanpa audit atau review oleh


akuntan harus disertai dengan suatu laporan akuntan yang menyatakan
bahwa:
a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan standar dalam Seksi ini
b. Kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang merupakan representasi manajemen atau pemilik
c. Laporan keuangan tidak diaudit atau di-review dan dengan
demikian akuntan tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan
lain apa pun.

Setiap prosedur lainnya yang mungkin telah dilaksanakan oleh akuntan


sebelum atau selama perikatan kompilasi, tidak perlu dijelaskan dalam
laporannya.

15 Tanggal penyelesaian kompilasi laporan keuangan harus digunakan


sebagai tanggal laporan akuntan.

16 Setiap halaman laporan keuangan yang dikompilasi oleh akuntan


harus memuat pengacuan seperti "Lihat Laporan Kompilasi Akuntan."

17 Laporan akuntan bentuk baku berikut ini adalah tepat untuk suatu
kompilasi:

Kami telah melakukan kompilasi neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X1


serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan
10000.
Akuntan Indonesia. 7
Standar Profesional Akuntan
Publik

18 Seorang akuntan mungkin diminta untuk menerbitkan laporan kompilasi


untuk salah satu bagian laporan keuangan, misalnya hanya neraca, dan tidak
untuk bagian laporan keuangan lain yang berkaitan, seperti: laporan laba-
rugi, saldo laba dan laporan arus kas. Seksi ini tidak melarang akuntan untuk
melakukan kompilasi semacam itu. Akuntan juga mungkin diminta untuk
melakukan kompilasi laporan keuangan yang dimasukkan dalam suatu
formulir yang telah ditetapkan yang mengharuskan penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

PEL AP O RA N AT AS KOM P IL A SI L A POR AN KEU AN G AN


YANG TIDAK MEMASUKKAN HAMPIR SEMUA PENGUNGKAPAN
MATERIAL

19 Suatu entitas dapat meminta akuntan untuk melakukan kompilasi laporan


keuangan yang tidak memasukkan hampir semua pengungkapan material
sebagaimana diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, termasuk pengungkapan yang mungkin disajikan dalam laporan
keuangan pokok.11 (Seperti telah disebutkan sebelumnya, yang dimaksud
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam Seksi ini
mencakup juga basis akuntansi komprehensif yang lain). Akuntan dapat
melakukan kompilasi laporan keuangan seperti itu asalkan keadaan tersebut
dinyatakan secara jelas dalam laporannya dan menurut pengetahuannya hal
tersebut tidak dimaksudkan untuk menyesatkan mereka yang diharapkan
akan menggunakan laporan keuangan. Bila entitas tersebut berkeinginan
untuk memasukkan pengungkapan hanya tentang beberapa masalah dalam
bentuk catatan dalam laporan keuangan, pengungkapan seperti itu sebaiknya
diberi judul "Informasi Pilihan-Tidak Mencakup Seluruh Pengungkapan Material
yang Diharuskan oleh Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia."

20 Meskipun demikian, bila laporan keuangan yang dikompilasi dengan basis


akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia tidak memuat pengungkapan basis akuntansi yang digunakan,
maka basis akuntansi tersebut harus diungkapkan dalam laporan akuntan.

21 Jika laporan keuangan yang telah dikompilasi akuntan tidak


memasukkan semua pengungkapan material, maka laporan akuntan bentuk
baku yang tepat adalah sebagai berikut:

Kami telah melakukan kompilasi neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X1


serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas

11 Lihat paragraf 39 s.d. 41 tentang tanggung jawab akuntan bila ia mengetahui


penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Namun, lihat SAR
Seksi 300 [PSAR No. 03] untuk panduan bila laporan keuangan semacam itu dimasukkan
dalam formulir tertentu dan formulir tersebut dan instruksi yang berkaitan tidak meminta
pengungkapan yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indone-sia.

10000.
8
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk


laporan keuangan yang merupakan representasi manajemen (pemilik).
Kami tidak melakukan audit atau review terhadap laporan keuangan
terlampir tersebut dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat
atau bentuk keyakinan lain atas laporan keuangan tersebut.

Manajemen telah memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua


pengungkapan material (termasuk laporan arus kas), yang diharuskan
oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 12 Jika
pengungkapan yang tidak dimasukkan tersebut disajikan dalam
laporan keuangan, mungkin hal tersebut akan mempengaruhi
kesimpulan para pemakai laporan keuangan tentang posisi keuangan,
basil usaha, dan arus kas perusahaan. Oleh karena itu, laporan
keuangan ini tidak dirancang untuk mereka yang tidak mengetahui
tentang masalah seperti itu.

PELAPORAN JIKA AKUNTAN TIDAK INDEPENDEN

22 Akuntan tidak dihalangi untuk menerbitkan laporan yang


berkaitan dengan kompilasi laporan keuangan untuk suatu entitas, yang ia
tidak independen. 13 Jika akuntan publik tidak independen, maka ia harus
secara spesifik mengungkapkan ketidakindependenan tersebut. Namun,
alasan tidak adanya independensi tidak boleh dijelaskan. Jika akuntan tidak
independen, ia harus memasukkan pernyataan berikut dalam paragraf
terakhir laporannya:

Kami tidak independen dalam hubungan kami dengan PT KXT

REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN

23 Paragraf 24 - 38 memberikan pedoman tambahan yang dapat


diterapkan oleh akuntan dalam melaksanakan review atas laporan
keuangan.

24 Akuntan publik harus memiliki tingkat pengetahuan mengenai prinsip


dan praktik akuntansi jenis industri yang menjadi tempat berbisnis suatu
entitas dan pemahaman atas bisnis entitas14 tersebut, melalui permintaan
keterangan dan prosedur analitik, yang menjadi dasar memadai untuk
memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang
harus dilakukan atas laporan keuangan, agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia (seperti yang telah dinyatakan dalam
paragraf 19, yang dimaksudkan dengan prinsip akuntansi yang berlaku

_____________________________
12 Jika laporan arus kas tidak disajikan, paragraf pertama dan ketiga laporan tersebut harus dimodifikasi untuk
mencerminkan keadaan tersebut.
13 Dalam mempertimbangkan tentang apakah akuntan independen, akuntan harus dipandu oleh Aturan Etika
Kompartemen Akuntan Publik.
14 Untuk tujuan Seksi ini, istilah bisnis mencakup entitas nirlaba.

10000
.9
Standar Profesional Akuntan
Publik

25 Persyaratan akuntan publik untuk memiliki tingkat pengetahuan


tertentu tentang prinsip dan praktik akuntansi dalam jenis industri yang
akuntan tersebut tidak mempunyai pengalaman sebelumnya tidak
menghalangi akuntan dari penerimaan perikatan review suatu entitas.
Namun, bagaimana pun juga akuntan mempunyai tanggung jawab untuk
memperoleh tingkat pengetahuan tertentu. la dapat memperoleh
pengetahuan tersebut melalui publikasi dari industri yang bersangkutan,
laporan keuangan entitas lain dalam industri sejenis, literatur, terbitan
berkala, atau individu yang mempunyai pengetahuan tentang industri
tersebut.

26 Pemahaman akuntan tentang kegiatan suatu entitas harus


mencakup pengertian umum tentang organisasi entitas tersebut,
karakteristik operasi, serta sifat aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya.
Biasanya hal ini akan mencakup pengetahuan umum tentang produksi,
distribusi dan metode kompensasi, jenis barang atau jasa, lokasi kegiatan
entitas tersebut serta transaksi material entitas tersebut dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Pemahaman akuntan tersebut biasanya
diperoleh melalui pengalaman dengan entitas atau industri tersebut dan
melalui permintaan keterangan dengan para personel entitas yang
bersangkutan.

27 Prosedur permintaan keterangan dan analitik biasanya mencakup


hal-hal berikut ini:
a. Permintaan keterangan mengenai prinsip dan praktik akuntansi
serta metode yang diterapkan oleh entitas tersebut (lihat Lampiran A).
b. Permintaan keterangan tentang prosedur pencatatan, pengklasifikasian
dan pengikhtisaran transaksi serta penghimpunan informasi untuk
diungkapkan dalam laporan keuangan (lihat Lampiran A).
c. Prosedur analitik yang dirancang untuk mengidentifikasi hubungan
dan hal-hal yang kelihatannya tidak biasa.

Dalam Seksi ini, prosedur analitik mencakup:


(1) Pembandingan antara laporan keuangan dengan laporan
keuangan dalam periode lalu yang sebanding.
(2) Pembandingan antara laporan keuangan dengan hasil yang
diantisipasikan (jika ada), misalnya anggaran dan prakiraan, dan
(3) Studi hubungan antara unsur-unsur dalam laporan
keuangan yang diharapkan akan sesuai dengan pola yang dapat
diprakirakan atas dasar pengalaman entitas tersebut.

Dalam menerapkan prosedur ini, akuntan harus mempertimbangkan jenis


masalah yang membutuhkan penyesuaian akuntansi dalam periode
sebelumnya. Contoh hubungan antarunsur dalam laporan keuangan
yang diharapkan akan mengikuti pola yang diprakirakan antara lain:
(a) Hubungan antara perubahan penjualan dengan

10000.
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

(b) Hubungan antara perubahan aktiva tetap dengan


perubahan akun biaya depresiasi dan akun lain yang mungkin
dipengaruhinya, seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan aktiva
tetap.
d. Permintaan keterangan mengenai keputusan yang diambil dalam rapat
pemegang saham, dewan komisaris, direksi, atau rapat-rapat lain yang
setara, yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan.
e. Membaca laporan keuangan untuk menentukan, berdasarkan
informasi yang menjadi perhatian akuntan, apakah laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
I f. Memperoleh laporan dari akuntan lain, jika ada, yang telah melakukan
audit atau review atas laporan keuangan untuk komponen pokok
entitas tersebut, anak perusahaan, perusahaan lain, yang perusahaan
tersebut mempunyai penyertaan. 1
g. Permintaan keterangan kepada orang-orang yang bertanggung jawab
terhadap masalah keuangan dan akuntansi mengenai:
(1) Apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang diterapkan
secara konsisten.
(2) Apakah terdapat perubahan aktivitas usaha atau prinsip
dan praktik akuntansi entitas tersebut.
(3) Apakah ada masalah yang dipertanyakan selama
menerapkan prosedur tersebut, dan
(4) Apakah terdapat peristiwa setelah tanggal laporan
keuangan yang akan mempunyai pengaruh material terhadap
laporan keuangan.

28 Pengetahuan yang diperoleh akuntan dalam pelaksanaan audit


atas laporan keuangan, kompilasi laporan keuangan, atau jasa akuntansi lain
terhadap suatu entitas mungkin mengakibatkan adanya perubahan dalam
prosedur review yang dijelaskan dalam paragraf 27. Bagaimana pun,
perubahan seperti itu tidak akan mengurangi tingkat tanggung jawab akuntan
dalam hubungannya dengan laporan keuangan yang telah di-review-nya

29 Suatu review tidak mencakup pemerolehan pemahaman atas


pengendalian intern, pengujian atas catatan akuntansi dan pengujian atas
respon yang diperoleh dari permintaan keterangan dengan pemerolehan
bahan bukti dan prosedur tertentu lainnya yang biasanya dilaksanakan
dalam suatu audit. Jadi, review tidak memberikan keyakinan, bahwa
__________________________
15 Laporan keuangan entitas pelapor biasanya mencakup akuntansi untuk semua
komponen signifikan, seperti anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dan penerima
modal. Jika akuntan lain mengadakan perikatan untuk mengaudit atau me-review laporan
keuangan komponen semacam itu, akuntan akan meminta laporan dari akuntan lain sebagai
suatu basis, sebagian, untuk laporannya atas review yang dilakukan atas laporan
keuangan entitas pelapor. Akuntan dapat memutuskan untuk membuat acuan ke
pekerjaan akuntan lain dalam laporan review-nya atas laporan keuangan. Jika pengacuan
semacam ini dilakukan, laporannya harus menunjukkan besarnya porsi laporan keuangan yang
10000.
11
Standar Profesional Akuntan Publik

tidak lengkap, atau tidak memuaskan, ia harus melakukan prosedur


tambahan yang dianggapnya penting untuk memberikan keyakinan
terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. (Lihat paragraf 36 sebagai pedoman
apabila akuntan tidak mampu menyelesaikan review dan paragraf 39 - 41
tentang tanggung jawab akuntan bila ia mengetahui adanya penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia).

Kertas Kerja

30 Meskipun tidak mungkin untuk menentukan bentuk atau isi kertas


kerja yang perlu dibuat untuk review atas laporan keuangan karena adanya
perbedaan keadaan pada setiap perikatan, kertas kerja akuntan harus
memuat hal-hal berikut ini:
(a) Masalah yang tercakup dalam permintaan keterangan akuntan
dan prosedur analitik.
(b) Masalah yang dianggap tidak biasa oleh akuntan selama
melaksanakan review, termasuk penyelesaiannya.

31 Akuntan mungkin saja ingin memperoleh surat representasi dari


pemilik, manajer, atau pimpinan perusahaan, dan jika perlu, direktur
keuangan. Contoh surat representasi tersebut disajikan pada Lampiran D.

Pelaporan Akuntan Mengenai Hasil Review atas Laporan Keuangan

32 Laporan keuangan yang di-review oleh akuntan harus disertai


dengan laporan akuntan yang menyatakan bahwa:
a. Review dilaksanakan sesuai dengan Standar Jasa Akuntansi dan
Review yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
b. Semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah
penyajian manajemen (atau pemilik) entitas tersebut.
c. Review terutama mencakup permintaan keterangan kepada para
pejabat penting perusahaan dan prosedur analitik yang diterapkan
terhadap data keuangan.
d. Lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit
yang tujuannya untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
secara keseluruhan, dan dengan demikian tidak dinyatakan pendapat
semacam itu dalam suatu review.
e. Akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang
harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, selain dari
perubahan, jika ada, yang telah diungkapkan dalam laporan akuntan.

Prosedur lain yang mungkin telah dilaksanakan akuntan sebelum atau


selama perikatan re-view, termasuk yang dilaksanakan dalam hubungannya

10000
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

33 Tanggal penyelesaian permintaan keterangan dan prosedur analitik


yang dilakukan oleh akuntan harus digunakan sebagai tanggal laporannya.

34 Setiap halaman laporan keuangan yang di-review oleh akuntan


harus memuat pengacuan "Lihat Laporan Review Akuntan."

35 Laporan akuntan bentuk baku yang tepat untuk perikatan reviewl6


adalah sebagai berikut:

Kami telah me-review neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X1 serta


laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas yang
berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah
penyajian manajemen (pemilik) PT KXT.

Review terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada pejabat


perusahaan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan.
Review mempunyai Iingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan
dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan standar audit-ing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dengan tujuan untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh
karena itu, kami tidak memberikan pendapat semacam itu.

Berdasarkan review kami,tidak terdapat penyebab yang menjadikan


kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.

36 Apabila akuntan tidak dapat melaksanakan pengajuan pertanyaan


dan prosedur analitik yang dipandang perlu untuk memperoleh keyakinan
terbatas yang seharusnya ada dalam suatu review, maka review dianggap
tidak lengkap. Suatu review yang tidak lengkap bukanlah dasar memadai
untuk menerbitkan laporan review. Dalam situasi seperti ini, akuntan harus
mempertimbangkan keadaan apa yang mengakibatkan review tidak lengkap
tersebut, juga akan menghalanginya untuk menerbitkan suatu laporan
kompila'i serta laporan keuangan entitas tersebut. Dalam hal ini, akuntan
harus mempertimbangkan hal-hal yang dibahas dalam paragraf 44 - 49.

37 Akuntan mungkin diminta untuk menerbitkan suatu laporan review


atas suatu bagian laporan keuangan, seperti neraca, dan tidak untuk bagian
laporan keuangan lainnya yang berkaitan, seperti laporan laba-rugi, serta
laporan arus kas. la dapat melakukan hal demikian, bila lingkup

__________________________________
16 Lihat paragraf 39 s.d. 41 untuk tanggung jawab akuntan bila ia mengetahui
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

10000.
Standar Profesional Akuntan
Publik

3 8 Jika akuntan tidak independen, ia tidak dapat menerbitkan laporan


review atas laporan keuangan suatu entitas. Namun, ia masih boleh
menerbitkan laporan kompilasi, asalkan ia telah mematuhi standar yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

PENYIMPANGAN DARI PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU


UMUM DI INDONESIA

39 Akuntan yang memperoleh perikatan untuk melakukan kompilasi


atau review suatu laporan keuangan mungkin mengetahui, bahwa terdapat
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (yang
mencakup pula pengungkapan memadai) yang mempunyai pengaruh
material atas laporan keuangan (seperti yang telah dinyatakan dalam
paragraf 20 Seksi ini, pengertian prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mencakup juga basis akuntansi komprehensif lain). Paragraf 19 -
21 memberikan pedoman bagi akuntan dalam hal terdapat penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia karena tidak
dimasukkannya hampir semua pengungkapan material dalam laporan
keuangan yang telah dikompilasikan. SAR Seksi 300 [PSAR No. 031 Laporan
Kompilasi atas Laporan Keuangan yang Dimasukkan dalam Formulir
Tertentu memberikan panduan bila penyimpangan dituntut oleh formulir
tertentu atau instruksi yang bersangkutan. Dalam semua keadaan, jika
laporan keuangan tidak direvisi, akuntan harus mempertimbangkan
apakah perubahan laporan akuntan bentuk baku dianggap cukup untuk
mengungkapkan tidak dipatuhinya prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia tersebut.

40 Jika akuntan menyimpulkan bahwa perubahan dalam laporan


akuntan bentuk baku adalah tepat,l 7 maka penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia tersebut harus diungkapkan
dalam paragraf terpisah dalam laporannya, termasuk pengungkapan
mengenai pengaruh penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia tersebut, jika pengaruhnya telah ditentukan oleh
manajemen atau diketahui sebagai hasil dari prosedur yang telah dilakukan
oleh akuntan. Akuntan tidak perlu menentukan akibat penyimpangan dari
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, bila manajemen belum
melakukannya, selama akuntan menyatakan dalam laporannya bahwa
penentuan seperti mi belum dilakukan. Contoh laporan kompilasi dan
review yang mengungkapkan adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi
_______________________________
17 Biasanya, ketidakpastian, termasuk suatu ketidakpastian tentang kmampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi tidak akan menyebabkan akuntan memodifikasi laporan
bentuk baku sepanjang laporan keuangan mengungkapkan dengan semestinya masalah
tersebut. Namun, tidak ada satu pun dalam Seksi ini, yang dimaksudkan untuk menghalangi
akuntan untuk menekankan dalam suatu paragraf terpisah dalam laporannya suatu masalah
yang berkaitan dengan laporan keuangan. Dalam mengevaluasi kecukupan pengungkapan
ketidakpastian kelangsungan hidup entitas, akuntan harus melihat panduan yang
diberikan dalam SA Seksi 341 [PSA No. 301 Pertimbangan Auditor atas Kemampuan
Entitas dalam mempertabankan Kelangsungan Hidupnya, paragraf 10 dan 11.
10000.
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

Laporan Kompilasi

Kami telah melakukan kompilasi neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X1


dan laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas
yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.

Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan


keuangan yang merupakan representasi manajemen (pemilik). Kami tidak
melakukan audit atau review terhadap laporan keuangan terlampir tersebut
dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan
lain atas laporan keuangan tersebut.

[Paragraf terpisah]
Seperti yang diungkapkan dalam Catatan X atas laporan keuangan, prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia menentukan bahwa tanah
harus dinyatakan dengan harga pemerolehan. Manajemen telah memberitahu
kami bahwa perusahaan telah mencatat nilai tanah dengan harga taksiran,
dan oleh karena itu bila prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
dipatuhi, akun tanah dan akun ekuitas akan turun sebesar
Rp50.000.000.

(atau)
Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
20X1 tidak disajikan. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
menentukan bahwa laporan tersebut harus disajikan bila laporan keuangan
dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha. 18

Laporan Review
Kami telah melakukan review atas neraca PT KXT tanggal 31 Desember
20X1, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas
yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan terlampir
adalah penyajian manajemen (pemilik) PT KXT

Review terutama mencakup permintaan keterangan kepada para pejabat


perusahaan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan.
Review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
audit yang dilakukan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas

__________________________
18 Jika laporan arus kas tidak disajikan, maka paragraf pertama laporan kompilasi atau
review harus diubah.

10000.1
5
Standar Profesional Akuntan
Publik

Berdasarkan hasil review, dengan pengecualian pada masalah yang kami


jelaskan dalam paragraf berikut, tidak terdapat penyebab yang
menjadikan kami yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di
atas tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.

[Paragrafterpisah]
Seperti yang diungkapkan dalam Catatan X atas laporan keuangan, prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia menetapkan bahwa kos (cost)
sediaan barang meliputi biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. Manajemen telah memberitahu kami bahwa sediaan
produk jadi dan sediaan produk dalam proses dinyatakan dalam laporan
keuangan yang kami sebutkan di atas hanya terbatas sebesar biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung saja, dan bahwa pengaruh dari tidak
dipatuhinya prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia terhadap
posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas belum ditentukan.

(atau)
Seperti yang diungkapkan dalam Catatan X atas laporan keuangan,
perusahaan telah menerapkan [jelaskan metode baru yang diterapkan]
•sedangkan sebelumnya diterapkan (jelaskan metodesebelumnya).
Meskipun[jelaskan metode baruyangditerapkan] sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, namun perusahaan tidak dapat
memberikan dasar pertimbangan memadai bagi perubahan tersebut.

41 Jika akuntan berpendapat bahwa perubahan terhadap laporan standar


tidak cukup untuk menunjukkan kekurangan dalam laporan keuangan secara
keseluruhan, maka ia harus menarik diri dari perikatan kompilasi atau review
dan tidak memberikan jasa lebih lanjut dalam hubungannya dengan laporan
keuangan. Dalam hal demikian, akuntan dapat berkonsultasi dengan
penasihat hukumnya.

PENEMUAN KEMUDIAN FAKTA YANG TEL AH ADA


PADATANGGAL LAPORAN AKUNTAN

42 Setelah tanggal laporan akuntan atas laporan keuangan yang dikompilasi


atau di-review, akuntan mungkin mengetahui bahwa terdapat fakta yang
telah ada pada tanggal laporannya, yang mengakibatkan akuntan berpendapat
bahwa informasi yang diberikan oleh entitas tersebut tidak benar, tidak
lengkap, atau tidak memuaskan seandainya ia telah mengetahui fakta
tersebut sebelumnya. Dalam situasi seperti ini, akuntan harus
mempertimbangkan pedoman dalam SA Seksi 561 [PSA No. 47] Penemuan
Kemudian Fakta yang Ada pada Tanggal Laporan Audit, dalam menentukan
langkah memadai, dengan mempertimbangkan perbedaan tujuan perikatan
kompilasi, review, dan audit. Karena permasalahan hukum yang tersangkut
dalam langkah yang harus ditempuh sesuai dengan SA Seksi 561 [PSA No. 47]

10000.
16
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

INFORMASI TAMBAHAN

43 Apabila laporan keuangan pokok disertai dengan informasi tambahan


yang disajikan untuk tujuan analisis, akuntan hares menunjukkan tingkat
tanggung jawabnya secara jelas, jika ada, terhadap informasi tersebut. Bila
akuntan telah me-review laporan keuangan pokok, maka hal ini dapat
dilakukan dengan suatu penjelasan dalam laporan review-nya atau dalam
suatu laporan yang terpisah atas data lain tersebut, bahwa review-nya
dilaksanakan terutama untuk maksud memberikan keyakinan terbatas dan
tidak ada modifikasi material yang perlu dilakukan atas laporan keuangan
agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, dan perlu ditegaskan bahwa:
a. Data lain yang menyertai laporan keuangan tersebut disajikan hanya
untuk tujuan analisis tambahan dan telah tercakup dalam permintaan
keterangan serta prosedur tambahan yang diterapkan dalam review atas
laporan keuangan pokok, dan akuntan tidak mengetahui perlunya
modifikasi atas data tersebut, atau
b. Data lain yang menyertai laporan keuangan tersebut disajikan hanya
untuk tujuan analisis tambahan dan tidak tercakup dalam permintaan
keterangan atau prosedur analitik yang diterapkan dalam review atas
laporan keuangan, melainkan disusun dari informasi yang merupakan
penyajian manajemen tanpa diaudit atau di-review, dan akuntan tidak
memberikan pendapat atau keyakinan apa pun atas data tersebut.

Apabila akuntan juga melakukan kompilasi, baik laporan keuangan pokok


maupun data lain, yang disajikan hanya untuk analisis tambahan, maka
laporan kompilasinya juga harus mencakup data lain tersebut.

PERUBAHAN DALAM PERIKATAN DARI AUDIT KE REVIEW


ATAU
KOMPILASI (ATAU DARI REVIEW KE KOMPILASI)

44 Akuntan yang mengadakan perikatan untuk mengaudit laporan


keuangan suatu entitas nonpublik sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mungkin sebelum penyelesaian
auditnya diminta untuk mengubah perikatannya ke perikatan review atau
kompilasi laporan keuangan. Permintaan untuk mengubah perikatan tersebut
mungkin diakibatkan oleh perubahan keadaan yang mempengaruhi kebutuhan
i entitas tersebut untuk suatu audit, salah pengertian tentang sifat suatu
audit atau alternatif review atau jasa kompilasi yang semula tersedia, atau
pembatasan terhadap lingkup audit yang dilakukan oleh klien atau yang
disebabkan oleh keadaan.

45 Sebelum akuntan yang melaksanakan audit sesuai dengan standar


auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia setuju untuk
mengubah perikatan audit ke suatu perikatan review atau kompilasi, paling
sedikit ia harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a. Alasan permintaan klien tersebut, terutama implikasi pembatasan

10000.
17
Standar Profesional Akuntan
Publik

b. Tambahan kegiatan audit yang diperlukan untuk menyelesaikan


audit.
c. Biaya tambahan yang diperkirakan untuk menyelesaikan audit.

46 Perubahan keadaan yang mempengaruhi keperluan entitas tersebut


untuk suatu audit, atau salah pengertian mengenai sifat suatu audit, atau
alternatif review atau jasa kompilasi yang semula tersedia, biasanya
merupakan dasar memadai untuk meminta perubahan perikatan.

47 Dalam menentukan implikasi pembatasan terhadap lingkup audit,


akuntan harus menilai kemungkinan bahwa informasi yang dipengaruhi
oleh batasan lingkup adalah tidak benar, tidak lengkap, atau tidak
memuaskan. Namun, jika akuntan dilarang oleh klien untuk
berkorespondensi dengan penasihat hukum klien atau bila manajemen
(pemilik) menolak untuk menandatangani surat representasi klien, maka
akuntan biasanya tidak akan menerbitkan laporan review atau kompilasi
laporan keuangan.

48 Dalam keadaan apa pun, bila prosedur audit hampir selesai atau
biaya untuk menyelesaikan prosedur tersebut relatif tidak signifikan,
akuntan harus mempertimbangkan apakah perubahan perikatan semestinya
dilakukan.

49 Jika akuntan menyimpulkan, berdasarkan atas pertimbangan


profesionalnya, bahwa terdapat alasan memadai untuk mengubah perikatan
tersebut dan jika ia mematuhi standar yang berlaku untuk perikatan yang
telah diubah tersebut, maka ia harus menerbitkan laporan review atau
laporan kompilasi sesuai dengan keadaan. Laporan tersebut tidak boleh
mencakup pengacuan terhadap:
a. Perikatan semula
b. Setiap prosedur audit yang mungkin telah dilaksanakan, atau
c. Pembatasan lingkup yang diakibatkan oleh perubahan perikatan.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

50 Seksi ini efektif berlaku untuk laporan akuntansi tentang kompilasi


dan review atas laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada atau

10000.1
8
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

LAMPIRAN A

51 REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN-CONTOH PERMINTAAN


KETERANGAN

Permintaan keterangan yang dilakukan dalam review atas laporan


keuangan tergantung pada pertimbangan akuntan. Dalam menentukan
permintaan keterangan, akuntan dapat mempertimbangkan:
a. Sifat dan materialitas suatu pos.
b. Kemungkinan salah saji.
c. Pengetahuan yang diperoleh selama perikatan berjalan dan
sebelumnya
d. Pernyataan tentang kualifikasi para personel bagian akuntansi entitas
tersebut.
e. Seberapa jauh pos tertentu dipengaruhi oleh pertimbangan
manajemen, dan
f. Ketidakcukupan data keuangan entitas yang mendasari.

Daftar pertanyaan berikut ini hanya dimaksudkan untuk memberikan


gambaran. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak perlu diterapkan untuk setiap
perikatan, dan juga tidak dimaksudkan telah mencakup semua aspek.
Daftar ini tidak dimaksudkan sebagai program atau checklist yang
digunakan untuk perikatan review, melainkan hanya menggambarkan bidang
umum yang mungkin diterapi prosedur permintaan keterangan. Sebagai
contoh, akuntan mungkin berpendapat, bahwa perlu untuk mengajukan
beberapa pertanyaan untuk menjawab satu dari pertanyaan yang tercantum
dalam daftar di bawah ini.

1. Umum

a. Apa yang merupakan prosedur untuk pencatatan,


pengklasifikasian dan pengikhtisaran transaksi (hubungkan dengan
setiap bagian di bawah ini)?
b. Apakah akun buku besar cocok dengan buku pembantu (sebagai
contoh piutang, sediaan, investasi, aktiva tetap, utang usaha, biaya
masih harus dibayar, utang jangka panjang)?
c. Apakah prinsip akuntansi telah diterapkan secara konsisten?

2. Kas

a. Apakah saldo kas di bank telah direkonsiliasi dengan saldo menurut


buku?
b. Apakah pos yang lama dan tidak normal yang terungkap dalam
rekonsiliasi bank telah di-review dan bilamana perlu dibuatkan
penyesuaian?.
c. Apakah pisah batas yang semestinya untuk transaksi kas sudah
dilakukan?
d. Apakah terdapat pembatasan tertentu terhadap saldo kas?
10000.
19
Standar Profesional Akuntan Publik

b. Apakah saldo piutang yang dianggap tidak dapat ditagih telah


dihapuskan?
c. Jika ada, apakah bunga telah diungkapkan dengan semestinya?
d. Apakah pisah batas yang semestinya telah dibuat untuk transaksi
penjualan?
e. Apakah ada piutang kepada personel dan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa?
f. Apakah ada piutang yang digadaikan, didiskontokan/dijual atau
dianjakkan (account receivable factoring)?
g. Apakah piutang telah secara tepat diklasifikasikan dalam jangka
pendek dan jangka panjang.

4. Sediaan
a. Apakah sediaan telah dihitung secara fisik? Jika tidak, bagaimana
kuantitas sediaan ditentukan?
b. Apakah akun sediaan dalam buku besar telah disesuaikan agar cocok
dengan sediaan fisik?
c. Jika penghitungan sediaan dilakukan pada suatu tanggal selain
tanggal neraca, prosedur apa yang diterapkan untuk mencatat
perubahan dalam sediaan yang terjadi antara tanggal dilakukannya
perhitungan fisik sediaan dengan tanggal neraca?
d. Apakah barang konsinyasi atau barang komisi diikutsertakan dalam
penghitungan fisik?
e. Apa dasar yang digunakan dalam penilaian sediaan?
f. Apakah kos sediaan meliputi unsur-unsur biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ?
g. Apakah penghapusan untuk keusangan atau untuk kelebihan kos di
atas nilai bersih yang dapat direalisasikan telah dilakukan?
h. Apakah telah dilakukan pisah batas yang tepat untuk pembelian,
barang dalam perjalanan dan barang yang dikembalikan? i. Apakah
terdapat komitmen atas sediaan, misalnya sebagai jaminan utang?

5. Biaya Dibayar di Muka


a. Apa saja yang dimasukkan sebagai biaya yang dibayar di muka?
b. Bagaimana biaya dibayar di muka ini diamortisasikan?

6. Investasi, termasuk Pinjaman, Hipotik, Investasi


Antarperusahaan
a. Apakah keuntungan dan kerugian karena pelepasan (disposal) telah
dicatat?
b. Apakah pendapatan dari investasi telah dicatat?
c. Apakah telah dilakukan pertimbangan yang tepat untuk
mengklasifikasikan investasi lancar dan tidak lancar, dan perbedaan
antara harga pemerolehan dengan harga pasar investasi,
d. Apakah telah dilakukan klasifikasi atas investasi efek utang atau

10000.2
0
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

e. Apakah ketentuan konsolidasi dan akuntansi metode pemilikan


(equity accounting) telah dipertimbangkan?
f. Apa dasar yang digunakan dalam penilaian surat berharga? g. Apakah
investasi dijaminkan?
g. Apakah penilaian nilai wajar investasi telah dipertimbangkan ke
dalam penurunan yang bersifat sementara atau yang bersifat tetap.

7. Aktiva Tetap
a. Apakah keuntungan atau kerugian karena pelepasan
(disposal) aktiva tetap telah dicatat?
b. Apa kriteria kapitalisasi aktiva tetap? Apakah kriteria itu
tetap diterapkan selama tahun buku berjalan?
c. Apakah akun biaya perbaikan dan pemeliharaan hanya mencakup
pos yang merupakan biaya?
d. Apakah aktiva tetap dinyatakan dengan harga pemerolehan?
e. Metode dan tarif depresiasi apakah yang digunakan? Apakah
hal tersebut tepat dan dilakukan secara konsisten?
f. Apakah ada penambahan, penghentian pemakaian,
pelepasan, penjualan atau penukaran aktiva tetap?
g. Apakah entitas tersebut mempunyai perjanjian sewa guna
usaha (lease)? Apakah hal tersebut telah dicatat secara tepat?
h. Apakah ada aktiva tetap yang dihipotikkan atau dijaminkan?
i. Apakah ada aktiva yang mengalami penurunan nilai
(impairment)

8. Aktiva Lain-lain
a. Apa saja yang dimasukkan sebagai aktiva lain-lain?
b. Apakah aktiva lain-lain merupakan biaya yang memberikan
manfaat di masa yang akan datang? Bagaimana kebijakan
amortisasinya? Apakah kebijakan tersebut tepat?
c. Apakah aktiva lain-lain telah secara tepat diklasifikasikan
sebagai aktiva lancar dan aktiva tidak lancar?
d. Apakah dari aktiva lain-lain ini ada yang dihipotikkan atau
dijaminkan?

9. Utang Usaha, Wesel Bayar dan Biaya yang Masih Harus


Dibayar
a. Apakah semua utang yang cukup besar nilainya telah dicatat?
b. Apakah semua utang bank dan utang jangka pendek lainnya
telah diklasifikasikan secara tepat?
c. Apakah semua biaya yang masih harus dbayar dengan jumlah
yang material, seperti gaji, bunga dan sebagainya telah dicatat?
d. Apakah ada utang yang mempunyai agunan?
e. Apakah ada utang kepada personel dan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa?

10000.
21
Standar Profesional Akuntan Publik

10. Utang Jangka Panjang


a. Apa saja persyaratan perjanjian utang jangka panjang?
b. Apakah kewajiban telah diklasifikasikan secara tepat sebagai utang
lancar dan utang tidak lancar?
c. Apakah biaya bunga telah dicatat?
d. Apakah pembatasan yang ada dalam perjanjian pinjaman dipatuhi?
e. Apakah ada kewajiban jangka panjang yang dijamin atau
disubordinasikan?

11. Pajak Penghasilan dan Pajak Lainnya


a. Apakah telah diperhitungkan taksiran utang pajak penghasilan
periode berjalan dan periode sebelumnya?
b. Apakah telah diterima ketetapan pajak? Adakah terdapat verifikasi
pajak yang dalam proses?
c. Apakah ada perbedaan waktu? Jika ada, apakah pajak tangguhan
telah diperlakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia?
d. Apakah utang pajak pertambahan nilai dan pajak lainnya telah
dicatat?

12. Utang Lain-lain, Utang Bersyarat dan Perikatan


a. Apa saja yang dimasukkan sebagai utang lain-lain?
b. Apakah utang lain-lain telah diklasifikasikan secara tepat sebagai
kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar?
c. Apakah ada utang bersyarat, seperti wesel yang didiskontokan,
jaminan, tuntutan hukum dan klaim yang belum selesai? Apakah ada
klaim yang potensial yang tidak diungkapkan?
d. Apakah terdapat kewajiban kontraktual yang material untuk
konstruksi atau pembelian tanah, bangunan dan peralatan serta
komitmen lain atau hak untuk membeli atau menjual surat
berharga perusahaan?

13. Modal
a. Apa karakteristik setiap perubahan dalam akun modal?
b. Jenis modal saham apa saja yang ada menurut anggaran dasar?
c. Berapa nilai nominal masing-masing jenis saham?
d. Apakah jumlah saham yang ditempatkan sesuai dengan pembukuan?
e. Apakah preferensi saham prioritas, jika ada, telah diungkapkan?
f. Apakah ada hak opsi untuk membeli saham?
g. Apakah ada saham perusahaan yang dibeli kembali?
h. Apakah ada pembatasan penggunaan saldo laba?

10000.
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

14. Pendapatan dan Biaya


a. Apakah pendapatan penjualan telah diakui dalam periode yang
tepat?
b. Apakah pembelian dan biaya diakui dalam periode yang tepat dan
diklasifikasikan sebagaimana mestinya?
c. Apakah laporan keuangan memuat kegiatan yang telah dihentikan atau
yang mungkin dikategorikan sebagai pos luar biasa?

15. Lain-lain
a. Apakah ada peristiwa setelah akhir tahun buku yang mempunyai
pengaruh yang cukup signifikan terhadap laporan keuangan?
b. Apakah keputusan rapat para pemegang saham, dewan komisaris,
dan rapat sejenis yang mempengaruhi laporan keuangan telah
dicerminkan?
c. Apakah ada transaksi hubungan istimewa yang cukup signifikan?
d. Apakah ada ketidakpastian yang material? Apakah ada perubahan
status dari ketidakpastian yang telah diungkapkan sebelumnya?

10000.
23
Standar Profesional Akuntan
Publik

LAMPIRAN B

52 KOMPILASI LAPORAN KEUANGAN-CONTOH SURAT


PERIKATAN

Dengan hormat,

Surat ini dimaksudkan untuk menegaskan kesepakatan yang telah kita capai
mengenai persyaratan dan tujuan perikatan kami dan sifat serta keterbatasan
jasa yang akan kami berikan.

Kami akan melaksanakan jasa berikut ME

1. Kami akan melakukan kompilasi neraca, laporan laba-rugi, laporan


perubahan ekuitas, serta laporan arus kas tahunan dan interim PT KXT untuk
tahun 20X1, berdasarkan informasi yang Saudara berikan. Kami tidak akan
mengaudit atau me-review laporan keuangan tersebut. Laporan kami
mengenai laporan keuangan tahunan PT KXT diharapkan akan berbunyi
sebagai berikut:

Kami telah melakukan kompilasi neraca PT KXT tanggal 31 Desember 20X1


dan laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas
tahunan yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.

Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan


keuangan yang merupakan representasi manajemen (pemilik). Kami tidak
mengaudit atau me-review laporan keuangan terlampir tersebut dan, oleh
karena itu, kami tidak menyatakan pendapat atau bentuk keyakinan lain
atas laporan keuangan tersebut.

Laporan kami atas laporan keuangan interim Saudara, yang tidak disertai
pengungkapan semua informasi yang penting, akan memuat paragraf
tambahan sebagai berikut:

Manajemen telah memutuskan untuk tidak mencantumkan semua


pengungkapan yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia. Jika pengungkapan yang tidak dicantumkan tersebut
dimasukkan dalam laporan keuangan, hal tersebut mungkin akan
mempengaruhi kesimpulan pihak yang menggunakan laporan keuangan
mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas. Oleh karena itu,
laporan keuangan terlampir tidak disusun untuk mereka yang tidak
mengetahui hal tersebut.

10000.2
4
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan

Apabila karena suatu alasan kami tidak mampu menyelesaikan


kompilasi ini, kami tidak akan menerbitkan laporan atas laporan
keuangan Saudara.

2. Kami juga akan …………………….. (sebutkan jasa lain)

Perikatan kami tidak dapat diandalkan untuk menemukan kekeliruan,


kecurangan, atau unsur tindakan pelanggaran hukum yang mungkin
terjadi. Namun, kami akan memberitahu Saudara jika ada masalah
demikian yang kami temukan.

Biaya untuk jasa kompilasi ini adalah sebesar Rp ………………………

Kami bersedia untuk membicarakan isi surat ini dengan Saudara setiap
waktu.

Jika hal-hal di atas sesuai dengan pemahaman Saudara, kami minta agar
Saudara menandatangani tembusan surat ini dan mengembalikannya
kepada kami.l 9

Hormat kami, QRS dan Rekan

Menyetujui: PT KXT

__________________________
Direktur Utama

________________________
Tgl.

_______________________________

19
Beberapa akuntan tidak suka memperoleh suatu persetujuan dari kliennya, oleh
karena itu, paragraf terakhir surat perikatan ini dihilangkan. Sebagai gantinya, pada
paragraf pertama surat perikatan, akuntan mencantumkan frasa berikut ini: "Surat ini
menjelaskan pemahaman kita tentang syarao-syarat dan tujuan perikatan kami ………..’
11

10000.
Standar Profesional Akuntan
Publik

LAMPIRAN C

53 REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN-CONTOH SURAT


PERIKATAN

Dengan hormat,

Surat ini dimaksudkan untuk menegaskan kesepakatan yang telah


dicapai mengenai persyaratan dan tujuan perikatan kami dan sifat serta
batasan jasa yang akan kami berikan.

Kami akan melakukan jasa berikut ini:

1. Kami akan me- review neraca PT KXT tanggal 31 Desember


20X1 dan laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
berdasarkan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Review kami akan terdiri terutama dari
permintaan keterangan dari personel perusahaan dan prosedur
analitik yang diterapkan terhadap data keuangan dan kami
mensyaratkan surat representasi dari manajemen.

Suatu review tidak akan mencakup pemerolehan pemahaman atas


pengendalian in-tern atau penaksiran risiko pengendalian, pengujian
catatan akuntansi dan jawaban atas permintaan keterangan dengan
pemerolehan bukti penguat, dan prosedur lain tertentu yang
biasanya dilaksanakan dalam suatu audit. Oleh karena itu, suatu re-
view tidak memberikan keyakinan bahwa kami mengetahui berbagai
hal signifikan yang akan dapat diungkapkan jika kami melakukan audit.
Perikatan kami tidak dapat diandalkan untuk menemukan
kekeliruan, kecurangan, atau unsur tindakan pelanggaran hukum
yang mungkin terjadi. Namun, kami akan memberitahu Saudara jika
ada masalah demikian yang kami temukan.

Kami tidak akan melaksanakan audit atas laporan keuangan, yang


bertujuan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan secara
keseluruhan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat
yang demikian atas laporan keuangan tersebut.

Laporan kami terhadap laporan keuangan diharapkan akan berbunyi


sebagai berikut:

Kami telah me- review neraca PT KXT tanggal 31 Desember, 20X1 dan
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan arus kas

10000.
26
Kompilasi dan Review atas Laporan
Keuangan
Review terutama terdiri dari permintaan keterangan kepada personel
perusahaan dan prosedur analitik yang diterapkan atas data keuangan.
Review ini mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan
dengan audit yang dilakukan sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dengan tujuan untuk memberikan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu,
kami tidak memberikan pendapat semacam itu.

Berdasarkan review kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami


yakin bahwa laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak
disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.

Apabila karena suatu alasan, kami tidak mampu menyelesaikan tugas review
ini, kami tidak akan menerbitkan laporan atas laporan keuangan Saudara.

2. Kami juga akan ………………… (jelaskan jasa lain)

Perikatan kami tidak dapat diandalkan untuk menemukan kekeliruan,


kecurangan, atau unsur tindakan pelanggaran hukum yang mungkin terjadi.
Bagaimana pun, kami akan memberitahu Saudara jika ada masalah
demikian yang kami temukan

Biaya untuk jasa review ini adalah sebesar Rp ………………………..

Kami bersedia untuk membicarakan isi surat ini dengan Saudara setiap
waktu.

Jika hal-hal di atas sesuai dengan pemahaman Saudara, kami minta agar
Saudara menandatangani tembusan surat ini dan mengembalikannya
kepada kami

Hormat kami,

QRS dan Rekan Menyetujui;

PT KXT

_________________________
Direktur

_________________________
Tgl.

10000.2
7
Standar Profesional Akuntan
Publik

LAMPIRAN D

54 REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN-CONTOH SURAT


REPRESENTASI KLIEN

Review atas laporan keuangan terutama dilakukan melalui permintaan


keterangan dari personel perusahaan dan prosedur analitik yang diterapkan
atas data keuangan. Oleh karena suatu review tidak mencakup, antara
lain, pengujian terhadap catatan akuntansi dan jawaban atas pengajuan
pertanyaan dengan cara pemerolehan bahan bukti, akuntan dapat
mempertimbangkan untuk memperoleh pernyataan tertulis dari klien
untuk memperkuat pernyataan yang diucapkan oleh klien kepada akuntan.
Surat representasi berikut ini disajikan sebagai contoh. Akuntan dapat
memutuskan, berdasarkan keadaan dalam perikatan review, bahwa hal-hal
lainnya harus secara spesifik dimasukkan dalam surat tersebut dan
beberapa pernyataan tertentu yang dicantumkan dalam contoh surat
representasi tersebut tidak diperlukan.

[Tanggallaporan akuntan]

[Kepada QRS dan Rekan]

Sehubungan dengan review Saudara atas [sebutkan laporan keuangan]


perusahaan (sebutkan nama klien) tanggal [tanggallaporan keuangan]
dan untuk [periode review] dengan tujuan untuk memberikan
keyakinan terbatas, bahwa tidak ada perubahan material yang perlu
dilakukan atas laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, dengan ini kami tegaskan, berdasarkan
pengetahuan dan keyakinan kami, penyajian di bawah ini yang telah
kami buat selama review Saudara.
1. Laporan keuangan yang disebutkan di atas menunjukkan posisi
keuangan, hasil usaha dan arus kas perusahaan [nama klien] sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam
hubungan tersebut, kami secara spesifik menegaskan bahwa:
a.Prinsip akuntansi yang dianut oleh perusahaan, dan praktik serta
metode yang diterapkan adalah seperti yang diungkapkan dalam
laporan keuangan.
b.Tidak ada perubahan dalam prinsip dan praktik akuntansi selama
periode yang di-review.
c. Kami tidak mempunyai rencana atau maksud yang mungkin
mempengaruhi secara material nilai buku atau idasifikasi aktiva
dan kewajiban.
d.Tidak ada transaksi material yang tidak secara memadai
dinyatakan dalam laporan keuangan.
e.Tidak ada kerugian material (seperti sediaan yang sudah usang atau
komitmen pembelian atau penjualan) yang tidak secara memadai

10000.2
8
Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan

f. Tidak ada unsur tindakan pelanggaran atau kemungkinan


adanya unsur pelanggaran hukum atau peraturan yang akibatnya
perlu dipertimbangkan untuk pengungkapan dalam laporan
keuangan atau sebagai suatu dasar untuk pencatatan atas
kerugian bersyarat, dan tidak ada kewajiban material lainnya
atau keuntungan atau kerugian bersyarat yang perlu dicatat atau
diungkapkan.
g.Perusahaan memiliki hak yang sah atas semua aktiva yang
dimiliki dan tidak ada penggadaian atau pengagunan atas aktiva
tersebut.
h.Tidak ada transaksi dengan pihak tertentu yang mempunyai
hubungan istimewa atau utang piutang demikian yang tidak
secara memadai diungkapkan dalam laporan keuangan.
i. Kami telah mematuhi semua aspek dalam perjanjian kontrak
yang akan mempunyai akibat langsung terhadap laporan
keuangan dalam hal terjadi pelanggaran.
j. Tidak ada peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca yang
menyebabkan perlunya penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan keuangan.
2. Kami telah memberitahukan kepada Saudara semua
keputusan yang diambil dalam rapat pemegang saham, dewan
komisaris, dan direksi (atau badan-badan lain yang setara, apabila
berlaku) yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan.
3. Kami sudah memberikan respon sepenuhnya terhadap
semua pertanyaan yang Saudara ajukan selama berlangsungnya review
Saudara.

___________________________________________
(Nama Pemilik atau Direktur)

___________________________________________
(Nama Direktur Keuangan)

10000.
29

You might also like