You are on page 1of 6

JENIS PLASTIK DAUR ULANG

Plastik, sebenarnya merupakan istilah teknis untuk menunjukkan sifat beberapa jenis bahan
sintesis yang berarti liat. Dalam perkembangan selanjutnya plastik digunakan untuk menyebut
semua bahan sintesis termasuk bahan yang bersifat kaku. Karena sampai saat ini belum ada nama
lain yang pas, maka sampai sekarang, meskipun kurang tepat, plastik tetap digunakan sebagai
nama bahan-bahan sintesis.

Plastik mulai dikenal semenjak sekitar 3.000 tahun yang lalu dalam kehidupan bangsa Mesir
kuno. Saat itu plastik yang dikenal masih bersifat alami, bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Penggunaannya juga terbatas sebagai bahan pelapis dan bahan dekorasi. Plastik sintetis
mulai dirintis pada tahun 1846 oleh Schonbein (Jerman) yang memodifikasi sellulosa kayu dan
tumbuhan dengan asam nitrat untuk membuat plastik semi sintesis. Plastik yang 100% sintesis
dihasilkan dari penelitian Leo Baekeland (Belgia) selama tahun 1907-1909, yaitu dengan
ditemukannya Bakelite. Selanjutnya plastik mengalami perkembangan yang pesat pada tahun
1940-an mula-mula di Jerman, kemudian diikuti Jepang dan negara industri lainnya.

Penggunaan plastik demikian cepat berkembang dan merambah ke berbagai bidang kegiatan dari
yang sederhana misalnya untuk tali (rafia), plastik pembungkus sampai ke peralatan modern
seperti komponen listrik, mesin, dan berbagai macam peralatan lainnya. Hal ini karena plastik
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan lainnya, yaitu ringan, tidak menyerap air,
tahan karat, dan tidak membusuk. Sehingga hampir tidak ada bahan yang tidak bisa digantikan
oleh plastic.

Secara umum plastik dibagi menjadi dua jenis termoplastik dan termoset. Termoplastik dapat
didaur ulang sedangkan termoset tidak bisa didaur ulang. Untuk memudahkan proses daur ulang
plastik tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis dan diberikan nomor atau nama. Ciri-ciri nomor
untuk tanda pengenal plastik tersebut :

1. Berada atau terletak di bagian dasar, dalam tutup botol, atau dicetak pada label untuk kemasan
fleksibel
2. Berbentuk segi tiga,
3. Di dalam segitiga akan terdapat angka 1 – 7
4. Nama jenis plastik di bawah segitiga.
Berikut nomor yang digunakan untuk jenis plastik berikut penjelesannya :

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik
tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus,
botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, botol obat, dan botol kosmetik
dan hampir semua botol minuman lainnya.
Untuk pertekstilan, PET digunakan untuk bahan serat sintetis atau lebih dikenal
dengan polyester PETE/PET direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI
PAKAI.
#1. PETE/PET
Penggunaan berulang kali terutama pada kondisi panas akan menyebabkan
melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik
tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
HDPE biasa dipakai untuk botol kosmestik, botol obat, botol minuman, botol susu
yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan jerigen
pelumas dan lain-lain.
Walaupun demikian HDPE hanya direkomendasikan untuk sekali pakai, karena
#2. HDPE
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan
HDPE bila ditekan tidak kembali ke bentuk semula.

PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis
plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk
mainan, selang, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol kecap, botol sambal dan
botol sampo.
PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas
dengan plastik berbahan dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu
#3 PVC -150C

LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat


dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan
botol-botol yang lembek.
LDPE dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya.
Walaupun baik untuk tempat makanan, barang berbahan LDPE ini sulit
#4. LDPE dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60 0C sangat resisten terhadap senyawa
kimia.

Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk
tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol,
cup plastik, mainan anak, botol minum dan terpenting botol min umuntuk bayi.
Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali ke bentuk semula.
#5. PP
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain.
Polystyrene dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan
tersebut bersentuhan.
Bahan ini harus dihindari, karena berbahaya untuk kesehatan, selain itu bahan ini
#6 PS sulit didaur ulang. Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian
tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu :


SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC
(polycarbonate), dan Nylon. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi
terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang
telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik
untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan
mainan lego dan pipa.
PC atau Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita
(sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan
#7. OTHER minuman,termasuk kaleng susu formula.
Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berbahaya bagi kesehatan sehingga dianjurkan untuk tidak
digunakan sebagai tempat makanan ataupun minuman.
Ironisnya banyak botol susu yang terbuat dari PC dan sangat mungkin mengalami
proses pemanasan untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan
dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
SAMPAH PLASTIK

Sifat-sifat yang menjadikan plastik memiliki keunggulan dibandingkan bahan lain, sekaligus juga
menjadikan plastik sebagai sumber masalah yang rumit. Akibat sifatnya yang tidak bisa
membusuk, tidak terurai secara alami, dan tidak menyerap air, menyebabkan sampah plastik
dalam aktifitas sehari-hari semakin meluas, seperti untuk perlengkapan rumah tangga, peralatan
sekolah, dan kantor, mainan anak-anak serta berbagai bentuk kemasan. Disamping menimbulkan
pencemaran secara fisik, beberapa bahan plastik tertentu juga menyebabkan pencemaran kimiawi.

Secara fisik, sampah plastik bisa menyumbat saluran air, mengotori lingkungan, mengakibatkan
pendangkalan sungai dan mengganggu struktur tanah. Sampah plastik yang terkumpul dalam
tanah akan membentuk lapisan kedap air, sehingga mengganggu masuknya air ke dalam tanah.
Gangguan masuknya air ke dalam tanah bisa mengakibatkan banjir di musim hujan. Sementara
jika lapisan sampah palstik berada dibawah tanah yang ditumbuhi tanaman akan menyebabkan
tanaman tersebut kesulitan untuk mendapatkan air sehingga pertumbuhannya terganggu.

Pencemaran plastik secar kimiawi akan terjadi bila ada pembakaran sampah plastik. Bahan
plastik yang mengandung klorin, misalnya polivinilklorida (PVC) jika dibakar akan
mengeluarkan asap pedas yang mengandung bahan-bahan organoklorin yang membahayakan
kesehatan, seperti gas hydrogen klorida (HCl) dan dioksin.

Gas HCl bila terhisap paru-paru bersama butir-butir air yang ada di udara akan menghsilkan asam
klorida cair yang sangat korosif. HCl juga bisa bereaksi dengan bahan-bahn campuran dalam
PVC yang ikut terurai ketika dibakar.

Bagi yang kebetulan menggunakan kosmetik, asap pembakaran kosmetik bisa membahayakan
karena bisa bereaksi dengan bahan yang terkandung dalam kosmetika yang digunakan. Seperti
pada kebakaran yang pernah terjadi di Beverly Hill tahun 1977. Asap putih yang keluar dari bahn
PVC yang terbakar bereaksi dengan pewarna kuku, sehingga orang-orang yang kebetulan
menggunakan pewarna kuku menderita luka-luka di kukunya.

Bahan berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran plastik PVC adalah dioksin yang bisa
merusak kesehatan dan diduga bisa menyebabkan penyakit kanker. Dioksin yang masuk ke dalam
tubuh, sekalipun dengan dosis rendah, bisa menimbulkan gangguan system reproduksi, system
kekebalan dan gangguan hormonal. Dioksin dalam tubuh ternak disimpan dalam lemak, sehingga
jika manusia menkonsumsi daging ternak, terutama lemaknya akan terkontaminasi dioksin.

Dalam penelitian menggunakan binatang percobaan, terbukti dioksin bisa menyebabkan penyakit
kanker. Belum bisa dipastikan apakah dioksin juga menyebabkan penyakit kanker pada manusia.
Karena penelitian terhadap para veteran perang Vietnam tidak ditemukan kasus kanker. Padahal
dalam perang tersebut digunakan herbisida Orange Agent yang mengandung dioksin untuk
merontokkan daun-daun pohon huatn tropis agar tidak dijadikan tempat persembunyian
gerilyawan Vietcong.
DAUR ULANG PLASTIK

Pemikiran untuk mendaur ulang sampah plastik bermula dari menipisnya persediaan minyak
bumi sebagai penghasil naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama dalam industry
plastik. Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli mulai berpikir untuk
mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan yang dicoba antara lain batu
bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis lainnya. Karena ternyata biaya produksinya
menjadi lebih mahal, maka kemudian milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.

Dalam proses daur ulang sampah plastik tersebut ada yang langsung digunakan sebagai bahan
baku atau bahan pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang diolah terlebih
dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan plastik. Dengan proses daur
ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah dibandingkan dengan jika hanya menggunakan
bahan baku dari naphta. Keuntungan lainnya, industry plastik tidak terlalu tergantung pada
industry petrokimia hulu sebagai penghasil naphta.

Latar belakang lain yang mendesak semakin pentingnya proses daur ulang plastik adalah semakin
meningkatnya penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon Processing (Desember 1989),
sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung di muka, pembakaran bahan
plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan bahan-bahan berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup.

Negara-negara maju umumnya mengolah kembali sampah plastik menjadi barang-barang yang
bermanfaat. Banyak produk-produk yang bisa dibuat denagn bahan campuran dari sampah plastik
dan bahan baku plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai contoh, tikar
plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah plastik dan 30 % dari
bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat bata plastik yang lebih
kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia, bahan dari sampah plastik dipergunakan
untuk membuat tiang-tiang telepon yang sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan
penelitian, tiang-tiang dari bahan sampah plastik tersebut bisa menyangga beban sampai 300
kilogram.

Melihat potensi pemanfaatan hasil daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya sampah plastik
tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh,
di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang sampah
plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat plastik untuk
pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya. Bisnis
daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru, karena untuk
pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri
dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor
produknya.

Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur
ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan,
melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut sampah plastik.
Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah plastik sekaligus juga
memberikan rizki bagi orang lain.

Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga
kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah
tanpa kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.

You might also like