Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia adala makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri dan harus
berinteraksi dalam menjalani proses kehidupan, dinamika dalam proses
interaksi tersebut tidak jarang menimbulkan gesekan-gesekan yang
menimbulkan konflik antar masyarakat yang bisa menghambat lajunya
pembangunan.
Tidak bisa dipungkiri era reformasi dan globalisasi saat ini telah memberi
andil yang cukup besar terhadap peningkatan gangunan keamanan dan
ketertiban masyarakat dan ini tidak hanya terjadi di kota saja bahkan sudah
merambah dalam kehidupan perdesaan. Salah satu upaya penting untuk
mengatasinya yaitu dibutuhkannya peningkatan kualitas aparat keamanan
yang maksimal. Dalam peningkatan keamanan dan ketertiban kita tidak
semata-mata hanya mengandalkan kinerja dari aparat keamanan saja,
namun peran serta masyarakat kesehariannya dalam upaya memajukan
desa dan mendidik masyarakat yang taat hukum.
Desa atau keluarahan merupakan bagian yang kecil dari sebuah dari sitem
pemerintahan Indonesia, sebagai bagian dari sebuah sisitem pemerintah
yang menyangkut hidup orang banyak tidak terlepas dari kewajiban sebuah
pemerintah untuk menjadikan desa atau kelurahan itu sebuah system yang
dapat memberikan, memenuhi kebutuhan material dan spiritual
masyarakatnya.
Konflik yang timbut ditengah masyarakat tidak hanya berasal dari internal
biasa ditimbulkan akibat dari kebiasaan-kebiasaan yang berbeda antar
masyarakat namun juga dikarenakan factor external seperti pengaruh
budaya luar, seperti penyakit masyarakat yang bergaya hidup bebas,
narkoba yang dapat memicu keresahan ditengah masyarakat.
1.2.1. Maksud
1.2.2. Tujuan
Aturan lain yang mendasari dalam pembuatan peraturan ini adalah Pasal 18
ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dimana disebutkan Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan, dalam hal ini pemerintahan desa juga memiliki hak untuk
membuat suatu peraturan untuk mengatur daerahnya demi terciptanya
masyarakat yang taat hukum.
Dalam penilitian ini motode yang dipilih adalah metode Penelitian kualitatif
karena metode ini adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan
terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti
bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan
berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif
dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi,
terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup
fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka
Naskah Akademik Peraturan Desa Berakit tentang “ Ketertiban Desa”
9
berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai
secara mendalam..
Dalam penelitian ini dalam menanyakan kepada responden tentang perlu atau
tidaknya peraturan ini adalah dengan menanyakan bebrapa orang yang kami
anggap mewakili dari seluruh masyarakat berakit, dan tanggapan atau respon dari
masyarakat tersebut bahwa mereka sangat membuatuhkan dan setuju sekali jika
dibuat aturan tentang Ketertiban Desa.
3.2 Hasil Penelitian
Lebih dari pada itu bahwa peraturan yang akan dibuat ini sangat sesuai
dengan kaedah dan norma-norma yang berlaku ditengah masyarakat sehingga
kehadiran peraturan ini begitu diharapkan oleh masyarakat desa berakit.
Naskah Akademik Peraturan Desa Berakit tentang “ Ketertiban Desa”
10
Kenyataan bahwa masyarakat pada umumnya ingin selalu hidup aman dan
damai dalam sebuah kelompok atau komunitas tanpa ada gangguan-gangguan,
menjadi alasan bahwa
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Guna menciptkan suasana yang harmonis dan dinamis tentu tidak bisa
begitu saja, karena beragam adat dan kebiasaan dari masyarakat bisa
menjadi pemicu untuk terciptanya gangguan keamanan dan ketertiban,
untuk itu sebuah peraturan yang dibuat dan untuk dijalankan adalah salah
solusi untuk menciptakan suasana seperti yang digambatkan diatas.
Pemerintah Desa Berakit dalam hal ini memandang perlu untuk membuat
satu peraturan guna mengakomodir semua kepentingan masyarakat
khususnya dalam hal penciptaan keamanan dan ketertiban, maka bersama
dengan perangkat desa lainnya serta pihak-pihak yang terkait telah
membuat suatu kajian dan telaah akademik untuk peraraturan desa ini,
sehingga nantinya dengan diberlakunya peraturan ini apa yang menjadi
harpan masyarakat yang mendasari dibuatnya peraturan ini bisa
dilaksanakan.
4.2. Saran