Professional Documents
Culture Documents
I Made Suarsana
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
Jalan Udayana Singaraja Kode Pos : 81116 Telepon : (0362)25072 Fax.(0362)25335
Kata Kunci : epidemi pertussis, rantai markov waktu kontinu, bifurkasi backward, bistabiliti
c
1 1 1 1 R .
N
DAFTAR PUSTAKA
Hairur Rahman
Sapti Wahyuningsih
Jurusan Matematika FMIPA UM
Abstrak
Masalah distribusi adalah bagian dari permasalahan penyediaan barang atau jasa dari produsen (depot)
ke konsumen (customer). Masalah pengangkutan dan pengiriman barang merupakan salah satu aspek
penting dalam proses produksi. Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu konsep pada teori
graph yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan optimalisasi untuk mencari sejumlah
rute minimum yang berawal dan berakhir di depot.
Permasalahan VRP memiliki banyak varian yang lebih menspesifikasikan permasalahan secara
lebih nyata dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Varian-varian VRP antara lain Vehicle Routing
Problem with Time Window (VRPTW), Vehicle Routing Problem with Simultaneous Deliveries and
Pickups (VRPSDP), dan Multiple Trip Vehicle Routing Problem (MTVRP). Permasalahan VRPTW
merupakan kasus khusus VRP dengan penambahan kendala kapasitas dan waktu (time window). Vehicle
Routing Problem with Pick-Ups and Deliveries (VRPPD) yang merupakan permasalahan VRP dengan
penambahan kendala, dimana pada saat pengiriman barang disertai pula oleh pengambilan kemasan isi
ulang/produk cacat oleh kendaraan pengangkut yang nantinya akan dikembalikan lagi ke depot.
Permasalahan MTVRP adalah varian VRP dengan penambahan kendala kapasitas dan waktu dimana
kendaraan dapat melayani satu rute atau lebih.
Algoritma Insertion Heuristic dapat digunakan untuk menyelesaiakan VRP dan varian-
variannya. Diberikan analisa algoritma untuk permasalahan tersebut.
76
65 115
80 165 3
138
155
167 4
124 170 145
32
78
60
6 5
Abstrak
Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungan tanpa
membutuhkan perantara. Ponsel merupakan salah satu sumber radiasi karena ponsel dapat
merambatkan gelombang elektromagnetik ke dalam tubuh manusia. Artikel ini mendeskripsikan radiasi
gelombang elektromagnetik pada tubuh manusia dengan model matematika. Untuk mendeskripsikan
model matematika yang diperoleh, digunakan metode numerik dengan metode elemen hingga dengan
memanfaatkan software FlexPDE untuk analisis hasil proses radiasi. Kenaikan temperature dalam tubuh
dipengaruhi oleh intensitas gelombang elektromagetik sebagai sumber radiasi dan sifat autocatalytic
tubuh yang meningkatkan temperature akibat aktivitas kimiawi tubuh.
Lobus Oksipitalis
Lobus Temporalis
Serebelum
Gambar 2 Geometri Domain dengan Beberapa Bagian Memiliki Sifat Penyerapan Panas
Berbeda
Bagian terbesar dari domain yaitu bagian memiliki sifat difusivitas terkecil, akan
kepala memiliki parameter difusivitas 0 , memiliki efek pembentukan hospot yang
cukup besar (Nusantara, 1996). Dengan kata
sedangkan bagian-bagian lain yang lebih
lain radiasi gelombang mikro akan lebih
kecil, yaitu serebelum, lobus oksipitalis,
mempengaruhi daerah yang sifat
lobus temporalis, lobus frontalis dan lobus
difusivitasnya paling kecil.
parietalis memiliki nilai parameter
difusivitas berturut-turut 1 , 2 , 3 , 4 , 3. PERSAMAAN DASAR
dan 5 . Dalam penelitian ini nilai-nilai Menurut Toto Nusantara dkk, model
parameter tersebut memenuhi hubungan pemanasan dengan microwave dijelaskan
0 1 2 3 4 5 . Radiasi oleh persamaan berikut
gelombang mikro pada daerah yang
a b
a b
c d
Gambar 5. a. Kurva ketinggian pada saat t = 0.5 untuk kasus 1
b. History pada titik-titik pengukuran saat t = 0.5 untuk kasus 1
c. Kurva ketinggian pada saat t = 0.5 untuk kasus 2
d. History pada titik-titik pengukuran saat t = 0.5 untuk kasus 2
b
Gambar 6 a. Hasil Akhir Perhitungan Numerik pada Saat t = 5 untuk kasus 1
b. Hasil Akhir Perhitungan Numerik pada Saat t = 5 untuk kasus 2
b
Gambar 7 a. Hasil perhitungan pada awal pemanasan untuk kasus 1
b. Hasil perhitungan pada awal pemanasan untuk kasus 2
Gambar berikut ini merupakan hasil perhitungan berikutnya pada saat t = 0.5.
b
Gambar 9 a. Hasil Akhir Perhitungan Numerik pada Saat t = 5 untuk kasus 1
b. Hasil Akhir Perhitungan Numerik pada Saat t = 5 untuk kasus 2
7. REFERENSI
Chandra, D,dkk. 1996. On The Formation of
Hotspot in Microwave Heating. Proc. Of
ICDE’96, 245 – 255.
Mahardika, I Putu, dkk. 2009. Efek Radiasi
Gelombang Elektromagnetik Ponsel terhadap
Kesehatan Manusia. (http://www.docstoc.com)
diakses pada tanggal 2 Januari 2010.
Nusantara, Toto. Tanpa Tahun. On The Moving
Electric Field Dynamic in Microwave Heating.
Makalah tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Swamardika, I.B. Alit. 2009. Pengaruh Radiasi
Gelombang Elektromagnetik terhadap
Kesehatan Manusia. Bali: Fakultas Teknik
Universitas Udayana.
Abstrak
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Pergerakan
indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, atau
membeli suatu atau beberapa saham. Dalam perdagangan saham sehari-hari, harga saham tidak dapat
dipastikan karena selalu mengalami perubahan. Diperlukan metode peramalan untuk memprediksi harga
saham pada masa yang akan datang untuk menghindari kerugian.
Metode yang paling umum digunakan untuk memodelkan deret waktu (time series) adalah Autoregressive
Integrated Moving Average (ARIMA). Metode ini mempunyai keterbatasan hanya dapat menjelaskan
deret waktu jangka pendek (short memory), dan pemodelan dengan metode ARIMA hanya dapat
menjamin kestasioneran data dengan nilai differencing (d) bernilai bilangan bulat. Untuk mengatasi
kelemahan metode ARIMA tersebut, diperkenalkanlah metode Autoregressive Fractionally Integrated
Moving Average (ARFIMA) yang merupakan pengembangan dari metode ARIMA. Metode ini dapat
menjelaskan deret waktu jangka pendek dan jangka panjang sekaligus. Pada metode ini nilai differencing
(d) tidak dibatasi pada nilai integer saja, akan tetapi juga riil. Pendugaan nilai d dilakukan dengan
menggunakan Hurst Eksponen.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Data indeks Harga Saham Kompas100. Data Kompas100
terindikasi memiliki ketergantungan jangka panjang yaitu data yang pengamatan yang jauh terpisah
masing saling mempengaruhi. Indikasi tersebut diperoleh berdasarkan plot ACF dan plot periodogram
data. Dari hasil penelitian diperoleh model yang sesuai untuk data indeks harga saham Kompas100
adalah ARFIMA (3,d,5) memiliki persamaan sebagai berikut:
dimana
dengan nilai AIC = 8.79941409
Abstract
Stock price index is an indicator that shows the movement of stock price. The Index movement is
important for investor to make a decision whether they have to sell or buy some stock. In daily stock
trading, stock price always change. The investor need forecasting methods to predict the stock price for
the next period, so they will not suffer any loss.
The most ordinary methods for time series is Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). This
method has limitation that it is only explain the short memory of time series, and can guarantee the
stationarity by integer differencing only. Autoregressive Fractionally Integrated Moving Average
(ARFIMA) is introduced to overcome that limitation. ARFIMA methods can explain both short memory
and long memory time series. The value of differencing (d) not only restrict by integer, but also real
number. Estimation of d use the Hurst Exponent.
This research use the stock price indeks of Kompas100. It was indicated to have the long memory
properties, it means that the far separated data still have influence each other. It based on ACF and
periodogram data plot. And this research result show that the suitable ARFIMA model for Kompas100
stock price index data is ARFIMA (3,d,5) by the equation:
Where
with the value of AIC = 8.79941409
Hendro Permadi
Jurusan Matematika FMIPA UM
Email : Edonkku@yahoo.com
Abstrak
Mata kuliah Statistika Terapan merupakan mata kuliah wajib dengan bobot tiga SKS, dimana
dalam kurikulum 2007 terjadi penggabungan mata kuliah Statistika Dasar dan Analisis Data. Dampak
penggabungan dua mata kuliah ini beban mahasiswa tambah berat, sehingga dapat diprediksi bahwa
mahasiswa akan kesulitan untuk memahami materi pada mata kuliah tersebut. Penelitian ini menitik
beratkan pada bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis TIK dalam upaya peningkatan pemahaman konsep pada
materi Statistika Terapan
Dari hasil analisis, nilai rata-rata tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan TIK (offering A) dengan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing (offering B), namun demikian variasi atau sebaran nilai pada kemampuan awal (pretes)
nampak offering A lebih bervariasi dibanding dengan offering B. Dengan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing berbantuan TIK cenderung menurunkan variasi nilai pada offering A terutama pada materi
peluang dan uji hipotesis, dengan nilai selang kepecayaan 95 % berada diantara (3,57 – 6,21)
sedangkan offering B (9,26 – 16,49). Sedangkan pada materi uji hipotesis offering A (1,64 – 2,84) dan
offering B (4,44 – 7,91). Hal ini menunjukkan tambahan bantuan TIK dapat memudahkan mahasiswa
untuk lebih memahami materi yang lebih aplikatif.
Abstract
Applied Statistics has been compulsory subject with credits 3 as the 2007’s curriculum merged
Basic Statistics and Data Analysis to Applied Statistics. This merging will be implied the students’
difficulty to understand the lesson considerably. This study focuses on the development of learning
instruments using computer-assisted guided inquiry learning in order to improve the understanding the
concepts of Applied Statistics material.
The result of analyses starting from pretest up to the third meeting, the average score suggests
no significant difference between computer-assisted guided inquiry learning (Offering A) with the guided
inquiry learning (Offering B), however, offering A score variety or dispersion on the initial test (pretest)
showed more variety than those from B. Computer-assisted guided inquiry learning method has tended to
decrease score variety in offering A, especially on the probability and hypothesis test material. Within the
value of confidence interval 95%, the standard deviation for probability material is between 3.57 – 6.21
and 9.26 – 16.49 for offering A and B consecutively, while the value of confidence interval 95%, the
standard deviation in hypothesis test material are (1.64 – 2.84) and (4.44 – 7.91) for offering A and B
consecutively. There facts show that the computer-assisted method facilitate the students in understanding
more applicative material.
Proses evaluasi hasil pembelajaran untuk 95% Confidence Interval for Mu Maximum
61.6858
menggunakan data primer hasil proses 95% Confidence Interval for Median
53.0000 64.0297
pengamatan dari lembar kerja mahasiswa Gambar 1. Deskripsi dan Hasil uji
dan lembar diskusi mahasiswa demikian Normalitas Nilai Pretes OFF A
pula hasil nilai mata kuliah Statistika
Descriptive Statistics
Terapan yang diperoleh dari hasil evaluasi
Variable: pretes
nilai pretes, nilai Ujian I, ujian II ( UTS) kelas: 2
Mean
0.647
0.081
58.4400
StDev 2.4678
Variance 6.09
Skewness 5.84E-03
Kurtosis -1.24901
Minimum
1st Quartile
25
55.0000
56.5000
Median 58.0000
3rd Quartile 60.5000
Data hasil proses pengamatan dari 95% Confidence Interval for Mu Maximum
57.4213 59.4587
lembar kerja mahasiswa dan lembar diskusi 57 58 59 60 95% Confidence Interval for Sigma
1.9269 3.4331
statistic deskriptif sedang untuk hasil nilai Gambar 2. Deskripsi dan Hasil uji
mata kuliah Statistika Terapan yang Normalitas Nilai Pretes OFF B
diperoleh dari hasil evaluasi nilai pretes,
nilai Ujian I, ujian II ( UTS) dan Ujian III uji homogenitas varian pretes
50 60 70
pretes
Mean 82.7667
Minimum
27
71.0000
dengan varian offering B, dimana dengan Gambar.5. Deskripsi dan Hasil uji
selang kepercayaan 95% untuk standart Normalitas Materi Peluang
deviasi offering A (6,31 – 10,97) sedangkan OFF A
selang kepercayaan 95% untuk standart Descriptive Statistics
deviasi offering B (1,93 – 3,43). Dengan Variable: NILAI PELUAN
KELAS: 2
Mean 81.2280
StDev 11.8550
Gambar 4. 78 83 88
76.3345 86.1215
50
1
1 2 5 10 15
kelas
F-Test Levene's Test
Test Statistic: 0.146 Test Statistic: 14.016
P-Value : 0.000 P-Value : 0.000
Offering 1
Mean
0.143
62.4815
kepercayaan 95% untuk standart deviasi 95% Confidence Interval for Median
6.8423 11.9070
95% Confidence Interval for Median
58.9703 67.0890
bervariasi walaupun memiliki nilai rata-rata 42.5 47.5 52.5 57.5 62.5 67.5 72.5
Skewness
Kurtosis
N
-1.83533
4.58009
25
disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa 95% Confidence Interval for Mu Maximum 70.0000
hampir sama (merata) terhadap pemahaman 95% Confidence Interval for Median
95% Confidence Interval for Median
62.0000 65.0000
materi peluang dibanding dengan offering B Gambar 10. Deskripsi dan hasil uji
(kode 2) seperti terlihat pada Gambar 8 normalitas materi dist. normal
Boxplots of NILAI PE by KELAS
(means are indicated by solid circles)
off B
100
1
80
70 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 2
Boxplots of Raw Data
KELAS
Dua Offering 40 50
D_NORMAL
60 70
Mean 81.6444
Minimum
1st Quartile
27
78.7000
80.0000
hasil uji materi sebelumnya yaitu materi 95% Confidence Interval for Mu
Median
3rd Quartile
Maximum
81.5000
83.0000
86.5000
83.0000
kemampuan mahasiswa offering B (kode 2) 95% Confidence Interval for Mu Maximum 89.2000
memiliki kemampuan hampir sama (merata) 79 80 81 82 83 84 95% Confidence Interval for Sigma
4.4422 7.9143
normal dibanding dengan offering A (kode Gambar 14. Deskripsi dan uji normalitas
1) materi uji hipotesis off B
Boxplots of D_NORMAL by KELAS
(means are indicated by solid circles)
UJI HOMOGENITAS VARIAN (NILAI UJI HIPOTESIS)
95% Confidence Intervals for Sigmas Factor Levels
70
1
2
D_NORMAL
60
1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5 7.5 8.5
1 2
1
KELAS
distribusi normal Dua Offering Gambar 15. Hasil uji homogenitas varian
dua offering
4.4 Hasil Pengujian Nilai Materi Uji
Hipotesis Tabel 5. Hasil uji t-student materi uji
Berdasarkan hasil uji normalitas hipotesis
terhadap data hasil tugas-tugas dan ujian Off N Rata- St SE T p-
nilai materi uji hipotesis terlihat bahwa data rata dev Mean hitung value
A 27 81,64 2,07 0.4 0,55 0,586
mengikuti distribusi normal dengan nilai
B 25 80,93 5,68 1,1
rata-rata 81,64 dan standart deviasi sebesar
2,07 pada offering A (Gambar 13)
Berdasarkan Tabel 5 hasil Uji t
sedangkan offering B data tidak mengikuti
student menunjukkan tidak ada perbedaan
distribusi normal dengan nilai rata-rata
nilai rata-rata materi uji hipotesis antara
80.93 dan standart deviasi sebesar 5,68
offering A (81,64) dengan offering B
(Gambar 14). Tidak terdapat perbedaan
(80,93) dengan nilai p-value (0,586 > α
nilai rata-rata dari kedua offering tersebut,
(0,05)). Dengan demikian meskipun nilai
akan tetapi nilai standart deviasi dari kedua
rata-rata hasil pemahaman materi uji
offering nampak ada perbedaan.
hipotesis antara offering A dengan offering
Hasil uji homogenitas varian
B tidak terdapat perbedaan tetapi terdapat
menunjukkan nilai p-value = 0,026 lebih
perbedaan nilai varian keduanya, dimana
kecil dari nilai α (0,05) dari levene’s test
Mahmuddin Yunus
Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang
Abstrak
Untuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi
mahasiswa yang tinggi, dosen harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar mahasiswa, mahasiswa dengan dosen,
lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada mahasiswa. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mahasiswa melalui model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning), serta membantu mahasiswa dalam mempelajari matakuliah Pembelajaran Matematika
Berbantuan Komputer (PMBK)
Metode penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Secara operasional prosedur penelitian yang
diterapkan dalam dalam penelitian ini antara lain : (1) Merumuskan masalah, (2) Merancang kegiatan,
(3) Mengkalkulasi, (4) Melaksanakan pekerjaan, (5) Mengevaluasi hasil.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa nilai rata-rata matakuliah PMBK adalah B+
(skala 3.25). Sedangkan dari produk yang dihasilkan oleh Mahasiswa setelah mengikuti matakuliah
PMBK 80% mahasiswa dapat menyelesaikan tugas membuat media pembelajaran tepat waktu.
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan kualitas proses belajar
mahasiswa serta dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari materi PMBK
Abdussakir
Jurusan Matematika UIN Maliki Malang
Abstrak: David Tall menyatakan bahwa terdapat tiga dunia berpikir matematika, yaitu
dunia perwujudan, simbolis, dan formal. Pembelajaran matematika di sekolah menengah
lebih menekankan pada dunia perwujudan dan simbolis, sedangkan di perguruan tinggi
lebih menekankan pada dunia berpikir formal. Perubahan pola pembelajaran ini
mengakibatkan terjadinya transisi berpikir pada mahasiswa matematika di tahun pertama
perguruan tinggi. Untuk sampai pada dunia berpikir formal, hasil penelitian Pinto (1998)
dan Weber (2003) menunjukkan terdapat tiga jalur yang dapat ditempuh mahasiswa, yaitu
jalur alami, formal, dan prosedural. Tulisan ini mencoba menganalisis adanya kemungkinan
jalur lain yang dapat ditempuh mahasiswa menuju berpikir formal.
Abstracts
Some learning theory from the view of learning mathematics psychologists show that the
students possess of hierarchy of mathematical skills. Knowledge has the nature of hierarchy means
that there are parts of knowledge or skill as a prerequisites and necessary to study the matter further.
Mathematics hierarchy in learning theory based on two assumptions. First, the student could
obtaining mathematics concepts from learning mathematics. Second, its obtained concepts depend
on previous concepts. The consecuence of it are mathematics concepts considered as entity.
Furthermore, the concecuence of existence of hierarchy in mathematics learning theory is there
ability hierarchy which the student could placed in certain mathematics ability. Cognitive
psichologist refused the asumptions in which mathematics concepts considered as entity and nothing
unique mathematics ability hierarchy. The individual construction of concepts is personal and
idiosincratic. The opinion from its cognitive psichologist influence mathematics instruction.
4. PENUTUP
Kreativitas guru yang terkait dengan
kegiatan pembelajaran matematika
seringkali diwujudkan dalam bentuk
penyusunan program pembelajaran
matematika, penyusunan bahan ajar
matematika, maupun aplikasi perencanaan
program pembelajaran dalam kegiatan di
kelas. Dari contoh-contoh ungkapan yang
disajikan pada kedua implikasi di atas (
subbab C.1 dan C.2) , diharapkan produk
kreativitas tersebut dapat dibuat lebih
cermat, sejauh mungkin tidak menimbulkan
kritik yang tajam ditinjau dari pandangan
ahli psikologi kognitif..
5. DAFTAR RUJUKAN
Bell, F.H. 1978. Teaching and Learning
Mathematics (in Secondary Schools). Iowa:
Brown W.C.
Ernest P. 1991. The Phylosophy of Mathematics
Education. USA: Falmer
Glasersfeld. 1990. An Exposition of
Constructivism: Why Some Like It Radical.
Journal for Research in Mathematics Education.
Monograph. Vol.4
Nunes, T. 1992. Ethnomathematics and
Everyday Cognition. Handbook of Research
Mathematics Teaching and Learning. New-York.
Secada W.G. 1991. The Challenges of a
Changing World for Mathematics Education.
Teaching and Learning Mathematics in 1990s.
1990 Yearbook. NCTM. Virginia
Clement D.H. & Sarama J. 2007. Early
Childhood Mathematics Learning. Second
Handbook od Research on Mathemayics
Teaching and Learning. NCTM. 2007.
http://www.curriculumsupport.education.ns
w.gov.au/primary/mathematics/
numeracy/newman/index.htm.
Diakses 30 Sept 2009
Parta, I.N. 2002. Upaya Meningkatkan
Kualitas Proses belajar Mengajar
Dalam Perkuliahan Kalkulus I
Melalui Program Remidi. Laporan
Penelitian.
Malang: JICA
Slavin, R. E., 1995. Cooperative Learning:
Theory, Research, and Practice,
second
edition. Masachussets: Allyn&Bacon
A Simon &Schuster Company.
ABSTRAK: Penelitian ini dlakukan untuk menghasilkan bahan ajar Calculus 1 berbahasa
Inggris beracuan konstruktivistik-ICT yang dapat mendorong munculnya berpikir kritis
mahasiswa kelas bilingual. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal 2010/2011 dengan
subjek penelitian 24 mahasiswa kelas bilingual Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
meliputi kegiatan-kegiatan: Fase Investigasi Awal, Fase Desain dan Fase Realisasi
(Konstruksi), Fase Tes, Evaluasi, dan Revisi. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar
Calculus 1 berbahasa Inggris yang beracuan konstruktivistik-ICT yang dapat mendorong
munculnya berpikir kritis mahasiswa kelas bilingual.
desain, (iii) fase realisasi/konstruksi, dan (iv) the following table. You may to calculate the
fase pengujian, evaluasi dan revisi. f(x) by using calculator or computer
software.
x f(x)
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
-1.01 ..................
Aktivitas fase investigasi awal -1.001 ..................
meliputi observasi terhadap buku Calculus
- ..................
eighth edition oleh Varberg, Purcell , dan
1,0001
Rigdon sebagai rujukan utama perkuliahan
Calculus 1. Hasil observasi menunjukkan ..................
bahwa kerangka umum penyajian materi -1
meliputi: ilustrasi awal yang menuju
konsep, definisi/teorema, contoh soal dan ..................
penyelesaian, sebagian bukti teorema, dan
soal-soal yang berdagrasi dari soal mudah Uraian berikut merupakan contoh
hingga soal yang sulit. Penyajian ilustrasi bahan ajar yang berupa Activity
awal dan contoh soal serta penyelesaiannya (constructing)
kurang melibatkan mahasiswa dalam Kegiatan pada Activity (elaborating)
mengkonstruksi pengetahuan danmendorog
dapat berupa aktivitas investigasi dengan
munculnya berpikir kritis mahasiswa. Di
samping itu, secara umum penyajian materi melakukan tugas-tugas seperti:
sangat kurang memanfaatkan teknologi
komputer. Berdasarkan hasil observasi mengeksplorasi sketsa grafik yang
tersebut, peneliti merasa memerlukan bahan berkaitan dengan definisi atau teorema,
ajar yang meliputi aktivitas mahasiswa
dalam hal memberikan contoh kasus atau
undefined and does not exist bahwa aspek no 1 sampai dengan no. 3
3. Give all possibilities of memiliki skor yang sangat tinggi (sangat
Sebagaiand implementasi fase tes, baik) sedangkan aspek komunikasi
evaluasi dan revisi, maka dilakukan dalam bahasa Inggris yang paling rendah
pengujian terhadap prototipe yang (kurang baik). Hal tersebut dapat terjadi
berupa validasi bahan ajar, instrumen, karena prototipe bahan ajar yang
dan ujicoba lapangan. Validasi bahan dikembangkan selalu memuat aktivitas
ajar meliputi tiga aspek validasi yang identifikasi-eksplorasi-investigasi,
berbeda, yaitu aspek isi matematis, aspek pemunculan konjektur, dan pembuktian
pedagogis, dan aspek linguistik. Hasil konjektur/teorema. Sedangkan untuk
validasi dievaluasi dan berdasarkan aspek komunikasi sangat rendah karena
aspek linguistik, beberapa di antaranya mahasiswa dalam kerja kelompok
perlu direvisi. Prototipe bahan ajar yang mengkomunikasikan idenya dengan
sudah direvisi diujicobakan di kelas dan bahasa Indonesia. Mereka baru
diobservasi oleh 6 observer mahasiswa menggunakan Bahasa Inggris pada
semester 5 kelas bilingual dan anggota waktu presentasi kelas, karena dituntut
penelitian yang lainnya. Uji coba dosen pengajar. Pemanfatan ICT sangat
dilaksanakan untuk 6 kali pertemuan rendah pada saat pembahasan topik yang
masing-masing 3 jam pertemuan. Hasil cukup dengan diskusi manual saja.
observasi aktivitas ditunjukkan pada
Secara keseluruhan dapat dikatakan
Tabel 1 berikut. bahwa prototipe bahan ajar yang
Tabel 1. Hasil observasi Aktivitas dikembangkan sudah beracuan
konstruktivistik. Hal disebabkan karena
bahan ajar yang disusun memuat aktivitas-
Rerata Skor Observasi ke
aktivitas yang menekankan pada
No. Aspek pengkonstuksian pengetahuan bedasarkan
1 2 3 4 5 6 pengalaman. Aktivitas-aktivitas tersebut
sesuai dengan pengertian konstruktivistik
Identifikasi-eksplorasi- 4
1 4 4 4 4 4 berikut: ”Konstruktivistik merupakan teori
investigasi
belajar yang menekankan pada perumusan
memberikan alasan
mendorong munculnya berpikir kritis
yang logis
mahasiswa adalah bahan ajar dengan
Mahasiswa
menunjukkan alasan spesifikasi sajian: Activity (constructing)
yang logis pada
3 langkah-langkah v v v v v v – Definition / Theorem – Activity
pembuktian teorema
(elaborating) – Excercises. Oleh karena
atau penyelesaian soal
atau tugas itu disarankan agar model sajian bahan
Mahasiswa
mengevaluasi ajar ini dikembangkan untuk matakuliah-
4 pembuktian teorema - v v - v v
atau penyelesaian
matakuliah lain yang menghendaki
tugas yang telah munculnya berpikir kritis mahasiswa.
dilakukan
Mahasiswa membuat
Daftar Rujukan
konjektur berdasarkan
Dwiyana
Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang
e-mail : yon_math_um@yahoo.com
Abstrak
Mahasiswa baru merupakan mahasiswa yang mengalami transisi dari statusnya sebagai siswa
menjadi mahasiswa. Pada masa transisi ini diperlukan kemampuan yang lebih banyak untuk
menyesuaikan diri. Salah satu wujud menyesuaikan diri tersebut adalah penyesuaian dalam belajarnya.
Kebiasaan belajar matematika di SMA saat ini lebih banyak bersifat mekanistik, sehingga lebih banyak
menekankan pada keterampilan menggunakan rumus-rumus daripada memahami pengertian suatu
konsep.
Berdasarkan kebiasaan belajar matematika sewaktu di SMA, dimungkinkan terjadinya kesalahan
konsep sewaktu menjadi mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pelacakan terhadap prakonsepsi mahasiswa sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya kesalahan
konsep tersebut. Jika ternyata terjadi kesalahan konsep matematika, maka perlu diadakan pembe-
tulan/pelurusan terhadap pengertian konsep tersebut. Sehingga dengan terjadinya pelurusan pengertian
itu berarti kesalahan konsep telah dapat diperbaiki.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan tujuan untuk mengkaji model yang
dikembangkan ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa, sehingga dengan
meningkatnya kualitas itu, akan diikuti peningkatan prestasi belajar mahasiswa.
Upaya memperbaiki kualitas pembelajaran materi akar kuadrat dan harga mutlak, dalam
penelitian ini dirancang menggunakan penelitian tindakan sehingga langkah-langkah penelitian
mengikuti prosedur yang berlaku pada penelitian tindakan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan konsep yang dilakukan oleh mahasiswa
dapat diperbaiki/diluruskan, sedangkan prestasi yang dicapai oleh mahasiswa ditunjukkan dengan rerata
skor lebih dari 75.
Kata kunci : Memperbaiki Kesalahan Konsep, Mahasiswa Tahun Pertama, Pembelajaran Kooperatif.
7.2. Saran
Saran yang perlu peneliti sampaikan
dalam laporan penelitian ini ialah (a)
pembelajaran ini dilakukan di satu offering
saja, sehingga simpulan dari penelitian
belum bisa digeneralisasi, oleh karena itu
perlu ada tindak lanjut berupa penelitian
serupa untuk offering yang lain, (b) materi
dalam penelitian ini terbatas pada akar
kuadrat dan harga mutlak, oleh karena itu
untuk akan lebih baik bila dilakukan
penelitian serupa dengan materi diperluas,
(c) mudah-mudahan hasil ini dapat
digunakan untuk acuan penelitian
selanjutnya.
DAFTAR RUJUKAN
As’ari, A. 2002. Cooperative Learning Untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Matematika.
Makalah Disampaikan pada Workshop Piloting
Jurusan Matemaika FMIPA Universitas Negeri
Malang.
Kemmis, S and Taggart, Robbin. 1988. The
Action Research Planner. Victoria:Deakin
University.
Khairiree, K. 2002. Cooperative Learning.
Penang, Malaysia: SEAMEO RECSAM.
Purcell, E. 1984. Calculus with Analityc
Geometry. Prentice-Hall, Inc.
Abd. Qohar
Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Negeri Malang Email : qohar@yahoo.com
Pendahuluan
Y y
y=2x
3 y=3 2
0 x 0 1
x
(i) (ii)
y y
y = 2x - 4
0 2
0 x -4
-2 y = -2
(iii) (iv)
Referensi