Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
ABSTRAK
Permasalah yang diteliti dalam skripsi ini berkaitan dengan adanya kesulitan dalam memilih
jenis penilaian dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah: angket, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Asesmen otentik yang akurat-
objektif adalah dambaan semua pihak, termasuk guru dan siswa, yaitu sistem penilaian yang
berkenaan dengan proses dan hasil belajar. Dengan asesmen otentik, hakikat penilaian
sebagai penghargaan atas setiap usaha dan aktivitas siswa bisa terwujud, karena penilaian
direncanakan dan dilaksanakan dengan berbagai cara dan meliputi berbagai aspek. Salah
satu cara penilaian yang bisa meliput hal di atas adalah menggunakan asesmen portofolio.
Asesmen portofolio adalah penilaian terhadap kumpulan berkas sebagai bukti fisik setiap
aktivitas siswa selama dan sesudah pembelajaran, bisa berupa dokumen hasil tes, tugas-
tugas, hasil karya, catatan tentang sikap-minat, ketrampilan, dan kompetensi siswa.
Instrumen penilaian yang diujikan kepada siswa, terdapat hubungan antara aspek afektif dan
kognitif. Pada instrumen penilaian afektif yang berupa penilaian skala sikap berkaitan
dengan instrumen penilaian kognitif yang berupa tes baik pretest maupun posttest. Yaitu
pernyataan yang diberikan kepada siswa berkaitan dengan soal-soal pada pretest atau
posttest. Dengan didukung hubungan antara penilaian aspek afektif dan kognitif siswa yang
didapat dalam pernyataan skala sikap yang berkaitan dengan soal pretest dan posttest, yang
menghasilkan data bahwa rata-rata prosentase jumlah siswa yang menjawab benar (lihat
tabel 4.1 pada BAB IV) relatif meningkat. Jumlah rata-rata prosentase siswa yang menjawab
benar pada pretest adalah 53% dan pada posttest 69%. Sedangkan jumlah rata-rata skor
pada pretest adalah 9,98, dan jumlah rata-rata skor pada posttest adalah 15,38. Dari
pernyataan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya hubungan atau keterkaitan
antara penilaian aspek afektif dan kognitif siswa yang dapat mempengaruhi peningkatan
hasil belajar siswa pada pretest dan posttest.
ABSTRAK
Kata kunci: e-learning, pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, hasil belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Deden Nugraha
056643
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem
Solving. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Instrument penelitian
berupa tes pilihan ganda sebanyak 60 soal yaitu 30 soal pretest dan 30 soal posttest yang diberikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi untuk penelitian adalah siswa kelas XII SMA
Negeri 1Subang dan Kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas XII IPA 3 sebagai
kelas eksperimen dan XII IPA 4 sebagai kelas kontrol. Analisis data untuk pengujian hasil penelitian
mengunakan normalized gain, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Dalam penelitian ini
ditemukan adanya peningkatan hasil belajar yang menggunakan Model Pembelajaran Creative
Problem Solving. Peningkatan ini terlihat setelah dihitung persentase diketahui bahwa hasil pretest
dan posttest kelas eksperimen 50,89% dan 82,56%. Dengan hasil ini terdapat peningkatan berpikir
kreatif yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Creative Problem Solving, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Model Pembelajaran
Nama : Ikenandra Mirawati
ABSTRAK
Masalah rendahnya tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa tentu harus disikapi dengan
serius, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk ke arah perbaikan yang lebih baik. Salah
satu strategi pembelajaran yang dinilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas
siswa, serta kemampuan bekerja sama antar siswa adalah strategi pembelajaran tutor
sebaya. Tutor sebaya adalah salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa belajar
satu sama lain dengan cara-cara yang saling menguntungkan, berbagi pengetahuan, ide dan
pengalaman antara peserta. Dasar penelitian juga menunjukkan bahwa sosialisasi
pengalaman yang terjadi selama tutor sebaya membuat tutor dan temannya termotivasi
untuk belajar dan meningkatkan jiwa sosial diantara siswa Di sini peran guru hanya
sebagai fasilitator atau mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi
pengarahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus terdiri dari fase perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitiannya adalah siswa SMP Negeri 29
Bandung kelas VIIA semester II tahun ajaran 2008/2009.Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan aktivitas
siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tes hasil belajar siswa,
lembar observasi siswa dan guru, jurnal, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase rata-rata hasil belajar siswa meningkat tiap siklusnya. Untuk siklus pertama rata-
rata hasil belajar siswa meningkat sebesar 31.11% siklus kedua meningkat sebesar 37.23%
dan siklus ketiga rata-rata hasil meningkat sebesar 43.75% Berdasarkan hasil observasi
aktivitas siswa di kelas pun menjadi lebih baik, siswa menjadi lebih aktif berdiskusi dan
bekerja sama menyelesaikan Lembar Kerja Siswa, siswa juga tidak malu untuk
mengeluarkan pendapatrnya. Hal ini terutama tampak pada siklus kedua, untuk siklus ketiga
aktivitas siswa menurun tetapi secara keseluruhan menunjukkan hasil yang bagus.
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran tutor sebaya menunjukkan respon yang positif.
Siswa menyenangi pembelajaran tutor sebaya.
Kata- Kunci: Tutor sebaya, Strategi pembelajaran
ABSTRACT
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan
menerapkan pembelajaran TIK menggunakan metode IMPROVE. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui: 1) apakah kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapat
pembelajaran TIK dengan menggunakan metode IMPROVE lebih tinggi daripada siswa yang
mendapat pembelajaran TIK secara konvensional; 2) apakah peningkatan kemampuan
berpikir kreatif siswa yang mendapat pembelajaran TIK dengan menggunakan metode
IMPROVE lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran TIK secara
konvensional; 3) bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran TIK dengan menggunakan
metode IMPROVE; 4) bagaimana tanggapan guru terhadap pembelajaran TIK dengan
menggunakan metode IMPROVE. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2
Cirebon. Pokok bahasan yang dijadikan materi bahan ajar adalah Menggunakan Perangkat
Lunak Pengolah Kata, Pengolah Angka dan Manajemen File. Indikator kemampuan berpikir
kreatif yang diukur dalam penelitian ini meliputi: 1) kelancaran; 2) keluwesan; 3) keaslian;
4) elaborasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Instrumen
yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif siswa, angket siswa, lembar
observasi, dan jurnal. Sedangkan bahan ajar yang digunakan berupa Lembar Kerja Siswa
(LKS). Berdasarkan analisis pada keseluruhan tahapan penelitian diperoleh bahwa: 1)
kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapat pembelajaran TIK dengan menggunakan
metode IMPROVE lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapat
pembelajaran secara konvensional; 2) peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode IMPROVE lebih tinggi daripada
kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran TIK secara
konvensional. Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan metode IMPROVE sangat positif.
Selain itu, pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran, menumbuhkan
sikap kreatif siswa, dan membuat siswa lebih berani mengemukakan pendapat/sanggahan
dalam proses diskusi..
Oleh
Desy Sukmawaty
ABSTRAK
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok - kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan
siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing, lalu games dengan bentuk
pertanyaan rebutan yang diberikan oleh guru,selanjutnya adalah tournament dan yang
memenangkan tournament akan mendapatkan sebuah hadiah berupa gambar berbentuk
bintang. Sebagai salah satu upaya Pemanfaatan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Team Games Tournament (TGT) Dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) , maka dilaksanakan penelitian untuk mengetahui
perubahan pengaruh pembelajaran sebelum dan setelah Pemanfaatan Bahan Ajar Dengan
Menggunakan Team Games Tournament (TGT) Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) yang terangkum dalam skripsi ini sebagai bentuk laporannya.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 35 orang siswa kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama. Dari perhitungan statistik terhadap nilai yang dijadikan indikator prestasi belajar
TIK, diperoleh thitung sebesar -4,1939 dan ttabel sebesar 2,6501. Ternyata thitung (-4,1939)
terletak diluar interval t(0,99)(68) (2,6501) dan diperoleh 70,13 % dari jumlah responden (35)
berpendapat bahwa Pemanfaatan Bahan Ajar Dengan Menggunakan Team Games
Tournament (TGT) Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menarik, menambah motivasi, lebih memahami materi pelajaran, menambah keberanian
untuk mengemukakan pendapat, menambah wawasan, melatih untuk kerjasama dalam satu
kelompok. Jadi kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
siswa sebelum dan sesudah menggunakan model Team Games Tournament (TGT) dalam
pembelajaran TIK.
Kata Kunci : bahan ajar, model pembelajaran Team Games Tournament, prestasi belajar
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Suatu Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII MTsN Arjawinangun, Cirebon)
Ricca Safrotun
NIM. 056818
Pembimbing I : Drs. Eka Fitrajaya R., M.T.
Pembimbing II : Muhamad Nursalman, M.T.
Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, FPMIPA-UPI
ABSTRAK
Tineka Handayani
NIM. 056790
ABSTRAK
Kata Kunci :Hasil Belajar, Pembelajaran, Teknologi Informasi dan Komunikasi, model
pembelajaran konstruktivisme.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Alternatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan
pengembangan blog sebagai media pembelajaran serta untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa kelas XII SMA antara siswa yang diterapkan media pembelajaran blog
dibandingkan dengan siswa yang pembelajaran konvensional berbasis komputer. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode Research And Development dan metode quasi
experiment (eksperimen semu) dengan desain penelitian kelompok kontrol pretest-posttest.
Dalam penelitian ini didapat tahapan-tahapan blog yang terdiri dari analisis blog,
pembuatan blog, penilaian blog dan implementasi blog. Dalam penelitian ini menghasilkan
selisih gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 10,63 dan 27,57. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas yang
menggunakan media pembelajaran blog dan kelas konvensional berbasis komputer dalam
mata pelajaran TIK.
Kata Kunci: Pengembangan, Blog, Media Pembelajaran, TIK, SMA, Hasil Belajar
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh
BENNY FIRDAUS A
Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Aan Juanah. 056961. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Script Dalam
Upaya Meningkatkan Kemampuan Strategi Kognitif Siswa Dalam Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Muhammadiyah Tarogong
Garut)
Cooperatif Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Komunikasi dua arah tersebut merupakan intisari dari metode pembelajaran Cooperatif
Script. Disini kerja sama memegang peranan yang sangat penting dalam Cooperatif Script.
Apabila dua orang belajar dengan bekerjasama, maka keinginan, peran dan pengetahuan
mereka sebelumnya, terhadap informasi yang akan didiskusikan dapat meningkat, karena
hanya dengan bekerja sama, maka informasi dapat tersimpan dalam ingatan. Selain itu,
pengalaman bekerjasama pun punya potensi untuk memfasilitasi cara belajar individu
selanjutnya. Siswa mendapatkan pengalaman cara belajar kelompok yang dapat
mempengaruhi cara belajar individunya. Dua naskah belajar kooperatif diujicobakan untuk
menguji pengaruhnya terhadap daya pemahaman awal siswa. Dengan berkelompok dua
orang, siswa pertama membaca dan mempelajari paragrap naskah yang pertama, siswa
kedua mempelajari paragrap naskah yang kedua. Ketika siswa mempelajari naskahnya,
maka siswa akan mengerahkan konsep mengingat dan kemampuan daya nalar yang
dimilikinya. Setelah itu, siswa pertama mengajarkan alinea naskah yang telah dipelajarinya
kepada rekannya, begitu sebaliknya. Sehingga ada pertukaran peran disini, yaitu ketika
siswa pertama menjadi pembicara, maka siswa kedua menjadi pendengar, begitu sebaliknya.
Kedua siswa tersebut tidak diperkenankan membaca alinea yang dibaca rekannya, meskipun
nantinya mereka diberi waktu untuk melakukannya. Metode Cooperatif Script ini dilakukan
pada kelas VII SMP Muhammadiyah Tarogong Garut dengan mengetengahkan materi
Peranan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
ABSTRAK
ABSTRAK
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan sudah
sangat meningkat pesat. Buktinya kurikulum pendidikan Indonesia sudah menyertakan materi
pelajaran TIK sejak dini dan menjadikannya mata pelajaran wajib di sekolah Indonesia.
Beberapa institusi pendidikan telah membuat laboratorium komputer sebagai suatu upaya
untuk memberikan pengetahuan komputer kepada siswa dalam belajar dan ini telah terbukti
mampu mendatangkan sejumlah nilai dan manfaat bagi perkembangan pengetahuan siswa
tentang TIK. Namun dalam pelaksanaannya sekarang masih banyak kendala yang dihadapi
terutama penggunaan sistem jaringan komputer yang saat ini belum optimal, sehingga
berdampak kurang baik dalam proses pelaksanaan belajar mengajar di laboratorium dan
proses perawatan komputer ( kegiatan maintenance) oleh laboran. Dalam skripsi ini penulis
telah membuat dan menerapkan sistem jaringan terpusat menggunakan Linux Terminal
Server Project (LTSP) yang diarahkan untuk membuat sistem jaringan pada laboratorium
sekolah yang lebih optimal. Sehingga membawa pengaruh positif terhadap kelancaran proses
belajar mengajar serta kegiatan maintenance yang dilakukan oleh guru yang bertindak
sebagai laboran. Dengan adanya penelitian ini akan membantu terhadap kelancaran belajar
mengajar TIK dan kegiatan Maintenance di sekolah.
ABSTRAK
Untuk menciptakan pembelajaran di kelas agar menarik dan memotivasi siswa dalam belajar
dan meniliti bahan serta searah dengan perkembangan Information Technology (IT) maka
dikembangkanlah Classroom Blog (Blog Kelas) sebagai media pelengkap pembelajaran
pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Secara umum penelitian
bertujuan mendapatkan suatu gambaran secara teoritis dan aplikatif mengenai
pengembangan media pembelajaran berbasis Classroom Blogging untuk siswa SMA. Adapun
tujuan khususnya untuk; (1) mengetahui tahapan pengembangan media pembelajaran
Classroom Blogging mencakup analisis kebutuhan, studi kelayakan, pengembangan,
pelaksanaan dan evaluasi; (2) menjelaskan kelebihan, kekurangan dan kendala
pengembangan media pembelajaran Classroom Blogging. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
dengan sampel penelitian 35 siswa pada SMA Laboratorium UPI. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis Classroom Blogging dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan siswa, dimana tingkat kebutuhan berada pada tingkat membutuhkan
sebesar 82,48%. Dari tahapan studi kelayakan diperoleh hasil bahwa pengembangan media
pembelajaran Classroom Blogging layak untuk dilaksanakan, ditinjau dari aspek
keterlaksanaan secara teknis, keuntungan secara ekonomis dan keberterimaan secara sosial.
Selanjutnya pada tahap pengembangan dilakukan dengan cara modifikasi dan
pengembangan fitur sesuai kebutuhan yang mencakup fitur kelengkapan belajar mengajar.
Tahap pelaksanaan mencakup tahap sosialisasi, learning by CB dan monitoring. Hasil
evaluasi menunjukkan bahwa siswa menilai baik, ini terlihat dari aktivitas belajar seperti
posting materi, komentar dan diskusi serta penugasan yang dapat dilakukan dengan mudah
setiap saat ketika online. Kelebihan utama dari media ini, mampu memfasilitasi
pembelajaran menjadi lebih menarik dengan komunitas belajarnya pada blog kelas.
Sedangkan kekurangannya high time excecution pada gambar/video saat diakses. Adapun
kendala yang dihadapi seperti teknis di awal pengembangan media pembelajaran dan
budaya belajar siswa. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bagaimana pengembangan
media pembelajaran ini terus untuk dikembangkan dari posting materi pembelajaran.
Oleh
HANDIE SETIAWAN
ABSTRAK
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Savi Dalam Mata Pelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Kemampuan
Kognitif Siswa” yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas VIII
SMP antara siswa yang mengikuti pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dengan model SAVI dan siswa yang mengikuti pembelajaran TIK dengan model
konvensional. Untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran SAVI. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan sampel penelitiannya adalah
siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung dengan desain kelompok kontrol pretes-postes.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretes dan postes, angket, lembar dan
observasi. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kesimpulan, diantaranya adalah
terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran TIK melalui
model pembelajaran SAVI dengan siswa yang mengikuti pembelajaran TIK secara
konvensional, pada umumnya siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran model
SAVI.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK
Judul : Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Permainan Pada Mata Pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA
antara siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis permainan (pendekatan
game-based learning) dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran
berbentuk modul dalam pembelajaran TIK. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode Kuasi Eksperimen dengan sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI SMA dengan
desain penelitian menggunakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design.
Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan tes objektif pilihan ganda untuk
pretest dan posttest. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan normalized gain diperoleh
nilai G untuk kelas kontrol adalah sebesar 0,27 sedangkan nilai G untuk kelas eksperimen
adalah sebesar 0,60. Perbandingan peningkatan hasil belajar dengan penggunaan media
pembelajaran berbasis permainan dibandingkan dengan penerapan modul adalah sebesar
60% berbanding 27%. Dari hasil perhitungan uji t, t hitung > t tabel (11,688 > 2,004)
dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, jadi kesimpulan terdapat perbedaan secara
signifikan antara nilai pretest dan posttest kelas eksperimen, yang artinya terdapat
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran berbasis permainan.
Kata Kunci: game based learning, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis
permainan.
Nama : Lies Monalisa
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada peningkatan aspek kognitif siswa dengan menerapkan
penggunaan multimedia dalam evaluasi pembelajaran TIK. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui: 1) apakah kemampuan aspek kognitif siswa yang mendapat evaluasi
pembelajaran TIK dengan menggunakan multimedia lebih tinggi daripada siswa yang
mendapat evaluasi pembelajaran TIK dengan konvensional; 2) apakah peningkatan aspek
kognitif siswa yang mendapat evaluasi pembelajaran TIK dengan menggunakan multimedia
lebih tinggi daripada siswa yang mendapat evaluasi pembelajaran TIK dengan konvensional;
3) bagaimana respon siswa terhadap evaluasi pembelajaran TIK dengan menggunakan
multimedia; 4) bagaimana tanggapan guru terhadap evaluasi pembelajaran TIK dengan
menggunakan multimedia. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 5 Cirebon.
Pokok bahasan yang dijadikan materi bahan ajar diambil dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang terdapat pada silabus kelas VIII, yaitu SK 1 dan KD 1.4 yaitu
membuat dokumen pengolah kata sederhana. Ranah kognitif yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi: 1) Pengetahuan/ingatan (C1); 2) Pemahaman (C2); 3) penerapan
(C3). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Instrumen yang
digunakan adalah tes objektif pilihan ganda, angket siswa, dan lembar observasi.
Berdasarkan analisis pada keseluruhan tahapan penelitian diperoleh bahwa: 1) kemampuan
aspek kognitif siswa yang mendapat evaluasi pembelajaran TIK dengan menggunakan
multimedia lebih tinggi daripada kemampuan aspek kognitif siswa yang mendapat evaluasi
pembelajaran secara konvensional; 2) peningkatan kemampuan aspek kognitif siswa yang
mendapat evaluasi pembelajaran TIK dengan menggunakan multimedia lebih tinggi
daripada kemampuan aspek kognitif siswa yang mendapat evaluasi pembelajaran secara
konvensional. Respon siswa terhadap evaluasi pembelajaran menggunakan multimedia
sangat positif. Selain itu, evaluasi pembelajaran ini membuat siswa merasa senang dan
menumbuhkan minat dan motivasi dalam belajar.
Kata kunci: Evaluasi, Multimedia, Aspek Kognitif, Pembelajaran TIK
Nama : R.Adrian
ABSTRAK
Pengajaran model “Keller Plan” ini merupakan pengembangan dari pengajaran terprogram
yang diciptakan oleh Skinner. Pada prinsipnya terdiri atas langkah-langkah yang tersusun
menurut urutan yang membawa siswa dan apa yang telah diketahuinya sampai kepada apa
yang harus diketahuinya, yaitu tujuan pembelajaran. Ciri khas model pembelajaran individu
Keller Plan ialah: a) membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan
masing-masing; b) memungkinkan siswa belajar sendiri; c) memperhatikan perbedaan
kecepatan belajar siswa; d) terdapat kejelasan tujuan yang harus dipahami; e)
memungkinkan siswa berpartisipasi aktif; f) secara optimal menerapkan belajar tuntas.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kuasi eksperimen. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group
Design, dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil perhitungan dan analisis data hasil penelitian menunjukan adanya
pengaruh penggunaan keller Plan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari tingginya
peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu siswa kelas yang menggunakan
metode Keller Plan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran TIK.
Kata kunci : Keller Plan, ciri khas Keller Plan, Tujuan Pembelajaran
Nama : Reza F.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penerapan Lembar Kerja Siswa Model Treffinger dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII pada Pembelajaran teknologi Informasi dan Komunikasi”.
Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana lembar kerja siswa Model Treffinger dapat
meningkatkkan hasil belajar pada siswa SMP kelas VIII. Lembar Kerja siswa ini didasarkan
pada suatu model kreatif 3 level milik Treffinger yaitu divergent functions, complex thingking and
felling process dan involment in real challenges. Metode yang digunakan pada penelitian adalah
kuasi eksperimen dengan desain penelitian menggunakan time series design pada sampel siswa
SMP kelas VIII SMP Pasundan 1 banjaran. Instrumen yang digunakan adalah pretest dan postest
untuk mengukur penilaiankognitif dan lembar observasi untuk penilaian afektif dan penilaian
praktikum untuk menilai aspek psikomotorik. Dari hasil penelitian pada Ranah kognitif Series 1
(standar menu dan menu bar) didapat gain ternormalisir sebesar 0,28 dengan kriteria kurang
efektif, Series 2 (formatting menu) didapat gain ternormalisir sebesar 0,28 dengan kriteria
kurang efektif, Series 3 (drawing menu) didapat gain ternormalisir sebesar 0,38 dengan kriteria
efektif. Ranah afektif dengan penilaian postest dan pretest menggunakan perhitungan skala sikap
Guttman Series 1 (standar menu dan menu bar) didapat presentase sebesar 83,3% dengan
kriteria sangat kuat , Series 2 (formatting menu) didapat presentase sebesar 93 % dengan
kriteria sangat kuat, Series 3 (drawing menu) didapat presentase sebesar 100% dengan kriteria
sangat kuat. Ranah psikomotorik dengan penilaian praktikum menggunakan lembar penilaian
praktikum dengan presentase ketercapaian nilai Series 1 (standar menu dan menu bar) didapat
presentase ketercapaian 69,25%, Series 2 (formatting menu) didapat presentase ketercapaian
73,33%, Series 1 (drawing menu) didapat presentase ketercapaian 75,83%
Kata kunci: Lembar Kerja Siswa, Model Treffinger, Ranah Kognitif, Psikomotorik, Afektif,Kuasi
Eksperimen, Time Series Design
Nama : Sani Wahid Asim
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Studi Efektivitas Penggunaan Computer Based Instruction Model
Tutorial Dalam Pembelajaran Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi”.
Bertujuan untuk mendepskripsikan bagaimana desain Computer Based Instruction model
tutorial untuk pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi serta
bagaimana Pemahaman siswa dalam pembelajaran Ketermpilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi pada konsep penggunaan perangkat lunak pengolah kata sebelum dan setelah
dilaksanakan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi
eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Instrument penelitian berupa
tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Populasi untuk penelitian adalah siswa kelas X SMK
Negeri 2 Baleendah dan Kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas X kimia
1 dan X kimia 2. Analisis data untuk pengujian hasil penelitian mengunakan normalized
gain, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t untuk mengetahui hasil belajar siswa ketika
menggunakan Computer Based Instruction model tutorial dalam pembelajaran. Berdasarkan
hasil penelitian, terdapat peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai pretest, posttest.
Perbandingan antara nilai nolmalized gain kelas eksperimen dan kontrol adalah 0.71
berbanding 0.5, Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan efektivitas hasil belajar
terhadap siswa kelas X jurusan Kimia Indrustri setelah pembelajaran dengan menggunakan
Computer Based Instruction model tutorial.
ABSTRAK
STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada
belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu
menggunakan presentasi verbal dan teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi
kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-
laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi , sedang, dan
rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif model
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar TIK siswa SMPN 1 Bungbulang. Penelitian ini
menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian
One Group Time Series Design, yaitu suatu perlakuan yang dilaksanakan beberapa tahap
tanpa kelompok pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran STAD prestasi belajar siswa lebih baik
dibandingkan dengan sebelum menggukan model pembelajaran STAD. Sehingga dapat
dikatakan bahwa, penerapan pembelajaran kooperatif model STAD mampu meningkatkan
kualitas belajar siswa kelas VII di SMPN 1 Bungbulang.
ABSTRAK
Perkembangan handphone begitu pesat, handphone saat ini bukan merupakan
kebutuhan sekunder lagi yang dulu dianggap mewah, melainkan sudah menjadi
kebutuhan primer. Hal itu terbukti dengan semakin memasyarakatnya dikalangan
remaja dan anak-anak.
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Pendekatan Reciprocal Teaching dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp
Penelitian difokuskan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pendekatan
Reciprocal Teaching, serta mengetahui respons siswa terhadap pendekatan Reciprocal Teaching.
Penelitian bertujuan untuk Mengetahui: 1) Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah
diterapkan pembelajaran TIK melalui pendekatan reciprocal teaching. 2) Mengetahui perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa yang belajarnya dengan pendekatan Reciprocal Teaching dan
pembelajaran TIK biasa. 3) Mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran TIK dengan
pendekatan reciprocal teaching. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretes-postes dengan
metode eksperimen yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian dilaksanakan di
SMP Negeri 15 Bandung dengan subjek penelitian kelas VIII. Berpikir kritis yang diteliti dalam
penelitian ini adalah FRISCO yaitu fokus (Focus), nalar/alasan (Reason), penyimpulan (Inference),
situasi (Situation), kejelasan (Clarity) dan tinjauan (Overview). Data yang dihasilkan dari penelitian
ini merupakan data kuantitatif dan data kualitatif yang berupa angket, jurnal harian dan lembar
observasi. Berdasarkan pengolahan data kuantitatif diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran TIK
dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan
dengan kelas kontrol. Selain aspek kemampuan berpikir kritis, dalam penelitian ini diperoleh hasil
bahwa siswa memberikan respons positif terhadap pendekatan Reciprocal Teaching. Selain itu,
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran terlihat antusias karena siswa dituntut untuk aktif
berdiskusi dan menjelaskan hasil pengerjaannya. Dengan demikian pendekatan reciprocal teaching
dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
ABSTRAK
ABSTRAK
Kata Kunci: Video Pembelajaran, Efektivitas, Pembelajaran, TIK, SMP, Hasil Belajar, Media
Pembelajaran.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN
JARINGAN PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA
ABSTRAK
Kata Kunci: Simulasi, Efektivitas, Pembelajaran, TIK, SMA, Hasil Belajar, Media
Pembelajaran,Computer Assisted Instruction,Computer Based Instruction
Nama : Ravenilia
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Model Tutorial Untuk
meningkatkan metakognisi siswa sekolah menengah” Penelitian ini dilatarbelakangi pada
permasalahan rendahnya hasil belajar TIK yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya
kemampuan metakognisi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP kelompok tinggi dan rendah dengan
diterapkannya media pembelajaran berbentuk multimedia model tutorial. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan penggunaan media
pembelajaran multimedia model tutorial terhadap peningkatan kemampuan metakognisi
siswa kelompok tinggi dan rendah pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), juga untuk mengetahui respon siswa kelompok tinggi dan rendah terhadap
penggunaan media pembelajaran multimedia model tutorial. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode Kuasi Eksperimen dengan sampel penelitiannya adalah siswa
kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan desain penelitian menggunakan the
one group pretest-postest design. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan
tes objektif pilihan ganda untuk pretest dan posttest. Namun, media pembelajaran
Multimedia Model Tutorial hanya memenuhi tiga komponen tentang metakognisi yaitu yang
pertama, kewaspadaan dari proses berpikir, yang kedua, bertanggung jawab untuk
“mengidentifikasi dan mengaktifkan kemampuan, taktik, dan proses tertentu yang akan
digunakan dalam “mencapai cita-cita”, dan yang ketiga adalah pemantauan. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, ada perbedaan perbedaan penggunaan media
pembelajaran multimedia model tutorial terhadap peningkatan kemampuan metakognisi
siswa kelompok tinggi dan rendah, yang mana peningkatan kelompok siswa berkemampuan
tinggi lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa berkemampuan rendah. Hal ini
terlihat dari pengolahan data dengan menggunakan bantuan program komputer software
SPSS versi 16.0 for windows terhadap data pretest, posttest, dan indeks gain pada kelompok
siswa berkemampuan tinggi dan rendah. Kelompok siswa berkemampuan tinggi dan rendah
memberikan respon positif terhadap penggunaan media pembelajaran multimedia model
tutorial terhadap peningkatan kemampuan metakognisi siswa kelompok tinggi dan rendah.
Respon positif siswa terlihat dari pendapat siswa dalam angket respon siswa yang
menyatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan membuat siswa lebih aktif dan
termotivasi untuk mengemukakan ide-ide mereka dalam mengungkapkan pendapat, jawaban,
dan pertanyaan sehingga memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan metakognisi
siswa.
Kata kunci: Multimedia Model Tutorial, Hasil Belajar, Metakognisi, Pembelajaran, TIK, Media
Pembelajaran.
Nama : Sinta Nurhayati
ABSTRAK
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang berfokus pada konsep-
konsep dan prinsip-prinsip utama (central) dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam
kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang siswa
bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan
produk karya siswa bernilai, dan realistik. Sehingga penulis melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran
Microsoft Excel Terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar” yang bertujuan untuk mengetahui
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Microsoft Excel dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dan perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran konvensional. Metode
penelitian ini menggunakan True Experimental Pretest-Posttes Group Design. Dalam
penelitian ini ditemukan aktivitas belajar yang muncul adalah visual, oral, listening, mental,
dan emotional activities dan terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa antara
yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan konvensional dalam
pembelajaran Ms. Excel.
Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, belajar berbasis proyek, project based
learning
Nama : Ardelia Astriany Rizky
ABSTRAK
Penelitian difokuskan untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa SMP, serta
untuk mengetahui respons siswa terhadap pendekatan Problem Based Learning. Karena
banyak pemikiran yang dilakukan dalam pendidikan Ilmu Komputer formal hanya
menekankan pada keterampilan analisis, mengikuti suatu argumen logis, menggambarkan
jawaban. Sedangkan kemampuan berpikir kreatif, yang terfokus pada penggalian ide-ide,
memunculkan kemungkinan-kemungkinan, mencari banyak jawaban benar daripada satu
jawaban masih kurang diperhatikan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kelompok
Kontrol – Eksperimen dengan Metode Penelitian Kuasi Ekperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan
Pendekatan Problem Based Learning, dan untuk mengetahui perbedaan antara siswa yang
pembelajaran TIK-nya menggunakan Pembelajaran Konvensional dengan siswa yang
pembelajaran TIK-nya menggunakan Pendekatan Problem Based Learning. Berdasarkan
pengolahan data kuantitatif diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran TIK menggunakan
Pendekatan Problem Based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa
kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Selain itu, dalam penelitian itu diperoleh hasil bahwa siswa memberikan respons positif
terhadap pemdekatan Problem Based Learning.
Kata kunci : Problem Based Learning, Pembelajaran Berbasis Masalah, Berpikir Kreatif,
Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pengembangan Web-Based Collaborative Learning dengan Menggunakan Facebook
Abstrak
Menurut data dari Alexa.com, situs jejaring sosial Facebook merupakan salah situs yang
sering diakses oleh pengguna Indonesia dengan jumlah populasi sebesar 3,8% dari jumlah
keseluruhan pengguna Facebook di dunia. Penggunaan situs jejaring sosial Facebook
meningkat seiring berkembangnya aplikasi pihak ketiga dengan menggunakan Facebook
Platform. Web-based Collaborative Learning merupakan elearning dengan menggunakan
teori pembelajaran Collaborative Learning. Pengembangan web-based collaborative learning
menggunakan Facebook Platform dan berada dalam lingkungan situs jejaring sosial
Facebook. Hasil pengujian menunjukan bahwa web-based collaborative learning dengan
menggunakan Facebook layak untuk digunakan dan dapat menjadi salah satu prototipe
pengembangan web-based collaborative learning.
Kata Kunci: Model Drill and Practice, Multimedia Interaktif, Efektivitas, Pembelajaran,
TIK, SMP, Hasil Belajar, Media Pembelajaran, Computer Assisted Instruction,Computer
Based Instruction.
Nama : Mohammad Riza Nazaruddin
ABSTRAK
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “PENERAPAN METODE PICTORIAL RIDDLE UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG PERANGKAT KERAS KOMPUTER
DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI” yang
bertujuan untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa terhadap
pemahaman konsep perangkat keras komputer setelah diterapkan metode pictorial riddle.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental-semu atau quasi-
experimental research dengan sampel penelitiannya adalah siswa kelas VII SMP Negeri 5
Cirebon dengan desain penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design.
Instrumen yang digunakan adalah tes kognitif berupa soal pilihan ganda untuk pretest dan
posttest dan Lembar Psikomotor untuk menilai aspek psikomotor siswa. Dalam penelitian ini
ditemukan signifikansi peningkatan hasil belajar terkait dengan penerapan metode pictorial
riddle. Peningkatan ini terlihat dari hasil rata-rata pretest yaitu sebesar 9, 87 dan posttest
sebesar 14, 93. Dan aspek psikomotor siswa terdapat dalam kategori ‘Cukup’ dengan
peroleh hasil rata-rata sebesar 69, 38. Dengan hasil ini dapat signifikansi peningkatan hasil
belajar siswa terhadap pemahaman konsep perangkat keras komputer setelah diterapkan
metode pictorial riddle.
Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle, Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Hasil Belajar.