Professional Documents
Culture Documents
OLEH KELOMPOK 7:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas kliping mata kuliah Kesehatan Lingkungan ini dengan baik.
Adapun judul kliping ini adalah Penyehatan Makanan .
Banyak pengetahuan yang didapatkan selama penyelesaian kliping ini .
Semua ini berkat kerja sama kelompok sehingga dapat terselesaikannya kliping ini.
Walaupun dalam penyusunan kliping ini banyak kendala yang ditemui, baik secara
teknis maupun non teknis, tetapi dapat diatasi dengan hasil yang cukup baik.
Penulis menyadari bahwa kliping ini masih banyak kekurangan dan masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan harapan, karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran serta
masukan yang konstruktif untuk menyempurnakan tugas-tugas makalah berikutnya.
Demikianlah semoga kliping ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Dan hasil kliping ini dapat turut serta dalam membangun
peningkatan mutu mahasiswa.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………i
(Fori Herfina/10091001049)…………………………………………………………
(Citra AyuPermatasari/10091001059)..........................................................................
Dewasa ini, banyak ditemukan bahan pangan yang tidak layak konsumsi beredar di
pasaran. Bahan pangan tersebut terbukti mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti :
MSG (Monosodium Glutamat), boraks, formalin, pewarna makanan dan penyedap rasa.
Masalah ini dipicu oleh pihak-pihak yang memproduksi makanan/ bahan makanan, mereka
tidak memperhitungkan apa dampak dan kerugian yang akan diterima oleh masyarakat yang
mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.
Bukan hanya makanan yang mengandung bahan kimia yang beredar bebas di pasaran tetapi
juga bahan makanan yang kadaluwarsa dan pemasaran daging sapi yang tidak segar dan
tidak layak konsumsi. . Ini juga terjadi karena masih banyak pasar atau swalayan yang masih
menjual bahan makanan yang kadaluwarsa dan daing berbahaya . Jika tidak teliti konsumen
akan dirugikan. Hal ini akan semakin merjalela jika petugas tidak melakukan pengawasan da
terjun lansung ke lapangan.
Masalah peredaran makanan kadaluwarsa dan memakai zat kimia berbahaya sering
ditemukan oleh pihak BPOM di masyarakat sehingga masalah ini menjadi sorotan yang
memerlukan perhatian khusus.
Pengetahuan mengenai makanan baik kegunaan (zat gizi),dan pengelolaannya perlu
didapatkan oleh setiap individu untuk meningkatkan kesehatannya.
Pengetahuan itu diterapkan dalam perilaku. Kita dapat meningkatkan derajat kesehatan
dengan memperhatikan pola hidup dan makanan yang sehat
SOLUSI
Penyehatan makanan bukan hanya dilakukan oleh petugas BPOM dan bidang
kesehatan lainnya, tetapi individunya juga harus memperhatikan setiap makanan yang
dikonsumsi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyehatan makanan diantaranya adalah
pemilihan bahan makanan, pengelolaan, pengemasan dan pendistribusian makanan. Petugas
kesehatan harus memperhatikan peredaran makanan di masyarakat.
\Kita sebagai masyarakat yang peduli akan kesehatan tubuh kita, terutama dalam memilih
dan mengkonsumsi makanan. Contohnya saat berbelanja, kita harus membaca apa
komposisi, efek samping, kode produksi serta batas penggunaannya. Hal ini ditekankan
karena pentingnya pencegahan dampak negatif bagi kesehatan.
Tidak hanya memilih dan mengkonsumsi makanan kita juga harus menerapkan pola hidup
sehat dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang, bersih, dan cukup gizi.
DAFTAR PUSTAKA
www.sehatnews.com
Produk Kadalurasa Dimusnahkan
10 Aug 2010 -02:07:56
KOTA BIMA, GOMONG.COM- Puluhan dus makanan dan minuman kadaluarsa hasil
operasi pihak Dinas Koperasi Perindutrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima
bersama anggota Sat. Pol. PP dan anggota Polresta Bima selama sepekan terakhir, Senin
(9/8) dimusnahkan.
Kabid Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih menjelaskan, pemusnahan
dilakukan di TPA sampah Kelurahan Kumbe. Alasan dipilihnya lokasi itu, karena dinilai
cukup jauh dari pemukiman warga yang sewaktu-waktu mencoba menemukan kembali
produk tersebut. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.
Diperkirakan jumlah keseluruhan produk yang kali ini dimusnahkan cukup besar
dibandingkan hasil razia sebelumnya. Jenis minuman yang cukup banyak disita adalah
minuman penyegar jenis sirup dan penambah enegeri serta makanan ringan.
Dijelaskan Ratna, banyaknya temuan hasil razia selama enam hari belakangan ini tentunya
akan mampu meminimalisir peredaran dan keberadaan produk kadaluasa dipasaran. Meski
demikian diakui Ratna sebenarnya masih banyak produk kadaluarsa yang saat ini masih
berada disejumlah pusat pertokoan dan kios.
Untuk itu kedepannya kepada pemilik toko atau distributor akan diberikan sanksi tegas
berupa penegakan Undang-Undang 14 tahun 2008 tentang perlindungan konsumen dengan
ancaman hukuman penjara selama lima tahun dan denda mencapai Rp 2 milyar. Untuk
mempertegas hal itu, pihaknya akan menindak pemilik toko yang kembali kedapatan
menyimpan produk kadaluarsa. (yeti)
"Saya sudah minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Balai
Pengawasan Obat Makana (Balai POM) untuk terus melakukan razia terhadap makanan,
minuman serta parsel untuk mencegah adanya penjualan barang yang telah kadaluarsa atau
mengandung bahan berbayah," katanya di Bengkulu, Selasa.
Ketika dikonfirmasikan, sebelumnya tim gabungan dari Disperindag, Balai PON serta
Kepolisian telah melakukan razia ke beberapa toko dan swalayan dengan hasil penemuan
133 item produk kadaluarsa, cacat dan rusak yang masih diperjualbelikan, Wagub
mengatakan, kegiatan itu harus terus dilakukan minimal sampai menjelang Hari Raya Idhul
Fitri 1429 Hijriah.
"Tidak menutup kemungkinan masih ada toko dan swalayan yang menjual barang kadalursa,
jadi perlu terus dilakukan razia. Toko yang belumnya kedapatan menjual barang kadaluarsa
juga perlu didatangi lagi," katanya.
Selain itu, kata dia, razia sebelumnya baru dilakukan pada makan dan minuman produksi
pabrik, sedangkan untuk tahu, tempe, mie basah dan parsel belum dilakukan.
Tahu dan tempe serta mie basah perlu diperiksa karena dikhawatirkan ada yang mengandung
bahan berbahaya seperti formalin.
Beberapa tahun lalu, di Bengkulu ditemukan adanya tahu, tempe dan mie basah yang
mengandung formalin.
Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Syahril mengatakan, razia terhadap makanan dan
minuman akan terus dilakukan dengan melibatkan instansi terkait seperti Balai POM dan
Kepolisian.
"Menjelang Ramadhan kita telah melakukan razia dan menemukan 133 item makan
kadaluarsa, rusak dan cacat diperjualbelikan. Untuk memastikan tidak ada lagi makanan tak
layan konsumsi dijual akan terus dilakukan razia," katanya.
Ia menjelaskan, pada awal Ramadhan tim gabungan melakukan razia pada 12 toko dan
swalayan sebagai sampel, dan ternyata tujuh diantaranya masih menjual barang yang tidak
layak diedarkan yakni kadaluarsa, rusak ataupun cacat.
Terhadap temuan itu, menurut dia, seluruh barang yang tidak layak dijual itu langsung disita,
sementara pemilik toko/swalayan diperingatkan agar tidak lagi mengulangi kesalahannya
itu.
"Nanti kita akan kembali melakukan razia, kalau masih ditemukan barang kadaluarsa, rusak
ataupun cacat maka pemilik toko/swalayan akan diberi sanksi tegas berupa mencabutan izin
usahanya," katanya.
Menurut dia, perbuatan menjual barang tidak layak itu merupakan pelanggaran terhadap UU
No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Untuk saat ini, sanksi tegas itu belum diterapkan karena dianggap para penjual itu belum
mengetahui peraturan tersebut.
Syahril juga menjelaskan, razia yang dilakukan tim gabungan merupakan kegiatan rutin,
setiap memasuki Ramadhan dan hari besar seperti Idul Fitri. antara/pt
Operasi makanan dan minuman juga melibatkan satpol PP dan unsur dari kesahatan
Puskesmas Sangkapura, dimulaidari jam 09.00 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB.
(bst)