Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi ada di mana-mana: di rumah, ketika anggota-anggota keluarga
berbincang-bincang di meja makan; di kampus, ketika mahasiswa-mahasiswa
mendiskusikan mata kuliah; di kantor, ketika kepala seksi membagi tugas; di masjid,
ketika mubaligh berkhotbah; dan juga di DPR, ketika wakil-wakil rakyat memutuskan
nasib bangsa. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi.
Komunikasi menentukan kualitas hidup kita.
Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian menumbuhkan
persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan
peradaban. Tetapi dengan komunikasi kita juga menyuburkan perpecahan, menghidupkan
permusuhan, menanamkan kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran.
Dengan komunikasi ini pula, kemudian kita membangun hubungan interpersonal
(antarpribadi) dengan orang lain.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Setiap
kali kita melakukan komunikasi, kita bukan hanya sekedar menyampaikan isi pesan; kita
juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita
dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk
mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya sehingga makin efektif komunikasi
itu berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini akan memaparkan hal-hal yang akan mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Hubungan Interpersonal?
2. Apa sajakah faktor yang terkandung dalam Hubungan Interpersonal?
3. Apa sajakah macam-macam teori Hubungan Interpersonal?
4. Bagaimanakah tahapan dalam hubungan interpersonal?
5. Apa sajakah faktor-faktor yang mampu menumbuhkan Hubungan Interpersonal
dalam Komunikasi Interpersonal?
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari karya tulis ini adalah memberikan pengetahuan yang lebih kepada
para pembaca agar dapat memahami hal-hal yang menyangkut hubungan interpersonal
secara lebih mendalam. Hubungan Interpersonal sebagai bagian utama dari kehidupan
perlu dipahami sehingga kita mampu menentukan sikap/langkah yang tepat dalam
menghadapi setiap situasi dan kondisi.
5. Pengikatan (Bounding) adalah tahap yang lebih formal atau ritualistik, bisa
berbentuk pertunangan atau perkawinan, namun "berhubungan tetap" juga merupakan
suatu bentuk pengikatan. Pasangan tsb sepakat menerima seperangkat aturan atau
norma yang mengatur hubungan mereka, dan mereka kini lebih sulit untuk berpisah.
Contoh percakapan:
"Aku ingin selalu bersamamu.
"Mari kita menikah saja."
1) Evaluasi dan Deskripsi. Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain; memuji
atau mengecam. Dalam mengevaluasi kita mempersoalkan nilai dan motif orang
lain. Evaluasi biasanya menyebutkan kelemahan orang lain, mengungkapkan
betapa jelek perilakunya, meruntuhkan harga dirinya, yang kemudian bisa
melahirkan sikap defensif. Deskripsi artinya penyampaian perasaan dan persepsi
tanpa menilai. Deskripsi dapat terjadi juga ketika kita mengevaluasi gagasan
orang lain, tetapi orang “merasa” bahwa kita menghargai diri mereka (menerima
mereka sebagai individu yang patut dihargai).
2) Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha untuk
mengubah orang lain, mengendalikan perilakunya, mengubah sikap, pendapat,
dan tindakannya. Sebaliknya orientasi masalah adalah mengomunikasikan
keinginan untuk bekerja sama mencari pemecahan masalah.
c. Sikap Terbuka
Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya dalam
menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Sikap open minded terwujud
dalam menilai sesuatu secara objektif, berorientasi pada isi, mencari informasi dari
berbagai sumber, lebih bersifat provesional dan bersedia mengubah kepercayaannya.
Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatisme (sikap tertutup). Bersama-sama dengan
sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling
pengertian, saling menghargai, dan paling penting saling mengembangkan kualitas
hubungan interpersonal.
A. Simpulan
1. Hubungan interpersonal adalah hubungan antara dua orang atau lebih, mulai
dari tingkat hubungan yang sekilas sampai abadi. Hubungan interpersonal terbentuk
ketika proses pengolahan pesan, (baik verbal maupun nonverbal) secara timbal-balik
terjadi dan ketika hubungan interpersonal interpersonal tumbuh, terjadi pula
kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara para partisipan yang terlibat.
2. Faktor-faktor dalam hubungan interpersonal terdiri dari jumlah individu yang
terlibat, tujuan yang ingin dicapai, jangka waktu, serta tingkat kedalaman/keintiman.
3. Model hubungan interpersonal meliputi: Model pertukaran sosial (social
exchange model), Model peranan (role model), Model permainan (games people
play model), Model Interaksional (interacsional model)
4. Menurut Knapp, tahapan dalam hubungan interpersonal terdiri dari Tahap
Memulai (Initiating), Tahap Penjajagan (Experimenting), Penggiatan (Intesifying),
Pengintegrasian (integrating), Pengikatan (Bounding). Sedangkan Jalaluddin
Rakhmat hubungan interpersonal berlangsung melewati 3 tahap, yaitu: pembentukan
hubungan, peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan.
5. Hal yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik diantaranya
Percaya (trust), Sikap Suportif, dan Sikap Terbuka (open-mindedness)