You are on page 1of 3

Morbilli/Measles/Rubeola

1. Definisi
Measles mrpkn penyakit respiratorik yang sangat menular, akut, dan exanthematous dengan gambaran
karakteristik klinis yaitu Koplik’s spot, erupsi pada membran mukosa buccal.
2. Epidemiologi
a. Worldwide distribution
b. Manusia satu-satunya natural host
c. Sebelum era adanya vaksin, di USA selalu menjadi epidemi setiap 2-5 tahun sekali dan terdapat
hampir 500rb kasus.
d. Setelah adanya live attenuated vaccine, jumlah kasus mulai menurun.
e. Thn 1993-1996, jmlh kasus <1000 di USA, thn 1995 309 kasus, tahun 2001 116 kasus, dan tahun
2004 hanya terdapat 37 kasus.
f. Orang-orang yang impaired cell-mediated immunity sangat rentan terkena.
g. Di US, tingkat mortalitas hanya 0,3% tetapi di negara berkembang bisa melebihi 1% bahkan
mencapai 10%karena malnutrisi, imunodefisiensi, dan HIV.
h. Ditularkan melalui sekresi respiratori, terutama paparan terhadap aerosol dan juga melalui droplet
besar.
i. Pasien contagious 1-2 hari sebelum onset gejala hingga 4 hari setelah rash muncul.
pucak infektivitas pada fase prodromal.
j. Interval dari infeksi hingga onset gejala adalah 10 hari dan hingga rash muncul 14 hari.
3. Etiologi
Measles virus genus Morbillivirus yang merupakan bagian dari family Paramyxoviridae. Hanya punya 1 tipe
antigen. Virion d 100-250nm, mengandung 6 protein. Kapsid internal terbentuk dari RNA dan 3 protein.
Envelope luar ada peplomer, 1 hemaglutinin, protein fusi lainnya. Reseptor virus ini adalah molekul CD46
dan CD150 yang banyak diekspreikan pada sel manusia.
4. Patogenesis
a. Periode inkubasi (biasanya 8-12 hari, kadang bisa sampai >3 minggu pada org dewasa)
Virus masuk ke tubuh manusia melalui respiratory tract dan multiply locally menyebar ke jaringan
limfoid regional dan terjadi multipilcation lagi primary viremia disseminates the virus melalui
aliran darah kemudian replikasi di sistem retikuloendotelial. secondary viremia menyebarkan bibit
pada permukaan epitel seluruh tubuh dan terjadi focal replication.
Measles dapat replikasi di limfosit tertentu dan membantu diseminasi ke seluruh tubuh.
Multinucleated giant cells dengan inklusi intranuklir terlihat pada jaringan limfoid seluruh tubuh
(lymph nodes, tonsils, appendix).
Kemudian pada fase prodromal (2-4 hari) dan 2-5 hari pertama munculnya rash, virus ada pada air
mata, sekresi nasal dan tenggorokan, urin, dan darah.
b. Days after onset of the rash
Maculopapular rash muncul pada hari ke-14 dimana antibodi sudah bisa mendeteksi, viremia hilang,
demam turun. Rash muncul karena hasil interaksi imunitas sel T dengan sel yang terinfeksi virus di
pembuluh darah kecil selama 1 minggu.
5. Manifestasi Klinis
a. Diawali dengan 2-4 hari respiratory prodromal yaitu malaise, 3C (cough, coryza, conjunctivitis), nasal
discharge, dan peningkatan suhu demam.
b. Setelah itu, dilanjutkan dengan munculnya Koplik’s spot yang biasanya berada di mukosa buccal.
Setelah onset dari rash, spot ini akan hilang. Tetapi pada seluruh mukosa buccal dan labial dalam,
akan terjadi perdangan serta kemerahan pada bibir.
c. Kemudian, erythematous, non pruritic, dan maculopapular rash muncul dari garis rambut dan
belakang telinga, menyebar ke bawah pada trunk dan limbs termasuk palms dan soles, dan sering
menjadi confluent. Pada hari keempat, rash akan menghilang.
d. Stelah itu, muncul brownish discoloration pada kulit, dan deskuamasi.
e. Demam menghilang bertepatan dengan hilangnya rash.
f. Lymphadenopathy, diare, muntah, dan splenomegaly dapat terjadi.
g. Hasil x-ray dada abnormal dapat terjadi karena invasi virus pada respiratory tract.
6. Komplikasi biasanya terjadi di 3 tempat, traktus respiratori, SSP, dan traktus GI
Komplikasi di traktus respiratori paling banyak terjadi di measles biasa pada umumnya.
Di SSP, biasanya terlihat abnormalitas di ensefalografi. Gejalanya demam, sakit kepala, drowsiness, koma,
dan atau kejang. Biasanya dimulai ketika rash muncul , kadang stelah bbrp minggu.
Di GI tract, bisa hepatitis,apendiksitis, ileocolitis, dan mesenteric adenitis.
7. Diagnosis
a. Lab: lymphopenia dan neutropenia. Jika ada encephalitis, peningkatan konsentrasi protein pada CSF
dan lymphocytosis
b. Immunofluorescent dari sekresi respiratori berupa antigen measles
c. Kultur atau PCR dari sekresi respiratori atau urin
d. EIAIgM 1-2 hr stelah onset rash, IgG setelah 10 hari.
8. Differential diagnosis
a. Kawasaki disease
b. Scarlet fever
c. Infectious mononucleosis
d. Toxoplasmosis
e. Drug eruption
f. Mycoplasma pneumoniae infection

Ket: classic measles koplik spot + 3C + rash mulai dari kepala (mudah terdiagnosis) tetapi kalo modified
measles lebih sulit terdiagnosis karena salah satu gejala bisa tdk muncul. Jd yg pnting bwt DD liat current
epidemiology, history of vaccine, dan foreign travel.

9. Pencegahan
a. Vaksin campak
b. Postexposure prophylaxis dalam waktu 6 hari setelah exposure
Ibu hamil dan <6 bln immune globulin (0.25 mL/kg; maximum: 15 mL) IM scepatnya stelah
exposure
Immunocompromised persons immune globulin (0.5 mL/kg; maximum: 15 mL) IM
>12 bln hanya vaksin dalam wktu 72 jam

10. Terapi
a. Biasanya suportf dan berdasarkan gejala. Pneumonia dan otitis media antibiotik, encephalitis
suportif liat tkanan intrakranial.
b. Vit A dosis  50000 IU utk bayi usia 1-6 bln, 100000 IU untuk bayi usia 7-12 bulan, 200000 IU utk
anak usia >1 tahun

Sumber: Harrison, Jawetz, Nelson

You might also like