You are on page 1of 36

FILSAFAT PANCASILA DAN

IDENTITAS NASIONAL
1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
2. Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa
dan Negara
3. Karakteristik Identitas nasional
4. Proses Berbangsa dan Bernegara
1
Pancasila sebagai sistem
filsafat
Rumusan
Kesatuan Sila- Kesatuan Sila-
Pengertian sila Pancasila sila Pancasila
Filsafat Sebagai suatu Sebagai Suatu
Sistem Sistem Filsafat

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT

Pancasila Sebagai
Nilai Dasar
Fundamental Inti Sila-sila
Bagi Bangsa dan Pancasila
Negara Republik
Indonesia
Pengertian filsafat:
 Secara Etimologi, Filasafat berasal
dari Bahasa Yunani ; Fhilein yang
artinya ”Cinta’’ dan Sophos yang
artinya ”Hikmah’’ atau
”Kebijaksanaan’’ atau ”Wisdom’’
(Nasution 1973). Jadi secara harpiah
istilah filsafat mengandung makna
”Cinta kebijaksanaan.’’
Pengertian Filsafat Menurut Tokoh-Tokoh Filsafat
•Socrates (469-399 s.M.)
filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa
perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia.
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan
menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau
melakukan peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap
diri secara obyektif

•Plato (472 – 347 s. M.)


Dalam karya tulisnya “Republik” Plato menegaskan bahwa para
filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of
truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai
ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat
merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan
terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini
kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif
Filsafat sebagai Produk Mencakup:
 Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu,
konsep-konsep, pemikiran-pemikiran
(rasionalisme, materialisme,pragmatisme dll)
 Filsafat sebagai suatu jenis problema yang
dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat . Manusia mencari suatu
kebenaran yang timbul dari suatu persoalan
yang bersumber pada akal manusia
Filsafat sebagai suatu proses:
 Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal
ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu
aktivitas berfilsafat dalam proses
pemecahan suatu permasalahan dengan
menggunakan suatu cara dan metode
tertentu yang sesuai dengan objeknya.
CABANG-CABANG FILSAFAT:
 Metafisika, membahas tentang hal-hal yang
bereksistensi dibalik fisis yang meliputi bidang-bidang
ontologi, kosmologi dan antropologi.
 Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat
pengetahuan
 Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat
metode dalam ilmu pengetahuan
 Logika, berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir,
yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.
 Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku
manusia
 Estetika, berlaitan dengan persoalan hakikat
keindahan
RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM

 Pengertian Sistem: Suatu kesatuan


bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk suatu tujuan
tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Ciri-cirinya:

 Suatu kesatuan bagian-bagian


 Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi
sendiri-sendiri
 Saling berhubungan dan saling ketergantungan
 Untuk mencapai suatu tujuan tertentu
 Terjadi dalam suatu lingkungan yang komplek
( Shore dan Voich, 1974)

-
Susunan Kesatuan Sila-sila
Pancasila yang Bersifat ORGANIS;
 Pancasila meruapakan suatau kesatuan
majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila yang
lainnya dan antara sila satu dengan yang
lainnya tidak saling bertentangan.
Susunan Pancasila Bersifat
Hierarkhis dan Berbentuk Piramida;
 Urutansila-sila pancasila
menunjukan rangkaian tingkat
dalam luasnya dan isi sifatnya
(Kwantitas dan Kwalitasnya)
RUMUSAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
 Dasar Antropologis Sila-sila
Pancasila: ‘’ Pancasila yang terdiri dari
lima sila setiap sila bukanlah merupakan
asas yang berdiri sendiri-sendiri,
melainkan memiliki suatu kesatuan dasar
ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada
hakikatnya adalah manusia yang memiliki
hakikat mutlak monopluralis, hakikat dasar
ini juga disebut sebagai dasar
antropologis.
 Dasar Epistemologis Sila-sila
Pancasila:
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
juga juga merupakan suatu sistem
pengetahuan.
 Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila:
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga juga memiliki suatu kesatuan
dasar aksiologinya sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya juga merupakan satu kesatuan
INTI ISI
SILA-SILA PANCASILA
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
Terkandung nilai bahwa negara yang
didirikan adalah sebagai pengejawantahan
tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.
 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab:
Dalam sila ini terkandung nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk
yang beradab
 Sila Persatuan Indonesia; Terkandung nilai
bahwa negara adalah sebagai penjelmaan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu
sebagai makhluk individu dan sebagai
makhluk sosial. Negara adalah suatu
persekutuan hidup bersama diantara
elemen-elemen yang membentuk negara
yang berupa SARA.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan;terkandung nilai demokrasi
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia; terkandung nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama (keadilan sosial).
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK
 Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila
tidak hanya merupakan derivasi
peraturan perundang-undangan,
melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubungannya
dengan legitimasi kekuasaan , hukum
serta berbagai kebijakan dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara.
 Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan negara dijalankan sesuai
dengan
Legitimasi hukum
Legitimasi demokratis
Legitimasi moral
 Pancasilalah yang memiliki tiga dasar
tersebut. Sehingga pantas untuk dipahami
dan diaplikasikan Pancasila sebagai etika
politik dinegara kita.
2
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
1. Ideologi berasal dari kata “idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berarti
ilmu. Kata idea berasal dari bahasan
Yunani ”eidos” yang artinya bentuk .
Disamping itu ada kata ”idien” yang
artinya melihat. Jadi secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengertian-
pengertian dasar.
2. Secara umum ideologi dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan , ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut; bidang politik, bidang
sosial, bidang kebudayaan, dan bidang
keagamaan. (Soejono Soemargono, Ideologi
Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat
Pancasila dan Pelaksanaannya dalam
masyarakat Kita Dewasa ini)
 IDEOLOGI TERTUTUP; Suatu sistem
pemikiran tertutup dengan ciri khas :
 Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah
hidup dalam masyarakat melainkan merupalan
suatu cita-cita satu kelompok orang yang yang
mendasari suatu program untuk mengubah atau
membaharui masyarakat.
 Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-
cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari
tuntutan kongkret dan operasional yang keras,
yang diajukan dengan mutlak
 IDEOLOGI TERBUKA; Suatu sistem pemikiran
terbuka dengan ciri khas:
 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar,melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
itu sendiri.
 Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan,
melainkan dibutuhkan
 Isinya tidak operasional, baru menjadi
operasional kalau sudah dijabarkan kedalam
perangkat yang berupa konstitusi atau
perundang-undangan lainnya.
MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN
NEGARA

 Ideologi bermakna sebagai cita-cita


harapan, ide-ide serta pemikiran-
pemikiran yang secara bersama
merupakan suatu orientasi yang bersifat
dasariah bagi semua tindakan dalam hidup
kenegaraan. Ideologi membimbing bangsa
dan negara untuk mencapai tujuannya
melalui berbagai realisasi pembangunan,
hal ini desebabkan karena dalam ideologi
terkandung suatu orientasi praksis.
Keberadaan Pancasila

 Pancasila sebaga jiwa Bangsa Ind.


 Pancasila sebagai kepribadian Bangsa
Indonesia
 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia
 Pancasila sebagai dasar Negara RI
 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum
 Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa
Indonesia pada waktu Mendirikan Negara.
 Pancasila sebagai cita-cita dan Tujuan Bangsa
Indonesia
 Pancasila Sebagai falsafah Hidup yang
mempersatukan bangsa Indonesia.
Ada dua hal penting yang
perlu dilakukan dalam
menempatkan Pancasila
sebagai ideologi perubahan:
Pertama, Pancasila sebagai dasar
negara dan falsafah hidup berbangsa
idealnya tumbuh dan dipraktekkan
dalam setiap aktivitas masyarakat.
Sosialisasi nilai-nilai Pancasila harus
terus digelorakan, tidak terkecuali
internalisasi nilai-nilainya dalam
kehidupan masyarakat. Kesadaran
terhadap Pancasila sebagai identitas
nasional minimal jadi mainstream-nya.
Kedua, sikap konsisten dari berbagai elemen bangsa. Pemimpin
dan elit politik di negeri ini harus menjadikan Pancasila sebagai
pedoman dalam berpikir dan bertindak. Tidak sekedar menjadi
penghias dan pemanis bibir, tapi perlu langkah kongkrit.
Menjunjung tinggi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, harus mampu
melawan berbagai bentuk kemusyrikan. Bangsa ini tidak perlu
menghamba kepada negara manapun, harus lebih yakin
kreatifitas sendiri dan pertolongan Tuhan untuk bisa lebih maju.
Sila kemanusiaan harus mampu menghentikan merajalelanya
situasi yang tidak manusiawi. Manfaatkan cinta Persatuan
Indonesia untuk membangun rasa nasionalisme dan patriotisme
bangsa yang sudah mulai menurun. Sila permusyawaratan harus
dikedepankan dalam konteks demokrasi yang sudah mulai keluar
dari koridor dan harapan rakyat. Tidak kalah pentingnya sila
keadilan sosial, dalam memperkuat solidaritas dan integrasi sosial
dan menutup peluang disparitas atau kesenjangan sosial ekonomi
yang selama ini tumbuh di tengah masyarakat.
AKSIOLOGI
 Aksiologi adalah istilah yang berasal dari
kata yunani yaitu, axios yang berarti
sesuai atau wajar. Sedangkan logos
berarti ilmu.
 Jadi Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
 Menurut John Sinclair, dalam lingkup
kajian filsafat ini merujuk pada pemikiran
atau atau suatu sistem seperti politik,
sosial dan agama.
Ontologi
 Ontologi berasal dari istilah Philosophy, dimana
ontologi diartikan sebagai cabang ilmu dari
metafisika yang berhubungan dengan alam dan
relasi-relasi yang dimilikinya
 Menurut Smith B (2005), Ontologi adalah ilmu
tentang definisi, jenis dan struktur dari obyek,
kejadian-kejadian, proses-proses dan relasi-
relasi yang ada dalam setiap area kenyataan.
Kosmologi
 Kosmologi bahasa Inggrisnya adalah
cosmology yang berasal dari bahasa
yunani cosmos (dunia, semesta alam) dan
logos (ilmu tentang alasan pokok bagi
suatu pertimbangan)
 Kosmologin adalah ilmu tentang alam
semesta sebagai suatu sistem rasional
yang terartur.

You might also like