You are on page 1of 8

Actuating (Komunikasi)

Managemen Pendidikan dan Pelatihan

MAKALAH
Disusun untuk memenui tugas mata kuliah Managemen Pendidikan dan Pelatihan
yang dibina oleh Dr. Sulton, M.Pd

Oleh :
Kelompok X
Dedi Mukhlas (209121419493)
Slamet Ramdani (209121419491)
Lutfi Fuad (209121415734)
Hellen Sungging H. (209121415725)
Slamet Ramdani (209121415742)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Februari 2011

1
 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “comunicare” yang
memiliki pengertian kesamaan atau persamaan. Ada beberapa pendapat para ahli
yang menjelaskan pengertian komunikasi yaitu:
1. Proses pengalihan ide dari sumber kepada suatu penerima atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M.
Rogers).
2. Transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya,
dengan menggunakan simbol-simbol – kata-kata, gambar, figur, grafik
dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut
dengan komunikasi (Bernard Berelson & Gary A. Steiner).
3. Instrumen interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi
setiap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam
menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (David K. Berlo).
4. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya
(khalayak) (Hovland, Janis & Kelley).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang
atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat
dimengerti.

 Tujuan Komunikasi
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara
spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajarai atau mengajarkan sesuatu.
2. Mempengarui perilaku seseorang.
3. Mengungkapkan perasaan.
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain.
5. Berhubungan dengan orang lain.
6. Menyelsaikan sebuah masalah.

2
7. Mencapai sebuah tujuan.
8. Menurunkan ketegangan dan menyelsaikan konflik.
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.
 Proses Komunikasi
Ada beberapa proses untuk melakukan sebuah komunikasi, dengan
komponen dasar sebagai berikut:

 Pengiriman Pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan


kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudnya. Pesan dapat berupa
verbal dan non-verbal, materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana
kerja, pertanyaan dan sebagainya.
 Simbol atau Isyarat adalah sebuah pesan yang disampaikan dengan
mengunakan kode atau symbol sehingga pesat dapat dipahami oleh orang
lain. Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, perilaku atau menunjukan arah tertentu.

3
 Media atau Penghubung adalah alat untuk penyampaian pesan seperti: TV,
radio, surat kabar, papan pengumuman, pamphlet, dan media lainnya.
 Mengartikan Kode atau Isyarat adalah proses pemahaman pesan yang sudah
diterima oleh alat indera (telinga, mata, dan seterusnya) untuk diartikan oleh
si penerima pesan.
 Penerima Pesan adalah orang yang dapat memahami pesan yang diberikan
oleh si pengirim pesan meskipun dalam bentuk code atau isyarat.
 Balikan atau Feedback adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
 Ganguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga
penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

 Dasar Komunikasi
Proses dari sebuah komunikasi adalah jelas memiliki tujuan dan dasar
untuk melakukan sebuah komunikasi, antara lain sebagai berikut ini:
 Niat menyangkut:
1. Apa yang akan disampaikan
2. Siapa sasarannya
3. Apa yang akan dicapai
4. Kapan akan disampaikan
 Minat, ada dua faktor yang mempengarui yaitu:
1. Faktor obyektif adalah merupakan rangsang yang kita terima.
2. Faktor subyektif adalah merupakan faktor yang menyangkut diri si
penerima stimulus.
 Pandangan adalah makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,
menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan,
pekerjaan, pengalaman, dan kerangka piker seseorang.
 Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
 Libat, merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

4
 Jenis Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari:

1. Komunikasi verbal dengan kata-kata.


Komunikasi verbal mencangkup beberapa macam aspek-aspek seperti:
a. Vucabulary (pembendaraan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif
bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena
itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila
kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, bila terlalu cepat atau
terlalu lambat.
c. Intonasi suara akan mempengarui arti pesan secara dramatik sehingga
pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara
yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989),
memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu
menghilangkan stress dan nyeri. Humor adalah merupakan satu-
satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara
singakat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga
lebih muda dimengerti.
f. Timing (waktu yang tempat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan
karena komunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar
atau memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh.


Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal, yang dimaksud
komunikasi non verbal:

5
a. Ekspresi wajah, wajah merupakan sumber yang kaya dengan
komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinteraksi atau tanya jawab berarti
orang tersebut terlibat dan mengahargai lawan bicaranya dengan
kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan
lebih bersifat spontan dari komunikasi verbal.
d. Postur tubuh dan agaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk,
berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh
dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
e. Sound (suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah
satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi.
f. Gerak Isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan.
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi.

 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Ada beberapa macam bentuk komunikasi yang dapat dilihat dari beberapa
hal misalnya:
a. Bentuk Komunikasi Berdasarkan Langsung dan Tidak Langsung.
1. Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung
oleh dua orang atau lebih tanpa mengunakan alat atau media komunikasi.
2. Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang mengunakan alat atau
media untuk berkomunikasi, misalnya; radio, buku, TV, dan lain-lain.

b. Komunikasi Berdasarkan Besarnya Sasaran.


1. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan sasarannya kelompok orang
dalam jumlah besar.

6
2. Komunikasi kelompok adalah komunikasu degan sasarannya kelompok
atau beberapa orang.
3. Komunikasi perorangan adalah komunikasi dengan sasarannya adalah satu
orang.

c. Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan


Komunikasi memiliki pesan yang dimana pesan tersebut memiliki arah
atau tujuan untuk penerima pesan tersebut, yaitu:
1. Komunikasi satu arah adalah pesan yang disampaikan oleh sumber kepada
sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk
memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
2. Komunikasi timbal balik adalah pesan disampaikan kepada sasaran dan
sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau
perorangan merupahkan komunikasi timbal balik.

 Hambatan Komunikasi
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
 Hambatan dari pengiriman pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengarui oleh perasaan atau situasi emosional.
 Hambatan dalam penyandian atau symbol. Hal ini dapat terjadi karena
bahasa yang digunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama
atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam pengunaan
media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik
sehingga tidak dapat mendengar pesan.
 Hambatan pada bahasa sandi. Hambatan yang terjadi dalam
menafsirkan oleh si penerima.
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian saat
menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka, tangapan yang
keliru dan tidak mencari informasi yang lebih lanjut.

7
 Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
mengambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretative,
tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan fisik adalah hambatan yang dapat menganggu komunikasi yang


efektif, cuaca ganguan alat komunikasi, dan lain-lain.
3. Hambatan Semantik adalah hambatan dalam pengunaan kata-kata dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti menduan yang berbeda, tidak
jelas atau berbelit-belit antara pemberi dan penerima pesan.
4. Hambatan Psikologis adalah hambatan yang kadang-kadang menganggu
komunikasi, misalnya: perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda
antara penerima dan penerima pesan.

You might also like