Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beton
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan cara mencampurkan agregat
halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air, semen Portland atau bahan pengikat
hidrolis lain yang sejenis, dengan atau tanpa bahan tambah lain dengan
perbandingan tertentu.
Campuran beton bilamana dituang dalam cetakan kemudian dibiarkan
maka akan mengeras seperti batuan. Pengerasan itu terjadi oleh peristiwa reaksi
kimia antara air dan semen, dan hal ini berjalan selama waktu yang panjang, dan
akibatnya campuran itu selalu bertambah keras setara dengan umurnya.
Kekuatan, keawetan dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat-sifat
bahan dasarnya, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun
cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan, dan cara
perawatan selama proses pengerasan (Tjokrodimuljo, 1996).
Beton dapat didefenisikan sebagai campuran antara semen Portland atau
semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa
bahan tambahan membentuk massa padat. Secara umum beton merupakan hasil
reaksi antara semen hidraulik dengan air (SK. SNI T-15-1990-03 dalam Mulyono,
2004). Definisi beton dapat dilihat pada tabel 2.1
5
6
Beton merupakan bahan yang memiliki kuat tekan yang tinggi. Bila dibuat
dengan cara yang baik, kekuatannya akan menyamai batuan alami
(Tjokrodimuljo, 1996). Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, maka dari itu
untuk mengimbangi kondisi kuat tarik beton yang rendah tersebut, suatu struktur
beton perlu diperkuat dengan baja tulangan, yang kemudian disebut dengan
struktur beton bertulang.
Beton dalam keadaan mengeras mempunyai nilai kuat tekan yang tinggi.
Dalam keadaan segar beton mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Selain itu beton juga tahan terhadap serangan korosi. Secara umum kelebihan dan
kekurangan beton adalah (Mulyono, 2004) :
1. Kelebihan
a) Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi,
b) Mampu memikul beban yang berat,
c) Tahan terhadap temperatur yang tinggi,
d) Biaya pemeliharaan yang kecil.
2. Kekurangan
a) Bentuk yang telah dibuat sulit diubah,
b) Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi,
c) Berat,
d) Daya pantul suara yang keras.
Perencanaan campuran beton yang akan digunakan dalam pelaksanaan
konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, keawetan, kemudahan
pelaksanaan dan ekonomis. Campuran beton pada umumnya menggunakan
agregat dengan volume 60% sampai dengan 70% dari volume totalnya. Harga
agregat relatif murah, maka dari itu dianjurkan agar menggunakan bahan ini
sebanyak mungkin agar beton yang dihasilkan ekonomis dan pemakaian banyak
agregat dapat mengurangi penyusutan akibat mengerasnya (mengeringnya) beton.
7
2. Air
Air merupakan salah satu bahan yang penting dalam pembuatan beton
karena menentukan mutu dalam campuran beton. Fungsi air pada campuran
beton adalah untuk membantu reaksi kimia yang menyebabkan
9
3. Agregat
Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan
pengisi dalam campuran mortar atau beton. Walupun namanya sebagai bahan
pengisi akan tetapi agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
mortar/betonnya, sehingga pemilihan agregat merupakan suatu bagian penting
dalm pembuatan mortar/beton.
Untuk mendapatkan beton yang baik, diperlukan agregat yang
berkualitas baik pula. Agregat yang baik untuk pembuatan beton sebaiknya
memenuhi persyaratan (Tjokrodimuljo, 1996) sebagai berikut :
a. Butir-butirnya tajam, kuat dan bersudut.
b. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 % untuk agregat halus dan 1 %
untruk agregat kasar.
c. Tidak mengandung zat organis.
d. Tidak mengandung garam yang menghisap air dari udara.
e. Bersifat kekal, tidak hancur atau berubah karena cuaca.
f. Harus mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penggunaan agregat
dalam campuran beton ada lima (Landgren, 1994 dalam Mulyono, 2004)
antara lain :
a. Volume udara
Udara yang terdapat dalam campuran beton akan mempengaruhi proses
pembuatan beeton, terutama setelah terbentuknya pasta semen.
b. Volume padat
Kepadatan volume agregat akan mempengaruhi berat isi dari beton yang
telah dibuat.
10
nilai slump bisa ditingkatkan kembali sampai mendekati atau menyamai nilai
slump awalnya.