You are on page 1of 16

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Negara Indonesia termasuk negara Kelima yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar
di dunia. Dimana seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka meningkat pula jumlah
tenaga kerja yang akan di hasilkan nantinya. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor terpenting
dalam perusahaan manufaktur, karena dengan tenaga kerja dan peranan para karyawanlah maka
kegiatan perusahaan dapat dijalankan demi menghasilkan tenaga kerja yang nantinya dapat
diharapkan, maka pihak manajemen perlu mengadakan pembinaan dan pengendalian yang baik serta
mengadakan program-program yang dapat menunjang keamanan kerja para karyawan.

Pemeliharaan atas kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan merupakan hal yang
penting guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif serta akan membuat karyawan
menjadi produktif dan lebih loyal terhadap peruahaan.

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia, Panasonic Gobel


Indonesia selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang baik antara karyawan dan perusahaan untuk
mencapai kesejahteraan baik kesejahteraan karyawan maupu kesejahteraan perusahaan. Lingkungan
kerja yang kondusif ini diciptakan dengan pemenuhan standar kesehatan dan keselamatan kerja bagi
karyawan serta adanya program-program kesejahteraan bagi karyawan. Berdasarkan pada Kunjungan
Kerja Lapangan kami di Panasonic Electric Works Gobel Manufacturing Indonesia (PEWGMID),
Gobel Industrial Complex EJIP Industrial Parks Plot 3D, Lemah Abang, Bekasi, 17550, jawa Barat,
maka kami membahas tentang “Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT.
Panasonic Gobel Indonesia”.

II. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang penulis uraikan diatas maka masalah pokok yang disajikan
dengan penulisan ilmiah ini adalah bagaimana penerapan dari program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja pada PT. Panasonic Gobel Indonesia.

III. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah :


1. Mengetahui bagaimana program K3 diterapkan di lingkungan industri PT. Panasonic
Gobel Indonesia.

PROFIL PT. PANASONIC GOBEL INDONESIA

Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama Panasonic, Panasonic
Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang ini, merupakan manufaktur kelas dunia di bidang
produk elektronik, khususnya untuk kebutuhan konsumen awam, bisnis dan industri .

Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik


pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di
kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia)
dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82,000 orang dan mencapai total
penjualan sebesar 9,457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari
total penjualan luar negeri Panasonic Corporation.

Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di
hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio ‘tjawang’ oleh Almarhum Drs.
H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National
di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama
Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand
elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV
plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya.

Garis Besar Panasonic Gobel Indonesia

Nama Perusahaan : PT. Panasonic Gobel Indonesia


Alamat terdaftar : Jl. Dewi Sartika 14 Cawang, Jakarta 13630 Indonesia. Telephone:
(+62-21) 8090108, 8015710 Fax: (+62-21) 8015706, 80882620
Presiden Direktur : Ichiro Suganuma
Tanggal Pendirian : 1970 – PT. National Gobel
1991 – PT. National Panasonic Gobel
2004 – PT Panasonic Gobel Indonesia .
Kegiatan Bisnis : PT. Panasonic Gobel Indonesia (PGI) melakukan kegiatan penjualan
dan purna jual kepada para konsumen di Indonesia. Konsentrasi PGI
terletak pada produk-produk ‘consumer electronic’ yang terdiri dari
2 kategori besar, yaitu Digital AV dan Home Appliances.

Produk-produk Panasonic Gobel Indonesia

1. Digital AV

• 3D Full HD
• Plasma TV & LCD TV
• Digital Camera
• DVD Recorder
• Mini DV Camcoder
• Home Theatre
• Digital Audio Player

2. Home Appliances
• Split Air Conditioner
• Washing Machine
• Refrigerator
• Microwave
• Vacuum Cleaner
• Air Purifier

3. Health & Beauty


• Beauty Care
• Hair Dryer & Styler

4. Communications
• DECT Phone
• Personal Fax

5. Business Solutions
• Interactive Whiteboard
• Multi-Function Copier

6. Professional AV

• Broadcast Camera
• Projector
• Security System

Kelompok Perusahaan di Indonesia

Panasonic Indonesia Group


Panasonic Gobel Indonesia (PGI)
Address : Jl. Dewi Sartika (Cawang II), No.14, Jakarta 13630, Indonesia
Telephone : 021-80883504
Fax : 021-80883504
Website : http://www.panasonic.co.id .

Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI)


Address : Jl. Raya Bogor Km. 29, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Telephone : 021-8710221
Fax : 021-8710851

Panasonic Electric Works Gobel Manufacturing Indonesia (PEWGMID)


Address : Gobel Industrial Complex EJIP Industrial Parks Plot 3D, Lemah
Abang, Bekasi, 17550, West Java
Telephone : 021-8970044
Fax : 021-8970040

Panasonic Gobel Energy Indonesia (PECGI)


Address : Jl. Teuku Umar Km. 44, Cibitung, Bekasi 17520, West Java
Indonesia
Telephone : 021-88324919
Fax. : 021-88325033
Gobel International (GI)
Address : Jl. Dewi Sartika (Cawang II), No.14, Jakarta 13630, Indonesia
Telephone : 021-8015666
Fax : 021-8015665

Panasonic Shikoku Electronics Indonesia (PSECI)


Address : Kawasan Industri MM 2100, Jl. Lombok, 2 Blok 0-1, Cibitung,
Bekasi, 17520, West Java, Indonesia
Telephone : 021-8980005
Fax : 021-8981487

PT. Panasonic Semiconductor Indonesia (PSCID)


Address : Jl. Tol Jkt - Cikampek KM 47, Kawasan Industri KIIC Lot A1~4,
Teluk Jambe, Karawang 41361, Indonesia
Telephone : 021-8904248/50
Fax : 021-8904254

Panasonic Lighting Indonesia (PLI)


Address : Jl. Rembang, Industri Raya 47, Rembang, Pasuruan 67152, Jawa
Timur, Indonesia
Telephone : 0343-740230
Fax : 0343-740239

Panasonic Electric Works Mitra Indonesia (PEWMID)


Address : Kawasan Industri Menara Permai, Jl. Raya Narogong Km. 23.8,
Cileungsi, Bogor, 16820
Telephone : 021-8230054
Fax. : -
PENERAPAN PROGRAM KESEHATAN DA KESELAMATAN KERJA
PADA PT. PANASONIC GOBEL INDONESIA

Pengertian dan tujuan kesehatan dan keselamatan kerja

1. Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu


kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat
pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau
mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-
penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan
dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.

Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

a. Sasarannya adalah manusia

b. Bersifat medis.
2. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993).

Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :

a. Sasarannya adalah lingkungan kerja

b. Bersifat teknik.

Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ;


ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada
yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and
Health.

3. Tujuan K3

Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.

Tujuan hyperkes dapat dirinci sebagai berikut (Rachman, 1990) :

a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tanpa adanya
hambatan

Kecelakaan kerja

1. Pengertian

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor : 03 /MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang dimaksud dengan kecelakaan adalah
suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda.

2. Penyebab kecelakaan kerja


Secara umum, ada dua sebab terjadinya kecelakaan kerja, yaitu penyebab langsung
(immediate causes) dan penyebab dasar (basic causes).

a. Penyebab Dasar

1) Faktor manusia/pribadi, antara lain karena :

a) kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologis

b) kurangny/lemahnya pengetahuan dan ketrampilan/keahlian.

c) stress

d) motivasi yang tidak cukup/salah

2) Faktor kerja/lingkungan, antara lain karena :

a) tidak cukup kepemimpinan dan atau pengawasan

b) tidak cukup rekayasa (engineering)

c) tidak cukup pembelian/pengadaan barang

d) tidak cukup perawatan (maintenance)

e) tidak cukup alat-alat, perlengkapan dan berang-barang/bahan-bahan.

f) tidak cukup standard-standard kerja

g) penyalahgunaan

b. Penyebab Langsung

1) Kondisi berbahaya (unsafe conditions/kondisi-kondisi yang tidak standard) yaitu


tindakan yang akan menyebabkan kecelakaan, misalnya (Budiono, Sugeng, 2003) :

a) Peralatan pengaman/pelindung/rintangan yang tidak memadai atau tidak memenuhi


syarat.
b) Bahan, alat-alat/peralatan rusak

c) Terlalu sesak/sempit

d) Sistem-sistem tanda peringatan yang kurang mamadai

e) Bahaya-bahaya kebakaran dan ledakan

f) Kerapihan/tata-letak (housekeeping) yang buruk

g) Lingkungan berbahaya/beracun : gas, debu, asap, uap, dll

h) Bising

i) Paparan radiasi

j) Ventilasi dan penerangan yang kurang

Tindakan berbahaya (unsafe act/tindakan-tindakan yang tidak standard) adalah tingkah


laku, tindak-tanduk atau perbuatan yang akan menyebabkan kecelakaan, misalnya
(Budiono, Sugeng, 2003) :

a) Mengoperasikan alat/peralatan tanpa wewenang.

b) Gagal untuk memberi peringatan.

c) Gagal untuk mengamankan.

d) Bekerja dengan kecepatan yang salah.

e) Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi.

f) Memindahkan alat-alat keselamatan.

g) Menggunakan alat yang rusak.

h) Menggunakan alat dengan cara yang salah.

i) Kegagalan memakai alat pelindung/keselamatan diri secara benar.


Penyakit akibat kerja

1. Pengertian

Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit


Akibat Kerja menyebutkan bahwa Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah setiap
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Beberapa ciri penyakit akibat kerja adalah :

a. Populasi pekerja

b. Penyebab spesifik

c. Pemajanan di tempat kerja sangat menentukan

d. Kompensasi ada

e. Contohnya adalah keracunan Pb, Asbestosis, Silikosis (Budiono, Sugeng. 2003)

2. Jenis Penyakit Akibat Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER- 01/MEN/1981


mencantumkan 30 jenis penyakit, sedangkan Keputusan Presiden RI No 22/1993
tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan Kerja memuat jenis penyakit yang
sama, ditambah ; ‘penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan
obat.” Jenis penyakit akibat kerja tersebut adalah ;

a. Pneumokoniosis yang disebabkan oleh debu mineral pembentukan jaringan parut


(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.

b. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh


debu logam keras.

c. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh


debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis)
d. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang
yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.

e. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik.

f. Penyakit yang disebabkan oleh berillium atau persenyawaannya yang beracun.

g. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau persenyawaannya yang beracun.

h. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya yang beracun.

i. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun.

j. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun.

k. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun.

l. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun.

m. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun.

n. Penyakit yang disebabkan oleh flour atau persenyawaannya yang beracun.

o. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.

p. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon


alifatik atau aromatik yang beracun.

q. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.

r. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.

s. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.

t. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.


u. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan
seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida atau derivatnya yang
beracun, amoniak, seng, braso dan nikel.

v. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan

w. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,


tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).

x. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.

y. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yang


mengion.

z. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologik.

å. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena, atau persenyawaan, produk atau residu adri zat tersebut.

ä. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes

ö. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus.

aa. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi
atau kelembaban udara tinggi.

bb. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

Penerapan Program K3 pada PT. Panasonic Gobel Indonesia

Dari kunjungan di lapangan yang kami lakukan pada tanggal 26 Januari 2011 ke Panasonic
Electric Works Gobel Manufacturing Indonesia (PEWGMID), Gobel Industrial Complex EJIP
Industrial Parks Plot 3D, Lemah Abang, Bekasi, 17550, jawa Barat, dapat kami simpulkan bahwa PT.
Panasonic Gobel Indonesia merupakan perusahaan yang menerapakan peraturan K3 secara baik dan
benar. Perusahaan ini tidak semata-mata profit orriented tetapi juga tetap menjaga keamanan kerja
dari para pekerjanya. Di pabriknya tersebut kami melihat standar kerja yang cukup matang dengan
peralatan keamanan yang memadai.

Di pabrik tersebut, kami mengunjungi bagian pembuatan AC (Air Conditioner). Sebagian besar
pekerjaan memang sudah menggunakan mesin tetapi tenaga manusia juga masih sangat diperlukan.
Bekerja di tempat seperti itu, tentunya rawan terhadap terjadinya kecelakaan kerja baik yang
akibatnya dapat dirasakan langsung ataupun yang akan dirasakan di waktu yang akan datang. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, PT. Panasonic Gobel Indonesia melengkapi pabriknya dengan alat-alat
modern yang aman bagi karyawan serta melengkapi karyawannya dengan perlengkapan sesuai
prosedur keamanan kerja.

Alat pelindung diri yang diberikan kepada karyawan adalah :

1. Seragam / pakaian kerja

Berdasarkan dari apa yang kami lihat dilapangan, para pekerja di pabrik Panasonic
Gobel Indonesia mengenakan segaram yang sewarna berbentuk jumpsuit dengan
lengan pendek. Penggunaan seragam ini selain untk keamanan juga untuk
menyeragamkan anggota serta memberikan identitas jabatan bagi para karyawan.
Ukuran baju disesuaikan dengan masing-masing pekerja. Bahan baju yang digunakan
terbuat dari bahan yang nyaman dan cukup tebal untuk menghindari dari
kemungkinan terluka atau kecelakaan kerja serta tidak menghalangi kerja. Selain itu,
sebelum masuk ke dalam pabrik, para pekerja diharuskan untuk meninggalkan
barang-barang yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja dan mengganggu
jalannya kerja. Untuk para pekerja bertugas di laboratorium, diwajibkan untuk
mengenakan jas laboratorium. Hal ini bertujuan untuk melindungi pekerja dari bahan-
bahan kiia berbahaya yang mengkin tumpah atau terbakar.

2. Pelindung kepala
Alat pelindung kepala yang digunakan adalah topi pengaman. Alat ini digunakan
untuk menyeragamkan anggota dan juga melindungi kepala dari bahaya seperti
terjatuhnya material-material kecil. Lazimnya, pelindung kepala yang digunakan
adalah helm yang pada umumnya tebuat dari kevlar, serat resin, fiberglass, modern
plastic yang berguna untuk melindungi kepala kita dari benturan benda-benda keras.
Pemakaian helm lebih dianjurkan mengingat saat bekerja sangat mungkin terjadi
kecelakaan seperti terjatuhnya material keras dan menimpa kepala kita.

3. Kaca mata pelindung


Penggunaan kaca mata pelindung amat disarankan dalam melakukan pekerjaan-
pekerjaan tertentu di dalam pabrik seperti mengelas ataupun pekerjaan-pekerjaan lain
yang dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan mata. Penggunaan kaca mata
pelindung dimaksudkan untuk menghindari mata dan wajah dari kecelakaan akibat
percikan api, tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan juga radiasi.
Secara umum perlindungan mata terdiri dari :
• Kacamata pelindung
• Goggle
• Pelindung wajah
• Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk
melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser).

4. Masker
Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah
lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat
membahayakan pernafasan. Untuk menghindari terjadinya kerusakan paru-paru atau
efek-efek negatif bagi pernafasan, perusahaan mewajibkan para pekerjanya untuk
meggunakan masker. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis
kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan
dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang
masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring
udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti.

5. Alat pelindung telinga


Telinga merupakan organ vital dari manusia yang sangat berguna dan sensitive.
Sebagai organ tubuh yang vital, telinga tidak luput dari risiko kerusakan akibat kerja.
Umumnya kerusakan fungsi telinga sebagai alat pendengaran adalah permanent.
Sehingga proses rehabilitasinya bisa dikatakan sangat kecil kemungkinannya. Oleh
karena itu perlindungan terhadap organ yang satu ini sangat diperlukan untuk
mencegah rusaknya fungsi pendengaran akibat lingkungan kerja.
Kebisingan yang melebihi ambang pendengaran dan berlangsung dalam waktu yang
cukup lama serta berulang-ulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang
menetap, gangguan pendengaran yang terjadi akibat terpapar bising dikenal sebagai
gangguan pendengaran akibat bising.
Lingkungan kerja seperti di bengkel, pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya
sering dijumpai kebisingan yang cukup tinggi, rata-rata di atas 95 d B vs 80 d B batas
aman bagi pendengaran manusia. Dengan tingkat kebisingan yang tinggi, jika
seseorang berada pada lingkungan tersebut terlalu lama dan berulang-ulang, maka
resiko kerusakan fungsi pendengaran akan bertambah. Untuk itu sebagai pekerja di
lingkungan kerja seperti itu harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk melindungi
telinga mereka. Sejaun yang kami lihat, perusahaan telah mengharuskan para pekerja
untuk menggunakan pelindung telingan. Hal ini terlihat dari pemakaian alat tersebut
pada seluruh pekerja yang kami temui di dalam pabrik.

6. Sepatu pengaman
Dalam setiap perusahaan pemilihan penggunaan sepatu sangatlah penting, karena
dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang akan menciderai kaki para pekerja. Disini
kita harus selektif dan menggunakan sepatu yang mempunyai ujung yang sangat keras
dan alas yang tebal itu dimaksudkan agar kaki para pekerja telindungi dari kecelakaan
yang akan terjadi seperti halnya barang berat yang jatuh menimpa kaki para pekerja
dan benda tajam yang dapat menciderai kaki pekerja.

7. Sarung tangan
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila Anda
terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi bagi
Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia
tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang
pecan atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas
atau dingin. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi
pemakaian.

Selain melengkapi para pekerja dengan alat pelindung diri, perusahaan juga menetapkan
prosedur keamanan dalam menggunakan mesin-mesin produksi. Pengecekan terhadap mesin
dilakukan setiap hari sebelum proses produksi berjalan. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan memperlancar proses produksi.
Perusahaan memperbolehkan karyawannya untuk tidak bekerja apabila ditemukan ketidak
beresan pada mesin. Selain pengecekan dan perawaan mesin, untuk menjaga kesehatan dan
keselamata kerja para pekerja, pengangkutan barang-barang berat, seperti proses penyusunan
barang jadi, dilakukan dengan mesin. Sebelum kebijakan itu diterapakan, banyak pekerja
mengeluhkan terkena penyakit Hernia. Adanya bantuan alat pengangkut tersebut
memperkecil adanya penyakit tersebut pada para pekerja.

You might also like