Professional Documents
Culture Documents
JOB RELEVANT INFORMATION , VOI MANAJER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP JOB RELATED
OUTCOME
JEFRY GASPERSZ
UniversitasGadjah Mada Yogyakarta
Abstract
This study analysis the relation of decentralised structure (SD), budgetary participation (PA) by job relevant
information (JRI), managers’VOI (VOI manajer), and also its influence to job related outcome (organisational
commitment, job performance, job satisfaction).The respondents are middle-level managers and lower-level
managers at State Owned Enterprises (BUMN). Data for the study were collected from 14 BUMN. The sampling
method used is purposive sampling. In total 346 questionnaires were distributed, 135 can be used in analysis, for
response rate of 39,02 percent Using structural equation modeling of AMOS (Analysis of Moment Structure) Program,
the result of this study indicates that SD do not have significant influence to JRI, VOI manajer, and job performance.
PA have significant influence to JRI, VOI manajer, job satisfaction, and job performance. JRI have significant influence
to organisational commitment, job satisfaction, and job performance, while VOI manajer have significant influence to
organisational commitment and job performance.
Keyword: decentralised structure, budgetary participation, job relevant information, managers’VOI, organisational
commitment, job satisfaction, job performance, middle-level managers, lower-level managers, and
State Owned Enterprises.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Bergesernya sistem manajemen tradisional ke era new public management yang berfokus pada
perbaikan kinerja organisasi, berimplikasi pada dibutuhkannya perubahan manajerial menyangkut personel
dan struktur organisasi. Personel diarahkan pada partisipasi dalam pembuatan keputusan terutama bagi
manajer level menengah dan bawah, sedangkan struktur organisasi diarahkan pada struktur yang
terdesentralisasi. Penerapan konsep new public management terutama bagi organisasi sektor publik di
Indonesia lebih ditujukan pada lembaga-lembaga publik yang selain mengejar profit juga harus
mengutamakan pelayanan kepada publik. Lembaga atau organisasi yang sesuai dengan kondisi di atas
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karena sesuai dengan misi dan tujuan organisasi tersebut
seperti dimaksud dalam PP No.3 tahun 1983. Struktur Desentralisasi dan Partisipasi Anggaran yang
mengarah pada meningkatnya Komitmen Organisasi, Kinerja Manajer, dan Kepuasan Kerja (job related
outcome) akan lebih baik jika ditunjang oleh manajer yang memiliki pemikiran inovatif dan kreatif (VOI
manajer), serta mempunyai lebih banyak informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya (job relevant
information).
Mia, dan Subramanian (2001) menunjukan terdapat hubungan positif dan kuat antara partisipasi
anggaran dan komitmen organisasi pada manajer yang memiliki VOI tinggi. Kim (1980), menyatakan
bahwa desentralisasi yang luas jika diberikan kepada manajer yang mempunyai VOI tinggi akan membuat
mereka lebih termotivasi dan percaya diri serta serius dalam menangani proyek inovatif. Kren (1992)
menyebutkan bahwa job relevant information sebagai decision fasilitating yang memberikan pengetahuan
lebih bagi manajer mengenai alternatif keputusan dan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
(Locke et al, 1986). Berdasarkan fenomena di atas perlu dilakukan penelitian lebih jauh mengenai sistem
pengendalian manajemen terutama mengenai hubungan struktur desentralisasi, partisipasi anggaran
dengan job relevant information, VOI manajer serta pengaruhnya pada meningkatnya job related outcome
yang terdiri dari komitmen organisasi, kinerja manajer, dan kepuasan kerja.
Rumusan masalah:
1. Apakah job relevant information, VOI manajer dan kinerja manajer dipengaruhi oleh struktur
desentralisasi.
2. Apakah job relevant information,VOI manajer, kinerja manajer, dan kepuasan kerja dipengaruhi oleh
partisipasi anggaran..
3. Apakah job relevant information mempengaruhi komitmen organisasi, kinerja manajer, dan kepuasan
kerja.
4. Apakah VOI manajer mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja manajer.
Mardiyah dan Gudono (2001) menemukan semakin tingginya pengaruh positif desentralisasi
terhadap kebutuhan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen. Penelitian di atas dapat
menghubungkan struktur desentralisasi dan job relevant information jika struktur desentralisasi diterapkan
secara penuh maka manajer level menengah dan bawah akan mengakibatkan manajer tersebut
membutuhkan informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya untuk memperbaiki pilihan tindakan dan
keputusan guna pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesisnya sebagai berikut:
H1a: Struktur desentralisasi mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan job relevant information.
2.6.1. SD & KM
Menurut Whitley (1999) sistem pengendalian yang terdelegasi akan memberikan otonomi bagi
bawahan untuk terlibat dalam penetapan standar dan monitoring sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.
Sejalan dengan Whitley (1999), Cropanzano dan Folger (1991) mengemukakan bahwa jika proses yang
digunakan untuk memutuskan berapa jumlah alokasi anggaran wajar maka tindakan bawahan akan
konstruktif yang mengakibatkan kinerja akan meningkat
H1b: Struktur desentralisasi mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajer.
2.7.1. PA & KK
Shield & Shield, 1998; Otley & Wilkinson, (1988) menunjukan bahwa ketidaktepatan tingkat
struktur desentralisasi dan partisipasi anggaran dapat mengarah pada job related outcome yang tidak
menguntungkan seperti pelaporan data yang tidak valid, rendahnya moral dan rendahnya kepuasan kerja.
Milani (1975) menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran dengan
kepuasan kerja. Berdasarkan bahasan di atas dikemukakan hipotesis:
H2b: Partisipasi anggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja.
2.7.2. PA & KM
Govindarajan (1992) menjelaskan bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh positif untuk
memotivasi manajer, yaitu adanya kecenderungan lebih besar dari bawahan untuk menerima target
anggaran bila mereka turut memegang kendali daripada anggaran tersebut ditetapkan secara sepihak. Hal
ini akan mendorong bawahan terikat pada komitmen yang lebih tinggi untuk mencapai kinerja. Ferdinand
Gul et al. (1995) menemukan bahwa pada organisasi dengan tingkat pelimpahan wewenang desentralisasi,
partisipasi penyusunan anggaran akan berpengaruh positif terhadap kinerja manajer sedangkan pada
organisasi yang tersentralisasi akan berpengaruh negatif.
H2c: Partisipasi anggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kinerja manajer.
kinerja yang menantang namun realistik. Manajer dengan VOI tinggi dan memiliki job relevant information
akan merespon dengan baik partisipasi anggaran karena akan memberikan kesempatan bagi mereka
untuk terlibat dalam proses penetapan target kinerja. O’Connor (1995) menemukan hubungan yang
konggruen antara VOI manajer dan partisipasi manajer dalam penetapan anggaran dan proses evaluasi
kinerja.
H2d: Partisipasi anggaran mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan VOI manajer.
3. Metodologi Penelitian
3.1. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel
Penelitian ini menggunakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai unit pengamatan dan
menggunakan individual (manajer level menengah & bawah) sebagai unit analisis. Data penelitian
dikumpulkan melalui survei dengan cara langsung mendatangi responden baik menyerahkan maupun
mengumpulkan kuesioner yang ditujukan kepada manajer menengah & bawah pada BUMN yang terdaftar
pada Directory BUMN tahun 2002.
3. Incremental fit yaitu GFI (goodness of fit index), Adjusted GFI (AGFI), Tucker Lewis Index (TLI) dan
Comparative FIT Index (CFI) di atas 0,90.
4. Nilai RMR (root mean square residual) dan RMSEA (root mean square error of approximation) yang
rendah.
mengkonfirmasi penelitian sebelumnya oleh O’Reilly et.al., (1991); Mia dan Subraimaniam, (2001); Otley &
Wilkinson, (1988).
5.2. Implikasi
Penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran kepada manajemen BUMN bahwa
nilai-nilai inovasi dan kreatifitas akan semakin berkembang jika didukung oleh adanya struktur
desentralisasi partisipasi manajer dalam penetapan anggaran.
Penelitian ini tidak berhasil menemukan efek intervening dari variabel job relevant information dan
VOI manajer atas hubungan struktur desentralisasi dengan job related outcome. Hal ini disebabkan kultur
organisasi pada BUMN yang tidak mendukung. Sehingga akan lebih baik jika variabel job relevant
information dan VOI manajer dipadukan dengan variabel kultur organisasi BUMN pada penelitian
berikutnya.
5.3. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan:
1. Penelitian ini menggunakan instrumen VOI manajer yang terdiri dari enam item, dan merupakan
bagian dari instrumen yang lebih besar yang dikembangkan oleh O’Reilly et al. (1991). Pemakaian
instrumen seperti ini dapat mempengaruhi validitas alat ukur, dan dapat mempengaruhi hasil
pengujian.
2. Penelitian ini menggunakan data survei berdasarkan cross sectional, sehingga perlu didukung
penelitian yang didasarkan pada data longitudinal untuk lebih memahami faktor lain yang dapat
mengubah pengaruh job relevant information dan VOI manajer terhadap job related outcome.
3. Responden dalam penelitian ini adalah manajer dari berbagai departemen fungsional, akibatnya
respon atau jawaban menjadi berbeda karena perbedaan departemen fungsional tempat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Arbuckle, J. L. (1997). Amos User’s Guide, Version 3.6. Chicago: Smallwaters Corporation.
Arbuckle, J. L., & Wothke, W. (1999). Amos 4.0 User’s Guide: SPSS, Smallwaters Corporation.
Baiman, S., (1982), “Agency Research in Management Accounting: A Survey”, Journal of Accounting
Literature 1, hal. 154-213.
_________, dan J.S. Demski, (1980),“Economically Optimal Performance Evaluation and Control Systems”,
Journal of Accounting Research, Supplement, hal. 184-228.
Brownell.P., (1982), “Participation in Budgeting Process: When it Works and When it Doesn’t”, Journal of
Accounting Literature, Vol.1, hal. 124-153.
Burns, T. and Stalker,M (1961), The Management of Innovation, Tavistock, London.
Chow, C.W., J.C. Cooper, dan W.S. Waller, (1988), “Participation Budgeting: Effects of a Truth-Inducing
Pay Scheme and Information Asymetry on Slack and Performance”, The Accounting Review 63,
hal. 111-122.
Cropanzano, R., dan Folger, R., (1991), Procedural Justice and Worker Motivation, In R.M. Staw & L.W.
Porter, Motivation and Work Behavior, New York: MCGraw-Hill, hal. 131-143.
Dansereau, F. Jr., Graen, G., dan Haga, W.J., (1975), “A Vertical Dyad Linkage Approach to Leadership
Within Formal Organisations”, Organizational Behaviour and Human Performance, Vo.13, hal.
46-78.
Gibson, James L., John M. Ivancevich and J.M. Donnlley, (1991), Organization: Behaviour, Structure and
Process, Seventh Edition, Homewood, Richard D. Irwin, Boston.
Govindarajan. V., (1986a), “Impact of Participation in the Budgetary Processon Managerial Attitudes and
Performance: Universalistic and Contigency Perspective”, Decision Sciences.
Gordon, L.A. and Narayanan, V.K. (1984), “Management Accounting System Perceived Environment
Uncertainty and Organisational Structure; An Empirical Investigation”, Accounting Organisations
and Society, vol. 9.
Gul, F.A., Tsui, J.S.L., Fong, S.C.C., dan Kwok, H.Y,L., (1995), “Decentralisation as a Moderating Factor in
The Budgeting Participation-Performance Relationship: Some Hongkong Evidence”, Accounting
and Business Research, Vol. 25, hal. 107-113.
Hair, J.F. Jr., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, dan William C. Black, (1998), Multivariate Data
Analysis, Fifth Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Kim, L. (1980), “Organisational Innovation and Structure”, Journal of Business Research, Vol. 8, hal. 225-
246.
Kren, Leslie, (1992), “Budgetary Partisipation and Managerial Performance: The Impact of Information and
Enviromental Uncertainty”, The Accounting Review, Juli.
Locke, E.A., dan Schweiger, D.M., (1986), “Participation in Decision Making: When Should It be Used?”,
Organizational Dynamics, hal. 65-79.
Luthans, F., (1995), Organizational Behavior, Seventh Edition, McGrow-Hill.
Magner, N., Welker, R.B. and Campbell, T.L. (1996), “Testing a Model of Cognitive Budgetary Participation
Procesess in a Latent Variable Structural Equations Framework”, Accounting and Business
Research, Vol. 27, hal. 41-50.
Mahoney, T.A., Jerdee, T.H., dan Carorll, S.J.(1965), “The Job of Management”, Industrial Relation,
Februari.
Mardiasmo., (2002), Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Cetakan I, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Mardiyah, Aida Ainul, dan Gudono (2001), “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi
Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Menejemen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4
No.1, Januari.
Merchant, K.A., (1981), “The Design of The Corporate Budgeting System: Influences on Managerial
Behaviour and Performance”, The Accounting Review.
Mia, L. and Subramaniam, N., (2001), “The Relation Between Decentralised Structure, Budgetary
Participation and Organisational Commitment: The Moderating Role of Managers’ Value
Orientation Towards Inovation”, Accounting, Auditing and Accountability. Vol. 14.
Milani, K., (1975), “The Relationship in Budget-Setting to Industrial Supervisor Performance”, The
Accounting Review, April.
Mowday, R.T., Porter, L.W. and Steers, R.M, (1979), “The Measurement of Organizational Commitment”,
Journal of Vacational Behavior, Vol. 14, hal. 224-247.
Mowday, R.T., Porter, L.W. and Steers, R.M, (1982), Organisational Linkages: The Psychology of
Commitment, Absenteeism and Turnover, Academic Press, New York.
Murray, D., (1990), “The Performance Effect of Participative Budgeting: An Integration of Intervening and
Moderating Variables”, Behavioral Research in Accounting.
O’Connor, N.G. (1995), “The influence of organizational culture on the usefulness of budget participation by
Singaporean-Chinese managers”, Accounting, Organizations and Society, Vol. 20, hal. 383-403.
O’Reilly., C.A., Chatman, J. and Caldwell, D.F. (1991), “People and Organizational Culture: A Profile
Comparison Approach to Assesing Person Organisational fit”, Academy of Management
Journal, Vol. 34.
Otley, D.T., dan Wilkinson, C. (1988), “Organisation behavior: Strategy, Structure and Enviroment and
Technology”, in Ferris, K.R., (ED), Behavior Accounting Research: A Critical Analysis, Century
Publishing, Columbus, OH.
Pierce, J., dan Delbecq, A. (1977), “Organisation Sturcture, Individual Attitudes and innovation”, Academy
of Management Review, Vol. 2, hal. .27-37.
Robbins, SP., (1989), Organisational Behavior, Englewood Cliff; Prentice Hall International.
Russel, R.D., dan Russell, C.J., (1992), “An Examination of The Effects of Organisasional Norms,
Organisasional Structure and Enviromental Uncertainty on Entrepreneurial Strategy”, Journal of
Management, Vol.18.
Shields, J.F. and Shields, M.D. (1998), “Antecedents to Participative Budgeting”, Accounting Organizations
and Society, Vol.23.
Chong, Vincent K., dan Kar Ming Chong, (2002), “Budget Goal Commitment and Informational Effects of
Budget Participation on Performance: A Structural Equation Modeling Approach”, Behavioral
Research in Accounting, Vol.14, hal. 65-86.
Whitley, R., (1999), “Firms, Institutions, and Management Control: The Comparative Analysis of
Coordination and Control Systems”, Accounting, Organizations and Society,24., Oktober.
Wiener, Y., (1982), “Commitment in Organization: A Normative View”, Academy of Management Review, 7,
hal. 418-428.
Lampiran
Tabel 4.1. Goodness-of-fit Model Penelitian
Indikator Goodness-of-fit Tingkat Kesesuaian yg Model Penelitian Keputusan
Diharapkan
X2-Chi-Square 132,074
DF +10
X2-Sig.Probability 0,05 0,000 Tidak Diterima
RMSEA 0,08 0,302 Tidak Diterima
GFI 0,90 0,804 Tidak Diterima
AGFI 0,90 0,452 Tidak Diterima
CMIN/DF 2,00 13,207 Tidak Diterima
TLI 0,95 0,009 Tidak Diterima
CFI 0,94 0,528 Tidak Diterima
Gambar 4.1.
Structural Equation Model Revisi
.17
e5
KO
.28
.12
e3
JRI
.26
.08
.00 .19
.30
e1 SD
.08 .37
.42 .21 e6
.25
.21 .31
.16
.06
MVOI
.31
e4 KK e7
.17
Uji Hipotesis
Chi-Square =.244
Probability =.885
CMIN/DF =.122 .27
GFI =.999
AGFI =.993
TLI =1.071
CFI =1.000
RMSEA =.000