You are on page 1of 7

PSIKODINAMIKA

Resume ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi


Pendidikan

Kelompok 1

Oleh
Nur Ahmad Soim
Nur Fadli Hazhar Fachral
Firda Melaty Herva

Universitas Negeri Jakarta


2010
PSIKODINAMIKA

Secara terminologi psikodinamika berarti jiwa yang aktif. Bisa kami artikan
bahwa psikodinamika adalah teori mengenai kepribadian yang menitik beratkan
pada kondisi dinamis dari jiwa dan perilaku manusia. Psikodinamika pertama
kali dikembangkan Oleh Sigmud Freud (1856-1939). Psikodinamika dari Freud
ini juga dikenal dengan nama Psikoanalis. Freud dikenal sebagai Bapak
Psikoanalisis. Teori Kepribadian oleh Sigmund Freud ini kemudian banyak
dikembangkan oleh pengikut-pengikut Freud. Pada makalah ini akan dikupas
terlebih dahulu teori-teori Psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud.

Deskripsi Perilaku Manusia

Deskripsi perilaku manusia menurut Freud mengikuti prinsip-prinsip berikut


ini.
z Prinsip Kesenangan (Pleasure Principle)
Setiap perbuatan didasari oleh keinginan untuk mencari kesenangan tanpa rasa
sakit/luka. Ada motivasi dalam diri manusia untuk mencari kesenangan dan
kegembiraan. Menurut prinsip kesenangan ini setiap kebutuhan harus segera
dipenuhi. Contohnya kebutuhan bayi untuk minum ASI.
z Prinsip Realitas (Reality Principle)
Berikutnya bahwa manusia dalam hidup tidak hanya untuk mencari kesenangan
tetapi dibatasi oleh kenyataan dari dalam ataupun dari luar/lingkungan. Bahwa
ada kesenangan yang harus ditunda/dibatasi oleh seseorang jika ingin mencapai
kesenangan di masa depan.
z Prinsip Pengurangan Tekanan (Tension Reduction Principle)
Masih ada hubungan dengan 2 prnsip sebelumnya, manusia cenderung untk
menghindari adanya tekanan. Manusia tidak selamanya bahagia, suatu saat dia
dalam keadaan sedih atau tertekan. Saat itu manusia punya kebutuhan untuk
mengurangi tekanan yang ada dalam dirinya.
z Prinsip Polaritas atau Dualitas
Semua dalam hidup ini dibedakan menjadi dua kutub karakteristik seperti
contohnya berikut, Baik-buruk, Benar-salah, hidup-mati, positif-negatif. Kita
dalam hidup kadang diberi pilihan yang sulit dan bertolak belakang dalam
mengambil keputusan.

2
z Prinsip Dorongan Pengulangan (Compulsion Repetition Principle)
Manusia cenderung mengikuti kegiatan yang membawanya kepada keberhasilan.
Manusia melakukan itu berulangkali sehingga menjadi kebiasaan dalam
hidupnya.

Dinamika dari Perilaku

Id (Das Es)
Id adalah sistem energi yang fenomenal pada diri manusia yang dibawa sejak
lahir. Id hanya mengikuti prinsip kesenangan untuk memenuhi keinginannya. Id
bersifat murni tidak mengetahui tentang batasan, tidak tahu tentang hukum
ataupun peraturan. Id ini muncul pada bayi yang baru lahir sampai usia 1 tahun.
Muncul rasa lapar dan haus mengakibatkan individu berusaha mempertahankan
keseimbangan hidupnya dengan berusaha memperoleh makanan dan minuman.
Dengan demikian Id memiliki perlengkapan berupa sifat primer.
Libido adalah bagian dari Id yang yang berhubungan dengan energi pada
manusia yang berkenaan untuk melanjutkan keturunannya di muka bumi.
Libido berkaitan dengan keinginan seksual alami pada manusia.

Ego (Das Ich)


Ego adalah perpanjangan dari Id yang mengikuti prinsip realitas. Ego mulai
muncul pada anak berumur 2 tahunan. Semakin sesuai ego dengan id individu
tampak semakin berbahagia. Ego berhubungan dengan kenyataan tetapi ego
tidak mempertimbangkan moral. Misal ketika individu lapar secara realistis
hanya diatasi dengan makan. Dalam hal ini ego mempertimbangkan cara
memperoleh makanan dan mempertimbangan makanan tersebut layak atau
tidak. Dengan demikian ego berfungsi untuk melibatkan proses kejiwaan yang
bersifat sekunder.

Superego (Das Ueber Ich)


Superego adalah bagian ketiga dari kepribadian seseorang. Seseorang yang
berhasil mengembangkan superegonya kepribadiannya telah berkembang
dengan penuh. Superego berkaitan dengan kesadaran seorang manusia atau bisa
juga dikatakan dengan hati nurani. Superego membuat keputusan mengenai
sesuatu perbuatan itu baik atau buruk berdasarkan standar yang telah diterima
oleh masyarakat. Superego adalah aspek sosiologis dari kepribadian yang isinya

3
berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normatif. Superego ini
terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur berperan, berpengaruh
atau berarti bagi individu.
Aspek kepribadian ini memiliki fungsi :
1. Sebagai pengendali Id agar dorongan-dorongan Id disalurkan dalam aktivitas
yang dapat diterima masyarakat.
2. Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
moral.
3. Mendorong individu kepada kesempurnaan

Tahap Perkembangan Manusia


Dilihat dari perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa, Freud
menggambarkan kepribadian dalam beberapa zona erogen.

Oral
Zona erogen disekitar mulut yang mulai dimiliki oleh bayi yang baru lahir yang
mengikuti prinsip kesenangan. Zona erogen ini memperoleh kesenangannya saat
menggunakan mulut/bibirnya untuk memperoleh makanan, terdapat pada bayi
baru lahir sampai 3 tahun. Bayi yang baru lahir mempunyai keinginan untuk
menyusui dari puting ibunya saat lapar. Saat lapar dia menangis dan saat
kebutuhannya itu terpenuhi bayi merasa senang.

Tahap Anal
Mulai berkembang pada anak usia 2-4 tahun. Di mana pada usia ini anak belajar
toilet training. Tahap anal ini anak mulai mengerti dan bisa mengontrol
keinginan untuk buang air besar (bowel movement)

Tahap Phallic
Setelah melewati masa oral dan anal, anak memasuki masa phallic. Di mana
anak mulai mengenal organ kelaminnya. Dan mengetahui dia berbeda dengan
lawan jenisnya.

Tahap Laten
Kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat
laten atau tertekan.

4
Tahap Genital
Terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini
individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi.

Tingkat Kesadaran Manusia

Sadar (Concious)
Bagian dari keadaan mental manusia saat manusia dalam keadaan benar-benar
terjaga/sadar. Dalam keadaan sadar kita tahu siapa diri kita, apa yang kita
lakukan, di mana kita berada, apa yang terjadi di sekeliling kita, bagaimana kita
melakukan sesuatu. Semakin orang menjadi aktif semakin sadar diri kita.

Prasadar (preconcious)
Tingkat berikutnya ada lah prasadar yaitu keadaan antara sadar dan tidak
sadar.

Tidak sadar (unconcious)


Bagian terbesar dari keadaan mental seseorang, berisi pengalaman masa lalu
seseorang, termasuk pengalaman yang tidak ingin kita ingat lagi.

Mekanisme Pertahanan Ego (Ego Defense Mechanism)

Ego adalah sentral dari kepribadian. Ego menginginkan sesuatu untuk memberi
kesenangan pada seseorang. Saat pemenuhan ego tertunda bahkan terhambat
karena berhadapan dengan kenyataan di dunia luar. Keadaan ini membuat
seseorang bisa membuat seseorang menjadi sangat sedih. Untuk
mempertahankan ego maka munculnya mekanisme pertahanan ego dalam diri
manusia. Karakteristik utama dari mekanisme pertahanan ego yaitu beroperasi
dalam keadaan tidak sadar. Orang yang bersangkutan dalam keadaan tidak
sadar bahwa dia sedang mempertahankan egonya.
Di bawah ini beberapa cara ego untuk mempertahankan diri, yaitu :

Represi
Bisa diartikan sebagai menekan/mengekang ego sehingga masuk dalam keadaan
tidak sadar. Bentuk-bentuk dari represi ini antara lain menghindar, menarik diri

5
atau membendungnya.

Regresi
Berarti kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya individu menjadi
berperilaku seperti bayi atau anak-anak lagi.

Formation Reaction
Seperti prinsip polaritis, mekanisme pertahanan ini bereaksi sebaliknya dari
yang terjadi pada dirinya. Reaksinya bahkan terlihat ektrem.

Projeksi
Menyertakan dan menyalahkan orang lain atas kesulitan yang seseorang alami,
bahkan orang lain dituduh lebih bersalah dari pada dirinya.

Fiksasi
Hampir sama dengan regresi yaitu terlihat kembali ke tahapan seperti anak bayi.
Namun dalam fiksasi seseorang memang memperoleh kenyamanan melakukan
hal tersebut. Contoh fiksasi oral.
Ke lima di atas merupakan mekanisme pertahanan diri yang sering dibicarakan.
Mekanisme pertahanan diri yang lain adalah
Sublimasi
Mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan
kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif Id yang
menjadi penyebab kecemasan ke dalam tingkah laku yang bisa diterima
masyarakat.

Displacement
Adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek
aau individu yang kuran berbahaya dibanding individu semula.

6
Lampiran
Tabel 1. Gambar skematis mengenadi 8 fase perkembangan menurut Erikson

Stadium Waktu Isi fase Aspek Kebaikan


mulainya Lingkungan dasar
1 Stadium oral Keperayaan Rasa aman, Pengharapan
sensoris usia dasar vs relasi yang baik dan usaha
menyusui kecurigaan dengan ibu
dasar
2 Stasium anal Otonomi vs Orang tua yang Kemauan kuat
malu dan adil dan dan kontrol
ragu-ragu bijaksana diri
3 Stadium Inisiatif vs rasa Situasi keluarga Keterarahan
genital bersalah yang sehat
4 Stadium laten, Rasa mampu, Orang-orang Kepandaian
umur anak rajin dan usaha dewasa yang dan metodik
sekolah vs rendah diri penuh
perhatian;
teman-teman
sebaya yang
kooperatif
5 Perioda remaja Identitas vs Orang-orang Setia dan suka
atau pemuda kebingungan dewasa dan menolong
identitas teman-teman
sebaya yang
menerimanya
6 Kedewasaan Intimitas vs Pasangan seks Cinta dan
muda isolasi kelekatan
7 Kedewasaan Generativitas vs Anak-anak, Sifat
stagnasi keahlian mengasuh dan
produksif, kesuburan
keluarga dan
pekerjaan
8 Masa tua Integritas aku Keturunan Kebijaksanaan
vs putus dalam arti luas dan pelepasan
harapan

You might also like