You are on page 1of 6

Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa

Wiwik Chrisnajanti *)

Pengaruh Program Remedial


terhadap Ketuntasan Belajar Siswa

Abstrak

elajar tuntas sangat penting dalam mencapai hasil belajar yang baik.
B Akan tetapi terdapat berbagai variabel yang sangat mempengaruhi
ketuntasan belajar. Salah satunya adalah pengajaran remedial.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu sejauh mana pengajaran remedial
dapat mempengaruhi pencapaian ketuntasan belajar siswa. Penelitian dilakukan
di SDK 6 BPK PENABUR Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran
remedial memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa
dalam mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian disarankan agar
pengajaran remedial dapat dilaksanakan di sekolah untuk membantu siswa
mencapai ketuntasan belajar.

The Effect of Remedial Teaching to the Students’ Mastery Learning

Abstract

(Mastery learning is very important to get a good result of studying. Mean-


while, there are variables that influence the mastery learning activities. One
of them is remedial teaching. This research is done in SDK 6 BPK PENABUR
Jakarta. The aim of the research is to get a view of how much the influence of
remedial teaching to the mastery learning activities. Final result shows that
remedial teaching gives a positive effect to the students to achieve the mas-
tery learning activities. So, it is proposed that the remedial teaching should be
given in schools to help students to mastery the learning activities).

*) Dra. Wiwik Chrisnayanti adalah guru Kimia di SMUK 5 BPK BPK PENABUR, Jakarta

Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002 81


Laporan Penelitian

A. Pendahuluan
Setiap guru menyadari bahwa dalam proses belajar mengajar selalu ada
siswanya yang mengalami kesulitan belajar sehingga siswa tidak mampu
mencapai ketuntasan belajar. Kesadaran tersebut belum sepenuhnya
ditindaklanjuti oleh guru untuk mengupayakan solusinya. Dalam pembahasan
ini, diajukan salah satu bentuk bantuan yang dapat diberikan oleh guru untuk
mencapai ketuntasan belajar yaitu memberikan kegiatan remedial. Kegiatan
ini, di lingkungan BPK PENABUR Jakarta, belum dilaksanakan secara merata di
seluruh jenjang sekolah terutama di jenjang SLTP dan SLTA. Oleh karena itu
penelitian ini ditujukan pada jenjang SD yang telah melaksanakan program
remedial sejak tahun 1994.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah
program remedial yang dilakukan di SDK 6 BPK PENABUR Jakarta berpengaruh
secara positif terhadap hasil belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar
dalam mencapai ketuntasan belajar.

B. Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis


Kerangka teoritis yang disajikan sebagai bahan pengajuan hipotesis penelitian
ini adalah :
(1) Prinsip belajar tuntas (mastery learning), yaitu sistem belajar yang
mengharapkan sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan
instruksional umum dari suatu satuan pelajaran secara tuntas. Standar
normal penguasaan tuntas adalah 85% dari populasi siswa harus
menguasai sekurang-kurangnya 75% dari tujuan instruksional yang hendak
dicapai.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa ada korelasi yang tinggi
antara skor tes bakat/ pembawaan/IQ siswa dengan skor hasil belajar siswa.
Akan tetapi Carroll dalam Ishack dan Warji (1987) berpendapat bahwa bakat/
IQ bukan merupakan indeks tingkat penguasaan yang dapat dicapai siswa,
melainkan merupakan ukuran kecepatan belajar untuk menguasai materi suatu
pelajaran. Dengan pengertian lain bahwa siswa IQ tinggi akan dapat menguasai
materi pelajaran lebih cepat dibandingkan siswa dengan IQ rendah. Ini berarti
penguasaan materi dapat dicapai oleh setiap siswa, baik memiliki IQ tinggi
maupun rendah, asalkan kepadanya diberikan waktu yang cukup dan pelayanan
yang tepat.
Melalui prinsip belajar tuntas, diharapkan rata-rata tingkat keberhasilan
siswa dalam menguasai materi pelajaran akan meningkat. Hal ini disebabkan
siswa-siswa yang lambat dalam hal menangkap pelajaran telah mendapat
perhatian dan kesempatan sehingga dapat menguasai program pengajaran
pokok.
82 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002
Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa

(2) Pengajaran remedial, bertujuan agar siswa dapat mencapai tujuan


pembelajaran yang telah ditetapkan, sekurang-kurangnya sesuai dengan
derajat ketuntasan minimum.
Pengajaran remedial memiliki beberapa fungsi, yaitu: a) fungsi korektif
yang memungkinkan terjadinya perbaikan hasil belajar dan perbaikan segi-
segi kepribadian siswa, b) fungsi pemahaman yang memungkinkan siswa
memahami kemampuan dan kelemahannya serta memungkinkan guru
menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa, c) fungsi
penyesuaian yang memungkinkan siswa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan memungkinkan guru menyesuaikan strategi pembelajaran
sesuai dengan kemampuannya, d) fungsi pengayaan yang memungkinkan siswa
menguasai materi lebih banyak dan mendalam serta memungkinkan guru
mengembangkan berbagai metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, e)
fungsi akseleratif yang memungkinkan siswa mempercepat proses belajarnya
dalam menguasai materi yang disajikan dan yang terakhir f) fungsi terapeutik
yang memungkinkan terjadinya perbaikan segi-segi kepribadian yang menunjang
keberhasilan belajar.
Beberapa pendekatan dalam pengajaran remedial pada akhirnya
dikembangkan oleh guru ke dalam berbagai strategi pelayanan pengajaran
remedial, yaitu :
a) Pendekatan kuratif, pendekatan yang dilakukan setelah diketahui adanya
siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran. Tiga strategi yang
dapat dikembangkan oleh guru, yaitu : strategi pengulangan, pengayaan
dan pengukuhan serta strategi percepatan.
b) Pendekatan preventif, pendekatan yang ditujukan kepada siswa yang pada
awal kegiatan belajar telah diduga akan mengalami kesulitan belajar.
Strategi pengajaran yang dapat dilakukan, yaitu kelompok homogen, in-
dividual, kelas khusus.
c) Pendekatan yang bersifat pengembangan, pendekatan yang didasarkan
pada pemikiran bahwa kesulitan siswa harus diketahui guru sedini
mungkin agar dapat diberikan bantuan untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Metode yang dipakai dalam pengajaran remedial harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa yang mengalami kesulitan belajar. Beberapa metode yang
dapat dipergunakan adalah metode pemberian tugas, diskusi, tanya jawab,
kerja kelompok, tutor sebaya, dan pengajaran individual.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002 83


Laporan Penelitian

C. Landasan Berpikir
Setiap anak normal berpotensi untuk mencapai ketuntasan belajar, asalkan
kepadanya diberi waktu dan layanan yang sesuai. Akan tetapi sistem pendidikan
umum di Indonesia terikat dengan waktu dalam pengertian bahwa sejumlah
materi pelajaran harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu, satu cawu
misalnya. Oleh karenanya siswa yang tergolong lamban belajar perlu dibantu
dengan pengajaran remedial agar mereka dapat mencapai ketuntasan belajar.

D. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah hasil belajar sesudah remedial lebih tinggi dari
hasil belajar sebelum remedial
H1: µ A > µ B

E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDK 6 BPK PENABUR Jakarta dengan sampel siswa
kelas 5 tahun ajaran 1997/1998 bidang studi Matematika. Sampel penelitian
sejumlah 43 orang secara cluster random sampling. Penelitian inti bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengajaran remedial terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa SDK 6 BPK PENABUR Jakarta. Data
dikumpulkan melalui wawancara kepada Kepala Sekolah dan 4 guru pelaksana
program (menggunakan pedoman wawancara) serta dokumentasi data nilai
siswa peserta remedial, dan dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan
rata-rata dua sampel yang berpasangan, yang sebelumnya dilakukan uji
normalitas dengan uji Liliefors dan uji kesamaan dua varians dengan uji Fisher.

F. Hasil Penelitian
Dari penelitian dikemukakan hasil sebagai berikut :
1. Uji normalitas : L hitung sebelum remedial = 0,125
L tabel = 0,1351 pada α = 0,05
Mengingat L hitung < L tabel, maka data berdistribusi normal
L hitung sesudah remedial = 0,1279
L tabel = 0,1351 pada α = 0,05
Mengingat L hitung < L tabel, maka data berdistribusi normal

2. Uji kesamaan dua varians : F hitung = 1, 183


Interval F tabel : 0,595 < F tabel < 1,68 pada α = 0,05
Karena F hitung di dalam F tabel maka Ho diterima, berarti varians
kedua populasi homogen.

84 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002


Pengaruh Program Remedial Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa

3. Uji perbedaan means dari dua sampel yang berkorelasi : t hitung = -


17,075
Interval tabel : - 1,666 < t hitung < 1,666 pada α = 0,05
Karena t hitung di luar dan berada di sebelah kiri interval t tabel maka H1
diterima, berarti rata-rata hasil belajar sebelum remedial lebih rendah
dari rata-rata hasil belajar sesudah remedial.

G. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, ternyata belajar tuntas
memberikan pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
dibuktikan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil rata-rata belajar
siswa sesudah remedial lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa
sebelum remedial. Pembuktian ini menunjukkan bahwa belajar tuntas
merupakan salah satu cara untuk membantu siswa yang belum mencapai
seluruh tujuan pembelajaran khusus untuk satu sub atau pokok bahasan.
Dengan demikian belajar tuntas dapat menolong siswa yang mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus.
Bentuk atau cara pelaksanaan belajar tuntas dapat dipilih oleh guru sesuai
dengan jumlah dan kondisi siswa serta jenjang pendidikannya. Pelaksanaan
belajar tuntas yang dapat dipilih guru, antara lain: tutor sebaya, pengajaran
individual, maupun kerja kelompok, sedangkan metode yang dapat digunakan,
antara lain diskusi, latihan, tanya jawab, dan pemberian tugas.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan, antara lain: (1) data
yang dipergunakan adalah data sekunder berupa nilai siswa, sehingga tidak
diketahui validitas dan reliabilitas serta tingkat kesukaran dan daya pembeda
soal yang diberikan guru dan (2) masukan yang dapat diberikan bagi para
guru mengenai pengajaran remedial dari penelitian ini belum jelas karena
menyangkut pelaksanaan proses penelitian yang dilakukan, seperti pengetahuan
dan kemampuan peneliti yang terbatas.

H. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data secara statistik dapat ditarik kesimpulan
bahwa program remedial berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
Artinya hasil belajar sesudah remedial lebih tinggi dari hasil belajar sebelum
remedial dilakukan. Dengan demikian program remedial dapat menolong siswa
yang mengalami kesulitan belajar untuk mencapai ketuntasan belajar.

Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002 85


Laporan Penelitian

2. Saran
Dalam rangka pencapaian ketuntasan belajar siswa, maka guru di sekolah
perlu melaksanakan program remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Pelaksanaan program ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh tidak
hanya pada jenjang SD, tetapi perlu dilaksanakan pada jenjang SLTP dan
SLTA.
Guru sebagai pembimbing program diharapkan dapat merancang program
sesuai dengan karakteristik individu setiap siswanya, sehingga setiap siswa
memperoleh layanan yang tepat.
Untuk kesempurnaan sebuah kajian, disarankan agar soal-soal yang diujikan
kepada siswa remedial telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu
disarankan kepada peneliti untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian, misalnya les privat di rumah.

Daftar Pustaka
Arikunto, S. (1988). Penilaian program pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Engkuswara. (1984). Metodologi pengajaran. Jakarta: Proyek Pengembangan
Perguruan Swasta Jakarta Dirjendikdasmen Depdikbud.
Ischak S. W. & Warji R. (1987). Program remedial dalam proses belajar-mengajar.
Yogyakarta: Liberty.
Jumaris, M. (1990). Diagnosa umum terhadap kesulitan belajar. Makalah pada
penataran guru-guru SDK–SLTA BPK BPK PENABUR Jakarta.
Muljono. (1990). Diagnostik kesulitan belajar dan pengajaran remedial makalah
pada penataran guru-guru SMU Kristen di Jl. Tanjung Duren IV Jakarta.
Surya & Amin. ( 1980). Pengajaran remedial. Jakarta: PD Andreola.
Tamarol, F. P. (1990, November 23). Pengajaran remedial: Suatu pendekatan dari
segi konseling makalah yang disampaikan pada penataran pengajaran reme-
dial di BPK PENABUR Jakarta.
Wijaya, H. C. (1996). Pendidikan remedial: Sarana pengembangan mutu sumber
daya manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

86 Jurnal Pendidikan Penabur - No.01 / Th.I / Maret 2002

You might also like