You are on page 1of 14

No.

Exp : 02 Nama : Anggit Nur Iman

Tanggal : 04 - 03 - 2011 Kelas : 3 TKJ B


“BLOCKING
Instruktur : Bpk. Nusirwan H. MENGGUNAKAN Sekolah : SMKN 1 Cimahi

Bpk. Dodi P. PROXY SERVER


(SQUID), GPL &
Pelajaran : Admin Server Tahun Ajaran 2010 / 2011
FDL”

A. Proxy Server

1. Pengertian Proxy Server

Proxy adalah sebuah aplikasi atau layanan yang


digunakan sebagai pembagi koneksi jaringan komputer,
pengatur beban, buffer atau cache dan filtering (ACL). Buffer
adalah penyimpanan sementara paket data pada saat proses
transfer paket data, hingga suatu saat paket data yang
disimpan sementara tersebut habis. Cache adalah
penyimpanan sementara paket data pada saat proses transfer
paket data, namun paket data yang disimpan sementara
tersebut tidak harus habis dan juga sifat dari cache ini hanya
sebagai cadangan saja.

Sebuah analogi; bila seorang pelajar meminjam buku di


perpustakaan, kadang si pelajar tidak diperbolehkan langsung
mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan dari
rak, tetapi kita meminta buku tersebut kepada petugas, tentu
saja dengan memberikan nomor atau kode bukunya, dan
kemudian petugas tersebut yang akan mencarikan dan
mengambilkan bukunya. Dalam kasus diatas, petugas
perpustakaan tersebut telah bertindak sebagai perantara atau
Proxy.

Petugas tersebut juga bisa memastikan dan menjaga


misalnya, agar pelajar hanya bisa meminjam buku untuk
pelajar, guru boleh meminjam semua buku, atau masyarakat
umum hanya boleh meminjam buku tertentu. Mungkin proses
tersebut menjadi lebih lama dibandingkan bila kita langsung
mencari dan mengambil sendiri buku yang kita inginkan.
Namun bila saja setiap kali petugas mencari dan mengambil
buku untuk seseorang, si petugas juga membuat beberapa
salinan dari buku tersebut sebelum memberikan bukunya
kepada orang yang meminta, dan menyimpannya di atas meja
pelayanan, maka bila ada orang lain yang meminta buku
tertentu, sangat besar kemungkinan buku yang diminta sudah
tersedia salinannya diatas meja, dan si petugas tinggal
memberikannya langsung. Hasilnya adalah layanan yang lebih
cepat dan sekaligus keamanan yang baik.

1
2. Fungsi Proxy

• Connection Sharing

Dalam suatu jaringan lokal yang terhubung ke jaringan


lain atau internet, pengguna tidak langsung berhubungan
dengan jaringan luar atau internet, tetapi harus melewati suatu
gateway, yang bertindak sebagai batas antara jaringan lokal
(privat) dan jaringan luar (publik). Gateway ini sangat penting,
karena jaringan lokal harus dapat dilindungi dengan baik dari
bahaya yang mungkin berasal dari internet, dan hal tersebut
akan sulit dilakukan bila tidak ada garis batas yang jelas antara
jaringan lokal dan internet. Gateway juga bertindak sebagai titik
dimana sejumlah koneksi dari pengguna lokal akan terhubung
kepadanya, dan suatu koneksi ke jaringan luar juga terhubung
kepadanya. Dengan demikian, koneksi dari jaringan lokal ke
internet akan menggunakan sambungan yang dimiliki oleh
gateway secara bersama-sama (connection sharing). Dalam hal
ini, gateway adalah juga sebagai proxy server, karena
menyediakan layanan sebagai perantara antara jaringan lokal
dan jaringan luar atau internet. singkatnya : 1 IP public dapat
digunakan oleh banyak user, selain itu juga untuk melindungi
jaringan dalam dari serangan luar.

• Filtering

Merupakan sebuah usaha pengamanan atau


pembatasan sehingga dengan adanya filtering sebuah proxy
server dapat mengamankan dan membatasi hak akses client
pada jaringan privat. Jadi meskipun mula-mula dibuat sebagai
cache nonsekuriti, tujuan utama proxy server sekarang menjadi
firewalling. Proxy server memperbarui request layanan pada
jaringan eksternal atas nama client mereka pada jaringan
private. Ini secara otomatis menyembunyikan identitas dan
jumlah client pada jaringan internal dari jaringan eksternal.
Karena posisi mereka di antara client internal dan server publik,
proxy juga dapat menyimpan content yang sering diakses dari
jaringan publik untuk mengurangi akses ke jaringan publik
tersebut. Kebanyakan implementasi nyata proxy sekuriti meliputi
pemfilteran paket dan Network Address Translation untuk
membangun firewall yang utuh. Teknologi tersebut dapat
digabungkan dengan proxy untuk menghilangkan serangan
yang terhadapnya proxy rentan.

2
• Caching (Internet Object Caching)

Adalah suatu cara untuk menyimpan hasil permintaan


internet-object. (seperti: data yang ada dari HTTP, FTP, dan
ghoper protokol) untuk membuat sistem dekat dengan
permintaan daripada ke sumber aslinya. Web browser dapat
menggunakan lokal squid cache sebagai proxy HTTP server, ini
akan mengurangi waktu akses seperti halnya penghematan
bandwidth. Dengan kata lain sebuah client tidak harus
melakukan kontak dengan server untuk meminta layanan akan
tetapi client dapat mendapatkan layanan (data) yang sudah
tersimpan pada proxy server, dengan hal ini maka akses akan
semakin cepat.

3. Macam – macam Proxy

• Proxy Web.
• Proxy SSL.
• Proxy Intercepting.
• Abuse, Detection dan Open Proxies; yang ini biasanya
digunakan untuk anti Spam pada mail server.
• Reverse Proxies; ini biasanya digunakan untuk yang
memiliki lebih dari satu webserver dalam jaringan.
• Proxy Splitter / Split Proxies; ini hanya untuk melakukan
splitting antar proxy.
• Transparent Proxy, merupakan suatu teknik agar Proxy
menjadi transparent atau tidak terlihat.

4. Menggunakan Proxy di OS Linux

Squid adalah software publik domain berbasis UNIX. fungsi


dari squid adalah meng-‘cache’ atau menyimpan data yang diminta
oleh pengguna (komputer client) biasanya berupa web pages dan
FTP. Platform UNIX yang di support oleh Squid adalah FreeBSD,
BSDI, Digital Unix, Irix, Linux, Solaris dan SunOs. Tidak semua
data bisa di cache oleh Squid, data-data yang bersifat dinamik
seperti CGI-BIN tidak di cache oleh Squid, jadi tiap kali ada
permintaan CGI-BIN, maka Squid akan menghubungi langsung
server tujuan. Saat ini protokol yang bisa dilayani oleh Squid
adalah HTTP, FTP, Gopher, dan Wais.

Pada OS Linux yang menggunakan Squid, letak konfigurasi


filenya ada di /etc/squid/squid.conf. Agar memiliki fungsi sebagai
proxy server, minimal kita edit isi dari file konfigurasinya, yang
diedit adalah http_port, visible_hostname, cache_mgr &
cache_dir.

3
ACL (Access Control List) adalah sekumpulan list atau
daftar dari rule – rule yang nantinya akan dijalankan. Beberapa
tipe dari ACL yaitu :

1. src : address asal yang akan diatur


2. dst : address tujuan yang ingin dituju
3. myip : ip address proxy server itu sendiri
4. srcdomain : nama domain asal yang akan diatur
5. dstdomain : nama domain yang ingin dituju
6. srcdom_regex : pencarian pola secara string dari nama
domain asal yang akan diatur
7. dstdom_regex : pencarian pola secara string dari nama
domain asal yang ingin dicapai
8. proto : berupa protokol yang akan diatur
9. method : metode permintaan http (get, post, connect)
10. browser : browser yang akan diatur
11. time : keterangan waktu yang akan diatur, contoh MTWHFAS
08:00-16:00

4
5. Blocking / Filtering Menggunkan Squid

1. Blocking Situs / site

Untuk memblokir suatu situs, acl yang kita gunakan


adalah dstdomain. Berikut dibawah ini contoh konfigurasi
pada squid yang tidak memperbolehkan host dengan IP
Address 192.168.24.24 untuk mengakses situs yang URL
nya mengandung .facebook.com, seperti
www.facebook.com, m.facebook.com dan lain - lain. Untuk
melakukannya, kita hanya tinggal menambahkan script
dibawah ini di file /etc/squid/squid.conf setelah kita
menambahkan konfigurasi minimal proxy server.

2. Blocking Mendownload suatu file dengan extension tertentu

Untuk memblokir suatu file dengan extension tertentu,


acl yang kita gunakan adalah url_regex –i. Berikut dibawah
ini contoh konfigurasi pada squid yang tidak
memperbolehkan host dengan IP Address 192.168.24.24
untuk mendownload file dengan extension .rar .exe dan .
avi. Untuk melakukannya, kita hanya tinggal menambahkan
script dibawah ini di file /etc/squid/squid.conf setelah kita
menambahkan konfigurasi minimal proxy server.

5
B. GPL ( General Public License )
GPL adalah sebuah lisensi yang menyatakan bahwa
sebuah karya intelektual (biasanya software) bebas dipakai,
disalin, diedarkan, bahkan dikembangkan oleh siapapun tanpa
harus membayar atau ijin terlebih dulu. GPL atau bila
diterjemahkan menjadi Lisensi Publik Umum pertama kali dibuat
oleh Richard Stallman untuk proyek-proyek pembuatan software di
bawah bendera GNU.

GNU sendiri adalah sebuah yayasan pembuat software-


software gratis termasuk Linux. Seiring perkembangannya, GPL
tidak hanya dipakai oleh GNU dan Linux saja. Sekarang telah ada
lebih dari 60.000 aplikasi yang menyatakan dirinya berlisensi GPL.
Khusus untuk urusan aplikasi, saat ini telah berdiri Free Software
Foundation (FSF) yang merupakan perhimpunan pembuat
software gratis sedunia.

Bagi penganut GPL, karya intelektual - seperti halnya ilmu


pengetahuan - pada dasarnya tidak memiliki hak cipta. Karena ia
berasal dari 'Ide Murni' dan sudah sepantasnya dinikmati oleh
seluruh umat manusia karena memang sudah menjadi hak
alamiah. 'Ide murni' berbeda dengan barang dagangan seperti
meja maupun kursi yang membutuhkan biaya produksi. 'Ide Murni'
seperti wahyu, ia datang secara natural langsung dari 'atas sono',
maka sudah seharusnya jika ia disebarluaskan demi kemajuan
bersama. Berbagai ketentuan GPL tersebut dituangkan dalam
ayat-ayat GPL. Kesepakatan GPL sendiri hingga saat ini telah
mengalami tiga kali penyempurnaan, yang paling akhir adalah
ketentuan GPL versi ke 3 (GPLv3).

GPL adalah gebrakan luar biasa yang sempat membuat


perusahaan-perusahaan software raksasa seperti Microsoft dan
Adobe kebakaran jenggot. Bagaimana tidak? sifat program GPL
yang terbuka membuat semua orang dapat mengembangkan dan
menyempurnakannya secara bebas. Hasilnya pun luar biasa,
banyak software-software GPL yang terbukti lebih sempurna dari
pada software-software berbayar, contohnya adalah Firefox atau
Opera yang saat ini sedang kita pakai (coba bandingkan dengan
Internet Explore). Bandingkan pula tingkat keluwesan PHP &
MySQL dengan Ms ASP & Ms SQLServer.

6
Berbagai komunitas pengguna dan pengembang software
GPL pun mulai bermunculan. Biasanya komunitas-komunitas
tersebut menolak keras penggunaan software-software komersil.
Mereka menggunakan Linux untuk operating system, mengetik
dengan OpenOffice, berselancar dengan Firefox, membaca email
dengan Thunderbird, ngeblog dengan Wordpress atau Blogspot,
bikin website dengan Joomla, mengelola server dengan CPanel,
bikin animasi 3D dengan Blender, membuka foto dengan Fastone,
mengedit gambar dengan Gimp, dan lain sebagainya.

Lisensi GNU General Public License (GNU GPL or GPL)


dibuat oleh Richard Stallman dan Free Software Foundation. GPL
menempatkan diri sebagai kebalikan dari lisensi BSD. Ketika gaya
lisensi BSD membolehkan penggunaan secara komersial dan tanpa
batasan apapun dan membolehkan pembuatan pekerjaan turunan
propietary tanpa batasan, GPL didesain secara eksplisit untuk
mencegah pembuatan software propietary yang diturunkan dari
software open source. Hal ini dilakukan dengan metode “copyleft”
yang mensyaratkan:

• Program yang dilisensikan sebagai GPL harus didistribusikan


tanpa biaya lisensi dan selalu menyediakan kode programnya;
• Hasil kerja yang diturunkan dari program yang berlisensi GPL
harus dilisensikan sebagai GPL juga.

GPL memiliki definisi yang cukup luas mengenai apa yang


dimaksud dengan program GPL, yaitu “pekerjaan apapun yang
didistribusikan atau dipublikasikan, yang sebagian atau
keseluruhannya diturunkan atau mengandung kode program GPL”.
Selain versi yang sudah dimodifikasi dari seuatu program GPL,
pernyataan ini juga mengatur dengan jelas program-program yang
memasukkan potongan kode dari program GPL atau program
executable yang dikaitkan secara statis dengan pustaka berlisensi
GPL.

7
Tidak peduli apa lisensi asli dari kode program yang baru
dibuat, lisensi GPL menyatakan bahwa:Jika anda mendistribusikan
bagian yang sama (misalnya tidak dalam lisensi GPL) sebagai
suatu bagian yang merupakan pekerjaan yang diturunkan dari
suatu program (misalnya dilisensikan sebagai GPL), maka
keseluruhan distribusi harus menggunakan lisensi ini (lisensi GPL),
berlaku untuk seluruh pengguna dan untuk setiap bagian tidak
peduli siapa yang menulis kode programnya.

Keuntungan Open Source Software

Beberapa karakteristik yang menyebabkan Open Source


model mendapatkan keuntungan :

• Ketersedian source code dan hak untuk memodifikasi Ini


merupakan hal yang penting. Hal ini menyebakan perubahan
dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini
memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada
hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang
berubah-ubah, dan menjangkau pemahama bagimana sistem
itu bekerja secara detail
• .Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada
code. Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software
dengan Free Software.Pada kenyataannya, hak pendistribusian
diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang
berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk
bekerja bersama dalam project Open Source Software.
• Hak untuk menggunakan software Ini merupakan kombinasi dari
hak pendistribusian, menjamin (jika software cukup berguna )
beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar
untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga
membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan
improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan
sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin
menggunakannya secara regler. Kerugian Open Source
Software.
• Tidak ada garansi dari pengembangan. Biasanya terjadi ketika
sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau
beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber
code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam
pembangunan.

8
• Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada
saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma
yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika
beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah
software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat
dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
• Kesulitan dalam mengetahui status project. Tidak banyak iklan
bagi open source software,biasanya beberapa project secara
tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu
berinvestasi dan melakukan marketing. Lisensi dari Open
Source Software.

Beberapa lisensi umum pada open source software yaitu:

• BSD ( Berkeley Software Distribution ) Secara ringkas,


pendistribusian dapat dilakukan sepanjang berhubungan
dengan software, meliputi penggunaan propierty produk.
Pencipta hanya ingin pekerjaan mereka dikenali dan tanpa
memerlukan biaya. Hal ini menjadi penting karena lisensi ini
tidak melibatkan beberapa pembatasan dengan menjamin dan
berorientasi pada turunan awal open source.
• GPL ( GNU General Public Licence. Ini adalah lisensi bagi
software yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini
masih dapat kita jumpai / menemukan banyak software yang
tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara hati-hati
didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan
karena itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada
software yang dapat merusak integrasi dari GPL software pada
program proprietary (kepemilkan) GPL berdasarkan pada UU
Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik
utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika souce
code itu tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan
pendistribusian source; mengijinkan modifikasi tanpa
pembatasan dan integrasi lengkap dengan software lain.
• MPL ( Mozilla Public Licence ) Ini adalah lisensi yang dibuat
oleh Netscape dalam mendistribusi code dari Mozilla, versi baru
dari navigator jaringan. Banyak respek yang mirip dengan GPL,
tetapi lebih berorientasi pada perusahaan level enterprise.
Lainya seperti : Qt ( oleh Troll-Tech ), X Consortium dll

9
C. FDL ( Free Document License )

GNU Free Documentation License (GNU FDL atau hanya


GFDL) adalah copyleft lisensi untuk dokumentasi bebas, yang
dirancang oleh Free Software Foundation (FSF) untuk proyek
GNU. Hal ini mirip dengan GNU General Public License ,
memberikan pembaca hak untuk menyalin, mendistribusikan, dan
memodifikasi kerja dan membutuhkan semua salinan dan
turunannya akan tersedia di bawah lisensi yang sama. Salinan
juga dapat dijual secara komersial, tetapi, jika diproduksi dalam
jumlah yang lebih besar (lebih besar dari 100), dokumen asli atau
kode sumber harus tersedia bagi penerima pekerjaan itu.

GFDL dirancang untuk manual , buku teks, referensi lain


dan bahan instruksional, serta dokumentasi yang seringkali
menyertai perangkat lunak GNU. Namun, dapat digunakan untuk
segala karya berbasis teks, terlepas dari subjek. Sebagai contoh,
online ensiklopedia bebas Wikipedia digunakan untuk
menggunakan GFDL untuk semua teks.

GFDL dirilis dalam bentuk draft untuk umpan balik pada


bulan September 1999. Setelah revisi, versi 1.1 dikeluarkan pada
Maret 2000, versi 1.2 pada bulan November 2002, dan versi 1.3
pada bulan November 2008. The current state of the license is
version 1.3. Keadaan saat lisensi ini versi 1.3. Draft pembahasan
pertama dari Lisensi Dokumentasi Bebas GNU versi 2 dirilis pada
tanggal 26 September 2006, bersama dengan draft baru Simpler
Lisensi Dokumentasi Bebas GNU .

Pada tanggal 1 Desember 2007, Jimmy Wales


mengumumkan bahwa jangka panjang diskusi dan negosiasi
antara dan di antara Free Software Foundation, Creative
Commons, Wikimedia Foundation dan lain-lain telah
menghasilkan sebuah proposal yang didukung oleh FSF dan
Creative Commons untuk memodifikasi Dokumentasi Bebas
Lisensi sedemikian fashion sebagai untuk memungkinkan
kemungkinan untuk Yayasan Wikimedia untuk bermigrasi proyek
ke serupa Creative Commons Attribution-Share Alike CC-BY-SA)
lisensi (Perubahan ini telah diimplementasikan pada versi 1.3
lisensi, yang mencakup ketentuan baru yang memungkinkan
bahan-bahan tertentu yang dirilis dibawah lisensi yang akan
digunakan di bawah Creative Commons Share Alike-lisensi
Attribution juga.

10
Lisensi secara eksplisit memisahkan semua jenis
"Dokumen" dari "Bagian Sekunder", yang mungkin tidak
terintegrasi dengan Dokumen, tetapi ada sebagai bahan depan
atau lampiran. bagian sekunder dapat berisi informasi tentang
penulis atau hubungan penerbit dengan materi pelajaran, tetapi
tidak ada materi pelajaran itu sendiri. Sementara Dokumen itu
sendiri sepenuhnya diedit, dan pada dasarnya dicakup oleh lisensi
setara dengan (tetapi saling bertentangan dengan) GNU General
Public License , beberapa bagian memiliki batasan berbagai
sekunder dirancang terutama untuk menangani dengan atribusi
yang tepat untuk penulis sebelumnya.

Lisensi ini juga memiliki ketentuan untuk penanganan-cover


depan dan belakang-cover buku teks, serta untuk "Riwayat",
"Penghargaan", "Dedikasi" dan "Pengesahan" bagian. Fitur-fitur
yang ditambahkan di bagian untuk membuat lisensi lebih menarik
secara finansial untuk penerbit komersial dari dokumentasi
perangkat lunak, beberapa di antaranya dikonsultasikan selama
penyusunan GFDL. "Pengesahan" bagian dimaksudkan untuk
digunakan dalam standar resmi dokumen, dimana distribusi dari
versi yang diubah hanya harus diijinkan jika mereka tidak dicap
sebagai bahwa standar lagi.

GFDL membutuhkan kemampuan untuk "menyalin dan


mendistribusikan Dokumen dalam medium apapun, baik untuk
tujuan komersial atau noncommercially" dan karena itu tidak sesuai
dengan materi yang mengecualikan kembali digunakan-komersial.
Seperti disebutkan di atas, GFDL dirancang dengan penerbit
komersial dalam pikiran, karena Stallman menjelaskan:

GFDL dimaksudkan sebagai cara untuk meminta penerbit


komersial dalam pendanaan dokumentasi bebas tanpa menyerah
apapun kebebasan penting. Menutupi' text Fitur, dan aspek lain
tertentu dari lisensi yang berhubungan dengan cover, halaman
judul, sejarah, dan dukungan, termasuk untuk membuat lisensi
menarik bagi penerbit komersial untuk buku yang penulis dibayar.

Material yang membatasi penggunaan ulang-komersial tidak


kompatibel dengan lisensi dan tidak dapat dimasukkan ke dalam
pekerjaan. Namun, menggabungkan bahan terbatas tersebut
mungkin penggunaan yang adil di bawah hukum hak cipta Amerika
Serikat (atau adil di beberapa negara lain) dan tidak perlu memiliki
lisensi untuk jatuh dalam GFDL jika penggunaan yang adil tersebut
ditutupi oleh semua penggunaan berikutnya potensial. Salah satu
contoh dan komersial wajar menggunakan liberal tersebut adalah
parodi

11
Kompatibilitas dengan syarat lisensi Creative Commons

Meskipun lisensi kerja dua pada prinsip-prinsip copyleft


serupa, GFDL tidak kompatibel dengan Creative Commons
Attribution-ShareAlike lisensi. Namun, versi 1.3 menambahkan
bagian baru yang memungkinkan jenis tertentu dari website
menggunakan GFDL untuk juga menawarkan pekerjaan mereka di
bawah lisensi CC-BY-SA.

Pengecualian ini memungkinkan kolaborasi berbasis proyek


GFDL dengan banyak penulis untuk transisi ke BY-SA 3.0-lisensi
CC (yang biasanya akan memerlukan izin dari setiap penulis), jika
pekerjaan yang memenuhi beberapa kondisi:

• Pekerjaan harus telah dihasilkan pada "Kolaborasi Massive


Multiauthor Site" (MMC), seperti publik wiki misalnya.
• Jika konten eksternal aslinya diterbitkan pada MMC hadir di
situs, pekerjaan harus sudah berlisensi Versi 1.3 dari GNU FDL,
atau versi sebelumnya tapi dengan "atau versi selanjutnya"
deklarasi, tanpa teks penutup atau bagian invariant. Kalau
bukan aslinya diterbitkan pada MMC, itu hanya bisa mengganti
lisensi jika ditambahkan ke MMC sebelum November 1 Januari
2008.

Untuk mencegah klausa dari digunakan sebagai ukuran


kompatibilitas umum, lisensi itu sendiri hanya diizinkan perubahan
terjadi sebelum 1 Agustus 2009. Pada rilis versi 1.3, FSF
menyatakan bahwa semua isi ditambahkan sebelum November 1
Januari 2008 ke Wikipedia sebagai contoh memenuhi kondisi.
sendiri setelah referendum publik, proses ini dipanggil ke konten
dual-lisensi yang dirilis dibawah GFDL bawah lisensi CC-BY-SA
pada bulan Juni 2009, dan mengadopsi kebijakan atribusi pondasi-
lebar untuk menggunakan isi dari proyek-proyek Wikimedia
Foundation

Kritik mempertimbangkan GFDL lisensi non-bebas.


Beberapa alasan untuk hal ini adalah bahwa GFDL memungkinkan
"invarian" teks yang tidak dapat diubah atau dihapus, dan bahwa
larangan terhadap manajemen hak digital (DRM) sistem berlaku
untuk penggunaan yang valid, seperti untuk "salinan pribadi dibuat
dan tidak didistribusikan".

12
Terutama, Debian proyek dan Natanael Nerode telah
menyatakan keberatan. Pada tahun 2006, pengembang Debian
memilih untuk mempertimbangkan bekerja berlisensi di bawah
GFDL untuk mematuhi mereka Panduan Perangkat Lunak Bebas
Debian yang disediakan klausa invarian bagian tidak digunakan.
Namun, resolusi mereka menyatakan bahwa bahkan tanpa bagian
invarian, dokumentasi perangkat lunak berlisensi-GFDL " masih
belum bebas dari "masalah, yaitu karena ketidakcocokan dengan
lisensi perangkat lunak bebas utama.

Kritik merekomendasikan penggunaan lisensi alternatif


seperti BSD Documentation License atau GNU GPL.

The FLOSS Manuals yayasan, sebuah organisasi yang


ditujukan untuk menciptakan manual perangkat lunak bebas,
memutuskan untuk menghindari GFDL mendukung GPL untuk teks
pada tahun 2007, mengutip ketidaksesuaian antara dua, kesulitan
dalam melaksanakan GFDL, dan fakta bahwa GFDL "tidak
memungkinkan duplikasi mudah dan modifikasi", terutama untuk
dokumentasi digital.

Sebuah GNU FDL bekerja dengan cepat dapat menjadi


terbebani karena judul, baru yang berbeda harus diberikan dan
daftar judul sebelumnya harus disimpan. Hal ini bisa
mengakibatkan situasi di mana terdapat serangkaian halaman judul,
dan dedikasi, di masing-masing dan setiap salinan buku tersebut
jika memiliki garis keturunan lama. Halaman tersebut tidak dapat
dihapus sampai pekerjaan memasuki domain publik setelah hak
cipta berakhir.

Richard Stallman mengatakan tentang bagian invarian pada


milis hukum-debian:

Tujuan dari bagian invarian, sejak tahun 80-an ketika kami


pertama kali membuat Manifesto GNU bagian yang invarian dalam
Manual Emacs, adalah untuk memastikan mereka tidak dapat
dihapus. Secara khusus, untuk memastikan bahwa distributor dari
Emacs yang juga mendistribusikan perangkat lunak tidak-bebas
tidak dapat menghapus laporan filosofi kami, yang mereka mungkin
berpikir untuk melakukan karena laporan keuangan tersebut
mengkritik tindakan mereka.

13
GNU FDL mensyaratkan bahwa pemegang lisensi, saat
mencetak dokumen yang tercakup lisensi, juga harus menyertakan
"Lisensi ini, pernyataan hak cipta, dan pernyataan lisensi
mengatakan Lisensi ini berlaku bagi Dokumen. Ini berarti bahwa
jika pemegang lisensi mencetak salinan dari sebuah artikel yang
teks tercakup dalam GNU FDL, ia juga harus menyertakan
pemberitahuan hak cipta dan printout fisik GNU FDL, yang
merupakan dokumen yang signifikan besar dalam dirinya sendiri.
Lebih buruk lagi, sama diperlukan untuk penggunaan mandiri
hanya satu (misalnya, Wikipedia) gambar. Wikitravel , sebuah situs
web yang didedikasikan untuk bebas konten panduan perjalanan,
memilih untuk tidak menggunakan GFDL karena menganggap tidak
cocok untuk pendek dicetak teks.

D. Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/GNU_General_Public_License/

http://en.wikipedia.org/wiki/GNU_Free Document_License/

14

You might also like