You are on page 1of 9

|    


 

`  
    
|  |  |

 NEGOSIASI
 PENYELIDIKAN ATAU ENQUIRY
 MEDIASI
 ARBITRASE
 KONSILIASI
 JUDICAL SETTLEMENT ATAU PENGADILAN
 ORGANISASI-ORGANISASI ATAU BADAN-BADAN
REGIONAL
 
 

 Penyelesaian sengketa secara hukum dapat


melalui judical settlement dan arbitrase.

 Penyesaian sengketa secara


politik/diplomasi dapat melalui
negosiasi,enquiry,mediasi, dan konsiliasi.
`


 Arbitrase
Hukum internasional telah mengenal arbitrase sebagai
alternatif penyelesaian sengketa, sebagai cara penyelesaian
sengketa yang efektif dan adil. Para pihak yang ingin
bersengketa dengan menggunakan metode arbitrase dapat
menggunakan badan arbitrase yang telah terlembaga, atau
badan arbitrase „ . Meskipun dianggap sebagai
penyelesaian sengketa internasional melalu jalur hukum,
keputusan yang dihasilkan oleh badan arbitrase tidak dapat
sepenuhnya dijamin akan mengikat masing-masing pihak,
meskipun sifat putusan arbitrase pada prinsipnya adalah final
dan mengikat.


 JUDICAL SETTLEMENT ATAU PENGADILAN


Pada saat ini ada beberapa pengadilan internasional dan
pengadilan internasional regional yang hadir untuk
menyelesaikan berbagai macam sengketa internasional.
Penyelesaian sengketa internasional melalui jalur hukum
berarti adanya pengurangan kedaulatan terhadap pihak-pihak
yang bersengketa. Karena tidak ada lagi keleluasaan yang
dimiliki oleh para pihak, misalnya seperti memilih hakim,
memilih hukum dan hukum acara yang digunakan. Tetapi
dengan bersengketa di pengadilan internasional, maka para
pihak akan mendapatkan putusan yang mengikat masing-
masing pihak yang bersengketa.
`
  

 NEGOSIASI
Penyelesaian sengketa ini dilakukan secara
langsung oleh para pihak yang bersengketa melalui
dialog tanpa ada keikutsertaan dari pihak ketiga.
Dalam pelaksanaannya, negosiasi memiliki dua
bentuk utama, yaitu bilateral dan multilateral.
Negosiasi dapat dilangsungkan melalui saluran
diplomatik pada konferensi internasional atau dalam
suatu lembaga atau organisasi internasional.


 ENQUIRY
J.G.Merrills menyatakan bahwa salah satu penyebab
munculnya sengketa antar negara adalah karena adanya
ketidaksepakatan para pihak mengenai fakta. Untuk
menyelesaikan sengketa ini, akan bergantung pada penguraian
fakta-fakta para pihak yang tidak disepakati. Untuk
menyelesaikan sengketa tersebut, para pihak kemudian
membentuk sebuah badan yang bertugas untuk menyelidiki
fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Fakta-fakta yang
ditemukan ini kemudian dilaporakan kepada para pihak,
sehingga para pihak dapat menyelesaikan sengketa diantara
mereka. Badan yang bertugas untuk menyelidiki fakta-fakta
dalam sengketa internasional dibuat oleh PBB.

 MEDIASI
Mediasi biasanya dilakukan oleh pihak ketiga ketika
pihak yang bersengketa tidak menemukan jalan keluar
dalam penyelesaian suatu masalah.Maka pihak ketiga
merupakan salah satu jalan keluar dari jalan buntu
perundingan yang telah terjadi dan memberikan solusi
yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Seorang
mediator harus netral (tidak memihak salah satu pihak
yang bersengketa) dan independen. Dalam menjalankan
tugasnya, mediator tidak terikat pada suatu hukum acara
tertentu dan tidak dibatasi pada hukum yang ada.


 KOSILIASI
Proses penyelesaian sengketa melalui konsiliasi mempunyai
kemiripan dengan mediasi. Pembedaan yang dapat diketahui
dari kedua cara ini adalah konsiliasi memiliki hukum acara yang
lebih formal jika dibandingkan dengan mediasi. Karena dalam
konsiliasi ada beberapa tahap yang biasanya harus dilalui,
yaitu penyerahan sengketa kepada komisi konsiliasi, kemudian
komisi akan mendengarkan keterangan lisan para pihak, dan
berdasarkan fakta-fakta yang diberikan oleh para pihak secara
lisan tersebut komisi konsiliasi akan menyerahkan laporan
kepada para pihak disertai dengan kesimpulan dan usulan
penyelesaian sengketa.

You might also like