Professional Documents
Culture Documents
diartikan sebagai perpindahan data dari satu tempat ke tempat lain melalui media
tertentu. Sedangkan jaringan akan muncul ketika ada 2 atau lebih peralatan
dapat berupa apapun yang bersifat maya (virtual) yang dapat mengkomunikasikan
printer, tape drive, atau lainnya. Dalam hal ini istilah internet (internetworking) dapat
diartikan sebagai sebuah kumpulan 2 atau lebih jaringan yang dapat berkomunikasi
satu dengan yang lainnya. Jaringan Internet merupakan contoh paling populer dari
pekerjaan yang semakin banyak. Pada sisi lain, harga perangkat komputer besar
sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani banyak terminal yang
Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan Internet, yaitu dengan adanya
menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep
informasi yang dikenal sebagai paket (packet). Hal ini mendorong semakin
dikenal dengan istilah Peer to Peer System. Peer to Peer System memunginkan untuk
komputer pusat. Kondisi ini mendorong munculnya teknologi jaringan lokal yang
dikenal dengan sebutan Local Area Network/LAN. Dan ketika Internet muncul, maka
sebagian besar LAN yang semula berdiri sendiri mulai dihubungkan sehingga
Saat ini komunikasi data juga dikenal dengan sebutan jaringan (network) yang
dapat dilihat pada gambar 2.1[1], hal ini karena proses komunikasi data akan
Istilah komunikasi data dan istilah jaringan telah menyatu menjadi komunikasi data
dan jaringan, yang secara lebih spesifik merupakan suatu sistem komunikasi data
komputer (computer network), atau komunikasi data dan jaringan komputer (data
communication and computer network) dianggap sebagai istilah yang sama, karena
dalam prakteknya proses komunikasi data dalam sistem jaringan telah memanfaatkan
protocol OSI, protokol dibagi ke dalam 7 lapis layanan. Dalam struktur model yang
berlapis ini, setiap lapis protokol akan melaksanakan bagian-bagian dari keseluruhan
fungsi yang diperlukan dalam komunikasi data. Setiap lapis protocol akan diikuti oleh
lapis protokol yang lebih rendah berikutnya untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang
lebih sederhana. Setiap lapis protokol yang lebih rendah memberikan layanan bagi
lapis di atasnya. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah lapis tidak mempengaruhi
lapis lainnya.
Lapis (layer) layanan dalam protokol model OSI[1] adalah sebagai berikut:
a. Application layer
para pemakai akhir (end users), misal aplikasi FTP atau SMTP (e-mail).
b. Presentation layer
1. Translasi
c. Session layer
contoh: ketika seseorang mengambil uang dari mesin ATM, berarti orang
d. Transport layer
Setiap data/informasi yang dikirim melalui media komunikasi dalam jaringan akan
diubah ke dalam bentuk unit-unit yang dapat dikelola yang disebut sebagai paket
paket tersebut yang memuat data, alamat, urutan, serta mekanisme kontrol kesalahan
e. Network layer
dikirimkan
2. Membuat keputusan rute yang harus dilalui oleh paket yang ditransmisikan
g. Physical layer
informasi yang terkandung di dalam paket menjadi jalur sinyal secara aktual, sebagai
contoh, bit 0 dan 1 dapat berarti tegangan positif/negatif atau tegangan rendah/tinggi.
Lapis ini tidak menambahkan informasi apapun ke dalam paket yang diperoleh dari
lapis di atasnya
jaringan Internet.
Gambar 2.3[1] menunjukkan lapis protokol dalam struktur protokol model TCP/IP.
Protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI. Oleh karena itu, lapisan
dalam protokol TCP / IP tidak sepenuhnya sama dalam model OSI. Protokol TCP /
Namun, ketika lapisan TCP / IP dibandingkan dengan lapisan OSI, kita dapat
mengatakan bahwa lapisan host-to-jaringan adalah setara dengan kombinasi fisik dan
lapisan data link. Lapisan internet setara dengan lapisan jaringan, dan aplikasi lapisan
secara kasar melakukan pekerjaan dari sesi, presentasi, dan lapisan aplikasi dengan
lapisan transport di TCP/IP mengurus bagian dari tugas dari lapisan sesi. Jadi dapat
kita asumsikan bahwa protokol TCP/IP terbuat dari lima lapisan: fisik, data link,
jaringan, transportasi, dan aplikasi. Pertama empat lapisan menyediakan fisik standar,
interface jaringan, internet working, dan fungsi transportasi yang sesuai dengan empat
lapisan tersebut, lapisan dari protokol TCP / IP berisi protokol yang relatif
independen yang dapat dicampur dan disesuaikan tergantung kebutuhan dari system,
berarti bahwa setiap protokol tingkat atas didukung oleh satu atau lebih rendah tingkat
Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control
Stream Protocol (SCTP). Pada lapisan jaringan, protokol utama yang didefinisikan
Struktur protokol model TCP/IP terdiri atas 4 lapis protokol, yaitu sebagai berikut:
1. Application Layer
Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP ini. Lapisan
ini melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data
lanjut. Contoh layanan yang diberikan adalah HTTP, FTP, dan SMTP.
2. Transport Layer
hilang di perjalanan.
Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses
pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam
Bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Media fisiknya dapat berupa Ethernet, token ring, kabel, serat optic frame
relay atau gelombang radio. Protokol pada layer ini harus mampu
Operasi dalam protocol TCP/IP adalah memindahkan PDU sebagai data yang
dialirkan dari satu sistem ke sistem lainnnya dalam jaringan sebagai paket-paket data.
Bentuk paket PDU untuk data yang ditransmisikan melalui jaringan yang
Gambar 2.4. Bentuk Paket PDU Untuk Data Dalam Protokol Model TCP/IP
Akhirnya, jika struktur protokol model OSI dan TCP/IP dibandingkan, maka secara
lebih jelas akan nampak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5[1].
sebuah hardware dan software akan dioperasikan dan (yang paling penting)
software, misal IBM, AT&T, Bell Labs, Digital Equipment Corp., Xerox
Kata antrian datang, melalui perancis, dari bahasa Latin cauda, yang berarti
ekor. Teori queueing umumnya dianggap sebagai sebuah cabang dari riset operasi
karena hasil sering digunakan ketika membuat keputusan yang dibutuhkan untuk
menyediakan layanan. Aplikasi yang sering ditemui dalam layanan pelanggan situasi
diusulkan oleh David G. Kendall pada tahun 1953. Kendall's notasi diperkenalkan
modern yang bekerja pada teori queueing. Notasi untuk menggambarkan karakteristik
dari model antrian pertama kali diusulkan oleh David G. Kendall pada tahun 1953.
ditemukan dalam semua standar modern yang bekerja pada teori queueing A / B / C
notasi menunjuk suatu sistem antrian yang memiliki waktu interarrival A sebagai
1. Sumber Input
pelayanan yang kedatangannya mungkin saja tidak merata atau dapat mengikuti
pola kedatangan poisson atau pola lain. Ukuran kedatangan konsumen yaitu
jumlah total unit yang memerlukan pelayanan dari waktu ke waktu disebut juga
Karakteristik suatu antrian ditentukan oleh unit maksimum yang boleh ada
didalam sistemnya yang terbatas maupun tidak terbatas. Struktur dasar model
antrian adalah dimulai dari sumber input -- antrian untuk mendapatkan
3. Distribusi Pelayanan
Distribusi pelayanan berkaitan dengan cara memilih anggota antrian yang akan
a. First Come First Serve (FCFS) atau FIFO adalah system antrian yang
b. Last Come First Served (LCFS) atau LIFO, adalah yang datang terakhir akan
peluang secara acak, tidak jadi persoalan siapa yang lebih dahulu datang.
d. Priority Service (PS) , melayani lebih dahulu orang yang mempunyai prioritas
4. Mekanisme Pelayanan
Mekanisme pelayanan terdiri atas satu atau lebih fasilitas pelayanan yang
Sebuah model dasar dari sebuah pusat layanan. Pelanggan datang ke pusat
layanan disecara acak. Fasilitas pelayanan dapat memiliki satu atau beberapa server,
setiap server yang mampu melayani satu pelanggan pada waktu (dengan satu
berikut[4]:
1. Populasi pelanggan adalah ukuran yang tak terbatas, pelanggan ke-n Cn tiba di
waktu τn. interarrival waktu tn antara dua pelanggan didefinisikan sebagai τn:
yang iid, yaitu mereka yang independen satu sama lain dan semua tn diambil
dari distribusi yang sama dengan fungsi distribusi dan fungsi kepadatan
probabilitas a(t) =
A(t) = Pr[tn ≤ t]
probabilitas b(t).
Sistem antrian mungkin tidak hanya berbeda dalam distribusi mereka dari
interarrival-dan waktu pelayanan, tetapi juga dalam jumlah server, ukuran garis
Skema ini dapat menggunakan preemption atau tidak. Notasi Kendall digunakan
untuk karakterisasi sistem antrian pendek. Sebuah sistem antrian deskripsi terlihat
sebagai berikut[4]:
A/B/m/N - S
menunggu di terbatas kasus (jika N = 1 maka surat ini diabaikan) dan S opsional
adalah layanan dihilangkan disiplin selalu FIFO. Sistem antrian yang paling
sebagai berikut: kita memiliki sebuah server tunggal, sebuah jalur menunggu tak
terbatas, yang interarrival pelanggan dan waktu iid berdistribusi eksponensial dengan
parameter λ dan layanan pelanggan kali juga iid dan berdistribusi eksponensial
dengan parameter μ. Kita terutama tertarik dalam solusi konstan, yaitu dimana sistem
setelah waktu berjalan lama cenderung mencapai keadaan stabil, misalnya dimana
Hal ini juga harus dibedakan dari solusi sementara, di mana jangka pendek respon
sistem terhadap berbagai aktivitas diselidiki (misalnya kedatangan batch). Tren umum
dalam teori antrian adalah sebagai berikut: jika kedua waktu dan waktu interarrival
layanan adalah eksponensial (Markov), mudah untuk menghitung berapa pun sistem
antrian.
Queuing adalah salah satu fungsi QoS yang menyimpan sementara paket-
paket sebelum ditransmisikan. Jika paket-paket datang pada antrian paling akhir dari
Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First Come First Server), paket
data yang pertama datang diproses terlebih dahulu. Paket data yang keluar
sesuai dengan urutan kedatangan. Teknik antrian FIFO sangat cocok untuk
waktu, paket pertama dari flow 8 yang tiba lebih awal dikeluarkan ke port
2. Prioritas antrian
dengan memilih salah satu solusi yang perlu di laksanakan terlebih dahulu dan
hal ini di sebut prioritas. Hal ini sama jika kita memiliki bandwidth internet
yang sempit, sedangkan ada transaksi penting yang tidak boleh di interupsi
seperti layanan email smtp dan pop3. Traffic controll pada linux memberikan
paket data yang diterima dalam jumlah yang sama rata, setiap paket data yang
“ifconfig”.
Token bucket filter (TBF) membatasi bandwidth dengan metode shape &
drop, prinsip kerja menggunakan aliran token yang memasuki bucket dengan
kecepatan (rate) konstan, jika token dalam bucket habis maka paket data akan
di antri dan kelebihannya dibuang, setiap paket data yang dikeluarkan identik
dengan token. Token dalam bucket akan lebih cepat habis jika aliran paket
5. Filtering
Paket data yang akan memasuki antrian melalui klasifikasi (class) sebelumnya
disaring filter) terlebih dahulu, agar setiap paket bisa ditentukan jenisnya,
alamat IP, alamat PORT dan TOS nya. Kemudian fungsi yang kedua, filtering
port ssh (22), alamat tujuan 192.168.1.0/24 dan dari port POP3 (110),
xx.
berfungsi mengarahkan dan menyaring aliran paket data. Contoh pada gambar
2.11 dibawah ini menunjukkan paket data dibagi menjadi tiga kelas 1:1, 1:2
dan 1:3 dan tiap kelas tersebut ditangani oleh teknik antrian (qdisc) 10: (tbf),
Teknik klasifikasi paket data yang paling terkenal adalah CBQ, mudah
dialokasikan untuk tiap user, pemakaian bandwidth yang melebihi nilai set akan
dipotong (shaping), CBQ juga dapat diatur untuk sharing dan meminjam
bertujuan menyediakan Link Sharing antar kelas yang menggunakan jalur fisik
yang sama, sebagai acuan untuk membedakan trafik ysng memiliki prioritas-
bandwidth miliknya untuk berbagai jenis trafik yang berbeda, sesuai dengan
Cara kerja Class Based Queueing (CBQ) dimulai saat classifier menentukan
paket yang datang dan menempatkan ke kelas yang tepat. Kemudian general
yang dialokasikan. Jika suatu kelas kekurangan maka dengan bantuan link-sharing
scheduler kelas yang memiliki bandwidth yang tidak terpakai bisa dipinjamkan ke
pembagian kelas dan menshare link bandwidth melalui struktur kelas-kelas secara
bandwidthnya. Sebuah kelas child dapat meminjam bandwidth dari kelas parent
digunakan oleh sebuah kelas. Jika sebuah kelas telah melampaui limit yang telah
ditentukannya, maka estimator akan menandai kelas tersebut sebagai kelas yang
overlimit. Scheduler menentukan paket selanjutnya yang akan dikirim dari kelas-
kelas yang berbeda-beda, berdasarkan pada prioritas dan keadaan dari kelas-kelas.
yang sama
bandwidth yang tak terpakai bagi leaf class-nya. Ketika paket dating ke router
akan mengantrikannya pada queue yang sesuai dengan priority class paket
header.
Scheduler menjamin hak kuantitas layanan untuk tiap cabang class (leaf
masing. General Scheduler bekerja apabila tidak terjadi kongesti pada router.
selang waktu tertentu untuk memastikan bahwa tiap kelas telah mendapatkan
Pada jenis antrian CBQ mempunyai beberapa parameter yang digunakan yaitu:
a. avpkt
b. Bandwidth
c. Rate
Kecepatan rata – rata paket data saat meninggalkan qdisc, ini parameter untuk
men-set bandwidth.
d. Cell
e. Isolated / sharing
Parameter isolated mengatur agar bandwidth tidak bisa dipinjam oleh klas
f. Bounded / borrow
Parameter borrow berarti kelas (class) dapat meminjam bandwidth dari klas
data aktual yang terukur pada suatu ukuran dalam waktu tertentu. Walaupun
throughput memiliki satuan dan rumus yang sama dengan laju data, tetapi
throughput lebih pada menggambarkan laju data yang sebenarnya (aktual) pada
digunakan untuk mendownload suatu file atau data dengan ukuran tertentu.
Teknik antrian HTB mirip dengan CBQ hanya perbedaannya terletak pada
opsi, HTB lebih sedikit opsi saat konfigurasi serta lebih presisi. Teknik antrian
HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun
klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang
lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi
dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain
yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan
dengan banyak struktur organisasi. Pada antrian HTB mempunya parameter yang
1. Rate
parameter rate menentukan bandwidth maksimum yang bisa dipakai oleh setiap
class, jika bandwidth melebihi nilai “rate” maka paket data akan dipotong atau di
jatuhkan (drop).
2. Ceil
Random Early Detection atau bisa disebut Random Early Drop biasanya
dipergunakan untuk gateway / router backbone dengan tingkat trafik yang sangat
pada saat trafik tinggi berdasarkan pemantauan perubahan nilai antrian minimum
dan maksimum. Jika isi antrian dibawah nilai minimum maka mode 'drop' tidak
berlaku, saat antrian mulai terisi hingga melebihi nilai maksimum maka RED
akan membuang (drop) paket data secara acak sehingga kemacetan pada jaringan
dapat dihindari. Pada antrian RED juga mempunya parameter yang menyusunnya
yaitu:
a. min
b. max
Nilai rata – rata maksimum antrian, biasanya dua kali nilai minimum atau dengan
rumus;
c. probability
Jumlah maksimum probabilitas penandaan paket data nilainya berkisar 0.0 sampai
dengan 1.0.
d. limit
Batas paling atas antrian secara riil, jumlah paket data yang melewati nilai limit
pasti dibuang. Nilai limit harus lebih besar daripada 'max' dan dinyatakan dengan
persamaan.
e. burst
antrian riil (limit). Untuk praktek nilainya kita set dengan rumus;
Nilai rata – rata paket data / trafik yang melintasi gateway RED, sebaiknya diisi
1000.
g. bandwidth
h. ecn
Device egress mengendalikan paket data yang keluar dari ethernet tapi
tidak bisa membatasi jumlah rata – rata paket yang memasuki ethernet. Policing
mengendalikan paket data yang memasuki kartu ethernet melalui device ingress,
dan policing akan membuang paket jika melebihi batas maksimum konfigurasi.
Setting policing dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan iptables
mangle dan kedua melalui cara manual. Pada iptables mangle paket yang
memasuki device ingress diberikan tanda dengan opsi mangle dari iptables, paket
tersebut kemudian diproses oleh policing. Pada cara manual paket data di filter
dengan opsi “match ip” secara langsung. Klasifikasi paket data pada policing ada
a. fw
b. route
Paket data akan di buang atau di antrikan jika melampaui batas maksimum
konfigurasi.
d. continue
klasifikasi berikutnya, jadi kita dapat membuat skala bandwidth pada device
ingress.
e. pass / ok
f. reclassify