Indonesia telah mengalami perubahan yang cukup mendasar setelah reformasi tahun 1998. Perubahan dalam tatanan politik, sosial dan budaya. Wacana yang begitu gencar pada reformasi ialah masuknya gelombang demokrasi besar-besaran untuk mengubah tatanan-tatanan kehidupan yang selama ini tidak bisa memberikan perubahan lebih baik bagi bangsa Indonesia di masa Orde Baru. Wacana tentang demokrasi begitu kuat di bicarakan dan di dengungkan bahkan sampai pada tatanan masyarakat desa. Masyarakat desa yang selama ini hanya di jadikan objek politik oleh para elite penguasa Orde Baru kini mulai menjadi subjek dalam perpolitikan daerahnya. Mereka berhak dan bebas untuk memilih Kades dan menentukan program-program pembangunan sesuai apa yang di butuhkan masyarakat setempat. Perkembangan demokrasi yang begitu gencar dan cepat menimbulkan sebuah keinginan dan desakan dari desa-desa untuk menentukan cara hidup mereka sendiri, hal ini membuahkan hasil dengan terbitnya UU nomor 22 tahun 1999 dan UU nomor 34 tahun 2004 yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai desa atau sejenisnya. Perkembangan ini menuju suatu hal yang mungkin menjadi harapan terbaik bagi masyarakat desa. Pada tulisan ini kami mencoba untuk meneliti tentang proses demokratisasi di desa kedunggede kecamatan Banyumas. Hal ini dikarenakan tugas terstruktur mata kuliah pengantar studi demokrasi yang di wajibkan bagi tiap mahasiswa yang mengambil, namun ada hal lain yang menjadi ketertarikan kami untuk meneliti sebuah desa terutama desa kedunggede yaitu karena desa ini terlihat sekilas sudah menjadi desa yang cukup maju dalam bidang pembangunan, dan kami ingin mengkaji hal tersebut apa mungkin ada hubungannya dengan gelombang demokratisasi yang terjadi setelah masa reformasi. 1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini kami lakukan karena ingin mengatahui proses demokratisasi dan akibat yang di timbulkan akibat proses tersebut kemudian memahami dinamika politik lokal pada level desa atau sejenisnya, dan yang terakhir sebagai tugas terstruktur mata kuliah pengantar studi demokrasi. Adapun masalah yang ingin kami angkat ialah : apakah pelaksanaan demokratisasi lokal di desa kedunggede sudah sesuai dengan kaidah demokrasi? 1.3 Identifikasi Masalah 1.3.1. Bagaimanakah Bentuk Demokratisasi di Desa? 1.3.2. Bagaimanakah Pelaksanaan Demokratisasi di Desa Kedunggede? 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian Kami melakukan penelitian ini dengan maksud untuk mendeskripsikan analitis terhadap permasalahan yang kami ajukan tentang implikasi pada bidang sosial politik di masyarakat desa Kedunggede. Kami akan menggambarkan dan menganalisa kejadian-kejadian yang berhubungan dengan agenda demokrasi. 1.4.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa akibat dari gelombang dan proses demokratisasi bagi kehidupan masyarakat Kedunggede. Mencari tahu sebuah bentuk demokrasi yang seperti apa yang cocok untuk desa Kedunggede. 1.4.3 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Pemda Banyumas dan Desa Sebagai masukan dalam menciptakan stabilitas kehidupan di desa 2. Bagi Jurusan Ilmu Politik Menambah Khazanah Keilmuan dalam Bidang Ilmu Politik dan menambah referensi untuk di perpustakaan Jurusan 3. Bagi Masyarakat Memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan di harapkan membuat masyarakat terutama di desa Kedunggede menjadi tidak buta akan politik 4. Bagi Peneliti Menambah pengalaman bagi peneliti, mengembangkan potensi kognitif dan belajar bersosialisasi dengan masyarakat