Professional Documents
Culture Documents
KONSEP PSIKODIAGNOSTIK
Pertama kali digunakan oleh Hermann Roschard (1912) : sebagai suatu metode atau cara
untuk menegakkan diagnosis (istilah di bidang kedokteran)
James Drever (1971) : bahwa psikodiagnostik adalah suatu upaya untuk menilai
karakteristik individu melalui suatu observasi tanda-tanda luar,dalam hal ini baik dari
bentuk tubuh, maupun cara bertingkah laku.
Dalam perkembangannya kemudian pengertian psikodiagnostik bukan lagi terbatas pada
menegakkan diagnose,tetapi menjadi lebih luas dan umum sebagai proses logik yang
bertahap dan sistematik dalam pemeriksaan Y untuk tujuan memahami kepribadian
seseorang yang diperiksa.
Bukan hanya mengklasifikasikan gangguan tingkah laku atau kepribadian yang ada,
tetapi lebih luas dari itu membuat deskripsi tentang kepribadian individu, baik dari segi
struktur maupu dinamikanya.
Yang perlu diperhatikan adalah tahapannya dalam pemeriksaan Y yang mengikuti aturan
yang baku baik secara keseluruhan maupun secara khusus bila menyangkut pemeriksaan
materi psikologisnya.
- Eksistensialisme
Menggambarkan perilaku manusia ketika berada dilingkungan .
Manusia berhubungan secara dialektis dengan lingkungan eksternal yang mengandung
pengertian bahwa keduanya tidak berdiri sendiri, tapi saling tergantung dan saling
mempengaruhi terhadap perubahan - perubahan khusus bagi individu akan lingkunganya
itu.
Prinsip dialektis mengandung pengertian bahwa perubahan akan terjadi secara dinamis
pada setiap masa, ketika manusia menentukan pilihan untuk mengubahnya.
Manusia berpotensi untuk mencari pilihan dan mengembangkan potensi-potensinya itu
untuk mencapai makna kehidupan.
Pendekatan Lainnya
Carl Roger – Gordon Allport – Erik Erikson – Geoge Kelly – Raymond Cattel – Albert
Bandura
Dari sekian banyak definisi para tokoh tersebut ada beberapa kesamaan tentang konsep
kepribadian :
Adanya perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain.
Kepribadian adalah hypothetical struckture of organization. Tingkah laku yang diamati
sebagai sesuatu yang terorganisir dan terintegerasi oleh kepribadian.
Kepribadian merupakan konsep abstrak yang dilandasi penjabaran dari pengamatan
tingkah laku.
Keseluruhan aspek ini didapat melalui teknik, metode, dan cara yang dikembangkan
dalam proses asessmen Y sehingga dapat dideskripsikan dalam laporan pemeriksaan Y
Pemeriksaan Y
Pemeriksaan Y memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan ragam jenisnya tergantung
dari aplikasi yang akan di gunakan.
Tujuan pemeriksaan
Menggambarkan kepribadian subjek (untuk aplikasi klinis artinya sampai mendapatkan
diagnosa gangguan kepribadian yang dialami), yang dapat dipakai sebagai dasar
memberikan intervensi bagi perubahan perilaku subjek, (bila itu diperlukan).
Aspek kepribadian yg diuraikan dalam laporan mencakup :
- Kecerdasan, struktur, dan dinamikannya
- Dorongan, implus, motivasi
- Emosi, kepekaan, dan ekspresinya
- Relasi soasial, kepekaan, penampilan, keterampilan sosial dll