You are on page 1of 45

APLIKASI MONITORING PAJAK (PPH)

(DB2K1011)

LAPORAN PROYEK PRAKTIKUM DATABASE

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Syarat Mata Kuliah Praktikum Database

NUR INDAH FADJARIANI

140103080048

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM DIPLOMA III ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

BANDUNG

2010
Laporan Bimbingan Proyek Praktikum Database

Judul : Program Aplikasi Monitoring Pajak (PPH)


Kode : DB2K1011
Nama : Nur Indah Fadjariani
NPM : 140103080048
Kelas Praktikum : MI 4 B - 3
Kelas Kuliah : MI 4 B
Pembimbing : Dini Angraeni

Paraf 
No.  Tanggal  Pertanyaan  Hasil Laporan 
Pembimbing 
       
 
 
       
 
 
       
 
 
       
 
 
       
 
 
LEMBAR PENILAIAN

Judul : Aplikasi Monitoring Pajak (PPH)

Nama : Nur Indah Fadjariani

NPM : 140103080048

Kelas : MI/4/B

Laporan Source Code Presentasi Nilai Akhir

30% 35% 35%


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Aplikasi Monitoring Pajak (PPH)

Nama : Nur Indah Fadjariani

NPM : 140103080048

Kelas : MI/4/B

Assisten Penanggung Jawab

Innayyahtuzzahra

NPM
DAFTAR ISI
LAPORAN BIMBINGAN
LEMBAR PENILAIAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah
1.1 Maksud dan tujuan
1.2 Metodologi Penulisan
1.3 Sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2 Database

2.6 Kamus Data

2.7 Data Flow Diagram

2.8 Normalisasi
2.9 ERD

2.10 Tinjauan Software

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN


3.1 Perancangan Database

3.2 ERD

3.3 Diagram Konteks

3.4 DFD

3.5 Kamus Data

3.6 Perancangan Program

BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI


4.1 Hasil Program

4.2 Implementasi Program

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
proyek yang berjudul “Aplikasi Monitoring Pajak (PPH)” ini. Laporan proyek ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menempuh kelulusan Praktikum
Database.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menemui kendala, tetapi


dengan adanya bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, maka laporan ini dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Penyusun telah berusaha melakukan yang terbaik, tetapi penulis menyadari


masih banyak kekurangan dalam laporan ini, mengingat keterbatasan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan oleh penulis sehingga akan semakin
menyempurnakan laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Mei 2010

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa ini, manusia dihadapkan pada permasalahan yang kompleks dan
rumit tidak hanya di satu aspek tetapi di semua aspek kehidupan yang tidak bisa
diselesaikan sendiri dan dilakukan secara manual. Untuk itu, manusia
memanfaatkan computer sebagai sarana atau fasilitas utama dalam
menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang dihadapi. Salah satu contohnya
adalah pada pemungutan pajak terhadap wajib pajak

Keakuratan basis data pembayaran tersebut diperlukan untuk menghindari


tindakan penagihan terhadap Wajib Pajak yang sudah membayar tetapi belum
dilakukan pemutakhiran data pembayaran.

Dengan menggunakan sistem komputerisasi dapat mempermudah proses


transaksi pajak. Pemanfataan sumber informasi ini, dimaksudkan untuk
membantu para petugas pajak dalam mendata para wajib pajak agar dapat
memenuhi kewajiban mereka.
1.2 Identifikasi Masalah
Wajib Pajak adalah pihak yang dilayani institusi DJP, dalam rangka
pemenuhan kewajiban perpajakannya untuk kepentingan negara dan dapat
menentukan tingkat pelayananpublikyangdiberikanolah institusiDJP. Semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan tuntutan kemajuan teknologi, maka program
harus diperbaharui dan harus menggunakan sistem komputerisasi untuk mengatasi
masalah yang ada.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membatasi ruang lingkup masalah.
Hal ini, berguna untuk memperjelas sistem yang sedang diamati. Pembatasan
masalah tersebut adalah :
a. Aplikasi ini akan meminta admin untuk login agar dapat mendaftarkan
data calon wajib pajak
b. Calon wajib pajak akan mendapatkan nomor pokok wajib pajak, dan
memberikan informasi tentang identitas dirinya.
c. Admin akan menyimpan dan data wajib pajak ke dalam database dan
memberikan laporan berupa data wajib pajak dan total pajak yang harus
dibayarkan.
d. Aplikasi ini juga akan memberikan laporan wajib pajak yang dikenai
denda karena telat membayar pajak.
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan laporan ini adalah
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk membuat aplikasi
monitoring pajak yang bersifat komputerisasi sehingga transaksi dapat diakses
dalam waktu yang singkat dan lebih efisien.
1.5 Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan laporan proyek akhir ini
adalah metode deskriptif, dengan cara mengumpulkan data, menjelaskan dan setelah
disusun secara sistematis kemudian diambil kesimpulan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Studi Kepustakaan; yaitu teknik pengumpulan data dengan cara :
Mencari data-data yang berhubungan dengan proyek melalui internet dan
sarana pendukung lainnya.
2. Studi Literatur ; yaitu dengan mempelajari buku-buku, diktat serta sumber-
sumber lain yang berhubungan dengan penulisan laporan proyek akhir ini.
3. Bimbingan dari asisten pembimbing
4. Berdiskusi dengan orang-orang yang menguasai bidang ini serta teman-teman
yang memberikan ide serta masukkan yang berguna
1.6 Sistematika Penulisan
Sebelum penyusun meguraikan bab selanjutnya, terlebih dahulu penyusun
akan menguraikan sistematika penulisan dari laporan ini mulai dari bab pertama
hingga bab terakhir , yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metoda Penulisan yang
digunakan, dan Sistematika Penulisan .
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori dasar aspek database serta pengertian SQL
yang mendukung dalam pembuatan aplikasi database monitoring pajak (pph)..
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bagian ini diuraikan tentang perancangan database (diagram konteks,


diagram alir data, kamus data, dan Entity Relationship Diagram(ERD)) serta
perancangan program.
BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI

Sebagai hasil utama dalam pembuatan laporan proyek akhir ini dijelaskan
pada bab ini. Penjelasan mencakup hasil perancangan program serta tampilan
program.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai akhir dari penulisan disajikan kesimpulan dari masalah yang ada dan
saran yang diberikan terhadap berbagai pihak yang terkait dalam pembuatan
laporan proyek akhir ini.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan komponen penting dalam suatu sistem. Informasi
dibutuhkan bagi pihak manajemen dalam suatu pengambilan keputusan dan
kebijakan. Suatu sistem informasi harus mampu mengolah, menganalisis dan
menyajikan data yang diperoleh menjadi informasi yang berguna, bermanfaat dan
mendukung fungsi-fungsi sistem yang ada. Di samping itu, sistem informasi juga
menyajikan informasi bagi pihak di luar organisasi dalam bentuk tertentu. Maka
system informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan


teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk
membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang
tinggi dalam waktu yang cukup singkat.
2.2 DataBase

Seorang ahli mendefinisikan database sebagai berikut:

“Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut


biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu database
menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup
perusahaan atau instansi”.(Ir.Harianto Kristianto, ”Konsep dan
Perancangan Database”).
Maka, Database adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan,
hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu
file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu
kumpulan entity yang seragam. Satu entity terdiri dari field-field yang saling
berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang
lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka
digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya
entity nama barang menunjukkan entity nama barang dari barang. Entity adalah suatu
objek yang nyata dan akan direkam.

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Perancangan


model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur
konsep pembangun database, adalah:
a. Field atau Atribut
Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data. Misalnya
Field nama pelanggan, alamat dan nomor tlp pada tabel data toko buku.
b. Record atau Tuple
Record adalah kumpulan elemen yang saling terkait yang menginformasikan
tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau
Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor pelanggan, nama pelanggan,
alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal kembali.

c. File
File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen
yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya.

d. Tabel
Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok
tertentu.

2.3 Kamus Data

Kamus data disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah
suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada di dalam database. Kamus
data pertama berbasis dokumen, kamus data itu tesimpan dalam bentuk hard copy
dengan mencatat semua penjelasan data dalam bentuk tercetak. Walau sejumlah
berbasis dokumen masih ada, praktek yang umum sekarang adalah menggunakan
kamus data berbasis komputer. Pada kamus data berbasis komputer, penjelasan
data dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan Data Description
Language (DDL) dari sistem manajemen database, sistem kamus, atau peralatan
CASE. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di
sistem. Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input,
merancang laporan-laporan dan database.
2.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem
yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan
bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.

DFD adalah diagram yang menunjukan bagaimana data berpindah/berjalan di


dalam sistem informasi yang akan dikembangkan. Serta dapat menunjukan
ringkasan dari sistem yang luas/besar dari sistem input, proses, dan output.
Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur
data atau organisasi file. DFD terdiri dari empat simbol yaitu:

Kesatuan Luar (External Entity)

Adalah suatu lambang yang nenunjukkan orang,


departemen bisnis, atau mesin/perngkat. Dan
kesatuan dapat berupa sumber atau tujuan dari data.

Arus Data (Data flow)

Suatu tanda panah yang menunjukkan perpindahan


dari satu titik ke titik lainnya. Yang menunjukan arus
data dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses system

Proses (Process)

Suatu yang mengubah input menjadi output.

Simpanan Data (Data Storage)

Suatu penampungan data yang dapat berupa suatu


file atau database pada sistem komputer, suatu arsip
atau catatan manual.

Gambar 2.1 Simbol-simbol DFD

2.5 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara


tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang
berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Tujuan Normalisasi adalah
mendesain struktur basis data yang paling baik dan membuat kerelasian-kerelasian
dalam basis data menjadi mudah dimengerti, lebih sederhana pemeliharaannya,dan
lebih mudah memprosesnya untuk kebutuhan baru.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep


yang harus diketahui lebih dahulu yaitu field atau atribut kunci dan ketergantungan
fungsi.

1. Field atribute kunci


Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau set field yang
dapat mewakili record

• Candidate Key (Kunci Kandidat/Kunci Calon)


Kunci kandidat adalah satu atribute atau set minimal atribut yang
mengidentifikasikan secara unik suatun kejadian entity satu minimal set dari
atribute menyatakan secara tidak secara tidak langsung, dimana tidak dapat
membuang beberapa atribute dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik.
Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari Satu atribute, maka biasanya disebut
sebagai compose key (Kunci campuran /gabungan).
• Primary Key (Kunci Primer)
Primary key adalah satu atribute atau satu set atribute yang tidak hanya
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat
mewakili kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang
menjadi primary key, tetapi sebaliknya dipilih satu saja yang dapat mewakili
secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

• Alternate Key (Kunci Alternatif)


Alternatif key adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key.
Sering kali kunci alternatif dipakai sebagi kunci pengurutan dalam laporan.

• Foreign Key (Kunci Tamu)


Foreign Key adalah salah satu atribut atau set atribute yang melengkapi satu
relationship ( hubungan ) yang menunjukan induknya. Kunci tamu di
tempatkan di entity anak dan sama dengan kunci primary Induk direlasikan.
Hubungan antara entity induk dengan anak adalah satu lawan banyak (one to
many relationship).

2. Kebergantungan
Isi dari atribute nama bergantung pada nomor induk, jadi dapat dikatakan bahwa
atribute nama tergantung pada fungsi nomor induk

Bentuk-bentuk Normalisasi :

¾ Bentuk tidak normal


Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

¾ Bentuk Normal Kesatu ( 1Nf / First Normal Form )


Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam data
flat file ( file datar / rata ), data dibentuk dalam satu record demi satu record
dan nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribute yang
berulang-ulang atau atribute bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya
satu pengertian, bukan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya
satu arti saja dan bukanlah pecahan-pecahan kata-kata sehingga artinya lain

¾ Bentuk Normal Kedua ( 2NF / Second Normal Form )


Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung
secara fungsi pada kunci pada kunci utama primary key. Sehingga untuk
membentuk normal kedua haruslah ditentukan kunci field. Kunci field
haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

¾ Bentuk Normal Ketiga ( 3NF / Third Normal Form )


Untuk menjadi Bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang
transitif.

Dengan kata lain atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada
primary key secara menyeluruh.

¾ Boyce-Codd Normal Form (BCNF)


Bentuk Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari
bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi haruslah dalam bentuk
normal kesatu dan setiap atribute haruslah bergantung fungsi pada atribute
superkey.
Adapun tujuan dari normalisasi ini adalah :

1. Meminimumkan duplikasi data


2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang
berbeda

3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam suatu Database

4. Berguna untuk mengstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk


membantu menguranggi atau mencegah munculnya masalah yang
berhubungan dengan pengolahan data.

2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Data-data pada kamus data yang telah melakukan normalisasi merupakan


entitas yang dapat dihubungkan satu sama lainnya. Relationship adalah hubungan
dari entitas-entitas tersebut. Ada beberapa Hubungan (Relationship),diantaranya:

1. Relasi satu ke satu (One to One relationship)

Perusahaan  Direktur 
Gambar 2.3
Relasi Satu ke Satu
Artinya setiap Perusahaan memiliki satu Direktur atau setiap Perusahaan
mempunyai satu Direktur. Relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda
panah tunggal.

2. Relasi satu-banyak (One to Many relationship)

Faktur  Barang‐barang 
persediaan 

Gambar 2.4
Relasi Satu ke Banyak
Artinya setiap faktur berisi banyak barang persediaan atau barang-barang
persediaan dalam suatu perusahaan memiliki banyak faktur. Relasi antara
keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal untuk menunjukkan
hubungan satu dan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak.

3. Relasi banyak-banyak (Many to Many relationship)

Pelanggan  Produk 

Gambar 2.5

Relasi Banyak ke Banyak

Artinya dalam suatu perusahaan memiliki banyak produk dan banyak para
pelanggan membeli produk-produk tersebut.. Relasi antara keduanya diwakilkan
dengan tanda ganda untuk menunjukkan hubungan banyak.

2.7 Tinjauan Software

Software yang digunakan adalah bahasa pemrograman Delphi 7.0, Structured


Query Language (SQL) dan Microsoft ODBC (Open Database Connectivity).
2.7.1 Structured Query Language

Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa standar yang meliputi


perintah-perintah untuk menyimpan, menerima, memelihara dan mengatur akses-
akses ke basis data. Bahasa SQL tidak memiliki perintah perulangan (looping)
maupun pencabangan (kondisi). Bahasa ini banyak digunakan oleh relational
database karena kemampuannya untuk mendefinisikan database object (Table, View,
Index, Sequence), constraint (primary key, foreign key, check, unique, not null) dan
kemampuannya untuk memanipulasi database object, seperti perintah SELECT yang
dapat memanipulasi data yang kompleks dengan satu perintah. Beberapa perintah
SQL yang sering digunakan yaitu : alter, delete, insert, create, update, drop, select.

2.7.2 Open Database Connectivity (ODBC)


Open Database Connectivity (ODBC) merupakan sebuah Aplication
Programming Interface (API) untuk konektivitas database. ODBC memungkinkan
database dapat diakses dengan aplikasi selain dari program database. Melalui ODBC
yang digunakan untuk mengakses database, termasuk database lokal maupun
database server. ODBC didasarkan pada Structured Query Language (SQL) sebagai
standar untuk mengakses data. ODBC ini memberikan kemudahan dan kebebasan
kepada kita untuk memilih jenis database yang ingin kita gunakan sebagai server, dan
pada saat yang sama tetap memiliki kebebasan untuk mengakses jenis database yang
lainnya. Sebuah aplikasi dapat mengakses DBMS SQL yang berbeda-beda
menggunakan satu set kode yang umum. Hal ini memungkinkan developer untuk
membangun dan mendistribusikan sebuah aplikasi client/server tanpa harus memakai
DBMS yang khusus. Driver database yang diperlukan akan ditambahkan untuk
menghubungkan aplikasi tersebut dengan DBMS yang dipilih pengguna. ODBC
menyediakan suatu metode untuk teknologi OLE (Object Lingking and Embedding)
yang digunakan untuk pengaksesan data dengan menggunakan query yang terbentuk
melalui SQL. ODBC menggunakan konsep data source yang dispesifikasikan oleh
nama data source-nya (Data Source Name = DSN).
2.7.3 Bahasa Pemrograman Borland Delphi

Pada tahun 1993 borland meciptakan suatu bahasa pemrograman visual yang
dibentuk dari Borland Pascal 7.0 yang dinamakan Borland Delphi. Secara resmi
delphi diumumkan pada tahun 1995 tanggal 14 februari dan dirilis tanggal 28
februari.

Sampai saat delphi ini telah mengeluarkan versi yang ke-7. Setiap versi adalah
perbaikan dari versi sebelumnya. Delphi 7.0 mempunyai kelebihan yang merupakan
perbaikan dari versi sebelumnya, yaitu terletak pada produktivitas, kualitas,
pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta
diperkuat dengan program terstruktur. Borland Delphi 7.0 memiliki fasilitas Object
Oriented Programming (OOP) yang menyediakan object-object yang sangat kuat,
powerful dan mudah digunakan dalam mendesain suatu aplikasi program.
Keunggulan lainnya dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang
memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis Windows.

Khusus untuk pemograman database, borlan Delphi menyediakan fasilitas


objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat
program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database paradox,
dBase, MS-Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain dengan menggunakan
ODBC (Open Database Connectivity).

Untuk komponen database visual delphi menyediakan komponen data


controls yang disebut juga visual controls. Komponen ini melakukan interaksi
antara user dengan data source dan dapat digunakan untuk menyusun tampilan untuk
pemakai. Seperti dalam menampilkan record, image, dan sebagainya. Sedangkan
komponen data access adalah komponen non-visual yang secara langsung
berhubungan dengan database dan hanya melakukan akses dengan database tanpa
memperlihatkan apa yang ditampilkan. Berikut ini adalah gambaran arsitektur
aplikasi database dengan menggunakan Borlad Delphi 7.0 :

DE Data Set Data Source Data Control


Database

Gambar 2.9 Arsitektur Database

Tampilan Delphi 7 adalah sebagai berikut:

Toolbar  Main Windows

Component 
Palette 

Object  Code Editor
Treview 
Code 
Explorer 

Object 
Inspector 
Form Designer 

Gambar 2.6 Tampilan Delphi 7


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bagian ini diuraikan tentang perancangan database (diagram konteks,


diagram alir data, kamus data, dan Entity Relationship Diagram (ERD)) serta
perancangan program.
3.1 Perancangan Database
Perancangan Database dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan field-
field apa saja yang akan dibutuhkan untuk membangaun suatu table sebagai dasar
pembuatan database toko buku tersebut. Penulis memberikan gambaran cara
membuat database yang dibutuhkan dalam pembuatan program aplikasi yaitu
sebagai berikut :

1. Menganalisa permasalahan yang akan dibuat menjadi database


2. Membuat ERD, Diagram konteks, dan Diagram alir data terlebih dahulu agar
terarah
3. Menentukan data-data yang akan dibutuhkan dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut dan untuk selanjutnya ditempatkan dalam tabel-tabhel
tertentu
4. Menentukan Primary key atau kunci utama dari setiap table sebagai identitas
yang unik untuk mewakili field-field lain dalam table tersebut

3.2 Entity Relation Diagram (ERD)


Entity relationship diagram (ERD) atau diagram hubungan entitas adalah
suatu hal dalam suatu bentuk yang datanya dikumpulkan dan dapat berupa objek,
orang, abstrak atau kejadian yang dihubungkan antar entitas yang berisi atribut.
3.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang mengambarkan masukan yang


diterima oleh suatu sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
Diagram Konteks ini menjelaskan proses perjalanan data dari satu atau beberapa
sumber (Source) untuk mencapai suatu tujuan tertentu (destination), yang mana pada
proses perjalanan data tersebut hanya terdapat satu proses saja, yang digambarkan
dalam bentuk umum.

3.4 Data Flow Diagram


Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan system sebagai
jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan dengan yang
lainnya oleh aliran data.

3.5 Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data-data. Tujuannya adalah untuk memberikan


informasi mengenai definisi struktur, pemakaian masing-masing elemen. Ini
merupakan analisa tabel yang digunakan untuk mempermudah pembuatan
transaksi.

1. Tabel Login
Tabel ini berfungsi untuk jalan akses bagi pengguna aplikasi ini.
Apabila user mengunakan admin maka user bisa mengakses semua yang ada
pada aplikasi ini.
Didalam tabel ini terdapat dua field.
Nama Tabel : t_login
Primary Key : Username
No Field Type Panjang Keterangan
1 Username Varchar 20 Nama Pemakai
2 Password char 10 Sandi Pemakai

2. Tabel Data Wajib Pajak Pribadi


Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data yang dimasukkan user untuk
mendaftarkan calon wajib pajak pribadi.
Didalam tabel ini terdapat 13 field.

Nama Tabel : t_dwpajak


Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 npwp Int 6 Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjbpjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 Alamat Varchar 50 Alamat wajib pajak
4 Propinsi Varchar 20 Propinsi wajib pajak
5 Stts_usha Varchar 20 Status usaha
6 Jns_usha Varchar 30 Jenis usaha
7 Stts_pkp Varchar 10 Status pendapatan kena pajak
8 Jml_pghsln Float
9 Tmpt_lhr Date
10 No_telp Int
11 No_phone Int
12 No_ktp Int
13 Kbgsaan Varchar 20 Kebangsaan wajib pajak
3. Tabel Data Wajib Pajak Badan
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data yang dimasukkan user untuk
pendaftaran wajib pajak badan.
Didalam tabel ini terdapat 11 field.

Nama Tabel : dw_badan


Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 Npwp Int Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjb_pjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 Almt Varchar 50 Alamat wajib pajak
4 Phone Int
5 No_telp Int
6 Stts_modal Varchar 30
7 Jns_industri Varchar 30
8 No_akte Int
9 Tgl_akte Date
10 Nm_ntrs Varchar 20
11 Merk_dgg

4. Tabel Data Wajib Pajak Bendaharawan


Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data wajib pajak bendaharawan yang
didaftarkan oleh user.
Didalam tabel ini terdapat 14 field.
Nama Tabel : dw_bendahara
Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 Npwp Int 6 Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjbpjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 Almt Varchar 50 Alamat wajib pajak
4 Propinsi Varchar 20
5 Stts_usha Varchar 20
6 Jns_usha Varchar 30
7 No_telp Int
8 No_phone Int
9 Nm_instansi Varchar 30
10 Almt_instansi Varchar 50
11 Propnsi Varchar 20
12 No_srt Int
13 Mjdwl_pryk Date
14 Ajdwl_proyek date

5. Tabel Transaksi Data Wajib Pajak Pribadi


Tabel ini berfungsi untuk menyimpan serta menampilkan data pajak wajib
pajak berdasarkan ketentuan yang telah diberlakukan.
Didalam tabel ini terdapat 9 field.

Nama Tabel : t_ppribadi


Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 Npwp Int 6 Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjbpjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 No_ktp Int
4 Pghsln Float
5 Jht_tempo Date
6 Tgl_byr Date
7 Denda_pjk Float
8 Pajak Float
9 Tot_pjk Float

6. Tabel Transaksi Wajib Pajak Badan


Tabel ini berfungsi untuk menyimpan serta menampilkan data pajak wajib
pajak yang harus dikeluarkan.
Didalam tabel ini terdapat 9 field.

Nama Tabel : t_pbadan


Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 Npwp Int 6 Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjbpjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 No_akte Int
4 Pghsln Float
5 Jht_tempo Date
6 Tgl_byr Date
7 Denda Float
8 Pajak Float
9 Tot_pjk Float
7. Tabel Transaksi Wajib Pajak Bendaharawan
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan serta menampilkan data pajak wajib
pajak yang harus dikeluarkan
Didalam tabel ini terdapat 9 field.

Nama Tabel : t_pbendaharawan


Primary Key : npwp
No Field Type Panjang Keterangan
1 Npwp Int 6 Nomor pokok wajib pajak
2 Nm_wjbpjk Varchar 20 Nama wajib pajak
3 Nm_proyek Varchar 20
4 Pghsln Float
5 Jht_tempo Date
6 Tgl_byr Date
7 Denda Float
8 Pajak Float
9 Tot_pjk Float
3.6 Perancangan Program
3.6.1 Data Modul

3.6.2 Halaman Utama


3.6.3 Halaman Menu

3.6.4 Login
3.6.5 Halaman Pilihan

3.6.6 Data Wajib Pajak


3.6.6.1 Wajib Pajak Pribadi
3.6.6.2 Wajib Pajak Badan

3.6.6.3 Wajib Pajak Bendaharawan

3.6.7 Tabel Data Wajib Pajak Pribadi


3.6.8 Tabel Data Wajib Pajak Bendaharawan

3.6.9 Tabel Data Wajib Pajak Badan


3.6.10 Tabel Transaksi Wajib Pajak Badan
3.6.11 Tabel Transaksi Wajib Pajak Bendaharawan
BAB IV
HASIL DAN IMPLEMENTASI

4.1 Hasil Program

Awal memulai program akan muncul form menú utama.

Apabila tombol menú pph di klik maka aplikasi akan memproses dan muncul
form file.
Apabila menú file di klik, maka akan muncul pilihan, pemakai dapat
memilih ingin login, logout atau exit.

Apabila pemakai memilih login, maka akan muncul form login.

Pemakai dapat login dengan menggunakan username admin dan


password admin. Apabila login berhasil maka aplikasi akan kembali ke form
file.

Selanjutnya pemakai dapat memilih menú apa saja yang akan dipilih.
User dapat melihat semua data yang ada pada aplikasi ini.
Apabila pemakai memilih menú pilihan, maka akan muncul form
pilihan data wajib pajak yang akan didaftarkan .

Pemakai dapat memilih, lalu akan muncul form Pendaftaran Wajib Pajak.
Untuk hasil akhir aplikasi akan menampilkan tabel-tabel transaksi
4.2 Implementasi Program

Setelah analisis sistem dan perancangan sistem secara terperinci, maka


langkah selanjutnya adalah implementasi dari sistem, yaitu tahap meletakkan sistem
supaya siap dioperasikan. Dalam pembuatan program aplikasi monitor pajak (pph),
penulis menonjolkan kemudahan dalam proses pendataan pajak wajib pajak.

Dalam pembuatan program aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemograman


Borland Delphi 7.0 sebagai aplikasi pemograman dan phpMyAdmin sebagai
Database.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian akhir dari penyusunan laporan, yang mana pada
bagian ini merupakan penutup dari pembahasan. Pada bab ini berisi tentang
kesimpulan dari sistem perangkat lunak monitoring pajak yang telah dirancang dan
saran-saran yang bersifat membangun dan diharapkan bisa menjadi masukkan bagi
pihak-pihak yang bersangkutan.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

Sistem Pengolahan data yang menggunakan computer dirancang untuk


mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem manual. Dengan
menggunakan sistem yang menggunakaan computer, proses pencarian dan
penginputan data dapat dijamin ketepatan dan keakuratan, serta menunjang efisiensi
kerja. Didalam aplikasi panti asuhan ini user dapat mengetahui informasi anak asuh,
karyawan, pengurus dan donatur dan dapat mencarinya dengan mudah.

5.2 Saran
Dalam penggunaan perangkat lunak ini penulis menyarankan agar user lebih
teliti dalam pengoperasiannya guna menghindari kesalahan pada penginputan data
dan sebaiknya lakukan file back-up Database untuk menghindari hal-hal yang
mungkin akan merugikan seperti terhapusnya data yang masih dibutuhkan.

You might also like