Professional Documents
Culture Documents
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI RAYON.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
2. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur
pencemar dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam sumber air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
3. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air,
sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara.
4. Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang
berwujud cair.
7. Titik penaatan (point of compliance) adalah satu atau lebih lokasi yang
dijadikan acuan untuk pemantauan dalam rangka penaatan baku
mutu air limbah.
Pasal 2
(1) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) ditetapkan berdasarkan
kadar dan kuantitas air limbah.
Pasal 4
Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini setiap saat
tidak boleh dilampaui.
Pasal 5
(1) Daerah dapat menetapkan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan industri rayon dengan ketentuan sama atau lebih ketat dari
ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri
ini.
(2) Baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan peraturan daerah provinsi.
Pasal 6
Dalam hal hasil kajian kelayakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) atau rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari usaha
dan/atau kegiatan industri rayon mensyaratkan baku mutu air limbah
lebih ketat dari baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (1), maka diberlakukan baku mutu air limbah
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh AMDAL atau rekomendasi UKL dan
UPL.
Pasal 7
Dalam hal hasil kajian mengenai pembuangan air limbah mensyaratkan
baku mutu air limbah lebih ketat dari baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), atau Pasal 6, maka dalam
persyaratan izin pembuangan air limbah diberlakukan baku mutu air
limbah berdasarkan hasil kajian.
Pasal 8
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan industri rayon wajib:
a. melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang
dibuang ke sumber air tidak melampaui baku mutu air limbah yang
telah ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;
b. menggunakan saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga
tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan;
c. memasang alat ukur debit atau laju alir air limbah dan melakukan
pencatatan debit harian air limbah tersebut;
d. tidak melakukan pengenceran air limbah, termasuk mencampur
buangan air bekas pendingin ke dalam aliran buangan air limbah;
e. melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya;
f. memisahkan saluran buangan air limbah dengan saluran limpasan air
hujan;
g. melakukan pemantauan harian kadar parameter baku mutu air
limbah, untuk parameter pH dan COD;
h. menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji;
i. memeriksakan kadar parameter baku mutu air limbah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini secara periodik
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan ke laboratorium yang
telah terakreditasi;
j. menyampaikan laporan debit harian air limbah, pencatatan produksi
bulanan, pemantauan harian kadar parameter air limbah, dan hasil
analisa laboratorium terhadap baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam huruf c, huruf e, huruf g, dan huruf i secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan kepada
Bupati/Walikota, dengan tembusan Gubernur dan Menteri, serta
instansi lain yang terkait sesuai dengan peraturan perundanganundangan;
dan
k. melaporkan kepada Bupati/Walikota, dengan tembusan Gubernur dan
Menteri mengenai kejadian terlampauinya baku mutu karena keadaan
terhentinya sebagian atau seluruh kegiatan operasi sampai dimulainya
kembali kegiatan operasi tersebut disertai rincian kegiatan
penanggulangannya.
Pasal 9
Bupati/Walikota wajib mencantumkan baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6, atau Pasal 7 dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ke dalam izin
pembuangan air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon.
Pasal 10
Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini semua peraturan yang
berkaitan dengan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri rayon yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 4 Juli 2007
Menteri Negara
Lingkungan Hidup,
ttd
Ir. Rachmat Witoelar.
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang
Penaatan Lingkungan,
Hoetomo, MPA.
Diposkan oleh muhammad ajrin di 06.44
Label: Tugas
0 komentar:
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2010 (8)
o ▼ Maret (6)
PROKASIH (Program Kali Bersih)
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
Indikator Air Yang Tercemar
Peraturan Mengenai Baku Mutu Air Limbah
Peraturan KALSEL Tentang Penentuan Kualitas Air
Siklus Biogeokimia Silikon
o ► Februari (2)
TUGAS TAK RESMI
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN
ORGANOKLORIN
Mengenai Saya
muhammad ajrin
Lihat profil lengkapku
Senin, 1
Novemb
er 2010 |
Jumlah
artikel
terbit
hari ini:
1414
Sear
ch
Headline, Nasiona Industri Internasi Kesehat Jasa, Search
Ekonomi, l, , onal an, Hibur
Perdagan Hukum, Teknol Olahrag an,
gan, Politik, ogi, a, Raga
Perbanka Pendidi Otomot Lingkun m,
n kan if gan Opini
Home <p>Your browser does not
Kategori support iframes.</p>
Sumber Berita
About Bataviase
Indonesia Dalam Kata
Home
Kabupaten Lingkungan tinggi pusat
memberikan ekonomi Kepala modal
Tunda Aturan Pertumbuhan Inalum Nasional
Gunung
Kategori
Ekonomi Internasional Olahraga Perdagangan Contact
Headline Jasa Opini Politik Site
Hiburan Kesehatan Otomotif Ragam Policy
Hukum Lingkungan Pendidikan Teknologi
(c) 2009
Industri Nasional Perbankan
Bataviase
Pengertian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan
sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah adalah
bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak
dikelola dengan baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Penyakit yang terkait erat dengan dampak air limbah dapat diklasifikasikan menjadi
penyakit non infektius dan infektius. Penyakit non infektius adalah penyaakit aakibat
pencemaran limbah industry yang mengandung logam-logam berat. Penyakit infektius
adalah penyakit akibat pencemaran limbah rumah tangga yang mengandung
mikroorganisasi, seperti bakteri, virus, dan parasit.
Pencegahan dan penanggulangan dampak air limbah terhadap kesehatan dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi jenis limbah, mengetahui dampaknya terhadap kesehatan, dan
cara pengolahannya. Pada saat ini, industry berkembang dengan pesat. Hal itu dapat
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan tersebut
diakibatkan tidak terkendalinya pembuangan limbah dan emisi gas dari kegiatan industry.
Limbah dari kegiatan industry dapat berupa limbah cair, gas, dan padat.
Baku mutu lingkungan mencakup baku mutu limbah padat, baku mutu air laut, baku
mutu udara emisi, baku mutu limbah cair, dan baku mutu air pada sumber air.
Baku mutu air pada sumber air, yaitu batas kadar yang diperbolehkan untuk suatu zat
atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tetap dapat digunakan sesuai dengan
kriterianya. Menurut kegunaannya, air pada sumber air dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu golongan A, B, C dan D. Air golongan A adalah air yang dapat
digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu. Air
golongan B adalah air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga. Air golongan C adalah air yang dapat digunakan
untuk keperluan perikanan dan peternakan. Air golongan D adalah air yang dapat
digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,
industry dan tenaga listrik.
Baku mutu limbah cair adalah batas yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar
untuk dibuang dari sumber pencemaran ke badan air sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu air. Peraturan perundangan dan ketentuan lain tentang
lingkungan hidup untuk penetapan baku mutu lingkungan tertuang dalam Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/10/95. Untuk baku mutu emisi sumber tidak
bergerak tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
13/MENLH/3/1995.
Pencemaran udara di lingkungan dapat dibedakan menjadi baku mutu udara ambient dan
baku mutu udara emisi. Baku mutu udara aambien adalah batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara karena tidak menimbulkan
gangguanterhadap mahluk hidup dan/atau benda. Adapun baku mutu udara emisi adalah
batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari
sumber pencemar ke udara sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ambien
Pengelompokan Limbah
Limbah organic yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk
hidup terdapat unsure karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya
relative sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti
bakteri dan jamur. Hasil pembusukan limbah organic oleh mikroorganisme sebagian
besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga dapat menimbulkan permasalahan
lingkungan.
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-
bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air
a) Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil buangan
dari rumahtangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis. Misalnya air
deterjen sisa cucian, air sabun, tinja
b) Limbah cair industry (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industry. Misalnya air sisa cucian daging, buah, sayur dari industry pengolahan makanan
dan sisa dari pewarnaan kain/bahan dari industry tekstil
c) Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan
ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.
d) Air Hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
atas permukaan tanah.
Merupakan limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai
sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :
1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah busuk
2. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan logam.
3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran.
4. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa
bangkai binatang.
5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang
berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan
6. Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia.
Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2), Nitrogen oksida (NOx),
Sulfur dioksida (SOx), asam klorida (HCl), Amonia (NH3), Metan (CH4), Klorin (Cl2).
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan
padatan, disebut materi partikulat.
1. Limbah domestic, adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk
2. Limbah industry, merupakan buangan hasil proses industri
3. Limbah pertanian, berasal dari daerah pertanian atau perkebunan
4. Limbah pertambangan, berasal dari kegiatan pertambangan
Adalah zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa :
(Source : K’ Masni, Mahasiswa Pasca Sarjana PKLH UNM Makassar | Guru Biologi
SMAN 1 Bone-Bone Kab. Luwu Utara, Sulsel)
=====================================================
Tentang Jilbab
Kawin Kontrak = Pelacuran
Tinjauan Umum tentang Poligami
Hukum Kloning, Tranplantasi Organ, Abortus, dan Bayi Tabung Menurut Islam
Bagaimana Mengenalkan Agama pada Anak?
Teknik Analisis Data dalam Kajian Tafsir
Manusia dan Penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia
Al-Qur’an dan Penciptaan Alam Semesta
Kata Mutiara Islami
Meningkatkan Kinerja Windows XP Anda menjadi 30 Kali Lebih Cepat!Izinkan
Saya Menikah Pak!
I love You Allah
Syarat Pacaran Islami
Mari Bersyukur
Nasib Vs Takdir
Akses Doa lebih Cepat
Tindakan
Komentar RSS
Lacak balik
Information
14 tanggapan - tanggapan
28 02 2010
anggi (19:37:12) :
aslm..
tulisan anda telah membantu banyak dalam penyelesaian tugas kuliah saya..
terima kasih…
Balas
1 03 2010
Abied (16:07:38) :
Syukurlah …
Met belajar.
Semangadh!!!
Balas
18 07 2010
Anonymous (19:16:01) :
30 03 2010
FANDI (01:28:29) :
Pak. kalau permasalan limbah pabrik tahu dipergunakan untuk sesuatu yang
bermanfaat sekaligus memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat kira2 apa?
Serta peraturan-2 yang mengatur pemnfaatan limbah apa aja ?
Mohon dibantu,,,,,,
Balas
14 06 2010
riki (17:14:18) :
berguna sekali pak…terimakasih karena telah membantu tugas kuliah saya juga…
Balas
14 07 2010
imunk (15:15:34) :
laita (19:27:50) :
hm.. coba ada sifat2 dari masing2 gas pasti lebi begus,hehe
sebalumnya syukron yah
Balas
26 07 2010
seqbul (19:53:29) :
Balas
27 07 2010
VJ Shiddiq (15:21:27) :
mantap neeh
untung ada ini…
hahahha
wwkwwk…
Balas
27 07 2010
Risky (15:22:15) :
Terimakasih,,,
postingan ini sangat berguna …
Balas
1 08 2010
irfandhy (18:53:18) :
Balas
1 08 2010
irfandhy (18:55:13) :
bagai mna cra mengelompokanlimbah berdasarkan wujud.yy…..????
Balas
7 08 2010
Balas
14 08 2010
agnesd.. (03:54:33) :
ga ada tabel baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang di
peruntukan sebagai air minum????
Balas
Tinggalkan komentar
Nama
Situs web
Tambahkan komentar
Menu
Blog Visitor
1,018,100 Orang
Top Artikel
Cerita Porno, Cerita Sex, Sex dan Gambar Telanjang (Khusus Dewasa)
123 Kata Mutiara Motivasi Hidup
Kumpulan Kata-Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran
Kumpulan Judul Skripsi Pendidikan Matematika
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
Kumpulan Judul Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris
Kumpulan Kata Bijak Islami
Situs Porno, Porn, Sex, Pornografi dan Hooker (Khusus Dewasa)
Kumpulan Kata-Kata Mutiara tentang Hidup
Kumpulan kata-kata mutiara : Quantum Ikhlas
Matematika
Bicara Matematika
Everything About Math
Matematika Dasar
Matematika Menyenangkan
Matematika Online
Matematika SMA
Math Box
Medali Emas
Pecinta Matematika
Proof {}
Puzzle Matematika
Rumah Matematika
Vincen Math
Zaki Math
Zona Matematika
Blogroll
AEP Studio Makassar
Almascatie
Antobilang
Arul
Asepsaiba
Bimo SMANSA
Bimo Van Momo
deKing
Eka Keswara Putra
Funktaztic
Helgeduelbek
Jalan Dakwah Bersama
Kaakakin
Math High Level
Menteri Desain Indonesia
Metamarsphose
Nothing Wrong With …
Pengawas Sekolah
Rara
Rizaldy
Rona Wajah
Sains In Religion
Sawali
Siti Fatimah Ahmad
Slaman Slumun Slamet
Sunarnosahlan
Syahroini
Yari NK
Zainal Muttaqien
Zainurie