You are on page 1of 23

ayam jantan dari kotabaru

Minggu, 14 Maret 2010


Peraturan Mengenai Baku Mutu Air Limbah

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP


NOMOR 09 TAHUN 2007
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI RAYON
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup


perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari
lingkungan hidup;

b. bahwa untuk mencegah terjadinya pencemaran dari


usaha dan/atau kegiatan industri rayon perlu dilakukan
upaya pengendalian pencemaran air dengan menetapkan
baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri rayon;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan Industri Rayon;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang


Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber


Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4377);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3838);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang


Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4161);

7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang


Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia, sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun
2006;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN INDUSTRI RAYON.

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Industri rayon adalah industri yang memproduksi serat dengan cara


regenerasi polimer selulosa yang diperoleh dari kayu atau sisa kapas
pendek.

2. Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur
pencemar dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam sumber air dari suatu usaha dan/atau kegiatan.

3. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air,
sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara.

4. Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang
berwujud cair.

5. Kuantitas air limbah maksimum adalah jumlah air limbah tertinggi


yang masih diperbolehkan dibuang ke sumber air setiap satuan
produk.

6. Kadar maksimum adalah ukuran batas tertinggi suatu unsur pencemar


dalam air limbah.

7. Titik penaatan (point of compliance) adalah satu atau lebih lokasi yang
dijadikan acuan untuk pemantauan dalam rangka penaatan baku
mutu air limbah.

8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan


di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 2
(1) Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
(2) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 3
Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) ditetapkan berdasarkan
kadar dan kuantitas air limbah.

Pasal 4
Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini setiap saat
tidak boleh dilampaui.

Pasal 5
(1) Daerah dapat menetapkan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan industri rayon dengan ketentuan sama atau lebih ketat dari
ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri
ini.
(2) Baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan peraturan daerah provinsi.

Pasal 6
Dalam hal hasil kajian kelayakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) atau rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari usaha
dan/atau kegiatan industri rayon mensyaratkan baku mutu air limbah
lebih ketat dari baku mutu air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (1) atau Pasal 5 ayat (1), maka diberlakukan baku mutu air limbah
sebagaimana yang dipersyaratkan oleh AMDAL atau rekomendasi UKL dan
UPL.

Pasal 7
Dalam hal hasil kajian mengenai pembuangan air limbah mensyaratkan
baku mutu air limbah lebih ketat dari baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), atau Pasal 6, maka dalam
persyaratan izin pembuangan air limbah diberlakukan baku mutu air
limbah berdasarkan hasil kajian.

Pasal 8
Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan industri rayon wajib:
a. melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu air limbah yang
dibuang ke sumber air tidak melampaui baku mutu air limbah yang
telah ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;
b. menggunakan saluran pembuangan air limbah yang kedap air sehingga
tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan;
c. memasang alat ukur debit atau laju alir air limbah dan melakukan
pencatatan debit harian air limbah tersebut;
d. tidak melakukan pengenceran air limbah, termasuk mencampur
buangan air bekas pendingin ke dalam aliran buangan air limbah;
e. melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya;
f. memisahkan saluran buangan air limbah dengan saluran limpasan air
hujan;
g. melakukan pemantauan harian kadar parameter baku mutu air
limbah, untuk parameter pH dan COD;
h. menetapkan titik penaatan untuk pengambilan contoh uji;
i. memeriksakan kadar parameter baku mutu air limbah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini secara periodik
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan ke laboratorium yang
telah terakreditasi;
j. menyampaikan laporan debit harian air limbah, pencatatan produksi
bulanan, pemantauan harian kadar parameter air limbah, dan hasil
analisa laboratorium terhadap baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam huruf c, huruf e, huruf g, dan huruf i secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan kepada
Bupati/Walikota, dengan tembusan Gubernur dan Menteri, serta
instansi lain yang terkait sesuai dengan peraturan perundanganundangan;
dan
k. melaporkan kepada Bupati/Walikota, dengan tembusan Gubernur dan
Menteri mengenai kejadian terlampauinya baku mutu karena keadaan
terhentinya sebagian atau seluruh kegiatan operasi sampai dimulainya
kembali kegiatan operasi tersebut disertai rincian kegiatan
penanggulangannya.

Pasal 9
Bupati/Walikota wajib mencantumkan baku mutu air limbah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 6, atau Pasal 7 dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ke dalam izin
pembuangan air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon.

Pasal 10
Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini semua peraturan yang
berkaitan dengan baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industri rayon yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal : 4 Juli 2007
Menteri Negara
Lingkungan Hidup,
ttd
Ir. Rachmat Witoelar.
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang
Penaatan Lingkungan,
Hoetomo, MPA.
Diposkan oleh muhammad ajrin di 06.44
Label: Tugas
0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog
 ▼  2010 (8)
o ▼  Maret (6)
 PROKASIH (Program Kali Bersih)
 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
 Indikator Air Yang Tercemar
 Peraturan Mengenai Baku Mutu Air Limbah
 Peraturan KALSEL Tentang Penentuan Kualitas Air
 Siklus Biogeokimia Silikon
o ►  Februari (2)
 TUGAS TAK RESMI
 MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN
ORGANOKLORIN

Mengenai Saya

muhammad ajrin
Lihat profil lengkapku

Senin, 1
Novemb
er 2010 |
Jumlah
artikel
terbit
hari ini:
1414
Sear
ch
Headline, Nasiona Industri Internasi Kesehat Jasa, Search
Ekonomi, l, , onal an, Hibur
Perdagan Hukum, Teknol Olahrag an,
gan, Politik, ogi, a, Raga
Perbanka Pendidi Otomot Lingkun m,
n kan if gan Opini
 Home <p>Your browser does not
 Kategori support iframes.</p>
 Sumber Berita
 About Bataviase
Indonesia Dalam Kata
Home
Kabupaten Lingkungan tinggi pusat
memberikan ekonomi Kepala modal
Tunda Aturan Pertumbuhan Inalum Nasional
Gunung

Baku Mutu Air Pemerintah Investasi


muda akhir triliun Kementerian
27 Feb 2010 bencana Produk DKI
kendaraan posisi
 Industri
 Koran Jakarta Tbk wilayah Merapi mobil nilai
nanti Ketua partai Warta jumlah
Pemerintah menegaskan
komitmennya menjaga kelestarian
Presiden warga anggota pekan
lingkungan hidup, namun di sisi
lain tetap berupaya meningkatkan
Barat miliar masyarakat
produksi minyak nasional.
Artikel Terkait
JAKARTA - Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral meminta  Aturan Budi Daya Tanaman
penerapan UU No 32/2009 tentang Sulitkan Petani
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, khususnya /Koran Jakarta/
menyangkut baku mutu air dan
penurunan emisi udara ditunda. Hal  Aturan Baru Berpotensi Picu
itu bertujuan agar kontraktor Pungli
minyak dan gas bisa bersiap diri.
/Koran Jakarta/
"Kita meminta UU LH ditunda dua
 Regulator Tak Akan
tahun, agar Konmfc-tor Kontrak Longgarkan Aturan IPO
Kerja Sama (laflCk. bisa
mempersiapkan fasilitas fasilitas /Koran Jakarta/
pendukung. Soal sarana baku mutu
itu tidak bisa langsung jadi. Ini  Aturan Baru Perlambat Laju
bukan penolakan," ujar Dirjen Fl
Minyak dan Gas (Migas)
Kementerian ESDM Evita H /Koran Jakarta/
Legowo seusai pelantikan pejabat
BP Migas di Jakarta, Kamis  Gaikindo Minta Aturan
(25/2).r Label Diundur

Perubahan aturan baku mutu /Koran Jakarta/


lingkungan masuk dalam peraturan
pemerintah dan direncanakan
berlaku 1 April 2010. PP tersebut
Artikel Lainnya
merupakan turunan dari UU
 Debit Air di Sejumlah Pintu
Lingkungan Hidup No 32 Tahun
2009. Salah satu aturan yang dinilai Air Normal
sulit dijalankan KKKS yakni
terkait kewajiban menurunkan /Republika/
temperatur air buangan dari 45
derajat Celcius ke level 40 derajat  AIR MATA DI PUSAT
Celcius. AkibatnBtarget MATA AIR
produksinya nasiona) yang
ditetapkan965ribii barel per hari /Koran Tempo/
berpotensi ndak tercapai. Bahkan
bisa turun hingga 50 persen.  Adobe AIR versi Ponsel

Lobi Teknis /Koran Tempo/

Menteri ESDM Darwin Za-hedy  Air Laut Diolah Atasi Krisis


Saleh menyatakan akan melakukan Air
lobi-lobi teknis terkait rencana
penerapan Undang-undang /Media Indonesia/
Lingkungan Hidup (UU LH).
Pemerintah, menurut dia,  All air-headed about air-con
berkomitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup, /The Jakarta Post/
namun juga tetap berupaya
meningkatkan produksi migas. Artikel dari Sosial
"Jadi kita tidak meminta revisi UU Media
LH, tetapi melakukan kerja sama
yang harmonis. Dari sisi internal,  Timor - Timur, Tanah Air
Beta... - OOT - Ngerumpi
 Balada Air Minum - OOT -
langkah konkretnya, kita Ngerumpi
melakukan penyegaran di deputi  Air Minum Juara - OOT -
perencanaan BP Migas. Jajaran Ngerumpi
yang baru harus mampu
mempercepat peningkatan  Air Minum: Indikator
produksi," ungkap dia. Kekerenan Kantor - OOT -
Ngerumpi
Darwin menambahkan jajaran BP
Migas yang baru harus dapat
mendorong pencapaian target
produksi minyak sebesar 965 ribu
barel per hari ai tengah penurunan
alamiah sebesar 12 persen per
tahun. Apalagi dalam dua bulan
terakhir target produksi minyak di
bawah target.

Untuk itu, dia meminta jajaran BP


Migas untuk menutup produksi
duabulan sebelumnya dengan target
produksi sebesar 967 ribu barel
perhari. Salah satu cara menutup
target tersebut yakni dengan
mendorong peningkatan produksi
Blok Cepu ke level 20 ribu barel
perhari.

"Kehadiran Pak Haposan (Dirut


Pertamina EP Cepu), yang selama
ini mengurus Blok Cepu kita
harapkan mampu membantu BP
Migas mendorong pencapaian
target produksi nasional," kata dia.
Selain meningkatkan produksi,
jajaran baru BP Migas diharapkan
mampu memberikan solusi atas
munculnya UU Lingkungan Hidup
yang berpotensi menyebabkan
turunnya produksi minyak dari
KKKS.

"BP Migas harus membantu


mereka karena kalau tidak pro-
duksi mereka bisa saja turun
sehingga memengaruhi produksi
nasional," papar Darwin.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII
DPR Satya W Yuda menyatakan
perlunya sinkronisasi antara
Undang-Undang Lingkungan
Hidup dan Undang-Undang Migas.

"Kita akan meminta Kementerian


Lingkungan Hidup menjelaskan
definisi limbah buangan dan
klasifikasinya. Karena aturan itu
berdampak signifikan ke produksi
minyak. Perlu koordinasi antara
Kementerian ESDM dan LH,"
sebut dia.

Sementara itu, Senior Vice


President Bisnis Service PT
Chevron Mobil Indonesia Abdul
Hamid Batubara menyatakan jika
UU LH diberlakukan maka
produksi migas Chevron terancam
turun 248 ribu barel per hari.
"Memang tidak hanya karena UU
LH tetapi juga akibat natural
dicline" tandas dia.

Dia menyebutkan penerapan UU


LH yang paling ber-jampak pada
pperajj]. Chevron adalah mengenai
polusi udara dan air. Dan fasilitas
yang dibutuhkan untuk mengurangi
keduanya baru akan selesai
bertahap pada tahun ini hingga
2012. aan/E-2

Entitas terkait5ribii | Apalagi | BP


| Btarget | Celcius | Chevron |
Darwin | Gas | Jajaran | KKKS |
Pemerintah | Perlindungan |
Perubahan | PP | Saleh | SMS |
Soal | UU | Blok Cepu | BP Migas
| Dirjen Minyak | Kementerian
Energi | Kementerian ESDM |
Lingkungan Hidup | Lobi Teknis
| Pengelolaan Lingkungan | UU
LH | UU No | Dirut Pertamina
EP | Kehadiran Pak Haposan |
Kontrak Kerja Sama | Menteri
ESDM Darwin | Sumber Daya
Mineral | Undang Lingkungan
Hidup | UU Lingkungan Hidup |
UU Lingkungan Hidup No |
Kementerian ESDM Evita H
Legowo | Tunda Aturan Baku
Mutu Air | Anggota Komisi VII
DPR Satya W Yuda | Senior Vice
President Bisnis Service PT
Chevron Mobil Indonesia Abdul
Hamid Batubara | Ringkasan
Artikel Ini
Ini bukan penolakan," ujar
Dirjen Minyak dan Gas (Migas)
Kementerian ESDM Evita H
Legowo seusai pelantikan
pejabat BP Migas di Jakarta,
Kamis (25/2).r Perubahan aturan
baku mutu lingkungan masuk
dalam peraturan pemerintah dan
direncanakan berlaku 1 April
2010. Darwin menambahkan
jajaran BP Migas yang baru
harus dapat mendorong
pencapaian target produksi
minyak sebesar 965 ribu barel
per hari ai tengah penurunan
alamiah sebesar 12 persen per
tahun. Untuk itu, dia meminta
jajaran BP Migas untuk
menutup produksi duabulan
sebelumnya dengan target
produksi sebesar 967 ribu barel
perhari. Selain meningkatkan
produksi, jajaran baru BP Migas
diharapkan mampu memberikan
solusi atas munculnya UU
Lingkungan Hidup yang
berpotensi menyebabkan
turunnya produksi minyak dari
KKKS.
Jumlah kata di Artikel : 566
Jumlah kata di Summary : 113
Ratio : 0,200

*Ringkasan berita ini dibuat


otomatis dengan bantuan mesin.
Saran atau masukan dibutuhkan
untuk keperluan pengembangan
perangkat ini dan dapat
dialamatkan ke tech at mediatrac
net.Pendapat Anda
Pendapat anda
mengenai Baik
ringkasan artikel submit
ini : Buruk

Kategori
Ekonomi Internasional Olahraga Perdagangan Contact
Headline Jasa Opini Politik Site
Hiburan Kesehatan Otomotif Ragam Policy
Hukum Lingkungan Pendidikan Teknologi
(c) 2009
Industri Nasional Perbankan
Bataviase

Muhammad Zainal Abidin Personal Blog


Dari Sebuah Tempat Paling Indah di Dunia. Saya, Abied …
 Beranda
 Design Graphic
 Buku Tamu
 Arsip
 Diary
 Tentang

Pengertian dan Pengelompokan Limbah Lingkungan


14 01 2010

Pengertian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan
sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah adalah
bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak
dikelola dengan baik. Air limbah industri maupun rumah tangga (domestik) apabila tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

Penyakit yang terkait erat dengan dampak air limbah dapat diklasifikasikan menjadi
penyakit non infektius dan infektius. Penyakit non infektius adalah penyaakit aakibat
pencemaran limbah industry yang mengandung logam-logam berat. Penyakit infektius
adalah penyakit akibat pencemaran limbah rumah tangga yang mengandung
mikroorganisasi, seperti bakteri, virus, dan parasit.

Pencegahan dan penanggulangan dampak air limbah terhadap kesehatan dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi jenis limbah, mengetahui dampaknya terhadap kesehatan, dan
cara pengolahannya. Pada saat ini, industry berkembang dengan pesat. Hal itu dapat
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan tersebut
diakibatkan tidak terkendalinya pembuangan limbah dan emisi gas dari kegiatan industry.
Limbah dari kegiatan industry dapat berupa limbah cair, gas, dan padat.

# Pengertian Baku Mutu Lingkungan

Limbah dapat menimbulkan dampak negative apabila jumlah atau konsentrasinya di


lingkungan telah melebihi baku mutu. Salah satu upaya untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan perlu  baku mutu lingkungan.

UU RI No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup mendefinisikan baku


mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energy, atau
komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsure pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsure lingkungan hidup.
Dengan kata lain, baku mutu lingkungan adalah ambang batas/batas kadar maksimum
suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak
menimbulkan dampak negative.

Baku mutu lingkungan mencakup baku mutu limbah padat, baku mutu air laut, baku
mutu udara emisi, baku mutu limbah cair, dan baku mutu air pada sumber air.

Baku mutu air pada sumber air, yaitu batas kadar yang diperbolehkan untuk suatu zat
atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tetap dapat digunakan sesuai dengan
kriterianya. Menurut kegunaannya, air pada sumber air dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu golongan A, B, C dan D. Air golongan A adalah air yang dapat
digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa harus diolah terlebih dahulu. Air
golongan B adalah air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air
minum dan keperluan rumah tangga. Air golongan C adalah air yang dapat digunakan
untuk keperluan perikanan dan peternakan. Air golongan D adalah air yang dapat
digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,
industry dan tenaga listrik.
Baku mutu limbah cair adalah batas yang diperbolehkan bagi zat  atau bahan pencemar
untuk dibuang dari sumber pencemaran ke badan air sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu air. Peraturan perundangan dan ketentuan lain tentang
lingkungan hidup untuk penetapan baku mutu lingkungan tertuang dalam Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/10/95. Untuk baku mutu emisi sumber tidak
bergerak tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
13/MENLH/3/1995.

Pencemaran udara di lingkungan dapat dibedakan menjadi baku mutu udara ambient dan
baku mutu udara emisi. Baku mutu udara aambien adalah batas kadar yang diperbolehkan
bagi zat atau bahan pencemar terdapat di udara karena tidak menimbulkan
gangguanterhadap mahluk hidup dan/atau benda. Adapun baku mutu udara emisi adalah
batas kadar  yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar untuk dikeluarkan dari
sumber pencemar ke udara sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ambien

Pengelompokan Limbah

# Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa

Pertama : Limbah Organik

Limbah organik memiliki defenisi berbeda yang penggunaannya dapat disesuaikan


dengan tujuan penggolongannya. Berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik
merupakan segala limbah yang mengandung unsure karbon (C), sehingga meliputi
limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-
sisa tumbuhan mati), kertas, plastic, dan karet. Namun, secara teknis sebagian besar
orang mendefinisikan limbah organic sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk
hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organic alami namun sulit
membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organic sintetik (buatan) yang juga sulit
membusuk/terurai, seperti plastik dan karet, tidak termasuk dalam limbah organic. Hal ini
berlaku terutama ketika orang memisahkan limbah padat (sampah) di tempat
pembuangan sampah untuk keperluan pengolahan limbah.

Limbah organic yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk
hidup terdapat unsure karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya
relative sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti
bakteri dan jamur. Hasil pembusukan limbah organic oleh mikroorganisme sebagian
besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga dapat menimbulkan permasalahan
lingkungan.

Kedua : Limbah Anorganik

Berdasarkan pengertian secara kimiawi, limbah organik meliputi limbah-limbah yang


tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau
perkakas, dan aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan
pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor). Limbah-limbah
ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Seperti
halnya limbah organik, pengertian limbah organik yang sering diterapkan di lapangan
umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah). Agak sedikit berbeda dengan
pengertian di atas secara teknis, limbah anorganik didefinisikan sebagai segala limbah
yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
Dalam hal ini, bahan organik seperti plastic, kertas, dan karet juga dikelompokkan
sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh mikroorganisme sebab
unsure karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer).

# Pengelompokan Berdasarkan Wujud

Pertama : Limbah Cair

Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-
bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air

Limbah cair diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :

a)            Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair hasil buangan
dari rumahtangga, bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis. Misalnya air
deterjen sisa cucian, air sabun, tinja

b)            Limbah cair industry (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan
industry. Misalnya air sisa cucian daging, buah, sayur dari industry pengolahan makanan
dan sisa dari pewarnaan kain/bahan dari industry tekstil

c)             Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan
ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.

d)            Air Hujan (strom water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di
atas permukaan tanah.

Kedua : Limbah Padat

Merupakan limbah yang terbanyak dilingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai
sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :

1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa
bahan-bahan organik yang mudah busuk
2. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat
anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme,
sehingga sulit membusuk, misalnya kertas, plastic, kaca dan logam.
3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil
pembakaran.
4. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa
bangkai binatang.
5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang
berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan
6. Sampah industry (industrial waste), semua limbah padat buangan industry

Ketiga : Limbah Gas

Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia.
Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO 2), Nitrogen oksida (NOx),
Sulfur dioksida (SOx), asam klorida (HCl), Amonia (NH3), Metan (CH4), Klorin (Cl2).
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel bahan
padatan, disebut materi partikulat.

# Pengelompokan Berdasarkan Sumber

1. Limbah domestic, adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk
2. Limbah industry, merupakan buangan hasil proses industri
3. Limbah pertanian, berasal dari daerah pertanian atau perkebunan
4. Limbah pertambangan, berasal dari kegiatan pertambangan

# Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Adalah zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa :

 Mudah meledak (explosive)


 Pengoksidasi (oxidizing)
 Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
 Sangat mudah terbakar (highly flammable)
 Mudah terbakar (flammable)
 Amat sangat beracun (extremely toxic)
 Sangat beracun (highly toxic)
 Beracun (moderately toxic)
 Berbahaya (harmful)
 Korosif (corrosive)
 Bersifat mengiritasi (irritant)
 Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
 Karsinogenik, dapat menyebabkan kanker
 Teratogenik, dapat menyebabkan kecacatan janin
 Mutagenic, dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)

(Source : K’ Masni, Mahasiswa Pasca Sarjana PKLH UNM Makassar | Guru Biologi
SMAN 1 Bone-Bone Kab. Luwu Utara, Sulsel)

Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.


Salam …

=====================================================

Baca juga Postingan Terkait Lainnya :

 Tentang Jilbab
 Kawin Kontrak = Pelacuran
 Tinjauan Umum tentang Poligami
 Hukum Kloning, Tranplantasi Organ, Abortus, dan Bayi Tabung Menurut Islam
 Bagaimana Mengenalkan Agama pada Anak?
 Teknik Analisis Data dalam Kajian Tafsir
 Manusia dan Penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia
 Al-Qur’an dan Penciptaan Alam Semesta
 Kata Mutiara Islami
 Meningkatkan Kinerja Windows XP Anda menjadi 30 Kali Lebih Cepat!Izinkan
Saya Menikah Pak!
 I love You Allah
 Syarat Pacaran Islami
 Mari Bersyukur
 Nasib Vs Takdir
 Akses Doa lebih Cepat

Arsip lengkap klik di  Sini

« Pengertian Asesmen, Bentuk Asesmen dan Langkah Penerapan Asesmen Faktor Kunci


Keberhasilan Pelajar dalam Belajar »

Tindakan

  Komentar RSS

  Lacak balik

Information

 Tanggal : 14 Januari 2010


 Tag: Biologi, Limbah, Lingkungan, PKLH
 Kategori : Pengetahuan Umum

14 tanggapan - tanggapan
28 02 2010
anggi (19:37:12) :

aslm..
tulisan anda telah membantu banyak dalam penyelesaian tugas kuliah saya..
terima kasih…

Balas
1 03 2010

Abied (16:07:38) :

Syukurlah …
Met belajar.
Semangadh!!!

Balas
18 07 2010

Anonymous (19:16:01) :

makasi bnyak….tugasnya jd cpt slesae..tp kalo bisa lebih dibanyakin lagy


catetannya….

30 03 2010

FANDI (01:28:29) :

Pak. kalau permasalan limbah pabrik tahu dipergunakan untuk sesuatu yang
bermanfaat sekaligus memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat kira2 apa?
Serta peraturan-2 yang mengatur pemnfaatan limbah apa aja ?
Mohon dibantu,,,,,,

Balas
14 06 2010

riki (17:14:18) :

berguna sekali pak…terimakasih karena telah membantu tugas kuliah saya juga…

Balas
14 07 2010

imunk (15:15:34) :

alham dulilah, untung ada ne artikel jd gg repot,,,,


buat tugas sekolah, hehehehe,,,,,
Balas
18 07 2010

laita (19:27:50) :

hm.. coba ada sifat2 dari masing2 gas pasti lebi begus,hehe
sebalumnya syukron yah

Balas
26 07 2010

seqbul (19:53:29) :

hmmmmmmmmmm….ne kita gak bingun neh pak,kok di artikel ne gak di


cantumkan bagan jenis2 limbah dan kadar maksimum yang
diperbolehkannnnnnnnnnnn

Balas
27 07 2010

VJ Shiddiq (15:21:27) :

mantap neeh
untung ada ini…
hahahha
wwkwwk…

Balas
27 07 2010

Risky (15:22:15) :

Terimakasih,,,
postingan ini sangat berguna …

Balas
1 08 2010

irfandhy (18:53:18) :

aku. bingun …..????


nihhh……

Balas
1 08 2010

irfandhy (18:55:13) :
bagai mna cra mengelompokanlimbah berdasarkan wujud.yy…..????

Balas
7 08 2010

melanie siti rohimah (08:48:29) :

hemmm…kenapa tidak ada baku mutu lingkungannya?


kan sama2 terkait?

Balas
14 08 2010

agnesd.. (03:54:33) :

ga ada tabel baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang di
peruntukan sebagai air minum????

Balas

Tinggalkan komentar

Nama

E-mail

Situs web

Tambahkan komentar

Beritahu saya mengenai komentar-komentar selanjutnya melalui surel.

Beritahu saya tulisan-tulisan baru melalui surel.


About Us

Menu
Blog Visitor
 1,018,100 Orang

Top Artikel
 Cerita Porno, Cerita Sex, Sex dan Gambar Telanjang (Khusus Dewasa)
 123 Kata Mutiara Motivasi Hidup
 Kumpulan Kata-Kata Mutiara Cinta Kahlil Gibran
 Kumpulan Judul Skripsi Pendidikan Matematika
 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
 Kumpulan Judul Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris
 Kumpulan Kata Bijak Islami
 Situs Porno, Porn, Sex, Pornografi dan Hooker (Khusus Dewasa)
 Kumpulan Kata-Kata Mutiara tentang Hidup
 Kumpulan kata-kata mutiara : Quantum Ikhlas

Matematika
 Bicara Matematika
 Everything About Math
 Matematika Dasar
 Matematika Menyenangkan
 Matematika Online
 Matematika SMA
 Math Box
 Medali Emas
 Pecinta Matematika
 Proof {}
 Puzzle Matematika
 Rumah Matematika
 Vincen Math
 Zaki Math
 Zona Matematika

Blogroll
 AEP Studio Makassar
 Almascatie
 Antobilang
 Arul
 Asepsaiba
 Bimo SMANSA
 Bimo Van Momo
 deKing
 Eka Keswara Putra
 Funktaztic
 Helgeduelbek
 Jalan Dakwah Bersama
 Kaakakin
 Math High Level
 Menteri Desain Indonesia
 Metamarsphose
 Nothing Wrong With …
 Pengawas Sekolah
 Rara
 Rizaldy
 Rona Wajah
 Sains In Religion
 Sawali
 Siti Fatimah Ahmad
 Slaman Slumun Slamet
 Sunarnosahlan
 Syahroini
 Yari NK
 Zainal Muttaqien
 Zainurie

Blog pada WordPress.com. Theme: Freshy by Jide.

You might also like