You are on page 1of 1

c  


   

   
   
   
   
Kamis, 13 Mei 2010, 06:05 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti

- Metode melahirkan di dalam air atau water birth semakin populer dan menjadi
tren persalinan. Banyak yang merasakan manfaatnya. Selain mampu mereduksi rasa sakit,
persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih
untuk mengejan.
Seperti dikutip dari |   , beberapa penelitian bahkan mengklaim bahwa metode
melahirkan dalam air juga bermanfaat bagi bayi yang akan dilahirkan.
Berdasar laporan Waterbirth Internasional, metode ini membutuhkan sebuah kolam bersalin
khusus berisi air dengan suhu 95-100 derajat Fahrenheit. Sangat disarankan menghindari
penggunaan bathtubs atau kolam anak kecil, karena sulit akan mempertahankan suhu yang
tepat.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang water birth.


Melahirkan di dalam air membantu ibu hamil merasa lebih rileks sehingga dapat mengurangi
rasa sakit saat persalinan. Dalam rendaman air, kulit akan memiliki elastisitas lebih besar,
sehingga memperkecil risiko robek pada jalan lahir bayi.

Melahirkan dalam air juga bermanfaat untuk bayi. Medium air memudahkan transisi bayi dari
rahim, berisi cairan ketuban, ke dunia luar. Pendukung teknik ini mengatakan bahwa
persalinan dalam air tak berbahaya. Bayi akan bernapas dalam air, karena dia tidak akan
mulai menggunakan paru-parunya sampai dia dibawa ke udara dalam 10 detik pertama
setelah lahir.
   
Sebuah penelitian mengungkap kekhawatiran bahwa medium air akan membuat tali pusat
menjadi kusut atau terkompresi, sehingga bayi kemungkinan akanterengah-engah dan
menghisap air ke dalam paru-paru mereka.

Studi tahun 2002 yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Pediatrics juga menyimpulkan
bahwa persalinan dalam air meningkatkan risiko bayi tenggelam.
Situs Live Science menambahkan bahwa kelahiran dalam air tidak direkomendasikan oleh
American College of Obstetricians and Gynecologists sebagai pilihan proses melahirkan yang
layak. Persalinan dalam air dikhawatirkan memicu risiko pneumonia atau infeksi pada otak,
dan serangan kekuarangan oksigen.
 
Wanita dengan kondisi medis tertentu atau kehamilan rumit harus menghindari melakukan
proses melahirkan di dalam air. Termasuk wanita dengan herpes, tekanan darah tinggi, wanita
yang telah mengalami pendarahan tak terduga selama perjalanan kehamilan, wanita yang
mengandung bayi kembar, dan ketika bayi dalam posisi sungsang. Melahirkan di dalam air
juga tidak direkomendasikan untuk wanita yang masuk ke persalinan prematur. (pet)

‡ VIVAnews

You might also like