Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Askeb Kelompok 12 2
BAB II
ISI
Yang harus dilakukan oleh seorang bidan dalam melakukan asuhan yang
komprehensif yaitu:
Riwayat penyakit dan genetik (jika usia calon ibu di atas 35 tahun)
Siklus haid, alat kontrasepsi
Pemeriksaan klinis (berat badan, rongga panggul dan pap smear)
Tes laboratorium darah dan urin
Pemeriksaan penunjang (TORCH, HIV/AIDS, ACA-Anti Cardiolipin
Antibody)
Imunisasi, jika perlu
Pemberian vitamin prenatal yang mengandung asam folat
Askeb Kelompok 12 3
Rhesus darah dan lainnya yang bisa mempengaruhi kehamilan dan
janin
Calon bunda belum pernah terkena penyakit rubella atau belum
mendapat imunisasi rubella
Ada riwayat penyakit yang diturunkan secara genetika di keluarga
besar
Mantan pecandu narkoba
Belum begitu banyaknya calon pengantin yang sadar untuk menjalani tes
pra nikah karena beredarnya stigma klise “mau menerima pasangan apa
adanya”. Alasan lain yang sering diutarakan adalah mahalnya biaya tes
(padahal anda mau dan mampu untuk melaksanakan pesta yang meriah), nggak
punya waktu sampai ketakutan apabila nantinya ada masalah, calon pasangan
akan meninggalkannya.
Padahal hanya sedikit dimana ketika calon pengantin menjalani tes pra
nikah dan ditemukan masalah kemudian mereka akan berpisah. Sedangkan ada
beberapa kasus dimana pasangan yang tidak menjalani tes pra nikah akhirnya
malah menemukan masalah serius ketika telah menikah, seperti adanya laporan
seorang ibu yang mengalami obesitas meninggal saat melahirkan karena dia
langsung hamil sesaat setelah menikah. Ada lagi laporan dimana sang suami
tidak dapat melakukan hubungan suami istri dikarenakan adanya suatu
penyakit tertentu, padahal keluarga kedua belah pihak terus-menerus menuntut
adanya keturunan. Seharusnya kasus-kasus seperti ini dapat diminimalisasi bila
sebelumnya sang pengantin menjalani tes pra nikah. Tes pra nikah diliat dari
benefitnya, harga dan sedikit waktu tidaklah ada artinya. Tes ini sebaiknya
dilakukan 6 bulan sebelum dilaksanakannya pernikahan. Agar bila nantinya
ditemukan adanya masalah, calon pengantin dapat melakukan terapi dan telah
selesai sebelum hari H tiba. Ada beberapa tes yang mencangkup tes pra nikah.
Askeb Kelompok 12 4
* Tes Rhesus
Darah kita orang asia memiliki rhesus positif pada umumnya dan
rhesus negatif biasanya dimiliki oleh orang Eropa. Banyaknya perkawinan
antar ras yang belakangan terjadi menjadikan tes ini penting untuk
dilakukan. Persilangan kedua rhesus dapat mengakibatkan keguguran
berulang-ulang dikarenakan sel darah kita akan memakan sel darah janin.
* Torch
Tes ini khusus untuk calon pengantin wanita dimana bertujuan untuk
mengetahui apakah kita memiliki bawaan virus toxoplasma, rubella,
cytomegalo atau herpes. Virus-virus ini tidak berdampak pada kita tapi
berdampak pada calon bayi kita nanti. Tes Torch di Indonesia masih relatif
mahal, umumnya masih didahulukan tes toxoplasma dulu karena kasus
rubella dan cytomegalo masih jarang ditemukan di Indonesia.
* Tes Kesuburan
Selain tes-tes diatas bisanya tes pra nikah juga dibarengi dengan tes
darah, urin , gula darah dan hepatitis. Tentunya lebih baik mengantisipasi
daripada menyesal belakangan karena pasangan anda merasa dibohongi.
Bukankah jujur didalam suatu pernikahan itu adalah penting?!
Jika hasil tes anda tidak sesuai dengan harapan anda. Misalnya salah satu
dari anda ada yang mandul. Keputusan mutlak ada di tangan anda bedua,
apakah tetap meneruskan pernikahan dan siap menanggung akibatnya atau
Askeb Kelompok 12 5
malah sebaliknya: membatalkan pernikahan. Sebaiknya anda menunjuk
orang ketiga yang netral seperti penasehat pernikahan atau tokoh pemuka
agama anda untuk memberikan pandangan kepada anda. Jangan mengikuti
emosi dan perasaan. Pastikan kita telah mempertimbangkan secara matang
untung-ruginya.
Sebagai catatan, jika usia calon suami sudah lanjut, sebaiknya dicek
apakah mengidap diabetes mellitus atau tidak. Kalau ya, dikhawatirkan
nantinya dia tidak bisa berhubungan seks. Hal-hal seperti ini tidak boleh
disembunyikan, karena inti dari pemeriksaan ini adalah untuk kebahagiaan
pasangan yang bersangkutan.
Dalam hal ini penting diketahui, bahwa tidak akan ada periksa dalam
atau pemeriksaan panggul seperti yang biasa dilakukan ginekolog. Periksa
dada pun tidak.
Askeb Kelompok 12 6
Target pemeriksaan kesehatan prahamil adalah bayi dan calon ibu
sama-sama sehat. Bila calon ayah belum menjalani pemeriksaan pranikah,
ini saatnya mengecek semua kemungkinan adanya infeksi. Jangan sampai
penyakit calon ayah menular ke calon ibu, lalu menular lagi ke anak.
Askeb Kelompok 12 7
Pemeriksaan prakonsepsi yang dianjurkan pemerintah hanya pemeriksaan
fisik secara umum dan pemeriksaan laboratorium rutin untuk darah dan urin.
Rasio BB
Indeks Quetelet Efek terhadap berat
badan
<20 berat badan Risiko amenorrhoe 19,5=51 Kg
dibawah normal meningkat, infertilitas
Bahaya kesehatan jangka
panjang
20-25 diinginkan Rentang ideal untuk 22,3=58 Kg
kehamilan dan kesehatan
jangka panjang
26-30 obesitas Risiko ringan terhadap 27,7=72 Kg
moderat kesehatan
>30 obesitas berat Risiko masalah menstruasi 30,3=80 Kg
Askeb Kelompok 12 8
dan komplikasi kehamilan
meningkat
Bahaya kesehatan jangka
panjang
Selain itu, berikut ini merupakan faktor risiko yang dapat terjadi
pada ibu yang mengalami kekurangan gizi baik sebelum maupun selama
kehamilan:
Askeb Kelompok 12 9
Mangunkusumo, Jakarta. Oleh karena itu, cukupi asam folat sejak
sebelum hamil.
Karena itu, ibu sering tidak membekali diri dengan gizi yang
mencukupi ketika sebelum dan sesudah melahirkan. “Kalau kehamilan
direncanakan, maka ia akan mempersiapkan gizi yang baik sebelum
hamil karena kebutuhan Asam Folat harus disiapkan sejak sebelum
kehamilan”.
Askeb Kelompok 12 10
perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi. Pada ibu hamil,
kekurang Asam Folat menyebabkan meningkatnya resiko Anemia,
sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.
Secara umum, kebutuhan wanita usia subur serta ibu hamil akan
asam folat adalah sekitar 400-600 mikrogram (0,4-0,6 mg) per hari.
Kecukupan ini bisa mencegah 50-70 persen resiko NTD. Artinya, bila
memang ingin hamil, seorang wanita sebaiknya sudah harus mencukupi
kebutuhan asam folatnya, minimal 4 bulan sebelum kehamilan.
Askeb Kelompok 12 11
dikeluarkan dari tubuh secara alamiah, namun sebaiknya tetap
berkonsultasi dengan dokter.
Makanan/ nutrisi
Kebiasaan minum aklohol
Merokok
Pemakaian obat terlarang
Asupan vitamin
Askeb Kelompok 12 13
Konseling HIV/AIDS merupakan komunikasi bersifat rahasia antara
klien dan konselor bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi stres
dan mengambil keputusan berkaitan dengan HIV/AIDS. Proses konseling
termasuk evaluasi risiko personal penularan HIV, fasilitasi pencegahan
perilaku dan evaluasi penyesuaian diri ketika klien menghadapi hasil tes
positif . (World Health Organisation)
Askeb Kelompok 12 14
psikologik, sosial, fisik, spiritual. HIV ialah penyakit yang mengancam hidup
dan pengobatan seumur hidup.
Askeb Kelompok 12 16
Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.
Golongan darah dan faktor Rhesus (Rh). Dokter atau bidan
perlu mengetahui golongan darah pasien (A, B, O, AB) seandainya
pasien memerlukan transfusi darah selama masa-masa kehamilan
atau proses persalinan. Selain dolongan darah, dokter ataupun
bidan juga harus mengetahui faktor Rhesus ibu, apakah darah ibu
Rhesus positif (+) atau Rhesus negatif (-). Karena bila darah ibu
RH- dan ibu mengandung janin dengan RH+, maka tubuh ibu akan
memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah
RH+. Ini berbahaya bagi janin yang dikandungnya. Jika Rhesus
negatif (-), tes lanjutan akan dilakukan untuk mengecek hadirnya
antibodi; tes akan diulang dalam beberapa interval selama masa
kehamilan; pasangan juga harus memberikan darahnya untuk di tes.
Kadar Hemoglobin. Kadar zat besi ini dapat diketahui dengan tes
Hb, bila rendah, ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Oleh
karena itu perlu diberikan konseling mengenai nutrisi yang
mengandung sumber zat besi seperti bayam dan daging merah. Bila
kadar zat besi ibu berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu
untuk melakukan tes lagi pada kehamilan 28 minggu. Dari
pemeriksaan darah perlu untuk menentukan Hb, tiga bulan sekali
karena pada orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.
Sel darah merah terdiri atas zat besi dan mengangkut oksigen; jika
tes menunjukkan jumlah sel darah merah rendah, atau sel darah
merah kekurangan zat besi, maka disarankan untuk mengkonsumsi
makanan kaya zat besi dan minum tablet zat besi. Biasanya pada
ibu hamil trimester I, penurunan jumlah sel darah merah hanya
sedikit, terkadang Hb-nya masih normal. Tetapi hal ini harus tetap
diwaspadai. Nilai normal Hb ibu hamil yaitu 10,5-14,0 mg/dl.
Apabila kadar Hb ibu hamil <10,5 mg/dl, perlu diwaspadai adanya
anemia.
b. Tes urin. HCG juga dapat dideteksi dengan tes urin. Tes ini banyak
tersedia di mana-mana dan tingkat keakuratannya dapat lebih dari 90%.
Tes ini dapat dilakukan secepat mungkin, yaitu 2 minggu setelah
Askeb Kelompok 12 17
pembuahan. Tes urin tidak hanya dilakukan untuk memastikan kehamilan
saja, tetapi dengan tes urin juga dapat mengetahuiapakah ibu terpapar
obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan narkotika. Efek penggunaan obat
tertentu berdampak buruk bagi perkembangan otak janin. Penggunaan
terus-menerus, terutama pada awal kehamilan, bisa mengacaukan sistem
syaraf bayi.
2.2.2 Menetapkan kebutuhan belajar
Trimester I dapat dikatakan sebagai masa emas, karena pada trimester I
ini terjadi proses organogenesis (pembentukan organ-organ). Usia kehamilan
pada trimester I termasuk kedalam usia rawan. Karena pada trimester I ini ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi keadaan ibu dan janin bahkan
mengganggu kenyamanan ibu hamil seperti perubahan fisiologis terhadap
anatomi ibu hamil, komplikasi trimester I, ketidaknyamanan trimester I.
Sehingga ibu hamil perlu mengetahui mengenai kebutuhan belajar yang ia
perlukan pada trimester I. Kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh ibu hamil
pada trimester I diantaranya sebagai berikut:
a. Nutrisi
A. Asupan gizi ideal bagi ibu hamil
Asupan gizi yang diperlukan ibu hamil harus ditingkatkan
sejalan dengan kebutuhan perkembangan kehamilannya. Pada
trimester pertama pertumbuhan janin masih belum begitu pesat,
sehingga juga belum optimal kebutuhan gizinya.
Food Nutrition Board, National Research Council:
Recommended Dietary Allowance 9th Ed. Washington DC, National
Academy Sciences, 1980 menyarankan 3 komponen utama gizi dan
kecukupan yang dianjurkan sebagaimana tertera pada tabel berikut:
Tiga Komponen Gizi Utama Pada Wanita Usia 15-19 Tahun
Askeb Kelompok 12 18
Komposisi makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri atas
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dapat dianggap
mewakili komposisi makanan dengan gizi seimbang, karena:
Askeb Kelompok 12 20
adalah anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga
kerja berpenghasilan rendah.
Sumber utama Fe adalah bahan pangan hewani dan kacang-
kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama
untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat
penyerapan Fe di dalam tubuh, terutama sumber Fe nabati yang
hanya diserap 1-2%. Sedangkan tingkat penyerapan Fe makanan
asal hewani dapat mencapai 10-20%. Ini berarti bahwa Fe
pangan asal hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Fe
pangan asal nabati (non heme). Sumber terbaik zat besi bisa
didapat dari hati, tiram, kerang, buah pinggang, daging tanpa
lemak, unggas dan ikan. Kacang dan sayur yang dikeringkan
juga merupakan sumber zat besi yang baik dari protein nabati.
5) Asam folat.
Asam Folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan
asam folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan akan
mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural Tube
Defects) NTDs pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada
tulang belakang) dan anencephaly (kelainan dimana otak tidak
terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa
sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per
hari, resiko timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga
80 %.
Berdasarkan beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita
hamil yang kekurangan asam folik besar risikonya mengalami
keguguran ataupun kerusakan pada janin. Asam folik ini
dikonsumsi terutama pada saat 4 bulan sebelum lahir sampai
usia kehamilan 12 minggu (pada trimester I).
Pada ibu hamil sendiri, menurut dr. Ovi, asam folat berperan
penting dalam pembentukan sel darah merah. Itu sebabnya, ibu
hamil yang mengalami kekurangan asam folat, umumnya juga
mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat pucat
dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko
Askeb Kelompok 12 21
mengalami persalinan prematur, plasenta lepas sebelum
waktunya (solusio plasenta) dan keguguran.
Adapun beberapa sumber makanan yang kaya akan asam
folat diantaranya sebagai berikut:
Susu & Yoghurt, mengandung 50 mikrogram Asam Folat.
Bayam, dengan mengkonsumsi 2 ikat bayam mengandung
200 mikrogram Asam Folat.
Kacang-kacangan, mengandung 9-125 mikrogram Asam
Folat.
Pisang, 2 buah pisang segar mengandung 58 mikrogram.
Jeruk, satu buah jeruk bisa memasok 20% kebutuhan
Asam Folat sehari-hari.
Alpukat, bisa memenuhi 23% kebutuhan tubuh akan
Asam Folat. Dan alpukat ini juga mampu menetralkan
radikal bebas dan menekan risiko infeksi.
Strawberry, 8 buah atau 1 gelas stroberi bisa memenuhi
7.5% kebutuhan Asam Folat harian untuk Ibu Hamil.
Gandum, 100 gram gandum mengandung hingga 50
mikrogram Asam Folat, hampir setara dengan sereal.
Telur, mengandung 14,85 Mikrogram Asam Folat ditiap
100 gram telur.
Brokoli, mengandung 100 mirogram Asam Folat.
Dan adapula sumber makanan lainnya yang mengandung
asam folat seperti lobak cina, kacang kering dan kacang
polong, sereal, biji bunga matahari, buah-buahan, serta
hati Sapi (liver). “Roti dan Susu juga mengandung Asam
Folat tinggi karena kini susu dan tepung terigu telah
difortifikasi mengandung Asam Folat”, jelas dr. Tim
Green PhD dan Department of Human Nutrition
University of Otago New Zealand. Kebutuhan Asam Folat
untuk ibu hamil dan usia subur sebanyak 400
mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu.
Askeb Kelompok 12 22
6) Lemak, bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya
untuk cadangan energi tubuh, agar tubuh tidak mudah lelah.
Sumber lemak: daging, telur, dan minyak.
B. Makanan yang harus dihindari selama hamil
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu
hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit
tertentu yang membahayakan janin. Jenis bibit penyakit/parasit yang
membahayakan kandungan dan terbawa dalam makanan adalah:
1) Listeria. Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau
keracunan darah. Bakteri listeria monocytogeneses banyak
terdapat pada:
Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang
diolah setengan matang.
Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama
bila dimakan dalam keadaan mentah.
Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue
Cheese serta keju lain yang dibuat dari susu kambing atau
domba.
2) Bakteri E. Coli. Sering ditemukan pada daging yang diolah
setengah matang, dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi.
Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal.
3) Salmonella dan Toksoplasma. Untuk menghindari infeksi
bakteri jenis ini, sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi
daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
C. Prinsip makanan yang baik selama kehamilan
Saat hamil, nafsu makan juga meningkat. Adalah wajar
untuk memastikan bahwa anda sudah mengkonsumsi makanan
dalam jumlah yang cukup, tentu saja untuk diri anda dan bayi anda.
Keperluan energi meningkat sekitar 15% atau 500 kalori/hari, jauh
lebih sedikit jika dibandingkan makan dua kali lipat jumlah normal
makanan anda. Dengan demikian, pepatah yang mengatakan “makan
untuk dua orang” tidak perlu diikuti karena dapat membuat anda
menjadi gemuk dan sulit menurunkan berat badan setelah
Askeb Kelompok 12 23
melahirkan. Segala sesuatu yang anda makan harus baik untuk anda
dan bayi anda. Tetapi masalah akan lebih mungkin terjadi jika anda
makan terlalu sedikit – kehamilan bukan waktu yang tepat untuk
diet. Yang paling baik adalah menyeimbangkan jumlah makanan
yang anda makan dalam kurun waktu 24-48 jam tiap kali makan.
Beberapa prinsip makan yang baik selama kehamilan dapat
dikemukakan sebagai berikut (Suririnah, 2004):
1) Merubah cara makan
2) Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin
3) Jangan diet selama kehamilan
4) Lebih baik makan 5-6 kali dengan porsi kecil dari pada 2-3 kali
dengan porsi besar (makan dengan porsi kecil tapi sering)
5) Minum vitamin ibu hamil secara teratur, makanlah makanan
yang mengandung vitamin, misalnya vitamin C dan mineral,
khususnya zat besi
6) Minum air yang cukup 8 gelas sehari
7) Perbanyak makan makanan yang berserat, buah-buahan dan
sayuran
b. Obat-obatan
Jika mungkin, hindari meminum obat-obatan kecuali sudah
disarankan oleh dokter.
Askeb Kelompok 12 24
B. Daftar obat yang dianggap aman bagi wanita hamil
Adalah obat-obat yang setelah digunakan dalam jangka
waktu panjang tidak menimbulkan efek buruk pada janin.
Askeb Kelompok 12 25
C. ANTIPIRETIK ANALGETIK
1. ASAM MEFENAMAT
2. PARACETAMOL
3. LIDOCAIN HCL
4. ASAM ASETILSALISILAT (ACETOSAL)
5. NATRIUM DIKLOFENAK
D. ANTI PERDARAHAN
1. METHYLERGOMETRIN
2. TRANEXAMIC ACID
E. OBAT SISTEM ENDOKRIN
1. LEVONOGESTREL, ETHINYLESTRADIOL
2. MEDROXY PROGESTERONE
3. LYNESTRENOL
4. PROGESTERONE
5. NORETISTERON
6. CLOMIFENE CITRAT
F. OBAT SALURAN PENCERNAAN
1. LOPERAMIDE
2. CIMETIDIN
3. BISACODYL
4. RANITIDINE
5. ALUMUNIUM HYDROXIDE, MAGNESIUM
CARBONATE, CALSIUM CARBONAT
G. DERMATOLOGI
1. HYDROCORTISONE
2. KETOCONAZOLE
H. OBAT SALURAN PERNAFASAN
1. DEXTROMETHORPHAN
2. SALBUTAMOL
3. AMBROXOL
I. OBAT SALURAN UROGENNITAL
1. OXYTOCIN
Askeb Kelompok 12 26
J. VITAMIN
1. ASAM FOLAT
2. EXT. PLACENTAE, CYANOCOBALAMIN (TABLET
SALUT GULA)
3. ZAT BESI
4. CALSIUM LACTATE
5. DOCOSAHEXANOIC ACID (DHA)
c. Aktivitas pada masa kehamilan
Olahraga saat hamil.
Pada trimester I ini memang belum diperlukan senam hamil,
akan tetapi olahraga ringan seperti jalan santai, dapat berguna
untuk membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan, dan
membuat nyenyak pada waktu tidur, serta untuk kesehatan badan
ibu hamil sendiri (agar tetap sehat, segar dan bugar).
Posisi tidur.
Pada trimester I, posisi tidur terlentang masih dapat
dilakukan oleh ibu, karena rahimnya belum terlalu besar dan belum
menekan diafragma. Dan ibu pun masih dapat merasakan tidur
dengan nyaman tanpa ada keluhan sesak ataupun pusing.
Hubungan intim selama hamil.
Hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak
dapat ditawar, tetapi perlu diperhatikan bagi mereka yang sedang
hamil. Namun kehamilan bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual, pada beberapa orang keinginan
seksual meningkat pada masa ini.
Pada dasarnya melakukan hubungan seksual pada saat hamil
tidak berbahaya pada kehamilan normal. Namun, bagi ibu yang
mempunyai riwayat keguguran, kehamilan dengan tanda infeksi,
kehamilan dngan perdarahan, kehamilan dengan mengeluarkan air
dan kehamilan dengan perlukaan disekitar alat kelamin bagian luar,
untuk melakukan hubungan seks sedapat mungkin dihindari.
Namun hubungan seks ataupun orgasme tidak berbahaya bagi
janin. Karena tubuh wanita memiliki lendir dari cerviks (mulut
Askeb Kelompok 12 27
rahim), yang mana cairan ini membantu tubuh si ibu untuk
melawan kuman atau infeksi yang masuk kedalam mulut rahim.
Kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut akan
melindungi bayi selama proses kehamilan.
Tetapi hal itu tidak berlaku bagi kehamilan dengan kategori
risiko tinggi. Salah satu ciri kehamilan risiko tinggi apabila muncul
komplikasi atau menemukan gejala yang tidak biasa terjadi setelah
atau selama melakukan hubungan seksual. Diantaranya rasa nyeri,
kontraksi, atau keluar darah. Secara umum hubungan seksual tidak
dianjurkan pada kasus-kasus kehamilan tertentu, misalnya:
Ancaman keguguran atau riwayat keguguran
Plasenta letak rendah (plasenta previa)
Riwayat kelahiran prematur
Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui
penyebabnya sserta keram
Dilatasi serviks.
Dan pada kehamilan trimester pertama tidak dianjurkan ibu
hamil melakukan seksual. Dan apabila ingin melakukan hubungan
seksual, dianjurkan melakukan dengan cara aman seperti posisi
yang aman, frekuensinya dikurangai (jangan terlalu sering), dan
dianjurkan untuk memakai alat kontrasepsi seperti kondom (untuk
mencegah masuknya sperma kedalam vagina), atau dengan cara
coitus interuptus, karena didalam sperma terdapat hormon
prostaglandin yang mana hormon prostaglandin tersebut dapat
menimbulkan kontraksi uterus, sehingga apabila terjadi kontraksi
pada kehamilan muda (trimester I) dan keadaan rahim/uterus belum
kuat, maka dikhawatirkan akan terjadi keguguran.
d. Pakaian
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan
sepatu dengan hak tinggi tinggi (high heels) serta alas kaki yang keras.
Pakai BH yang menyokong payudara ibu, memakai pakaian dalam yang
bersih.
Askeb Kelompok 12 28
e. Istirahat dan rekreasi
Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan
yang sirkulasi udaranya baik, jangan pada tempat yang sesak dan ramai.
f. Mandi
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan
anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha, dan payudara
menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah
terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau
gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan
melakukan vaginal douche.
g. Kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa diberikan pada waktu hamil, bertujuan agar
menghilangkan ketidaktahuan dan latihan-latihan fisik.
h. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga
segera dapat berfungsi dengan baik pada saat diperlukan, karena
payudara merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang merupakan makan
utama bagi bayi. Oleh karena itu payudara harus dirawat dari jauh-jauh
hari. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan
mengeluarkan duktus dan duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya
dilakukan secara hati-hati dan benar. Basuhan lembut setiap hari pada
aerola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
tersebut. Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan
pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol.
Karena payudara menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka
sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai.
2.2.3 Menetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan
Ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada trimester I, yang mana
pada setiap komplikasi tersebut dibutuhkan penanganan dan pengobatan agar
kehamilan tersebut dapat berjalan lancar (normal) seperti yang diharapkan
oleh ibu hamil, keluarganya, maupun petugas kesehatan. Komplikasi itu ada
yang ringan dan ada pula yang berat. Dan sebagai seorang bidan, kita hanya
Askeb Kelompok 12 29
diberi wewenang untuk mengatasi atau menetapkan kebutuhan untuk
pengobatan komplikasi ringan.
2.2.4 Menetapkan kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional
lainnya
Dalam penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir
dibutuhkan inovasi dalam pelayanan kesehatan ibu disemua tingkat pelayanan
melalui upaya proaktif.
Upaya rujukan terencana dimulai dengan kegiatan skrining antenatal
untuk memperoleh SOPP
a. S = subjektif; wawancara mengenai umur, nomor/usia kehamilan dan
masalah.
b. O = objektif; pemeriksaan sederhana melalui periksa pandang,
misalnya muka/bibir pucat, tungkai bengkak, tinggi badan rendah,
perut ibu sangat besar, dll.
c. P = penilaian; terhadap masalah dan faktor resiko
d. P = penyuluhan; persiapan dan perencanaan mengenai
tempat/penolong persalinan sesuai kondisi ibu dan janin.
A. Definisi
Sistem rujukan dalam pelayanan obstetri adalah suatu pelimpahan
tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah kebidanan yang
timbul baik secara vertikal maupun horizontal.
B. Tujuan Rujukan
a Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang
sebaik-baiknya
Askeb Kelompok 12 30
b Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih
lengkap fasilitasnya
c Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of
knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat
pendidikan dan daerah.
C. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :
a) Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap
ke unit kesehatan yang lebih lengkap.
b) Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan
nifas
c) Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti
kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan
penanganan spesialis
d) Pengiriman bahan laboratorium
Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,
kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu
disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)
D. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :
a. Membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim
dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim
b. Menjalin kerjasama sistem pelaporan data-data medis umumnya
dan data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama
mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna
untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.
2.2.5 Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory
guidance
Kebutuhan konseling pada setiap ibu hamil itu berbeda-beda, dan
konseling yang diberikan pun harus disesuaikan dengan usia kehamilan dan
kebutuhan klien.
Adapun kebutuhan konseling yang ibu hamil perlukan pada trimester I
diantaranya sebagai berikut:
Askeb Kelompok 12 31
a. Kebutuhan nutrisi
Pola kenaikan berat badan adalah hal yang penting untuk dipantau
karena kenaikan berat badan total wanita hamil penting untuk
mengetahui berat badan wanita di awal kehamilan, dan mendukung
kemajuannya. Sangatlah penting bahwa wanita hamil makan dengan pola
gizi yang sehat. Berat badan yang tetap atau terjadi sedikit penurunan
berat badan selama trimester I adalah hal yang normal.
b. Tanda-tanda bahaya
Yang harus diwaspadai saat kehamilan trimester I adalah terjadinya
kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dan abortus
spontaneous yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya. Perdarahan
pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian bawah, dan
hiperemesis gravidarum.
Perdarahan pervaginam bisa disebabkan oleh abortus, kehamilan
mola, dan kehamilan ektopik. Klasifikasi hipertensi gravidarum yaitu
hipertensi essensial, hipertensi gestasional, preeklampsia dan eklampsia,
preeklampsia dengan hipertensi kronik, serta hipertensi kronik. Dan nyeri
perut bagian bawah bisa disebabkan oleh kista ovarium, apendisistis,
kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang pelvik, gastritis, penyakit
kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih, ataupun karena
sistitis.
c. Ketidaknyamana yang normal pada trimester I
Ketidaknyamann yang terjadi pada trimester I adalah hal yang
umum terjadi misalnya ibu hamil mengalami kelelahan hal tersebut bisa
disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi atau anemia. Kelelahan yang
berlebihan menunjukan bahwa wanita hamil tersebut mengalami tekanan
psikologis atau fisiologis. Nutrisi yang kurang mungkin juga
menyebabkan kelelahan ketika wanita tersebut mengalami mual muntah.
Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi selama trimester pertama
yaitu:
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Askeb Kelompok 12 32
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual dan muntah biasanya timbul pada
minggu kedua kehamilan setelah pembuahan dan terjadi kurang lebih
antara minggu ke-6 sampai bulan ke-4 kehamilan.
Timbul gejala mual dan muntah terutama pada pagi hari yang
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini
dapat diatasi. Keadaan seperti ini bisa diatasi dengan makan dalam
jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi
besar dan berlemak, karena hanya akan menimbulkan rasa mual, serta
makanlah selagi hangat. Untuk mengatasi mual dan muntah di pagi
hari, anjurkan ibu untuk makan makanan ringan seperti biskuit atau
roti ditambah dengan teh manis hangat sebelum bangun dari tempat
tidur.
b. Sering berkemih
Askeb Kelompok 12 34
kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia, yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak).
Askeb Kelompok 12 35
- Istirahat cukup. Hal ini memerlukan periode istirahat pada
siang hari.
- Minum air hangat (misal air putih, teh) saat bangkit dari
tempat tidur untuk menstimulasi peristaltik.
- Makan makana berserat, dan mengandung serat alami (misal
selada, daun seledri, kulit padi).
- Miliki pola defekasi yang baik dan teratur. Hal ini mencakup
penyediaan waktu yang teratur untuk melakukan defekasi dan
kesadaran untuk tidak mengacuhkan “dorongan” atau
menunda defekasi.
- Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari,
mempertahankan postur yang baik, mekanisme yang baik,
latihan kontraksi otot abdomen bagian bawah secara teratur.
Semua kegiatan ini memfasilitasi sirkulasi vena sehingga
mencegah kongesti pada usus besar.
- Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses, dan atau supositoria
gliserin jika da indikasi.
Tidak haid
Mual dan muntah (morning sickness atau penyakit pagi,
meskipun sebenarnya bisa terjadi kapanpun)
Merasa lelah dan mengantuk
Sering BAK
Lebih banyak mucus atau lendir yang keluar dari vagina
(keputihan, tetapi bukan yang berbau)
Perubahan pada payudara (yang tengah bersiap menghasilkan
air susu ibu (ASI). Payudara wanita yang sedang hamil
menjadi lebih besar. Puting susu mungkin terasa gatal dan
Askeb Kelompok 12 36
nyeri. Area disekeliling puting (disebut areola) menjadi lebih
gelap.
Peran bidan
Askeb Kelompok 12 37
e. General hygiene
Wanita hamil mungkin lebih sering mandi karena pada saat
kehamilan, kulit menjadi lebih berminyak, berkeringat dan terjadi
peningkatan keputihan. Pemberian konseling mengenai personal hygiene
sangat penting diberikan dari awal kehamilan untuk meningkatkan
derajat kesehatannya.
f. Promosi kesejahteraan (Promotion of Safety)
Rumah dan tempat kerja dapat menyebabkan membuat ibu hamil
terpajan dari berbagai zat berbahaya. Zat berbahaya tersebut dapat masuk
melalui saluran pernapasan, kontak dengan kulit dan saluran pencernaan
yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin.
g. Konsumsi obat-obatan
Jika saat kehamilan trimester I seorang ibu hamil memiliki
kebiasaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, sering
memakai obat tanpa resep dokter hal tersebut dapat membahayakan
kehamilannya, dalam hal ini peran bidan adalah membantu ibu hamil
dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dengan memberikan
informasi mengenai dampak dari penggunaan kafein, obat bebas , rokok
dan alkohol yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dapat
membantu ibu untuk mengurangi kebisaan buruknya tersebut.
2.2.6 Menetapkan kebutuhan konseling HIV/PMS
Wanita hamil secara etis bertangung jawab untuk mencari perawatan
yang layak selama ia hamil dan harus menghindari hal-hal yang
membahayakan janinnya.
Petugas harus mengutamakan keadaan bayi, tetapi tidak dengan
mengorbankan kondisi ibu. Skrining HIV yang diwajibkan melibatkan
diskriminasi, stigma sosial, dan risiko bereproduksi pada wanita hamil.
Insiden tranmisi perinatal dari seorang ibu HIV positif ke janinnya bervariasi
dari 25%-35%. Metode untuk mencegah transmisi ibu ke janin dan
pengobatan janin sampai saat ini belum ada. Sebelum ada perubahan
teknologi yang mengubah diagnosis dan pengobatan pada janin, tes pada
wanita hamil harus dilakukan atas kemauan wanita itu sendiri. Tenaga
Askeb Kelompok 12 38
kesehatan memiliki kewajiban memastikan calon ibu memperoleh informasi
yang cukup tentang gejala dan tes HIV.
a. Definisi
Konseling adalah kebutuhan proses pembicaraan dan
pembahasan masalah-masalah antara kita dengan konselor (orang
yang dilatih untuk mengatasi masalah PMS).
Askeb Kelompok 12 39
Perlu kita ketahui bahwa HIV/AIDS dan PMS pada ibu hamil dapat
mempengaruhi keadaan psikologi ibu hamil dan mempengaruhi pertumbuhan
janin yang dikandungnya.
Konseling merupakan keharusan bagi wanita positif (+) HIV. Hal ini
sebaiknya dilakukan pada awal kehamilan, dan apabila ia memilih untuk
melanjutkan kehamilannya, perlu diberikan konseling berkelanjutan untuk
membantu wanita tersebut secara psikologis. Perkembangan penatalaksanaan
selama kehamilan mengikuti kemajuan-kemajuan dalam pengobatan individu
non-hamil yang terinfeksi HIV. Standar penanganan yang berlaku saat ini
mengharuskan wanita hamil dan janinnya menjalani terapi yang paling efektif
yang tersedia. Karena konsekuensi penyakit yang tidak diobati sangat
merugikan, terjadi pergeseran dari fokus pengobatan yang semata-mata untuk
melindungi janin menjadi pendekatan yang lebih berimbang berupa
pengobatan bagi ibu dan janinnya (Kass dkk., 2000).
2.2.7 Menetapkan jadwal kunjungan sesuai dengan tahap perkembangan
kehamilan
A. Definisi
Askeb Kelompok 12 40
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya
masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).
B. Tujuan Kunjungan
Askeb Kelompok 12 41
Menurut Rustam Muchtar (1998):
Askeb Kelompok 12 42
C. Jadwal Kunjungan
Nulipara Multipara
Askeb Kelompok 12 43
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat.
2) Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan
Manuaba (1998)
Trimester I dan II
1) Satu bulan sekali
2) Diambil data tentang laboratorium
3) Pemeriksaan ultrasonografi
4) Nasehat diet tentang 4 sehat 5 sempurna, tambahan protein ½
gr/kg BB = satu telur/hari
5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan, komplikasi kehamilan
6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi TT1
b. Skrining Rh
Askeb Kelompok 12 44
Skrining antibody digunakan untuk mengidentifikasi antibody
wanita yang membahayakan janin. Wanita ini tidak boleh mendapat RhIg.
Penyakit ni bertanggung jawab terhadap penyakit hemolitik pada bayi
baru lahir. Meskipun demikian, sekitar 2% penyakit ini disebabkan oleh
golongan darah yang langka.
b. Tes Anemia
Beberapa klinik dan kantor hanya meminta haemoglobin dan
hematokrit untuk skrining anemia pada wanita hamil. Karena
pengukuran salah satu atau keduanya merupakan satu-satunya nilai
yang digunakan untuk skrining anemia pada kehamilan maka
kesalahan fatal dapat saja terjadi; merawat wanita yang sebenarnya
tidak mengalami anemia dan tidak merawat wanita yang benar-benar
mengalami anemia.
Askeb Kelompok 12 45
e. Trombositopenia
Trombosit diperlukan untuk pembekuan darah. Hitung
trombosit harus diatas 150.000 per ,L, meskipun nilai antara 100.000
per mL dan 150.000 per mL masih dapat diterima sejauh tes ulang
tidak menunjukkan destruksi trombosit.
Tes Sifilis
Infeksi janin akibat Treponema pallidum dapat terjadi setiap saat
selama masa hamil dan pada setiap tahap penyakit maternal. Skrining
prenatal pada wanita hamil merupakan faktor yang paling penting untuk
mengidentifikasi bayi yang berisiko sifilis kongenital.
Tes Rubela
Efek merusak rubella congenital, misalnya, lesi pada mata,
penyakit jantung, ketulian, anemia, hepatitis, pneumonitis, defek tulang,
dan abnormalitas kromosom pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an.
Defek ini cenderung muncul ketika infeksi rubella dialami pada trimester
pertama. Frekuensinya kemudian menurun seiring kemajuan kehamilan.
Pada minggu ke-16 gestasi, kecenderungan efek teratogenik sangat kecil.
Wanita hamil tidak dapat diimunisasi terhadap rubella, karena
secara teoritis terdapat kemungkinan tubuh menjadi lemah karena virus
mempresipitasi infeksi intrauterin pada bayi.
Tes Hepatitis B
Kehamilan jarang mengganggu perjalanan infeksi hepatitis B.
Masalah yang harus diperhatikan pada wanita hamil yang mengidap
penyakit ini adalah bahwa bayi akan terinfeksi pada saat lahir dan akan
menjadi carrier kronis yang menularkan penyakit ini ke individu lain,
atau bahwa bayi akan meninggal akibat karsinoma hepatoseluler, sirosis
atau keduanya.
Askeb Kelompok 12 46
Tes Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Sekarang diketahui bahwa virus dapat ditularkan ibu ke bayinya.
Selama ini penularan perinatal diketahui mencapai angka sebesar 50%,
sementara penelitian terakhir menunjukkan angka sebesar 15% sampai
30%.
b. Tes Tuberkulosis
Wanita yang berasal dari Negara yang angka prevalensi
tuberculosisnya tinggi dan wanita yang berhubungan dengan populasi
terkait harus menerima PPD. Abaikan riwayat vaksinasi BCG pada
saat menginterpretasi tes tuberculin (Perez-Stable, 1995).
Kecenderungan yang terjadi ialah bahwa hasil yang positif
Askeb Kelompok 12 47
berhubungan dengan infeksi mycobacterium tuberculosis, bukan
vaksin BCG. Apendiks M mengidentifikasi criteria untuk PPD positif.
c. Tes Genetik
Resiko defek lahir pada setiap kehamilan ialah 3%-5%.
Apabila wanita hamil dinyatakan berisiko tinggi memiliki anak yang
menderita defek lahir, ia harus ditawari untuk dirujuk ke pusat
konseling genetik.
a. Kebutuhan energy
Pada trimester 2 kalori yang dibutuhkan untuk penambahan darah,
kebutuhan uterus, pertumbuhan jarinagn mamae, dan perumbuhan
jaringan lemak. Tambahan energy pada trimester ini 300- 350 Kkal/hari.
b. Personal hygiene
Cara merawat gigi
Perawatan vagina
Wanita hamil juga melakukan irrigasi vagina kecuali dengan
nasihat dokter. Pada saat hamil PH vagina lebih basa, maka akan
mudah terkena infeksi apabila tidak dirawat dengan benar. Hal yang
harus diperhatikan untuk merawat vagina:
Celana dalam harus kering dan tidak boleh ketat
Jangan gunakan obat / menyemprot kedalam vagina
Sesudah bab/ bak dilap dengan menggunakan lap khusus.
Askeb Kelompok 12 49
Perawatan rambut, cucilah rambut 2-3 kali dalam seminggu.
Payudara
Periksalah puting apakah menononjol atau tidak. Apabila datar
atau masuk, maka lakukan perbaikan dengan cara gunakan dua jari
telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut arah
berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara.
Lakukan sehari dua kali selama 6 menit.
Perawatan kuku
Kuku harus bersih dan pendek, karena pada saat hamil kuku
akan tumbuh lebih cepat dari biasa dan pecah-pecah jika perlu
gunakan krim pekembut kuku yang baik dan cocok.
c. Kebutuhan pakaian
Gunakan pakaian yang longgar, bersih, dan nyaman. Hindarkan dari
sepatu berhak tinggi serta alas kaki yang keras.
Gunakan BH yang dapat menopang/menyangga payudara. Gunakan
BH yang bertali besar dan berbahan katun sehingga dapat menyerap
keringat. Namun pada trimester II( bulan ke 4-5) boleh gunakan BH
dengan bahan yang tipis/ bahkan tidak memakai sama sekali jika hal
tersebut dirasakan nyaman oleh ibu. Jaga kebersihan BH, cucilah BH
paling tidak sehari setelah dipakai dengan menggunakan sabun lembut.
Gunakan celana yang lebih besar atau celana dalam ibu hamil pada
trimester ini, karena perut ibu sudah semakin besar dan dapat menekan
bayi.
Celan yang dapat digunakan pada ibu hamil:
Maternity briefs atau grandma pantiens, yaitu celana yang
menutupi perut sampai keatas pusar.
Bikini pantiens, yaitu hanya menutupi perut bawah pusar pada
garis perut (bikini line)
Gunakan celan yang berbahan katun atau kaos agar terhindar dari
kelembaban dan infeksi dari jamur dan bakteri.
Askeb Kelompok 12 50
Dapat membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan,
dan membuat nyenyak pada saat tidur. Olahraga yang yang dapat
dilakukan pada trimester ini: senam hamil, dan renang.
Berkomunikasi sejak buah hati dalam kandungan
Apalagi pada trimester ini bayi sudah mulai mendengar dan
mengenali suara ibunya, dianjurkan untuk senantiasa mengajak
berkomunikasi guna mempererat hubungan ibu dan anak.
Posisis tidur
Pada trimester ini, ibu masih cukup mulai merasa tidak
nyaman dan tidak dapat melakukan berbagai posisi tidur.
Posisi yang bisa dilakukan pada saat tidur:
a. Posisi terlentang, namun posisi ini biasaya dilakukan pada
trimester 2 awal.
b. Posisi miring ke sebelah kiri, dan gunakan bantal diantara
paha atau diantara lutut.
c. Dll.
Hubungan intim selama kehamilan
Pada trimester ini, merupakan trimester yang paling aman
untuk melakukan hubunagan intim/seksual. Karena kehamilan
sudah cukup kuat dan pada trimester ini keinginan seksual lebih
kuat karena kekhawatiran pada trimester awal sudah berkurang
dan ibu sudah bisa beradaptasi dari segala ketidaknyamanan
kehamilannya. Ada beberepa posisi yang aman dilakukan pada
saat hamil;
a. Posisi wanita diatas. Posisi ini merupakan posisi yang paling
aman, karena wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi.
Askeb Kelompok 12 52
Posisi ini, istri banyak memegang peranan, Lakukan posisi
ini dengan cara suami duduk meluruskan kedua kakinya, lalu
istri duduk membelakangi suami sambil merapatkan panggul.
setelah itu kedua paha istri mengapit panggul suami. Posisi
ini dijamin tidak menekan perut yang sudah membesar.
h. Posisi Silang
Askeb Kelompok 12 53
Mobilisasi, body mekanik
a. Perubahan body mekanik pada ibu hamil
1. Berdiri
Kepala tegak dagu masuk, jangan condong ke depan,
ke belakang, atau miring ke samping.
Pastikan daun telinga sejajar dengan tengah bahu
Jauhkan tulang belikat ke belakang dan dada depan
Jaga lutut lurus, tetapi jangan terkunci
Regangan bagian atas kepala ke langit-langit
Kencangkan perut tarik ke dalam dan ke atas. Panggul
janagan miring ke depan atau belakang.
Pijakan kaki kea rah yang sama, dengan berat badan
seimbang merata di kedua kaki. Lengkungan di kaki
perlu didukung dengan sepatu bertumit rendah (tapi
tidak datar)
Hindari berdiri di posisi yang sama untuk waktu yang
lama.
2. Bangun dari tidur
Hindari perubahan posisi yang secara tiba-tiba.
Sebelum bangun hendaknya gulingkan terlebih dahulu
badan ke sisi tempat tidur secara perlahan. Miringkan
badan ke posisi akan turun, gunakan satu tangan
untuk menahan tubuh posisi duduk dan dua kaki
diayunkan turun ke sisi tempat tidur. Namun, jangan
buru-buru berdiri hendaklah untuk sejenak duduk
terlebih dahullu.
3. Bangun dari duduk
Sama halnya dengan bangun tidur, sebaiknya dengan
menggeser tubuh ke sisi depan kursi. Satu kaki agak
maju menjejak di lantai disbanding satunya lagi,
kemudian badan agak dicondongkan ke depan.
Gunakan kedua tangan memegang paha untuk
Askeb Kelompok 12 54
menumpu, begitupun kaki agak mendorong tubuh ke
posisi berdiri. Lakukan geraka ini seenak mungkin.
Bila bangkit dari duduk di lantai, maka
menyampinglah ke salah satu sisi. Caranya gunakan
tanagan untuk mendorong tubuh ke posisi duduk
menyamping kemudian posisi berdiri diatas kedua
lutut. Angkat satu lutut dengan menjejak di lantai dan
letakan tangan diatas paha sebagai tumpuan untuk
bangkit ke posisi berdiri. Selain itu gunakan otot
tangan dan kaki ntuk membantu.
4. Duduk di kursi / lantai
Posisi duduk yang baik pada orang hamil sama halnya
dengan posisi dudukorang yang tidak hamil.
Usahakan duduk serileks mungkin agak tak merasa
pegal dan sakit.
Sebaiknya, saat duduk, bagian belakang bersandar
pada sandaran kursi dengan posisi lurus. Duduklah
agak kedepan sehingga bagian bawah belakang
kontak dengan sandaran kursinya. Dengan demikian,
otot pun bisa rileks
Kaki sebaiknya harus sampai ke lantai. Jiak tak
sampai, bisa dengan menepatkan bangku kecil
dibawahnya untuk tempat kaki. Pokoknya, jangan
sampai kaki menggantung karena tidak baik untuk
sirkulasi darah. Darah mengalir turun kebawah akan
sulit atau kurang lancar untuk kembali ke atas
Ibu hamil tidak duduk terlalu lama. Setiap dua jam
sekali ambil seling waktu minimal lima menit, untuk
berjalan-jalan sebentar.
5. Mengangkat beban
Dalam mengangkat beban posisinya harus simetris
antara tangan kanan dan kiri. Jika tidak, akan tersa
sakit.
Askeb Kelompok 12 55
Sebetulnya pada ibu hamil tudak dianjurkan untuk
mengangkat beban terlalu berat. Dikhawatirkan otot
perut pun ikut akan ketarik sehingga menjadi tegang
dan menimbulkan kontraksi.
a. Obat influenza
Yang mengandung guanifenisin, dextrometorfan, klorfeniramin (CTM),
Pseudoefedrin, defenhidramin dan obat gosok.
b. Penghilang nyeri
Obat penghilang nyeri yang aman adalah parasetamol.
c. Mengatasi sembelit
Obat sembelit yang aman digunakan oleh ibu hamil adalah obat yang
mengandung bisakodil dan laktulosa.
d. Anti diare
Obat diare yang aman digunakan oleh ibu hamil adalah yang
mengandung kaolin, pektin, dan disertai oralit.
e. Anti kembung
Askeb Kelompok 12 56
Obat kembung yang baik digunakan oleh ibu hamil adalah yang
mengandung simetikon, antasid, simetidin, dan ranitidin.
Contoh penanganan untuk ibu yang mengalami konstipasi/sembelit:
a. Deskripsi
Askeb Kelompok 12 57
mengganggu absorpsi vitamin larut lemak yang diperlukan bagi
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu
Beri tahu klien untuk menghindari enema karena tindakan ini dapat
mencetuskan persalinan
Anjurkan klien untuk menghindari obat-obatan yang dijual bebas
selama kehamilan kecuali diresepkan oleh dokter
Berikan pelunak feses, laksatif ringan dan supositora sesuai instruksi
Nasehatkan klien untuk menghindari makanan pembentuk gas, seperti
kubis atau buncis, sehingga flatus dapat dikontrol.
Askeb Kelompok 12 58
mana dia memulai kehamilan, tingkat aktivitas, dan pilihan makanan dia
mengkonsumsi.
c. Tanda-tanda bahaya trimester II
Ketika kehamilan memasuki trimester kedua, kekhawatiran ibu hamil
untuk kehilangan janinnya mulai berkurang. Meskipun jarang terjadi,
aborsi spontan, kehamilan ektopik, dan penyakit trofoblas gestational
dapat didiagnosis pada trimester ini.
d. Keamanan (Safety)
Selama 6 bulan terakhir kehamilan, paparan bahaya reproduksi dapat
memperlambat pertumbuhan janin, mempengaruhi perkembangan otak,
atau menyebabkan kelahiran prematur. Perhatian yang lebih selama
trimester ini yaitu terhadap penyakit menular, kondisi kerja yang kurang
ideal "fisik kerja yang intensif meningkatkan kemungkinan bayi berat
lahir rendah dan lahir prematur. Berdiri untuk waktu yang lama,
mengangkat benda yang beratnya lebih dari 10 sampai 25 pon dan
berkurangnya waktu istirahat menambah risiko tersebut.
e. Konsumsi obat-obatan
Selama trimester II dan III kehamilan, membatasi konsumsi kafein
menjadi hal yang penting. jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
metabolisme dan mengeluarkan kafein memakan waktu lebih lama
sampai 18 jam. sehingga ada efek kumulatif ketika dikonsumsi terus
dalam periode 12 sampai 18 jam.
Paparan terhadap asap rokok akan mempengaruhi perkembangan janin,
merokok selama kehamilan mengurangi nafsu makan ibu dan
menciptakan perubahan vaskular dalam jaringan plasenta, hal tersebut
bayi dapat meningkatkan risiko BBLR. Jika ibu bisa berhenti merokok
sebelum trimester ke III, beberapa perubahan negatif dapat dibatalkan dan
berat badan bayi dapat diperbaiki.
f. Ketidaknyamanan selama kehamilan trimester II
Selama trimester II, ibu hamil biasanya merasa lebih nyaman dengan
kehamilannya. Mual di pagi hari, sering buang air kecil dan lesu bisanya
berlalu dan tidak mengganggu aktifitas mereka sehari-hari.ibu hamil
Askeb Kelompok 12 59
biasanya mengatasi ketidaknyamanannya tersebut berdasarkan informasi
yang diperoleh dari keluarga, teman dan tenaga kesehatan. Konseling dan
anticipatory guidance adalah cara yang terbaik untuk mengatasi atau
mengurangi ketidaknyamanan.
Nulipara Multipara
Askeb Kelompok 12 60
5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamlan,
komplikasi kehamilan
6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi TT1.
Askeb Kelompok 12 61
atau pertamakali diketahui saat kehamilan berlangsung dan
mengisyaratkan bahwa gangguan ini dipicu oleh kehamilan. Yang
perlu di waspadai adalah bahwa penyakit ini dapat memeberikan efek
pada ibu dan pada janin, American diabetes association(1999)
menyimpulkan bahwa hiperglikemia puasa berkaitan dengan
peningkatan risiko kematian janin selama 4 sampai 8 minggu terakhir
gestasi. Efek merugikan pada ibu mencakup peningkatan frekuensi
hipertensi dan perlunya seksio sesarea.
Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan dalam keadaan puasa
dan 2 jam post prandial (sesudah makan) atau dapat juga dilakukan
pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), apabila ada peningkatan atau
penurunan atau peningkatan kadar gula darah (hiper atau hipo
glikemia).
Nilai referensi:
Glukosa puasa = 70-110 mg/dl
Glukosa 2 jam PP = <140 mg/dl
Glukosa sewaktu = <180 mg/dl
Pemeriksaan glukosa darah tidak diperlukan secara rutin
apabila semua karakteristik berikut ditemukan:
1. Berasal dari kelompok etnik yang prevalensi diabetes
gestasionalnya rendah.
2. Tidak ada anggota keluarga dekat yang mengidap diabetes.
3. Usia kurang dari 25 tahun.
4. Berat badan sebelum hamil normal.
5. Tidak ada riwayat kelainan metabolism glukosa.
6. Tidak memiliki riwayat obstetri yang buruk.
Karakteristik risiko tingggi:
1. Mengalami kegemukan
2. Ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes tipe II
3. Memiliki riwayat diabetes gestasional sebelumnya
4. Adanya glukosuria.
Pada golongan risiko tinggi ini lakukan pemeriksaan sesegera
mungkin. Apabila diabetes gestasional tidak terdiagnosis, pemeriksaan
Askeb Kelompok 12 62
darah harus diulang pada minggu ke 24-28 atau setiap saat pasien
memperlihatkan upaya yang mengarah ke hiperglikemia.
Tes anemia
Tes ini dilakukan dengan memeriksa kadar hemoglobin (Hb)
ibu hamil untuk mendiagnosa adanya anemia pada kehamilan.
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga
memicu peningkatan eritopoietin. Akibatnya volume plasma
bertambah dan sel darah merah (ertirosit) meningkat. Namun
peningkatan volume terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat hemodilusi.
Ekspansi volume plasma merupakan penyebab anemia
fisiologik pada kehamilan. Volume plasma yang terekspansi
menurunkan hematokrit (Ht), konsentrasi hemoglobin darah (Hb), dan
jumlah eritrosit, tetapi tidak menimbulkan jumlah absolute Hb atau
eritrosit dalam sirkulasi. Ada spekulasi bahwa anemia fisiologik
dalam kehamilan bertujuan untuk menurunkan viskositas darah
maternal sehingga meningkatkan perfusi plasental dan membantu
penghantaran oksigen serta nutrisi ke janin.
Ekspansi volume plasma ini mulai pada minggu ke-6
kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke-24 kehamilan,
tetapi dapat meningkat sampai minggu ke-37, pada titik puncaknya,
volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan
perempuan yang tidak hamil.
Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb
sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester I
konsentrasi Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang
memiliki kadar Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsenrtasi paling rendah
didapatkan pada trimester ke II, yaitu pada usia kehamilan sekitar 30
minggu. Pada trimester III terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali
pada perempuan yang sudah memilikin kadar Hb tinggi (>14,6 g/dl)
pada pemeriksaan pertama.
Askeb Kelompok 12 63
DAMPAK ANEMIA
a. Pada ibu
Pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan,
menurunnya kebugaran tubuh dan gangguan penyembuhan luka,
lamanya waktu partus karena kurang daya dorong rahim,
pendarahan post – partum, rentan infeksi dan hipoksia akibat anemia
dapat menyebabkan shock bahkan kematian ibu saat persalinan,
meskipun tak disertai pendarahan
b. Pada janin
Abortus, lahir prematur, rawan dekompensasi cordis pada
penderita dengan Hb kurang dari 4 g – persen. Kematian bayi dalam
kandungan, kematian bayi pada usia sangat muda serta cacat
bawaan.
Nilai batas untuk anemia pada perempuan
Hemoglobin
Status kehamilan Hematokrit (%)
(g/dl)
12,0 36
Tidak hamil
Hamil 11,0 33
- Trimester I 10,5 32
- Trimester II 11,0 33
- Trimester III
2.4.2
Menetapkan kebutuhan belajar
Hal-hal yang harus dipelajari atau diperhatikan oleh ibu hamil selama
masa kehamilan trimester III adalah:
a. Makan (diet) ibu hamil
Total kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil trimester III adalah 2.
400 Kkal. Kalori dibutuhkan untuk energy, dan apabila asupan kalori
tidak adekuat, maka protein akan dimetabolisme untuk menghasilkan
Askeb Kelompok 12 64
energy dan tidak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin.
kebutuhan zat besi
Pada trimester ketiga, kebutuhan zat besi naik menjadi 39 mg per
hari/BB atau setara dengan sepotong tempe. Zat besi banyak
terkandung dalam daging, hati, telur, sereal, kacang-kacangan, dan
sayuran hijau.
b. Obat-obatan
Pemberian obat pada ibu hamil harus difikirkan efek obat terhadap
ibu dan tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada
janin.
Kategori obat pada ibu hamil berdasarkan risiko janin:
Kategori A
Yaitu obat-obatan yang selama ini telah banyak dikonsumsi
oleh ibu hamil tanpa menunjukan bukti adanya peningkatan kejadian
malformasi atau yang membahayakan pada janin baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah multivitamin
atau vitamin prenatal.
Kategori B
Studi-studi pada hewan tidak menunjukan adanya risiko pada
janin, tetapi belum ada studi pada manusia. Beberapa golongan obat
ini sering digunakan, misalnya penisilin, CTM, parasetamol, kafein.
Kategori C
Efek merugikan terlihat dapa hewan, namun belum tersedia
cukup data tentang efeknya pada wanita hamil, pada situasi klinis
tertentu, manfaat penggunaan obat tersebut lebih tinggi
dibandingkan risikonya. Salah satu contohnya adalah efedrin, codein
Kategori D
Terdapat bikti adanya risiko bagi janin, tetapi manfaat
diperkirakannya diperkirakan melebihi risiko-risiko tersebut.
Contoh: karbamazepin dan fenitoin.
Kategori X
Askeb Kelompok 12 65
Risiko pada janin sudah jelas terbukti dari pada manfaatnya.
Salah satu contohnya adalah obat jerawat isotretionoin, yang dapat
menyebabkan kelainan susunan saraf pusat, wajah dan
kardiovaskuler.
Askeb Kelompok 12 66
Naproksen termasuk dalam golongan antiinflamasi nonsteroid.
Naproxen bekerja dengan cara menurunkan hormon yang
menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.
Askeb Kelompok 12 67
Mempersiapkan otot, jantung dan paru sebelum gerakan
selanjutnya.
Berdiri atau dalam keadaan duduk bersila
1. Ambil nafas sambil angkat kedua lengan ke atas (2x8
hitungan)
2. Kedua tangan di perut samping, tunduk dan tegakkan
kepala (2x8 hitungan)
3. Kedua tangan di perut samping, patahkan leher ke kiri-ke
kana (2x8 hitungan)
4. Putar bahu bersamaan keduanya (2x8 hitungan)
b Latihan inti
Latihan kebugaran
Latihan ditujukan untuk memperbaiki kerja jantung,
pembuluh darah dan paru. Meningkatkan kebugaran
sehingga ibu hamil tidak cepat lelah, percaya diri dan lebih
tenang
Tahap gerakan:
1. Berdiri, tungkai kanan maju diikuti dengan tungkai
kiri merapat dengan mendorong lengan lurus ke
depan, kemudian mundur tungkai kanan, kedua
lengan ke atas.
2. Berdiri, gerakan tungkai sama, kedua lengan
diayun ke samping saat tungkai maju, dan lengan
lurus kesamping saat mundur.
3. Berdiri, tungkai melangkah ke kanan dan tungkai
kiri merapat dengan lengan diayun lurus ke depan
dan turunkan, lakukan untuk gerak arah sebaliknya.
4. Berdiri, langkahkan kaki diikuti kaki kiri, langkah
ke kiri kembali ke awal (sambil melangkah
ayunkan kedua lengan ke atas dan ke bawah)
Latihan penguatan dan peregangan
Ditujukan untuk meningkatkan kelancaran sirkulasi
darah, menguatkan otot-otot, mengurangi risiko cedera,
Askeb Kelompok 12 68
mengurangi keluhan nyeri punggung dan memudahkan
bayi keluar.
Askeb Kelompok 12 69
10. Posisi berdiri dengan sanggahan kursi di depan,
pegang kursi sekuatnya, badan lurus, kepala lurus
kedepan sambil tarik nafas dan turunkan kepala.
Kemudian lakukan posisi jongkok tanpa tumit
diangkat dan berdiri lagi. Lakukan selama 4 kali.
Latihan Pernafasan
Pernafasan Diafragma
Pernafasan Dada
Pernafasan Cepat
Askeb Kelompok 12 70
Perut: tarik nafas cepat lewat hidung, tangan di atas
perut, hembuskan nafas cepat dengan mulut terbuka.
d. Pendinginan/ Relaksasi
o Posisi tidur
Setelah kehamilan membesar, sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi
kepala agak tinggi. Hindari tidur dengan posisi datar, karena semakin
datar, tekananrahim pada paru-paru semakin besar dan bisa membuat
sesak. Bila sukar tidur terlentang, taruhlah bantal di bawah bahu dan
kepala untuk menghindari sesak. Taruh juga bantal di bawah kaki
untuk menghindari pengumpulan darah di kaki. Ibu hamil disarankan
untuk berbaring ke sebelah kiri dengan lutut agak ditekuk dan diberi
bantal diantaranya. Berbaring ke sebelah kiri bertujuan untuk
menghindari penekanan pembuluh darah oleh uterus yang membesar.
e. Istirahat dan rekreasi
Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan yang
sirkulasi udaranya baik, jangan pada tempat yang sesak dan ramai.
f. Mandi
Askeb Kelompok 12 71
Tidak ada larangan untuk mandi selama hamil atau masa nifas.
Selama trimester terakhir, uterus yang berat biasanya mengganggu
keseimbangan wanita hamil dan meningkatkan kemungkinan wanita
hamil terpleset dan jatuh di bathtub kamar mandi. Karena itu, menjelang
akhir kehamilan wanita dianjurkan untuk menggunakan shower.
g. Pakaian
Secara umum direkomendasikan bahwa busana yang digunakan
selama hamil seyogyanya nyaman, tidak ketat, berbahan halus dan dapat
menyerap keringat. Meningkatnya massa payudara dapat menyebabkan
payudara menggantung dan terasa nyeri, dan untuk menjaga kenyamanan
diindikasikan penggunaan bra yang menopang secara pas. Stocking yang
ketat sebaiknya dihindari.
h. Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga segera
dapat berfungsi dengan baik pada saat diperlukan, karena payudara
merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang merupakan makan utama bagi
bayi. Oleh karena itu payudara harus dirawat dari jauh-jauh hari.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan mengeluarkan
duktus dan duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya dilakukan secara hati-
hati dan benar. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan puting susu
akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi
yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan
menggunakan campuran gliserin dan alcohol. Karena payudara
menegang, sensitif, dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan
penopang payudara yang sesuai.
Askeb Kelompok 12 72
pada peristaltik usus dari uterus yang terus membesar, pengaruh hormon
relaksin plasenta, dan kemungkinan akibat meningkatnya kadar
progesterone, konstipasi menyebabkan rasa begah dan penuh serta hilang
nafsu makan.
b. Diare
Bila sedang hamil, pada umur kehamilan berapapun, umumnya
rawan terkena diare,yang biasanya terjadi karena mengkonsumsi makanan
yang tidak cocok dengan tubuh.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan bila diare:
1. Perbanyak minum air putih selama diare/mencret agar tidak dehidrasi
2. Minum teh pahit sekali (teh daun yang diseduh dengan air mendidih
komposisi 4:1, dan diminum hangat-hangat) teh sekali2 boleh
dicampur sedikit garam dan gula pasir sedikit (pengganti cairan tubuh
yg hilang)
3. Selama diare disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung gula misalnya minum sari kurma atau madu agar asupan
ibu hamil tetap memiliki energi (tidak terlalu lemas)
4. Makan bubur nasi setiap hari selama sakit agar lebih mudah dicerna
oleh tubuh.
5. Cemilan cracker/biskuit agar ada makanan yang masuk sedikit-sedikit
meski kadang karena belum sembuh bisa keluar lagi dari tubuh.
Askeb Kelompok 12 73
horizontal maksudnya konsultasi dan komunikasi antar unit yang ada
dalam satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian
ilmu kesehatan anak.
b. Tujuan Rujukan
Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan yang
sebaik-baiknya
Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman pendrota atau bahan
laboratorium dari unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap
fasilitasnya
Menjalin pelimpahan pengetahuan dan keterampilan (transfer of
knowledge and skill) melalui pendidikan dan latihan antara pusat
pendidikan dan daerah.
c. Kegiatan rujukan dan pelayanan ini antara lain berupa :
a. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan yang kurang lengkap ke
unit kesehatan yang lebih lengkap.
b. Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan, persalinan dan nifas
c. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia lainnya, seperti
kasus-kasus ginekologi atau kontrasepsi yang memerlukan
penanganan spesialis
d. Pengiriman bahan laboratorium
Bila penderita telah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai,
kembalikan dan kirimkan lagi kepada unit semula, bilamana perlu
disertai dengan keterangan yang lengkap (surat balasan)
d. Kegiatan rujukan informasi medis antara lain berupa :
Membahas secara lengkap data-data medis penderita yang dikirim
dan advis rehabilitas kepada unit yang mengirim
Menjalin kerjasama sistem pelaporan data-data medis umumnya dan
data-data parameter pelayanan kebidanan khususnya terutama
mengenai kematian maternal dan perinatal. Hal ini sangat berguna
untuk memperoleh angka-angka secara regional dan nasional.
2.4.5 Menetapkan kebutuhan untuk konseling spesifik atau anticipatory
guidance
Askeb Kelompok 12 74
a. Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan gizi perempuan tetap sama selama semester ketiga.
Sebagian besar asupan makanannya harus dikonsumsi di pagi hari, karena
memberikan waktu yang lebih banyak untuk dicerna. Jumlah makanan
yang ia butuhkan mungkin harus dibagi menjadi sejumlah porsi kecil
yang lebih sering.
Preskriptif dan membatasi praktik budaya yang terkait dengan
makanan terus melalui trimester ketiga. perempuan mendekati akhir
kehamilan sering merasa panas dan mengalami gangguan pencernaan dan
sembelit.
b. Tanda-tanda bahaya trimester III
Tanda-tanda bahaya trimester III ialah terjadinya perdarahan dan pada
umumnya adalah perdarahan yang berat, dan bila tidak mendapatkan
penanganan yang cepat bisa mengakibatkan syok yang fatal. Yang
menjadi penyebabnya adalah:
Plasenta previa
Hal ini terjadi bila impalantasi plasenta terjadi pada segmen
bawah rahin dan menutupi sebagian atau seluruh ostium internum.
Solusio plasenta
Adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan plasenta
dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua
endometrium sebelum waktunya yakni sebelum bayi lahir.
c. Aktivitas seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan, namun sebaiknya ibu hamil tidak lagi melakukan hubungan
seksual selama 14 hari menjelang kelahiran. Dan koitus tidak dibenarkan
bila:
Terdapat perdarahan pervaginam
Tedapat riwayat abortus yang berulang
Ketuban pecah
Servix telah membuka
d. Kebersihan umum (general hygiene)
Askeb Kelompok 12 75
Kegiatan kebersihan umum padaa trimester III sebelum melanjutkan ke
tahap persalinan harus lebih ditingkatkan. Selama trimester ketiga, ibu
hamil mungkin merasa canggung/malas untuk bergerak masuk dan keluar
kamar mandi, akan tetapi pada trimester ini terjadi peningkatan produksi
minyak dan keringat, mungkin perempuan merasa kotor dan lembap,
sehingga menjadi lebih sering mandi. Pastikan keamanan kamar mandi
terjaga (bersih, tidak licin) sehingga kemungkinan dia tergelincir dan
jatuh di kamar mandi berkurang.
e. Konsumsi obat-obatan
Ibu sebaiknya tidak mengkonsumsi jenis obat apapun selama
kehamilan kecuali bila ada instruksi dari dokter.
f. Keamanan (safety)
Ibu hamil trimester III, keadaan kehamilannya semakin membesar dan
keadaan itu membuat ibu kurang nyaman, seperti misalnya saat ibu
bepergian menggunakan kendaraan, biasanya ibu hamil enggan
menggunakan sabuk pengaman karena mereka khawatir dengan
menggunakan sabuk pengaman akan menyakiti bayinya, padahal hal
tersebut sangatlah penting untuk menjaga keselamatan ibu dan janin yang
dikandung dari bahaya guncangan-guncangan yang terjadi selama
diperjalanan.
Askeb Kelompok 12 76
lanjut. Setelah diawali dengan infeksi akut, maka dapat terjadi infeksi
kronik asimptomatik selama beberapa tahun disertai replikasi virus secara
lambat. Kemudian setelah terjadi penurunan sisitem imun yang berat,
maka terjadi berbagai infeksi oportunistik dan dapat dikatakan pasien telah
masuk pada keadaan AIDS. Perjalanan penyakit lambat dan gejala-gejala
AIDS rata-rata baru timbul 10 tahun sesudah infeksi pertama, bahkan bisa
lebih lama lagi.
Transmisi vertical merupakan penyebab tersering infeksi HIV pada
bayi dan anak-anak. Transmisi HIV dari ibu kepada janin dapat terjadi
intrauterine (5-10%), saat persalinan (10-20%) dan pascapersalinan (5-
20%). Kelainan yang dapat terjadi pada janin adalah berat badan lahir
rendah, bayi lahir mati, parus preterm, dan abortus spontan.
Tingkat infeksi HIV pada ibu hamil di Negara-negara Asia
diperkirakan belum melebihi 3-4 %. Penelitian prevalensi HIV pada ibu
hamil di daerah miskin di Jakarta pada tahun 1999-2001 oleh kharbiati
mendapatkan angka prevalensi sebesar 2,86 %.
Pada tahun 1999 The Institute Of Medicine (IOM) telah
merekomendasikan pemeriksaan HIV untuk semua perempuan hamil
dengan sepengetahuan perempuan tersebut, disertai dengan hak pasien
untuk menolak. Rekomendasi ini juga telah diadopsi oleh American
Academi of Pediatric, American College of Obstetricians and Gynecologis
serta United State Public Health Service (USPHS).
Konseling merupakan keharusan bagi wanita positif HIV. Hal ini
sebaiknya dilakukan pada awal kehamilan, dan apabila memilih untuk
melanjutkan kehamilannya, perlu diberikan konseling berkelanjutan untuk
membantu wanita tersebut secara psikologis. Perkembangan
penatalaksanaan selama kehamilan mengikuti kemajuan-kemajuan dalam
pengobatan individu nonhamil yang terinfeksi HIV.
Askeb Kelompok 12 77
Terapi antiretrovirus
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kombinasi analog
nukleosida-zidovudim, zalsitabin atau lamivudim yang diberikan
bersama dengan suatu inhibitor protease-indinavir, ritonavir, atau
sakuinavir-samgat efektif untuk menekan kadar RNA HIV (Carpenter
dkk,1996). Pada pasien terinfeksi HIV yang diberi kemoterapi tripel,
angka kelangsungan hidup jangka panjang meningkat dan morbiditas
berkurang.
Seksio sesarea
Dalam sebuah studi retrospektif, European Collaborative
Study Group (1994) melaporkan bahwa seksio sesarea efektif dapat
mengurangi risiko penularan vertikal sekitar 50 %.
Menyusui
Menyusui tidak dianjurkan pada wanita positif HIV karena ASI
meningkatkan penularan pada neonatus sekitar 5-15 %.
Telah banyak bukti menunjukan bahwa keberadaan IMS meningkatkan
kemudahan seseorang terkena HIV, sehingga IMS dianggap sebagai kofaktor
HIV. Oleh karena itu upaya pengendalian infeksi HIV dapat dilaksanakan
dengan melakukan pengendalian IMS.
Konseling PMS/IMS
Askeb Kelompok 12 78
Berdasarkan penyebabnya, ISR dapat dibedakan menjadi:
Jenis IMS/ISR
1. Gonore
Askeb Kelompok 12 79
sering terinfeksi adalah serviks. Pada pemeriksaan, serviks tampak
hiperemis dengan erosi dan secret mukopurulen.
Infeksi gonore selama kehamilan telah diasosiasikan dengan pelvic
imflammatory disease (PID). Infeksi ini sering ditemukan pada trimester
pertama sebelum korion berfungsi mengisi desidua dan mengisi kavum
uteri. Pada tahap lanjut, Neisseria gonorrhoaea diasosiasikan dengan
kelahiran premature, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan.
Konjungtivitis gonokokal (ophtalmia neonatorum) adalah menifestasi
tersering dari infeksi perinatal, umumnya ditransmisikan selama proses
persalinan.
Oleh karena itu, untuk perempuan hamil dengan risiko tinggi
dianjurkan untuk dilakukan skrining terhadap infeksi gonore pada saat
datang pertama kali antenatal dan dilanjutkan pada trimester ke III
kehamilan.
2. Klamidiasis
3. Trikomoniasis
Askeb Kelompok 12 80
Trikomoniasis merupakan penyakit protozoa yang disebabkan oleh
trichomonas vaginalis (TV), biasanya ditularkan melalui hubungan seksual
dan sering menyerang traktus urogenitalis bagian bawah baik pada wanita
maupum pria. Gejala yang dikeluhkan oleh wanita adalah keputihan, gatal,
dan iritasi. Tanda dari infeksi tersebut meliputi duh tubuh vagina (42 %),
bau (50 %), dan edema atau eritema (22-27 %). Kolpitis makularis
(strawberry cervix) merupakan tanda klinik yang spesifik pada infeksi ini.
Gejala klinik pada perempuan hamil tidak banyak berbeda dengan keadaan
tidak hamil. Akantetapi bila ditemukan infeksi TV pada trimester II
kehamilan dapat mengakibatkan premature, BBLR, dan abortus.
4. Vaginosis bacterial
Vaginosis bacterial adalah syndrome klinik akibat pergantian
lactobasillus Spp penghasil H2O2 yang merupakan flora normal vagina
dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi (seperti: bacteroides Spp,
Mobiluncus Spp, Gardnerella Vaginalis, dan mycoplasma hominis).
Perempuan dengan vaginosis bacterial dapat tanpa gejala atau mempunyai
keluhan dengan bau vagina yang khas yaitu amis, terutama pada
waktu/setelah senggama. Bau tersebut disebabkan adanya amin yang
menguap bila cairan vagina menjadi basa.
Vaginosis bacterial telah diasosiasikan dengan gangguan kehamilan
termasuk abortus spontan pada kehamilan trimester I dan II, kelahiran
premature, persalinan premature, BBLR, korioamnionitis, endometritis
pascapersalinan dan infeksi luka pascaoperasi sesar.
Askeb Kelompok 12 81
Diagnosis ditegakan berdasarkan kriteria Amsel yaitu adanya tiga dari
empat tanda-tanda berikut:
Cairan vagina homogeny, putih keabu-abuan,dan melekat pada
dinding vagina.
PH vagina >4,5.
Sekter vagina berbau amis sebelum atau setelah penambahan KOH
10 % (Whiff test)
Clue sells pada pemeriksaan mikroskopik
5. Sifilis
Askeb Kelompok 12 82
Genital warts juga dikenal sebagai kondilomata akuminata yang
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Lesi dapat berproliferasi
selama kehamilan dan sering mengalami regresi spontan setelah persalinan.
Tidak ada komplikasi kehamilan yang disebabkan hPV. Terapi dapat
dipertimbangkan, terutama pada pasien simptomatik, karena lesi dapat
menjadi rapuh ketika berproliferasi selama kehamilan dan mengganggu
proses persalinan.
7. Herpes genital
Herpes Genitalia (HG) merupakan IMS yang disebabkan oleh virus
merupakan penyebab ulkus genital tersering. Gejala biasanya diawali
dengan rasa terbakar dan gatal di daerah lesi yang terjadi beberapa jam
sebelum timbulnya lesi. Transmisi virus dapat terjadi melalui kontak seksual
dengan pasangan yang telah terinfeksi, tetapi dapat juga secara vertical dari
ibu kepada janin yang dikandungnya.
Dampak ISR/IMS pada ibu hamil
Dampak IMS pada kehamilan tergantung pada organism penyebab,
lamanya infeksi, dan usia kehamilan pada saat perempuan terinfeksi. Hasil
konsepsi yang tidak sehat seringkali terjadi akibat IMS, misalnya kematian
janin (abortus spontan atau lahir mati), bayi berat lahir rendah (akibat
prematuritas, atau retargasi pertumbuhan janin dalam rahim), dan infeksi
congenital atau perinatal (kebutaan, pneumonia neonatus, dan retardasi
mental).
Kematian janin, baik dalam bentuk abortus spontan maupun lahir
mati, dapat ditemukan pada:
20-25 % ibu hamil yang menderita sifilis dini.
7-54 % ibu hamil dengan herper genital primer.
4-10 % pada ibu hamil yang tidak menderita ISR.
Askeb Kelompok 12 83
BBLR dapat dijumpai pada:
Askeb Kelompok 12 84
Selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu
ke 36) dilakukan dua kali kunjungan.
Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan?
Jawab:
Istri Suami
Askeb Kelompok 12 85
Alamat : Pasir hayam RT/RW 02 / 03, kec: Pasir hayam, kab:
Cianjur
Riwayat haid:
Menarche : 13 tahun
Lamanya haid : 5-7 hari
Nyeri haid: ada
Haid terakhir : 07-09-2010
Askeb Kelompok 12 86
Kepala : tidak ada deformitas
Mata : tidak anemis
Oedema muka : tidak ada
Farises: tidak ada
Reflex patella : +
d. Pemeriksaan labolatorium
Darah
Golongan darah : B
Hb : 10 g/dl
e. Pemeriksaan khusus obtstetri : tidak dilakukan
3. Assesment
Diagnosa :G1P0A0, gravida 9-11 minggu, dengan keluhan yang
fisiologis.
Masalah : mual-muntah di pagi hari dan apabila mencium bau
masakan yang menyengat sehingga malas untuk makan, serta pusing
saat bangun tidur.
Kebutuhan : konseling mengenai kebutuhan gizi ibu hamil pada
trimester I, cara mengatasi mual-muntah, dan cara mengatasi pusing
saat bangun tidur.
4. Planning
Memberitahukan keadaan klien yang sebenarnya bahwa keadaanya
masih dalam batas normal. Dan memberitahukan bahwa keluhan yang
dirasakan klien adalah keluhan yang fisiologis. (Ibu mengerti dengan
apa yang dikatakan oleh bidan).
Memberikan konseling tentang nutrisi bagi ibu hamil. Dan
memberitahu cara mengatasi mual-muntah di pagi hari serta mual-
muntah pada saat mencium bau masakan yang menyengat. (Ibu
mengerti dengan apa yang dikatakan oleh bidan dan bersedia
mengikuti saran bidan).
Askeb Kelompok 12 87
Memberikan konseling mengenai mobilisasi pada ibu hamil untuk
mengurangi pusing pada saat bangun tidur. (Ibu mengerti dan bersedia
mengikuti saran bidan)
Memberitahukan jadwal kunjungan selanjutnya, yaitu 4 minggu
kemudian. (Ibu mengerti).
S: 37,10 C R: 20 x/menit
Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan?
Jawab:
Istri Suami
Askeb Kelompok 12 88
Usia : 25 tahun 31 tahun
Riwayat haid:
Menarche : 14 tahun
Lamanya haid : 6-7 hari
Nyeri haid: tidak ada
Haid terakhir : 02 juli 2010
Askeb Kelompok 12 89
Kepala: tidak ada deformitas
Mata : tidak anemis
Oedema : tidak ada
Pemeriksaan leopold
- Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
- Leopold II: teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan
perut ibu.
- Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat
digoyangkan, teraba keras.
- Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas
panggul
Farises: ada ( kaki kiri )
Reflex patella : +
d. Pemeriksaan labolatorium
Darah
Golongan darah : A
Hb:10g/dl
e. Pemeriksaan khusus obtstetri
DJJ : 140x/menit
3. Assessment
Diagnose :G2PIA0, gravida 22 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup,
intera uterin dengankeluhan fisiologis.
Masalah : pusing setelah beranjak dari duduk dan kesemutan.
Kebutuhan: konseling bagaimana beranjak/ bangun yang benar untuk
ibu hamil serta cara mengatasi kesemutan (ambulasi dan body
mekanik).
4. Planning
Memberitahukan ibu tentang cara ambulasi yang benar untuk
mengatasi keluhanya (ibu mengerti dan dapat memperaktekannya).
Askeb Kelompok 12 90
1. Kasus 1: Ny. A, seorang ibu rumah tangga, usia 20 tahun datang ke bidan
untuk pemeriksaan antenatal. Ini merupakan kehamilannya yang pertama dan
tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia kehamilannya
diperkirakan berusia 31 minggu, HPHT 1 April 2010. ibu mengeluh susah
buang air besar sejak 3 hari lalu, cepat lelah dan merasa pusing jika duduk
atau berdiri terlalu lama. Dilakukan pemeriksaan dengan hasil TD: 120/80
mmHg, S: 36,2oC, N: 78 x/menit, R: 21 x/menit. Hasil pemeriksaan
laboratorium yaitu Golongan darah: O dan Hb: 8 g/dl
Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan ?
Kehamilan sekarang:
Askeb Kelompok 12 91
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Suhu: 36,2oC
Nadi: 78 x/menit
Respirasi: 21 x/menit
c. Pemeriksaan umum yang dipandang perlu:
Kepala: tidak ada deformitas atau benjolan.
Mata: konjungtiva pucat.
Lidah : pucat, kotor.
Oedema: tidak ada
Reflex patella: +
d. Pemeriksaan laboratorium
Darah:
Golongan darah: O
Hb: 8 g/dl
e. Pemeriksaan khusus obstetric:
Inspeksi:
Muka: terdapat kloasma gravidarum
Dinding abdomen : terdapat linea nigra
Tinggi pundus uteri: pertengahan antara proc. Xyphoideus
dan pusat
Palpasi:
Payudara: teraba lebih menegang
Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang melenting
Leopold II: teraba bagian-bagian kecil disebelah kanan perut
ibu.
Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat digoyangkan,
teraba keras.
Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas
panggul.
Auskultasi:
DJJ: 130 x/menit
Bising usus ibu: 8 x/menit
Askeb Kelompok 12 92
c. Assesment
Diagnose : G1P0A0, gravid 31 minggu, janin tunggal hidup intra uterin
dengan anemia ringan
Masalah potensial: anemia berat
Tindakan segera: pemberian tablet penambah darah
d. Planning
Memberitahukan keadaan ibu yang sebenarnya. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan bahwa ibu mengalami sembelit yang biasa
terjadi pada trimester III dan anemia sedang.
Menyarankan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan berserat
seperti buah dan sayuran. Ibu dapat memahami penjelasan yang
diberikan.
Memberikan ibu tablet Fe untuk meningkatkan Hb ibu. Ibu bersedia.
Menyarankan ibu untuk banyak beristirahat. Ibu mengerti.
Memberitahukan ibu jadwal kunjungan yang selanjutnya. Ibu
mengerti.
2. Kasus 2
Ny. B, seorang ibu rumah tangga, usia 18 tahun datang ke bidan untuk
memeriksakan kehamilannya. Ini merupakan kehamilannya yang pertama
dan tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia kehamilannya
diperkirakan berusia 30 minggu, HPHT 7 April 2010. Ibu mengeluh sering
sakit kepala.
Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh seorang bidan ?
Usia: 18 tahun
Askeb Kelompok 12 93
Keluhan; sakit kepala yang hebat dan mata berkunang-kunang
Riwayat haid:
Kehamilan sekarang:
Askeb Kelompok 12 94
Protein urin: +
e. Pemeriksaan khusus obstetric:
Inspeksi:
Muka: terdapat kloasma gravidarum
Dinding abdomen : terdapat linea nigra
Tinggi pundus uteri: pertengahan antara proc.
Xyphoideus dan pusat
Palpasi:
Payudara: teraba lebih menegang
Leopold I: teraba lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
Leopold II: teraba ada tahanan, keras seperti papan
disebelah kanan perut ibu.
Leopold III: bagian terbawah janin masih dapat
digoyangkan, teraba keras.
Leopold IV: bagian terbawah belum memasuki pintu atas
panggul.
Auskultasi:
DJJ: 130 x/menit
Bising usus ibu: 24 x/menit
3. Assesment
Diagnosa : G1P0A0, gravid 30 minggu, janin hidup tunggal intrauterine
dengan preeklampsi ringan.
Masalah potensial : preeklampsi berat
Kebutuhan : konseling tentang nutrisi dan pemantauan tekanan darah
4. Planning
Menjelaskan keadaan ibu yang sebenarnya bahwa ibu mengalami
preeklampsi ringan. Ibu dapat memahami.
Menelaskan kemungkinan masalah potensial yang dapat terjadi dan
tanda-tandanya. Ibu dapat memahami penjelasan yang diberikan.
Askeb Kelompok 12 95
Memberikan konseling tentang nutrisi bagi ibu hamil dan diet rendah
garam. Ibu memahami penjelasan.
Memberikan konseling tentang mobilisasi pada ibu untuk mengurangi
pusing dan sakit kepala. Ibu mengerti.
Melakukan pemantauan tekanan darah ibu. Ibu bersedia.
Memberitahukan jadwal kunjungan ibu yang selanjutnya. Ibu
mengerti.
BAB III
KESIMPULAN
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya, masa ini merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan seorang
wanita karena terjadi banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologi. Tugas seorang
Askeb Kelompok 12 96
bidan adalah memberikan asuhan yang komprehensif atau asuhan yang menyeluruh pada
ibu hamil yang dimulai dari trimester I, trimester II dan trimester III, memahami segala
kebutuhannya dan mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi selama kehamilan tersebut
agar dalam proses menjalani kehamilannya ibu tidak mengalami penyulit-penyulit yang
dapat mengganggu perkembangan janin.
Selain itu bidan harus memberikan jadwal kunjungan pada ibu, agar asuhan yang
diberikan komprehensif dan berkesinambungan. Sehingga keadaan dan perkembangan ibu
serta janinnya dapat terpantau dan dapat mendeteksi secara dini kemungkinan bahaya yang
akan terjadi di setiap trimesternya. Dan bidan harus mampu memberikan pendidikan
kepada ibu saat kehamilan berlangsung, yang meliputi:
Pendidikan mengenai nutrisi ibu hamil
Pendidikan mengenai sekualitas ibu hamil
Kebutuhan istirahat
Ketidaknyamanan di setiap trimester
Personal hygiene
Tanda bahaya di setiap trimester.
DAFTAR PUSTAKA
A.I.,Novaria & T.P Budi. 2007. Tips Serdas Dalam Kehamikan. Yogyakarta: Oryza
Cunningham, Gary, dkk. 2006. Obstetri Williams edisi 21. Jakarta: EGC
Askeb Kelompok 12 97
Depkes RI. 2003. Standar Asuhan Kebidanan Bagi Bidan Di Rumah Sakit Dan Puskesmas.
Jakarta: Direktorat Keperawatan & Teknisian Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik
Fitrianingsih, Dwi dan Akhsin Zulkoni. 2009. FARMAKOLOGI Obat-obat Dalam Praktek
Kebidanan. Yogyakarta: Mulia Medika
Hadi, Endang Susilowati. 2006. Lebih Jauh Tentang Kehamilan. Jakarta: Edsa Mahkota
Indriarti, M.T. 2008. Senam Hamil & Ballita. Yogyakarta: Cemerlang Publishing
Matteson, Peggy Sherblom. 2001. Women’s Health During The Childbearing Years. USA:
Mosby
Ronosulistyo, Hanny dan Amiruddin Aam. 2007. Kehamilan yang Didamba. Bandung:
Khazanah Intelektual
Stoppard, Miriam. 2006. Buku Pintar Kehamilan. Magelang: Pustaka Horizone
http://ayurai.wordpress.com/2009/04/04/askeb-ancpemeriksaan-kehamilan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat
http://ucin-rastafara.blogspot.com/2009/05/mengembangkan-perencanaan-asuhan.html
http://wongapik.com/kesehatan/54-10-makanan-kaya-asam-folat-untuk-tubuh-kita.html
http://www.bayisehat.com/pregnancy-mainmenu-39/216-pentingnya-asam-folat.html
http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20ANTENATAL.pdf
Askeb Kelompok 12 98