Professional Documents
Culture Documents
1923)
Kata Kunci: radiasi, sinar katoda, sinar X, ultraviolet
Ditulis oleh Nolly Dwi SB pada 13-10-2007
Tanggal 8 Nopember 1895 Roentgen lagi bikin percobaan dengan sinar katoda.
Sinar katoda terdiri dari arus elektron. Arus diproduksi dengan menggunakan
voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung
tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar katoda sendiri
tidak khusus merembes dan sudah diberhentikan oleh beberapa sentimeter udara.
Pada peristiwa ini, Roentgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar katoda
dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada
cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Roentgen menyalakan arus
listrik di dalam tabung sinar katoda, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai
memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu.
Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide)
cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar katoda sepenuhnya tertutup,
Roentgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti
datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal
yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu "sinar X." Adapun "X"
merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.
Bulan Desember 1895 Roentgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar
X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan.
Dalam tempo beberapa bulan, beratus ilmuwan melakukan penyelidikan sinar X,
dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah
itu! Salah seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung bersandar dari hasil
penemuan Roentgen adalah Antoine Henri Becquerel. Orang ini, meskipun
maksud utamanya menyelidiki sinar X, justru menemukan fenomena penting
tentang radioaktivitas.
Secara umum, sinar X bekerja bilamana energi tinggi elektron mengenai sasaran.
Sinar X itu sendiri tidak mengandung elektron, tetapi gelombang elektron
magnetik. Oleh karena itu pada dasarnya dia serupa dengan radiasi yang dapat
terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar X jauh
lebih pendek.
Penggunaan sinar X yang paling dikenal –tentu saja– di bidang pengobatan dan
diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X
digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.
Roentgen tak punya anak, karena itu dia dan istrinya mengangkat anak seorang
gadis. Tahun 1901 Roentgen menerima Hadiah Nobel untuk bidang fisika, yang
untuk pertama kalinya diberikan untuk bidang itu. Dia tutup usia di Munich,
Jerman tahun 1923.
ilustrasi (ist.)
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?
n=ad79472d&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE'
target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?
zoneid=45&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=ad79472d'
border='0' alt='' /></a>
Washington - Pengambilan gambar organ dalam pasien
dengan menggunakan sinar X dan computed tomography (CT) scan memang
dapat menghasilkan gambar yang jelas. Namun, penggunaan sinar X berisiko
memicu kanker.
Sebuah tim peneliti dari Wake Forest University di Carolina Utara meneliti
sebuah rumah sakit di Amerika Serikat yang menangani pasien trauma. Dari
penelitian ditemukan bahwa pemberian dosis radiasi yang diberikan kepada para
pasien penderita trauma itu ternyata berlebihan, sehingga dapat mempertinggi
risiko terkena kanker. Demikian dikutip detikINET dari Canada, Selasa
(4/3/2008).
James Winslow dan tim peneliti lainnya menemukan bahwa rata-rata orang yang
tinggal di AS mendapatkan sinar radiasi sebanyak 3 millisievert. Sedangkan
pasien trauma mendapatkan sinar radiasi sebanyak 40 millisievert.