You are on page 1of 12

c c 

   
A. Latar Belakang
Studi wisata merupakan salah satu media pembinaan siswa dalam
memperluas cakrawala wawasan, persahabatan mempererat persatuan, mengenal
lebih jauh berbagai lingkungan hidup / budaya bangsa, menanamkan dan
mempertebal semangat cinta tanah air, meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan
YME. Studi Wisata ini dapat pula mengembangkan potensi dasar siswa dalam
berekreasi dan berinisiatif, agar bisa mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan yang ada pada dirinya.Diharapkan segala pengetahuan yang didapat
akan bertahan lebih lama dibanding dengan hanya pemberian informasi dari guru
maupun sumber lain.Dengan melihat secara langsung siswa akan dapat
membandingkan dan membuktikan antara pengetahuan yang didapat di sekolah
maupun yang didapat dari sumber lain dengan pengetahuan yang didapat langsung
dari lapangan.
c
  
Tujuan studi wisata bagi para siswa adalah untuk melihat dn mengetahui
secara langsung tempat-tempat yang mempunyai nilai-nilai sejarah, budaya, dan
pendidikan.
C. Manfaat Studi Wisata
Manfaat studi wisata ini terhadap para siswa antara lain :
a. Para siswa memiliki pengetahuan pariwisata yang ada di Indonesia.
b. Para siswa memiliki sikap bangga akan budaya dan sejarah bangsa Indonesia.
c. Sikap para siswa yang menghargai budaya bangsa dan sejarah perjuangan bangsa.
d. Para siswa memiliki kemampuan melakukan studi wisata secara terprogram.

 
Ada berbagai macam atau metode yang digunakan untuk menyusun laporan
semacam ini.Diantaranya yaitu melalui mendengarkan, menulis atau mencatat,
melihat atau dengan cara interview dengan sumbernya.
Dalam membuat laporan penulis menggunakan metode mendengarkan dam
mencatat hal penting yang belum diketahui.Dengan metode demikian maka penulis
dapat informasi dan pengetahuan tambahan didalam laporan ini.
E.  
Penulisan laporan yang penulis susun menggunakan sistematika sebagai
berikut:
Bagian awal laporan membuat halaman judul, halaman pengesahan, halaman
motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran.
BAB II
HASIL PENGAMATAN

A. MUSIUM MIGAS



    
Museum Minyak dan Gas Bumi ³Graha Widya Patra´ (Gawitra) terletak di bagian
timur TMII berdekatan dengan Taman Burung dan Museum LEB. Museum Migas
dirancang pada tahun 1983 oleh arsitek Adhi Moersid, IAI dan Baskoro Sardadi. Pada
lahan seluas 2 Ha dengan luas bangunan 4000 m 2. Pembangunan fisik dari Museum
Migas sendiri dimulai pada bulan Juli 1987, dan diresmikan oleh Presiden Suharto
pada tanggal 20 April 1989.
Pembangunan Museum Migas dibangun untuk menandai peringatan 100 tahun
industri minyak dan gas bumi Indonesia. Museum Migas merupakan sumbangan
masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai
juang kepada generasi penerus untuk peningkatan ilmu dan teknologi.
2. Interior dan eksterior
Gedung utama dari Museum Migas berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua
bangunan pendukung berbentuk gilig menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan
Eksplorasi dan Anjungan Pengolahan. Ruang pameran terdapat di gedung utama dan
di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah industri
perminyakan. Di ruang ini terdapat Teater Minyak yang memutar film pendek dan
multislide mengenai asal-mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di
Indonesia. Selain itu terdapat ruangan untuk memamerkan berbagai benda hasil
olahan Migas dan bahan pembuatan Migas yang ada. Anjungan eksplorasi pada
Museum Migas untuk eksplorasi Migas, termasuk peragaan sejarah terjadinya
cekungan Migas serta penerapan teknologi di masa yang lalu, sekarang dan yang akan
datang.
Di luar gedung dipamerkan peralatan pengeboran minyak dan peragaan
benda-benda eksplorasi berupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk,
sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.
a. Elemen Arsitektur berupa :
1) WALL
Dinding dari Museum Migas sebenarnya berwarna putih polos tetapi pada
beberapa ruangan dinding ditutup dengan pajangan dan lukisan. Kekurangan dari
dinding-dinding pada museum Migas adalah cat yang terkelupas akibat
lembabnya udara, kemudian jahilnya tangan pengunjung. Seharusnya pengelola
meningkatkan perawatan museum.
Material :
r Dinding museum ditutup dengan display peraga
r Dinding dikacih dan dicat putih
r Dinding dikacih bertekstur dan dicat perwarna ruangan, sebagian besar
berwarna putih
2) FLOOR
Lantai dari lobby museum Migas terbuat terasso hitam, pada ruang sejarah terbuat
dari keramik berwarna putih, kemudian pada teather dilapisi oleh karpet. Tidak begitu
banyak permasalahan pada lantai, mungkin yang menjadi permasalahannya terletak
pada lantai karpet yang berada di ruang teater karena tidak tertutup secara rapi,
kemudian pada karpet pelapis tangga tidak tertutup secara merata, lalu lantai
keramiknya pecah. Sehingga membuat pandangan menjadi tidak nyaman. Seharusnya
pengelola lebih memperhatikan bagian yang memang dapat dilihat langsung oleh
pengunjung.
Material :
r Menggunakan Teraso berwarna hitam bercorak seperti granit berukuran
120x120cm.
r Menggunakan keramik putih ukuran 30x30cm.
r Menggunakan karpet berwarna abu-abu dan coklat.
3) COLUMN
Column bangunan pada museum ini berbentuk lingkaran terbuat dari
beton. Kekurangannya cat-catnya terkelupas, seharusnya lebih diperhatikan
lagi perawatan dari museum.
Material :
r Beton bulat berdiameter 50cm
r Beton bulat berdiameter 120cm
r Warna berdasarkan tema ruangan
4) CEILLING
Langit-langit pada lobby museum tebuat dari lapisan fiber kemudian
Langit-langit ruangan sejarah museum dilapisi oleh gipsum yang di cat putih,
kemudian langit-langit diberikan aksen dari beton dan kayu berpola
kotak-kotak. Pada langit-langit banyak terdapat lampu inbow, lubang AC,
sprinkle, dan pendeteksi asap. Kekurangannya dikarenakan banyak
langit-langit yang berlubang karena dilepasnya lampu inbow dan tidak
dikembalikan lagi.
Material :
r Gipsum polos berwarna putih
r Rangka beton
r Rangka kayu beukuran 30x30cm
r Fiber pada lobby
5) STAIRS
Lantai pada museum terbuat dari balok kayu kemudian tangga batu yang
dilapisi terasso, lalu pada ramp berputar menggunakan karpet. Kekurangan
pada tangga terdapat pada tangga yang menuju ruang teater karena karpet tidak
tertutup secara merata.
Material :
r Tangga berlapis karpet
r Tangga dengan terasso
r Ramp miring
r Ramp berputar
6) DOOR
Pintu pada entrance terbuat dari kaca sehingga cahaya matahari dapat
menyinari bagian lobby museum, kemudian pintu lipat dan kayu.
Kekurangannya ada salah satu pintu masuk yang tidak dapat digunakan.
Material :
r Kaca setebal 1cm pada entrance
r Pintu kayu pada kamar kecil
r Pintu lipat
7) WINDOW
Tidak ada jendela pada museum ini karena memang museum ini dirancang
dengan AC center sehingga penggunaan jendela tidak diperlukan.
b. PRINSIP DESAIN
1) BALANCE
Ruangan pada museum Migas asimetris. Karena tidak ada sumbu yang
sesuai untuk memotong denah ruang sejarah. Walaupun dari denah seperti
simetris tapi sebenarnya asimetris.
2) HARMONY AND UNITY
Keselarasan dan kerberlangsungan bangunan dengan benda di
sekelilingnya cukup dan tidak berlebihan. Bentuk dari benda-benda pada
museum juga tidak mencolok dan sesuai dengan ruangan. Warna selaras
perbagian ruangan sejarah museum.
3) EMPHASIS AND FOCUS
Penekanan ruangan terdapat pada daerah ruangan yang menggantung dan
warna yang mencolok.
4) PROPORTION
Proporsi dari benda-benda di museum standar tidak berlebihan, tidak ada
yang menjulang tinggi ataupun terlalu kecil. Tinggi dari pajangannyapun
sesuai untuk pengunjung yang datang.
5) SCALE
Skala ruangan dengan alat peraga sesuai, ruangan cukup luas dan lidak
mengganggu alat peraga, sehingga kalaupun banyak pengunjung tidak terasa
sempit. Antara peragapun tidak berlebihan sehingga tidak ada masalah dengan
skala dari ruangannya.
c. ELEMEN DESAIN INTERIOR
1) FORM
Bentuk-bentuk dari benda-benda pada ruangan tidak ada masalah dari
sudut pandang manapun stabil tidak berlebihan, pencahayaannya pun tidak
membuat bentuk benda bermasalah.
2) SPACE
Ruangan-ruangan pada museum ini luas tetapi pas untuk sebuah museum.
Tidak berlebihan dan setiap ruangan memiliki alat peraga yang teratur.
3) LIGHTING
Pencahayaan ruangan museum pada lobby menggunakan energi matahari
pada pagi dan siang hari, dan pada malam hari menggunakan lampu. Pada
ruang sejarah menggunakan spotlight dan lampu inbow.
4) COLOUR
Warna pada seluruh ruangan museum secara garis besar berwarna putih
sehingga memberi kesan bersih, luas, netral, kosong, dan tidak memiliki
energi. Warna-warna yang digunakan adalah warna cahaya primer yaitu
merah, biru, dan hijau, sehingga menghasilkan warna putih.
d. UNSUR TAMBAHAN
1) ORGANISASI RUANGAN
Pemisahan ruangan pada museum ini tidak menggunakan pintu tetapi
menggunakan tangga biasa dan ramp berputar. Karena museum ini
menjabarkan proses dari migas, sehingga pengunjung seperti diarahkan tanpa
petunjuk untuk menuju ke ruang selanjutnya.
2) ILUMINASI
Pencahayaan secara alami menggunakan energi matahari berada pada
bagian lobby dan beberapa bagian pada ruang sejarah, karena bagian lobby
dindingnya berupa kaca dan dinding atas pada ruang sejarah menggunakan
glassbox.
B. DUFAN


 
Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian Ancol) sudah ditujukan
sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai
Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap
sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.

Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan Pelaksana
Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol
sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992, sehingga terjadi perubahan
kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT
Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.

Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham 72% oleh Pemda
DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah
go public ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan serta
menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini
akan memacu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa
depan.
PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning dengan
diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata
mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya
perusahaan secara keseluruhan.
[
  

Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol
sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan
Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara
bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat di tahun 1992
status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992
sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni
20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan ³go public´ dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI
Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah ³go
public´ ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih
terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi
serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif
ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa
depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning
dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut
tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan
budaya perusahaan secara keseluruhan.
D
 † 

 †
Menjadi perusahaan pengembang properti dengan kawasan wisata terpadu
terbesar dan terbaik di Asia Tenggara yang memiliki jaringan sentra rekreasi
terluas pada tahun 2015.
O
 
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi
kebanggaan bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik
melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan,
dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang menjadi
kebanggaan bangsa.

r
 c ! 
PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk ("Perseroan") memiliki budaya yang akan
memberikan arahan bagi karyawan dalam bertindak dan berperilaku. Dengan adanya
budaya perusahaan yang telah disusun sesuai dengan lingkup bisnis perusahaan,
diharapkan Perseroan tidak hanya menjadi perusahaan yang beprestasi, namun juga
menghormati etika bisnis dan sosial yang berlaku.
*
 4 "4 
Insan Ancol mampu melaksanakan tugas dengan benar dan hasil yang terpercaya.
Berpegang teguh pada nilai-nilai dasar dan organisasi dalam aktivitas bisnis, yang
digambarkan dengan kemantapan berbicara dan bertindak. Setia pada masing-masing
profesi dalam setiap kondisi usaha untuk melindungi kepentingan perusahaan.
Menghargai, menghormati serta menepati ucapan dan tindakan.
Acuan Perilaku:

1. Memegang teguh komitmen pada saat dihadapkan pada situasi sulit.

2. Mengucapkan apa yang dilakukan, melakukan apa yang diucapkan.

3. Bersikap jujur, adil dan terbuka secara bertanggung jawab.

4. Taat pada kode etik profesi, sikap madani serta menjunjung tinggi kehormatan dan

martabat diri.

A
 c   
Insan Ancol memiliki semangat dan keingintahuan yang besar untuk terus belajar, dan
senantiasa mencari beragam cara baru untuk menuntaskan aneka masalah. Semua itu
mengarah pada tumbuhnya kepercayaan dalam diri bahwa hari ini harus lebih baik
daripada kemarin, dan hari esok akan lebih baik daripada hari ini.
Acuan Perilaku:

1. Membuka diri dan pikiran (open mind) dalam menerima kritik, saran dan masukan

dari pihak lain.


2. Selalu meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing.

3. Mencari cara-cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan kerja

sehari-hari.
4. Tidak "pelit" berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan reka sejawat,

atasan maupun bawahan.

 
  ""4
Insan Ancol berbekal motivasi kuat untuk menjalankan tugas-tugas serta bekerja
dengan ikhlas, sepenuh hati dan senantiasa berusaha memberikan yang terbaik dari
dirinya.
Acuan Perilaku:

1. Menyelesaikan tugas dengan tuntas dan hasil yang maksimal, semata-mata karena

mencintai pekerjaannya.
2. Bekerja dengan segenap hati, tulus ikhlas dan rasa syukur dalam mengemban

amanah yang diberikan.

-
 c4 4  4
Insan Ancol menumbuhkan keberanian dalam diri untuk berpikir kreatif di luar
kebiasaan. Ini ditempuh tidak hanya dengan mencari langkah baru yang lebih baik
dalam bertindak, namun juga dengan menyediakan ruang seluas-luasnya untuk
membangun ide-ide "gila" yang membuat Insan Ancol terpacu menjadi lebih baik.
Acuan Perilaku:

1. Berani mengemukakan ide-ide konstruktif dan pandangan yang berbeda tanpa

takut menerima kritik.


2. Menerima dan terbuka terhadap ide-ide baru, mampu memberikan apresiasi dan

menahan diri untuk tidak terburu-buru menghakimi.


3. Lugas dan fleksibel, ingin berubah menjadi lebih baik dan meninggalkan cara-cara

lama yang dinilai tidak lagi efektif.


  4  
Insan Ancol bekerja dengan hati, memperhatikan, serta peduli sesama dan sekitarnya.
Berpikir positif dan bersikap terbuka, siap membantu dengan tulus ikhlas.
Memperhatikan masalah yang timbul dengan sikap melayani yang kuat.
Acuan Perilaku:

1. Menjaga keharmonisan hubungan, menjaga kata dan perbuatan tanpa


mengorbankan kejujuran dan profesionalisme.
2. Mendengarkan dengan segenap perhatian, berkata dengan kesungguhan, berbuat

dengan kepedulian.
3. Memperlakukan rekan kerja, atasan dan bawahan sebagai manusia yang jujur,

matang dan orang dewasa yang dapat dipercaya.

#
c """  c
Insan Ancol bertanggungjawab dalam menjalankan tugas sebagai amanah yang harus
dilaksanakan dengan baik, tuntas dan benar sesuai atau bahkan melebihi bobot
amanah yang diberikan.
Acuan Perilaku:

1. Menyikapi setiap tugas dan kewajiban sebagai amanah yang harus dilakukan

secara serius dan sungguh-sungguh, apapun bentuknya dan besar kecilnya.


2. Bertanggung jawab penuh terhadap nilai baik-buruk hasil kerja (individu maupun

kelompok), tanpa berdalih menutupi kekurangan ataupun mengakui hasil kerja


orang lain sebagai miliknya.
3. Menuntaskan masalah, bukan sekedar mencari penyebabnya atau bahkan

menutupinya.
4. Berani mengakui dan menerima segala konsekuensi dan dampak hasil kerja yang

dihasilkan dengan penuh tanggung jawab.


5. Berusaha maksimal melindungi aset dan kepentingan perusahaan di setiap

kesempatan.

C. GELANGGA SAMUDERA

1. LOKASI

Gelanggang Samudera terletak di daerah Jaya Taman Impian Jaya Ancol.


Gelanggang Samudera merupakan arena pameran untuk hewan laut yang
menggabungkan beberapa dimensi sciense dan potense pengembangan kecerdasan
mamalia laut. Pameran akan menampilkan beberapa atraksi lumba-lumba, singa laut
dan paus putih serta menunjukkan dengan beberapa jenis binatang liar. Ada juga
empat dimensi presentasi teater.
Sunda Kelapa Harbor Taman Impian Ancol Dunia Fantasy SeaWorld Indonesia
Gelanggang MuseumJakarta Museum Sejarah SamuderaNational Fine Art Museum
Wayang dan Museum Keramik Museum Tekstil Battle'45 Museum Maritime Museum
Ragunan Zoo Schmutzer Pusat Primata Kepulauan Seribu PlanetariumInscription
MuseumKota Intan BridgeSyahbandar TowerJakarta Kota Surabaya StationJalan
Fasilitas
2. FASILITAS

Disana ada beberapa fasilitas dapat Anda nikmati di Gelang Samudera, Ancol,
seperti presentasi variouse hewan laut, singa laut, lumba-lumba dan paus putih, teater
empat dimensi, akuarium, museum kelautan dan toko suvenir.
Hippopotamus Presentation beberapa satwa liar akan menyediakan Anda dengan
menunjukkan hewan liar melakukan kegiatan seperti yang biasa dilakukan oleh
manusia, seperti naik sepeda, bermain bola, mengenakan kalung, dan menari. Bear,
orang utan, berang-berang (kucing liar), dan kuda nil.
atraksi Walrus menyajikan beberapa atraksi yang dilakukan oleh walrus seperti
pengibaran bendera, mencuci muka, menggunakan payung, bermain bola, dan tepuk
tangan. Koleksi walrus dari Gelanggang Samudera yang berasal dari Jepang dan
Amerika Serikat.
Dolphin Kiss sebuah KidDolphin dan atraksi ikan paus putih atraksi menarik yang
dilakukan oleh lumba-lumba dan sementara paus. atraksi Dolphin adalah termasuk
melompat melalui lingkaran api, mendorong perahu, menghitung dan membuat
lingkaran. Selama menunjukkan pelatih lumba-lumba akan panggilan satu anak dari
para penonton untuk dicium oleh lumba-lumba. Atraksi oleh ikan paus putih sudah
termasuk menyanyi dan mencium salah satu penonton saat menyemprot air ke
penonton. Dolphin dan atraksi ikan paus putih dilakukan di kolam yang kedalaman 6
meter, di sebuah auditorium dengan kapasitas 2500 orang.
Theater 4-DTheater 4-D menyajikan film dalam tiga dimensi dengan efek khusus
tambahan untuk mengejutkan para pengunjung, seperti sensasi angin bertiup, semprotan
air, kocok dan kursi bergerak. Efek khusus disesuaikan berdasarkan cerita seperti dalam
film yang disajikan.
Gelanggang Samudera - Ancol telah baik akuarium akuarium air tawar dan air asin.
akuarium air tawar memiliki berbagai jenis koleksi fauna air tawar di dalamnya, termasuk
Arwana (dari Indonesia), sorubin lima ikan, buaya, dan dolar perak. Koleksi Anda dapat
menemukan dalam akuarium air asin sudah termasuk seafish dan ikan baronang.
3. JADWAL

museum Laut memiliki koleksi karang diawetkan, mohisha laut, anatomi singa
laut dan lumba-lumba. Anda juga dapat melihat kerangka ikan paus di museum laut.
Presentasi dan Theater 4-D Jadwal
Jadwal Theater 4-D dan presentasi di Gelanggang Samudera adalah sebagai
berikut (berdasarkan pada Mei 2008 update):
r Penyajian beberapa binatang liar, setiap hari pada 09:45, 12:15 dan 14:45.
r Laut singa presentasi: sehari-hari di 10:45, 13:15 dan 15:45.
r Dolphin dan presentasi paus putih: sehari-hari di 11:30, 14:00 dan 16:45.
r Theater 4-D: setiap hari pada 12:00,, 13:00 14:00, 15:00 dan 16:15. Ada acara
tambahan pada hari Minggu dan hari libur yang pada 11:00 dan 17:30.
BAB III
PENUTUP


 $ 
Berdasarkan pada hasil kegiatan studi wisata siswa SMP 1 Doplang di daerah
Jawa Timur Park maka dapat menambah wawasan para siswa yang berupa
pendidikan, pengetahuan, dan teknologi serta tempat-tempat wisata.Karena para
siswa melihat secara langsung, maka pengetahuan akan tahan lama pada diri
siswa.Untuk itu kegiatan studi wisata yang telah dilaksanakan untuk tahun
mendatang perlu dilaksanakan demi siswa.
c
 
Dari hasil pelaksanaan studi wisata ini penulis menyarankan pelaksanaan studi
wisata yang akan dating adaiah sebagai berikut:
> Sebaiknya Bapak/Ibu guru memberikan pengarahan secara mendetail tentang
bagaimana membuat laporan.
> Sebaiknya setiap berada di lokasi pembimbing haras selalu mengikuti para
siswa sehingga lebih terarah.
Semua saran yang penulis sampaikan semata-mata kelancarab studi
wisata berikutnya.

You might also like