Professional Documents
Culture Documents
I. DEFINISI
II. ETIOLOGI
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-
kelainan yang berada di dalam sistem
urogenitalia atau kelainan yang berada di
luar sistem urogenitalia.
Kelainan yang berasal dari sistem
urogenitalia antara lain adalah:
• Infeksi antara lain pielonefritis,
glomerulonefritis, ureteritis, sistitis, dan uretritis
• Tumor jinak atau tumor ganas yaitu: tumor
ginjal (tumor Wilms), tumor pielum, tumor ureter,
tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat
jinak.
• Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara
lain : kista ginjal
• Trauma yang mencederai sistem urogenitalia.
• Batu saluran kemih. (Mellisa C Stoppler, 2010)
Kelainan-kelainan yang berasal dari luar
sistem urogenitalia antara lain adalah:
• Kelainan pembekuan darah (Diathesis
Hemorhagic),
• SLE,
• Penggunaan antikoagulan, atau
proses emboli pada fibrilasi atrium
jantung maupun endokarditis. (Wim
de Jong, dkk, 2004)
Gambar 2.
Causes of Hematuria
III. DIAGNOSIS
Harus diyakinkan dahulu, benarkah seorang
pasien menderita hematuria, pseudo
hematuria, atau perdarahan per-uretra.
Pseudo atau false hematuria adalah urine
yang berwarna merah atau kecoklatan yang
bukan disebabkan sel-sel darah merah.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena
hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi
asam urat yang meningkat, sehabis
makan/minum bahan yang mengandung
pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna
merah, atau setelah mengkonsumsi beberapa
obat-obatan tertentu antara lain: fenotiazin,
piridium, porfirin, rifampisin, dan
fenolftalein. Perdarahan per-uretra adalah
keluarnya darah dari meatus uretra eksterna
tanpa melalui proses miksi, hal ini sering
terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra.
(Mellisa C Stoppler, 2010)
III. 1. Anamnesis
Dalam mencari penyebab hematuria perlu dicari data yang terjadi
pada saat episode hematuria, antara lain:
(a). Bagaimanakah warna urine yang keluar?
(b). Apakah diikuti dengan keluarnya bekuan-bekuan darah?
(c). Di bagian manakah pada saat miksi urine berwarna merah?
(d). Apakah diikuti dengan perasaan sakit ?
(Mellisa C Stoppler, 2010)
IV.Penatalaksanaan
Jika terdapat gumpalan darah pada buli-buli yang menimbulkan
retensi urine, coba dilakukan kateterisasi dan pembilasan buli-buli
dengan memakai cairan garam fisiologis, tetapi jika tindakan ini
tidak berhasil, pasien secepatnya dirujuk untuk menjalani evakuasi
bekuan darah transuretra dan sekaligus menghentikan sumber
perdarahan. Jika terjadi eksanguinasi yang menyebabkan anemia,
harus dipikirkan pemberian transfusi darah. Demikian juga jika
terjadi infeksi harus diberikan antibiotika. (Mellisa C Stoppler,
2010)
Seelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan selanjutnya adalah
mencari penyebabnya dan selanjutnya menyelesaikan masalah
primer penyebab hematuria. (Mellisa C Stoppler, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, Approach hematuria. Diakses pada tanggal 13
Desember 2010, pk. 21.00 di
http://emedicine.medscape.com/article/981898-diagnosis