You are on page 1of 3

2.

4 Prinsip Dualitas

Dalam Aljabar Boolean berlaku prinsip dualitas yang berlaku pada setiapbentuk kesamaan/idenditas
misalkan saja:

V adalah a⋅ (a‘+ b) = a⋅b

maka V memiliki dual tertentu anggap saja V* yang bias didapat dengan menukar

- (⋅)dengan ( +) - (+) dengan ( ⋅)- 0 dengan 1 dan - 1 dengan 0

- dan membiarkan operator negasi

Maka didapatkan V* = a + a‘⋅b = a + b

Prinsip dualitas dan algoritma penentuannya berlaku untuk semua n variabel

2.5 Hukum De morgan

Augustus De Morgan menyampaikan 2 hukum sederhana mengenai Aljabar Boolean tentang bentuk-
bentuk alternative dari suatu kesamaan . Dia mengatakan bahwa

Hukum (I ) Morgan bahwa komplemen dari operasi AND adalah samadengan jumlah (hasilOperasi OR )
dari

Komplemen operand operandnyaArtinya, jikavariabel A dan B, maka

(A.B) '= A' + B '

Hukum (II) Morgan menyatakan bahwa hasil dari operasi OR adalah samadengan hasil AND dari
komplemen operand-operandnya, maka:

(A + B) '= A'. B '

2.6 Aksioma Dan Teorema Standar Dalam Penyerdehanaan Boolean

Berikut aksioma dan teorema /aturan matematis yang disepakati bersama yang dapat dipergunakan
dalam penyederhanaan aljabar Boolean.
2.7 Fungsi Boolean

Fungsi Boolean Menurut Moris Mano (1993 )

“Secara singkat dapat didefinisikan sebagai segala macam ekspresi yang melibatkan variable boolean,
operator boolean (AND OR atau NOT ) juga sebuah tanda untuk menyatakan identitas (umumnya = )
disebut fungsi boolean“

Contoh :

F1=xyz’

F2 = X+Y’

2.8 Pengenalan Konsep Minterm dan Maxterm


Sebuah variabel Boolean dalam sebuah operasi matematis bias kita tuliskan dalam bentuk normalnya (X)
maupun bentuk komplemennya (X’ ). Itu tentu hal mudah bila kita merepresentasikan satu variable
masalah terjadi jika eksprei boolean yang kita maksud terdiri dari lebih dari dua variable dan sebuah
operator . tentu penulisan ekspresi akan menjadi sedikit lebih kompleks.

Namun sebelum melangkah lebih jauh akan dikenalkan cara-cara penulisan fungsi yang dikenal
pada aljabar Boolean.

You might also like