You are on page 1of 6

Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks

candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur
Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antara
provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa
Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini,
yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa
Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Renovasi
 2 Gempa bumi 2006
 3 Galeri
 4 Rujukan
 5 Lihat pula
 6 Pranala luar

[sunting] Renovasi
Pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian
pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu
dan tanah dari bilik candi. beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran
besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai
Opak. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada
tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J.
Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis, sebagaimana diketahui para
pendahulunya melakukan pemindahan dan pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan
adanya usaha pemugaran kembali.Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya
pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun
1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu
berlanjut hingga tahun 1993 [1].

Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak
yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila
minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun
ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

Sekarang, candi ini adalah sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara
lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga
dalam situasi peperangan.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah
47m.

Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil.

Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa
sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.

Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin.
Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya
mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa,
Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya.

Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk
setempat. Untuk lengkapnya bisa melihat di artikel Loro Jonggrang.

Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan
satunya dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada
beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara
Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu.

Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi yang
digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita
Ramayana yang diturunkan melalui tradisi lisan. Selain itu kompleks candi ini dikelilingi oleh
lebih dari 250 candi yang ukurannya berbeda-beda dan disebut perwara. Di dalam kompleks
candi Prambanan terdapat juga museum yang menyimpan benda sejarah, termasuk batu Lingga
batara Siwa, sebagai lambang kesuburun.

[sunting] Gempa bumi 2006


Pada 27 Mei 2006 gempa bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara United States
Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter) menghantam daerah
Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan
kematian pada penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi
Prambanan, khususnya Candi Brahma
CANDI PRAMBANAN merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia, berketinggian 47 meter,
dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju
Solo. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu
(utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Candi
Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan
Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta).

Pada dinding pagar langkan candi Siwa dan candi Brahma dipahatkan relief cerita Ramayana ,
sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu dipahatkan relief Krisnayana. masuk candi Siwa dari
arah timur belok ke kiri akan anda temukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum jam,
relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.

Candi Prambanan dikenal kembai saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa
pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak
belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman
pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902
baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu
dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933
berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan,
pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun
1978 dan diresmikan 1987. Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991.
Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan
candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut / patok.

Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Dinasty) Sanjaya pada abad ke-9.
Candi Prambanan merupakan kompleks percandian dengan candi induk menghadap ke timur,
dengan bentuk secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47 meter.
Agama Hindu mengenal Tri Murti yang terdiri dari Dewa Brahma sebagai Sang Pencipta, Dewa
Wisnu sebagai Sang Pemelihara, Dewa Shiwa sebagai Sang Perusak. Bilik utama dari candi
induk ditempati Dewa Shiwa sebagai Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan candi Prambanan
merupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai
candi Loro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang
jonggrang atau gadis yang jangkung, putri Prabu Boko, yang membangun kerajaannya diatas
bukit di sebelah selatan kompleks candi Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang
dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat cansi
selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada pagar langkan candi
Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah selatan) candi induk. Sedang pada pagar langkan
candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah utara) candi induk, terpahat relief cerita
Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan Dewa
Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.
Bilik candi induk yang menghadap ke arah utara berisi parung Durga, permaisuri Dewa Shiwa,
tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut
legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh
ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu buah
patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu masing-masing memiliki satu buah bilik yang ditempati oleh
patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana
(kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang
ditengah ( di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi,
kendaraan Dewa Shiwa.

Patung angsa sebagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang
diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua dewa itu kini
telah dipugar.

Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman
berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.

Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian
16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah utara dan yang lain berdiri di
sebelah selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sedut.

Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di
tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi
perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi halaman dalam 3 baris.

PETA SUSUNAN CANDI PRAMBANAN


                                               

 
                                                     

temples: banyu nibo, gebang, kalasan, kedulan, barong, prambanan, ratu boko, sambisari, sari,
ijo , sewu, plaosan, lumbung, sojiwan, bubrah, morangan
hotel melati, restourant, souvenir, transportasi

 Candi Sudut
 Candi Kelir
 Ramayana
 Kresnayana
 Roro Jongrang

You might also like