You are on page 1of 9

Korupsi Dalam Keuangan Negara Kedua, kewajiban-kewajiban negara yang terbagi menjadi dua:

( Oleh : Agam Fatchurrochman) a. Kewajiban meyelenggarakan tugas-tugas negara. Kewajiban ini harus
diselenggarakan Pemerintah untuk memenuhi amanat Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan dalam bentuk APBN, diantaranya untuk menyelenggarakan
Keuangan Negara kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jika kita membicarakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN], b. Kewajiban membayar tagihan-tagihan yang datang dari pihak ketiga, yang biasanya
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah [APBD], Badan Usaha Milik Negara [BUMN] berkaitan dengan adanya pekerjaan, barang,atau jasa yang diterima Pemerintah
dan Badan Usaha Milik Daerah [BUMD] tidak bisa lepas dari pengertian keuangan dari pihak ketiga. Kewajiban ini dibagi menjadi kewajiban rutin dan pembangunan.
negara. Keuangan negara ini sangat perlu untuk dipahami, karena korupsi yang melanda
Pemerintah tidak bisa dipisahkan dengan mekanisme keuangan negara dan pengertian Pengertian Keuangan Negara
keuangan negara ini nantinya akan terkait dengan apa yang akan 1. APBN, APBD, Unit-Unit Usaha milik negara dan seluruh kekayaan negara.
dipertanggungjawabkan Pemerintah. 2. Semua hak dan kewajiban negara, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan hak
Secara singkat keuangan negara meliputi APBN, APBD, unit-unit usaha milik dan kewajiban tersebut, yang dapat dinilai dengan uang.
negara dan hakekatnya seluruh kekayaan negara. Batasan keuangan negara yang lebih
luas adalah segala bagian harta milik kekayaan negara dan segala hak serta kewajiban Sedangkan dari segi pihak yang mengelola, keuangan negara dapat
yang timbul karena kekayaan itu, yang dikelola oleh pejabat negara, lembaga dikelompokkan jadi dua, yaitu: Pertama, yang dikelola langsung oleh negara, yaitu APBN
pemerintahan umum, yang dikuasai dan diurus bank Pemerintah, yayasan Pemerintah, dan barang-barang milik negara. Kedua, yang pengelolaannya dipisahkan, yaitu BUMN.
dengan status hukum publik atau perdata, perusahaan negara dan usaha di mana Pembahasan berikut akan lebih banyak mengupas masalah APBN.
Pemerintah mempunyai kepentingan khusus, seperti kontrak manajemen, perjanjian
dengan penyertaan Pemerintah [pmp] atau penunjukan dari Pemerintah. Mengapa Kita Perlu Mempelajari Anggaran Negara?
Dengan demikian kepentingan keuangan negara adalah seluruh sumber Bagaimana bila suatu negara yang tidak mempunyai anggaran? Ada
ekonomi yang dipakai oleh negara, baik yang ada di APBN, APBD, unit-unit usaha milik kemungkinan sektor pendidikan yang benar-benar dibutuhkan rakyat tidak bisa
negara [BUMN dan BUMD], berbagai yayasan kesejahteraan [GNOTA, yayasan yang dilaksanakan karena menghadapi kendala dana, tetapi di lain pihak sektor pertahanan
diambil alih dari Soeharto, yayasan kesejahteraan karyawan instansi, dsb], koperasi berkelimpahan dana yang sangat banyak, karena tidak ada batasan maksimal berapa
[koperasi karyawan instansi, koperasi yang mendapat dana KUT, KUD yang bekerja jumlah uang yang boleh dikeluarkan untuk membiayai suatu program. Selain itu, karena
sama dengan Bulog dalam membeli beras, KUD yang membeli cengkeh dari petani negara adalah sebuah institusi politik --dimana semua kebijakannya merupakan hasil
dengan kerja sama dengan INKUD dan BPPC, dsb] dan perusahaan swasta yang dari sebuah proses politik yang mengatur banyak kelompok kepentingan yang ada--
mendapat kemudahan dan fasilitas dari Pemerintah [perusahaan kroni pejabat, dsb], dll. tanpa anggaran suatu negara bisa jadi akan jatuh dalam situasi chaos, karena akan
Karena itu batasan keuangan negara inilah yang harus dipertanggungjawabkan oleh menjadi arena perebutan kepentingan antar kelompok. Karena itu anggaran negara
Pemerintah kepada masyarakat. menjadi suatu kepentingan yang mutlak harus ada.
Pengertian lain keuangan negara menggambarkan bahwa keuangan negara
adalah semua hak dan kewajiban negara, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan Pengertian Anggaran Negara
hak dan kewajiban tersebut, yang dapat dinilai dengan uang. Dengan demikian 1. Suatu pernyataan tentang pendapatan dan belanja Pemerintah yang diharapkan
keuangan negara dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Pertama, hak-hak negara dan Kedua, akan terjadi satu periode anggaran di masa datang
kewajiban-kewajiban negara, khususnya yang dapat dinilai dengan uang. 2. Kebijakan keuangan negara selama satu tahun menyangkut untuk apa saja uang
Pertama, hak-hak negara didefinisikan sebagai segala hak atau usaha yang negara itu dikeluarkan dan darimana diperoleh.
dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka mengisi kas negara. Dijabarkan bahwa hak-hak 3. Kebijakan operasional yang diwujudkan dalam bentuk alokasi dana dan
negara terdiri dari: merupakan turunan dari strategi Pemerintah sesuai dengan visi dan misi yang
a. Hak Mencetak Uang, yang dilakukan oleh BI. ditetapkan DPR.
b. Hak Mengadakan Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan luar negeri. Ini 4. Sektor-sektor mana yang diprioritaskan Pemerintah untuk dibiayai.
harus diwaspadai, sebab utang itu berpotensi menyesengsarakan kita dan anak
cucu. Secara umum bisa dijelaskan bahwa anggaran bagi suatu negara dibutuhkan
c. Hak Mengadakan Pinjaman Paksa, yang dikenal dengan pemotongan uang atau karena: pertama, anggaran mencerminkan kebijakan pemerintahan suatu negara yang di
sanering. tuangkan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu [biasanya untuk 1 tahun, tetapi
d. Hak Menarik Pajak, yang digunakan untuk membiayai pembangunan. untuk tahun 2000 ini hanya 9 bulan saja]. Sebagai contoh adalah adanya pos dalam
e. Hak Menarik Iuran dan Pungutan. anggaran negara untuk pembangunan SD yang mencerminkan kebijakan pemerintah di
bidang pendidikan.
1
Kasus
Dengan melihat pos-pos dalam Anggaran Negara, kita bisa melihat Pembangunan SD INPRES yang banyak dilakukan pemerintah, menunjukkan adanya
1. Kebijakan apa saja yang akan dilakukan Pemerintah satu tahun anggaran perhatian yang mulai meningkat terhadap pemenuhan hak masyarakat atas
mendatang pendidikan. Namun, bisa didapati dengan mudah, bahwa banyak sekali sarana dan
2. Besarnya anggaran yang dialokasikan untuk tiap-tiap kebijakan tersebut prasaran yang didanai dari anggaran negara ini tidaklah sesuai dengan anggaran
yang telah disepakati. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya gedung SD INPRES yang
Kedua, besarnya anggaran juga menunjukkan besarnya perhatian pemerintah sangat tidak berkualitas. Baru saja didirikan, beberapa bulan kemudian, sudah rusak
untuk pos tersebut. Apa yang bisa disimpulkan dari dilema anggaran pendidikan dan atau roboh. Bagaimana penilaian Anda atas kondisi ini berkaitan dengan pengertian
pertahanan di atas? Logis kalau kita mengatakan bahwa perhatian pemerintah untuk anggaran negara di atas ?
pembangunan pertahanan-keamanan, lebih besar dibandingkan dengan perhatian untuk
pembangunan kesehatan. Keempat, berkaitan dengan prosesnya, dimana anggaran negara memerlukan
Kasus persetujuan wakil rakyat yang duduk dalam legislatif, maka anggaran berfungsi sebagai
Bila kita bandingkan, anggaran untuk kesehatan dan pendidikan selalu lebih kecil alat pengontrol rakyat terhadap kebijakan pemerintah. Juga ketika pertanggungjawaban
dibandingkan dgdengannggaran untuk pertahanan/militer. Bahkan Unicef pun anggaran, di mana eksekutif melaporkan pelaksanaan anggaran kepada legislatif [wakil
memberi peringatan atas kondisi ini, karena dikhawatirkan akan membuat rakyat].
pembangunan pendidikan dan kesehatan tidakberjalan dengan baik. Apa pendapat
anda mengenai kondisi ini? Di sini, rakyat berhak untuk menilai
1. Apakah eksekutif telah menjalankan mandatnya dan mengelola anggaran dengan
Ketiga, karena anggaran merupakan rencana keuangan untuk jangka waktu baik?
tertentu, anggaran juga berfungsi sebagai pedoman implementasi program yang didanai 2. Dan, apakah dalam mengesahkan anggaran dan meminta pertanggungjawaban
dari anggaran tersebut. Karena sudah disetujui sebagai program yang akan eksekutif, lembaga legislatif telah benar-benar mmewakili rakyat? Dan bukannya
dilaksanakan sebagaimana tercermin dalam anggaran negara, maka untuk contoh menjadi wakil golongan/kelompok tertentu!
pembangunan SD tadi, Pemerintah melakukan pembangunan SD dengan berpatokan
pada anggaran yang digunakan. Sistem Penyusunan Anggaran Negara
Karena itu, telitilah Kadang kita berpandangan bahwa mengetahui sistem penyusunan anggaran
1. Apakah semua program yang telah dicantumkan dalam anggaran benar-benar yang diterapkan tidak ada manfaatnya bagi kita. Toh, itu urusan yang di atas, antara
telah dilakukan oleh pemerintah? Departemen Keuangan, Bappenas dan DPR.
2. Apakah biaya yang digunakan untuk program-program tersebut telah sesuai Apakah sesederhana itu masalahnya? Lantas apa yang bisa kita lakukan ketika
dengan anggaran yang telah disetujui? dalam kasus JPS Pemerintah berdalih bahwa program tersebut telah sesuai dengan
3. Apakah tidak terdapat penyelewengan dalam pelaksanaan anggaran? Misalnya, anggaran dan semua uang telah dibelanjakan sesuai dengan ketentuan dan disertai
apakah JPS benar-benar disalurkan untuk orang-orang yang benar-benar dengan bukti transaksi yang sah, biarpun kita menunjukkan banyak bukti tentang
membutuhkan dan pelaksanaannya bebas dari korupsi? kebocoran dana JPS di lapangan? Bisakah kita hanya mengatakan bahwa ini hanya
masalah oknum [sebagaimana sering diucapkan sebagai pembelaan oleh pejabat ?
Ketiga, setelah program selesai dilaksanakan, anggaran juga berfungsi sebagai Atau bagaimana dengan kondisi jalan yang tidak nyaman karena banyak
alat untuk mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program pemerintah negara yang perbaikan jalan yang tidak terencana dengan baik? Minggu ini adalah perbaikan jalan
bersangkutan. Dalam contoh di atas, setelah pembangunan SD selesai, bisa dilakukan untuk memperbaiki saluran air oleh Departemen PU, sementara minggu lalu digunakan
penilaian terhadap tingkat keberhasilan program. Hal ini bisa dilihat dari sisi efisiensi oleh Telkom untuk penanaman kabel telpon. Mungkin besoknya giliran PDAM, dan
penggunaan dana dan efektivitas dalam arti memang berguna untuk masyarakat. seterusnya. Mengapa ini bisa terjadi?
Karenanya, rakyat bisa saja bertanya
1. Apakah biaya yang dikeluarkan telah sesuai dengan yang dianggarkan? Apa Yang Bisa Kita Perbuat? Telitilah
2. Atau, apakah kualitas bangunan SD INPRES tersebut seimbang dengan 1. Apakah ada koordinasi antar departemen dalam pelaksanaan anggaran, dengan
banyaknya biaya yang tercantum dalam anggaran negara? mengacu pada contoh kasus tersebut ?
3. Apakah tidak ada kebocoran ketika pelaksanaannya? 2. Apakah ada satu bagian pembangunan yang lebih diutamakan dibandingkan
4. Apakah ada manfaat yang didapat masyarakat dari pembangunan dengan dengan sektor lain yang sebenarnya juga penting ?
menggunakan anggaran tersebut? 3. Apa dasar penilaian keberhasilan pemerintah berkaitan dengan anggaran cukup
bisa dipertanggungjawabkan ?

2
Satu hal yang bisa disimpulkan adalah ketiadaan rencana jangka panjang yang belaka. Artinya anggaran negara merupakan penatausahaan dari pengeluaran dan
baik dan melibatkan inter departemen. Karena anggaran hanya diorientasikan untuk penerimaan negara. Perhatian terhadap anggaran negara hanya memperhatikan aspek
tujuan jangka pendek dan tidak ada koordinasi lintas sektor, kondisi seperti di atas jamak keseimbangan yang logis diantara keduanya, yaitu penerimaan dan pengeluaran.
ditemui sehari-hari. Ini hanyalah contoh kecil yang merupakan akibat sistem anggaran Sedangkan APBN untuk tahun 2000 yang berlaku dari bulan 1 April sampai 31
yang diterapkan Indonesia. Desember 2000 merupakan masa transisi menuju klasifikasi anggaran menurut
Sistem anggaran yang diterapkan di Indonesia ini dikenal sebagai sistem Governmental Financial Statistics yang dianut secara internasional.
anggaran tradisional. Sistem ini berbeda dengan sistem yang diterapkan di Amerika Perbedaan antara format APBN lama [berimbang] dengan yang baru adalah
Serikat yang menggunakan planning & programming budgeting system [lihat tabel 1]. adanya perbaikan pada 11 butir pos penerimaan dan pengeluaran:
Indonesia masih menganut sistem anggaran tradisional. Salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi sistem anggaran yang diterapkan adalah perbedaaan dalam hal Tabel 1
mekanisme kenegaraan yang dipakai, yaitu: Perbedaan APBN Lama Dengan Baru
Pertama, negara yang tidak menerapkan pemisahan kewenangan antar N POS PERBEDAAN
lembaga negara. Bagi negara semacam ini, anggaran negara hanyalah merupakan O
persoalan administratif belaka. Karenanya anggaran negara hanya merupakan persoalan 1. Pajak Migas Dalam struktur APBN lama masuk dalam pos
yang berkaitan dengan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran negara atau penerimaan migas, sekarang dimasukkan dalam
pertanggungjawaban adminsitratif. Indonesia adalah contoh negara yang tidak penerimaan pajak
menerapkan pemisahan kewenangan antar lembaga negara. Karena itu penerapan dan 2. Hasil privatisasi BUMN Selama ini masuk dalam penerimaan dalam negeri,
pengelolaan anggaran Indonesia di masa Orde Baru tidak menemui masalah yang dan recovery aset sekarang masuk dalam pembiayaan defisit
berarti. DPR tidak pernah menolak pertanggungjawaban pemerintah berkaitan dengan 3. Penerimaan Diganti menjadi Pembiayaan Defisit
pelaksanaan anggaran, biarpun kita tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara Pembangunan
terkorup di dunia. Bagi DPR cukuplah bahwa Pemerintah telah berhasil mengelola 4. Proyeksi besaran makro Sekarang diungkapkan proyeksi besaran makro lima
penerimaan dan pengeluaran negara dan mempertanggungjawabkannya di hadapan tahunan
lembaga ini. Misal, setiap pengeluaran telah sesuai dengan prosedur dan dilengkapi 5. Utang Sekarang utang, baik program dan proyek, diarahkan
dengan bukti transaksi yang cukup. pada proyek milik Pemerintah
Kedua, negara yang menerapkan pemisahan kewenangan antar lembaga 6. Subsidi Dikurangi secara bertahap. Lihat saja besok April
negara [trias politica: legislatif, eksekutif dan yudikatif]. Bagi negara seperti ini, anggaran
kenaikan harga BBM
negara merupakan hak dan kewajiban yang ada pada Pemerintah dan rakyat.
7. Subsidi Daerah Otonom Bertahap sesuai dengan UU 25/99
Karenanya, melalui wakilnya di legislatif rakyat bisa menentukan jumlah anggaran yang
8. Penjadwalan kembali Kalau terjadi, akan digambarkan dalam pengeluaran
akan digunakan dan dari mana saja uang untuk pembiayaan tersebut didapat. Di sini,
utang rutin untuk utang pokok
anggaran menjadi pagar yang membatasi apa saja yang boleh dan apa saja yang tidak
boleh dilakukan oleh pemerintah. Berkaitan dengan penilaian kinerja pemerintahan 9. Penerimaan dari Sekarang dimasukkan dalam Penerimaan Bukan
dalam menjalankan anggaran, indikator yang digunakan juga lebih kompleks dan Sumber Daya dan dan Pajak
banyak. Bahkan, untuk beberapa negara yang menerapkan sistem pemilihan presiden Reboisasi
secara langsung, rakyat bisa memilih presiden yang kebijakan anggarannya dirasa 10. Belanja Pegawai Negeri Disatukan dalam Pengeluaran Rutin
paling tepat. Sebagai contoh, adalah tidak populer andaikan pada masa ekonomi sulit, 11. Biaya Bunga Dikelompokkan dalam Pengeluaran rutin
seorang calon presiden mengkampanyekan target peningkatan penerimaan pajak Restrukturisasi
dengan menaikkan pajak penghasilan. Perbankan dan subsidi
kredit program
Klasifikasi APBN Sumber: Diolah dari Bisnis Indonesia, 23 November 1999
Saat ini APBN Indonesia berada pada masa transisi, yaitu dari klasifikasi
anggaran berimbang --yang hanya terdapat di Indonesia-- menuju klasifikasi anggaran
menurut Governmental Financial Statistics yang dianut secara internasional.
APBN anggaran berimbang terdiri dari dua bagian, yaitu pertama, bagian
penerimaan, dan terbagi menjadi dua lagi: Penerimaan Rutin dan Penerimaan
Pembangunan [alias utang]. Kedua, bagian pengeluaran, yaitu Pengeluaran Rutin dan
Pengeluaran Pembangunan. Pada negara yang tidak terdapat pemilahan kewenangan
dalam pengelolaannya, anggaran negara hanya merupakan persoalan administratif
3
Tabel 3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN selama 6 bulan. Bila dijumlah, seluruh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pentahapan ini akan memakan waktu sepanjang 27 bulan. Sehingga, apa yang sering
1 APRIL – 31 DESEMBER 2000 kita sebut sebagai tahun anggaran, hanyalah satu bagian saja dari seluruh siklus APBN
[dalam triliun rupiah] ini, yaitu tahap pelaksanaan yang memakan waktu 12 bulan. Karenanya, antara satu
URAIAN JUMLAH % dari APBN siklus dengan siklus berikutnya, waktunya akan tumpang tindih [bersamaan]. Sebagai
A. PENDAPATAN NEGARA & HIBAH 152,89 77,6% contoh, ketika APBN 98/99 baru berlangsung selama tiga bulan, maka maksimal pada
I. Penerimaan Dalam Negeri 152,89 77,6% Juli 98, RAPBN 99/00 sudah harus mulai disusun.
1. Penerimaan Pajak 101,44 51,5% Pada tahap pertama, tahap penyusunan APBN, departemen akan membuat
Daftar Usulan Kegiatan [DUK] untuk mengajukan permohonan kegiatan-kegiatan yang
a. Pajak Dalam Negeri 95,54 48,5%
mana yang perlu dimasukkan dalam anggaran tahun depan. Seharusnya, dalam
b. Pajak Perdagangan Internasional 5,89 3,0%
menyusun DUK, departemen akan menggali informasi dari masyarakat berkaitan
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 51,46 26,1%
dengan kebutuhan apa yang dirasa oleh masyarakat paling mendesak dan dalam
a. Penerimaan Sumber Daya Alam 40,08 20,3% jangkauan kerja departemen tersebut. Sebagai contoh: kampung Suka Air sering
b. Bagian Pemerintah atas laba BUMN 5,28 2,7% didatangi banjir yang disebabkan oleh saluran air yang tidak lancar. Dengan melihat
c. PNBP lainnya 6,10 3,1% contoh ini, maka kebutuhan yang penting warga kampung Suka Air adalah program anti
II. Hibah - - banjir berupa perbaikan dan pengadaan saluran air tambahan. Melihat sifat program ini,
B. BELANJA NEGARA 197,03 100,0% maka selayaknya kalau program ini bisa dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum.
I. Pengeluaran Rutin 155,42 78,9% Bila mulai masuk tahap penyusunan APBN. Departemen akan membuat Daftar
1. Belanja Pegawai 30,68 15,6% Usulan Kegiatan [DUK] untuk mengajukan permohonan kegiatan-kegiatan yang mana
2. Belanja Barang 9,44 4,8% yang perlu dimasukkan dalam anggaran tahun depan. Seharusnya, dalam menyusun
3. Belanja Rutin Daerah 18,11 9,2% DUK, departemen akan menggali informasi dari masyarakat berkaitan dengan
4. Pembayaran Bunga Utang 54,62 27,7% kebutuhan apa yang dirasa oleh masyarakat paling mendesak dan dalam jangkauan
5. Subsidi 30,83 15,6% kerja departemen tersebut.
6. Pengeluaran Rutin Lainnya 11,74 6,0% Cermatilah
II. Pengeluaran Pembangunan 41,61 21,1% 1. Apakah program yang diusulkan departemen benar-benar kita butuhkan?
1. Pembiayaan Pembangunan Rupiah 25,58 13,0% 2. Apakah departemen memberi tempat pada usulan-usulan kegiatan yang diajukan
2. Pembiayaan Proyek 16,03 8,1% oleh masyarakat? Apakah pernah ada forum terbuka, semacam hearing oleh satu
C. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN -44,13 -22,4% departemen untuk menggali apa yang diinginkan masyarakat?
3. Apakah anggaran untuk program tertentu, benar-benar realistis dan tidak di mark-
D. ASUMSI APBN
up oleh pejabat departemen yang bersangutan?
1. Produk Domestik Bruto 910,43 Dalam siklus berikutnya, pengesahan oleh DPR, warga kampung Suka Air
2. Pertumbuhan Ekonomi [%] 3,8% dapat mengusulkan program anti bajir tersebut ke DPR melalui bermacam-macam cara,
3. Inflasi 4,8% seperti dengar pendapat, demo, aksi corat-coret, petisi, dll. Dengan demikian wakil
4. Nilar Tukar [Rp/Dolar AS] 7.000 rakyat diharapkan lebih mendahulukan untuk mengesahkan program mendesak untuk
5. Harga Minya Mentah [Dolar AS/Barel] 20 masyarakat. Bila program tersebut disetujui dalam APBN, tetapi ternyata DPU tidak
6. Produksi Minyak [MBCD] 1.460 merealisasikan program perbaikan dan pengadaan saluran air tersebut, maka
7. Persentase Kenaikan gaji Pegawai [TPP] 15% masyarakat berhak untuk menuntut dan menggugat DPU. Atau bila didapati bahwa
Sumber: Diolah dari Republika, Senin 6 Maret 2000 dana untuk pembuatan saluran dikorup oleh pegawai DPU, sehingga kualitas saluran
Siklus APBN airnya sangat jelek, maka masyarakat juga berhak menuntut DPU.
Mengapa kita perlu mengetahui siklus APBN? Pertanyaan ini hampir sama Kita bisa melakukan
dengan yang diajukan berkaitan dengan sistem anggaran. Dengan mendasarkan pada 1. Forum dengar pendapat dengan DPR untuk menyampaikan aspirasi kita?
pemahaman pentingnya anggaran bagi setiap warga negara, siapapun itu, maka setiap 2. Pemantauan apakah program yang disetujui DPR benar-benar kita butuhkan dan
tahapan APBN menjadi perlu untuk kita ketahui dan kita ikuti. bebas dari KKN? Jangan-jangan ada program yang disetujui dilakukan oleh
Secara umum, siklus APBN dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: pertama, anggota dewan/ keluarganya.
tahap penyusunan yang memakan waktu 6 bulan. Kedua, tahap pengesahan selama 3
bulan. Ketiga, tahap pelaksanaan sepanjang 12 bulan, dan keempat tahap
4
Kemudian dalam tahap pertanggungjawaban APBN, Pemerintah selaku Pertanyaannya, lewat mana bisa melakukan pengawasan tersebut ?
pelaksana APBN dinilai berdasarkan kriteria yang dalam APBN. Tetapi seringnya wakil • Bentuk dan perkuat organisasi pengawasan rakyat independen. Sebagai contoh,
rakyat tidak peduli terhadap pertanggungjawaban APBN dan main asal setuju saja di tingkat nasional ada Indonesian Corruption Watch [ICW]. Sementara di tingkat
sehingga tidak mempertimbangkan manfaat yang seharusnya didapat rakyat dari daerah ada beberapa organisasi pengawasan rakyat independen, seperti Anti
program yang didanai dari APBN tersebut. Selengkapnya lihat Tabel 4. Corruption Committee [ACC] Makassar, Solidaritas Masyarakat untuk Reformasi
Pengawasan Anggaran [Somassi] Mataram, KP2KKN Semarang, Yogya Corruption Watch [YCW], Solo
Ada gula, ada semut. Maka, bisa pula terjadi, ada uang ada korupsi. Kalau Corruption Watch [SCW], dll. Bila di tempat Anda belum ada, bukan hal yang
demikian, fungsi apa yang harus dilakukan? Satu hal yang penting adalah melakukan mustahil untuk merintisnya bukan?
pengawasan terhadap anggaran negara. Tujuannya, selain memberantas korupsi, juga • Bila tidak terlibat aktif, anda bisa menitipkan aspirasi Anda pada lembaga
dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi anggaran negara sehingga memberikan tersebut, atau mendukung dengan berbagai cara yang mungkin.
manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat. APBD Daerah Tingkat II
Secara singkat ada dua jenis pengawas, yaitu Untuk konteks rumah tangga daerah, maka yang digunakan adalah APBD. Apa
• Pengawas Internal saja yang bisa dijelaskan berkaitan dengan APBD II ini?
Pengawas Internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan Semua penerimaan dan pengeluaran dicatat dan dikelola dalam APBD. Pada
dari lingkungan internal organisasi pemerintah. Untuk pengawas internal dalam arti prinsipnya siklus APBD dibagi menjadi 4 bagian, yaitu pertama, Penyusunan RAPBD.
sempit dilakukan oleh aparat pengawasan dari lingkungan internal departemen/lembaga Pada tahap ini, Pemda dengan menyusun semua kebutuhan daerah yang dijabarkan
negara yang bersangkutan, yaitu Inspektorat Jendral [Irjen], Inspektorat Wilayah dalam perkiraan penerimaan dan pengeluaran rutin dan pembangunan daerah. Pada
Propinsi [Itwilprop], Inspektorat Wilayah Kabupaten [Itwilkab] atau Inspektorat Wilayah penyusunan RAPBD, anda bisa mengusulkan kebutuhan daerah anda untuk didanai,
Kotamadya [Itwilko]. misalnya pembangunan jalan untuk menembus daerah terpencil. Tahap ini juga
Sedangkan pengawasan internal dalam arti luas dilakukan oleh lembaga khusus digunakan untuk mencocokkan dana yang akan disumbangkan Pemerintah Pusat
pengawasan yang dibentuk oleh pemerintah. Fungsi ini dipegang oleh Badan [APBN] untuk Pemda, berupa Subsidi Daerah Otonom atau sekarang Dana
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan [BPKP] dan Inspektorat Jendral Perimbangan. Kedua, Pengesahan APBD. Tahap kedua adalah sidang antara DPRD
Pembangunan [Irjenbang]. dengan Pemda untuk mengesahkan RAPBD. Kalau usulan daerah anda untuk
• Pengawas Eksternal membangun jalan dipenuhi Pemda, pada tahap ini anda bisa memantau perkembangan
Pengawas Eksternal adalah pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan di usulan anda. APBD ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat satu bulan
luar Pemerintah. Di Indonesia, fungsi ini secara resmi dilakukan oleh Badan Pemeriksa setelah APBN ditetapkan. Bila tidak disahkan, akan digunakan APBD tahun
Keuangan [BPK] dan Dewan Perwakilan Rakyat. Bentuk pengawasan lain yang sebelumnya.
termasuk dalam kategori pengawasan eksternal adalah pengawasan yang secara Ketiga, Pelaksanaan APBD. Pada tahap ini APBD dilaksanakan sesuai dengan
langsung dilakukan oleh masyarakat, NGO, organisasi masyarakat, pers, dll, atau pos-pos yang ditentukan. Pada kasus jalan terpencil, jika disetujui untuk dibiayai APBD,
dikenal sebagai pengawasan masyarakat. Pengawasan ini adalah suatu bentuk anda dapat memantau perkembangan pembangunan jalan tersebut. Pada tahap ini
pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap Pemerintah atau aparatur- biasanya sesuai dengan kenyataan di lapangan maka sering terjadi perubahan atas
aparaturnya, baik disampaikan secara lisan maupun secara tertulis. Pengawasan pos-pos yang ditetapkan yang diakomodasi dalam Perubahan APBD. Perubahan APBD
masyarakat ini dapat dilakukan secara perorangan atau secara kelembagaan. ditetapkan dengan Peraturan Daerah selambat-lambatnya tiga bulan sebelum
Kemudian sejauh mana fungsi pengawasan dijalankan? Banyak aparat, apakah berakhirnya tahun anggaran. Keempat, Pertanggungjawaban APBD. Tahap ini
menjamin fungsi pengawasan yang semakin optimal ? Seharusnya, bila tidak terjadi merupakan tahap untuk mempertanggungjawabkan penggunaan APBD oleh Pemda
tumpang tindih antar lembaga, banyaknya lembaga pengawas akan membawa dihadapan DPRD. Jika disetujui oleh DPRD, maka pertanggungjawaban APBD ini
konsekuensi positif. Bila dimana-mana pengawasan keuangan berjalan dengan ketat, diresmikan dalam Perhitungan APBD, yang ditetapkan oleh Pemda dengan DPRD
orangpun akan kesulitan untuk melakukan tindakan korupsi. Sedikit ketahuan, pasti dengan Peraturan Daerah. Perhitungan APBD ini ditetapkan paling lambat tiga bulan
akan berbuntut panjang. setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
Tapi, bila banyak aparat pengawasan yang tidak jelas wilayah kerja dan Jadi, logika yang digunakan dalam APBD secara umum, tidak berbeda dengan
kewenangannya, apa yang terjadi? Bagaimana fungsi pengawasan bisa berjalan APBN. Sehingga tahun anggaran APBD pun sama dengan tahun anggaran APBN.
dengan optimal? Dari sisi pengawasan, pengawasan APBD ini tidak berbeda dengan
Apa Yang Bisa Dilakukan? pengawasan APBN. Tetapi apakah cukup hanya mengandalkan pada aparat
Karena rakyat bisa menjalankan fungsi pengawasan eksternal, berarti kebutuhan pengawasan keuangan yang resmi sebagaimana terdapat dalam peraturan tersebut?
untuk menaikkan fungsi pengawasan ini menjadi sesuatu yang mendesak. Bila tidak, lantas apa yang bisa dilakukan?

5
Tabel 4
Siklus APBN
NO TAHAP JANGKA KEGIATAN DAERAH RAWAN KORUPSI
WAKTU
1. Penyusun 6 bulan Dikeluarkan Surat Edaran Menteri Keuangan kepada pimpinan departemen/ ketua lembaga negara. Kolusi antara departemen, lembaga
an Isinya permintaan untuk memasukkan rancangan anggaran [Daftar Usulan Kegiatan/DUK untuk negara, dan Pemda dengan
anggaran rutin dan Daftar Usulan Proyek/ DUP untuk anggaran pembangunan. DUK dibahas Menkeu, Departemen Keuangan dan Bappenas
sedangkan DUP akan dibahas Ketua Bappenas. Dua dokumen ini akan digunakan untuk menyusun
RAPBN yang akan diajukan ke DPR
2. Pengesah 3 bulan Pengesahan APBN berarti pelimpahan kewenangan dari DPR kepada pemerintah untuk menjalankan Terbatas dan lemahnya kedudukan
an anggaran. DPR mempunyai hak untuk menyetujui ataupun menolak pengesahan RAPBN yang DPR berhadapan dengan eksekutif
diajukan oleh pemerintah. Bila menolak, akan digunakan APBN tahun sebelumnya, sedangkan bila
menerima Presiden akan menetapkan RAPBN menjadi APBN pada 1 April tahun bersangkutan.
3. Pelaksana 12 bulan Dengan disahkannya APBN, Menkeu dan Ketua Bappenas akan mengesahkan DUK menjadi DIK Kemungkinan KKN dalam proses
an [Daftar Isian Kegiatan] dan DUP menjadi DIP [Daftar Isian Proyek]. DIK dan DIP inilah yang akan tender proyek, lemahnya pengawasan
digunakan Departemen atau lembaga negara yang berkepentingan yang selanjutnya akan diteruskan aparat pengawas internal dan eksternal
kepada Bendaharawan bersangkutan untuk digunakan sebagai dasar membuat Surat Permintaan
Pembayaran [SPP]. Tahap ini juga mengatur:
Pelaksanaan pemasukan penerimaan negara
Pelaksanaan penyaluran pengeluaran negara
Pelaksanaan pembukuan penerimaan dan pengeluaran negara tersebut
4. Pertanggu 6 bulan Bahan-bahan pertanggungjawaban APBN berasal dari laporan tiap departemen atau lembaga negara Pembukuan ganda dan proses
ng yang dijadikan dasar penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Negara [NOTA PAN]. Presiden penilaian kinerja pemerintahan karena
jawaban menyampaikan nota ini setelah diperiksa BPK dan dibuat Nota Hasil Pemeriksaan. penerapan sistem anggaran tradisional
Tabel 2
Perbandingan Sistem Penyusunan Anggaran
KETERANGAN ANGGARAN TRADISIONAL ANGGARAN KINERJA PLANNING & PROGRAMMING
[INDONESIA SAAT INI] BUDGET SYSTEM
Pengertian budget Suatu perkiraan/rencana penerimaan dan Mencerminkan program kerja dan sebagai alat Suatu bentuk kebijakan pemerintah dalam proses
pengeluaran dana [uang] dan merupakan dari manajemen untuk me-ngukur prestasi. alokasi sumber-sumber ekonomi yang langka untuk
alat yang mencerminkan pengesahan memenuhi kebutuhan yang terbatas.
pendapatan dan belanja negara.
Landasan Pengukuran Besar kecilnya pengeluaran jika seimbang Performance atau prestasi dari tujuan/hasil Keberhasilan rencana, program dalam mencapai
[tolok ukur] dikatakan berhasil anggaran yang efisien. tujuan negara dan pengaruhnya terhadap
lingkungan sosial.
Bentuk rencana Rencana jangka pendek [rencana Rencana jangka pendek [rencana tahunan]. Rencana jangka pendek dan jangka panjang [20-30
tahunan]. tahun]
Orientasi Pertanggungjawaban pelaksanaan Pendayagunaan dana yang tersedia untuk Penyusunan rencana dan program.
anggaran. mencapai hasil yang optimal.
Pengumpulan data Penerimaan-penerimaan terutama Penerimaan dan pengeluaran serta data biaya. Kesejahteraan sosial dan kebutuhan masyarakat,
pengeluaran-pengeluaran. baik dimasa yang lalu maupun dimasa yang akan
datang.
Pengelompokkan pos- Didasarkan atas obyek-obyek Didasarkan atas rencana kegiatan dan ditetapkan Didasarkan atas tujuan-tujuan yang hendak dicapai
pos anggaran pengeluaran. tolok ukur berupa standar biaya dan hasil kerja. dimasa yang akan datang.
Sistem akuntansi Cash basis. Cash basis, accrual basis dan cost basis. Cost system, seperti: biaya R & D, biaya investasi,
keuangan biaya operasi dan biaya-biaya lain yang terpadu.
Sumber: Diolah dari Baswir [1996]

6
Tabel 5 PENGELOLAAN APBD DALAM ERA OTONOMI DAERAH
Realisasi APBD 1995/1996 Kabupaten Ciamis[dalam ribuan rupiah] Walaupun belum ada peraturan pelaksana UU No. 22/ 99 tentang
URAIAN JUMLAH % PAD % APBD Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/99 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah, namun beberapa hal yang perlu dicermati:
A. PENERIMAAN 45.032.703 789,9% 100,0%
1. Apakah otonomi bagi daerah Anda, hanya berarti memindahkan korupsi dari
1. Sisa lebih anggaran tahun lalu 1.610.323 28,2% 3,6% Jakarta ke wilayah Anda?
2. Pendapatan Asli Daerah 5.700.822 100,0% 12,7% 2. Bila terbuka kemungkinan ke arah sana, mana celah-celah penguatan masyarakat
a. Pajak Daerah 782.604 13,7% 1,7% yang paling mungkin dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan
anggaran daerah?
b. Retribusi Daerah 4.133.474 72,5% 9,2%
c. Laba BUMD 245.078 4,3% 0,5% Perlu juga dicermati
d. Penerimaan dari dinas-dinas 25.186 0,4% 0,1% 1. Apakah otonomi bagi daerah miskin, juga berarti alasan untuk mengeksploitasi
e. Penerimaan lain-lain 514.475 9,0% 1,1% potensi daerah dengan dalih memenuhi kebutuhan pendanaan yang dulu disupplai
oleh Jakarta ?
3. Bagi hasil pajak/bukan pajak 3.769.994 66,1% 8,4%
2. Bila ya, apakah wujud eksploitasi tersebut? sebagai misal, apakah terjadi
a. Bagi hasil pajak 3.683.723 64,6% 8,2% pembabatan hutan tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan, atau kebijakan
b. Bagi hasil bukan pajak 86.271 1,5% 0,2% monokultur yang merusak keanekaragaman hayati?
4. Sumbangan & Bantuan 33.951.564 595,6% 75,4% Bila daerah Anda tidak terlalu kaya Sumber Daya Alam, perlu juga dicermati darimana
saja pemerintah daerah menggali dana untuk membiayai pembangunan yang dilakukan
a. Sumbangan/Subsidi 9.490.237 166,5% 21,1%
di daerah?
b. Bantuan 24.461.327 429,1% 54,3%
5. Penerimaan Pembangunan - - - Barang- Barang Milik negara
a. Pinjaman Pemda - - - Komponen lain yang langsung dikelola negara adalah barang-barang milik
negara. Barang-barang milik negara yang dimaksud disini adalah segala macam barang
b. Pinjaman untuk BUMD - - -
tetap, bergerak, hewan, maupun barang dalam bentuk persediaan. Barang-barang
B. PENGELUARAN 43.256.365 758,8% 96,1% semacam ini oleh negara digunakan memperlancar pelaksanaan tugas negara dan
1. Pengeluaran Rutin 15.654.591 274,6% 34,8% sumber penerimaan negara.
a. Belanja Pegawai 8.369.996 146,8% 18,6% Tetapi tidak seperti halnya dengan APBN yang dapat diketahui jumlahnya dari
tahun-ke tahun, nilai barang milik negara secara keseluruhan tidak dapat diketahui. Hal
b. Belanja Barang 3.469.301 60,9% 7,7% ini karena sistem akuntansi pemerintahan Indonesia tidak mengenal Neraca untuk
c. Biaya Pemeliharaan 698.318 12,2% 1,6% mengetahui berapa kekayaan negara dan dari mana kekayaan tersebut didapat. Secara
d. Belanja Perjalanan Dinas 278.647 4,9% 0,6% parsial, barang milik negara yang di bawah penguasaan BUMN dapat diketahui, karena
e. Belanja Lain-lain 1.796.670 31,5% 4,0% BUMN memakai sistem akutansi sesuai dengan SAK, di mana kekayaan dan dari mana
sumber kekayaan BUMN tersebut dapat diketahui dari Neraca. Sedangkan barang milik
f. Angsuran Pinjaman [utang & bunga] - - - negara yang pengelolaannya dilakukan oleh departemen atau suatu kantor Pemerintah
g. Ganjaran/Subsidi/Sumbangan 526.379 9,2% 1,2% dapat diketahui dari daftar inventaris yang setiap tahun biasanya diperbaharui. Tetapi
h. Pensiun/Bantuan - - - sayangnya daftar inventaris tersebut tidak sesuai
i. Pengeluaran Lain-lain 488.280 8,6% 1,1%
j. Pengeluaran tak terduga - - -
2. Pengeluaran Pembangunan 27.601.774 484,2% 61,3%
Sumber: Diolah dari Statistik Keuangan Daerah [1997]

7
Tabel 6 BUMN
Uraian Item-Item Dalam APBD Komponen keuangan negara yang pengelolaannya dipisahkan adalah BUMN
ITEM URAIAN dan lembaga-lembaga keuangan milik negara. Penjelasan mengenai BUMN dapat
ditemui dalam UU No. 9 Tahun 1969 tentang bentuk-bentuk perusahaan negara. Dalam
1. Sisa lebih anggaran Sisa lebih anggaran tahun lalu yang dimasukkan
Pasal 1 dan 2 UU No. 9 Tahun 1969 tersebut terdapat penjelasan mengenai tiga bentuk
tahun lalu dalam APBD berikutnya
BUMN, yaitu Perusahaan Jawatan Negara, Perusahaan Umum Negara dan Perusahaan
2. Pendapatan Asli Penerimaan yang berasal dari sumber-sumber
Perseroan Negara.
Daerah daerah
Bentuk perusahaan negara pertama, Perusahaan Jawatan Negara [Perjan]
3. Pajak Daerah Pungutan yang dilakukan Pemda berdasarkan
adalah perusahaan yang paling dekat dengan Pemerintah secara keuangan maupun
peraturan daerah. Dikenakan untuk semua objek
operasional. Hal ini karena modalnya merupakan bagian dari APBN dan dikelola oleh
pajak daerah
departemen yang membawahinya, serta statusnya berlainan dengan hukum publik.
4. Retribusi Daerah Pungutan daerah sebagai pembayaran/pemakaian Dengan sifat yang seperti ini, Perjan diharapkan dapat memberi pelayanan kepada
karena memperoleh jasa yang dilakukan Pemda masyarakat dengan tidak dibebani kewajiban untuk mengejar laba.
5. Laba BUMD Penerimaan berupa bagian Pemda atas laba bersih Bentuk perusahaan negara kedua, Perusahaan Umum Negara [Perum] adalah
BUMD, yaitu dari laba BPD dan BUMD lainnya perusahaan yang seluruh modalnya merupakan milik negara dan diambilkan dari
6. Penerimaan dari Penerimaan dari dinas-dinas yang tidak merupakan kekayaan negara yang dipisahkan serta tidak terbagi ke dalam bentuk saham-saham.
dinas-dinas penerimaan pajak & retribusi daerah, seperti dinas Perum sebagaimana layaknya perusahaan swasta juga berbadan hukum, tetapi diatur
pertanian, peternakan, kesehatan, pasar, dll dengan UU No. 9 Tahun 1969. Karena disatu sisi diharapkan melayani kepentingan
7. Penerimaan lain-lain Hasil penjualan barang milik daerah, penjualan umum, namun disisi lain juga diharapkan dapat memupuk keuntungan, maka Perum
barang-barang bekas, cicilan kendaraan bermotor & sampai tingkat tertentu masih menerima subsidi dari Pemerintah.
cicilan rumah yang dibayar Pemda, penerimaan jasa Bentuk perusahaan ketiga, Perusahaan Perseroan Negara [Persero] adalah
giro bentuk perusahaan negara yang paling mendekati perusahaan swasta. Dari sisi
8. Bagi hasil pajak/bukan Komponen dari bagi hasil pajak dan bukan pajak permodalan, Persero keseluruhan atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah dan
pajak yang dibagikan kepada Pemda terbagi ke dalam bentuk saham-saham. Persero juga berstatus badan hukum serta
9. Bagi hasil pajak PBB dan bagi hasil pajak lainnya berbentuk Perseroan Terbatas. Dari sisi operasi, Persero diharapkan untuk menjadikan
10. Bagi hasil bukan pajak IHH [Iuran Hasil Pengusahaan Hutan], SDTC laba sebagai target operasinya serta tidak menerima subsidi dan fasilitas dari
[Sumbangan Diversivikasi Tanaman Cengkeh], Dana Pemerintah.
Rehabilitasi Kopra, Pemberian Hak atas Tanah Dengan demikian komponen keuangan negara yang berupa Badan Usaha
Pemerintah, Bagi Hasil Land Rent, dll Milik Negara dan kekayaan negara yang disertakan dalam perusahaan swasta, yaitu:
11. Sumbangan/Subsidi Penerimaan daerah yang berasal dari Pemerintah a. Perusahaan Jawatan [Perjan]
Pusat, Pemda Tk I & sumbangan lainnya yang diatur b. Perusahaan Umum [Perum]
UU. Terdiri dari ganjaran, subsidi/perimbangan c. Perusahaan Perseroan [Persero]
keuangan, subsidi bantuan pembiayaan d. Bank Milik Negara
12. Bantuan Semua jenis bantuan seperti Inpres bagi Pemda Tk II e. Perusahaan Negara [PN]
dari Pemerintah Pusat & Pemda Tk I f. Pertamina
13. Penerimaan Penerimaan Pemda Tk II yang berasal dari pinjaman g. Perusahaan Daerah
Pembangunan & digunakan untuk belanja pembangunan, juga h. PT yang sahamnya sebagian milik negara dan sebagian milik BUMN.
sebagai penyertaan modal ke BUMD, pinjaman
untuk Pemda Tk II & BUMD, pinjaman dalam negeri
dan luar negeri
14. Pengeluaran Rutin Belanja rutin yang dibiayai dari pendapatan daerah
sesuai Pasal 64 [5] UU 5/74
15. Pengeluaran Pengeluaran pembangunan yang sumbernya dari
Pembangunan Daftar Isian Proyek Daerah
Sumber: Diolah dari Statistik Keuangan Daerah [1997]
8
Materi Training Anti-Korupsi

Korupsi Dalam Keuangan Negara


( Oleh : Agam Fatchurrochman)

INDONESIA CORRUPTION WATCH


Jl. Tulodong Bawah No. 9 Jakarta 12190
Telp. : 021-9195974; Fax. : 021-5736448
http://www.antikorupsi.org
icwmail@indosat.net.id

You might also like